T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Tim Kreatif dalam Eksistensi Program The Comment Net TV

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan

  Produser

  1. Apa peran produser dalam program The Comment?

  2. Apa kesulitannya dalam mengkoordinir tim? Bagaimana caranya?

  3. Bagaimana cara menekankan tim untuk melahirkan ide baru agar tidak tersaingi dan berbeda?

  4. Mengapa pengemasan program The Comment seperti itu?

  5. Bagaimana pertanggung jawaban produser kepada eksekutif produser?

  6. Mengapa program ini dinamakan The Comment?

  7. Apa yang ingin dicapai oleh The Comment?

  8. Sudah berapa lama program The Comment berjalan?

  9. Sudah berapa kali The Comment mengalami perubahan jam tayang?

  10. Mengapa The Comment memilih Danang dan Darto sebagai host?

  11. Mengapa bintang tamu dalam program The Comment lebih mengutamakan perempuan?

  12. Konten apa saja yang ada dalam program The Comment?

  13. Apa konten andalan The Comment dari awal berdiri hingga sekarang?

  14. Apa maksud dari tagline “Jangan Ditonton atau Saatnya Matikan TV”?

  15. Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?

  16. Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?

  17. Adakah program acara dari televisi lain yang serupa dengan The Comment?

  18. Bagaimana cara menyikapi program acara lain agar The Comment tidak kalah saing?

  19. Adakah perbedaan rating ketika The Comment berubah jam tayang? Dan ketika di publikasikan melalui sosial media?

  20. Pernahkah The Comment mendapat rating rendah? Karena apa?

  21. Apa strategi andalan program The Comment dalam mempertahankan eksistensinya?

  Tim kreatif

  1. Mengapa program ini dinamakan The Comment?

  2. Apa yang ingin dicapai oleh The Comment?

  3. Mengapa The Comment memilih Danang dan Darto sebagai host?

  4. Ada berapa dan siapa saja tim kreatif dalam program The Comment?

  5. Apa saja pekerjaan tim kreatif dalam program The Comment?

  6. Konten apa saja yang ada dalam program The Comment?

  7. Apa konten andalan The Comment dari awal berdiri hingga sekarang?

  8. Sudah berapa kali The Comment mengalami perubahan jam tayang?

  9. Adakah perbedaan rating ketika The Comment berubah jam tayang?

  10. Adakah program acara dari televisi lain yang serupa dengan The Comment?

  11. Bagaimana cara menyikapi program acara lain agar The Comment tidak kalah saing?

  12. Pernahkah The Comment mendapat rating rendah? Karena apa?

  13. Apa yang dilakukan tim kreatif ketika program The Comment mendapat rating rendah?

  14. Mengapa bintang tamu dalam program The Comment lebih mengutamakan perempuan?

  15. Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The Comment?

  16. Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?

  17. Apa kesulitan tim kreatif dalam mempertahankan eksistensi program The Comment?

  18. Bagaimana cara tim kreatif untuk mempertahankan eksistensi program The Comment?

  19. Apa maksud dari tagline “Jangan Ditonton atau Saatnya Matikan TV”?

  20. Adakah perbedaan rating dengan cara publikasi menggunakan sosial media?

  21. Strategi komunikasi apa yang digunakan oleh tim kreatif guna meningkatkan atau mempertahankan eksistensi program The Comment?

Lampiran 2. Hasil Wawancara Dengan Produser Program The Comment NET TV

  Waktu

  : Selasa, 6 Juni 2017

  Pukul

  : 16.00 – 17.00 WIB

  Tempat

  : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan

  Nama

  : Teuku Aditya (Kang Demon)

  : Karyawan NET TV

  : Disini kang Demon kan produser, nah peran produser itu

  apa aja? Kang Demon : Peran produser di program itu ya memanage bagaimana

  suatu program bisa berjalan sesuai dengan SOP perusahaan, dimana didalam suatu program saya harus memanage ada tim kreatif dan tim PA (production assistant) harus bekerja sama untuk mengerjakan suatu program, proses ini dimulai dari proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi.

  2. Eddo

  : Nah tadi kan kang Demon udah bilang ada

  tim kreatif dan PA, lalu ada kesulitan ngga kang dalam mengkoordinir tim ini?

  Kang Demon : Kesulitan pasti ada, tapi ya tingkatnya itu beda, misalkan

  kalo untuk tim kreatif, tim kreatif itu adalah ya orang-orang yang kreatif, orang-orang yang memiliki daya imajinasi, yang punya selera, yang punya pendapat gitu loh. Terus yang jadi tantangan adalah bagaimana bisa apa namanya, bisa memaksimalkan peran mereka sebagai tim kreatif dengan mengeluarkan ide-ide yang baik, ide-ide yang unik namun tetap berada di koridor yang sama, tidak keluar dari wilayah kreatif yang memang dibutuhkan oleh suatu program, karena kalo untuk tim kreatif, tim kreatif itu adalah ya orang-orang yang kreatif, orang-orang yang memiliki daya imajinasi, yang punya selera, yang punya pendapat gitu loh. Terus yang jadi tantangan adalah bagaimana bisa apa namanya, bisa memaksimalkan peran mereka sebagai tim kreatif dengan mengeluarkan ide-ide yang baik, ide-ide yang unik namun tetap berada di koridor yang sama, tidak keluar dari wilayah kreatif yang memang dibutuhkan oleh suatu program, karena

  3. Eddo

  : Biar terus ada ide, cara memanage tim itu

  dari kang Demon bagaimana?

  Kang Demon : Pastinya setiap eee pada awalnya pastinya mereka memiliki

  tanggung jawab, tanggung jawab mereka disini adalah kita sebagai tim dan masing-masing orang memiliki tanggung jawab dan haknya yang sama gitu loh itu yang pertama, yang kedua adalah secara regular saya pasti akan bertemu dengan temen-temen tim the comment setiap hari Jumat biasanya, dimana disitu kita saling evaluasi, disitu kita juga saling brainstorming untuk bisa mencari kreatifitas-kreatifitas baru, mencari ide-ide baru yang bisa dikembangkan di program selanjutnya.

  4. Eddo

  : Kan diatasnya produser ada eksekutif

  produser, nah bagaimana pertanggung jawaban dari kang Demon ke EP itu?

  Kang Demon : Ya bagaimana pun eksekutif produser adalah orang yang

  memanage lebih banyak tim gitu loh, lebih banyak man power yang harus di manage sama beliau, tanggung jawab saya adalah melakukan record secara berkala bagaimana memanage lebih banyak tim gitu loh, lebih banyak man power yang harus di manage sama beliau, tanggung jawab saya adalah melakukan record secara berkala bagaimana

  5. Eddo

  : Kalo dari kang Demon kan juga menentukan

  kontennya, nah itu berarti semuanya diambil penuh dari kang Demon?

