Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.

Sejarah PT. Perkebunan Sumatera Utara
PT. Perkebunan Sumatera Utara diperoleh dari perusahaan Inggris pada

awal tahun 1962-1967. PT. Perkebunan Sumatera Utara pada awalnya bernama
Perusahaan Daerah Perkebunan Sumatera Utara (PDPSU). Pada tanggal 8
Agustus 2006 nama tersebut diubah menjadi PT. Perkebunan Sumatera Utara (PT.
PSU). Pada saat ini PT. PSU mengelola 5 kebun yaitu sebagai berikut:
1. Kebun Sei Kari di Kabupaten Serdang Berdagai
2. Kebun Tanjung Kasau Sei Suka di Kabupaten Serdang Bedagai
3. Kebun Simpang Gambir di Kabupaten Madina
4. Kebun Patiluban di Kabupaten Madina
5. Kebun Simpang Koje di Kabupaten Madina.
Objek penelitian adalah PT. Perkebunan Sumatera Utara Kebun Tanjung
Kasau di Kabupaten Batubara/Serdang Bedagai. Perkebunan Tanjung Kasau
adalah salah satu perkebunan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi
Sumatera Utara. Tujuan berdirinya unit Kebun Tanjung Kasau adalah sebagai
berikut:

1. Peningkatan komoditas ekspor produk karet dan kelapa sawit.
2. Pengurangan jumlah pengangguran untuk usia kerja di daerah Tanjung
Kasau.

Universitas Sumatera Utara

3. Upaya membantu pekerja atau karyawan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
4. Membantu pemerintah daerah dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.

2.2.

Ruang Lingkup Perusahaan
PT. Perkebunan Sumatera Utara di dalam menjalankan perusahaannya

memproduksi produk sebagai berikut:
1.

Minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), yaitu produk setengah jadi yang
digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi minyak goreng.


2.

Inti kelapa sawit (kernel), yaitu produk yang digunakan sebagai bahan baku
untuk membuat minyak kernel (Palm Kernel Oil).

2.3.

Lokasi Perusahaan
PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau terletak di

luar kota Tebing Tinggi yang jaraknya ±17 km dari pusat kota, yang mengarah ke
kota Administrasi Kisaran dan merupakan daerah yang mempunyai jarak terdekat
dengan pesisir pantai ±17 km. Tinggi lokasi Unit Kebun Tanjung Kasau ±9 m
s/d ±12 m di atas permukaan laut.
PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung kasau Terletak di
dua kabupaten, yaitu Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Serdang Bedagai yang
memiliki batasan sebagai berikut:
1.


Sebelah barat berbatasan dengan PT.. Gotong Royong.

2.

Sebelah timur berdasarkan dengan PT.. Moeis.

Universitas Sumatera Utara

3.

Sebelah selatan berbatasan dengan PT.PN. 3 Sei Seujumur.

4.

Sebalah utara berbatasan dengan Sungai Merah.

2.4.

Organisasi dan Manajemen


2.4.1.

Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Struktur organisasi pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT.. Perkebunan
Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau adalah struktur organisasi fungsional.
Pada organisasi fungsional, wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan
kepada kepala bagian di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu serta sebagian
dilimpahkan kepada para pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan
kepada kepala bagian. Struktur organisasi fungsiona ini akan membuat spesialisai
yang maksimal dalam organisasi sehingga penyampaian informasi dan ide
menjadi lebih kompleks. Gambar struktur organisasi pada Pabrik Minyak Kelapa
Sawit (PMKS) PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau dapat
dilihat


pada

Gambar

2.1.

Universitas Sumatera Utara

Manajer

Masinis Kepala

Mandor
Kolam
Limbah

Karyawan
Limbah

Kepala

Tata Usaha

Asisten
Pengolahan

Tata Usaha
Umum

Tata Usaha
Gudang

Tata Usaha
Pembukuan

Tata Usaha
Produksi

Tata Usaha
Upah


Tata Usaha
Laboratorium

Tata Usaha
Timbangan

Pembantu
Tata Usaha
Umum

Pembantu
Tata Usaha
Gudang

Pembantu
Tata Usaha
Pembukuan

Pembantu
Tata Usaha

Produksi

Pembantu
Tata Usaha
Upah

Pembantu
Tata Usaha
Laboratorium

Pembantu
Tata Usaha
Timbangan

Koordinator
Pengamanan

Mandor
Pengolahan


Bengkel

Sortase

Mandor
Laboratorium

Karyawan
Pengolahan

Karyawan
Bengkel

Karyawan
Sortase

Karyawan
Laboratorium

Sumber : Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit

Kebun Tanjung Kasau

Gambar 2.1. Struktur Organisai Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT..
Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau

2.4.2.

