Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini tergolong pada tipe penelitian deskriptif yaitu,
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, gejala, kelompok tertentu
atau gejala sosial yang terjadi pada masyarakat Neuman dalam (Martono,
2015:155). Melalui penelitian ini penulis ingin menggambarkan secara
menyeluruh kondisi tentang pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan bagi
bukan penerima upah.

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pasar Melati yang beralamatkan di
Jalan Bunga Sakura Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Selayang
Kota Medan. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut melihat bahwa pasar melati
sebagai salah satu pasar yang cukup terkenal di Kota Medan.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Populasi mengacu pada setiap individu yang memiliki karakter yang


34

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti yang kemudian dilibatkan
dalam proses penelitian sebagai sumber data menurut Saumure dalam (Martono,
2015;250). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1383
pedagang .
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel sebagai anggota dari populasi yang
dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili (representatif) populasi (Martono, 2015:269).
Menurut Silalahi (2009:254) sampel adalah satu subset atau tiap bagian
dari populasi berdasarkan apakah itu representatif atau tidak. Sampel merupakan
bagian tertentu yang dipilih dari populasi. Memilih sampel secara tepat merupakan
tahap yang penting dalam sebuah penelitian sebab kualitas sampel menentukan
tingkat gneralisasi tentang populasi. Karakteristik utaama dari satu sampel yang
baik adalah derajat sejauhmana sampel merupakan representasi dari populasi dari

mana sampel itu dipilih. Sehingga diperlukan teknik pemilihan sampel yang tepat.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Rumus Menghitung besaran sampel (Bungin, 2006:105)

n=

N
�(�)2 +1

35

Universitas Sumatera Utara

keterangan:
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah Populasi
d = Nilai presisi(ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a= 0,1)

n=


1383

1383 (0,1)2 +1

= 93,25= 93 responden
Maka peneliti menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 93
responden. Dari 93 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, peneliti
kemudian menentukan jenis–jenis pedagang yang akan mewakili 93 responden
tersebut.
Gallion (dalam Suryadi, 2011) membagi kegiatan perdagangan dalam
beberapa golongan yaitu :
1. Kegiatan perdagangan komoditas primer
Merupakan jenis perdagangan komoditas yang dibutuhkan seharihari, seperti beras, sayur-sayuran, bumbu masak, daging, telur, buahbuahan, makanan dan sebagainya. Frekuensi pembelian harian tinggi
dan volume pembelian komoditas ini biasanya dalam limit yang relatif
kecil.

=

93
93(0,1)2 + 1


= 48, 18 = 48 responden
36

Universitas Sumatera Utara

Dapat diperoleh bahwa untuk perdagangan komoditas primer sebanyak 48
responden
2. Kegiatan perdagangan komoditas sekunder
Merupakan komoditas yang mempunyai sifat pelayanan kebutuhan
tidak teratur, dalam arti frekuensi pembelian tidak tetap, dimana rasa
kebutuhan timbul dalam selang waktu tertentu. komoditas ini dapat
dikatakan agak jarang dibeli, akan tetapi pembeli akan sanggup
mendapatkannya ke lokasi kegiatan walaupun jaraknya relatif jauh.
Kelompok komoditi sekunder terdiri atas komoditas sandang dan
kelontongan mahal seperti pakaian, sepatu, tekstil, alat-alat rumah tangga,
pecah belah, buku dan alat-alat tulis, dan sebagainya. Untuk komoditas
sekunder sebanyak 45 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung
dari

sumber data pertama dilokasi atau objek penelitian . Teknik data

pimer dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:
a) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

37

Universitas Sumatera Utara

utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman,
mulut dan kulit.
b) Wawancara atau Interview adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden

atau

orang

yang

diwawancarai,

dengan

atau

tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara.
c) Angket atau sering pula disebut pula sebagai kuesioner atau
dalam bahasa inggris disebut questionnaire ( daftar pertanyaan).
Angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis, kemudian dikirim kembali atau
dikembalikan kepetugas atau pneliti.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari
sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Teknik pengumpulan data
ini dilakukan dengan menggunakan instrumen studi kepustakaan, yaitu
pengumpulan data atau informasi dari buku-buku, karya ilmiah, serta
pendapat para ahli yang berkompentensi serta memiliki referensi
dengan masalah yang akan diteliti (Bungin, 2006: 132-134).

3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi pada suatau data,
peneliti dapat menganalisis data penelitiannya dengan menggunakan teknik ini.

38

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan data dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan
menghitung

frekuensi


data

tersebut

kemudian

dipresentasikan

(Bungin,

2006:181).
Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan setelah pengumpulan
data dilaksanakan adalah :
a) Editing, proses meneliti atau memeriksa data-data yang diperoleh dari
penelitian.
b) Pengkodean, proses mengklasifikasi data-data atau pemberian identitas.
c) Tabulasi ( Proses Pembenaran), proses memasukkan data pada tabel-tabel
tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.
Setelah itu disusun dalam bentuk tabel tunggal dan menggunakan

pengukuran skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
kemudian disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang akan dijadikan titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen ( Sugiyono,1999:73)
Untuk itu perlu menentukan interval kelas terlebih dahulu sebagai berikut:

Interval kelas(i)=

Nilai atas (H)−Nilai bawah (L)

=

Banyak kelas (K)

1−(−1)
3

= 0,66


39

Universitas Sumatera Utara

Mengetahui hasil evaluasi program BPJS Ketenagakerjaan bukan
penerima upah bagi pedagang dipasar melati dapat dilihat dari ketentuan interval
sebagai berikut:
1. -1 sampai dengan -0,33

= artinya bersifat Negatif

2. -0,33 sampai dengan 0,33 = artinya bersifat Netral
3. 0,33 sampai dengan 1

= artinya bersifat Positif

40

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
RIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian
Kelurahan Tanjung Selamat adalah merupakan salah satu kelurahan
yang terdapat di Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara. Sebelum masuk ke dalam

naungan Pemko Medan,

Kelurahan Tanjung Selamat adalah merupakan di bawah naungan Pemkab
Deli Serdang dengan nama Desa Tanjung Selamat. Kelurahan Tanjung
Selamat dulunya adalah sebuah desa yang bernama Desa Tanjung Selamat.
Namun setelah tahun 1980 Desa Tanjung Selamat ini berubah menjadi
Kelurahan Tanjung Selamat dan berada di bawah naungan Pemko Medan
hingga saat ini.
Kelurahan Tanjung

Selamat

merupakan

daerah

pinggiran

Kota

Medan juga perbatasan antara Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Kemunculan Kelurahan Tanjung Selamat berawal pada tahun 1970-an dimana
merupakan suatu daerah

perkampungan

yang

kecil

yang

terletak

di

daerah pinggiran Sungai Belawan Kabupaten Deli Serdang. Sekitar pada
tahun 1980 daerah ini terbentuk menjadi
dinamakan

Kampung

Tanjung

suatu

perkampungan

Selamat Kecamatan

Medan

yang

Sunggal

dimana saat itu masih tercatat di Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli
Serdang.

