Pentingnya Keterampilan Komunikasi Seora (1)

TUGAS MATA KULIAH ENTREPRENEUR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Entrepreneur

“Become a Successful Entrepreneur”
Dosen Pembimbing: DR.IR. Eddy Soeryanto Soegoto

Disusun Oleh:

Faris Naufal Fasya
41814121
HUMAS 3

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018

Menjadi Seorang Enterpreneur Sukses
( Pentingnya Keterampilan Komunikasi seorang Enterpreneur Dalam Menjalankan
Bisinis )

Faris Naufal Fasya
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
Email: [email protected]

Abstract
The meaning of entrepreneur may already be familiar because this word is often heard
even undertaken by some people, especially young people. Currently, being an
entrepreneur is the thing most loved by teenagers, especially those who have completed
their education. Being an entrepreneur is not an easy thing. However, at this time
entrepreneurs become the choice of young people because by being an entrepreneur, one
can choose the work in accordance with the hobby and interests and talents it has. Before
discussing about the entrepreneur further, we need to know the understanding of the
entrepreneur itself. A lot of things - things that must be prepared by an entrepreneur both
meteril and non materil. Talking about business is definitely composed of various aspects
of science that must be considered one of the aspects of communication that is the capital
and the key to success in establishing good relationships with other people and career in
the business world. In certain contexts, communicating requires skill (skills) to be trained
and developed in the form of verbal and non-verbal communication must be mastered by
an entrepreneur to achieve effective communication that has the same meaning with the
recipient of the message to achieve the purpose and purpose of this communication is done.

It can be concluded that the factors that make a successful entrepreneur one of them is the
success in menajalin effective communication in the process of meaning equations that can
meet the needs of society that led to the benefits to be achieved.
Keyword: entrepreneur, communication, business, benefits and successful.

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Wirausahawan (entrepreneur)
adalah orang yang melakukan
aktivitas wirausaha yang dicirikan
dengan pandai atau berbakat
mengenali
produk
baru,
menentukan cara produksi baru,
menyusun manajemen operasi
untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur
permodalan operasinya.
Menurut Assoc.Prof.Dr.Ir.H.

Eddy Soeryanto Soegoto, M.T
Enterpreneur adalah orang yang
berjiwa kreatif, inovatif, mandiri,
percaya diri, ulet dan tekun, rajin,

disiplin, siap menghadapi
resiko, jeli melihat & meraih
peluang, piawai mengelola sumber
daya,
dalam
membangun,
mengembangkan, memajukan dan
menjadikan usaha atau perusahaan
yang unggul.
Banyak sekali element –
element atau skill yang dibutuhkan
seorang enterpreneur sebelum
atau bahkan sedang menjalankan
usaha dalam bidang apapun, salah
satunya adalah keterampilan

komunikasi. Keberhasilan sebagai
pengusaha
sebagian
besar
ditentukan oleh kemampuannya
dalam berkomunikasi dengan baik
untuk menjadi yang terbaik
dengan
apa
yang
akan

dilakukannya. Tetapi jika seorang
enterpreneur
tidak
dapat
berkomunikasi secara efektif
dengan lingkup internal bahkan
lingkup eksternal perusahaan,
maka peluang untuk sukses dapat

hilang
dengan
sendirinya
walaupun
sudah
berusaha
melakukan yang terbaik dalam
bisnis yang ditekuni.
Ada banyak cara yang berbeda
untuk menggunakan keterampilan
komunikasi dalam dunia bisnis
baik itu bisnis kalangan bawah,
menengah
kebawah
bahkan
kalangan atas. Mulai dari format
individu
seperti
menulis,
mendengarkan dan berbicara

sebagai
konteks
dalam
berkomunikasi dengan lingkup
internal dan lingkup eksternal
bisnisnya.
Penguasaan
keterampilan komunikasi yang
berbeda ini juga dapat memastikan
bahwa seorang enterpreneur akan
menjadi orang yang efektif dan
fleksibel pada setiap tingkat
jabatan dan setiap kalangan.
Tidak
mudah
memiliki
kemampuan berkomunikasi dalam
berbisnis, banyaknya hambatan
yang
dialami

