[Download] Dokumen Resmi – Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung LAKIP 2016

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2016.

  Politeknik Kesehatan Bandung sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan di bawah Badan PPSDM Kesehatan bertujuan untuk menghasilkan SDM Kesehatan yang unggul terutama di bidang Analis Kesehatan, Gizi, Keperawatan Gigi, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan, Kebidanan dan farmasi. Untuk mengetahui kinerja penyelengaraan proses pendidikan yang berkualitas dan tercapainnya visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2016

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan aktivitas analisis, Penilaian yang sistematis, Pemberian atribut, pengenalan permasalahan serta solusi untuk tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah. LAKIP ini disusun sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan Akuntabilitas Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama satu tahun, dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016.

  Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung menjadi dasar dalam menentukan langkah pengembangan yang strategis dan akuntabel dalam melaksanakan tugas dan fungsi kedepan. Sehingga aktualisasi implementasi kebijakan strategis sebagai tindak lanjut dari LAKIP menjadi komitmen bersama dan terus dikembangkan untuk mencapai kinerja yang lebih optimal dalam tatanan penyelenggaraan pemerintah yang baik

  Harapan bahwa Politeknik Kesehatan Bandung harus semakin berkembang perlu direspon dengan baik serta diikuti dengan kinerja organisasi dan kompetensi seluruh jajarannya. Kiranya Laporan Akuntabiloitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini Harapan bahwa Politeknik Kesehatan Bandung harus semakin berkembang perlu direspon dengan baik serta diikuti dengan kinerja organisasi dan kompetensi seluruh jajarannya. Kiranya Laporan Akuntabiloitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini

  Saran dan Kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga LAKIP tahun 2016 dapat dijadikan bahan untuk penyusunan LAKIP Kementerian Kesehatan RI

  Bandung, 25 Januari 2017

  Direktur Politeknik Kesehatan

  Bandung,

  Dr.Ir.H.R.Osman Syarief,MKM

  NIP.196008061983121002

RINGKASAN EKSEKUTF

  Politeknik Kesehatan Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298Menkes- KessosSKIV2001 tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksanan teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah pembinaan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan. Politeknik kesehatan Bandung dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan pengembangan da Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Pusat pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes). Pembinaan secara administrasi dilakukan oleh Sekretariat Badan PPSDM kesehatan. Dengan telah keluarnya keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 355EO2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , maka pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Kemenenterian Pendidikan dan Kebudayaan RI

  Salah satu prinsip tata pemerintahan yang baik (good government) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan

  negara dalam

  mempertanggungjawabkan dan mempertanggungugatkan pengegelolaan dan pengendalian sumberdaya denga tugas dan kewenangannya. Memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Institusi Pemerintah dan Permenpan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas kinerja Institusi Pemerintah (LAKIP) Politeknik Kesehatan Bandung sebagai Laporan Tahunan Pertanggungjawaban Kinerja Poltekkes Bandung

  Tujuan penyusunan LAKIP ini ialah (1) Memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan dan atau tingkat capaian pelaksanaan suatu kegiatan dan program kerja Poltekkes Bandung. (2) Memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja di lingkungan Poltekkes Bandung. (3) Laporan kepada Pimpinan dalam pengambilan keputusan. (4) Perbaikan dalam perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang

  Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan sasaran dan indikator yang ditetapkan yaitu sebagai berikut :

  1. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja, dengan indikator Persentase penyerapan lulusan di Pasar kerja

  2. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu, dengan indikator Persentase lulusan tepat waktu

  3. Meningkatnya Jumlah Lulusan dengan IPK > 3,00 dengan indikator Persentase lulusan dengan IPK > 3,00

  4. Meningkatnya jumlah penelitian terapan yang dilakukan dosen dalam setahun, dengan indikator jumlah judul penelitian terapan yang dilakukan dosen dalam satu tahun

  5. Meningkatnya publikasi karya ilmiah dalam satu tahun, dengan indikator Jumlah naskah Publikasi Karya Ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan buku ajarjumlah karya ilmiah dalam satu tahun.

  6. Meningkatkan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan indikator jumlah pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam satu tahun

  Dari hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU), didapat capaian kinerja rata- rata Poltekkes Kemenkes bandung tahun 2016 ialah sebesar 118,97 dengan rincian sebagai berikut :

  - Prosentase penyerapan lulusan dipasar kerja < 6 bulan sebesar 70.60

  dengan capaian kinerja 117,67

  - Prosentase lulusan tepat waktu sebesar 98,77 dengan capaian kinerja

  100,27 - Jumlah lulusan dengan IPK > 3,00 sebesar 98,62 dengan capaian kinerja

  99,87 - Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen sebanyak 85 penelitian

  dengan capaian kinerja 106,25 - Jumlah publikasi karya ilmiah sebanyak 67 dengan capaian kinerja 103,07 - Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 420 dengan capaian

  kinerja 186,67

  Realisasi penyerapan anggaran Poltekkes Bandung tahun 2016 sebesar Rp. 107.133.978.568 atau mencapai 92,02 dari alokasi anggaran Rp.116.454.916.000 Ada kenaikan realisasi penyerapan jika dibanding dengan tahun 2015 (87,50)

  Bandung, 25 Januari 2017

  Direktur Politeknik Kesehatan

  Bandung,

  Dr.Ir.H.R.Osman Syarief,MKM

  NIP.196008061983121002

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Poltekkes Kemenkes Bandung yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor 298Menkes- KessosSKIV2001 tanggal 16 April 2001, merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah pembinaan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Bandung dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kemenkes RI dan pembinaan secara administrasi dilakukan oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. Sedangkan pembinaan secara teknis edukatif dilakukan oleh Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan dan Kemendiknas (SK Kemendiknas RI No. 355E02012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes ke Kemendiknas).