Seiring

dengan

pertambahan

penduduk

dan perkembangan

daerah, Kelurahan Tanjung Selamat Kabupaten Deli Serdang
dibagi menjadi dua bagian yaitu sebelah utara dan sebelah selatan yang

41

Universitas Sumatera Utara

dibatasi oleh aliran Sungai Belawan.
Namun pada tahun 1985 Kelurahan Tanjung Selamat Kabupaten
Deli Serdang sebelah utara mengalami perkembangan dan kemajuan dalam
bidang pembangunan. Hal ini dapat dilihat adanya pembangunan perumahanperumahan komplek yang dihuni oleh penduduk seperti Perumahan IKIP
dan Perumahan POLRI. Melihat perkembangan tersebut yang semakin
meningkat, Pemko Medan memasukkan Kelurahan Tanjung Selamat
Kecamatan Medan Sunggal disebelah utara yang sebelumnya merupakan
wilayah Kabupaten

Deli

Serdang menjadi Kelurahan Tanjung Selamat

Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.
Dasar

hukum

pembentukan

pemerintah

kelurahan

di Kelurahan

Tanjung Selamat ada dengan keputusan perda begitu juga dengan Badan
Permusyawaratan

Desa di Kelurahan Tanjung Selamat juga dengan

keputusan perda. Adapun jumlah aparat pemerintahan di Kelurahan ini
sebanyak lima orang. Kantor Kelurahan Tanjung Selamat terdapat di jalan
Bunga Sakura nomor 13 Tanjung Selamat.
Kelurahan Tanjung Selamat berada di Kecamatan Medan Tuntungan,
Kota Medan Provinsi Sumatera Utara memiliki luas keseluruhan menurut
penggu naannya adalah ± 330,5 ha dengan perincian pada tabel 2.1

42

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Luas Kelurahan
No.
1

Luas Kelurahan
Luas permukiman

Jumlah
±300 ha

2
3
4
5
6

Luas persawahan
Luas kuburan
Luas perkarangan
Perkantoran
Luas prasaranan umum lainnya
Total
Sumber: profil Kelurahan Tanjung Selamat

5 ha
3 ha
7,5 ha
5 ha
10 ha
± 330.5 ha

Luas tanah untuk fasilitas umum dengan perincian lapangan
olahraga sebesar 0,50 ha/m², perkantoran pemerintah sebesar 0,75

ha/m²,

tempat pemakaman umum sebesar 5 ha/m². Luas tanah untuk bangunan
sekolah adalah sebesar 5 ha/m², pertokoan dengan luas sebesar 10 ha/m².
Fasilitas pasar dengan luas sebesar 6 ha/m² dan luas jalan sebesar 22 ha/m².
Untuk lahan ruang publik/ taman terdapat

taman kelurahan dengan luas

sebesar 50 m².

4.1.1 Batas Wilayah
Letak geografis suatu wilayah adalah keberadaan posisi wilayah
tersebut sesuai

dengan

bentuk dan letaknya di bumi. Adapun letak

geografis dari Kelurahan Tanjung Selamat ini adalah berbatasan langsung
dengan Kecamatan Medan Selayang. Batas-batas Kelurahan Tanjung Selamat
sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Asam Kumbang,
Kecamatan Medan Selayang

43

Universitas Sumatera Utara

Sebelah

Selatan

berbatasan

dengan

Kelurahan Kemengan

Tani, Kecamatan Medan Tuntungan
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Sari, kecamatan
Medan Selayang
Sebelah

Barat

berbatasan

dengan

Sungai

Belawan

44

Universitas Sumatera Utara

Di Kelurahan Tanjung Selamat ini sama dengan kelurahan lainnya dimana juga
pada kelurahan ini terdapat lembaga pemerintahan. Lembaga pemerintahan
di Kelurahan Tanjung Selamat memiliki kepala lurah, sekretaris kelurahan,
kepala urusan pemerintahan, kepala urusan pembangunan, kepala urusan
pemberdayaan

masyarakat,

kepala

urusan

kesejahteraan

rakyat

dan

kesemuanya aparat kelurahan masih aktif. Kelurahan

Tanjung

Selamat

memiliki lingkungan sebanyak sembilan lingkungan

dengan

masing-

masing

lingkungan

tersebut

memiliki

ketua lingkungan atau sering

disebut dengan sebutan Kepling atau Kaling (Kepala Lingkungan).

4.2 Sejarah Perkembanagan Pasar Melati
Pasar Melati terletak di Kelurahan Tanjung Selamat. Pasar Melati ada
sejak tahun

1983, terbentuknya pasar ini

tidak terlepas juga dari peran

masyarakat sekitar. Saat itu ada seorang pedagang yang berasal dari Diski selalu
singgah di persimpangan yang disebut Simpang Melati dalam perjalanannya dari
Berastagi. Dia membawa buah dan sayur dari sana, saat berhenti di tempat itu
beberapa penduduk sekitar tertarik untuk membeli barang tersebut sehingga ia
mencoba menawarkannya pada mereka. Seiring dengan itu, penduduk yang
tinggal di daerah persimpangan mulai berinisiatif mendagangkan buah dan sayur
serta bumbu-bumbu dapur lainnya sehingga pedagang semakin banyak
bermunculan. Pasar Melati merupakan pasar yang terjadi secara kebetulan tanpa
ada perencanaan dan peran dari pemerintah. Pasar Melati mengalami
perkembangan yang cukup pesat dan maju, hal ini terlihat dari pembangunan
yang terjadi di pasar ini. Pada awal pasar ini terbentuk, tempat berjualan
masih berupa teras/bagian depan rumah penduduk yang berada di pinggir jalan.
xlv