  Kang Demon : Pada dasarnya produser adalah orang yang bertanggung

  jawab, bertanggung jawab pada kelangsungan suatu program, baik buruknya program itu ya pasti berdasarkan hasil dari kerjanya suatu tim, bagaimana pun produser adalah orang yang akan paling pertama memberikan tanggung jawab penuh terhadap apapun yang menjadi hasil tayangan tersebut, baik positif maupun negatif. Tentu sebagai orang yang harus bertanggung jawab pada suatu program, saya harus memastikan bahwa apapun materi yang akan di shootingkan ataupun yang nanti ditayangkan itu harus sesuai dengan standar yang sudah saya tetapkan, karena bagaimanapun saya yang bertanggung jawab terhadap itu, jadi memang tim akan melakukan report terhadap saya dan saya akan menentukan apakah itu bisa dilakukan atau tidak.

  6. Eddo

  : Kenapa program ini dinamakan The Comment?

  Kang Demon : Nama The Comment ya pada awalnya karena pertimbangan

  bahwa orang-orang Indonesia itu adalah orang-orang yang sangat suka komentar gitu loh, mereka senang melakukan komentar terhadap apapun, karena zargon awal The Comment pun “ini program yang tidak bisa bikin pintar, bahwa orang-orang Indonesia itu adalah orang-orang yang sangat suka komentar gitu loh, mereka senang melakukan komentar terhadap apapun, karena zargon awal The Comment pun “ini program yang tidak bisa bikin pintar,

  ini, terutama dengan sekarang jaman sosial media dimana orang sangat mudahnya melakukan komentar, itu yang kita coba angkat dan kita coba jadikan sebuah ide unik untuk ditayangkan.

  7. Eddo

  : Lalu yang ingin dicapai The Comment?

  Kang Demon : Yang ingin dicapai The Comment adalah saya pribadi

  terutama punya bayangan bahwa ini adalah progaram yang akan menjadi sebuah program yang menyenangkan gitu, dalam artian program yang ringan, program yang bisa jadi temen buat ngabisin waktu, karena konsep program ini adalah seperti lu lagi ngumpul temen-temen tongkrongan lu gitu, lu bisa bahas apapun yang bisa itu penting atau ngga penting tapi fun gitu loh, makanya program ini kita kemas sedemikian ringannya gitu, kita ngga memaksa orang untuk berusaha mencerna “ini bahas apa ya?” atau segala macem, ya kita megalir aja, hal-hal yang kita bahas adalah hal-hal yang memang terjadi setiap hari dan mudah untuk dicerna penonton.

  8. Eddo

  : Nah The Comment ini udah berjalan berapa lama kang?

  Kang Demon : Berarti dari pertama itu bulan Mei ya, Mei 2013 sekarang

  itu udah 4 tahun lebih, 1.030 episode apa hehe.

  9. Eddo

  : The Comment udah berapa kali mengalami perubahan jam

  tayang? Kang Demon : Pertama itu jam 8-9 malem, terus jam 6-7 malem, terus jam

  setengah 9-jam setengah 10 malem, udah gitu jam 9-10 setengah 9-jam setengah 10 malem, udah gitu jam 9-10

  10. Eddo

  : Oke kenapa The Comment memilih Danang Darto sebagai

  host? Kang Demon : Awalnya saat itu tahun 2013 adalah saat NET TV yang

  pertama kali muncul, kita punya pemikiran kalo kita menampilkan artis-artis yang sudah terkenal saat itu ya mungkin ngga jauh beda sama tv yang lain-lain, ngga ada nilai barunya disitu dari tv yang baru akan muncul, dan saat itu kita mencari talent baru yang masih fresh, dan saat tahun itu salah satu yang lumayan sedang bersinar adalah Danang Darto sebagai penyiar radio. Ya muncul ide bahwa mungkin dari radio ini bisa kita angkat jadi talent tv gitu, saat kita coba dengan dari berbagai proses casting, tes cam, dan akhirnya sampai pallete program dan ternyata itu cukup works, dan itu yang akhirnya kenapa kita pilih Danang Darto sampai sekarang, makanya sekarang ada co hostnya Virzha haha.

  Eddo

  : Nah Danang Darto itu gimana kang dimata khalayak?

  Kang Demon : Saat ini menurut saya ya mereka udah jauh lebih

  berkembang dibanding saat mereka dulu menjadi penyiar, maksudnya secara tv kan secara scope lebih luas dan bedanya dengan radio yang hanya mengandalkan lewat suara, di tv mereka bisa terdengan audio visual gitu, dan tentu ini akan berdampak baik secara popularitas di masyarakat juga.

  Eddo

  : Popularitas mereka dengan The Comment sendiri?

  Kang Demon : Popularitas mereka berbanding lurus menurut saya dengan

  The Comment, karena ya untuk sebagian masyarakat yang tidak terlalu awam dengan radio ya mereka baru pertama kali mulai acara aja udah di The Comment, otomastis dengan sampai sekarang Danang Darto adalah hostnya The

  Comment ya itu udah membentuk identitas integral dari mereka, ya bahwa The Comment adalah Danang Darto dan Danang Darto adalah The Comment, jadi menurut saya semakin tinggi popularitas mereka ya akan membawa programnya atau sebaliknya.

  11. Eddo

  : Kan The Comment banyak bintang tamunya

  nih kang, kenapa bintang tamunya diutamakan perempuan?

  Kang Demon : Bintang tamu perempuan ini balik lagi ke faktor psikologis

  penonton, contoh sederhananya adalah bahwa perempuan itu “lebih toleran” dibanding dengan laki-laki, laki-laki itu saat liat laki-laki lain dia ngga akan ngomong “itu laki-laki ganteng banget” dan mereka ngga akan rela ngomong seperti itu. Sementara perempuan mereka senang liat laki-laki ganteng dan saat liat perempuan cantik banget itu akan “yaampun ini perempuan cantik banget” gitu. Itu yang membuat bahwa bintang tamu perempuan itu akan lebih mudah diterima oleh penonton, beda dengan laki-laki, laki- laki itu kayak kalo ngga ganteng banget atau lu lawak banget sekalian gitu loh, kalo lu ditengah-tengah doang ngga akan terlalu jadi patokan, dan laki-laki ngga mau juga nonton laki- laki, sedangkan perempuan itu cenderung lebih aman, makanya itu kenapa perempuan, itu istimewanya adalah mereka lebih bisa menempatkan diri, lebih mudah diterima sama orang pada umumnya. Ya dan juga apalagi host gue cowok dua ditambah satu lagi Virzha, kalo bintang tamu panggil cowok lagi buat apa ngga ada “Candy” nya.

  12. Eddo

  : Terus konten apa aja yang ada didalam The Comment?

  Kang Demon : Pada dasarnya konten yang utama itu adalah video, yaitu

  core-corenya The Comment adalah video atau foto yang viral core-corenya The Comment adalah video atau foto yang viral

  Eddo

  : Nah kalo konten andalan yang dari dulu sampe sekarang masih ada itu apa kang?