Tugas dan Tanggung Jawab
Menurut data bagian kantor Pabrik Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT..

Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau, pembagian tugas dan wewenang
berdasarkan jabatan pada struktur organisasi di Pabrik Pabrik Minyak Kelapa
Sawit PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau adalah sebagai
berikut.

Universitas Sumatera Utara

Satpam

1.


Manager
Tugas :
a. Mengkoordinasi penyusunan perencanaan anggaran belanja tahunan.
b. Menandatangani dan mengecek dokumen formulir dan laporan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
c. Mengelola seluruh produksi yang dikirim dari kebun sesuai dengan
kapasitas optimal pabrik dan menghasilkan produk yang berkualitas sesuai
dengan standart yang telah ditetapkan (nasional maupun internasional).
Tanggung Jawab :
a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi dalam memberikan
bimbingan /pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas
minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan
anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di
perusahaan.
Wewenang :
a. Menyusun dan membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RCAP)
pabrik.
b. Menyusun program kerja di kebun yang berkaitan dengan upaya
peningkatan kinerja pabrik.
c. Melakukan

pengawasan,

penganalisaan,

dan

melakukan

tindakan

perbaikan dibidang pengolahan, administrasi dan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

d. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait (Kepolisian,
Militer,

Pemuka

Masyarakat)

dalam

pembinaan

wilayah

untuk

pengamanan asset perusahaan.
Kewajiban :
a. Membantu direksi melaksanakan tugas dan kebijaksanaan yang telah
digariskan perusahaan.
b. Melakukan

perencanaan,

pengorganisasian,

pengendaliaan,

dan

pengawasan di pabrik,guna menunjang usaha pokok secara efektif dan
efisien.
c. Menyediakan informasi yang akurat dan up to date untuk kepentingan
direksi dan pengambil keputusan.
2.

KTU
Tugas :
a. Membuat draft RKAP Unit pabrik
b. Membuat pengajuan PMK bulanan
c. Melakukan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerjaan dan
mitra kerja
d. Mengendalikan cash flow unit pabrik
e. Menyiapkan pengajuan permintaan barang ke kantor pusat sesuai
permintaan unit pabrik

Universitas Sumatera Utara

f. Melaksanakan pengadaan barang orderan pembelian lokasi unit pabrik
g. Melakukan seluruh administrasi keuangan
h. Menyiapkan laporan manajemen
Wewenang :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor.
b. Bersama dinas/bagian lain menyusun rencana kerja tahunan.
c. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja.
d. Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana.
e. Menyimpan uang kas dan surat berharga milik perusahaan.
f. Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkungan pabrik/kebun.
g. Pengamanan terhadap aset perusahaan
3.

Maskep
Tugas :
a. Membuat Menyusun RKAP pengelolaan dan pemeliharaan instalasi.
b. Program kerja pengolahan dan perawatan instalasi pabrik.
c. Mengawasi proses pengolahan di pabrik sesuai dengan standar proses dan
standar mutu.

Universitas Sumatera Utara

d. Mengawasi pemeliharaan seluruh mesin dan instalasi pabrik dan
sarana pendukung.
e. Mengawasi proses pengolahan limbah.
f. Mengawasi biaya produksi pabrik.
g. Berkoordinasi dalam panen-angkut-olah.
h. Mengkoordinasi pengolahan, mutu, dan keteknikan.
i. Membuat laporan kerja ke Menejer Pabrik.10.
Wewenang :
a. Membuat rencana jangka pendek untuk pemeliharan dan pengoperasian
mesin dan instalasi.
b. Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif
dan efisien.
c. Memantau, mengevaluasi dan membuat tindakan perbaikan terhadap
penyimpangan operasional di pabrik.
4.