Universitas Sumatera Utara

Tahun 1990-an, pedagang-pedagang baru mulai menempati lahan-lahan kosong
rumah penduduk yang terletak di pinggir jalan, barang dagangan diletakkan di
bawah dengan beralaskan terpal. Kemudian dibuatlah meja-meja dari kayu dan
atap yang digunakan masih berupa payung- payung besar. Pada tahun 2005,
pembangunan tempat berjualan secara permanen dilaksanakan.
Saat ini

pasar Melati merupakan pusat perbelanjaan sembako dan

keperluan rumah tangga lainnya. Selain itu, di Pasar Melati juga terdapat banyak
kios-kios yang menjual pakaian bekas impor atau biasa disebut ‘monza’. Pasar
Melati dikenal sebagai salah satu kawasan penjualan monza terbesar. Hampir
rata-rata para pedagang yang berjualan di kawasan pasar ini adalah kaum wanita.
Pasar ini sangat ramai pada Hari Selasa, Jumat dan Minggu sedangkan pada hari
lain tidak begitu banyak pedagang yang berjualan. Di Pasar Melati inilah banyak
dijumpai para kaum wanita yang bekerja sebagai pedagang. Mereka berjualan dari
pagi sampai menjelang malam.
Pasar Melati sangat berkembang dengan pesat karena pasar ini menjadi
salah satu pasar yang sangat ramai dikunjungi. Bahkan dari tahun ke tahun pasar
ini terus meluas sehingga semakin banyak pedagang yang berjualan di pasar ini.
Awalnya pedagang wanita di pasar ini masih sedikit dan hanya berdagang di
pinggiran jalan saja. Namun dengan semakin berkembangnya pasar ini semakin
banyak pedagang wanita yang berjualan. Pasar Melati pun semakin padat dengan
para pedagang wanita yang tertarik untuk ikut berjualan di pasar ini. Hal ini
sempat membuat jalan di sekitar pasar menjadi macet karena para pedagang dan
pembeli yang menumpuk. Namun seiring dengan berjalannya waktu pasar ini
sudah dikelola dengan baik sehingga arus jalan tidak terganggu lagi.

xlvi

Universitas Sumatera Utara

Pasar Melati pun semakin meluas tidak hanya di pinggiran jalan saja,
namun sudah banyak tempat seperti kios-kios yang dibangun untuk menampung
para pedagang. Pasar ini juga semakin lengkap menjual kebutuhan masyarakat
tidak hanya sekedar sayur-sayuran, daging dan buah-buahan namun pasar ini
semakin dikenal sebagai pasar yang menjual pakaian bekas atau monza. Hal ini
menjadi salah satu daya tarik dari Pasar Melati, banyak masyarakat yang
berdatangan untuk membeli pakaian-pakaian bekas tersebut. Sehingga membuat
Pasar Melati menjadi salah satu pasar yang terkenal di Kota Medan.

4.3 Keadaan Penduduk
4.3.1 Jumlah Penduduk

Kelurahan Tanjung Selamat memiliki jumlah penduduk sebesar 12.379
orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6.128 orang dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.251 dengan rincian tabel 4.2

Tabel 4.2 Jumlah penduduk
No

Jumlah penduduk

Jumlah

1.

Laki- laki

6.128

2.

Perempuan

6.251
Jumlah

12.379

Penduduk adalah merupakan orang yang tinggal di daerah tertentu,
karena biasanya suatu daerah pemukiman sudah pasti mempunyai orangorang yang berkumpul dalam suatu wilayah dan tinggal secara menetap.
Indonesia yang terkenal dengan memiliki banyak suku, agama dan juga
xlvii

Universitas Sumatera Utara

kebudayaan membuat penduduk di negara Indonesia berbagai ragam dan
memiliki banyak perbedaan.
Seperti misalnya di Indonesia memiliki bermacam-macam jenis suku
seperti suku batak, jawa, aceh, padang, dan masih banyak lagi membuat
negara Indonesia memiliki beragam jenis

penduduk dengan bermacam-

macam suku. Tidak hanya suku yang beragam jenisnya, agama di negara
Indonesia juga memiliki berbagai macam agama, adapun agama yang dianut
oleh

penduduk di Indonesia adalah seperti

Islam,

Kristen

protestan,

Kristen katholik, Budha dan Hindu. Dengan mayoritas agama yang dianut
oleh penduduk di Indonesia adalah agama Islam.

4.3.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur
Adapun keadaan penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat jika
dilihat melalui distribusi penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat yang
terdapat pada profil Kelurahan Tanjung Selamat

berdasarkan umur,

pekerjaan, pendidikan, agama dan etnis yang masing-masing disajikan
dalam tabel sebagai berikut.
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau makhluk. Di dalam sebuah profil kelurahan
terdapat pembagian masyarakat berdasarkan umur. Berikut adalah klasifikasi
masyarakat di Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan umur dapat dilihat
dalam tabel 4.3

xlviii

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3
Komposisi Penduduk Kelurahan Tanjung Selamat
Berdasarkan Umur

No.

Umur

Jumlah

Persentase

1

0-5

883

7,13

2

6-11

1.052

8,50

3

12-17

1.167

9,42

4

18-23

1.451

11,72

5

24-29

1.951

15,76

6.

30-35

1.193

9,63

7.

36-41

1.785

14,41

8.

42-47

911

7,36

9.

48-53

997

8,05

10

± 54

989

8

12.379

100

Total

Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah total penduduk di
Kelurahan Tanjung Selamat adalah sebanyak 12.379 orang. Jika dilihat
dari faktor usia, maka penduduk Kelurahan Tanjung selamat lebih banyak
usia dewasa daripada usia anak-anak dan juga remaja. Seperti yang disajikan
pada tabel tersebut bahwa usia 24-29

tahun

merupakan

mayoritas

masyarakat terbanyak pada kelurahan ini dengan persentase 15,76% dan
kemudian disusul masyarakat yang berusia 36-41 tahun dengan persentase
14,41 %. Dan setelah itu usia 18-23 tahun dengan jumlah 1.451 orang dan
dengan persentase

sebesar 11,72%. Dan dari tabel diatas usia 6-11

tahun dengan persentase sebesar 8,50% kemudian umur 12-17 tahun dengan
persentase sebesar 9,42%. Pada umur 30-35 tahun dengan persentase sebesar
xlix

Universitas Sumatera Utara

9,63% dan umur 42-47 tahun terdapat persentase sebesar 7,36%. Dan di
umur 48-53 tahun di Kelurahan Tanjung Selamat banyaknya persentase
sebesar 8,05%. Dan di umur lebih dari 54 tahun dengan persentase sebesar
8%. Adapun dari tabel di atas menunjukkan bahwa usia dari 0-5 tahun
memiliki jumlah yang paling sedikit yaitu dengan persentase sebesar 7,13%.

4.3.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Berikut adalah klasifikasi masyarakat Kelurahan Tanjung
Selamat berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dalam tabel 4.4

Tabel 4.4
Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat
berdasarkan pekerjaan

No

Pekerjaan

Jumlah

Persentase

828

(%)
22,04

1

PNS

2

Wiraswasta

1.040

27,68

3

TNI/ POLRI

423

11,26

4

Karyawan Perusahaan Swasta

330

8,78

5

Karyawan Perusahaan Pemerintah

69

1,83

6

Dokter

47

1,25

7

Pengacara

11

0,29

8

Dosen Swasta

54

1,43

9

Pensiunan PNS/TNI/POLRI

278

2,24

1

Lainnya

676

18

3.756

100

Total
Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

l

Universitas Sumatera Utara

Dari tabel 4.4

diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan yang paling

mendominasi di Kelurahan Tanjung Selamat adalah wiraswasta yaitu
sebanyak 1040 orang dengan persentase sebesar 27,68% dan kemudian
diurutan

berikutnya

adalah pekerjaan sebagai PNS dengan jumlah

persentase sebesar 22,04% dan di urutan selanjutnya adalah pekerjaan
lainnya seperti buruh, petani, supir dan sebagainya dengan persentase sebesar
18%. Dan dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa pekerjaan penduduk sebagai
TNI/ POLRI

dengan

persentase

karyawan swasta dengan besar
pekerjaan

karyawan

sebesar

persentase

11,26%.