  Kang Demon : Paling yang ngga pernah ilang VIVICU sih, ya mungkin

  berangkat dari dulu ada American Funniest Videos itu orang suka gitu nonton video-video lucu dengan durasi-durasi pendek, ya VIVICU itu implementasi dari itu gitu yang kita kemas berdasarkan tema misal ada video tentang anak-anak, video tentang binatang atau video tentang orang-orang sial gitu macem-macem, ya satu konten yang menurut gue panjang sampe sekarang ini ya VIVICU itu sama rayuan Om Dud.

  13. Eddo

  : Terus The Comment kan punya tagline

  kayak “jangan ditonton ya” atau “saatnya mati’in tv”, nah maksud dari tagline itu apa?

  Kang Demon : Ya itu balik saat itu adalah kita cukup menyadari bahwa

  program ini tidak memiliki faktor kuat dari hal host yang terkenal dan kita juga station tv baru, jadi untuk meminimalisir bahwa memang tidak ada yang menonton program ini beneran, ya saat itu kita coba maju dengan tagline yang sedikit reverse psikologi gitu , dimana orang itu saat dilarang malah cenderung penasaran, itu yang membuat saat itu The Comment lumayan mencuri perhatian, karena program ditempat lain yang mari ditonton malah kita jangan program ini tidak memiliki faktor kuat dari hal host yang terkenal dan kita juga station tv baru, jadi untuk meminimalisir bahwa memang tidak ada yang menonton program ini beneran, ya saat itu kita coba maju dengan tagline yang sedikit reverse psikologi gitu , dimana orang itu saat dilarang malah cenderung penasaran, itu yang membuat saat itu The Comment lumayan mencuri perhatian, karena program ditempat lain yang mari ditonton malah kita jangan

  14. Eddo

  : Nah dari situ terus bagaimana eksistensi

  program The Comment pada khalayak?

  Kang Demon : Ya eksistensinya saat ini ya untuk saat orang ditanya

  “program NET apa?” The Comment pasti disebut. Jadi untuk saat ini nama The Comment sudah cukup menjadi brand yang

  cukup dikenal di masyarakat terutama masyarakat kota besar ya, baik itu mereka nonton apa ngga, tapi nama The Comment itu sudah cukup ada di mindset orang sebagai salah satu program komedi di Indonesia.

  Eddo

  : Seberapa pentingnya sih kang eksistensi program itu?

  Kang Demon : Eksistensi program tentu penting karena program yang

  masih eksis adalah program yang masih ditonton sama penontonnya gitu, karena ya berbanding lurus program yang ditonton tentu akan masih eksis dan penontonnya berkurang ya eksistensinya juga berkurang dengan sendirinya gitu.

  15. Eddo

  : Lalu selama ini ada ngga program acara

  yang sama dengan The Comment?

  Kang Demon : Ada banyak, banyak banget! Eddo

  : Nah apa aja tuh kang?

  Kang Demon : Dulu ada programnya Joshua tapi lupa gue namanya, kalo

  sekarang yang jalan dan sama banget dengan The Comment ya Narsis itu sampe ke set segala macem, grafik-grafik. Ya kita sih cuman bangga aja, bangganya adalah ya ternyata program kita dijadiin barometer buat program-program lain untuk bisa melakukan hal yang sama dan mengejar ke standarnya kita bukan kita yang ngejar standarnya mereka.

  Eddo

  : Lalu gimana nyikapin program yang sama, sama supaya The Comment itu ngga kalah sama yang lain?

  Kang Demon : Kalo menurut gue ini bukan masalah persaingan, karena

  secara konten ya semua bisa mengklaim bahwa konten dia yang paling baru, menarik dan lain-lain, tapi menurut saya pribadi bahwa dengan kita yang lebih dulu pertama kali melakukan hal ini itu menjadi position sendiri, positionning bahwa secara image tentu kita akan jadi lebih baik, jadi menurut saya persaingannya ya kalo konten tidak bisa dibedah mana yang lebih baik dari konten A atau konten B, atau misalkan ngomongin secara rating and share ya saat kita diadu dengan yang program yang lebih dulu shuttle ya juga akan konyol, jadi sekarang menurut saya ya masing-masing jalan dengan kreatifitas sendiri-sendiri gitu, tapi yang membuat berbeda adalah kita muncul lebih dulu di masyarakat.

  16. Eddo

  : Terus dari yang perubahan jam tayang tadi,

  ada ngga perbedaan ratingnya kang?

  Kang Demon : Sejauh ini ya tentu ada sedikit penyesuaian gitu loh bahwa

  penonton disaat kita tayang di jam 10-11 malem tentu beda dengan penonton yang kita dapatkan di jam 3-4 sore gitu dari umur atau segala macem, tapi menurut saya tidak sesignifikan itu juga perbedaannya antara tayang jam sekian sampe jam sekian karena penonton kita pada dasarnya penonton teenage, penonton The Comment itu terutama adalah anak muda yang dijam 10-11 available dan dijam 3-4 pun beberapa dari mereka juga masih available, mungkin perubahannya tidak terlalu signifikan sebenarnya.

  17. Eddo

  : Ada ngga pengaruh dari sosial medianya kang?

  Kang Demon : Pengaruh sosial media tentu besar gitu, pengaruh sosial The

  Comment menurut saya yang paling berhasil di Indonesia ini, sebagai suatu program yang memiliki sosial media yang punya karakter kuat, dan itu akan memancing orang untuk tertarik dalam programnya, karna sosial media adalah perpanjangan tangan dari suatu program bagaimana caranya itu bisa cepet dapet feedback dari penonton apakah tayangan hari itu menarik atau tidak, juga bisa buat conversetion diluar tayangan, sehingga sosial media ini akan hidup gitu untuk kadar kalo misalnya kita pukul rata bahwa kesuksesan dari jumlah followers, bahkan followers Twitter The Comment lebih besar dari jumlah followers hostnya sendiri gitu, jadi sebesar itu kesuksesan dari peran sosial media terhadap suatu program.

