T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kesadaran Multikultural Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP UKSW Angkatan 2013 Melalui Paket Kesadaran Multikultural T1 BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu.
Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian
eksperimental murni semirip mungkin, akan tetapi tidak semua variabel yang
relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi
3.2
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Pretest- Posttest Control Group
Design (Sugiono, 2010)
Desain penelitian Pretest- Posttest Control Group Design dengan Pre testPost test Control Design sebagai berikut :
Grup
Eksperimen
Kontrol
Pretest
R1 O1
R2 O2
Treatment
X
-
Posttest
O3
O4
Keterangan
:
R1 dan R2
:Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih
secara random dari hasil penyebaran Multicultural
Awareness, Knowledge, Skill Survey Counselor Edition
Revised (MAKSS-CE-R)
:Kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang
memiliki kesadaran multikultural dalam kategori Terbatas.
:Kelompok eksperimen yang diberikan treatment dan post
test
:Kelompok kontrol yang diberikan post test tanpa treatment
:Treatment dengan menggunakan Paket Kesadaran
Multikultural.
O1 dan O2
O3
O4
X
Dengan menggunakan metode eksperimen, peneliti akan memberikan
suatu treatment terhadap subjek eksperimen dan pada hasil akhir akan
23
dibandingkan hasil dari subjek eksperimen dan subjek kontrol untuk memperoleh
hasil; apakah yang diajukan bahwa paket kesadaran multikultural dapat digunakan
untuk meningkatkan kesadaran multikultural dapat dibuktikan kebenarannya
dengan pengumpulan data.
3.3
Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa
BK FKIP UKSW angkatan 2013. Untuk menentukan subjek penelitian yang akan
diberi paket kesadaran multikultural, peneliti menggunakan teknik Purposive
Sampling. Pengertian teknik Purposive Sampling menurut (Sugiono, 2012) adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti mencari
mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 yang memiliki Kesadaran
multikultural kategori terbatas untuk diberikan paket kesadaran multikultural
supaya mahasiswa BK FKIP UKSW angakatan 2013 dapat meningkatkan
kesadaran multikultural yang dimilikinya. Dari 30 mahasiswa BK FKIP UKSW
yang mengisi MAKSS CE R terdapat 18 mahasiswa yang memilik kesadaran
multikultural dalam kategori terbatas dan 1 mahasiswa dalam kategori sangat
terbatas sehingga perlu diberi paket kesadaran multikultural supaya dapat
meningkatkan kesadaran multikultural. Dari 18 jumlah responden, terdiri dari 1
mahasiswa Bali, 2 mahasiswa Batak dan sisanya merupakan mahasiswa etnik
Jawa. Dari 18 mahasiswa kemudian dijadikan menjadi 2 kelompok yaitu 8
kelompok eksperimen berjumlah 9 mahasiswa dan kelompok kontrol berjumlah 9
mahasiswa. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding untuk mengetahui
peningkatan kesadaran multikultural kelompok eksperimen setelah diberi paket
kesadaran multikultural. Sehingga kelompok kontrol dan eksperimen bisa
24
dijadikan subjek penelitian dengan kelompok kontrol sebagai pembanding untuk
mengetahui peningkatan secara signifikan kesadaran multikultural kelompok
eksperimen melalui paket kesadaran multikultural.
3.4
Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Menurut Sugiono (2012) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam metode
eksperimen, variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Sugiono
(2012) Variabel Independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat), sedangkan variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel bebas : Paket Kesadaran Multikultural
b. Variabel terikat : Kesadaran multikultural
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilaksanakan yaitu dengan menyebarkan the
Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey –Counselor Edition –
Revised
(MAKSS-CE-R).
teknik
pengumpulan
data
menggunakan
the
Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey –Counselor Edition –
Revised (MAKSS-CE-R) berdasarkan model kompetensi budaya Sue,dkk, yang
dikembangkan oleh Kim, Cartwright, Asay & D’Andrea (2003). MAKSS-CE-R
25
adalah instrumen yang telah direvisi dan difokuskan untuk mengukur kesadaran
multikultural konselor. MAKSS-CE-R terdapat tiga sub-skala yaitu Kesadaran
Multikultural, Pengetahuan Multikultural dan Keterampilan Multikultural.