Asisten TK, TB, dan TM
Tugas:
a. Memberikan tugas terhadap Mandor dan divisi kebun
b. Mengendalikan kegiatan operasional kebun
Tanggung Jawab
a. Asisten bertanggungjawab terhadap segala kegiatan pada kebun

Universitas Sumatera Utara

5.

Asisten Pengolahan
Tugas :
a. Membuat rencana program kerja pengolahan
b. Melaksanakan dan mengendalikan proses pengolahan sesuai standar
c. Mengoptimalkan kerja mesin dan peralatan
Tanggung jawab :
a. Asisten pengolahan bertanggung jawab kepada Maskep
Wewenang :
a. Membantu rencana kerja jangka menengah dan jangka pendek untuk
memelihara dan mengoperasi mesin peralatan.
b. Memantau,mengevaluasi dan membantu tindakan perbaikan tehadap
mesin.

6.

Koord Pengamanan
Tugas :
a. Menjaga keamanan pabrik dan aset –aset yang dimilikinya.
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab kepada administrasi di kantor direksi.
Kewajiban :
a. Membantu manager pabrik/ administrasi dalam melaksanakan tugasnya di
bidang keamanan.

Universitas Sumatera Utara

b. Melakukan patroli/ inspeksi secara sistematis.
c. Pengamanan terhadap aset perusahaan, tenaga kerja beserta keluarganya.
d. Menganalisa dan memperbaiki serta miningkatkan hasil kerja dibidang
keamanan.
7.

Mandor
Sebagai pembantu asisten mandor bertugas mengawasi para pekerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya dan membantu tugas dari asisten

8.

Kr. Divisi
Tugas:
a. Melaporkan kondisi lapangan kepada asisten
b. Membantu manager dan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan di
lapangan

9.

Mandor Pengolahan
Mandor

pengolahan

bertugas

membantu

Asisten

pengolahan

untuk

mengawasi para pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya dan
membantu tugas dari asisten
10. Bengkel
Bagian bengkel bertugas untuk melakukan perbaikan dan perawatan terhadap
semua mesin

Universitas Sumatera Utara

11. Sortase
Tugas dari bagian sortase adalah mengawasi dan mengkoordinir TBS yang
akan diproduksi apakah telah sesuai dengan standar perusahaan
12. TU Umum
Tugas:
a. Membantu KTU dalam membuat laporan administrasi dan laporan
manajemen
b. Membantu KTU membuat PMK bulanan
c. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap pekerja
13. TU Gudang
Tugas:
a. Mencatat dan membuat laporan pengajuan permintaan barang
b. Mencatat dan membuat laporan jumlah barang yang tersedia di gudang
14. TU Pembukuan

Tugas:
a. Membantu KTU dalam membuat laporan keuangan pabrik mulai dari
produksi, laboratorium dan kantor
b. Membantu KTU dalam melakukan administrasi

Universitas Sumatera Utara

15. TU Produksi
Tugas:
a. Membuat catatan dan laporan hasil produksi
b. Membuat laporan kondisi mesin dan perawatan yang dilakukan
16. TU Upah
Tugas:
a. Membantu KTU membuat PMK bulanan
b. Membuat laporan pembayaran kewajiban perusahaan terhadap gaji pekerja
17. Kepala Klinik
Tugas:
a. Menyediakan obat-obat yang diperlukan
b. Menjalankan program chek-up kesehatan kepada seluruh pekerja
c. Membuat laporan kesehatan pekerja untuk kantor pusat
18. TU Lab
Tugas:
a. Membuat rencana jangka pendek tentang operasional laboratorium.
b. Membuat program perawatan alat – alat laboratorium dan unit
pengelolahan limbah.
c. Melaksanakan analisa/kontrol terhadap hasil kerja pengolahan/peralatan.

Universitas Sumatera Utara

d. Pengendalian biaya laboratorium.
19. TU Timbangan
Tugas:
a. Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan perbaikan dan
penanganaan peralatan pada stasiun timbangan
b. Melaksanakan standar fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan untuk
proses penimbangan bahan ataupun produk.
c. Melakukan inventaris fisik.
d. Memantau, menganalisa, dan memperbaiki hasil kegiatan di stasiun
timbangan
e. Membuat laporan pertanggung jawaban hasil kerja.

2.4.3.

Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.4.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.. Perkebunan
Sumatera Utara Unit Tanjung Kasu adalah 148 orang. Tenaga kerja terbagi atas 3
tingkatan, yaitu :
1.

Staff

2.

Pegawai

3.

Karyawan
Rincian tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat

seperti pada Tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Perincian Jumlah Tenaga Kerja Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT..
Perkebunan Sumatera Utara

No

Departemen

Jumlah

1

Manager

1

2

KTU

1

3

Pegawai

11

4

Karyawan

135

Total Pekerja

148

Sumber: Data Tenaga Kerja PMKS PT.. Perkebunan Sumatera Utara

2.4.3.2. Jam Kerja
Pabrik rata-rata beroperasi 18 jam, terbagi ke dalam 2 shift kerja, 9 jam
hari. Jika lebih dari jam yang ditentukan maka dianggap lembur. Jam kerja di
Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung
Kasau adalah sebagai berikut :
1.

Kantor
Untuk pekerja di bagian kantor, jam kerja dapat kita lihat pada Tabel 2.2.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Jam Kerja di Kantor
No.

Hari

1.

Senin - Kamis dan Sabtu

2.

2.

Jumat

Pukul

Keterangan

08.00-12.00

Bekerja

12.00-13.00

Istirahat

13.00-16.00

Bekerja

08.00-12.00

Bekerja

Pabrik
Untuk pekerja yang bertugas di pabrik pada masa produksi, jam kerjanya dapat
dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Jam Kerja di Pabrik

No.

1.

2.

Shift

I

Pukul

Keterangan

07.00-12.00

Bekerja

12.00-13.00

Istirahat

13.00-17.00

Bekerja

17.00-18.00

Bekerja

18.00-19.00

Istirahat

II

Universitas Sumatera Utara

19.00-Selesai

Bekerja

2.4.3.3. Sistem Pengupahan
Pembayaran upah kepada karyawan pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit
PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Tanjung Kasau dilakukan sekali setiap
bulan. Besarnya upah atau gaji yang dibayarkan perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian. Bagi
karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal akan diberikan upah lembur.
Selain gaji pokok dan upah lembur, karyawan juga mendapat tunjangan
kesejahteraan dan jaminan sosial.
1.

Gaji dan Tunjangan Pegawai Bulanan
Gaji dan tunjangan pegawai bulanan terdiri atas tunjangan-tunjanga berikut :
a. Gaji
b. Upah Lembur
c. Sewa Rumah
d. Tunjangan Beras
e. Tunjangan Istri
f. Tunjangan Anak

2.

Biaya Sosial
Biaya sosial terdiri atas pembiayaan-pembiayaan berikut :

Universitas Sumatera Utara

a. Biaya Pengobatan dan Perawatan
b. Biaya Hari Raya dan Tahun Baru
c. Biaya Iuran Pensiun
d. Sewa Rumah
e. Biaya Pendidikan
f. Biaya Pemakaman/Kematian
g. Kemalangan
h. Biaya Uang Pesangon
3.

Perhitungan
a. Iuran Askes
Keterangan : Jaminan Kecelakaan Kerja 0,54% dari gaji sebulan
- Jaminan Hari Tua 5,7% dari gaji sebulan
- Jaminan Kematian 0,3% dari gaji sebulan
- Jaminan Kesehatan 6% dari gaji sebulan
b. Iuran Hari Tua 3,7% oleh pengusaha dan 2% oleh tenaga kerja

4.

Santunan kematian antar karyawan Rp. 150,00 dari gaji bulanan

5.

Beras (sama untuk semua golongan)
Pembagian tunjangan untuk beras dibagikan untuk setiap anggota keluarga
seperti keterangan berikut ini :
a. Untuk pekerja :15 Kg

Universitas Sumatera Utara

b. Istri : 9 Kg
c. 1 anak : 7.5 Kg
d. 2 anak : 15 Kg
e. 3 anak : 22 Kg
6.

Tunjangan Khusus : Tunjangan Struktural 50 % dari gaji pokok dan
fungsional.

2.5.

Bahan yang Digunakan

2.5.1.

Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan

produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku utama adalah Tandan Buah Segar
(TBS). Pabrik Kelapa Sawit PT.. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun
Tanjung Kasau mampu mengolah TBS dengan kapasitas olah 24 ton TBS/jam
atau 430 ton/hari. TBS yang digunakan pada PMKS.
2.5.2.

Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi

dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
akhir. Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT.. Perkebunan Sumatera Utara
Unit Kebun Tanjung Kasau tidak menggunakan bahan tambahan selama proses
produksi.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.

Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar

proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang
digunakan pada pabrik ini antara lain:
1.

Air yang digunakan dalam proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS) dan
sebagai air umpan boiler.

2.

Cangkang inti kelapa sawit dan serabut (fiber) digunakan sebagai bahan bakar
boiler.

3.

CaCO3 sebagai media pada proses pemisahan inti dari cangkang pada
Claybath.

2.6.

Uraian Proses Produksi
Proses produksi pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT.. Perkebunan

Sumatera Utara Unit Kebun Tanjung Kasau diuraikan secara rinci dibawah ini.
1.

Stasiun Penerimaan Buah
Pada stasiun ini terdapat 3 kegiatan, yaitu sebagai berikut:
a. Penimbangan
TBS yang di terima di PMKS Tanjung Kasau berasal dari Kebun Tanjung
Kasau, Kebun Sei Kari dan TBS Kebun Luar (Kebun Rakyat). TBS di
angkut dari perkebunan dibawa kepabrik dengan menggunakan truk dan di
stasiun ini TBS ditimbang bersama dengan pengangkutnya (truk) pada

Universitas Sumatera Utara

jembatan timbang. Pada stasiun ini akan diperoleh berat kotor (bruto).
TBS selanjutnya dikirim ke loading ramp.
b. Penimbunan dan Pemindahan buah (Loading Ramp)
Loading ramp merupakan tempat penimbunan TBS sementara untuk
mempermudah pemidahan tandan buah segar ke dalam lori rebusan.
Loading ramp dilengkapi 8 pintu keluaran yang digerakan secara hidrolis
sehingga memudahkan pengisian TBS ke dalam lori untuk proses
selanjutnya. Kapasitas maksimum loading ramp ini adalah 120 ton.
Sebelum TBS dimasukkan ke dalam Loading Ramp, TBS disortasi terlebih
dahulu untuk memilih fraksi-fraksi yang sesuai dengan kriteria matang
panen. Pengisian TBS jangan terlalu penuh (tidak melebihi kapasitas)
karena mengakibatkan:
1) Pintu penahan TBS pada loading ramp dapat bengkok.
2) TBS dan brondolan dapat jatuh ke luar stasiun kerja.
3) Kesulitan untuk memuat TBS ke lori rebusan.
c. Lori Rebusan
TBS dari Loading Ramp diisi ke lori rebusan. Lori rebusan digunakan
untuk mengangkut dan tempat merebus buah. Lori rebusan mampu
memuat TBS dengan kapasitas 3,5 Ton TBS/Lori.
2.

Stasiun Perebusan (Sterillizing Station)
Lori dipindahkan melalui transfer carriage ke jalur rail track rebusan.
Kemudian lori ditarik dengan menggunakan alat penarik (capstand) ke
stasiun rebusan (sterillizier). Rebusan ini digunakan untuk merebus TBS

Universitas Sumatera Utara

dengan isi 6 lori dengan kapasitas ±21 ton dalam satu sterilizer dengan sekali
perebusan. Waktu perebusan dilakukan selama 90 menit pada temperatur
140oC-145oC yang dioperasikan oleh operator rebusan. Proses perebusan
dilakukan secara bertahap dalam tiga puncak (triple peak). Metode perebusan
dengan menggunakan sistem triple peak antara lain:
a. Steam (uap) dimasukkan ke sterillizer dan dilakukan deaerasi selama 2
menit.
b. Steam masuk selama 10 menit hingga mencapai tekanan 2.0 kg/cm2.
c. Steam dibuang bersamaan dengan air kondensat dari dalam rebusan selama
3 menit dan tekanan turun menjadi 0 kg/cm2.
d. Steam dimasukkan kembali selama 15 menit hingga tekanan naik sampai
2,5 kg/cm2.
e. Steam dibuang bersamaan dengan air kondensat dari dalam rebusan selama
3 menit dan tekanan turun kembali menjadi 0 km/cm2.
f. Steam dimasukkan kembali selama 10 menit hingga tekanan naik
mencapai 2,8 kg/cm2.
g. Steam dipertahankan selama 45 menit.
h. Steam dibuang beserta air kondensat dari dalam rebusan sampai habis
selama 5 menit sampai tekanan turun menjadi 0 kg/cm2.
Tujuan perebusan yaitu :
a. Menghentikan aktivitas enzim lipase dan oksidase untuk mencegah
berlanjutnya kenaikan asam lemak bebas (ALB).