  Eddo

  : Terus bagaimana karakteristik dari sosial media The

  Comment itu? Kang Demon : Karakteristiknya kita menyesuaikan dengan program

  dimana program kita isinya absurd yang suka ngundang perempuan, ya sosial medianya pun akan menyesuaikan dengan itu gitu, kita ada Mimin yang sampai detik ini kita tidak pernah kasih tau siapa orangnya, dan Mimin ini adalah seorang laki-laki yang merasa paling ganteng di Indonesia gitu, jadi dia bisa dengan sangat gampangnya ngerayu-rayu artis terkenal tanpa apa namanya tanpa ragu bikin sebuah conversation yang dimana followers-followers bisa nyela apapun itu ataupun bisa jadi kita memang menyiapkan bahwa akun ini sangat hidup, akun ini bukan sekedar akun promo, tapi ada orang yang menggerakan akun ini dan dia berhubungan langsung dengan followersnya gitu, bukan sebagai ini program yang diakunkan di sosial media tapi dimana program kita isinya absurd yang suka ngundang perempuan, ya sosial medianya pun akan menyesuaikan dengan itu gitu, kita ada Mimin yang sampai detik ini kita tidak pernah kasih tau siapa orangnya, dan Mimin ini adalah seorang laki-laki yang merasa paling ganteng di Indonesia gitu, jadi dia bisa dengan sangat gampangnya ngerayu-rayu artis terkenal tanpa apa namanya tanpa ragu bikin sebuah conversation yang dimana followers-followers bisa nyela apapun itu ataupun bisa jadi kita memang menyiapkan bahwa akun ini sangat hidup, akun ini bukan sekedar akun promo, tapi ada orang yang menggerakan akun ini dan dia berhubungan langsung dengan followersnya gitu, bukan sebagai ini program yang diakunkan di sosial media tapi

  Eddo

  : Jadi itu juga buat nambah eksistensi dari program The

  Comment? Kang Demon : Iya betul.

  18. Eddo

  : Pernah ngga kang The Comment dapet rating rendah?

  Kang Demon : Buset awal-awal tayang malah, rating nol koma share nol

  koma juga pernah ya tapi seiring berjalannya waktu sekarang udah cukup stabil, kalo rating rendah 0,2 aja pernah gitu jaman dulu.

  Eddo

  : Nah itu karena apa kang?

  Kang Demon : Ya karena belum ada penonton saat itu, tapi kalo sekarang

  sih ya biasanya tinggi rating and share ditentukan dari konten dan bintang tamu biasanya.

  Eddo

  : Kalo paling tinggi itu berapa kang biasanya?

  Kang Demon : Tertingginya rating The Comment itu 9,8 share dengan rating 1,7.

  19. Eddo

  : Terus apa strategi andalannya The Comment

  untuk mempertahankan eksistensinya?

  Kang Demon : Strategi andalan kita adalah selalu mengangkat tema-tema

  yang penting untuk anak muda terutama. Karena The Comment kan segmentasinya memang buat anak muda, dimana mereka menganggap bahwa tayangan ini adalah tayangan yang mempresentasikan pemikiran mereka, mempresentasikan gaya hidup mereka gitu, dengan selalu ada di posisi itu, ini akan membuat positioning The Comment adalah jadi sebuah program yang penting untuk mereka dan selalu berjalan lurus dan uptodate, itu yang harus selalu kita yang penting untuk anak muda terutama. Karena The Comment kan segmentasinya memang buat anak muda, dimana mereka menganggap bahwa tayangan ini adalah tayangan yang mempresentasikan pemikiran mereka, mempresentasikan gaya hidup mereka gitu, dengan selalu ada di posisi itu, ini akan membuat positioning The Comment adalah jadi sebuah program yang penting untuk mereka dan selalu berjalan lurus dan uptodate, itu yang harus selalu kita

  

  20. Eddo

  : Oiya kan The Comment pernah ditegur KPI

  yang karena adegan Demian menggal kepala Danang, nah itu gimana kang dengan ratingnya?

  Kang Demon : Teguran KPI itu ya hhhmmm susah jelasinnya, banyak

  sekali faktor-faktor dalam penyiaran Indonesia yang masih di ranah abu-abu, dimana... karena suatu program terutama itu adalah bentuk lain dari karya seni gitu, yang sulit untuk ditakar apakah itu baik buruk ataupun layak atau tidak, dan itu kembali ke selera dan citra dari yang membuat itu sendiri, saat dapet teguran dari KPI dengan gimmick Demian yang menggal kepala ya dari kami pribadi sudah mengantisipasi bahwa gambar yang kami tayangkan sudah ada tulisan “hanya bisa dilakukan oleh profesional” dan bahwa saat kejadiannya itu pun juga sudah melakukan hasil pertimbangan yang matang bahwa itu tidak berbahaya gitu, tapi mungkin berbeda pendapat dengan orang-orang yang kebetulan diluar maker, karena itu dia pendapat pada suatu karya tidak bisa semuanya sama, itu yang membuat pada akhirnya menurut saya akan cukup sulit bagi industri ini untuk menyamakan persepsi dari aturan-aturan, karena balik lagi bahwa program adalah karya seni yang cukup sulit untuk diukur.

  21. Eddo

  : Lalu dari kang Demon sendiri bagaimana

  cara untuk terus menjaga konsistensi kinerja dari tim?

  Kang Demon : Ya bahwa kita intinya adalah mengerjakan sesuatu terutama

  program, saya baru beranggapan dan selalu berusaha menekankan pada tim saya bahwa we’re doing this tidak

  hanya untuk diri kita sendiri, kita melakukan ini untuk orang lain, dan saat kita melakukan ini, kita sudah menciptakan sesuatu yang akan menyentuh hidup orang lain gitu, kita melakukan sesuatu yang penting untuk diri sendiri dan juga akan penting untuk hidup orang lain. Jadi level kepuasannya itu menurut saya tidak hanya bisa diukur dari sekedar uang saja. Ini kita ngomongin dimana kita dalam program ini membuat suatu karya seni yang tidak bisa diukur dari uang tapi kepuasannya lain, kayak sekarang lu aja buat skripsi tentang The Comment yaitu program yang kita bikin sama- sama segala macem, itu kan menjadi suatu tingkat kepuasan yang mungkin tidak kita dapat ditempat lain, jadi itu yang saya katakan dalam arti bahwa mendapatkan sesuatu itu akan menyatakan kebanggaan baik untuk kita pribadi ataupun orang lain disekitar kita.

  22. Eddo

  : Menurut kang Demon, The Comment ini

  udah mengenai sasarannya belum sih?