Dan

pekerjaan

sebesar 8,78% sedangkan

di perusahaan pemerintah dengan persentase sebesar

1,83%. Selanjutnya dari tabel di atas pekerjaan sebagai dokter terdapar
persentase

sebesar

1,25%.

Pekerjaan pengacara

pada

kelurahan

ini

terdapat persentase sebesar 0,29%. Sedangkan pensiunan PNS/POLRI/TNI
terdapat persentase sebesar 2,24% dan pengacara dosen swasta dengan
persentase sebesar 1,43%. Penduduk pada Kelurahan Tanjung Selamat ini
tergolong memiliki pekerjaan yang beraneka ragam jenisnya, dan

dengan

melihat pekerjaan masyarakat pada kelurahan ini dan pekerjaan mereka
tergolong menengah keatas dan menengah ke bawah.

4.3.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan

merupakan

usaha

untuk

menumbuhkan

atau

meningkatkan Sumber Daya Manusia, dengan pendidikan yang tinggi secara
otomatis Sumber Daya
dibandingkan

dengan

Manusia

akan

lebih

berkualitas

jika

yang berpendidikan rendah. Berikut adalah

klasifikasi masyarakat Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan pendidikan

li

Universitas Sumatera Utara

dapat dilihat dalam tabel 4.5

Tabel 4.5
Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat
berdasarkan pendidikan
No

Pendidikan

Jumlah

Persentase
(%)

1.

2.

Tidak/belum sekolah

686

TK

197

3

Tidak Tamat SD

4

Tamat SD

5

5,54
1,60

1.102

8,90

895

7,22

SMP/ sederajat

2.953

23,85

6

SMA/ sederajat

3.870

31,26

7

Diploma I/ II

242

1,95

8

Diploma III/ akademi

511

4,12

9

S1

1.756

14,18

10

S2

163

1,31

11

S3

4

0,03

12.379

100

Total
Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

Pendidikan

merupakan

suatu

usaha

untuk

meningkatkan

atau

menaikkan Sumber Daya Manusia, karena dengan pendidikan seseorang
yang tinggi akan membuat Sumber Daya Manusia yang akan lebih

lii

Universitas Sumatera Utara

berkhualitas jika dibandingkan dengan
rendah.

Dari

tabel

4.5

diatas

pendidikan

seseorang

yang

dapat disimpulkan bahwa pendidikan

penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat dengan melihat persentase tertinggi
yaitu 31,26% yaitu banyaknya penduduk yang hanya tamat SMA kemudian
diikuti dengan penduduk tamatan SMP dan sederajat sebagai persentase
kedua yaitu sebesar 23,85% dan persentase yang paling rendah adalah tamat
S3 dengan persentase 0,03%. Dan dari tabel diatas menunjukkan yang tidak
atau belum sekolah dengan persentase sebesar 5,54% dan TK dengan
persentase sebesar 1,60. Dan di kelurahan ini terdapat warga yang tidak
tamat SD dengan persentase sebesar 8,90 sedangkan yang tamat SD adalah
sebesar 7,22%. Lalu tamatan Diploma I/II dengan persentase sbesar 1,96%
dan diploma III terdapat sebesar 4,12%. Untuk tamatan strata 1 terdapat
sebanyak sebesar 14,18% dan untuk tamatan S2 dengan persentase sebesar
1,31%.

4.3.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Agama atau pun kepercayaan seseorang dalam peribadatan kepada
Tuhan terdapat

banyak macam agama yang ada di dunia ini. Seperti

misalnya saja di negara kita yang memiliki lima agama yang diakui yaitu
agama islam, kristen protestan, kristen katolik, hindu dan juga budha. Dan
berikut ini adalah klasifikasi masyarakat
berdasarkan

agama

yang

dianut

Kelurahan

Tanjung

Selamat

oleh warga masyarakat yang ada di

kelurahan ini dapat dilihat dalam tabel 4.6

liii

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat
berdasarkan agama
N
o
1
2
3
4
5

Agama
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Total

Jumlah

Persentase

6.238
3.694
2.062
227
158
12.379

(%)
50,40
29,84
16,65
1,83
1,27
100

Terdapat lima agama di negara Indonesia ini diantaranya adalah
agama Islam, Kristen katolik, Kristen protestan, Hindu dan Budha. Di negara
Indonesia mayoritas penduduknya adalah umat Islam lalu diikuti dengan umat
kristiani. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di
Kelurahan Tanjung Selamat adalah beragama Islam dengan persentase
50,40%, lalu kemudian diikuti dengan agama Kristen Protestan dengan
persentase sebesar 29,84% lalu kemudian diikuti dengan agama Kristen
Katholik dengan persentase sebesar 16,65%. Untuk agama Hindu terdapat
persentase sebesar 1,83% dan untuk agama Budha di kelurahan ini
terdapat persentase sebesar 1,27%. Hal ini menunjukkan
Kelurahan

Tanjung

bahwa

di

Selamat ini menunjukkan masyarakatnya memiliki

agama yang beraneka ragam.

4.3.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis

Etnis atau juga sering disebut dengan suku adalah merupakan petunjuk
pada garis keturunan yang sama. Suku di Indonesia sangatlah bercorak ragam

liv

Universitas Sumatera Utara

dan membuat Indonesia kaya akan kebudayaan tetapi tidak jarang juga suku
membuat suatu konflik karena seseorang merasa sukunya adalah suku yang
paling terbaik. Pada lingkungan kecil seperti sebuah kelurahan pun terdapat
berbagai macam suku pada masyarakatnya seperti juga pada Kelurahan
Tanjung Selamat. Pada tabel di bawah ini akan menunjukkan klasifikasi
masyarakat Kelurahan Tanjung Selamat berdasarkan etnis dapat dilihat dalam
tabel 4.7
Tabel 4.7
Komposisi penduduk Kelurahan Tanjung Selamat
berdasarkan etnis
No

Etnis

Jumlah

1
2
3
4
5

Melayu
4.771
Batak Karo
2.876
Batak Toba
2.442
Jawa
1.900
Dan lainnya
390
Total
12.379
Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

Persentase
(%)
38,54
23,23
19,72
15,34
3,15
100

Etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggotaanggotanya

mengidentifikasikan

dirinya

dengan

sesamanya,

biasanya

berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Dapat dilihat dari tabel 2.6
menunjukkan bahwa mayoritas etnis di Kelurahan Tanjung Selamat adalah
etnis Melayu dengan jumlah 4771 orang

lalu pada urutan selanjutnya

adalah etnis Batak Karo sebanyak 2876 orang dengan persentase 23,23%.