  Pada tahun 2016, Poltekes Kemenkes Bandung mempunyai 7 jurusan13 program studi yang tersebar di beberapa tempat yaitu Bandung, Cimahi, Karawang dan Bogor, telah diakreditasi oleh Ban PT dan LAM PT Kes dengan nilai akreditasi sebagai berikut:

  Tabel 1.1

  Program Studi di Lingkungan Poltekkes Bandung dan Nilai Akreditasi

  No.

  PROGRAM STUDI

  AKREDITASI

  B

  1. D III Kebidanan Bandung

  A

  2. D III Keperawatan Bandung

  B

  3. D III Keperawatan Gigi

  B

  4. D III Analis Kesehatan

  B

  5. D IV Analis Kesehatan

  B

  6. D III Gizi

  B

  7. D IV Gizi

  B

  8. D III Kesehatan Lingkungan

  B

  9. D IV Kesehatan Lingkungan

  B

  10. D III Keperawatan Bogor

  B

  11. D III Kebidanan Bogor

  B

  12. D III Kebidanan Karawang

  B

  13 D III Farmasi

  Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.051.2030862012 tahun 2012 tentang pedoman organisasi dan tatalaksana Poltekkes sebagaimana diubah melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.03I.2088102013, tugas dan fungsi Poltekkes ialah sebagai berikut :

1. Kedudukan

  Poltekkes Kemenkes adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, dan dipimpin oleh seorang Direktur.

2. Tugas

  Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan pada jenjang Program Diploma III danatau Program Diploma IVS1 TerapanSarjana Sain Terapan, serta program lain sesuai peraturan perundang-undangan..

3. Fungsi

  Poltekkes Kemenkes mempunyai fungsi :

  a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam bidang kesehatan;

  b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;

  c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya;

  d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika; dan

  e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif

  Dalam melaksanakan tugasnya, Poltekkes Kemenkes Bandungsangat memperhatikan kualitas. Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2006, Poltekkes Kemenkes Bandung telah mendapatkan Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI dan pada tahun 2008 mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 Dalam melaksanakan tugasnya, Poltekkes Kemenkes Bandungsangat memperhatikan kualitas. Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2006, Poltekkes Kemenkes Bandung telah mendapatkan Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI dan pada tahun 2008 mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008

  Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tanggal 18 Desember 2009 no. 499KMK.052009, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Dengan demikian, maka Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung harus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas kinerja khususnya kualitas pelayanan di bidang pendidikan kesehatan. Sebagai UPT Badan PPSDM Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Bandung harus memberikan pertanggung jawaban kinerja dalam pencapaian tujuan strategi nya. Pada Lampiran II Permenpan nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan kinerja instansi pemerintah, disebutkan bahwa satuan kerja menyampaikan laporan ke Pimpinan Unit Kerja tingkat unit organisasi eselon I dan unit

  kerjatingkat unit organisasi eselon I menyampaikannya kepada

  MenteriPimpinan Lembaga.

  Untuk memenuhi hal tersebut maka disusun laporan kinerja (LAKIP) yang merupakan laporan tahunan pertanggungjawaban kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung atas penggunaan anggaran.

  Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2016, disusun berdasarkan landasan hukum:

  a Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

  b Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

  c Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

  d Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  e Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02MENKES522015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan (Renstra-Kemenkes) Tahun 2015-2019.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

  a. Sebagai pertanggungjawaban tertulis Poltekkes Kemenkes Bandung yang menggambarkan tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dalam rangkamewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan program Poltekkes Bandung

  b. Merupakan bahan evaluasi akuntabilitas kinerja Poltekkes Kemenkes

  Bandung.

  c. Media informasi tentang sejauh mana penentuan prinsip-prinsip good governance di Poltekkes Kemenkes Bandung.

2. Tujuan

  a. Memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan dan atau tingkat kegagalan capaian pelaksanaan suatu kegiatan dan program kerja Poltekkes Bandung.

  b. Memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja di lingkungan

  Poltekkes Bandung..

  c. Perbaikan berkesinambungan dalam perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang

C. Gambaran Organisasi

  1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

  Gambar 1.1

  Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung

  Struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung sebagai berikut :

  Struktur Organisasi dan Tata Kerja Poltekkes Kemenkes Bandung berdasarkan

  RI Nomor

  1988MenkesPerIX2011 tanggal 27 September 2011 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 890MenkesPerVIII2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan, dan Kepmenkes RI No. HK.02.03I.2088102013 tentang perubahan kedua atas Pemenkes RI No. HK.03.05I.2030862012 tentang Petunjuk Teknis Ortala Poltekkes Kemenkes. Bahwa organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung terdiri dari:

  Dewan Penyantun; Direktur, Pembantu Direktur ; Senat Politeknik; Jurusan terdiri dari Jurusan Analis Kesehatan Cimahi, Kesehatan Lingkungan Cimahi, Gizi Cimahi, Farmasi di Bandung, Keperawatan Gigi di Bandung, Keperawatan Bandung, Keperawatan Bogor, Kebidanan Bandung, Kebidanan Bogor, Kebidanan Karawang; Sub Bagian yang terdiri dari (1) Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan Perencanaan dan Sistem Informasi, (2) Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian dan Unit – Unit. Berdasarkan Peraturan Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung Nomor OT.02.031.146192010 struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung ada tambahan Dewan Pengawas, Satuan Pemeriksa Internal (SPI), Unit Penjaminan Mutu dan Unit Usaha, mengingat Poltekkes Kemenkes Bandung telah ditetapkan sebagai Instansi pemerintah pada Kementerian Kesehatan yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dengan status BLU secara penuh, sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 499KMK – 052009 tanggal 17 Desember 2009. Dengan status Badan Layanan Umum secara penuh (BLU secara penuh), maka Poltekkes Kemenkes Bandung memperoleh fleksibilitas dalam pengelolaan keuangannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

a. Dewan Penyantun

  Dewan Penyantun merupakan forum yang terdiri dari atas tokoh-tokoh masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang menaruh perhatian terhadap Poltekkes Kemenkes Bandung. Dewan PertimbanganDewan

  Penyantun bertugas memberikan saran dan bantuan bagi

  pengembangan dan kemajuan Poltekkes Kemenkes Bandung.

b. Direktur

  Adalah Pimpinan Poltekkes Kemenkes Bandung , yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada Adalah Pimpinan Poltekkes Kemenkes Bandung , yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada

c. Pembantu Direktur

  Adalah unsur pembantu pimpinan dalam bidang pelaksanaan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat (Pembantu Direktur I); dalam pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian (Pembantu Direktur II); dan dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan layanan mahasiswa dan alumni, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain di luar kegiatan yang terstruktur dalam kurikulum (Pembantu Direktur III)

d. Senat

  Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi dilingkungan Poltekkes Kemenkes Bandung. Senat Politeknik terdiri atas Pimpinan Poltekkes Kemenkes Bandung, para Ketua Jurusan dan Perwakilan Dosen yang ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan.

e. Jurusan

  Jurusan merupakan himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau olah raga. Setiap jurusan dapat mempunyai satu atau beberapa Program Studi sesuai dengan kebutuhan programpelayananpembangunan kesehatan.

f. Program Studi

  Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat

g. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi

  Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi adalah unsur pembantu pimpinan di bidang akademik, kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan secara teknis- fungsional dibina oleh Pembantu Direktur I. Khusus untuk urusan kemahasiswaan secara teknis -fungsional dibina oleh Pembantu Direktur III

h. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian

  Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian adalah unsur pembantu pimpinan di bidang umum, keuangan dan kepegawaian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Secara teknis -fungsional dibina oleh Pembantu Direktur II

i. Unit-unit

  Unit-unit terdiri atas: Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Unit Perpustakaan, Unit Laboratorium, Unit Komputer TI, Unit Asrama, Unit Pemeliharaan dan Perbaikan, Unit Bisnis, Unit Penjaminan Mutu, Unit Perencanaan dan Evaluasi serta Unit Kerjasama dan Pengembangan, Unit Layanan Pengadaan (ULP)

j. Kelompok Jabatan Fungsional

  Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

k. Dewan Pengawas

  Poltekkes kemenkes Bandung telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dan telah memenuhi persyaratan pembentukan Dewan Pengawas, pengaturan pembentukannya sesuai dengan PP No. 232005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan PMK No. 109PMK.052007 tentang Dewan Pengawas BLU.

l. Satuan Pengawas Internal (SPI)

  Satuan Pengawas Internal dibawah Direktur Pimpinan BLU dalam hal pemeriksaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) Poltekkes Kemenkes Bandung.

D. Tugas dan Fungsi

  Poltekkes Kemenkes Bandung mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program Diploma I, Diploma II, Diploma III danatau Program Diploma IV sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, memiliki fungsi:

  1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan;

  2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan;

  3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang

  menjadi tugas dan tanggungjawabnya;

  4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan

  lingkungan;

  5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif

E. Visi dan Misi

1. Visi :

  Menjadi perguruan tinggi kesehatan yang berorientasi pada keunggulan lulusan di Indonesia tahun 2020.

2. Misi :

  a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan Ilmu dan Teknologi bidang kesehatan.

  b. Menyelenggarakan penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama baik nasional maupun internasional.

  c. Meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen perguruan tinggi berdasarkan prinsip tata kelola yang baik.

  d. Mengembangkan program studi dan meningkatkan kelembagaan institusi dalam memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan.

F. Sumber Daya Manusia

1. Tenaga Dosen dan Kependidikan

  Sampai dengan akhir tahun 2016, pegawai Poltekkes Kemenkes Bandung berjumlah 543 orang, Terdiri dari PNS berjumlah 470 orang, pegawai non PNS berjumlah 58 orang dan Pegawai Non PNS-BOPTN 22 orang;. Secara lengkap pegawai Poltekkes Kemenkes Bandung dapat dilihat pada tabel 1.2

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 57 orang Golongan IV dan 338 orang Golongan III, 70 orang Golongan II dan Golongan I sebanyak 5 orang serta Pramubhakti 58 orang dan Pegawai Non PNS BOPTN 22 orang Pada tabel 1.3, dapat dilihat bahwa jumlah dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung baik dosen fungsional maupun dosen non Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa terdapat 57 orang Golongan IV dan 338 orang Golongan III, 70 orang Golongan II dan Golongan I sebanyak 5 orang serta Pramubhakti 58 orang dan Pegawai Non PNS BOPTN 22 orang Pada tabel 1.3, dapat dilihat bahwa jumlah dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung baik dosen fungsional maupun dosen non

  . Tabel 1.2

  Jumlah Pegawai (CPNSPNS) dan Non PNS

  Wanita Total

  1. Pembina Utama IVe 2. Pembina Utama Madya IVd

  3. Pembina Utama Muda IVc

  4. Pembina Tk. I IVb

  5. Pembina IVa

  6. Penata Tk. I IIId

  7. Penata IIIc

  8. Penata Muda Tk. I IIIb

  9. Penata Muda IIIa

  10. Pengatur Tk. I IId

  11. Pengatur IIc

  12. Pengatur Muda Tk. I IIb

  13. Pengatur Muda IIa

  14. Juru Tk. I Id

  15. Juru Ic

  16. Juru Muda Tk. I Ib 17. Juru Muda Ia

  JUMLAH I ...............

