Uji Performansi Antena Indoor Umts 2100 Berdasarkan Parameter RSCP dan EC NO DI Terminal Keberangkatan Lantai 2 Bandara Kualanamu Chapter III IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Umum
Pada bab ini diuraikan hasil pengukuran dan analisis uji performansi

berdasarkan parameter RSCP dan Ec/No. Layout dari lantai 2 Bandara Kualanamu
ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Layout dari Lantai 2 Bandara Kualanamu

Map Layout dari sistem antena indoor yang telah terpasang di Bandara
Kualanamu ditunjukkan pada Gambar 4.2.

36
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2 Map Layout dari Lantai 2 Bandara Kualanamu


4.2

Perhitungan Path Loss
Perhitungan link budget, diperlukan rekomendasi atau persetujuan dari

pihak operator baik dari segi material (technical spect) yang digunakan, misalnya
seperti feeder cable, jumper, tinggi antena node B, dan jarak dari antena ke UE
(User Equipment). Biasanya yang sudah ditentukan oleh pihak operator
(penelitian dilakukan di PT Indosat) yang sangat berpengaruh dalam perhitungan
link budget adalah frekuensi (Hz) dan Tx power (dBm), seperti terlihat pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1 Frekuensi dan Tx Power PT. Indosat Tbk.
Sistem

Frekuensi (MHz)

WCDMA

1950-1955 (Up Link)


Tx Power
(W)
20

Tx Power
(dBm)
43

37
Universitas Sumatera Utara

2145 (Down Link)

4.2.1 Loss
Loss merupakan salah satu hal yang mempengaruhi penghitungan link
budget. Karena pada umumnya, masing – masing material (spect) yang digunakan
pada instalasi RF (Radio Frequency) mempunyai rugi–rugi / loss yang berbeda–
beda. Dan semua rugi–rugi / loss itu tergantung dari jenis material.

4.2.2


Cable Loss
Setiap kabel baik dari segi jenis dan juga merek mempunyai rugi-rugi

(loss) yang berbeda-beda. Semakin besar diameter kabel yang dipakai, maka rugirugi (loss) yang didapat semakin kecil dan secara tidak langsung

akan

mempengaruhi daya yang dipancarkan oleh antena. Untuk besarnya nilai loss
pada masing–masing kabel per meter dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Loss pada Kabel Coaxial

Sistem

Frekuensi (MHz)

Cable
loss 1/2”
(dB)


WCDMA

1950-1955 (Up Link)
2140-2145 (Down Link)

0.110

Cable loss
7/8”
(dB)

Cable loss
1 1/4”
(dB)

0.060

0.046

4.2.3 Jumper Loss

Jumper berfungsi untuk menghubungkan antara feeder / kabel dengan
antena. Pada ujung-ujung kabel jumper yang elastis terdapat sebuah konektor.
Tabel 4.3 menunjukkan nilai loss jumper dan connector yang digunakan.

38
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.3 Loss jumper dan connector
Sistem

Frekuensi (MHz)

Jumper 7/8” Loss

WCDMA

1950-1955 (Up Link)
2140-2145 (Down Link)

0.42 dB / buah


4.2.4 Wall Loss
Dinding juga mempunyai rugi-rugi (loss), bahan dasar dinding seperti
Gypsum, Beam, wooden, glass, concrete atau tembok bata sekalipun mempunyai
nilai loss yang berbeda. Wall loss ini dikategorikan dalam beberapa jenis
(PT.INDOSAT tbk.). Untuk besarnya loss diperlihatkan pada Tabel 4.4 dibawah
ini.
Tabel 4.4 Wall loss berdasarkan jenis bahan
Tipe Dinding

Deskripsi

Wall loss

Lw1

Dinding ringan; tipis ( 10 cm)

6.9 dB


Wooden / kayu

Dinding terbuat dari kayu

10.1 dB

Glass / kaca

Dinding terbuat dari kaca

2.2 dB

4.2.5 Body Loss
Body loss pada WCDMA adalah 0 dB.

4.3

Prediksi EIRP

39

Universitas Sumatera Utara

Menghitung EIRP pada masing-masing antena indoor yaitu pada antena
AO.L2.5, AO.L2.19, dan AO.L2.12.
i.