Setelah kedua suku tersebut, suku Batak Toba menjadi suku terbanyak
ketiga yaitu dengan persentase sebesar 19,72%. Lalu setelah itu suku Jawa

lv

Universitas Sumatera Utara

berada diurutan setelah Batak Toba dengan persentase sebesar 15,34. Dan
setelah itu suku yang minoritas atau pada tabel di atas adalah yang lainnya
merupakan suku Aceh, Minang, Nias dan lainnya terdapat persentase
sebesar 3,15. Dan dapat disimpulkan

bahwa

di

Kelurahan

Tanjung

Selamat ini terdapat suku yang berbagai macam ragamnya.

4. 4 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan hal yang amat penting bagi
pencapaian tujuan hidup

masyarakat. Sarana dan prasarana adalah

merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan
baik alat tersebut adalah merupakan
peralatan

utama,

yang

yang hendak dicapai.
memiliki

sarana-sarana

peralatan

pembantu

maupun

keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan
Di setiap daerah seperti kelurahan sudah harus
yang

berguna

untuk membantu mewujudkan

tujuan kehidupan yang baik pada warganya. Seperti pada Kelurahan Tanjung
Selamat terdapat sarana kesehatan, pendidikan dan sarana lainnya.

4.4.1 Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan sejatinya adalah fasilitas yang bertujuan untuk
proses belajar
baik,

mengajar

agar

tercapai

mutu

pendidikan

yang

lebih

sarana pendidikan biasanya berupa gedung, meja, kursi papan tulis

dan lainnya yang berguna untuk proses belajar. Sarana pendidikan yang
terdapat pada Kelurahan Tanjung Selamat dapat dilihat dalam tabel 4.8

lvi

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Sarana Pendidikan
No.
1
2
3
4
5

Sarana Pendidikan
Play Group
TK
SD
SMP
SMA
Total
Sumber: Profil Tanjung Selamat

Jumlah
3
6
4
2
2
17

Persentase
17,64
35,29
23,52
11,76
11,76
100

Sarana pendidikan sejatinya adalah fasilitas yang bertujuan untuk
proses belajar mengajar agar tercapai mutu pendidikan yang lebih baik,
sarana pendidikan biasanya berupa gedung, meja, kursi papan tulis dan
lainnya

yang berguna untuk proses belajar. Dengan adanya sarana

pendidikan di suatu daerah diharapkan

dapat

meningkatkan

mutu

pendidikan masyarakat. Karena dengan terdapatnya sarana pendidikan di
kawasan

tempat

tinggal

masyarakat

akan mempermudah warga untuk

menyekolahkan anaknya.
Seperti misalnya di Kelurahan Tanjung Selamat yang memiliki sarana
pendidikan yang cukup baik karena sarana pendidikan di kelurahan ini
bisa dikatakan cukup lengkap dengan memiliki sarana pendidikan mulai
dari Play Group sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Dengan sarana
yang

cukup lengkap ini mempermudah warga untuk

memberikan

pendidikan formal kepada anak-anaknya karena keberadaan sekolahnya
terjangkau dari lingkungan tempat tinggalnya sehingga masyarakat yang
kurang mampu bisa menghemat uang transportasi anak jika dibandingkan
dengan disekolahkan di sekolah yang jauh dari tempat tinggalnya.

lvii

Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan adalah sarana yang vital yang
harus dimiliki setiap kelurahan atau pun desa. Karena dengan memiliki sarana
kesehatan dapat

lebih

memudahkan masyarakat untuk

kesehatan setiap masyarakat yang tinggal di
dengan

adanya

daerah tersebut. Karena

sarana kesehatan di setiap kelurahan akan memudahkan

warganya untuk memeriksakan kesehatannya
mengupayakan

mengupayakan

pertolongan

pertama.

bila

sakit,

dan

dapat

Di kelurahan Tanjung Selamat

terdapat sarana kesehatan yang tercantum di profil kelurahan ini. Sarana
kesehatan yang terdapat di Kelurahan Tanjung Selamat dapat dilihat dalam
tabel 4.9

Tabel 4.9
Prasarana Kesehatan

No

Prasarana Kesehatan

Jumlah

Persentase
(%)

1.

Poliklinik/ balai pengobatan

2

6,25

2.

Apotik

3

9,37

3.

Posyandu

4

12,5

4

Toko obat

2

6,25

5

Balai pengobatan masyarakat yayasan

4

12,5

6

Jumlah rumah/ kantor praktek dokter

14

43,75

7

Rumah bersalin

2

6,25

8

Balai kesehatan ibu dan anak

1

3,12

32

100

Total

lviii

Universitas Sumatera Utara

Sarana dan prasarana kesehatan merupakan sarana yang wajib
dimiliki di setiap daerah mana pun, karena dengan terpenuhinya sarana
dan prasarana kesehatan
untuk

membuat

masyarakat

akan

lebih

mudah

mengupayakan kesehatan masyarakat akan tetap selalu terjaga.

Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa prasarana kesehatan di
Kelurahan Tanjung Selamat sebanyak 32 buah yakni balai pengobatan 2
buah

dengan

persentase

sebesar

6,25%,

dan prasarana kesehatan di

Kelurahan Tanjung Selamat berupa apotik terdapat 3 buah dengan persentase
9,37%. Sedangkan prasarana kesehatan posyandu di Kelurahan Tanjung
Selamat terdapat sebanyak 4 buah dengan persentase sebesar 12,5%, dan
prasarana kesehatan

berupa toko obat di Kelurahan Tanjung Selamat

terdapat sebanyak 2 buah dengan persentase sebesar 6,25%. Dan prasarana
kesehatan berupa balai pengobatan di Kelurahan Tanjung Selamat terdapat
sebanyak 4 buah dengan persentase sebesar 12,5%, di Kelurahan Tanjung
Selamat untuk prasarana kesehatan yang berupa praktek dokter terdapat
sebanyak 14 buah dengan persentase sebesar 43,75%. Dan untuk
prasarana kesehatan di Kelurahan Tanjung Selamat berupa rumah bersalin
terdapat sebanyak 2 buah dengan persentase sebesar 6,25%. Dan prasarana
kesehatan lainnya di Kelurahan Tanjung Selamat adalah berupa balai
kesehatan ibu dan anak terdapat sebanyak 1 buah dengan persentase sebesar
3,12%. Dari data tersebut prasarana kesehatan yang terbanyak di Kelurahan
Tanjung Selamat adalah kantor praktek dokter dengan sebanyak 14 unit.
Dari uraian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

pada

Kelurahan

Tanjung Selamat memiliki prasarana kesehatan yang cukup baik.

lix

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10

No.