  18. PramubhaktiNon PNS

  19. Non PNS- BOPTN

  JUMLAH II ...............

  JUMLAH I + II ...............

  Tabel 1.3 Rekapitulasi Dosen Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2016

  Wanita Total

  1. Lektor Kepala

  3. Asisten Ahli

  4. Dosen Non Fungsional

  5. Dosen Tugas Belajar

  Jumlah ........................

2. Peserta Didik (Mahasiswa)

  Jumlah keseluruhan mahasiswa program Diploma III dan IV pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 20162017 sebanyak 2.648 orang, terdiri atas tingkat I sebanyak 915 orang, tingkat II sebanyak 803 orang dan tingkat III sebanyak 811 orang dan Tingkat IV 119 orang. Rincian komposisi masing-masing program studi dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut :

  Tabel 1.4 Distribusi Mahasiswa Menurut JurusanProdi Di Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 20162017

  1. Analis Kesehatan

  D.III

  85 75 77 235 D.IV 42 38 45 167

  Jumlah

  2. Kesehatan Lingkungan

  D.III

  42 37 121 D.IV 43 33 35 37 148

  D.III

  74 82 77 233 D.IV 37 40 37 151

  Jumlah

  4. D III Keperawatan Gigi

  5. D III Kebidanan Bandung

  6. D III Kebidanan Bogor

  7. D III Kebidanan Karawang

  8. Keperawatan Bandung

  9. D III Keperawatan Bogor

  10. D III Farmasi

  11. D IV Promkes

  Total

G. Sumber Daya SaranaPrasarana

1. Keadaan Sarana GedungFasilitas

  Sarana gedungfasilitas yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, awalnya merupakan penggabungan dari berbagai sarana yang dimiliki oleh berbagai Akademi Kesehatan yang kemudian meleburkan menjadi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung. Umur bangunan bervariasi mulai yang tertua sejak Tahun 1952 sampai 2016. Pada Tahun 2016 dilakukan pembangunan gedung layanan pendidikan Prodi Kebidanan Karawang Prodi Kebidanan Bogor sebesar Rp 21.199.797.350 bersumber dari RM dan Renovasi Gedung layanan pendidikan Jurusan Analis Kesehatan dan Keperawatan Gigi sebesar Rp. 289.657.000 bersumber dari PNBP-BLU sehingga jumlah anggaran untuk pembangunan sebesar Rp. 21.489.454.350,- sedangkan luas tanah masing-masing Jurusan, sbb. :

  Tabel 1.5 Luas Tanah

  Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2016

  1 Jurusan Farmasi, Jl.Prof.Eyckman No.24 Bandung

  2.603 m2

  2 Jurusan Keperawatan Gigi, Jl.Prof.Eyckman No.40 Bandung

  8.465 m2

  3 Jurusan Kebidanan Bandung, Jl.Westhof No.31 Bandung

  1.268 m2

  4 Jurusan Kebidanan Bandung, Jalan Makmur Bandung

  20.370 m2

  5 Jurusan Keperawatan Bandung, Jl.Dr.Otten No.32 Bandung

  3.010 m2

  6 Kantor Direktorat, Jl.Pajajaran No.56 Bandung

  2.725 m2

  7 Jurusan Gizi, Jl.Babakan Loa Cimahi

  15.000 m2

  8 Jurusan Anlis Kesehatan, Jl.Babakan Loa Cimahi Utara

  28.075 m2

  9 Kebidanan Karawang, Jl.Kertabumi No.74 Karawang

  15.000 m2

  10 Kebidanan Karawang, Jl.Kertabumi No.74 Karawang

  4.000 m2

  11 Babakan Cianjur, Bandung

  2.227 m2

  Jumlah

  1000.010 m2 (10 ha)

2. Keadaan Sarana Penunjang Lainnya

  Sarana penunjang meliputi kendaraan operasional, keseluruhan peralatan kerja kantor, peralatan kerja khusus unit laboratorium terpadu dan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM) yang ada di seluruh unit kerja di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung. Pada tahun 2016 telah dilakukan pembelian 2 buah kendaraan operasional terdiri dari 1 buah Micro bus (Penumpang 15 s.d 29 orang) dan 1 buah Mini Bus (Penumpang 14 orang), sedangkan penambahan Peralatan kerja kantor, ABBM sebanyak 777 unit dengan harga total sebesar Rp. 3.155.863.930 (Tiga Milyar Seratus Lima Puluh Lima Juta Delapan ratus Eam puluh tiga ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah), dan rincian sbb. :