Antena AO.L2.5 yang diamati dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Antena AO.L2.5 pada lantai 2 kualanamu

Untuk menghitung nilai dari EIRP dari antena AO.L2.5 dibutuhkan
perhitungan prediksi dari cable dan connector loss. Hasil dari perhitungan
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Cable dan connector loss AO.L2.5
Panjang
kabel
7/8”
74 m
Jumper 7/8”+connector
2 buah

1 ¼”
131 m
Jumper 1 ¼”+connector
2 buah
∑ Total loss
Tipe Kabel

EIRP

Nilai loss
(dB)
0.06 / m
0.42 / buah
0.046 / m
0.36 / buah

Total loss
(dB)
4.44
0.84

6.026
0.72
12.026

= Tx power (dBm) + Antena Gain (dBi) – cable loss (dB)
= 43 dBm + 4.5 dB – 12.026 dB

40
Universitas Sumatera Utara

= 35.474 dBm

ii.

Antena AO.L2.19 yang diamati dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Antena AO.L2.19 pada lantai 2 kualanamu

Untuk menghitung nilai dari EIRP pada antena AO.L2.19 dibutuhkan
perhitungan prediksi dari cable dan connector loss. Hasil dari perhitungan

dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Cable dan connector loss Antena AO.L2.19
Panjang
kabel
7/8”
89 m
Jumper 7/8”+connector
1 buah
1 ¼”
207 m
Jumper 1 ¼”+connector
2 buah
∑ Total loss
Tipe Kabel

EIRP

Nilai loss
(dB)
0.06 / m
0.42 / buah
0.046 / m
0.36 / buah

Total loss
(dB)
5.34
0.42
9.522
0.72
16.002

= Tx power (dBm) + Antena Gain (dBi) – cable loss (dB)

41
Universitas Sumatera Utara

= 43 dBm - 16.002 dB + 4.5 dBi
= 31.498 dBm

iii.

Antena AO.L2.12 yang diamati dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Antena AO.L2.12 pada lantai 2 kualanamu

Untuk menghitung nilai dari EIRP dari antena AO.L2.12 dibutuhkan
perhitungan prediksi dari cable dan connector loss. Hasil dari perhitungan
dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Cable dan connector loss AO.L2.12
Tipe Kabel
7/8”
Jumper 7/8”+connector
1 ¼”
Jumper 1 ¼”+connector

Panjang
kabel
79 m
2 buah
60 m
0 buah

Nilai loss
(dB)
0.06 / m
0.42 / buah
0.046 / m
0.36 / buah

Total loss
(dB)
4.74
0.84
2.76
0

42
Universitas Sumatera Utara

∑ Total loss

8.34

= Tx power (dBm) + Antena Gain (dBi) – cable loss (dB)

EIRP

= 43 dBm + 4.5 dBi – 8.34 dB
= 39.16 dBm
Nilai dari EIRP yang telah dihitung ditampilkan pada Tabel 4.8.
Table 4.8 Nilai EIRP untuk masing-masing antena

4.4.

Antena

EIRP

AO.L2.5

35.474

AO.L2.19

31.498

AO.L2.12

39.16

Prediksi Path Loss, RSCP dan Ec/No
Perhitungan prediksi path dilakukan dengan menggunakan frekuensi kerja

2.145 MHz. Parameter-parameter yang digunakan pada perhitungan ini terdapat
pada Tabel 2.1, Tabel 2.2, Tabel 2.3, Tabel 3.1 dan Tabel 4.8.

4.4.1

Prediksi Path Loss, RSCP Dan Ec/No dengan Model Propagasi
COST-231
Perhitungan dengan model propagasi COST-231 dilakukan dengan

menggunakan persamaan

2.1. Langkah-langkah dalam perhitungan adalah

sebagai berikut.

43
Universitas Sumatera Utara

4.4.1.1 Prediksi Path Loss, RSCP Dan Ec/No dengan Model Propagasi
COST-231 pada jarak 10 meter
Menghitung Free Space Loss

i.

