Hubungan Antara Kejadian Anemia Dengan Kadar Cd4 Pada Pasien Hiv Aids Yang Mendapat Terapi Arv Dengan Rejimen Yang Mengandung Zidovudin

Abstrak
Hubungan antara kejadian Anemia dengan kadar CD4 pada pasien
HIV/AIDS yang mendapat Terapi ARV dengan rejimen yang mengandung
zidovudin
Asri ludin Tambunan, Armon Rahimi, Tambar Kembaren
Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Sumatera Utara
Pendahuluan :
Zidovudin merupakan salah satu dari Terapi ARV yang paling awal digunakan
dan digunakan secara luas di negera berkembang termasuk Indonesia. Zidovudin
dikatakan mempunyai hubungan dengan kejadian anemia pada pemakaian jangka
lama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kejadian anemia pada pasien
HIV/AIDS yang mendapat ARV dengan rejimen yang mengandung zidovudin
dan apakah kadar CD4 psien HIV/AIDS mempengaruhi terhadap kejadian anemia
setelah mendapat terapi selama 3 bulan.
Bahan dan Cara :
Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi quasi eksperimental dari pasien
rawat jalan dan yang dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Medan mulai bulan
Maret 2014 sampai jumlah sampel terpenuhi. Pasien yang memenuhi kriteria
inklusi dilakukan pemeriksaan Hb dan CD4 pada minggu 1 dan 12 setelah
mendapat terapi ARV dengan rejimen yang mengandung zidovudin, data dibuat

dalam bentuk tubulasi dan dianalisis. Analisis data menggunakan uji T
berpasangan, Mc Nemar ,Mann Whitnet dan Chi square.
Hasil :
Didapatkan 35 pasien pada kelompok yang mendapat ARV dengan rejimen yang
mengandung zidovudin. 21 laki-laki dan 14 wanita. Rerata Hb dan CD4 sebelum
terapi 15,08 gr/dl dan 173,57 sel/mm3. Sesudah mendapat terapi selama 3 bulan
terjadi penurunan rerata Hb menjadi 11,90 gr/dl namun terjadi peningkatan rerata
CD4 menjadi 281,94 sel/mm3. ( p = 0,0001). Pada kelompok dengan rejimen yang
mengandung zidovudin terdapat 14 pasien dengan CD4>200 sel/mm3 dan 21
pasien dengan CD4200 cell/mm3 and CD4