  Kang Demon : Seperti yang saya bilang, The comment itu punya ciri khas,

  jokesnya Danang Darto kan verbal ya, dan balik lagi komedi adalah sesuatu yang sulit diukur dalam artian apa yang menurut kita lucu belum tentu menurut kamu lucu atau sebaliknya, dan The Comment memiliki keunikan dimana apa ya, anak-anak jaman sekarang itu nyebutnya jokes receh yang murahan banget, saking murahannya itu udah bener- bener diantara batas lucu dan ngga lucu gitu loh, saking ngga lucunya lu ketawa dan kalo lucu itu bonus, jadi ini balik lagi kalo kata salah satu bintang tamu si Hanna Alrashid itu bahwa ini program dibangun dari bad jokes gitu, jokes-jokes yang tanggung tapi karna ini kalo untuk penonton yang setia itu mereka udah sangat tau memang seperti itu polanya gitu, jokesnya Danang Darto kan verbal ya, dan balik lagi komedi adalah sesuatu yang sulit diukur dalam artian apa yang menurut kita lucu belum tentu menurut kamu lucu atau sebaliknya, dan The Comment memiliki keunikan dimana apa ya, anak-anak jaman sekarang itu nyebutnya jokes receh yang murahan banget, saking murahannya itu udah bener- bener diantara batas lucu dan ngga lucu gitu loh, saking ngga lucunya lu ketawa dan kalo lucu itu bonus, jadi ini balik lagi kalo kata salah satu bintang tamu si Hanna Alrashid itu bahwa ini program dibangun dari bad jokes gitu, jokes-jokes yang tanggung tapi karna ini kalo untuk penonton yang setia itu mereka udah sangat tau memang seperti itu polanya gitu,

  23. Eddo

  : Nah ini kan kalo dari teori strategi

  komunikasi itu ada ruang lingkupnya ada objektivitas yang jelas, memelihara inisiatif, konsentrasi, fleksibilitas, terus pimpinan yang memiliki komitmen dan terkoordinasi, lalu keamanan. Dari kang Demon udah menjalankan itu semua belum?

  Kang Demon : Ya harusnya sih dengan kita sudah berjalan sepanjang ini,

  karena tidak mudah untuk suatu program tv terutama di Indonesia bertahan 4 tahun dan streaping tanpa melakukan proses-proses tadi, jadi menurut saya ya sedikit banyak proses-proses tadi satu persatu sudah cukup dipenuhi, karena ya untuk program bisa berjalan sepanjang ini tetep perlu komitmen, perlu kepemimpinan, perlu apalagi itu tadi kejujuran, keamanan, memelihara inisiatif ya memang itu faktor-faktor yang diperlukan untuk program bisa survive di bidang industri, karena industri itu harus bisa bertahan, kalo ngga kuat lu kelar gitu.

  24. Eddo

  : Yang terakhir ini bagaimana tim khususnya

  dari kang Demon dalam memelihara konsistensi untuk menjaga eksistensi program The Comment?

  Kang Demon : Yang pertama adalah kita bikin “kita tuh mau bikin apa sih

  sebenernya?” karena pasti orang nanya “ini program tuh tentang apa sih?” saat kita udah tau apa yang mau kita bikin, kan program ini produk ya, nah targetnya itu siapa? Program ini mau ditujukan ke siapa? Saat lu mau membuat ini ke semua orang dari segala jenis usia, dari segala jenis tingkat pendidikan dan lain-lain, lu tidak akan punya karakter ya sebenernya bagus sih tapi lu ngga punya karakter terkuat, karena lu berusaha menjual ke semua pihak itu lu tidak punya bentukan “ini program NET seperti apa?” karena lu berusaha untuk masuk ke semua pihak, sedangkan pihak-pihak itu memiliki seleranya masing-masing. Jadi saat kita itu membuat suatu program yang saat ini kita kasih nama The Comment, oke ini program adalah program yang kita tujukan untuk membahas segala hal yang ada di media sosial, media sosial siapa sih yang paling banyak menggunakannya? Oh anak muda. Oke berarti ini program yang dimuat di media sosial untuk anak muda. Mikir hostnya, host seperti apa yang saat itu lagi menarik untuk anak muda? Oh hostnya itu adalah Danang dan Darto yang saat itu sedang terkenal di radio, itu berdasarkan oleh riset. Berarti program ini dibentuk dari hasil riset yang dilakukan oleh tim kita saat itu. Nah setelah programnya udah jadi nih, kita udah punya bentukan ini adalah program entertainmentlah, program-program hiburan, ini adalah suatu program hiburan yang mengangkat issue- issue atau tema yang sedang marak di media sosial yang ditujukan untuk anak muda dan punya host yang berjiwa muda. Kemudian kita ingin konten yang seperti apa? Konsistensi bahwa kita akan menghasilkan konten-konten yang selalu sama, selalu tepat sasaran untuk penonton kita sendiri, oke kita berjalan seperti apa yang saya katakan tadi, sebenernya?” karena pasti orang nanya “ini program tuh tentang apa sih?” saat kita udah tau apa yang mau kita bikin, kan program ini produk ya, nah targetnya itu siapa? Program ini mau ditujukan ke siapa? Saat lu mau membuat ini ke semua orang dari segala jenis usia, dari segala jenis tingkat pendidikan dan lain-lain, lu tidak akan punya karakter ya sebenernya bagus sih tapi lu ngga punya karakter terkuat, karena lu berusaha menjual ke semua pihak itu lu tidak punya bentukan “ini program NET seperti apa?” karena lu berusaha untuk masuk ke semua pihak, sedangkan pihak-pihak itu memiliki seleranya masing-masing. Jadi saat kita itu membuat suatu program yang saat ini kita kasih nama The Comment, oke ini program adalah program yang kita tujukan untuk membahas segala hal yang ada di media sosial, media sosial siapa sih yang paling banyak menggunakannya? Oh anak muda. Oke berarti ini program yang dimuat di media sosial untuk anak muda. Mikir hostnya, host seperti apa yang saat itu lagi menarik untuk anak muda? Oh hostnya itu adalah Danang dan Darto yang saat itu sedang terkenal di radio, itu berdasarkan oleh riset. Berarti program ini dibentuk dari hasil riset yang dilakukan oleh tim kita saat itu. Nah setelah programnya udah jadi nih, kita udah punya bentukan ini adalah program entertainmentlah, program-program hiburan, ini adalah suatu program hiburan yang mengangkat issue- issue atau tema yang sedang marak di media sosial yang ditujukan untuk anak muda dan punya host yang berjiwa muda. Kemudian kita ingin konten yang seperti apa? Konsistensi bahwa kita akan menghasilkan konten-konten yang selalu sama, selalu tepat sasaran untuk penonton kita sendiri, oke kita berjalan seperti apa yang saya katakan tadi,

  gitu,

  pengembangannya

  seperti apa? Ya

  pengembangannya dengan konten-konten lain, tanpa berusaha menghilangkan konten-konten yang lama. Jadi bagaimana program itu bisa bertahan dan berkembang, itu adalah kumpulan dari hasil-hasil usaha, riset dan lain-lain yang dilakukan oleh tim produksi pada program tersebut.

  Eddo

  : Itu berarti emang melalui riset ya kang?

  Kang Demon : Jelaaas, karena kalo kita asal nembak tanpa data ya itu

  namanya asumsi. Okaay?

  Eddo

  : Okeee

Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Tim Kreatif Program The Comment NET TV

  Waktu

  : Selasa, 6 Juni 2017

  Pukul

  : 20.00 – 20.20 WIB

  Tempat

  : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan

  Nama

  : Reza Gemilang

  : Karyawan NET TV

  Jabatan

  : Tim Kreatif

  Wawancara :

  1. Eddo

  : Kenapa program ini dinamakan The Comment?