Sarana Kesehatan

Jumlah

1

Jumlah dokter umum

13 orang

2
3

Jumlah dokter gigi
Jumlah dokter spesialis lainnya

5 orang
2 orang

4

Jumlah paramedis

18 orang

5
6

Bidan
Perawat

15 orang
18 orang

7

Jumlah dokter praktek
Total
Sarana Kesehatan

4 orang
75 orang

Sumber : profil Kelurahan Tanjung Selamat
Tidak hanya prasarana kesehatan yang harus dimiliki sebuah
kelurahan tetapi juga pada sebuah daerah kelurahan haruslah juga memiliki
sarana kesehatan untuk menunjang kesehatan masyarakat agar untuk lebih
baik. Dari tabel 4.10

bahwa sarana kesehatan di Kelurahan Tanjung

Selamat memiliki jumlah dokter umum sebanyak tiga belas orang. Sarana
kesehatan selanjutnya yaitu jumlah dokter gigi sebanyak lima orang, sarana
kesehatan di Kelurahan Tanjung Selamat yaitu dokter spesialis lainnya
adalah sebanyak dua orang. Adapun

juga jumlah paramedis adalah

berjumlah sebesar delapan belas orang. Sedangkan jumlah sarana kesehatan
bidan dengan jumlah sebanyak lima belas orang dan perawat memiliki jumlah
sebanyak delapan belas orang. Dan juga jumlah

dokter praktek

memiliki

jumlah sebesar empat orang. Sepertinya Kelurahan Tanjung Selamat ini
tidak hanya memiliki cukup lengkap prasarana kesehatan tetapi juga sarana
kesehatan yang dimiliki kelurahan ini juga cukup lengkap, ini ditandai

lx

Universitas Sumatera Utara

dengan banyaknya jumlah dokter umum dan dokter prakter di Kelurahan
Tanjung Selamat ini.
4.4.3 Prasarana Peribadatan
Prasarana peribadatan merupakan sarana yang vital dan harus
dimiliki di setiap

daerah,

karena

dengan

adanya

tempat

ibadah

merupakan usaha untuk menciptakan budi yang lebih baik pada setiap umat
beragama. Di setiap kelurahan harus memiliki tempat peribadatan
masyarakat menjadi pribadi yang lebih baik,

karena

dengan

agar

beribadah

kepada Tuhan Yang Maha Esa membuat masyarakat akan lebih berbudi
luhur yang baik. Seperti pada kelurahan Tanjung Selamat
dengan

kelurahan

yang

lainnya

yang

memiliki

sama

juga

sarana peribadatan.

Adapun sarana peribadatan yang dimiliki di Kelurahan Tanjung Selamat
akan disajikan pada tabel 4.11
Tabel 4.11
Prasarana Peribadatan
No.

Prasarana Peribadatan

Jumlah

1.

Masjid

10 buah

2.

Langgar/Surau/Mushola

2 buah

3.

Gereja Kristen Protestan

5 buah

4.

Gereja Katolik

2 buah

5.

Wihara

1 buah

Total
Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

20 buah

Dari tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada Kelurahan Tanjung Selamat
ini memiliki sarana peribadatan sudah cukup lengkap karena terdapat rumah

lxi

Universitas Sumatera Utara

ibadah untuk agama Islam, Kristen dan juga Budha. Pada kelurahan ini
untuk agama Islam terdapat mesjid sebanyak sepuluh buah dan Mushola
sebanyak dua buah. Untuk agama Kristen protestan terdapat sebanyak lima
buah rumah ibadahnya yaitu gereja Kristen Protestan. Dan untuk agama
Kristen katholik terdapat rumah ibadah sebanyak dua buah yaitu

Gereja

kristen katholik. Dan untuk agama Budha terdapat sebanyak satu buah rumah
ibadahnya yaitu wihara. Dengan adanya prasarana peribadatan yang cukup
lengkap di kelurahan ini diharapkan juga warga masyarakat di daerah ini
memiliki budi pekerti yang luhur karena dengan prasarana peribadatan ini
membuat hubungan manusia dengan Sang Pencipta akan lebih baik dan
keadaan rohani masyarakatnya akan jauh lebih alim.
4.4.4 Prasarana Olahraga
Prasarana Olahraga adalah sumber daya yang biasanya berupa
lapangan untuk
memiliki

digunakan

sebagai

tempat

prasarana olahraga juga bukan

berolahraga.

Dengan

hanya bermanfaat untuk

kesehatan tetapi dengan adanya prasarana olahraga membuat hubungan
antara warga masyarakat akan lebih erat lagi

karena

dengan

ikut

berpartisipasi dalam berolahraga bersama membuat masyarakat akan saling
berinteraksi satu sama lain. Misalkan pada suatu kegiatan olahraga seperti
bermain sepak bola yang biasanya melibatkan banyak orang untuk
bermain sepak bola membuat hubungan antar masyarakat akan lebih erat lagi
karena sudah terbiasa berinteraksi sesama satu lingkungan. Dengan kejadian
seperti ini tidak hanya memberikan dampak kesehatan saja tetapi hubungan
sosial antar warga pun akan membuat lebih baik lagi. Pada Kelurahan

lxii

Universitas Sumatera Utara

Tanjung Selamat ini memiliki beberapa sarana olahraga seperti yang
ditunjukkan dalam tabel 4.12
Tabel 4.12
Prasarana Olahraga
No.

Prasarana Olahraga

Jumlah

1

Lapangan Sepak Bola

1 buah

2

Lapangan Bulu Tangkis

6 buah

3

Lapangan Voli

3 buah
Total

10 buah

Sumber: Profil Kelurahan Tanjung Selamat

Dari tabel 4.12
Kelurahan Tanjung

dapat kita ketahui bahwa prasarana olahraga di

Selamat

terdapat

sepuluh

buah

dan

prasarana

olahraga yang paling banyak adalah lapangan bulu tangkis yang memiliki
enam buah lapangan dan lapangan voli memiliki tiga buah lapangan dan
kemudian terdapat satu buah lapangan sepak bola pada Kelurahan Tanjung
selamat ini.

4.4.5 Sarana Sumber Air Bersih
Adapun keadaan Kelurahan Tanjung Selamat dengan melihat sumber
daya air bersih terdapat sumur gali dengan jumlah sebanyak 1.628 unit dengan
kondisi air yang baik. Ada juga sumur pompa dengan jumlah 312 unit dengan
kondisi air yang baik juga. Ada juga sumber air bersih dari PAM dengan
jumlah sebanyak 1.297 dengan kondisi yang baik juga. Terdapat juga depot isi
ulang dengan jumlah dua dan kondisi yang baik juga. Pada kelurahan ini juga
terdapat sungai dengan ukuran sedang dengan kondisi air yang keruh dengan
lxiii

Universitas Sumatera Utara

rincian tabel 4.13
Tabel 4.13
Sumber air bersih

No

Sumber air bersih

Jumlah

1.

