Morfofonemik Bahasa Melayu Deli

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi masyarakat karena
melalui bahasa masyarakat dapat berintetaraksi dengan masyarakat lainnya.
Artinya bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
atau perasaan baik secara lisan maupun tulisan. Tujuan dari proses berkomunikasi
itu adalah untuk menyampaikan semua yang kita pikirkan dan menyampaikan
maksud hati kepada lawan bicara atau orang lain. Atau pengertian lain.
Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia.Sebagaimana kita ketahui bahasa terdiri atas katakata atau kumpulan kata.
Bahasa adalah alat komunikasi yang memiliki peran penting dalam
bersosialisasi dengan sesama manusia untuk menyampaikan maksud dan
tujuan.Tanpa bahasa di masyarakat tidak dapat terjadi interaksi ataupun hubungan
timbal balik antara sesama manusia.Hampir semua ahli bahasa sepaham dengan
defenisi bahasa yang mengatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang digunakan oleh seluruh masyarakat sebagai alat komunikasi (Sibarani,
2004:35).
Chaer (2007:42) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem dan bahasa
adalah lambang dan bahasa adalah bunyi.Jadi sistem itu berupa lambang dan

wujudnya berupa bunyi.

1
Universitas Sumatera Utara

Wibowo (2001:3) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem simbol
bunyi yang bermakna dan berartikulasi ( dihasilkan oleh alat ucap ) yang bersifat
arbitrer dan konvensional yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh
sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan.Melalui bahasa, manusia
dapat menyesuaikan diri dengan istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan
sekaligus mudah membaurkan diri dengan semua golongan masyarakat. Bahasa
daerah menjadi bahasa yang selalu dipakai dan menjadi bahasa keseharian bagi
masyarakat

sebagai

perwujudan

komunikasi


sehari-hari

disuatu

tempat

tertentu.Tanpa bahasa, masyarakat tidak mungkin dapat berkembang. \Oleh sebab
itu bahasa perlu dilestarikan.
Sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV pasal 36
ayat 2 disebutkan bahwa disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara, maka bahasa daerah di dalam hubungannya dengan kedudukan bahasa
Indonesia adalah salah satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh
Negara.
Kedudukan bahasa daerah perlu dipertimbangkan sebagai alat komunikasi
penuturnya,sebagai bagian kebudayaan dan pemerkaya bahasa nasional. Bahasa
daerah merupakan dasar kebudayaan daerah yang pada gilirannya merupakan
unsur penyumbang dalam kebudayaan nasional.
Bahasa


daerah

sebagai

pelengkap

bahasa

Indonesia

di

dalam

penyelenggaraan pemerintah pada tingkat daerah. Bahasa daerah menjadi penting
dalam komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat yang kebanyakan masih

2
Universitas Sumatera Utara


menggunakan bahasa ibu, sehingga pemerintah harus menguasai bahasa daerah
tersebut yang kemudian bisa di jadikan pelengkap di dalam penyelenggaraan
pemerintahan pada tingkat daerah tersebut.
Bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang digunakan secara bergantian
menjadikan masyarakat Indonesia menjadi dwibahasawan. Menurut Mackey dan
Fishman (Chaer, 2007: 84), Kedwibahasaan diartikan sebagai penggunaan dua
bahasa oleh penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.
Bahasa Indonesia yang dipakai selama ini berasal dari bahasa Melayu
yang sudah mengalami perkembangan pesat, terutama sesudah diresmikan
menjadi bahasa nasional dan bahasa persatuan.Bahasa Melayu menjadi bahasa
perantara

selama

berabad-abad

diseluruh

kawasan


nusantara.Di

dalam

perkembangannya, bahasa Melayu memperoleh kedudukan sebagai bahasa
pengantar dan bahasa politik oleh kerajaan-kerajaan di nusantara.
Bahasa Melayu Deli merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di
Sumatera Utara.Selain menjadi alat komunikasi, bahasa Melayu Deli juga
berfungsi sebagai identitas atau jati diri bagi masyarakat penuturnya.Di samping
itu, bahasa Melayu Deli juga merupakan bahasa pendukung budaya yang
dipergunakan dalam upacara-upacara atau pesta-pesta adat dan peristiwa-peristiwa
penting lainnya.
Dalam

bahasa

Melayu

Deli


didapati

cabang

tata

bahasa

morfologi.Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuansatuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.Morfologi mempelajari seluk-beluk
bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan

3
Universitas Sumatera Utara

dan arti kata.Dengan kata lain, morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata
serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun
fungsi semantik.

Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah
bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta

perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi
objek pembicaraan dalam morfologi. Secara struktural, objek pembicaraan dalam
morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat
tertinggi.Itulah sebabnya, dikatakan bahwa morfologi adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk kata (struktur kata) serta pengaruh perubahan-perubahan
bentuk kata terhadap makna (arti) dan kelas kata.

Menurut Ramlan (2009:2),“Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa
yang membicarakan atau mempelajari seluk beluk struktur kata serta pengaruh
perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dan arti kata”.

Didalam morfologi kita dapat menjumpai istilah morfofonemik. Morfofonemik
adalah cabang linguistik yang mempelajari perubahan bunyi diakibatkan adanya
pengelompokan morfem.

Kridalaksana (2007 :183) berpendapat

morfofonemik adalah subsistem yang

menghubungkan morfologi dan fonologi. Di dalamnya dipelajari bagaimana

morfem direalisasikan dalam tingkat fonologi.

4
Universitas Sumatera Utara

Morfofonemik ialah mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul
sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain ( Ramlan, 2009 :83).

1.2 Rumusan Masalah
Sesuai penjelasan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian
ini yakni :
1. Jenis morfofonemik apa sajakah yang terdapat dalam bahasa Melayu Deli ?
2. Bagaimanakah proses kaidah morfofonemik dalam pembentukan kata
bahasa Melayu Deli ?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk;
1. Mendeskripsikan jenis morfofonemik apa saja yang terdapat dalam bahasa
Melayu Deli.
2. Menganalisis proses morfofonemik dalam pembentukan kata bahasa Melayu

Deli.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian penulis harap bermanfaat secara teoritis, yaitu :
1. Untuk menambah wawasan dan pemahaman yang menyeluruh tentang
morfofonemik, sehingga mempermudah pelajar ataupun mahasiswa
memahami pembelajaran morfofonemik khususnya Program Studi Bahasa
dan Sastra Melayu, Fakultas Ilmu Budaya,Universitas Sumatera Utara.

5
Universitas Sumatera Utara

2. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah kajian tentang bahasa,
terutama dalam bidang morfologi terkhusus bidang morfofonemik.
3. Dengan mengetahui morfologi khususnya morfofonemik, maka sipembaca
akan berusaha untuk mempelajari morfologi khususnya morfofonemik
serta bagian-bagian yang lain yang terdapat dalam penelitian ini.
4. Diharapkan bagi pembaca agar hasil dari paparan proposal skipsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi para ahli bahasa dalam kajian morfologi.


6
Universitas Sumatera Utara