Formulasi Tablet Efervesen dari Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma umifolia Lamk) dengan Variasi Jenis dan Jumlah Asam
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Y. (2008). Toksisitas Aktif Steroid Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.) Terhadap Aktivitas Serum Glutamat Oksalat
Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT)
Pada Tikus Putih. Jurnal Gradien. 4(2): 365-371
Ansel, H.C. (1989). Pengantar bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat. Terj. Dari
Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, oleh Farida Ibrahim.
Jakarta: UI Press. Halaman 214 – 217.
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L. Puspitasari dan S. Budiyantono. (1989).
Analisis Pangan. Bogor: IPB Press. Halaman 120.
Aulton, E.M. (1998). Pharmaceutics: Science of Dosage Form Design. London:
Churcill Living Stones. Halaman 621.
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan. (2000). Inventaris Tanaman Obat
Indonesia. Jilid I. Jakarta: Perpustakaan Balitbangkes. Halaman 125.
Banker, G.S, dan Anderson, N.R. (1994). Tablet. Dalam: Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Edisi III. Jilid II. Editor: Lachman, L. Penerjemah: Siti
Suyatmi. Jakarta: UI-Press. Halaman 644 – 646.
Barus, C.R. (2013). Formulasi Tablet Effervescent dari Ekstrak Kunyit Putih
[Curcuma zediaria (Berg.) Roscoe] dengan Konsentrasi Effervescent Mix
yang Berbeda. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 7.
Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutical of Solid Dosage Form. New York: A
Wiley Interscience Publication John Wiley and Son. Halaman 133 – 135.
Depkes RI. (1978). Material Medica Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 42 – 47.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 7
Depkes RI.(1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 6 – 7.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI. Halaman 10 – 11.
Fardiaz, S. (1989). Praktek Mikrobiologi Pangan. Lembaga Sumberdaya
Informasi. Bogor: IPB Press. Halaman 52.
Gaman, P. M., dan Sherington, K. B. (1992). Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
Mikrobiologi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press. Halaman 43.
48
Universitas Sumatera Utara
Gumay, A. R., dan Noor, W. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Dosis Bertingkat Terhadap Gambaran
Hispatologi Duodenum Tikus Wistar. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Halaman 14.
Harahap, Y.., Dadang, K., dan Indah, W. (2005). Uji Keamanan Sediaan Jadi
Ekstrak Kering Daun Jati Belanda (Guazuma umifolia Lamk) Terhadap
Fungsi dan Histologi Ginjal Tikus Jantan. Jurnal Bahan Alam.
Hartanto, B. (1986). Fitokimia Daun Jati Belanda (Gauzuma ulmifolia Lamk.)
Tesis. Bandung: ITB. Halaman 31.
Hidayati I.L. (2007). Formulasi tablet effervescent dari ekstrak daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.).Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Halaman 25-26
Jasaputra, D. K.(2011). Herbal Medichine for Obesity. Jurnal Medical Plants.
1(3): 84-83.
Kemenkes RI.(2011). Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Volume 1.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Halaman 64-67.
Lachman, L, Lieberman, H.A., Kaning, J.L.(1994). Teori dan Praktik Farmasi
Fisik Edisi III. Jakarta: UI Press. Halaman 715 – 716.
Lieberman, H.A., Lachman, L., dan Schwartz, J.B. (1989). Pharmaceutical
Dosage Forms: Tablet. Volume I. New York: Marcel Dekker Inc. Halaman
731.
Mohrle, R.(1989). Effervescent Tablet, in H. A. Lieberman, L. Lachman, and J. B.
Schwartz. Pharmaceutical Dosage Form: Tablet. Volume I. Second
Edition. New York: Marcel Dekker Inc. Halaman221.
Monica, W.S. & Farida.(2000).Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah
Kelinci.Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 6(2): 12-13.
Mun’im, A., dan Hanani, E. (2011). Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Halaman 240-241.
Parrot, L. (1971). Pharmaceutical Technology. Amerika: Burges Publishing
Company. United Stated of America. Halaman 82.
