Aspek Hukum Pembuktian Dalam Transaksi Transfer Dana Dengan Menggunakan Telepon Seluler

ABSTRAK
ASPEK HUKUM PEMBUKTIAN DALAM TRANSAKSI TRANSFER
DANA DENGAN MENGGUNAKAN TELEPON SELULER

Gracia Wulandari Manurung*
Mahmul Siregar**
Windha***
Kehadiran teknologi informasi telah memberikan pengaruh yang besar
terhadap perkembangan manusia khususnya dalam bidang perekonomian. Salah
satu pengaruh yang diberikan adalah produk perbankan elektronik atau e-banking.
SMS banking atau m-banking merupakan salah satu produk layanan e-banking
yang paling mudah digunakan dimana saja dan kapan saja khususnya dalam
transaksi transfer dana. Penggunaan layanan ini tidak selalu berjalan dengan baik,
baik karena kelalaian nasabah maupun pihak bank sehingga menyebabkan adanya
pihak yang dirugikan.Dalam penyelesaian masalah ini diperlukan adanya
pemahaman tentang bagaimana ketentuan alat bukti elektronik menurut peraturan
perundang-undangan di Indonesia, kemudian bagaimana pula transaksi transfer
dana dengan menggunakan telepon seluler menurut hukum positif serta
bagaimana keabsahan pembuktiannya yang menjadi permasalahan yang diangkat
dalam penulisan skripsi ini.
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode

pendekatan yuridis normatif dengan pengumpulan data secara studi pustaka
(library research) disertai dengan mengumpulkan data dan membaca referensi
melalui peraturan, majalah, internet, dan sumber lainnya, kemudian diseleksi
dengan data-data yang layak untuk mendukung penulisan. Pnelitian hukum
normatif dalam skripsi ini didasarkan pada data sekunder dan dianalisis secara
kualitatif.
Ketentuan alat bukti elektronik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang
memberikan kepastian hukum bahwa informasi elektronik dan dokumen
elektronik merupakan alat bukti hukum yang sah seperti alat bukti lainnya.
Transaksi transfer dana dengan menggunakan telepon seluler menurut hukum
positif termasuk dalam transaksi elektronik yaitu dengan menggunakan layanan
sms banking, keabsahan pembuktiannya diatur dalam Pasal 5 Ayat (1) bahwa
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya
merupakan alat bukti hukum yang sah.
Kata Kunci : transaksi elektronik, transfer dana, hukum pembuktian
* Mahasiswa
** Dosen Pembimbing I
** Dosen Pembimbing II


i