Situasi Transportasi Nasional Indonesia BAB

SITUASI TRANSPORTASI NASIONAL INDONESIA

MAKALAH

Disusun Oleh:
MUHAMMAD HANIF SYUKRON
NIM: 2241.13.349

HIMPUNAN MAHASISWA UDARA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORTASI TRISAKTI
JAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar kita nabi
Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari jaman kebodohan sampai jaman yang penuh

sumber informasi.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada teman-teman sekalian yang
telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme
pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa
yang saya susun ini penuh manfaat, sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Jakarta, 13 Desember 2015

Muhammad Hanif Syukron

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I “PENDAHULUAN”
a. Latar Belakang Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
BAB II “ PEMBAHASAN”
a.
b.
c.
d.
e.

Pengertian dan Manfaat Transportasi
Sejarah Transportasi Udara di Indonesia
Situasi Transportasi Udara di Indonesia
Masalah dan Hambatan Transportasi di Indonesia
Kebijakan dan Strategi Pelayanan pemerintah dalam pelayanan transportasi

BAB III “PENUTUP”
a. Kesimpulan
b. Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

a.

Latar Belakang Masalah

Suatu negara dapat diukur tingkat kemajuan atau kesejahteraannya dengan beberapa faktor,
salah satu ukuran yang sangat mudah dalam melihat suatu Negara itu maju atau sejahtera adalah
dengan melihat kepada sistem transportasi publik di Negara tersebut. Ketertiban, kemudahan dan
kenyamanan serta ketepatan waktu dalam penyelenggaraan suatu sistem transportasi publik di
suatu Negara, akan menggambarkan secara tidak langsung maju atau sejahteranya suatu bangsa.
Seberapa baik sistem angkutan umum disuatu Negara adalah merupakan cerminan atau berupa
suatu refleksi dari seberapa baik Pemerintah suatu Negara mengelola negaranya.
Negara yang maju dan makmur tentu senantiasa memperhatikan kepentingan orang banyak
sehingga transportasi publik dapat tertata, tertib, bersih dan nyaman. Dari deskripsi tersebut
maka pemerintahan yang baik dan maju adalah pemerintahan yang diisi oleh pejabat-pejabat
yang mementingkan kebutuhan umum daripada kepentingan pribadinya. Lantas mengapa dari
sistem transportasi publik suatu negara dapat dikatakan maju dan makmur hal tersebut berkaitan

dengan kesungguhan pemerintah dalam pengelolaan transportasi itu sendiri, selain itu juga pada
penggunaannya yang harus disiplin dalam tingkah laku dalam penggunaan transportasi publik.
Hal tersebut merupakan cerminan dari disiplin yang diterapkan begitu tinggi, pengawasan yang
baik, dan supremasi hukum yang ditegakkan secara baik.

b.
1.
2.
3.
4.
5.

c.

Rumusan Masalah
Apa pengertian dan manfaat transportasi?
Bagaimana sejarah transportasi udara di Indonesia?
Seperti apa kondisi transportasi udara di Indonesia saat ini?
Apa masalah dan hambatan transportasi udara di Indonesia?
Seperti apa kebijakan dan strategi pemerintah dalam pelayanan transportasi udara?


Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana situasi transportasi di Indonesia saat ini. Baik dari segi
pelayanan, hambatan, serta kebijakan dan strategi yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Untuk mengetahui bagaimana pemerintah menjalankan Sistem Transportasi Nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegunaan, Manfaat, dan Fungsi Transportasi

Transportasi sudah menjadi kebutuhan manusia zaman sekarang. Transportasi
adalah suatu hasil karya yang dapat memudahkan manusia melakukan akifitasnya
baik itu pekerjaan atau hiburan. Transportasi sangat dikenal jelas oleh masyarakat
baik itu masyarakat yang kemampuan ekonominya terbatas bahkan ke masyarakat
dengan ekonomi yang melebihi. Transportasi mempunyai banyak jenis mulai dari
darat,laut bahkan udara contohnya: mobil, sepeda motor, kapal laut, pesawat terbang.