seoraang
enterpreneur
dalam
berkomunikasi dengan efektif
yang dapat berakibat fatal bagi
kelangsungan berjalannya bisnis
yang sedang ditekuni. Beberapa
hambatan komunikasi yang harus
dapat dihadapi oleh seorang
enterpreneur yaitu meminimalisir
kesalahan dalam berkata – kata
dengan menyusun strategi sebaik
mungkin agar tidak terjadi
kesalahpahaman dari pesan yang
akan di sampaikan, menjauhkan
persepsi – persepsi negatif dari
pesan yang disampaikan, menjalin
kedekatan dengan lawan bicara
agar pesan dapat diterima dengan
baik, dan juga harus menguasai

bahasa
asing
agar
dapat

menyesuaikan dengan lawan
bicara yang memiliki latar
belakang bahasa yang berbeda.
Dari bebearapa hambatan
tersebut sebagai contoh kegagalan
berkomunikasi pernah di alami
oleh salah satu perusahaan
ternama di Indonesia melalui
humasnya yang memberikan
persepsi negatif atas statement
dalam konferensi pers dari krisis
yang dialami perusahaan yang
mengakibatkan turunnya citra
perusahaan tersebut dan menjadi
cibiran di kalangan masyarakat

luas.
Melihat dari persoalan diatas
penulis telah merumuskan karya
tulis
ilmiah
dengan
judul
“Pentingnya
Keterampilan
Komunikasi Seorang Enterpreneur
Dalam Menjalankan Bisnis”.
1.2 Identifikasi masalah
1. Pengertian
enterpreneur
menurut para ahli?
2. Pengertian
keterampilan
komunikasi?
3. Apa
saja

keterampilan
komunikasi
yang
harus
dimiliki seorang enterpreneur?
4. Apa
saja
hambatan
komunikasi yang menghalangi
seorang enterpreneur dalam
berkomunikasi?
5. Seperti
apa
contoh
komunikasi efektif yang
dilakukan
oleh
seorang
enterpreneur ?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian
enterpreneur menurut para
ahli.
2. Untuk mengetahui pengertian
keterampilan komunikasi.
3. Untuk mengetahui apa saja
keterampilan
komunikasi
yang harus dimiliki seorang
enterpreneur.

4. Untuk mengetahui apa saja
hambatan komunikasi yang
menghalangi
seorang
enterpreneur
dalam
berkomunikasi.
5. Untuk mengetahui seperti apa
contoh komunikasi efektif
yang dilakukan oleh seorang
enterpreneur .
1.4 Tinjauan Pustaka
Untuk mengkaji persoalan
menganai cara menjadi seorang
enterpreneur sukses “pentingnya
keterampilan komunikasi dalam
menjalankan bisnis” terdapat
beberapa pandangan menurut para
ahli yang dijadikan pijakan.
Pertama ,
Menurut
Assoc.Prof.Dr.Ir.H.
Eddy
Soeryanto
Soegoto,
M.T
Enterpreneur adalah orang yang
berjiwa kreatif, inovatif, mandiri,
percaya diri, ulet dan tekun, rajin,
disiplin, siap menghadapi resiko,
jeli melihat & meraih peluang,
piawai mengelola sumber daya,
dalam
membangun,
mengembangkan, memajukan dan
menjadikan usaha atau perusahaan
yang unggul.
kedua , Menurut William C.
Himstreet bersama koleganya,
komunikasi merupakan sebuah
proses pertukaran informasi antar
individu melalui sistem yang biasa
(dipakai, dikenal, digunakan) baik
dengan simbol-simbol, sinyal,
maupun perilaku atau tindakan
(yang dapat dipahami oleh pihak
yang terlibat dalam komunikasi
tersebut).
Dikatakan
bahwa
komunikasi itu merupakan suatu
proses persamaan makna melalui
simbol – simbol, prilaku atau
tindakan
agar
terjadinya
komunikasi dua arah yang efektif
dan memiliki makna diantara
kedua belah pihak.
Ketiga , menurut Raymon S. Ross
komunikasi
dalam
bisnis