MAKSS-CE-R terdiri dari 33 item pernyataan. 7 item unfavorable dan 26 item
favorable dengan empat kategori jawaban dan skoring yang sesuai dengan pilihan
jawaban. Kriteria penskoran instrument kesadaran multikultural dapat dilihat pada
tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Instrument Kesadaran Multikultural
Jawaban
Favourable
Unfavorable
Sangat Terbatas/ Sangat Tidak
Setuju
Terbatas/Tidak Setuju
1
4
2
3
Baik /Setuju/ Menyadari
3
2
Sangat Baik/ Sangat Menyadari/
Sangat Setuju
4
1
Untuk pernyataan yang mendukung (favorable) skor yang akan diberikan
bergerak meninggi dari skor satu sampai dengan empat dalam urutan Sangat
Terbatas/ Sangat Tidak Setuju, Terbatas/Tidak Setuju, Baik /Setuju/ Menyadari
dan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju. Dan sebaliknya, untuk
pernyataan yang tidak ,mendukung (unfavorable) skor yang diberikan merendah
dari empat sampai dengan satu dalam urutan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/
Sangat Setuju, Baik /Setuju/ Menyadari, Terbatas/Tidak Setuju, dan Sangat
Terbatas/ Sangat Tidak Setuju. Untuk lebih jelas dapat dituangkan sebagai berikut
yaitu untuk butir pertanyaan yang favorable jawaban dengan skor Sangat
26
Terbatas/ Sangat Tidak Setuju dengan skor 1, Terbatas/Tidak Setuju dengan skor
2, Baik /Setuju/ Menyadari dengan skor 3 dan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/
Sangat Setuju dengan skor 4. Sedangkan untuk butir pernyataan yang unfavorable
jawaban Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju dengan skor 1, Baik
/Setuju/ Menyadari dengan skor 2, Terbatas/Tidak Setuju dengan skor 3, dan
Sangat Terbatas/ Sangat Tidak Setuju dengan skor 4.
Untuk mengukur tinggi rendahnya skor instrumen kesadarn multikultural
digunakan rumus interval sebagai berikut :
i = Skor tertinggi – skor terendah
4
Skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengukur tinggi
rendahnya skor instrumen kesadaran multikultural dibagi menjadi 4 kategori yaitu
Sangat Terbatas, Terbatas, Menyadari dan Sangat Menyadari. Jumlah item
instrumen kesadaran multikultural adalah 33 item, sehingga skor maksimal yang
diperoleh adalah 4 x 33 = 132 dan skor minimal 1 x 33 = 33, sehingga diperoleh
interval sebagai berikut :
i = 132 - 33 = 24,75
4
= 25
3.6
Kisi – Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and
Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R)
Variabel
Aspek
Favorabel
Unfavorabel
the Multicultural
Kesadaran
A
1,2,3,4,6,8,9
Awareness, Knowledge, and
Multikultural
5,7,10
Skills Survey Counselor
Edition Revised
27
Pengetahuan
Multikultural
Keterampilan
Multikultural
TOTAL
B
11,12,13,14,1
5,16,17,
18,19,20,21,2
2,23
C
24,25,26,27,
28,29,30,31,3
2,33
26
-
-
7
28
Tabel 3.3 penjelasan kisi – kisi (the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised)
Variabel
Aspek
Favorabel
Unfavorabel
The Multicultural
Awareness, Knowledge
and Skill Survey
Counselor Edition Revised
Kesadaran
Multikultural (MA)
5. Profesi melayani manusia, terutama 1. Mendorong
kebebasan
konseling dan psikologi klinik, telah
psikologis
seorang
klien
gagal untuk memenuhi kebutuhan
merupakan tujuan yang aman
kesehatan mental dari suku/etnis
untuk menuntut lebih dalam
minoritas
situasi konseling
7. Orang-orang dalam ras dan suku 2. Dalam
situasi
konseling
kelompok minoritas kurang terwakili
multikultural, implikasi dasar
di dalam klinik & psikologi
seperti
“keadilan”
dan
konseling.