Sumur galian

1.628 unit

2.

Sumur pompa

312 unit

3.

PAM

1.297 unit

Total

3237 unit

lxiv

Universitas Sumatera Utara

BAB V
ANALISA DATA
5.1 Pengantar
Pada bab ini penulis menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian
dengan menyebarkan angket (kuesioner) kepada sebanyak 93 responden.
Kuesioner berisikan daftar prtanyaan yang sudah dibuat kemudian disebar kepada
pedagang di pasar Melati. Berdasarkan penyebaran angket atau kuesioner
diperolhr data tentang latar belakang responden melalui jenis kelamin, usia,
agama, suku bangsa, pendidikan terakhir dan jumlah tanggungan anak.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis yang tujuan untuk menata dan
mengelompokkan data menjadi satu bagian-bagian tertentu berdasarkan jawaban
responden. Analisa data yang dimaksud adalah intepretasi langsung berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dilapangan.
Agar pembahasan tersebut tersususn secara sistematis dan jelas, maka
analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan membagai dua sub babberikut ini:
A. Kharakteristik Umum Responden
B. Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah bagi
Pedagang Tradisional di Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang
Kota Medan dilihat dari input, process, output, dan impact.

lxv

Universitas Sumatera Utara

5.2 Kharakteristik Umum Responden
Data mengenai identitas responden yang akan disajikan terdiri dari : jenis
kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, jumlah tanggungan anak.
untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini:
5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data distribusi responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam Tabel
5.1 berikut ini :
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
1.
2.

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Frekuensi

Presentase
(%)

51
42

54,8
45,2

93

100

Sumber: Kuesioner 2017
Berdasarkan tabel 5.2.1 diatas, terdapat 51 responden laki-laki (55,8%)
dan 42 responden perempuan (45,2%). Data tersebut menunjukan bahwa lebih
banyak responden laki- laki daripada responden perempuan.

lxvi

Universitas Sumatera Utara

5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Data distribusi responden berdasarkan usia disajikan dalam Tabel 5.2
berikut ini
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No

Kategori Usia

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

20 – 30 tahun

9

9,6

2.

30 – 40 tahun

22

23,7

3.

40 – 50 tahun

49

52,8

4.

50 tahun keatas

13

13,9

93

100

Jumlah
Sumber: Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa responden didominasi
oleh pedagang yang berusia 40-50 tahun yaitu berjumlah 49 orang responden
(52,8:%). Ini menujukkan bahwa masih banyak pedagang yang bekerja diusia
yang sudah lanjut sedangkan pada usia 20-30 tahun terdapat 9 orang responden
(9,6%)

lxvii

Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama
Data distribusi responden berdasarkan agama disajikan dalam Tabel
5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
Kharakteristik Responden Berdasarkan Agama
No

Agama

Frekuensi

Presentase
(%)

1

Islam

15

16,3

2

Protestan

53

56,9

3

Khatolik

22

23,6

4

Lain-lain

3

3,2

Jumlah

93

100

Sumber: Kuesioner 2017
Data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti
melalui kuesioner adalah terdiri dari 4 klasifikasi. Adapun klasifikasi agama
tersebut adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik dan lain- lain.
Berdasarkan data disajikan pada tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas agama
yang dianut oleh responden adalah Islam sebanyak 15 orang responden (16,3%),
Kristen Protestan sebanyak 53 orang responden (56,9%), Kristen Khatolik
sebanyak 22 orang responden (23,6%) dan lain lain sebanyak 3 orang responden
(3,2%)

lxviii

Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Data distribusi responden berdasarkan suku bangsa disajikan dalam Tabel
5.4 berikut ini :
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No

Suku

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Melayu

7

7,5

2.

Karo

45

48,5

3.

Batak

39

41,9

4.

Lain-lain

2

2,1

93

100

Jumlah

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat terdapat berbagai macam suku
bangsa yang berdagang dipasar Melati mulai dari suku Karo sebanyak 45 orang
responden (48,5%) kemudian suku Batak sebanyak 39 orang responden (41,9%),
suku Melayu sebanyak 7 orang responden (7,5%) dan lain –lain sebanyak 2 orang
responden (2,1%).

lxix

Universitas Sumatera Utara

5.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Data distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir disajikan
dalam Tabel 5.5 berikut ini:
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No

Pendidikan Terakhir

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

SD

20

21,6

2.

SMP

48

51,6

3.

SMA

25

26,8

Jumlah

93

100

Sumber : Kuesioner 2017
Berdasarkan

data yang disajikan pada tabel 5.5 dapat disimpulkan

jumlah responden yang berpendidikan terakhir paling banyak adalah SMP 48
orang responden (51,6%), sedangkan untuk SD sebanyak 20 orang responden
(21,6%) dan SMA sebanyak 25 orang

responden (26,8%). Data tersebut

menunjukan masih banyak pedagang yang tidak melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.

lxx

Universitas Sumatera Utara

5.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anak
Data distribusi responden berdasarkan

Jumlah Tanggungan Anak

disajikan dalam Tabel 5.6 berikut ini:
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anak
No

Tanggungan Anak

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Satu

25

26,8

2.

Lebih dari satu

30

32,4

3.

Tidak ada

38

40,8

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak
tidak memliki jumlah tanggungan anak sebanyak 38 orang responden (41%)
sedangkan lebih dari satu sebanyak 30 orang responden (32,4%) dan jumlah
tanggungan anak yang satu sebanyak 25 orang responden (26,8%). Hal ini
menunjukan bahwa para pedagang sudah tidak memiliki tanggungan yang berat.
5.3 Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi
Pedagang Tradisional di Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang
Kota Medan
Data mengenai evaluasi program BPJS Ketenagakerjaan Bukan
Penerima Upah bagi pedagang tradisional di pasar Melati Kecamatan Medan
Selayang Kota Medan yang akan disajikan terdiri dari empat aspek yaitu masukan
(input), proses (process), keluaran (output), dan dampak (impact). Untuk

lxxi

Universitas Sumatera Utara

memudahkan, peneliti membedakan keempat aspek tersebut mulai dari masukan
(input), proses (process), keluaran (output), dan dampak (impact).
5.3.1 Masukan (Input)
Aspek masukan (input) lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel
berikut ini :
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan mengenai Sosialisasi
BPJS Ketenagakerjaan di pasar Melati

Sosialisasi BPJS
Ketenagakerjaan

No

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Mengetahui

17

18,3

2.

Kurang Mengetahui

76

81,7

3.

Tidak Mengetahui

0

0,0

93

100

Jumlah

Berdasarkan data yang disajikan Tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 76 orang responden (81,7%) kurang mengetahui adanya sosialisasi
BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah dengan alasan karena memang
masih kurang mengetahui tentang program tersebut. Sedangkan sebanyak 17
orang responden (18,3 %) pernah mendengar dan mengetahui telah dilaksanakan
sosialisasi di pasar Melati.

lxxii

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan mengenai Berapa
kali Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
No

Berapa kali sosialisasi BPJS
Ketenagakerjaan

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Hanya sekali

18

19,4

2.