merupakan suatu suatu proses
menyortir,
memilih,
dan
mengirimkan
simbol-simbol
dengan tujuan untuk membantu
pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang
serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator yang terjadi di dalam
dunia bisnis. Dikatakan bahwa
dalam dunia bisnis seorang
enterpreneur
harus
piawai
menyortir
informasi
dan
menyusun kata – kata serta
mengkomunikasikan maksud serta
tujuan untuk mempengaruhi pola
pikir
masyarakat
untuk
memperoleh keuntungan dan
mengetahui apa saja kebutuhan
masyarakat sesuai apa yang
menjadi tujuan dari pelaku bisnis
tersebut.
Keempat, menurut Zimmerer,
1996 enterpreneurship adalah
suatu proses penerapan kreatifitas
dan
keinovasian
dalam
memecahkan
persoalan
dan
menemukan
peluang
untuk
memperbaiki kehidupan usaha.
Hal ini menunjukan sisi seorang
enterpreneur
yang
memiliki
kreatifitas dan selalu berinovasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
dengan
kelebihannya
untuk
membangun lapangan pekerjaan di
dalam sulitnya mencari lapangan
kerja sebagai suatu pulang untuk
mendapatkan keuntungan.

2. Metode penulisan
1. Metode deskriptif
Atas rumusuan permasalahan
yang didasari oleh latar belakang
yang penulis rancang dapat
disimpulkan bahwa metode desain
penulisan yang akan digunakan
dalam penulisan karya ilmiah ini
penulis menggunakan metode
desain penulisan deskriptif. Metode
deskriptif dapat diartikan sebagai
prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan
keadaan subjek atau objek dalam
penelitian dapat berupa orang,
lembaga, masyarakat dan yang
lainnya yang pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau apa adanya. Dalam
penulisan karya ilmiah ini penulis
mencoba
memaparkan
atau
mendeskripsikan
mengenai
pentingnya
keterampilan
berkomunikasi
seorang
enterpreneur dalam menjalankan
bisnis
dengan
mencoba
menggambarkan suatu keadaan
dimana
keterampilan
berkomunikasi sangat dibutuhkan
bagi seorang enterpreneur dalam
menjalankan bisnis yang disertai
dengan data – data dan fakta yang
tampak dan apa adanya. Serta
penulis
mencoba
untuk
meramalkan rintangan seperti apa
yang akan di hadapi oleh seorang
enterpreneur
apabila
tidak
memiliki
keterampilan
berkomunikasi yang baik dan
efektif.
2. Metode Pustaka
Penulis mengambil metode
pustaka dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat,
baik berupa buku maupun
informasi dari internet searching.
3. Diskusi
Selanjutnya metoede diskusi
dilakukan oleh penulis dengan cara
bertanya secara langsung mengenai
pengalaman pribadi dari seorang
entrepreneur
mengenai
keterampilan berkomunikasi yang
memiliki efek besar dalam
menjalankan bisnis. Berdiskusi
dengan
teman – teman yang
mengetahui tentang informasi yang
di perlukan dalam membuat karya
ilmiah ini.

3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Pengertian
Enterpreneur
Menurut Para Ahli
Menurut Assoc.Prof.Dr.Ir.H.
Eddy Soeryanto Soegoto, M.T
Enterpreneur adalah orang yang
berjiwa kreatif, inovatif, mandiri,
percaya diri, ulet dan tekun, rajin,
disiplin, siap menghadapi resiko,
jeli melihat & meraih peluang,
piawai mengelola sumber daya,
dalam
membangun,
mengembangkan, memajukan dan
menjadikan usaha atau perusahaan
yang unggul.
Menurut Prijosaksono dan
Bawono (2005), entrepreneurship
(wirausaha)
dapat
diartikan
melalui 3 kata berikut: destiny,
courage, action.
Menurut Zimmerer, 1996
enterpreneurship adalah suatu
proses penerapan kreatifitas dan
keinovasian dalam memecahkan
persoalan
dan
menemukan
peluang
untuk
memperbaiki
kehidupan
usaha.
Hal
ini
menunjukan
sisi
seorang
enterpreneur
yang
memiliki
kreatifitas dan selalu berinovasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
dengan
kelebihannya
untuk
membangun lapangan pekerjaan di
dalam sulitnya mencari lapangan
kerja sebagai suatu pulang untuk
mendapatkan keuntungan.
3.2 Pengertian
Keterampilan
Komunikasi
Komunikasi merupakan modal
dan kunci sukses dalam pergaulan
dan karier karena hanya dengan
komunikasi sebuah hubungan baik
dapat dibangun dan dibina. Dalam
konteks tertentu, berkomunikasi
memerlukan skill (keterampilan)
yang
harus
dilatih
dan
dikembangkan.