 Kegunaan Transportasi

1. Lebih efisien waktu
Masyarakat yang biasanya kerja dengan lokasi yang berada jauh dari rumah
tentunya sangat menyita waktu,tidak jarang dari mereka menyewa tempat tinggal
untuk rumah sementaa mereka. Dengan adanya kendaraaan,masyarakat tidak perlu
direpotkan lagi oleh hal seperti penyewaan rumah.
2. Lebih menghemat uang
Mereka yang seharusnya mengeluarkan uang untuk penyewaan rumah atau
semacamnya akan lebih dimudahkan.
3.

Harganya lebih terjangkau

Mengapa tidak, kendaraan itu merupakan suatu barang yang terjangkau karena
hampir semua orang mempunyainya.

 Manfaat Transportasi
1.

Manfaat Sosial
Transportasi memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia yang


meliputi : Dalam kehidupan sosial / bermasyarakat ada bentuk hubungan yang
bersifat resmi, seperti hubungan antara lembaga pemerintah dengan swasta,
maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat,

dan sebagainya. transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai
fasilitas dan kemudahan, seperti:
-Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok
-Pertukaran dan penyampaian informasi
-Perjalanan pribadi maupun sosial
-Mempersingkat waktu tempuh antara rumah dan tempat bekerja
-Mendukung perluasan kota atau penyebaran penduduk menjadi kelompokkelompok yang lebih kecil.

2. Manfaat Ekonomi
Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan
pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses
produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya
terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan
ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.
Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan

peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang
maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan
dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang
ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain (rumah sakit, pusat rekreasi,
pusat perbelanjaan dan seterusnya) dengan menggunakan transportasi
3.

Manfaat Politik
Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi memegang peranan

penting. Beberapa manfaat politik transportasi, adalah:Transportasi menciptakan
persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi.

A. Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau
diperluas secara lebih merata.
B. Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk
memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta memungkinkan
perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam
negeri.
C. Sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah

bencana.

4. Manfaat Fisik
Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana
penghubung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung oleh rencana
pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola
jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan kota sesuai dengan rencana
tata guna lahan. Ini berarti transportasi mendukung penuh terhadap perkembangan fisik
suatu kota atau wilayah.

 Fungsi Transportasi
Fungsi transportasi (pengangkutan) memegang peranan penting dalam usaha
mencapai tujuan pengembangan ekonomi dalam suatu bangsa. Adapun tujuan
pengembangan ekonomi yang bisa diperkenankan oleh jasa transportasi adalah:
1. Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata antara
penduduk, bidang usaha dan daerah.

2. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan para
konsumen, industri dan pemerintah.
3. Mengembangkan industrial nasional yang dapat menghasilkan devisa serta

mensupply pasaran dalam negeri
4. Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja bagi masyarakat. Ada
peranan

transportasi

dalam

kegiatan

non-ekonomis

yaitu

sebagai

sarana

mempertinggi integritas bangsa, transportasi menciptakan dan meningkatkan standar
kehidupan masyarakat secara keseluruhan, mempertingi Ketahanan Nasional Bangsa

Indonesia (Hankamnas) dan menciptakan pembangunan nasional.
Fungsi lain transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang dari
satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angktan penumpang tegantung fungsi
bagi kegunaan seseorang (personal place utility). Peranan transportasi tidak hanya
untuk melancarkan barang atau mobilitas manusia. Tansportasi juga membantu
tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Transportasi
berfngsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promotion sector) dan pemberi
jasa (the servicing sector) bago perkembangan ekonomi.