Lebih dari satu kali

2

2,1

3.

Tidak pernah

73

78,5

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.8 dapat disimpulkan bahwa
pedagang hanya sekali mengetahui pernah diadakannya sosialisasi BPJS
Ketenagakerjaan sebanyak 18 orang responden (19,4%) selain itu, ada yang
pernah mendengar sosialisasi dilaksanakan lebih dari satu kali yaitu sebanyak 2
orang responden (2,1%) dan sisanya pedagang tidak pernah mendengar adanya
sosialisasi sebanyak 73 orang responden (78,5%). Salah satu responden Bapak
Hendri, mengungkapkan bahwa “Kemarin memang pernah BPJS kemari buat
acara sosialisasi sekalian buat kegiatan cek kesehatan gratis, itu kalau gak salah
di bulan Oktober mereka buat acara itu, setelah itu belum pernah lagi mereka
buat kegiatan disini”.

lxxiii

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Proses Sosialisasi
BPJS Ketenagakerjaan
No

Proses Sosialisasi BPJS
Ketenagakerjaan

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Dapat dimengerti

15

16,1

2.

Kurang dapat dimengerti

48

51,7

3.

Tidak dapat dimengerti

30

32,2

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

Data yang disajikan pada rabel 5.9 menunjukan bahwa sebanyak 15 orang
responden (16,1%) dapat memahami proses sosialisasi yang dilaksanakan oleh
BPJS hal ini dikarenakan beberapa pedagang sudah memahami program tersebut
sebelumnya. Sedangkan sebanyak 48 orang responden (51,7) kurang dapat
memahami program tersebut dikarenakan baru sekali mendengarnya dan
informasi yang diperoleh belum begitu lengkap. Namun berbeda dengan 30 orang
responden (32,2%) yang tidak dapat mengerti program tersebut karena belum
pernah mendengarnya.

lxxiv

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan mengenai Sosialisasi
Program BPJS Ketenagakerjaan

Tanggapan Pedagang mengenai
Sosialisasi Program BPJS
Ketenagakerjaan

No

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Tertarik

55

59,1

2.

Kurang tertarik

20

21,5

3.

Tidak tertarik

18

19,4

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.10 dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 55 orang responden (59,1%) menyatakan tertarik mengenai sosialisasi
yang dilakasanakan di pasar Melati karena dengan adanya sosialisasi pedagang
dapat memahami program tersebut. Sedangkan sebanyak 20 orang responden
menyatakan kurang tertarik dengan program tersebut karena saat diadakan
sosialisasi dengan keadaan yang tidak kondusif. Sebanyak 18 orang responden
menyatakan tidak tertarik karena sedang berdagang saat dilaksanakan sosialisasi
pada saat itu.

lxxv

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan mengenai Program
BPJS Ketenagakerjaan
Pendapat Pedagangan terhadap
Program BPJS Ketenagakerjaan
bagi Bukan Penerima Upah

No

Frekuensi

Presentase (%)

1.

Baik

67

72,1

2.

Biasa saja

26

27,9

3.

Sangat baik

0

0,0

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.11 menunjukan bahwa sebanyak 67
orang responden (72,1%) menyatakan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan
dinilai baik karena sangat dibutuhkan oleh pedagang untuk menjamin dimasa
depan. Namun sebanyak 26 orang responden (27,9 %) menganggap program ini
biasa saja karena sama dengan program – program lain.
Tabel 5.12
Distribusi Responden Berdasarkan Syarat- Syarat Pendaftaran menjadi
Anggota Peserta
No

Syarat- Syarat Pendaftaran
menjadi Anggota Peserta

Frekuensi

Presentase (%)

1.

Mudah

28

30,1

2.

Agak sulit

45

48,3

3.

Sulit sekali

20

21,6

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

lxxvi

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 5.12 dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 45 orang responden (48,3%) pedangang mengalami kesulitan saat
melengkapi syarat-syarat untuk menjadi anggota peserta karena berkas-berkas
yang dipersiapkan belum lengkap sehingga mengalami kendala. Namun berbeda
dengan 28 orang responden (30,1 %) menyatakan tidak mengalami kesulitan saat
mengurus syarat- syarat menjadi anggota peserta karena berkas-berkas yang harus
dipersiapkan sudah ada.

5.3.2 Proses (Process)
Aspek proses (process) lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel
berikut ini :
Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Program BPJS
Ketenagakerjaan bagi Bukan Penerima Upah
No

Memahami Program BPJS
Ketenagakerjaan bagi Bukan
Penerima Upah

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Memahami

25

26,8

2.

Kurang memahami

54

58,2

3.

Tidak memahami

14

15

93

100

Jumlah
Sumber : Kuesioner 2017

Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel 5.13 dapat disimpulkan bahwa
sebanyak

25

orang

responden

(26,8%)

memahami

program

BPJS

Ketenagakerjaan karena sudah pernah mendengar sebelumnya tentang program

lxxvii

Universitas Sumatera Utara

tersebut. Sebanyak 54 orang kurang memahami secara baik tentang program
tersebut hanya memahami sebatasnya saja seperti yang diungkapkan oleh salah
satu responden Bapak Redison, mengatakan bahwa “Yaah sejauh ini hanya tau
gitu- gitu aja tentang program itu, misalnyakan pas mau pergi ke pajak belanja
untuk jualan tiba-tiba aku diserempet kereta bisalah ku pergunakan itu, untuk
jaminan tua ku nanti bisa aku pakai itu “.

Sedangkan sebanyak 14 orang

responden (15%) tidak memahami program tersebut.
Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Program BPJS
Ketenagakerjaan bagi Bukan Penerima Upah
No

Informasi Program BPJS
Ketenagakerjaan bagi Bukan
Penerima Upah

Frekuensi

Presentase
(%)

1.

Sudah cukup

Dokumen yang terkait

Kualitas Pelayanan Publik Pembuatan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (Studi Tentang Pemberian Pelayanan Bagi Peserta Bukan Penerima Upah di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Kota)

13 271 141

Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

0 0 14

Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

0 0 2

Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

0 1 8

Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

0 0 25

Evaluasi Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah Bagi Pedagang Tradisional Pasar Melati Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

0 0 3

Respon Masyarakat Nelayan Terhadap Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan I Kecamatan Medan Belawan

0 0 22

Respon Masyarakat Nelayan Terhadap Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan I Kecamatan Medan Belawan

0 0 2

Respon Masyarakat Nelayan Terhadap Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan I Kecamatan Medan Belawan

0 0 27

Respon Masyarakat Nelayan Terhadap Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah di Kampung Nelayan Seberang Lingkungan XII Kelurahan I Kecamatan Medan Belawan

0 1 10