“kesehatan”, tidak sulit untuk
10.Kesulitan dengan konsep “integritas”
dipahami.
bias implisit mendukung budaya 3. Secara
umum,
pelayanan
yang dominan
konseling harus diarahkan untuk
mendampingi
klien
menyesuaikan diri dengan situasi
lingkungan stress
4. Sementara sistem pendukung
dasar
seseorang
(seperti
keluarga, teman, dll) memainkan
sebuah peran penting selama
periode
krisis
perorangan,
pelayanan
konseling
resmi
cenderung untuk
hasil yang
lebih konstruktif
6. Efektifitas
dan
pengukuhan/penetapan
dari
profesi
konseling
akan
meningkat jika konselor sendiri
29
didukung
definisi
(universal,semesta,
dunia,
sejagat,
sedunia
bersama)
(normalitas/keadaan yang biasa)
8. Dalam konseling, klien dari latar
belakang suku/budaya yang
berbeda harus diberi perlakuan
yang sama.
9. Kriteria dari kesadaran diri,
pemenuhan
dan
sebagian
penemuan diri adalah tindakan
paling penting dalam sesi
konseling
Pengetahuan
Multikultural
(KM)
11.Etik
12. Budaya
13. Multikultural (keberagaman budaya)
14. Prasangka
15. Diskriminasi (warna kulit/ bahasa/
budaya)
16. Transkultural/ lintas budaya
17. Kemajemukan/ beragam pemahaman
18. Kebiasaan
19. Enkapsulasi budaya/ bias budaya
20. Hipotesis kontak.
-
30
Keterampilan
Multikultural
(MS)
21. Dalam hidupmu kini, seberapa baik
pemahamnmu dalam menilai latar
belakang
budaya
dapat
mempengaruhi caramu berfikir dan
bertindak.
22. Seberapa
baikkah
penilaianmu
dalam memahami dampak dari cara
berfikir dan perilakumu ketika
berinteraksi dengan sesorang dari
latar belakang budaya yang berbeda
23. Seberapa baik kemampuanmu dalam
membedakan “kesengajaan” atau
“tidak sengajaan” sinyal komunikasi
dalam situasi konseling multikultular
24. Bagaimanakah
kemampuanmu
dalam konsultasi dengan profesional
tentang kesehatan mental lain
kebutuhan kesehatan mental seorang
klien dari latar belakang adalah
berbeda secara signifikan dengan
dirimu.
25. Bagaimanakah
kemampuanmu
dalam konsultasi dengan profesional
tentang kesehatan mental lain
kebutuhan kesehatan mental seorang
klien dari latar belakang adalah
berbeda secara signifikan dengan
dirimu.
26. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
-
31
perempuan
27. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kesehatan mental yang
dibutuhkan oleh orang tua.
28. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
laki-laki gay
29. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kesehatan mental seseorang
yang datang dari latar belakang
sosial ekonomi sangat miskin
30. Seberapa baik pemahamanmu dalam
mengidentifikasi
kekuatan
dan
kelemahan tes psikologi dari latar
belakang budaya /etnik/ras yang
berbeda
31. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
laki-laki
32. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
orang cacat
33. Seberapa efektifkah kamu dalam
menjaga informasi dan sumber daya
untuk
melayani
klien
dari
kebudayaan yang berbeda
TOTAL
26
7
32
3.7
Uji Coba Instrumen
Pada tanggal 11-13 Mei 2016, penulis melakukan uji coba instrumen
kepada 30 mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013. Untuk
mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen yang digunakan, sehingga
hasil yang diperoleh dapat langsung dipertanggungjawabkan.
3.7.1
Analisis Validitas
Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas
instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey-Counselors
Edition- Revised (MAKSS-CE-R) mahasiswa menggunakan kriteria yang
dikemukakan oleh Azwar (2007) yaitu suatu item dikatakan valid apabila r 0,30.
Namun apabila jumlah item valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang
diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau
0,20.
Tabel 3.4 Uji Validitas instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge,
and Skills Survey-Counselors Edition- Revised (MAKSS-CE-R)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
80.7000
81.0000
80.5667
81.0333
81.0000
81.2000
80.9333
80.6000
80.6333
80.8000
80.7667
80.8333
81.1667
166.562
162.000
160.806
160.309
158.483
162.579
164.202
163.766
160.792
160.855
162.185
158.075
163.454
Corrected Item- Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
.351
.545
.595
.560
.658
.518
.442
.400
.567
.489
.601
.678
.377
.936
.934
.933
.934
.933
.934
.935
.935
.934
.935
.934
.933
.936
33
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
80.8333
80.7333
80.6000
80.6667
80.7000
80.7333
80.9667
80.9333
81.0333
81.0000
81.0667
81.0000
80.9000
80.8000
80.9000
80.8667
81.0667
81.1333
80.7667
80.8667
161.316
163.237
163.766
160.230
164.355
163.237
161.413
160.133
159.344
162.000
157.720
155.034
159.610
161.545
160.576
163.154
154.961
165.568
156.944
158.809
.535
.434
.400
.588
.412
.434
.642
.658
.574
.498
.593
.651
.634
.575
.629
.464
.634
.306
.703
.558
.934
.935
.935
.934
.935
.935
.933
.933
.934
.934
.933
.933
.933
.934
.933
.935
.933
.936
.932
.934
Dari tabel 3.4 menunjukkan bahwa dari 33 item pertanyaan semua item
menunjukkan corrected to total correlation 0,30. Item- item tersebut memiliki
koefisien to total correlation terendah 0,306 dan tertinggi 0,703.