Keterampilan
komunikasi
seperti ilmu jurnalistik/menulis
dan public speaking dibutuhkan
dalam banyak bidang pekerjaan,
bahkan menjadi karier tersendiri
seperti wartawan, penyiar, emsi,
trainer, dan humas (public
relations) yang melambangkan
sifat dan karekter individu ataupun
kelompoknya.
Keterampilan
komunikasi juga dibutuhkan
dalam pengembangan
usaha
menjalin
relasi,
marketing,
promosi,
dll
juga
dalam
pengembangan dan pemberdayaan
diri
personal
branding/self
empowering.
Keterampilan
komunikasi adalah keterampilan
utama yang harus dimiliki untuk
mampu membina hubungan yang
sehat di mana saja, di lingkungan
sosial, sekolah, usaha, dan
perkantoran atau di mana saja.
Keterampilan
Komunikasi
(Communications Skill) dapat
dibagi dalam tiga kategori:
Keterampilan komunikasi lisan,
Komunikasi tulisan, Komunikasi
non-verbal.

-

3.3 Keterampilan Komunikasi yang
Dibutuhkan
Seorang
Enterpreneur.

1. Background Skills
- Revition and Editing
menerapkan teknik untuk
meningkatkan
kemampuan menulis atau
presentasi.
- Proofreading untuk ejaan,
tata bahasa, dan gaya.
- Presentation
skills
menggunakan teknologi
dan teknik yang tepat
untuk
menyajikan
informasi kepada audiens
(misalnya, dalam, seminar
kuliah tutorial, atau rapat).
- Academic writing skills
menulis
untuk

-

menganalisis
topik,
mengembangkan
sudut
pandang dalam kaitannya
dengan topik yang melalui
penelitian dan pemikiran,
dan meyakinkan pembaca
bahwa sudut pandang itu
telah didukung oleh ideide
dan
informasi
(misalnya, esai, poster,
paper, atau tesis).
Audience
awareness
memahami
kebutuhan,
pengalaman, dan tingkat
pemahaman
audiens
(misalnya,
masyarakat,
mahasiswa, pengusaha,
stakeholder );
kepekaan
terhadap audiens dalam
mengatur dan menyajikan
ide-ide dan menanggapi
umpan balik (misalnya,
mendukung
bahasa
sederhana melalui jargon
di saat berkomunikasi
dengan
masyarakat
umum);
memahami
perspektif
profesional
tertentu di bidang yang
dikuasai
dan
berkomunikasi
dengan
kolega
yang
tepat
(misalnya,
menyajikan
data pada sebuah seminar
dalam gaya standar untuk
bidang itu).
Critical listening/Critical
reading
pemahaman
tentang
bagaimana
menggabungkan konten
dan
metode
untuk
menciptakan makna pesan
(misalnya, hasil yang
dipublikasikan
dalam
sebuah makalah ilmiah
yang dapat diberikan
kredibilitas lebih dari
Hasil yang disajikan pada
seminar
departemen);
aktif
mendengarkan,
membaca atau melihat

-

-

informasi
untuk
mendapatkan pemahaman
yang lengkap dan akurat
dari
pesan
yang
disampaikan (misalnya,
mencatat langkah-langkah
dalam argumen yang
disajikan,
atau
mengekstraksi detail yang
spesifik
dari
sebuah
makalah akademis).
Personal presentation and
body
language
pemahaman
dan
kemampuan
untuk
menggunakan
gerak
tubuh, ekspresi dan isyarat
non-verbal
untuk
membantu
mengkomunikasikan
pesan
(misalnya,
menggunakan nada dan
mengubah volume suara
untuk
menyampaikan
emosi dan perasaan, atau
mengontrol
gerakan
postur
tubuh
dan
mengatasi rasa gugup
untuk menghadirkan rasa
percaya diri).
Presentation of technical
or
scientific
data
Pemahaman
tentang
penggunaan
gambar,
grafik, dan metode lain
untuk menyajikan data
secara sederhana dan
singkat
(misalnya,
menggunakan
teknik
grafik yang tepat dalam
sebuah laporan ilmiah
atau grafis yang dipilih
dengan
baik
untuk
menyampaikan konsep).