  Kak Reza

  : Ya basicnya sih karena kita ngomenin semua video yang ada di episodenya The Comment, video apapun itu corenya The Comment ya ngomenin video, makanya mungkin dinamain The Comment.

  2. Eddo

  : Apa yang ingin dicapai sama The Comment?

  Kak Reza

  : Ya setiap program sih pencapaiannya pasti share sama rating sih, kalo The Comment pengen lebih tinggi dari sekarang, mungkin bisa jadi eeee program yang corenya NET kaliii, jadi program kuncian selama 4 tahun.

  3. Eddo

  : Terus mengapa The Comment memilih Danang Darto

  sebagai host? Kak Reza

  : Sepengetahuan gue dulu itu Danang Darto juga casting ada beberapa presenter lainnya, mungkin Danang Darto bisa mewakili anak muda millenial kali ya maksudnya jaman sekarang, karna sebelumnya di radio juga dia eee konten di radionya sama kayak konten di The Comment makanya dipilih.

  4. Eddo

  : Siapa aja tim kreatif sekarang?

  Kak Reza

  : Kalo tim kreatif sekarang 2017 itu udah ada penambahan MDP 5 itu sekarang tim kreatifnya aja ada 9, perlu gue sebutin?

  Eddo

  : Iya boleh

  Kak Reza

  : Ya pokoknya yang senior paling lama di The Comment itu gue, kedua Indra, ketiganya itu ada Pace, terus ada Andhika,

  Sasa, terus sama Nizar, itu yang seniornya. Terus masuk MDP 5 itu ada 3 orang ada Hani, Dadang sama Nupi.

  5. Eddo

  : Pekerjaan tim kreatif?

  Kak Reza

  : Sebenernya kalo pekerjaan tim kreatif itu sama aja ya mau di tv mana aja, itu dari nyiapin konten, nyiapin bintang tamu, bikin kontennya, terus ya kalo di The Comment kan eee kreatif itu kan ya nyari video, terus nyiapin gimmickan buat host gimana, nyiapin wardrobe, nyiapin propert, yaa pokoknya yang berhubungan dengan kreatif.

  6. Eddo

  : Terus konten apa aja yang ada di The Comment?

  Kak Reza

  : Konten sih perbaruan ya banyak sekali perbaruan akhir- akhir ini di yang jam 3 ini yang dari dulu masih ada VIVICU, Wachu-Wachu FM masih ada, terus kita ada tambahan nih konten-konten kayak misalnya ada Torang Bicara Cinta, ada Cilay Bicara Maaf, ada Chillman itu sama kalo konten puasanya itu ada AA’ Ato sih.

  Eddo

  : Itu VIVICU juga diliat dari ratingnya yang emang bikin naik gitu kak?

  Kak Reza

  : Sebenernya VIVICU itu kayak penolong sih, penolong di konten utamanya kita kalo misalnya strategi kita ngga berjalan, kita masih punya konten terakhir nih yan udah pasti berjalan yaitu VIVICU sih, jadi VIVICU itu strategi lumayan yang ngangkat sih.

  7. Eddo

  : Terus kan tadi tim kreatif itu tugasnya kayak

  bikin konten dan lain-lain, nah langkah-langkah dalam membuat konten itu apa aja?

  Kak Reza

  : Masing-masing program beda kan, kalo di The Comment itu kita mulai dari cari trigger konten yang mau kita buat, : Masing-masing program beda kan, kalo di The Comment itu kita mulai dari cari trigger konten yang mau kita buat,

  8. Eddo

  : Kenapa bintang tamu di The Comment mengutamakan

  perempuan? Kak Reza

  : Yaa karna itu tadi basicnya The Comment itu kan ngomentarin apapun itu yang ada di episodenya The Comment, ya dari mulai video, bintang tamu, kenapa cewek karna cewek itu paling gampang dan paling banyak untuk dikomentarin nah itu, dan termasuk strateginya kita dari The Comment kenapa kita itu banyak cewek karna Darto dan temen-temen Homeband itu punya kuncianlah istilahnya, kayak rayuan-rayuan karna itu termasuk kontennya kita strateginya kita yang bisa dirayu ya cewek makanya kita banyak ngundangnya cewek.

  9. Eddo

  : Udah berapa kali The Commnet mengalami perubahan jam

  tayang?

  Kak Reza

  : Sepengetahuan gue dari jaman 2015 itu sekitar tiga kali sih lebih ya, dari sempet sore ke prime time terus pindah lagi ke sore lagi jam 3 dan sekarang jam 3, tiga kali sih lebih.

  Eddo

  : Nah pengaruhnya jam tayang itu sama rating kak?

  Kak Reza

  : Pengaruh banget, karna setiap jam itu penontonnya beda jadi kita The Comment itu harus nyesuai’in isi konten buat masing-masing jam sih, jam 3 sore itu kayak gimana, di jam

  10 malem itu gimana penontonnya, di jam 5 gimana penontonnya beda-beda.

  Eddo

  : Jadi strateginya emang khusus untuk setiap jam?

  Kak Reza

  : Khusus masing-masing jam khusus, kayak untuk yang jam

  3 sore ini kita ngejarnya ke orang ee anak-anak yang umurnya tuh diatas 10-14 tahun kan biasa yang sekolah udah pulang jam segitu, nah itu yang konten-kontennya kita ngejar kesitu, yang lebih tinggi sedikit karna kalo ngeliat dari by minute umur yang 10-14 tahun itu pasti ditemenin nontonnya sama orang tuanya, jadi kita ngejar juga konten-konten yang lucu tapi bisa masuk ke anak kecil bisa masuk ke orang tua kalo buat di jam 3 sore itu.

  Eddo

  : Nah itu termasuk berhasil ngga dalam memasukkan konten di setiap jam tayangnya?

  Kak Reza

  : Ooo kalo buat akhir-akhir ini pas kita pindah ke jam 3 sore sih termasuk berhasil, karna rangenya tuh naik penontonnya dari awal kita pindah ke sekarang berjalan tuh ada peningkatan, jadi strateginya berhasil sih.

  10. Eddo

  : Ada ngga program acara lain yang serupa dengan The

  Comment? Kak Reza

  : Ada ada, terakhir ini ada dari Trans7 namanya Narsis, kalo diliat sih dari editting, dari konten, dari set itu hampir sama dengan The Comment.

  Eddo

  : Terus gimana nih cara menyikapinya biar The Comment ini ngga kalah saing sama program tersebut?

  Kak Reza

  : Eee kalo dibilang nyikapin head to headnya sama Narsis, sebenernya sih kita harus jaga standarisasinya The Comment malah, bukan ganti wah Narsis bikin ini kita ikutin. Kita jaga standarnya The Comment biar sebenernya sih biar dia yang ngikutin bukan kita yang ngikutin sih.

  11. Eddo

  : Apa yang dilakukan tim kreatif ketika The

  Comment dapet rating rendah?