3.7.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan dengan sejauh mana instrumen pengukuran
dapat diandalkan (Azwar ,2000). Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan
standart reliabilitas yang dikemukakan Azwar (2000) yaitu :
R < 0,7
0,7 < r < 0,8
0,8 < r < 0,9
0,9 < r < 1,0
: Tidak Reliabel
: Cukup Reliabel
: Baik
: Sangat Reliabel
Dari uji reliabilitas 33 item pertanyaan dalam the Multicultural Awareness,
Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R) maka
34
diperoleh angka koefisien Alpha = 0,936, ini menunjukkan bahwa the
Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition
Revised (MAKSS-CE-R) sangat reliabel. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel
3.5
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas the Multicultural Awareness,
Knowledge, and Skills Survey (MAKSS-CE-R)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.936
3.8
N of Items
33
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskriptive dan Uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol pada (post test). Uji Mann Whitney
mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiono, 2012) dan skala
yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala ordinal.
Alasan penulis menggunakan teknik Uji Mann Whitney dikarenakan dalam
bidang psikologi, Uji
Mann
Whitney salah
satunya digunakan untuk
membandingkan skala yang mempunyai data ordinal. Dalam analisis ini, penulis
dibantu dengan program Statistical Product and Service Solution for Windows
(SPSS) 16.0 for windows.
35
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu.
Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian
eksperimental murni semirip mungkin, akan tetapi tidak semua variabel yang
relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi
3.2
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Pretest- Posttest Control Group
Design (Sugiono, 2010)
Desain penelitian Pretest- Posttest Control Group Design dengan Pre testPost test Control Design sebagai berikut :
Grup
Eksperimen
Kontrol
Pretest
R1 O1
R2 O2
Treatment
X
-
Posttest
O3
O4
Keterangan
:
R1 dan R2
:Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih
secara random dari hasil penyebaran Multicultural
Awareness, Knowledge, Skill Survey Counselor Edition
Revised (MAKSS-CE-R)
:Kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang
memiliki kesadaran multikultural dalam kategori Terbatas.
:Kelompok eksperimen yang diberikan treatment dan post
test
:Kelompok kontrol yang diberikan post test tanpa treatment
:Treatment dengan menggunakan Paket Kesadaran
Multikultural.
O1 dan O2
O3
O4
X
Dengan menggunakan metode eksperimen, peneliti akan memberikan
suatu treatment terhadap subjek eksperimen dan pada hasil akhir akan
23
dibandingkan hasil dari subjek eksperimen dan subjek kontrol untuk memperoleh
hasil; apakah yang diajukan bahwa paket kesadaran multikultural dapat digunakan
untuk meningkatkan kesadaran multikultural dapat dibuktikan kebenarannya
dengan pengumpulan data.