B. Sejarah Transportasi Udara di Indonesia
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan.
Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua
pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha
asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh
Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001
Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan
pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua

pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu
Garuda Indonesia.
Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim
Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio
Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si
Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
Pada 26 April 1976 industri pesawat terbang itu berkembang menjadi PT. Industri
Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) yang didirikan dengan DR. B.J. Habibie. Salah satu
hasil karya IPTN adalah prototipe pesawat turbo N-250 yang pertama kali terbang
selama 55 menit, pada 10 Agustus 1995. Namun industri pesawat terbang ini harus
berhenti karena kekurangan dana akibt krisis moneter pada 1997.

C. Kondisi Transportasi Udara di Indonesia
1. Transportasi Udara
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan
dapat melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh
moda transportasi lain. Perkembangan industri angkutan udara nasional, Indonesia
sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis wilayah yang ada sebagai suatu negara
kepulauan. Oleh karena itu, Angkutan udara mempunyai peranan penting dalam
memperkokoh kehidupan berpolitik, pengembangan ekonomi, sosial budaya dan
keamanan & pertahanan. Merupakan bagian dari subsistem transportasi udara,

kebijakan umum angkutan udara diarahkan untuk mewujudkan terselenggaranya
angkutan udara secara selamat, aman, cepat, efisien, teratur, nyaman, dan mampu
berperan dalam rangka menunjang dan mendukung sektor-sektor pembangunan
lainnya.
Konektivitas antar wilayah menjadi prioritas penting bagi Pemerintah dalam
rangka memantapkan pembangunan secara menyeluruh sesuai amanah RPJMN 3.
Dengan tercapainya konektivitas antar wilayah maka dapat mendukung dinamika
pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa, mendukung pola
distribusi nasional serta

pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan

internasional yang lebih memantapkan

perkembangan kehidupan berbangsa dan

bernegara dalam rangka mendukung proses tranformasi ekonomi menuju keunggulan
kompetitif sesuai amanah RPJPN 2005-2025. Sistem transportasi yang terorganisir, dan
saling berinteraksi membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif, efisien
dan terpadu diwujudkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun
2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (Sistranas). Sistem Transportasi Nasional
meliputi transportasi darat (jalan, kereta api, sungai, danau, dan penyeberangan), laut,
dan udara. Sistranas memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Sebagai unsur penunjang, yaitu menyediakan jasa transportasi yang efektif dan
efisien untuk memenuhi kebutuhan sektor lain, sekaligus juga berfungsi ikut
menggerakkan dinamika pembangunan nasional serta sebagai industri jasa yang
dapat memberikan nilai tambah.
2) Sebagai unsur pendorong, yaitu menyediakan jasa transportasi yang efektif
untuk menghubungkan daerah terisolasi dengan daerah berkembang yang
berada di luar wilayahnya, sehingga terjadi pertumbuhan perekonomian yang
sinergis.
Adapun lingkup dari penetapan lokasi bandar udara, tidak hanya memuat titik
koordinat bandar udaranya saja, melainkan memuat:


prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan penumpang dan kargo;



kebutuhan fasilitas



tata letak fasilitas;



tahapan pelaksanaan pembangunan;



kebutuhan dan pemanfaatan lahan;



daerah lingkungan kerja



daerah lingkungan kepentingan;



kawasan keselamatan operasi penerbangan; dan



batas kawasan kebisingan.

D. Masalah dan Hambatan Transportasi di Indonesia
1.

Fasilitas yang kurang memadai

Seperti data yang sudah dipaparkan pada sub bab diatas, terlihat bahwa fasilitasfasilitas yang disediakan oleh Negara untuk transportasi dirasa masih kurang jika
melihat banykanya masyarakat yang memanfaatkan transporatsi dalam aktifitas mereka
sehari-hari.
2.

Faktor Keamanan

Masalah transportasi di Indonesia tidak pernah lepas dari masalah keamanan.
Akhir-akhir ini kita sering mendengar dari media informasi banyaknya kejahatan yang
terjadi pada sarana-sarana transportasi seperti perampokan, pelecehan seksual dll. Hal
ini akan berakibat kepercayaan masyarakat menggunakan moda transportasi umum
akan menurun dengan adanya factor keamanan yang kurang menjamin.
3.