Peter J. V. ST., dan Billintong C. J.(2009). Obesity. Dalam: Pharmacotherapy A
Pathopisiologic Approach. Edisi VII. Editor: Joseph T. Dipiro, Robert L.
Talbert, Gary C. Yee. San Fransisco Chicago: Mc. Graw Hill. Halaman:
2437-2439.
49
Universitas Sumatera Utara
Pramono, S., Nurwati, S., Sugiyanto.(2000).Pengaruh Lendir Daun Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.).Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 6(2): 14-15.
Rangkuti, F. (1977). Riset Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia. Halaman: 54.
Rohdiana, D. (2002). Mengenali Teknologi Tablet Effervescent. (online),
(http://www.pikiranrakyat.com,. diakses pada Desember 2015)
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quin M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman: 326328.
Saing, M. (2015). Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) pada Penderita Obesitas. Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman: 40.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet DasarDasar Praktis. Cetakan II. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halaman: 416 – 418.
Soekarto, ST. (1981). Penilaian Organoleptik. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Halaman: 46.
Suhiarmati dan Herti.(2003). Khasiat dan Manfaat Jati belanda si Pelangsing
Tubuh & Peluruh Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka. Halaman: 1-45.
Sulaksana, J., dan Dadang, I.J. (2005). Kemuning dan Jati Belanda, Budidaya dan
Pemanfaatan untuk Obat. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman: 12, 18, 21.
Swarbrik, J. (2007). Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Edisi
III.Volume I. USA: Pharmaceu Tech. Halaman: 1454 – 1464.
Utomo,A.W.(2008).Uji Toksisitas Akut Ekstrak Alkohol Daun Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.) Pada Tikus Wistar. Karya Tulis Ilmiah.
Fakultas Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro. Halaman: 5
Voight, R.A. (1995).Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi IV. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada. Halaman: 159.
Wells, J.I. (1987). Pharmaceutical Preformulation: The Phsicochemical
Properties of Drug Substance. New York: John Wiley and Sons. Halaman:
502
50
Universitas Sumatera Utara
Andriani, Y. (2008). Toksisitas Aktif Steroid Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.) Terhadap Aktivitas Serum Glutamat Oksalat
Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT)
Pada Tikus Putih. Jurnal Gradien. 4(2): 365-371
Ansel, H.C. (1989). Pengantar bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat. Terj. Dari
Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, oleh Farida Ibrahim.
Jakarta: UI Press. Halaman 214 – 217.
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L. Puspitasari dan S. Budiyantono. (1989).
Analisis Pangan. Bogor: IPB Press. Halaman 120.
Aulton, E.M. (1998). Pharmaceutics: Science of Dosage Form Design. London:
Churcill Living Stones. Halaman 621.
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan. (2000). Inventaris Tanaman Obat
Indonesia. Jilid I. Jakarta: Perpustakaan Balitbangkes. Halaman 125.
Banker, G.S, dan Anderson, N.R. (1994). Tablet. Dalam: Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Edisi III. Jilid II. Editor: Lachman, L. Penerjemah: Siti
Suyatmi. Jakarta: UI-Press. Halaman 644 – 646.
Barus, C.R. (2013). Formulasi Tablet Effervescent dari Ekstrak Kunyit Putih
[Curcuma zediaria (Berg.) Roscoe] dengan Konsentrasi Effervescent Mix
yang Berbeda. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 7.
Cartensen, J.T. (1977). Pharmaceutical of Solid Dosage Form. New York: A
Wiley Interscience Publication John Wiley and Son. Halaman 133 – 135.
Depkes RI. (1978). Material Medica Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 42 – 47.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 7
Depkes RI.(1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 6 – 7.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI. Halaman 10 – 11.
Fardiaz, S. (1989). Praktek Mikrobiologi Pangan. Lembaga Sumberdaya
Informasi. Bogor: IPB Press. Halaman 52.
Gaman, P. M., dan Sherington, K. B. (1992). Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
Mikrobiologi. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press. Halaman 43.