3.3
Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa
BK FKIP UKSW angkatan 2013. Untuk menentukan subjek penelitian yang akan
diberi paket kesadaran multikultural, peneliti menggunakan teknik Purposive
Sampling. Pengertian teknik Purposive Sampling menurut (Sugiono, 2012) adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti mencari
mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 yang memiliki Kesadaran
multikultural kategori terbatas untuk diberikan paket kesadaran multikultural
supaya mahasiswa BK FKIP UKSW angakatan 2013 dapat meningkatkan
kesadaran multikultural yang dimilikinya. Dari 30 mahasiswa BK FKIP UKSW
yang mengisi MAKSS CE R terdapat 18 mahasiswa yang memilik kesadaran
multikultural dalam kategori terbatas dan 1 mahasiswa dalam kategori sangat
terbatas sehingga perlu diberi paket kesadaran multikultural supaya dapat
meningkatkan kesadaran multikultural. Dari 18 jumlah responden, terdiri dari 1
mahasiswa Bali, 2 mahasiswa Batak dan sisanya merupakan mahasiswa etnik
Jawa. Dari 18 mahasiswa kemudian dijadikan menjadi 2 kelompok yaitu 8
kelompok eksperimen berjumlah 9 mahasiswa dan kelompok kontrol berjumlah 9
mahasiswa. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding untuk mengetahui
peningkatan kesadaran multikultural kelompok eksperimen setelah diberi paket
kesadaran multikultural. Sehingga kelompok kontrol dan eksperimen bisa
24
dijadikan subjek penelitian dengan kelompok kontrol sebagai pembanding untuk
mengetahui peningkatan secara signifikan kesadaran multikultural kelompok
eksperimen melalui paket kesadaran multikultural.
3.4
Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Menurut Sugiono (2012) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam metode
eksperimen, variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Sugiono
(2012) Variabel Independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat), sedangkan variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel bebas : Paket Kesadaran Multikultural
b. Variabel terikat : Kesadaran multikultural
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilaksanakan yaitu dengan menyebarkan the
Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey –Counselor Edition –
Revised
(MAKSS-CE-R).
teknik
pengumpulan
data
menggunakan
the
Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey –Counselor Edition –
Revised (MAKSS-CE-R) berdasarkan model kompetensi budaya Sue,dkk, yang
dikembangkan oleh Kim, Cartwright, Asay & D’Andrea (2003). MAKSS-CE-R
25
adalah instrumen yang telah direvisi dan difokuskan untuk mengukur kesadaran
multikultural konselor. MAKSS-CE-R terdapat tiga sub-skala yaitu Kesadaran
Multikultural, Pengetahuan Multikultural dan Keterampilan Multikultural.
MAKSS-CE-R terdiri dari 33 item pernyataan. 7 item unfavorable dan 26 item
favorable dengan empat kategori jawaban dan skoring yang sesuai dengan pilihan
jawaban. Kriteria penskoran instrument kesadaran multikultural dapat dilihat pada
tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Instrument Kesadaran Multikultural
Jawaban
Favourable
Unfavorable
Sangat Terbatas/ Sangat Tidak
Setuju
Terbatas/Tidak Setuju
1
4
2
3
Baik /Setuju/ Menyadari
3
2
Sangat Baik/ Sangat Menyadari/
Sangat Setuju
4
1
Untuk pernyataan yang mendukung (favorable) skor yang akan diberikan
bergerak meninggi dari skor satu sampai dengan empat dalam urutan Sangat
Terbatas/ Sangat Tidak Setuju, Terbatas/Tidak Setuju, Baik /Setuju/ Menyadari
dan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju. Dan sebaliknya, untuk
pernyataan yang tidak ,mendukung (unfavorable) skor yang diberikan merendah
dari empat sampai dengan satu dalam urutan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/
Sangat Setuju, Baik /Setuju/ Menyadari, Terbatas/Tidak Setuju, dan Sangat
Terbatas/ Sangat Tidak Setuju. Untuk lebih jelas dapat dituangkan sebagai berikut
yaitu untuk butir pertanyaan yang favorable jawaban dengan skor Sangat
26
Terbatas/ Sangat Tidak Setuju dengan skor 1, Terbatas/Tidak Setuju dengan skor
2, Baik /Setuju/ Menyadari dengan skor 3 dan Sangat Baik/ Sangat Menyadari/
Sangat Setuju dengan skor 4. Sedangkan untuk butir pernyataan yang unfavorable
jawaban Sangat Baik/ Sangat Menyadari/ Sangat Setuju dengan skor 1, Baik
/Setuju/ Menyadari dengan skor 2, Terbatas/Tidak Setuju dengan skor 3, dan
Sangat Terbatas/ Sangat Tidak Setuju dengan skor 4.