2. Menafsirkan isyarat nonverbal
Mungkin
beberapa
orang pernah mendengarkan
refrain tentang pentingnya
bahasa tubuh seperti duduk

tegak, ekspresi wajah yang
meluruskan wajah ke depan
ketika orang lain berbicara
yang meisyaratkan sedang
fokus untuk mendengarkan.
Sebuah studi dari UCLA
menunjukkan bahwa sebanyak
55% dari makna dalam
interaksi
tatap
muka
disampaikan secara nonverbal. Jangan hanya berlatih
kesadaran
bahasa
tubuh
sendiri. Cobalah menganalisis
isyarat tertentu, seperti postur
tubuh, ekspresi dan gerak
tubuh yang dibuat oleh orang
lain ketika sedang berbicara.
3. Mengelola harapan
Mengumbar
dan
mengingkari janji mungkin
adalah poin paling ringkas dan
mudah untuk
mengelola
ekspektasi orang lain bagi
seorang enterpreneur . Sebagai
seorang enterpreneur , ada
banyak orang yang meminta
bukti prestasi signifikan dalam
periode waktu yang pendek
dengan sumber daya yang
terbatas. Untuk mengurangi
tekanan tersebut sebagai
pengusaha adalah mengelola
harapan bagi publik internal
maupun eksternal didalam
lingkup bisnis yang ditekuni
oleh seorang enterpreneur .
Seorang enterpreneur harus
memberi bukti, kerangka
waktu dan hasil secara nyata.
apabila
timbul
masalah,
seorang enterpreneur harus
selalu diskusi dengan seluruh
lapisan
bisnisnya
agar
terciptanya hubungan yang
saling
berkaitan
antara
seorang
atasan
dengan
karyawan juga staff kerja.
Mengurangi
kebiasaan
berkomitmen akan lebih baik
daripada
meningkatkan

harapan masyarakat dan
akhirnya
gagal
untuk
menindaklanjuti
harapan
mereka.
4. Sikap percaya diri
Sikap percaya diri
yang
dicerminkan
oleh
seorang
enterpreneur
merupakan salah satu cara
untuk membranranding dan
menjual baik dirinya sendiri
atau produk dan jasa,
keduanya adalah tentang
kemampuan untuk dapat
percaya
diri
dalam
berkomunikasi. Baik poin dari
value maupun apa yang
membuat
seorang
enterpreneur berbeda dari
orang lain di pasaran.
Keterampilan yang sama
sangat
penting
untuk
membantu
seorang
enterpreneur memotivasi diri
setiap hari, mempekerjakan
karyawan yang tepat, serta
terhubung dengan teman dan
mitra dan relasi lainnya.
3.4 Hambatan

Berkomuikasi
Enterpreneur

Hambatan
Seorang

Hambatan adalah gangguan
yaitu segala sesuatu yang
menganggu
kelancaran
komunikasi
serta
akan
menghambat
kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan.
Jenis – jenis hambatan dalam
berkomunikasi
yang
harus
dihindari
oleh
seorang
enterpreneur :
- Hambatan
sosiologis
Secara sosiologis semua
personil yang ada berasal
dari berbagai golongan
dan
lapisan
yang
menimbulkan perberdaan
status , ideologi agama,

-

status ekonomi yang
kesemuanya
dapat
menjadi hambatan bagi
kelancaraan informasi.
Hambatan
psikologis
Hambatan berkomunikasi
yang disebabkan oleh
situasi psikologis yang
tidak mendukung.
Hambatan
semantik
Hambatan
komunikasi
yang disebabkan oleh latar
belakang bahasa yang
berbeda. Jika hambatan
sosiologis-antropologispsikologis terdapat pada
pihak komunikan, maka
hambatan
semantis
terdapat
pada
diri
komunikator.
Faktor
semantis
menyangkut
bahasa yang dipergunakan
komunikator
sebagai
“alat” untuk menyalurkan
pikiran dan perasaannya
kepada komunikan. Demi
kelancaran
komunikasinya seorang
komunikator harus benarbenar
memperhatikan
gangguan semantis ini,
sebab salah ucap atau tulis
dapat menimbulkan salah
pengertian
(misunderstanding) atau
salah
tafsir
(misinterpretation) yang
pada gilirannya bisa
menimbulkan
salah
komunikasi
(miscommunication).Seri
ng kali salah ucap
disebabkan komunikator
berbicara terlalu cepat
sehingga ketika pikiran
dan
perasaan
belum
mantap terformulasikan,
kata-kata sudah terlanjur
dilontarkan. Maksudnya
akan
mengatakan
“kedelai” yang terlontar