  Tabel 1.6

  Penambahan Fasilitas ABBM

  di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2016

  2 Mesin Stensil Listrik Folio

  1 Unit

  3 Lemari Kayu

  102 Unit

  4 Filing Kabinet Besi

  6 White Board

  3 Unit

  7 Mesin Absensi

  1 Unit

  8 Meja Kerja BesiMetal

  21 Unit

  9 Meja Kerja Kayu

  65 Unit

  10 Kursi BesiMetal

  202 Unit

  11 Meja Rapat

  14 Unit

  11 Meja Komputer

  3 Unit

  12 Tempat Tidur Kayu

  100 Unit

  13 Meja Resepsionist

  2 Unit

  14 KasurSpring Bed

  169 Unit

  15 AC Central

  8 Unit

  16 AC Split

  3 Unit

  17 Handy Cam

  1 Unit

  18 Camera Digital

  20 Personal Computer (PC)

  1 Unit

  21 Note Book

  17 Unit

  22 Floppy Disk Unit (Peralatan Mini Komputer)

  1 Unit

  23 Printer (Peralatan Personal Komputer)

  17 Unit Total 777 Unit

3. Anggaran

  Sebagai tindaklanjut Instruksi presiden Nomor : 8 tahun 2016 tanggal 26 Agustus

  Penghematan Belanja

  KementerianLembaga dalam rangka pelaksanaan APBN Perubahan TA 2016, Surat Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor: PR.02.3126922016 tanggal 29 Agustus 2106 tentang langkah-langkas Penghematan DIPA Kemenkes 2016 dan surat Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI No: PR.02.031.10073322016 tanggal 29 Agustus 2016 perihal sama dengan di atas, maka Alokasi anggaran Poltekkes Bandung Tahun 2016 mengalami penghematanefisiensi sebesar Rp. 25.369.491.000. sehingga Anggaran yang tersedia di Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tadinya sebesar Rp. 141.824.407.000 setelah efisiensi menjadi sebesar Rp 116.454.916.000,-. Dari Anggaran yang telah diefisiensiself bloking tersebut naik sebesar 28,31 dibandingkan tahun 2015 (Rp. 90.758.731.000,-) PAGU anggaran tersebut berasal dari sumber dana RM dan PNBPBLU, seperti pada tabel di bawah ini.

  Tabel 1.7

  Anggaran Pendapatan dan Belanja Poltekkes Bandung 2016

  SETELAH REVISI EFISIENSI SELF BLOKING

  Pendapatan

  Pendapatan Jasa layanan pendidikan

  Pendapatan Penyediaan barang dan jasa lainnya

  Pendapatan jasa lembaga keuangan

  Jumlah Pendapatan

  Belanja Pegawai

  Belanja Barang

  Belanja Modal

  Jumlah Belanja

  Tabel 1.8 Total Anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2016

  Setelah efisiensiSelf Bloking

  Anggaran (Rupiah)

  Uraian (Jenis

  1. Belanja Pegawai (51)

  2. Belanja Barang (52)

  3. Belanja Modal (53)

  Apabila dirinci menurut sumber anggaran Tahun 2016, maka untuk Jenis

  Belanja Pegawai (51) seluruhnya sebesar Rp.39.706.157.000, bersumber RM. Selanjutnya untuk Jenis Belanja Barang (52) sebesar Rp. 51.555.198.000,- terdiri dari Rp 24.922.229.895,- (bersumber RM64,49), sedangkan sebesar Rp 27.260.427.000,- berasal dari PNBPBLU (52,88). Jenis Belanja Modal (53) sebesar Rp 25.193.561.000,- dengan rincian sebesar Rp. 21.335.580.000,-

  bersumber RM (84,69), dan sisanya sebesar Rp . 3,857.981.000,- berasal dari

  sumber PNBPBLU (15,31).

H. Sistematika Penyajian

  Sistematika penyajian laporan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Poltekkes Kemenkes Bandung ini dibuat sesuai dengan lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu :

  Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) BAB I

  PENDAHULUAN

  Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi dan aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

  BAB II

  PERENCANAAN

  Bab II berisi ikhtisar perjanjian kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2016

  BAB III

  AKUNTABILITAS KINERJA

  Bab III menguraikan capaian kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung sasaran- sasaran organisasi Poltekkes Kemenkes Bandung, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja, yaitu meliputi :

  A. Capaian dan Analisis Capaian

  1. Capaian Kinerja setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Tahun 2016

  2. Analisis capaian Kinerja, mencakup :

  a. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2016

  b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

  c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat pada Renstra Poltekkes Bandung.

  d. Analisis penyebab keberhasilankegagalan atau peningkatanpenurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

  e. Analisis atas effisiensi penggunaan sumber daya

  f. Analisis programkegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

  B. Realisasi Anggaran Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 2016 Berisi realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kerja.

BAB IV PENUTUP

  Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung serta langkah langkah untuk perbaikan di masa yang akan datang.

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

A. Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2015-2019

  Renstra Politeknik Kesehatan Bandung merupakan turunan dari arah kebijakan dan strategi nasional yang tersirat dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02MENKES522015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan Renstra Politeknik Kesehatan Bandung merupakan penjabaran dari visi dan misi Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang dirumuskan dalam perencanaan program lima tahunan untuk pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sumber daya pendukungnya dalam rangka mewujudkan akuntabilitas penyelenggaraan Politeknik Kesehatan Bandung.

1. Pernyataan Visi

  Visi Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam mencapai visi. Disebutkan juga bahwa salah satu misi Kementerian Kesehatan adalah menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.

  Visi Badan PPSDM Kesehatan kemenkes RI adalah Penggeran terwujudnya Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Profesional dalam mewujudkan

  Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Untuk mendukung visi Kementerian Kesehatan dan Badan PPSDM Kesehatan tersebut maka Visi Politeknik Kesehatan Bandung adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang kompetetif dalam persaingan global dengan komitmen terhadap lulusan yang unggul.