Tarif yang kurang terjangkau masyarakat bawah

Mahalnya tarif transportasi di indonesia menyebabkan masyarakat harus berpikir
dua kali untuk mengunakan moda transportasi tersebut. Jadi tak heran banyak dari
masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadinya untuk beraktifitas
dibanding menggunakan transportasi umum. Jika terjadi seperti ini maka akan terjadi
penumpukan kendaraan dijalan karena tidak sebandingnya kendaraan yang ada dengan
jumlah fasilitas yang disediakan.
4.

Sarana dan Prasarana yang kurang baik

Buruk dan minimnya sarana-prasarana yang ada di dunia transportasi sudah
menjadi rahasia umum. Hal inilah yang menjadi penyebab banyak terjadinya
kecelakaan baik itu di darat, laut, maupun udara. Di darat misalnya banyak fasilitas
jalan raya yang kondisinya sudah rusak sehingga bisa menyebabkan kecelakaan lalu
lintas. di laut, banyak terjadi kebocoran-kebocoran pada kapal yang menyebabkan
hilangnya keseimbangan dari kapal tersebut. Ataupun di udara banyak terjadi pesawatpesawat terbang yang hilang kendali karena buruknya fasilitas yang kurang memadai
dari pesawat tersebut.

5.

Kurangnya pengawasan Pemerintah

Terbatasnya pengawasan pemerintah terhadap moda transportasi yang beredar,
menyebabkan banyak pemilik dari moda transportasi tersebut se enak mereka sendiri
dalam mengoperasikan moda transportasi tersebut . padahal banyak dijumpai di sekitar
kita banyak angkutan-angkutan umum yang seharusnya sudah tidak layak jalan tetapi
karena kebutuhan ekonomi yang mendesak mereka tetap mengoperasikan angkutan

tersebut. imbasnya kembali lagi kepada keselamatan masyarakat yang terancam.
Disinilah peran pemerintah untuk memberi perhatian lebih terhadap moda transportasi,
untuk menyeleksi angkutan-angkutan mana saja yang memenuhi prosedur layak jalan
agar nantinya masyarakat yang menggunakan transportasi tersebut bisa merasa aman
dan nyaman.

E. Kebijakan dan Strategi Pelayanan Pemerintah dalam Pelayanan
Transportasi Udara.
a.

Kebijakan Angkutan Udara Dalam Negeri :

1)

Rute penerbangan dalam negeri dapat menghubungkan dan menjangkau

seluruh wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari rute utama, rute pengumpan dan
rute perintis.
2)

Memperhatikan aspek pemerataan pelayanan di seluruh wilayah, dengan

menerapkan prinsip subsidi silang (keseimbangan rute) yaitu perusahaan penerbangan
selain menerbangi rute sangat padat dan padat juga menerbangi rute kurang padat dan
tidak padat.
3)

Menerapkan Multi Airlines System dimana satu rute penerbangan dilayani

lebih dari satu perusahaan penerbangan untuk menciptakan iklim usaha yang
berkompetisi secara sehat dan kondusif.
4)

Memperhatikan keterpaduan antar rute penerbangan dalam negeri atau rute

penerbangan dalam negeri dengan rute penerbangan luar negeri.
5)

Mendukung iklim usaha terhadap Pemegang Ijin usaha kegiatan angkutan

udara niaga dan bukan niaga, pada situasi tertentu, untuk dapat melayani rute – rute
tertentu yang tidak dilayani oleh angkutan udara niaga berjadwal guna mendukung
iklim usaha yang kondusif dan kegiatan penduduk setempat.

b. Kebijakan Persetujuan Terbang (Flight Approval) :
1. Persetujuan Terbang (flight approval) merupakan persetujuan yang diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada pemegang izin usaha angkutan
udara niaga atau pemegang izin kegiatan angkutan udara bukan niaga atau badan
hukum/ perorangan asing berdasarkan izin khusus dari pemerintah atau perjanjian
bilateral/ multilatera dalam rangka pengawasan kapasitas angkutan udara dan hak
angkut (traffic rights).
2.