  Kak Reza

  : Ya evaluasi sih yang pasti, kita kan tiap hari ada by minute, setiap rating yang dikirim oleh R and D kita liat apa yang menyebabkan episode itu bisa turun, kita cari sebabnya terus kita ubah.

  Eddo

  : Rating itu dapet dari mana?

  Kak Reza

  : Kalo rating itu kita disini ada divisi Research and Development, nah kita dapet dari dia dikirimin setiap tayangan per episode.

  Eddo

  : Berarti setiap hari dapet?

  Kak Reza

  : Setiap hari kita dapet dari Senin sampe Jumat.

  12. Eddo

  : Pernah ngga The Comment dapet rating rendah? Dan itu

  karena apa? Kak Reza

  : Pernah, banyak faktornya misalnya head to head kita, moment kan kayak misalnya kayak waktu itu pernah ada bola head to headnya sama bola, head to headnya sama program besar lainnya kayak reality show lainnya misal kayak musik ada konser apa atau apa, sama bisa juga karena si konten dan bintang tamu ngga worth di pas episode itu atau konten kita ketinggalan, jadi sebenernya konten itu udah pernah dinaikkin sama program lain dan kita baru naikkin.

  Eddo

  : Terus cara menanggulanginya?

  Kak Reza

  : Nah itu tadi, kita riset ulang lagi penyebabnya apa kalo misalnya kontennya yang ketinggalan gitu brarti kita shooting yang si konten terbaru ini harus cepet-cepet ditayangin karna kita taping kan, kalo misalnya head to head sama program besar gitu misalnya kayak bola atau apa, kita kejar lagi orangnya yang nonton bola, misalnya kalo bola yang nonton itu cowok ya brarti konten di hari itu kita kejar lagi ke penonton ceweknya, paling ngga kita bukan ngalahin konten bolanya tapi kita bisa nanyain atau ngga ya ngga serendah banget sih.

  13. Eddo

  : Seberapa pentingnya eksistensi bagi program The

  Comment? Kak Reza

  : Eee penting sih karna kalo di tv ya semakin eksis ya share rating lu ngikutin, jadi lu harus jaga eksistensi lu itu sih jadi ya penting banget.

  14. Eddo

  : Bagaimana eksistensi program The Comment saat ini?

  Kak Reza

  : Eee kalo eksistensi sih ya alhamdulillah kita masih kalo dari NET sendiri kita masih tiga teratas, dan kalo buat untuk all station tv kita masih termasuk yang ke lima besar buat di jam

  3 ini.

  Eddo

  : Yang dari tiga teratas di NET itu apa aja kak?

  Kak Reza

  : Eee biasanya sih kita gantian sama Ini Talkshow dan 86.

  Eddo

  : Nah kalo misalnya dari yang all station itu liatnya dari

  mana? Kak Reza

  : Kita itu yang tadi dari divisi Research and Development by minute itu semua datanya ada, nah itu cuman tergantung, ngga selamanya kita kelima, kadang juga kita dibawah cuman pasti kita masuk 10 besar atau 5 besar pasti masuk.

  15. Eddo

  : Kalo kesulitan tim kreatif dalam

  mempertahankan eksistensi program The Comment?

  Kak Reza

  : Ya itu sih karna kita berhubungan dengan video, video itu ngga selalu update setiap hari dan sourcenya itu ngga banyak untuk kita bisa masukin ke The Comment, sourcenya itu cuman source-source tertentu ngga semua source bisa masuk gitu, Instagram juga sourcenya ngga tiap hari update, jadi ya kesulitannya itu sih. Jadi kita harus ngakalin beberapa tema yang harus kita shootingin itu temanya baru tapi video-videonya sedikit gitu.

  16. Eddo

  : Terus bagaimana cara tim kreatif untuk

  meningkatkan eksistensi program?

  Kak Reza

  : Kalo buat ningkatin sih sebenernya kita udah punya standar kualitasnya The Comment sendiri, paling ngga ngejaga itu, itu buat mempertahankan eksistensi, kalo buat ningkatin ya kita ngikutin pasar nih sekarang misalnya eee sekarang lagi jamannya kayak apa kita bikin gimmicknya ngikutin pasar itu.

  Eddo

  : Nah standarnya The Comment itu sendiri bagaimana kak?

  Kak Reza

  : The Comment kan sebenernya programnya variety show ya terus lebih cenderung ke komedi, standarnya komedi The Comment itu sebenernya standarnya komedinya tv, komedinya NET ngga boleh SARA ngga boleh nyinggung, cuma yang jadi bedanya The Comment standarnya adalah kita harus ngikutin anak muda itu sih, jadi standarisasinya dari video sih lebih banyak kita ngikutin anak muda.

  Eddo

  : Jadi komunikannya emang diarahin untuk anak muda?

  Kak Reza

  : Iya betul

  17. Eddo

  : Terus dengan penggunaan sosmed itu mempengaruhi rating

  ngga? Kak Reza

  : Ooo iya, pengaruh sih sosmed dengan rating kita, karna sosmednya si The Comment itu paling tinggi kedua setelah Netmediatama ya yang emang sosmednya perusahaan, ya kita bisa besar juga karena sosmednya sih, karna kita punya icon di sosmednya sendiri kita bikin strategi kita punya icon si Mimin itulah yang nyuruh matiin tv, nyuruh apalah itu.

  18. Eddo

  : Terus kan ada tagline yang kayak “Jangan ditonton” atau

  “Saatnya matikan tv kalian” nah maksud dari tagline itu apa? Kak Reza

  : Itu sih sebenernya ngetwist, jadi logika orang misalkan disuruh, kita ngebranding program tapi kita sendiri nyuruh matiin pasti orang jadi penasaran sih, jadi kenapa kita pake itu biar orang penasaran jadinya nonton, yaa masuk strategi juga.

  19. Eddo

  : Dan ini yang terakhir haha, strategi

  komunikasi apa yang digunakan tim kreatif dalam mempertahankan eksistensi program The Comment?

  Kak Reza

  : Kita sih pake strategi lamanya ya, maksudnya ningkatin sosmed, oiya kita juga punya refreshmen baru di hostnya kita tambah Virzha sebagai co host kita, sosmed kita harus tetep jalan, paling kayak campaignenya di sosmed juga kita kencengin sih buat bikin apa bikin apa gitu.

  Eddo

  : Okee makasih kak

  Kak Reza

  : Sip-sip.

Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Tim Kreatif Program The Comment NET TV

  Waktu

  : Selasa, 6 Juni 2017

  Pukul

  : 19.00 – 19.52 WIB

  Tempat

  : Gedung The East lt. 27 Kuningan, Jakarta Selatan

  Nama

  : Firmansyah Akbar (Kak Pace)

  : Karyawan NET TV

  Jabatan

  : Tim Kreatif

  Wawancara:

  1. Eddo

  : Halo kak, ini kenapa programnya dinamakan The

  Comment? Kak Pace

  : Kalo dinamakan The Comment mungkin sebagai kreatif yang baru bergabung juga gatau kenapa ya, tapi mungkin feeling gue sih mungkin kenapa dinamain The Comment karna hostnya tuh cuma bisa berkomentar, udah isinya komen aja semua, ada video dikomen, ada berita info apa dikomen, terus juga apa namanya dan basicly itu pun juga hampir semua orang Indonesia yang isinya komenin, nyinyir gitu kan.

  2. Eddo

  : Nah apa yang mau dicapai The Comment nih kak?

  Kak Pace

  : Tentunya target sih follower instagram jadi satu juta asik hehe, followers Twitter jadi lima juta waaaw ngga mungkin sih. Ya gitulah kalo untuk apa yang mau dicapai sama The Comment ya balik lagi sih kan harusnya tv tuh punya tanggungan dari rating and share dan juga eksistensi dari si program ini sendiri kan, udah berjalan 4 tahun ya yang pengen dicapai sih akan terus ada dan bakal ada perbaruan- perbaruan dari The Comment yang bakal bisa jadi tontonan yang pilihan dari para good people yang sangat menanti- nantikan tayangan The Comment ini kan, commenters- commenters itu kan “The Comment ini lucu banget nih” aaah padahal mah garing-garing, harus tetap receh dan harus selalu garing aja sih.

  3. Eddo

  : Oke, terus The Comment kenapa memilih

  Danang Darto sebagai host?

  Kak Pace

  : Basicly kan dari penyiar radio, dan mungkin karena mereka itu seneng ngobrol, seneng komentar, apa yang mereka komentari di radio mungkin ya ide dari tv ini adalah : Basicly kan dari penyiar radio, dan mungkin karena mereka itu seneng ngobrol, seneng komentar, apa yang mereka komentari di radio mungkin ya ide dari tv ini adalah

  4. Eddo

  : Nah pengaruhnya dari Danang dan Darto ini

  sama penonton itu terhadap program The Comment?

  Kak Pace

  : Orang jadi tau sih siapa Danang dan Darto, mungkin dulu waktu gue masih jadi penonton The Comment ya akhirnya tau “oh ini yang di radio bacot banget terus lucu parah” karena selera ya, balik lagi sih nah The Comment emang receh banget, dan ngga ngga semua orang suka sama komedi gitu dan mayoritas sih Indonesia kayaknya komedinya bakal lari ke Sule, dan ada dua tipikal komedi ya sebenernya udah lama sih gue sukain kayak komedinya Danang Darto yang garing-garing ngga jelas ataupun kayak si Cak Lontong, nah ini dua tipikal komedi yang agak mirip cuma lebih berat Cak Lontong lah maksudnya dari segi konten dan segala macem dan eeee apa namanya karna mereka berdua lucu sih gitu jadi banyak yang seneng.

  5. Eddo

  : Untuk sekarang ini tim kreatif The Comment ada berapa

  orang?

  Kak Pace

  : Sekarang itu berarti bulan Juni ya? Tim kreatif The Comment sih kebetulan sekarang udah ada sembilan karna ada tambahan dari temen-temen MDP 5 jadi total kreatif The Comment ada sembilan orang terdiri dari enam orang yang sudah hampir satu tahun di program the comment dan ada tambahan dari temen-temen MDP 5 yang baru bergabung 2 bulan, itu tim kreatif dalam program The Comment.

  6. Eddo

  : Oke, tim kreatif itu kerjanya apa aja kak?

  Kak Pace

  : Basicnya kalo secara umum itu tim kreatif mereka biasa berhubungan dengan konten, konten program, konten acara, konten itu berarti kan secara yang kita ketahui sama-sama berarti sama dengan konsep ya, konsep dimana sebuah program tv ya semua program tv dibuat itu emang basic dasarnya terbuat dari konten itu sendiri cuma kan kalo ngomongin konten itu sendiri kan ah konten itu apa sih? Emang isinya apa? Dan pembagiannya pun beberapa tahap juga kan, ada pra, produksi dan juga pasca produksi juga kan, kalo tim kreatif itu akan sangat berpengaruh dibagian yang di pranya bagaimana kita akan menyiapkan si sebuah program itu menjadi sebuah tayangan yang baik nantinya pada saat di pra produksi sampai pasca produksi. Jadi misalnya pekerjaan tim kreatif untuk di The Comment sendiri itu paling penting adalah bagaimana kita membuat segmen atau tema yang akan kita bahas. The Comment sendiri kan kalo mungkin temen- temen sempat nonton terdiri dari satu episode yang terbagi dalam empat segmen, sempat terjadi empat sampai lima segmen terus sekarang balik ke format awal yaitu empat segmen, dimana tiap segmen itu kan pasti punya apa nih yang mau kita bahas? Apakah membahas mengenai tayangan- tayangan yang menyajikan video-video lucu, bisa dengan

  bermain games-games lucu, bisa juga apa namanya challenge-challenge lucu itu kan bisa menampilkan video lucu yang ringan atau video lucu yang ada informasinya juga, video yang unik terus juga ada namanya games dan juga ada challenge atau ya itu, beberapa segmen akan terbagi kearah situ untuk membuatnya, itu untuk si konsep yang awalan kita cari segmen kan. Kita akan berhubungan dengan bintang tamu nih, bintang tamu tuh bisa artis, bisa selebgram. Kenapa selebgram? Karena basicly The Comment ini kan akan berhubungan dengan sosial media makanya kita akan undang selebgram, Youtuber dan artis juga karena balik lagi pada dasarnya kita kan tayangan tv nih jadi kita harus menyajikan si artis untuk berada di segmen-segmen kita dan nanti setelah mereka itu sudah kita cari segala macam itu akan berhubungan juga untuk konten elu, kenapa gue milih Youtuber? Ya karena kontennya gue mau menaikkan soal bagaimana caranya membuat vlog, hadirinlah nih yang buat vlog-vloger yang bener terus kita juga liatin videonya, nah videonya ini bisa dari vloger yang lucu-lucu, ini nih ada yang sok-sokan mau jadi vloger nih nanti di vlog ternyata fail, nah itulah arah-arahnya tuh kesitu tuh kalo misalnya kita datengin vloger. Kita undang penyanyi yaudah nanti kita bisa bikin games nyanyi-nyanyi bareng kayak misalnya karaoke world, karaoke bareng Google translate, mungkin belum pernah nyoba tapi ditayangin di the comment tuh ada, ya kayak gitulah tipikalnya. Kalo artis biasanya berhubungan dengan apa hobinya dia kan ada riset juga tuh, kreatif melakukan riset untuk ke bintang tamunya untuk apa yang dijalani oleh bintang tamu sejalan dengan tema atau segmen yang kita bawa seperti itu.

  Eddo

  : Oke terus udah nih?

  Kak Pace

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15