Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Suku Batak Kelompok Umur 17-22 Tahun

JARAK INTERINSISAL PEMBUKAAN MULUT
MAKSIMAL SUKU BATAK KELOMPOK
UMUR 17-22 TAHUN

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:
May Fiona Purba
NIM: 100600085

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015

Fakultas Kedokteran Gigi
Bagian Biologi Oral
Tahun 2015

May Purba


Jarak Interinsisal Pembukaan Mulut Maksimal Suku Batak Kelompok Umur
17-22 Tahun

xi + 48 halaman

Pembukaan mulut maksimal adalah jarak terjauh antara tepi insisal insisivus
sentralis di maksila dan di mandibula ketika mulut terbuka maksimal tanpa adanya
rasa sakit pada rahang, wajah, leher atau bagian lain dari mulut. Pembukaan mulut
maksimal merupakan parameter yang penting untuk mengevaluasi fungsi sendi
temporomandibula dan status otot mastikasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal suku Batak kelompok
umur 17-22 tahun. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik dengan
rancangan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 60 orang: 30 orang
laki-laki dan 30 orang perempuan. Pengukuran pembukaan mulut maksimal
dilakukan dengan menggunakan kaliper digital Krisbow dengan ketelitian 0,01 mm
untuk mendapatkan jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal aktif dan pasif.
Jarak interinsisal pembukaan mulut maksimal aktif dan pasif digunakan untuk
perhitungan Opening Ratio. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji T tidak
berpasangan untuk melihat adanya perbedaan jarak interinsisal pembukaan mulut

maksimal aktif, pasif, serta Opening Ratio antara laki-laki dan perempuan dengan
tingkat signifikansi p