Strategi Bersaing Dalam Pemasaran Melalui Analisis SWOT Pada Toko Kaban Di Perumnas Simalingkar Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk hidup tentunya memiliki suatu kebutuhan

sehari-hari yang harus dipenuhi, seperti makan dan minum, kebutuhan akan
sandang, kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan akan pendidikan, dan
kebutuhan lainnya. Manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara yang berbedabeda, ada yang memenuhinya dengan cara mengambilnya langsung dari alam
(memanfaatkan alam), dan ada juga yang melakukan suatu kegiatan usaha/bisnis
untuk menghasilkan pendapatan.
Kegiatan usaha atau bisnis merupakan suatu kegiatan manusia yang cukup
penting, karena melalui kegiatan ini manusia bisa memenuhi kebutuhannya.
Kegiatan ini umumnya menghasilkan uang, dimana uang merupakan alat tukar
yang selalu digunakan oleh manusia untuk membeli barang ataupun memenuhi
kebutuhannya. Namun dalam menjalankan kegiatan usaha/bisnis ini kerap kali
diikuti oleh persaingan yang ketat. Persaingan yang ketat bisa kita lihat disekitar
kita, seperti berdirinya lebih dari satu Mall yang terdapat disatu kota, adanya
warnet yang bersebelahan dan bahkan banyak jumlahnya dan berdekat-dekatan di

suatu daerah, toko-toko sejenis yang saling berdekatan, salon-salon yang
berdekatan, dan usaha lainnya yang saling bersaing untuk menghasilkan
pendapatan dan keuntungan. Persaingan (Kuncoro 2006:86) adalah keadaan
ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang
diinginkan, seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya

Universitas Sumatera Utara

yang dibutuhkan. Persaingan yang ketat menuntut para pengusaha untuk mampu
membaca pasar ataupun keadaan di sekitarnya. Pengusaha juga dituntut untuk
memikirkan suatu strategi pemasaran agar usahanya dapat bertahan dan
memperoleh keuntungan. Didalam strategi pemasaran tersebut, pengusaha juga
harus menyertakan tindakan antisipasi yang tepat dan akurat agar dari setiap
produk yang dijualnya dapat menambah keuntungannya. Menurut Bryson
(Tangkilisan 2003:17), untuk merespon secara efektif perubahan dalam
lingkungannya, organisasi harus terus mencermati lingkungan eksternal dan
internalnya. Analisis harus dilakukan dengan mengamati dan menafsirkan apa
yang terjadi.
Pada masa sekarang ini di Indonesia, telah menjamur suatu bentuk
kegiatan usaha/bisnis toko modern waralaba (franchise). Kehadiran toko modern

ini menyebabkan suatu kegiatan usaha/bisnis yang bersifat tradisional seperti
Usaha Dagang tidak hanya bersaing dengan sesama Usaha Dagang, tetapi saat ini
Usaha Dagang juga bersaing dengan toko-toko modern lain yang menjual jenis
barang yang sama dan bahkan terkadang lebih lengkap dan menawarkan suatu
kenyamanan berbelanja seperti minimarket, midimarket, supermarket, dan
hypermarket. Hadirnya toko-toko modern tersebut, merupakan salah satu ancaman
bagi pedagang yang memliki Usaha Dagang yang sifatnya lebih tradisional.
Saat ini, seperti yang kita ketahui, di Indonesia telah hadir puluhan bahkan
ratusan usaha minimarket waralaba (franchise) yang menjual barang yang sama
dengan usaha dagang. Tak hanya banyak, bahkan lokasi antara minimarket
waralaba ini, satu dengan yang lainnya saling berdekatan sehingga minimarket
waralaba merupakan suatu momok yang menakutkan bagi para pedagang yang

Universitas Sumatera Utara

memiliki Usaha Dagang. Seperti yang dikutip dari Jurnal Ritel, “Pertumbuhan
minimarket terbilang teramat pesat, setidaknya dalam 10 tahun terakhir ini. Tak
sedikit Jurnal Ritel yang mencoba mempetakan tingkat persaingan yang ada pada
model pasar ritel modern tersebut. Pertumbuhan bisnis ritel yang paling terlihat
adalah munculnya minimarket-minimarket waralaba, seperti Indomaret, Alfamart,

dan sebagainya. Usaha ritel ini tumbuh pesat di berbagai pelosok kampung,
perumahan, hingga pinggir kota. Bahkan tak sedikit dalam radius satu kilometer
persegi bisa terdapat belasan minimarket waralaba yang saling bersaing”
(http://www.anneahira.com/jurnal-ritel.htm). Menurut Teguh Yunanto, Direktur
Eksekutif Nielsen (2011), Minimarket meningkat sekitar 42% pada 2011
dibandingkan dengan 2010 (http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op
=read&id=jbptitbpp-gdl-danaradiwe-22601). Melihat fenomena seperti ini, para
pedagang yang memiliki Usaha Dagang bila tidak segera tanggap terhadap
keadaaan sekitarnya dan mengantisipasi setiap persaingan, usaha mereka dapat
mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.
Suatu kegiatan usaha/bisnis memiliki lingkungan eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal dapat berupa peluang (opportunities) dan ancaman
(threats), sedangkan lingkungan internal berupa kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness). Hal-hal inilah yang perlu diketahui dan diantisipasi oleh
pengusaha dalam menjalankan suatu usaha/bisnis. Dengan demikian pengusaha
akan dapat selalu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk
mencapai tujuan usaha/bisnis tersebut senantiasa akan tercapai. Salah satu cara
yang dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan internal suatu
usaha/bisnis adalah dengan menggunakan metode analisis SWOT. Menurut Kotler