Universitas Sumatera Utara

Dalam buah yang dipanen terdapat enzim lipase dan oksidase yang
tetap bekerja dalam buah, sebelum enzim itu dihentikan dengan cara
fisika dan kimia. Cara fisika yaitu dengan cara pemanasan pada suhu
yang dapat mendegradasi protein. Enzim lipase bertindak sebagai
katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahkan
kembali menjadi asam lemak bebas (ALB). Aktifitas enzim semakin
tinggi apabila buah mengalami memar (luka). Untuk mengurangi
aktifitas enzim sampai di PKS, diusahakan agar kememaran dalam
persentase yang relatif kecil. Enzim pada umumnya tidak aktif pada
suhu 50C.
b. Melunakkan buah segar agar berondolan mudah terlepas dari
tandannya.
Minyak dan inti sawit terdapat dalam buah maka untuk mempermudah
proses ekstraksi pengutipan minyak dan inti kelapa sawit buah perlu
dilepaskan dari spiklet. Buah dapat terlepas dari spiklet melalui cara
hidrolisasi dan pektin terhadap pangkal buah.
c. Mengurangi kadar air.
Sterilisasi buah menyebabkan penurunan kadar air buah dan inti, yaitu
dengan cara penguapan baik pada saat perebusan maupun saat sebelum
pemipilan. Penurunan kandungan air buah menyebabkan penyusutan
buah sehingga terbentuk rongga-rongga kosong yang mempermudah
proses pengempaan.
d. Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit.

Universitas Sumatera Utara

Hal utama yang dihadapi pada proses pengolahan inti sawit yaitu sifat
lekat dari inti sawit terhadap cangkangnya. Dengan proses perebusan,
kadar air pada biji akan berkurang sehingga daya lekat inti terhadap
cangkangnya menjadi berkurang.
e. Memudahkan proses pelunakan brondolan didalam digester.
Selama proses perebusan, kadar air oleh buah akan berkurang karena
proses penguapan. Dengan berkurangnya air, susunan daging buah
berubah.

Perubahan

mempermudah

proses

tersebut

memberikan

pelunakan

brondolan

efek

positif

digester

yaitu

sehingga

mempermudah pengambilan minyak selama proses penguapan.
f. Mempermudah proses pemisahan minyak dari serabut.
Sel-sel minyak akan pecah dan berada dalam keadaan bebas pada saat
pengeluaran uap perebusan (puncak ketiga).
3.

Stasiun Penebahan (Threshing Station)
a. Penebah (Thresher drum)
Buah masak yang telah keluar dari rebusan ditarik dengan capstan dan
dipindahkan dengan transfer carriage untuk masuk kedalam trippler. Dari
mesin trippler selanjutnya akan dikirim ke threser drum. Mesin threser
drum digunakan untuk memisahkan buah dari tandan.
Prosedur kerja mesin threser drum adalah sebagai berikut:
1) Berondolan TBS masuk ke dalam thresher drum yang berputar dengan
kecepatan kurang lebih 22 rpm, dengan bantuan tromol berputar pada
sumbu mendatar yang membawa TBS ikut berputar sehingga

Universitas Sumatera Utara

membanting-banting TBS tersebut dan memyebabkan brondolan lepas
dari tandannya
2) Pada bagian dalam dari thresher drum, dipasang batang-batang besi
perantara sehinga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan brondolan
keluar dari thresher drum
b. Fruit conveyor dan fruit elevator
Fruit conveyor dan fruit elevator dipasang dibawah bantingan untuk
menampung brondolan yang telah dipisahkan untuk selanjutnya ditampung
di fruit elevator untuk dikirim ke digester.
c. Fruit Distributing Conveyor
Fruit

Distributing

Conveyor

berfungsi

untuk

mentransfer

dan

mendistribusikan brondolan masak dari fruit elevator ke masing-masing
digister.
d. Empty Bunch Conveyor
Tandan (janjang kosong) yang keluar dari bagian belakang thresher drum
di tampung oleh empty bunch conveyor. Kemudian, hasil tersebut dikirim
ke incinerator untuk dibakar menjadi abu yang kemudian dijadikan pupuk.
4.