Untuk mengukur tinggi rendahnya skor instrumen kesadarn multikultural
digunakan rumus interval sebagai berikut :
i = Skor tertinggi – skor terendah
4
Skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengukur tinggi
rendahnya skor instrumen kesadaran multikultural dibagi menjadi 4 kategori yaitu
Sangat Terbatas, Terbatas, Menyadari dan Sangat Menyadari. Jumlah item
instrumen kesadaran multikultural adalah 33 item, sehingga skor maksimal yang
diperoleh adalah 4 x 33 = 132 dan skor minimal 1 x 33 = 33, sehingga diperoleh
interval sebagai berikut :
i = 132 - 33 = 24,75
4
= 25
3.6
Kisi – Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and
Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R)
Variabel
Aspek
Favorabel
Unfavorabel
the Multicultural
Kesadaran
A
1,2,3,4,6,8,9
Awareness, Knowledge, and
Multikultural
5,7,10
Skills Survey Counselor
Edition Revised
27
Pengetahuan
Multikultural
Keterampilan
Multikultural
TOTAL
B
11,12,13,14,1
5,16,17,
18,19,20,21,2
2,23
C
24,25,26,27,
28,29,30,31,3
2,33
26
-
-
7
28
Tabel 3.3 penjelasan kisi – kisi (the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised)
Variabel
Aspek
Favorabel
Unfavorabel
The Multicultural
Awareness, Knowledge
and Skill Survey
Counselor Edition Revised
Kesadaran
Multikultural (MA)
5. Profesi melayani manusia, terutama 1. Mendorong
kebebasan
konseling dan psikologi klinik, telah
psikologis
seorang
klien
gagal untuk memenuhi kebutuhan
merupakan tujuan yang aman
kesehatan mental dari suku/etnis
untuk menuntut lebih dalam
minoritas
situasi konseling
7. Orang-orang dalam ras dan suku 2. Dalam
situasi
konseling
kelompok minoritas kurang terwakili
multikultural, implikasi dasar
di dalam klinik & psikologi
seperti
“keadilan”
dan
konseling.
“kesehatan”, tidak sulit untuk
10.Kesulitan dengan konsep “integritas”
dipahami.
bias implisit mendukung budaya 3. Secara
umum,
pelayanan
yang dominan
konseling harus diarahkan untuk
mendampingi
klien
menyesuaikan diri dengan situasi
lingkungan stress
4. Sementara sistem pendukung
dasar
seseorang
(seperti
keluarga, teman, dll) memainkan
sebuah peran penting selama
periode
krisis
perorangan,
pelayanan
konseling
resmi
cenderung untuk
hasil yang
lebih konstruktif
6. Efektifitas
dan
pengukuhan/penetapan
dari
profesi
konseling
akan
meningkat jika konselor sendiri
29
didukung
definisi
(universal,semesta,
dunia,
sejagat,
sedunia
bersama)
(normalitas/keadaan yang biasa)
8. Dalam konseling, klien dari latar
belakang suku/budaya yang
berbeda harus diberi perlakuan
yang sama.
9. Kriteria dari kesadaran diri,
pemenuhan
dan
sebagian
penemuan diri adalah tindakan
paling penting dalam sesi
konseling
Pengetahuan
Multikultural
(KM)
11.Etik
12. Budaya
13. Multikultural (keberagaman budaya)
14. Prasangka
15. Diskriminasi (warna kulit/ bahasa/
budaya)
16. Transkultural/ lintas budaya
17. Kemajemukan/ beragam pemahaman
18. Kebiasaan
19. Enkapsulasi budaya/ bias budaya
20. Hipotesis kontak.
-
30
Keterampilan
Multikultural
(MS)
21. Dalam hidupmu kini, seberapa baik
pemahamnmu dalam menilai latar
belakang
budaya
dapat
mempengaruhi caramu berfikir dan
bertindak.
22. Seberapa
baikkah
penilaianmu
dalam memahami dampak dari cara
berfikir dan perilakumu ketika
berinteraksi dengan sesorang dari
latar belakang budaya yang berbeda
23. Seberapa baik kemampuanmu dalam
membedakan “kesengajaan” atau
“tidak sengajaan” sinyal komunikasi
dalam situasi konseling multikultular
24. Bagaimanakah
kemampuanmu
dalam konsultasi dengan profesional
tentang kesehatan mental lain
kebutuhan kesehatan mental seorang
klien dari latar belakang adalah
berbeda secara signifikan dengan
dirimu.
25. Bagaimanakah
kemampuanmu
dalam konsultasi dengan profesional
tentang kesehatan mental lain
kebutuhan kesehatan mental seorang
klien dari latar belakang adalah
berbeda secara signifikan dengan
dirimu.
26. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
-
31
perempuan
27. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kesehatan mental yang
dibutuhkan oleh orang tua.
28. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
laki-laki gay
29. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kesehatan mental seseorang
yang datang dari latar belakang
sosial ekonomi sangat miskin
30. Seberapa baik pemahamanmu dalam
mengidentifikasi
kekuatan
dan
kelemahan tes psikologi dari latar
belakang budaya /etnik/ras yang
berbeda
31. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
laki-laki
32. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
orang cacat
33. Seberapa efektifkah kamu dalam
menjaga informasi dan sumber daya
untuk
melayani
klien
dari
kebudayaan yang berbeda
TOTAL
26
7
32
3.7
Uji Coba Instrumen
Pada tanggal 11-13 Mei 2016, penulis melakukan uji coba instrumen
kepada 30 mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013. Untuk
mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen yang digunakan, sehingga
hasil yang diperoleh dapat langsung dipertanggungjawabkan.
3.7.1
Analisis Validitas
Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas
instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey-Counselors
Edition- Revised (MAKSS-CE-R) mahasiswa menggunakan kriteria yang
dikemukakan oleh Azwar (2007) yaitu suatu item dikatakan valid apabila r 0,30.
Namun apabila jumlah item valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang
diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau
0,20.
Tabel 3.4 Uji Validitas instrumen the Multicultural Awareness, Knowledge,
and Skills Survey-Counselors Edition- Revised (MAKSS-CE-R)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
80.7000
81.0000
80.5667
81.0333
81.0000
81.2000
80.9333
80.6000
80.6333
80.8000
80.7667
80.8333
81.1667
166.562
162.000
160.806
160.309
158.483
162.579
164.202
163.766
160.792
160.855
162.185
158.075
163.454
Corrected Item- Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
.351
.545
.595
.560
.658
.518
.442
.400
.567
.489
.601
.678
.377
.936
.934
.933
.934
.933
.934
.935
.935
.934
.935
.934
.933
.936
33
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
80.8333
80.7333
80.6000
80.6667
80.7000
80.7333
80.9667
80.9333
81.0333
81.0000
81.0667
81.0000
80.9000
80.8000
80.9000
80.8667
81.0667
81.1333
80.7667
80.8667
161.316
163.237
163.766
160.230
164.355
163.237
161.413
160.133
159.344
162.000
157.720
155.034
159.610
161.545
160.576
163.154
154.961
165.568
156.944
158.809
.535
.434
.400
.588
.412
.434
.642
.658
.574
.498
.593
.651
.634
.575
.629
.464
.634
.306
.703
.558
.934
.935
.935
.934
.935
.935
.933
.933
.934
.934
.933
.933
.933
.934
.933
.935
.933
.936
.932
.934
Dari tabel 3.4 menunjukkan bahwa dari 33 item pertanyaan semua item
menunjukkan corrected to total correlation 0,30. Item- item tersebut memiliki
koefisien to total correlation terendah 0,306 dan tertinggi 0,703.
3.7.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan dengan sejauh mana instrumen pengukuran
dapat diandalkan (Azwar ,2000). Uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan
standart reliabilitas yang dikemukakan Azwar (2000) yaitu :
R < 0,7
0,7 < r < 0,8
0,8 < r < 0,9
0,9 < r < 1,0
: Tidak Reliabel
: Cukup Reliabel
: Baik
: Sangat Reliabel
Dari uji reliabilitas 33 item pertanyaan dalam the Multicultural Awareness,
Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition Revised (MAKSS-CE-R) maka
34
diperoleh angka koefisien Alpha = 0,936, ini menunjukkan bahwa the
Multicultural Awareness, Knowledge, and Skills Survey Counselor Edition
Revised (MAKSS-CE-R) sangat reliabel. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel
3.5
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Reliabilitas the Multicultural Awareness,
Knowledge, and Skills Survey (MAKSS-CE-R)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.936
3.8
N of Items
33
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskriptive dan Uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol pada (post test). Uji Mann Whitney
mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiono, 2012) dan skala
yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala ordinal.
Alasan penulis menggunakan teknik Uji Mann Whitney dikarenakan dalam
bidang psikologi, Uji
Mann
Whitney salah
satunya digunakan untuk
membandingkan skala yang mempunyai data ordinal. Dalam analisis ini, penulis
dibantu dengan program Statistical Product and Service Solution for Windows
(SPSS) 16.0 for windows.
35