-

-

“kedelai”.
Gangguan
semantis kadang-kadang
disebabkan pula oleh
aspek antropologis, yakni
kata-kata yang sama
bunyinya dan tulisannya,
tetapi memiliki makna
yang berbeda. Salah
komunikasi
atau
misscommunication ada
kalanya disebabkan oleh
pemilihan kata yang tidak
tepat, kata-kata yang
sifatnya konotatif.
Hambatan mekanis Hal ini
terjadi
pada
proses
komunikasi
yang
menggunakan
media,
misalnya saja gangguan
saat
berkomunikasi
dengan
menggunakan
pesawat telepon.
Hambatan ekologis yang
terjadi disebabkan oleh
gangguan
lingkungan
terhadap
proses
berlangsungnya
komunikasi,
jadi
datangnya
dari
lingkungan.
Contoh
hambatan ekologis adalah
suara riuh orang-orang
atau kebisingan lalulintas,
suara hujan atau petir,
suara pesawat terbang
lewat,
dan
lain-lain.
Situasi komunikasi yang
tidak
menyenangkan
seperti itu dapat diatasi
komunikator
dengan
menghindarkannya jauh
sebelum atau dengan
mengatasi pada saat ia
sedang
berkomunikasi.
Untuk menghindarkannya
komunikator
harus
mengusahakan
tempat
komunikasi yang bebas
dari gangguan-gangguan
tersebut.

3.5 Contoh Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah
pertukaran
informasi,
ide,
perasaan yang menghasilkan
perubahan sikap sehingga terjalin
sebuah hubungan baik antara
pemberi pesan dan penerima
pesan. Pengukuran efektifitas dari
suatu proses komunikasi dapat
dilihat dari tercapainya tujuan si
pengirim pesan. Contoh – contoh
dari komunikasi efektif antara lain
1. Completeness (lengkap)
Completeness merupakan
suatu pesan atau informasi
dikatakan lengkap, apabila
berisi semua materi yang
diperlukan agar penerima
pesan dapat memberikan
tanggapan yang sesuai
dengan harapan pengirim
pesan.
Seorang
enterpreneur
yang
mempersiapkan
dan
menyusun strategi berupa
kata – kata yang tertulis
sebagai Q-Card sebagai
bentuk alat bantu untuk
menyampaikan
pesan
secara lisan dan langsung
agar keseluruhan materi
dapat tersampaikan dengan
baik dan dapat diterima
oleh audiens sehingga
tercapai komunikasi yang
efektif.
2. Conciseness (singkat)
Seorang enterpreneur yang
mampu
mengutarakan
gagasan atau ide – ide
kreatifnya dalam jumlah
kata – kata yang singkat,
padat dan jelas tanpa
mengurangi makna pesan
yang
disampaikan
sehingga dapat mudah
diterima
oleh
lawan
bicaranya
dengan
penguasaan penyampaian
yang baik sehingga adanya

hubungan timbal balik
diantara kedua belah pihak.
3. Consideration
(pertimbangan)
Semua pesan yang akan
disampaikan
seorang
enterpreneur hendaknya
menerapkan
empati
dengan
mempertimbangkan dan
mengutamakan input serta
output dari penerima
pesan.
Seorang
enterpreneur handal yang
mampu memfilter pesan
seperti apa yang harus
disampaikan
kepada
penerima pesan dan pesan
seperti apa yang tidak
boleh disampaikan kepada
penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Seluruh aspek komunikasi
yang disampaikan oleh
seorang
enterpreneur
hedaknya
disampikan
secara gamblang, pasti dan
jelas. Hal ini dilakukan
agar seorang enterpreneur
mampu
mencapai
persamaan makna dalam
segala bentuk kemunikasi
yang terjadi baik melalui
komunikasi verbal maupun
non-verbal
dengan
menggunakan
media
sebagai alat bantu ataupun
tanpa menggunakan media
sebagai alat bantu dalam
proses penyampaian pesan
kepada penerima pesan.
5. Clarity (kejelasan)
Perbedaan
budaya
biasanya
menjadi
penghalang bagi seorang
enterpreneur
untuk
mencapai komunikasi yang
efektif karena adanya
perbedaan
baik
dari
pemaknaan bahasa seperti
bahasa verbal atau bahasa