Sesuai dengan semangat otonomi daerah tentang pelimpahan wewenang

kepada daerah, dimungkinkan persetujuan terbang (flight approval) diterbitkan oleh
Dinas Perhubungan Propinsi untuk pesawat di atas 30 tempat duduk, penerbangan
dalam propinsi dan bersifat tidak berjadwal
3.

Persetujuan Terbang (flight approval) yang telah diberikan tidak

membebaskan pemegang persetujuan terbang (flight approval) dari pelaksanaan setiap
peraturan teknis operasi, keamanan dan keselamatan penerbangan.

F. Sistem Transportasi Nasional
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) diartikan sebagai tatanan transportasi yangv
terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api,
transportasi sungai dan danau, transportasi penyeberangan, transportasi laut, transportasi
udara, serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, yang
saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat piker membentuk suatu
sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efesien, berfungsi melayani perpindahan
orang dan atau barang yang terus berkembang secara dinamis.

BAB III
Penutup
A. KESIMPULAN
Kemajuan suatu Negara dapat dilihat dari transportasi yang ada di Negara tersebut baik
itu dari saran dan prasarananya ataupun pengelola dan pihak-pihak yang terkait. Awal mula
transportasi dikenal oleh masyarakat Indonesia itu yang pertama adalah transportasi angkutan
air. Karena Indonesia adalah Negara bahari maka perahu dan kapal adalah sarana yang paling
penting sejak awal peradaban nusantara. Kemudian berkembang lagi yaitu adanya
transportasi darat yang berkembang di pulau jawa sejak abad ke-4 diamana pulau jawa sebagi
pusat perdaban awal nusantara. Setelah itu berkembang lagi adanya transportasi udara yang
ketika itu populer karena mantan presiden soekarno yang membeli dua tipe pesawat dari
singapura.
Pada dasarnya transportasi itu memiliki penegertian yaitu pemindahan manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh manusia atau mesin. Dimana manfaatnya sendiri yaitu untuk mempermudah
aktifitas manusia dalam kegiatan sehari-harinya.
Pada era saat ini kemajuan transportasi sangatlah pesat seiring dengan kemajuankemajuan teknologi yang dapat digunakan dalam transportasi tersebut. akan tetapi kemajuan
transportasi hanya berlaku pada sebagian moda transportasi saja. Masih banyak moda
transportasi yang masih jauh dari kata layak untuk beroperasi sebagi moda transportasi
umum. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masalah dalam transportasi. Selain
masalah itu ada diantaranya yaitu fasilitas yang kurang memadai, kuragnya factor keamanan,
tarif yang terjangkau. Sarana dan prasaran yang kurang baik dan yang terpenting disini
adalah kurangnya pengawasan pemerintah. Untuk meminimalisir dari kurangnya pengawasan
tersebut, pemerintah dari masing-masing ditjen baik itu ditjen perhubungan darat, laut,
maupun ditjen perhubungan udara sudah merancang kebijakan-kebijakan dan strategi yang
nantinya dapat digunakan agar transportasi di inidonesia bisa lebih baik lagi seperti yang
diharapkan oleh kebnanyakan masyarakat.

B. DAFTAR PUSTAKA
dishubllaj.jatimprov.info/index.php?option=com_content
hubdat.web.id/spesial-konten/dokumen-publikasi/5.../download
http://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi
http://hubud.dephub.go.id/?id+page+detail+30
http://mutu999.blogspot.com/2010/02/sistem-transportasi-udara-di-indonesia.html
http://woxxism.blogspot.com/2010/11/kelebihan-dan-kekurangan-berbagai-moda.html
http://udaratransportasi.blogspot.com/2011/11/penyebab-masalah-transportasi-di.html
http://remajasampit.blogspot.co.id/2014/08/kegunaan-manfaat-dan-fungsitransportasi.html

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1