Universitas Sumatera Utara

& Keller, keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (StrengthsWeakness-Opportunities-Threats) merupakan cara untuk mengamati lingkungan
pemasaran eksternal dan internal (Kotler & Keller 2009:51). Analisis SWOT pada
umumnya digunakan oleh Usaha Besar(Alamia 2006:5), akan tetapi pada
penelitian ini penulis ingin meneliti penerapan analisis SWOT pada usaha kecil
menengah. Usaha kecil menengah yang dimaksud adalah suatu Usaha Dagang
yang menjual kebutuhan sehari-hari, seperti beras, teh, minyak goreng, gula,
garam, sabun, dsb. Usaha Dagang seperti ini merupakan suatu jenis usaha/bisnis
tradisional yang tidak menggunakan konsep swalayan seperti yang sering kita
temukan sekarang ini di sekitar kita.
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti suatu usaha dagang yang
cukup dikenal di daerahnya beroperasi, yaitu Toko Kaban. Toko Kaban
merupakan salah satu usaha dagang yang ada di Medan, tepatnya di daerah
Perumnas Simalingkar. Toko Kaban cukup dikenal di daerah sekitaran jalan
tembakau raya. Pemilik Toko ini adalah Bapak Taufik Ginting dan istrinya Ibu
Mediana Kaban. Toko ini menjual barang untuk segala kebutuhan sehari-hari dan
toko ini cukup lengkap. Banyak konsumen yang bahkan sudah menjadi pelanggan
tetap datang ke usaha dagang yang satu ini, baik untuk sekedar membeli eceran

(per buah) maupun untuk membeli barang kebutuhan dalam jumlah yang banyak.
Konsumen ataupun pelanggan pada Toko Kaban ini, ada yang membeli untuk
langsung dikonsumsi atau digunakan sendiri, ada juga yang membeli dalam
jumlah besar dan menjualnya kembali. Toko ini telah cukup lama berdiri dengan
modal awal Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan masih memiliki pembeli

Universitas Sumatera Utara

yang cukup ramai, dengan pendapatan rata-rata Rp 40.000.000,- (empat puluh juta
rupiah) per hari. Pemilik Toko Kaban mengatakan bahwa per harinya pembeli
yang datang kurang lebih seratus orang, dengan rincian sekitar lima puluh lima
orang adalah pedagang pengecer dan pemilik usaha jenis lain, dan sisanya empat
puluh lima orang adalah konsumen akhir.
Dalam kegiatan operasionalnya, Toko Kaban memiliki strategi-strategi
untuk memajukan usahanya dan tetap bertahan dalam bisnis ini. Hadirnya
minimarket waralaba disekitar Toko Kaban ini, cukup mempengaruhi penjualan
dan keuntungannya. Menurut pemilik Toko Kaban, kehadiran minimarket
waralaba

yang


ada

di

sekitar

daerah

tempatnya

berbisnis,

membuat

penghasilannya berkurang sekitar 30% perhari.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, bahwa analisis SWOT umumnya
dipakai oleh perusahaan besar untuk kemudian menghasilkan suatu strategi baru
bagi perusahaan tersebut untuk tetap bertahan dan mampu bersaing dengan para
pesaingnya, begitu juga dengan usaha kecil menengah ini. Analisis SWOT juga

dibutuhkan oleh Toko Kaban untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam
menjalankan usahanya, sekaligus dapat bersaing dan memenangkan persaingan
dengan kompetitor yang ada disekitarnya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul : “Strategi Bersaing Dalam
Pemasaran Melalui Analisis SWOT Pada Toko Kaban Di Perumnas
Simalingkar Medan”.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang
menjadi batasan masalah yang diteliti adalah :
1. Objek penelitian adalah Toko Kaban di Perumnas Simalingkar, Medan.
2. Penelitian hanya dibatasi pada analisis faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk

menentukan suatu strategi bersaing dalam hal pemasaran pada Toko
Kaban.
3. Produk/barang pada Toko Kaban yang dimaksud dalam penelitian ini,
berupa barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan
minuman ringan, kebutuhan dapur (seperti minyak goreng, beras, gula,
garam, tepung, mentega, susu, bubuk teh, dll, kecuali segala jenis sayuran
dan ikan), rokok, kebutuhan kamar mandi (seperti sabun mandi, sabun
cuci, shampoo, pasta gigi, dsb), obat-obatan yang dijual bebas (seperti
merek procold, bodrex, panadol, dsb), produk untuk bayi (baby oil, popok
bayi seperti merkpampers) dan alat tulis (buku dan pulpen).

1.3

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Strategi apakah yang tepat untuk digunakan oleh Toko Kaban agar
dapatbersaing melalui analisis SWOT?


Universitas Sumatera Utara

1.4

Tujuan penelitian
Sesuaidengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian

ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan oleh Toko Kaban
agar dapatbersaing, melalui analisis SWOT.

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Toko Kaban
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan kepada
Bapak Taufik Ginting dan istri sebagai pemilik Toko Kaban untuk
mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan dalam bersaing dengan
kompetitornya berdasarkan analisis SWOT Toko Kaban.
2. Bagi Penulis

Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang
manajemen strategi khususnya SWOT dan penulis juga berkesempatan untuk
mengembangkan

pengetahuan

dalam

menerapkan

ilmu

manajemen

pemasaran.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dijadikan bahan refrensi atau perbandingan untuk
melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang
akan datang.


Universitas Sumatera Utara