48
Universitas Sumatera Utara
Gumay, A. R., dan Noor, W. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) Dosis Bertingkat Terhadap Gambaran
Hispatologi Duodenum Tikus Wistar. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Halaman 14.
Harahap, Y.., Dadang, K., dan Indah, W. (2005). Uji Keamanan Sediaan Jadi
Ekstrak Kering Daun Jati Belanda (Guazuma umifolia Lamk) Terhadap
Fungsi dan Histologi Ginjal Tikus Jantan. Jurnal Bahan Alam.
Hartanto, B. (1986). Fitokimia Daun Jati Belanda (Gauzuma ulmifolia Lamk.)
Tesis. Bandung: ITB. Halaman 31.
Hidayati I.L. (2007). Formulasi tablet effervescent dari ekstrak daun belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L.).Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Halaman 25-26
Jasaputra, D. K.(2011). Herbal Medichine for Obesity. Jurnal Medical Plants.
1(3): 84-83.
Kemenkes RI.(2011). Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Volume 1.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Halaman 64-67.
Lachman, L, Lieberman, H.A., Kaning, J.L.(1994). Teori dan Praktik Farmasi
Fisik Edisi III. Jakarta: UI Press. Halaman 715 – 716.
Lieberman, H.A., Lachman, L., dan Schwartz, J.B. (1989). Pharmaceutical
Dosage Forms: Tablet. Volume I. New York: Marcel Dekker Inc. Halaman
731.
Mohrle, R.(1989). Effervescent Tablet, in H. A. Lieberman, L. Lachman, and J. B.
Schwartz. Pharmaceutical Dosage Form: Tablet. Volume I. Second
Edition. New York: Marcel Dekker Inc. Halaman221.
Monica, W.S. & Farida.(2000).Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah
Kelinci.Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 6(2): 12-13.
Mun’im, A., dan Hanani, E. (2011). Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.
Halaman 240-241.
Parrot, L. (1971). Pharmaceutical Technology. Amerika: Burges Publishing
Company. United Stated of America. Halaman 82.
Peter J. V. ST., dan Billintong C. J.(2009). Obesity. Dalam: Pharmacotherapy A
Pathopisiologic Approach. Edisi VII. Editor: Joseph T. Dipiro, Robert L.
Talbert, Gary C. Yee. San Fransisco Chicago: Mc. Graw Hill. Halaman:
2437-2439.
49
Universitas Sumatera Utara
Pramono, S., Nurwati, S., Sugiyanto.(2000).Pengaruh Lendir Daun Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.).Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 6(2): 14-15.
Rangkuti, F. (1977). Riset Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia. Halaman: 54.
Rohdiana, D. (2002). Mengenali Teknologi Tablet Effervescent. (online),
(http://www.pikiranrakyat.com,. diakses pada Desember 2015)
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quin M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman: 326328.
Saing, M. (2015). Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) pada Penderita Obesitas. Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman: 40.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet DasarDasar Praktis. Cetakan II. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Halaman: 416 – 418.
Soekarto, ST. (1981). Penilaian Organoleptik. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Halaman: 46.
Suhiarmati dan Herti.(2003). Khasiat dan Manfaat Jati belanda si Pelangsing
Tubuh & Peluruh Kolesterol. Jakarta: Agromedia Pustaka. Halaman: 1-45.
Sulaksana, J., dan Dadang, I.J. (2005). Kemuning dan Jati Belanda, Budidaya dan
Pemanfaatan untuk Obat. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman: 12, 18, 21.
Swarbrik, J. (2007). Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Edisi
III.Volume I. USA: Pharmaceu Tech. Halaman: 1454 – 1464.
Utomo,A.W.(2008).Uji Toksisitas Akut Ekstrak Alkohol Daun Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.) Pada Tikus Wistar. Karya Tulis Ilmiah.
Fakultas Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro. Halaman: 5
Voight, R.A. (1995).Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi IV. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada. Halaman: 159.
Wells, J.I. (1987). Pharmaceutical Preformulation: The Phsicochemical
Properties of Drug Substance. New York: John Wiley and Sons. Halaman:
502
50
Universitas Sumatera Utara