2. Pernyataan Misi

  e. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang

  berkualitas dengan mengoptimalkan pemanfaatan Ilmu dan Teknologi bidang kesehatan.

  f. Menyelenggarakan penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kerjasama baik nasional maupun internasional.

  g. Meningkatkan kualitas sumber daya dan manajemen perguruan

  tinggi berdasarkan prinsip tata kelola yang baik.

  h. Mengembangkan

  program

  studi

  dan meningkatkan

  kelembagaan institusi dalam memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan.

3. Tujuan

  Salah satu sasaran strategis yang disebutkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan yaitu terpenuhinya kebutuhan tenaga

  kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan

  dan kepulauan (DTPK). Sejalan dengan hal tersebut serta sebagai penjabaran dari visi dan misi Politeknik Kesehatan Bandung, maka Politeknik Kesehatan Bandung mempunyai tujuan sebagai berikut:

  .a. Terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran yang

  berkualitas dengan memanfaatkan IPTEK Bidang Kesehatan

  serta berbasis Informasi dan Teknologi Komunikasi

  b.

   Terselenggaranya penelitian terapan bidang kesehatan dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan

  kerjasama dengan Pemerintah, Industri dan Perguruan Tinggi baik dalam negeri maupun luar nege ri.

  c.  Tersedianya sumber daya dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan fasilitas pembelajaran

  sesuai dengan kebutuhan organisasi perguruan tinggi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas kinerja tri dharma perguruan tinggi

  Terselenggaranya pembinaan kegiatan kemahasiswaan dan

  d.

  alumni dalam rangka meningkatkan kualitas soft skill mahasiswa

  Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung.

  Terwujudnya pengembangan program studi dan

  e.

  kelembagaan Institut Ilmu Kesehatan untuk memenuhi tuntutan pelayanan kesehatan

  f. Terselenggaranya peningkatan kualitas system manajemen dalam pengelolaan pendidikan dari mulai perencanaan,

  implementasi, monitoring dan evaluasi sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada penggunanya, dengan memanfaatkan Informasi dan Teknologi Komunikasi

4. Sasaran Strategis

  Selanjutnya salah satu sasaran yang disebutkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan yaitu meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan. Hal ini ditindaklanjuti dengan sasaran strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2016, dengan uraian sasaran sebagai Selanjutnya salah satu sasaran yang disebutkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan yaitu meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan. Hal ini ditindaklanjuti dengan sasaran strategis Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2016, dengan uraian sasaran sebagai

  a. Meningkatnya penyerapan lulusan di pasar kerja

  b. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu

  c. Meningkatnya jumlah lulusan dengan IPK ≥ 3,00

  d. Meningkatkannya jumlah penelitian yang dilakukan Dosen.

  e. Meningkatnya publikasi karya ilmiah

  f. Meningkatnya Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

B. PenetapanPerjanjian Kinerja Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2016

  1. Sasaran dan Indikator Kinerja

  Sasaran

  Indikator Kinerja

  1. Meningkatnya penyerapan

  Persentase Peningkatan

  lulusan di pasar kerja

  Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan (IKU.1)

  2. Meningkatnya jumlah lulusan Persentase Peningkatan

  tepat waktu

  Lulusan Tepat Waktu (IKU.2)

  3. Meningkatnya jumlah lulusan

  Persentase Peningkatan

  dengan IPK ≥ 3,00

  Lulusan dengan IPK >= 3,00 (IKU 3)

  4. Meningkatkannya jumlah

  Jumlah Kegiatan Penelitian

  penelitian yang dilakukan

  yang dilakukan oleh Dosen

  Dosen.

  dalam 1 tahun (IKU.4)

  5. Meningkatnya publikasi karya

  Jumlah Karya Ilmiah yang

  ilmiah

  dipublikasikan dalam jurnal, seminar, buletin dan buku ajar jumlah karya ilmiah per tahun (IKU 5).

  6. Meningkatnya Kegiatan

  Jumlah Kegiatan Pengabdian

  Pengabdian Kepada

  kepada masyarakat yang

  Masyarakat

  dilakukan dalam 1 tahun (IKU.6)

  2. Indikator Keberhasilan Dalam tahun anggaran 2016, ditetapkan 6 sasaran yang akan dicapai,

  mencakup :

  Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan dan Target 2016

  No

  Sasaran Stratejik

  Indikator Kinerja

  Target Tahun 2016

  1 Meningkatnya

  Persentase Peningkatan 6,00 (naik 0,5 dari

  penyerapan lulusan di

  Penyerapan Lulusan di

  tahun lalu)

  pasar kerja

  pasar kerja ≤ 6 bulan

  2 Meningkatnya jumlah

  Persentase Peningkatan 98,5 (naik 0,5 dari

  lulusan tepat waktu

  Lulusan Tepat Waktu

  tahun lalu)

  3 Meningkatnya jumlah

  Persentase Peningkatan 98,75 (naik 2,0 dari

  lulusan dengan IPK >=

  Lulusan dengan IPK ≥

  tahun lalu)

  4. Meningkatnya jumlah

  Jumlah Kegiatan

  80 (naik 100 dari tahun

  penelitian terapan yang

  Penelitian yang dilakukan lalu)

  dilakukan Dosen.

  oleh Dosen dalam 1 tahun

  5. Meningkatnya publikasi

  Jumlah Karya Ilmiah

  65 (meningkat 20 dari

  karya ilmiah.

  yang dipublikasikan

  tahun lalu)

  dalam jurnal, seminar, buletin dan bukuajarjumlah karya ilmiah per tahun

  6. Meningkatnya Kegiatan

  Jumlah Kegiatan

  225 (turun 15 dari tahun

  Pengabdian Kepada

  Pengabdian kepada

  lalu)

  Masyarakat

  masyarakat yang dilakukan dalam 1 tahun

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2016

  Capaian Kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung. Capaian Kinerja tersebut tentunya berawal dari Pengukuran kinerja, yaitu kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 092007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU dilingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh suatu instansi pemerintah, termasuk di dalamnya

  Politeknik

  Kesehatan

  Kemenkes Bandung.

  Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan dari Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung Tahun 2015 - 2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan programkegiatan di masa yang akan datang agar setiap program kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja khususnya dibandingkan

  Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada

  Penetapan Kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2016, meliputi 6 sasaran strategis dan 6 indikator dengan pencapaian masing- masing dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

  Tabel 3.1

  Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Poltekkes Kemenkes Bandung

  REALISASI CAPAIAN 1 2 3 4

  Meningkatnya penyerapan

  lulusan di pasar kerja

  (naik 0,5 dari

  tahun lalu)

  Meningkatnya Jumlah lulusan

  98,5 (naik

  tepat waktu

  0,5 dari tahun

  lalu)

  Meningkatnya Jumlah lulusan

  98,75(Naik

  dengan IPK≥3,00

  2 dari tahun

  lalu)

  Meningkatnya jumlah

  80 judul (naik

  85 Judul 106,25

  penelitian terapan yang

  100 dari tahun

  dilakukan Dosen.

  lalu)

  Meningkatnya publikasi karya

  65 naskah( naik

  67 naskah 103,07

  ilmiah.

  25 naskah dari tahun lalu)

  Meningkatnya Kegiatan

  225 keg (turun

  420 keg 186,67

  Pengabdian Kepada

  15 naskah dari

  Masyarakat

  tahun lalu)

  CAPAIAN KINERJA RATA RATA TAHUN 2016

B. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja

  Hasil evaluasi kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung tahun 2016 menunjukkan kinerja secara umum mencapai 118,67 . Naik sebesar 1, 74 jika dibandingkan Capaian Kinerja Tahun 2015 (116,93). Namun demikian apabila dirinci masing-masing indikator, 5 indikator berhasil mencapai target bahkan melampui target dari 6 sasaran yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam 6 Indikator, yaitu :

  1. Indikator penyerapan lulusan di pasar kerja ≤6 bulan, target

  59,5 terealisasi 67.99 (pencapaian sebesar 114,26), 2. Persentase peningkatan lulusan dengan IPK ≥ 3,00, dimana realisasi 98,71 dari target 96,75, 3. Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen dalam 1 tahun target

  40 Judul, realisasi 58 judul (pencapaian 145) dan 4. Jumlah karya ilmiah yang telah dipublikasikan dalam jurnal, seminar, bulettin dan buku ajarbuku karya ilmiah target 40 naskah, realisasi 61 naskah (152,50)

  Satu indikator yang masih belum berhasil mencapai target adalah : Indikator jumlah lulusan dengan IPK≥3,00, dengan realisasi sebesar 98,62 dari target 98,75 (pencapaian 99,87) . Berikut ini uraian analisis pencapaiannya :

1. Meningkatnya penyerapan lulusan di Pasar Kerja.

  Sasaran meningkatnya penyerapan lulusan di Pasar Kerja dengan indikator : persentase Peningkatan Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan. Target yang ditetapkan sebesar 60,0 dapat terealisasi sebesar 70,60 sehingga tingkat pencapaian sebesar 117,67

  Faktor penunjang pencapaian sasaran tersebut antara lain adalah :

  a) Tingkat keketatan pendaftar dan mahasiswa yang diterima. Kualitas raw input yang lulus seleksi merupakan salah satu faktor penentu untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan menjadi modal untuk penyerapan di dunia kerja. Tingkat ketetatan pendaftar dan yang a) Tingkat keketatan pendaftar dan mahasiswa yang diterima. Kualitas raw input yang lulus seleksi merupakan salah satu faktor penentu untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan menjadi modal untuk penyerapan di dunia kerja. Tingkat ketetatan pendaftar dan yang

  b) Persentase yang lulus uji kompetensi. Mulai tahun 2014 telah diberlakukan untuk lulusan Keperawatan dan Kebidanan. Tahun 2016 Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung dapat mempertahankan Hasil Uji Kompetensi tahun 2015, yaitu : lulus uji kompetensi 100 baik bagi lulusan Prodi Kebidanan Bandung, Bogor Karawang maupun lulusan Prodi Keperawatan (Bandung Bogor). Hasil ini tentu saja lebih baik dari tahun 2014, dimana yang lulus 100 : Prodi Kebidanan Bandung, Bogor , Karawang dan Prodi Keperawatan Bandung sedangkan Prodi Keperawatan Bogor 97,5.

  c) Ratio Dosen dengan Mahasiswa sesuai ketentuan, yaitu : 1: 17-23. Poltekkes Bandung telah memenuhi ratio tersebut.

  d) Kesesuaian kualifikasi dosen di Poltekkes Kemenkes Bandung telah mencapai 95 .

  e) Telah terakreditasinya Poltekkes Bandung oleh BAN PT maupun oleh LAM PT Kes

  f) Jejaring yang terbentuk dari lulusan yang telah bekerja terlebih dahulu

  Pencapaian sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  Tabel 3.2 Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja Poltekkes Bandung Tahun 2016

  REALISASI CAPAIAN

  Meningkatnya

  Persentase Pening-

  katan Penyerapan

  (meningkat

  lulusan di pasar

  Lulusan di pasar kerja <

  0,5 dari

  kerja

  6 bulan (IKU.1)

  tahun lalu)