yang digunakan dalam
menyampaikan pesan dan
bahasa non-verbal seperti
isyarat simbol – simbol
yang memiliki perbedaan
makna. Maka dari itu
seorang
enterpreneur
harus dapat menguasai
bahasa verbal maupun
non-verbal dari budaya
yang
melekat
pada
penerima
pesan
agar
terciptanya rasa memiliki
antara penerima pesan
dengan pengirim pesan.
6. Courtessy (kesopanan)
Penting bagi seorang
enterpreneur
untuk
memperhatikan
sisi
kesopanan dalam menjalin
hubungan dengan berbagai
pihak baik internal maupun
eksternal yang berada
dalam lingkup bisnis yang
sedang
ditekuninya.
Attitude bagi seorang
enterpreneur
wajib
dimiliki karena selain
membranding barang serta
jasa apa yang ditawarkan
oleh seorang enterpreneur
melalui attitude secara
tidak langsung ia sedang
membranding
dirinya
sendiri karena attitude
seorang
enterpreneur
merupakan
cerminan
seperti
apa
budaya
perusahaan
yang
ditekuninya dan juga
mencerminkan
baik
buruknya barang dan jasa
yang ditawarkan didalam
bisnisnya sebagai bentuk
pembentukan citra peribadi
maupun organisasi.
7. Correctness (ketelitian)
Segala bentuk komunikasi
beserta aspek – aspek
komunikasi
seorang
entereneur
disampaikan

dengan ketelitian yang
berdasarkan
kesadaran
berfikir.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan
karya ilmiah diatas dapat di simpulkan
dalam bentuk point – point penting
sebagai berikut:
 Enterpreneur adalah orang
yang berjiwa kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri, ulet dan
tekun, rajin, disiplin, siap
menghadapi resiko, jeli melihat
& meraih peluang, piawai
mengelola sumber daya, dalam
membangun,
mengembangkan, memajukan
dan menjadikan usaha atau
perusahaan yang unggul.
 Komunikasi merupakan modal
dan kunci sukses dalam
pergaulan dan karier karena
hanya dengan komunikasi
sebuah hubungan baik dapat
dibangun dan dibina.
 Tidak
mudah
memiliki
kemampuan
berkomunikasi
dalam berbisnis, banyaknya
hambatan
yang
dialami
seoraang enterpreneur dalam
berkomunikasi dengan efektif
yang dapat berakibat fatal bagi
kelangsungan
berjalannya
bisnis yang sedang ditekuni.
 Ada banyak cara yang berbeda
untuk
menggunakan
keterampilan
komunikasi
dalam dunia bisnis baik itu
bisnis
kalangan
bawah,
menengah kebawah bahkan
kalangan atas. Mulai dari
format
individu
seperti
menulis, mendengarkan dan
berbicara sebagai konteks
dalam berkomunikasi dengan
lingkup internal dan lingkup
eksternal
bisnisnya.
Penguasaan
keterampilan
komunikasi yang berbeda ini

juga dapat memastikan bahwa
seorang enterpreneur akan
menjadi orang yang efektif dan
fleksibel pada setiap tingkat
jabatan dan setiap kalangan.
5. Referensi
Harefa, Andrias. 2006. Berwirausaha
dari Nol. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
https://www.dictio.id/t/apa-saja
hambatan-komunikasi-yang
ada/9001/2 diakses pada tanggal 15
Januari 2018.
https://munandarpress.wordpress.com/
2012/04/26/komunikasi-bisnis-yangefektif-kewirausahaan/ diakses pada
tanggal 15 Januari 2018.
http://romeltea.com/keterampilankomunikasi-communication-skill/
diakses pada tanggal 15 Januari 2018.
Hyland, P.W.; dan Beckett, R.C. 2004.
Innovation and Enchancement of
Enterprise Capabilities. International
Journal of Technology Management
and Sustainable Development. 3 (1) 3546. Diakses melalui ESCO Publisher 14
Januari 2018.
Komaidi, Didik. 2008. Rahasia Sukses
10 Pengusaha Terkaya Indonesia:
Penerbit Sabda Media.
Shane, S. 2003. A General Theory of
Eentrepreneurship. New York: Mc
Graw Hill.

Dokumen yang terkait

FAKTOR–FAKTOR YANG MENJADI DAYA TARIK PENYIAR RADIO MAKOBU FM (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2003 UMM)

0 72 2

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008 Pengguna Handphone Qwerty)

0 37 44

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

Aplikasi dokumentasi foto online Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

0 15 1

Daya Tarik Komunikasi Sales Promotion Girl Kosmetik Pond's Di Istana Plaza Dalam Meningkatan Jumlah Pembelinya

0 15 1

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80