Station Pengempa (Pressing Station)
Stasiun pengempa adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak
dari buah dengan cara melumat dan mengempa berondolan untuk
memisahkan minyak dengan serabut (fiber). Pada stasiun ini terdapat dua alat
untuk mendukung proses proses produksi yaitu sebagai berikut:
a. Bejana Pengaduk (Digester)

Universitas Sumatera Utara

Bejana pengaduk berfungsi untuk melumat berondolan, sehingga daging
buah terpisah dari biji dan serat. Bejana pengaduk ini terdiri dari tabung
silinder yang berdiri di dalamnya di pasang pisau-pisau pengaduk (stirring
arms) sebanyak 5 tingkat yang diikatkan pada poros dan di gerakkan oleh
motor listrik. Empat tingkat pisau bagian atas di pakai sebagai pengaduk
atau pelumat dan pisau bagian bawah (strirring arms bottom) selain
digunakan sebagai pengaduk atau pelumat juga di pakai untuk mendorong
buah tersebut keluar dari ketel adukan ke bagian pengempa. Pengadukan
dilakukan dengan kondisi proses sebagai berikut:
1) Bejana pengaduk selalu dalam keadaan penuh atau ¾ dari volumenya.
2) Temperature pemanasan awal olah TBS 90 oC.
3) Waktu pengadukan selama 15-20 menit.
4) Tekanan steam yang masuk ke dalam bejana 2-3 kg/cm2 .
5) Jika kondisi ini tidak terpenuhi, massa adukan akan sulit diproses pada
saat pengempaan akibatnya kuantitas kehilangan minyak dalam ampas
akan meningkat.
b. Pengempa (Screw Press)
Pengempaan di pakai untuk memisahkan minyak kasar (Crude Oil) dan
daging buah (pericarp). Pengempaan terdiri dari sebuah silinder (Press
Cylinder) yang berlubang-lubang dan di dalamnya terdapat dua buah ulir
yang berputar berlawanan arah.
5.

Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

Universitas Sumatera Utara

Stasiun pemurnian minyak adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak.
Minyak kasar hasil pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk diproses lebih
lanjut sehingga diperoleh minyak produksi (Crude Palm Oil). Proses
pemisahan minyak, air, dan kotoran dilakukan dengan sistem pengendapan,
centrifuge, dan penguapan. Pada stasiun pemurnian/klarifikasi minyak terjadi
beberapa tahapan proses yaitu :
a. Pengenceran
Pengenceran bertujuan agar proses pemisahan pasir dan serat-serat yang
terdapat dalam minyak dapat berjalan dengan baik. Pengenceran
berlangsung dengan baik bila suhu pengenceran 90-95oC. Jumlah air
pengenceran yang digunakan sangat bervariasi sehingga sulit diketahui
jika tidak menggunakan flowmeter. Jumlah air pengenceran yang
dianjurkan yaitu sebanding dengan crude oil yang keluar dengan screw
press, pemakaian air yang terlalu banyak akan menyebabkan penurunan
kualitas unit pengolahan kelapa sawit terutama pada alat klarifikasi.
Air pengenceran yang diberikan berguna untuk :
1) Untuk menurunkan viskositas cairan sehingga zat yang memiliki
BJ>1,0 akan mudah mengendap, sedangkan zat yang memiliki BJ

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

1 12 214

Analisis Pemilihan Supplier dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Preference Ranking Organization MethodFor Enrichment Evaluation (PROMETHEE) di PT. Suryamas Lestari Prima

0 13 68

Analisis Pemilihan Supplier dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Preference Ranking Organization MethodFor Enrichment Evaluation (PROMETHEE) di PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 23

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

0 0 24

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

0 0 1

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

0 1 9

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

0 0 2

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

0 0 41

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Bantuan Keluarga Miskin Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process – Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation II (AHP-PROMETHEE II)

0 0 6