  Data diatas menunjukkan bahwa indikator kinerja Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan dapat dicapai sebesar 117,67. Artinya dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 terdapat kenaikan sebesar 3,41. Kenaikan ini menjadi sangat membanggakan ditengah Data diatas menunjukkan bahwa indikator kinerja Penyerapan Lulusan di pasar kerja ≤ 6 bulan dapat dicapai sebesar 117,67. Artinya dapat melampaui target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015 terdapat kenaikan sebesar 3,41. Kenaikan ini menjadi sangat membanggakan ditengah

  Persentase penyerapan lulusan di Pasar kerja dari tahun 2011 s.d. 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

  Gambar 3.1

  Penyerapan Lulusan di Pasar Kerja ≤ 6 bulan

  Tahun 2011 s.d 2016

  Gambar 3,1 menunjukkan pencapaian terhadap target penyerapan lulusan di pasar kerja, namun Poltekkes Bandung tetap perlu melakukan upaya untuk mempertahankan bahkan menaikkan persentase penyerapan di pasar kerja di tahun-tahun mendatang, antara lain :

  1) Pameran Pendidikan walaupun telah dilakukan secara rutin setiap tahun, namun masih perlu terobosan baru, tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan pendaftar agar mendapat raw input yang baik, tetapi juga untuk menginformasikan produkkompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes Bandung kepada para stakeholder atau user.

  2) Kegiatan pemaparan tentang kesempatan kerja di berbagai instasi pemerintah dan swasta kepada lulusan pada setiap acara wisuda dan Sosialisasi bursa di pasar kerja diperluas, sehingga jejaring alumni lebih luas baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tingkat akhir yang akan menghadapi uji kompetensi.

  3) Kegiatan seminar keilmuan yang ditujukan untuk meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

2. Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu

  Indikator Kinerja Penunjang dalam mencapai jumlah lulusan tepat waktu adalah :

  a) Presentase mahasiswa dengan IP Semester ≥3,00.

  b) Presentase mahasiswa lulus ujian akhir program.

  c) Presentase mahasiswa yang tidak melakukan pelanggaran etika moral dan akademik.

  Tahun 2016 pelanggaran etika moral etika akademik sebesar 0 . Artinya mahasiswa tidak ada yang melakukan pelanggaran kode etika moral akademik. Gambar 3.2 adalah Mahasiswa dengan IPS ≥3,00 dan Gambar 3.3. menunjukkan pencapaian lulus UAP setiap jurusanprodi pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Tahun 2016, yaitu 100

  Gambar.3.2 Persentase IP Semester ≥ 3 Per JurusanProdi

  Tahun 2016

  Gambar 3.3 Lulus UAP di Jurusan Prodi Tahun 2016

  Lulus UAP

  Pencapaian sasaran Meningkatnya jumlah lulusan tepat waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  Tabel 3.3 Sasaran, Target dan Capaian Kinerja Jumlah Lulusan Tepat waktu Poltekkes Bandung Tahun 2016

  REALISASI CAPAIAN

  Jumlah lulusan

  Peningkatan jumlah

  (meningkat 0,5

  tepat waktu

  Lulusan Tepat Waktu

  dari tahun lalu)

  (IKU.2)

  Gambar 3.4 menampilkan lulusan tepat waktu secara detail per jurusan di lingkungan Politekni Kesehatan Bandung pada Tahun 2016, sbb. :

  Gambar 3.4 Lulusan Tepat Waktu Per JurusanProdi Tahun 2016

  Data diatas menunjukkan bahwa Prodi Kebidanan Bandung : tingkat kelulusan tepat waktu yang paling rendah (75,66). Hal ini antara lain disebabkan semakin sulitnya mencari tempat praktek untuk mahasiswa dalam Data diatas menunjukkan bahwa Prodi Kebidanan Bandung : tingkat kelulusan tepat waktu yang paling rendah (75,66). Hal ini antara lain disebabkan semakin sulitnya mencari tempat praktek untuk mahasiswa dalam

  Gambar 3.5 Perkembangan Lulusan Tepat Waktu Tahun 2011 s.d 2016

3. Meningkatnya jumlah L ulusan dengan IPK ≥ 3,00

  Berikut ini indikator penunjang lulusan dengan IPK ≥ 3, antara lain:

  a) Tingkat keketatan pendaftar dan yang diterima pada mahasiswa baru

  saat lulusan tersebut mendaftar (TA 20132014)

  b) Persentase mahasiswa dengan Indeks Prestasi Semester ≥ 3

  c) Persentase silabus pada setiap mata kuliah

  d) Persentase SAP realisasi SAP pada setiap mata kuliah

  e) Persentase kehadiran mahasiswa pada mata kuliah teori ≥ 80

  f) Persentase kehadiran mahasiswa pada mata kuliah praktek

  g) Persentase kehadiran dosen pada mata kuliah

  h) Rata-rata kelulusan tiap Mata Kuliah h) Rata-rata kelulusan tiap Mata Kuliah

  Tabel 3.4

  Perencanaan, Pelaksanaan Evaluasi PBM Poltekkes Bandung Tahun 2016

  Target Materi

  Tiap MK

  6 An.Kes

  9 Wat Gigi

  Sasaran, Target Capaian Kinerja Lulusan dengan IPK ≥ 3,00

  Poltekkes Bandung Tahun 2016

  REALISASI CAPAIAN

  Jumlah lulusan

  Peningkatan Lulusan

  (meningkat

  dengan IPK ≥ 3,00

  dengan IPK >= 3,00

  2,00 dari

  (IKU.3)

  tahun lalu)