Untuk jarak 10 meter, nilai dari free space loss yang dihasilkan sama.
f = 2145 MHz, R = 10x10-3 (km)
s

= 32.4 + 20 log (R) + 20 log (f)
= 32.4 + 20 log (10x10-3) + 20 log 2145
= 59.02854593 dB

ii.

Menghitung Path loss

path loss antena AO.L2.5






= 59.02854593 dB + 0 + 1 (6.9) + 0 (18.3)
= 65.92854593 dB

path loss antena AO.L2.19






= 59.02854593 dB + 0 + 2 (2.2) + 0 (18.3)
= 63.42854593 dB

path loss antena AO.L2.12






44
Universitas Sumatera Utara

= 59.02854593 dB + 0 + 1 (6.9) + 0 (18.3)
= 65.92854593 dB

iii.

Menghitung nilai RSCP

RSCP antena AO.L2.5
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 35.474 dBm - 65.92854593 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -47.35454593 dBm

RSCP antena AO.L2.19
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 31.498 dBm - 63.42854593 dB – 4.4 dB – 10 dB
= -46.33054593 dBm

RSCP antena AO.L2.12
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 39.16 dBm - 65.92854593 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -43.66854593 dBm

Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.6.

45
Universitas Sumatera Utara

Perbandingan RSCP

RSCP (dBm)

-40
-42
-44
-46
-48

Gambar 4.6 Nilai RSCP untuk jarak 10 meter

iv.

Menghitung nilai Ec/No

Ec/No antena AO.L2.5


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -47.35454593 dBm – (-45 dBm)
= -2.35454593 dB

Ec/No antena AO.L2.19


= -46 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -46.33054593 dBm – (-45 dBm)
= -1.33054593 dB

Ec/No antena AO.L2.12


= -46 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -43.66854593 dBm – (-44 dBm)

46
Universitas Sumatera Utara

= 0.33145407 dB
Perbandingan nilai dari perhitungan Ec/No dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Perbandingan Ec/No

Ec/No (dB)

1
0
-1
-2
-3

Gambar 4.7 Nilai Ec/No untuk jarak 10 meter

4.4.1.2 Prediksi Path Loss, RSCP Dan Ec/No dengan Model Propagasi
COST-231 pada jarak 25 meter
Menghitung Free Space Loss

i.

Untuk jarak 25 meter, nilai dari free space loss yang dihasilkan sama.
f = 2145 MHz, R = 25x10-3 (km)
s

= 32.4 + 20 log (R) + 20 log (f)
= 32.4 + 20 log (25 x 10-3) + 20 log 2145
= 66.9873461 dB

ii.

Menghitung Path loss

path loss antena AO.L2.5






= 66.9873461 dB + 0 + 1 (6.9) + 0 (18.3)
= 73.8873461 dB
47
Universitas Sumatera Utara

path loss antena AO.L2.19






= 66.9873461 dB + 0 + 2 (2.2) + 0 (18.3)
= 71.3873461 dB

path loss antena AO.L2.12






= 66.9873461 dB + 0 + 1 (6.9) + 0 (18.3)
= 73.8873461 dB

iii.

Menghitung nilai RSCP

RSCP antena AO.L2.5
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 35.474 dBm - 73.8873461 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -55.3133461 dBm

RSCP antena AO.L2.19
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 31.498 dBm - 71.3873461 dB – 4.4 dB – 10 dB
= -54.2893461 dBm

48
Universitas Sumatera Utara

RSCP antena AO.L2.12
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 39.16 dBm - 73.8873461

dB - 6.9 dB – 10 dB

= -51.6273461 dBm

Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Perbandingan RSCP

RSCP (dBm)

-48
-50
-52
-54
-56

Gambar 4.8 Nilai RSCP untuk jarak 25 meter

iv.

Menghitung nilai Ec/No

Ec/No antena AO.L2.5


= -46 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -55.3133461 dBm – (-46 dBm)
= -9.313346104 dB

Ec/No antena AO.L2.19


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI

49
Universitas Sumatera Utara

= -54.2893461 dBm – (-45 dBm)
= -9.289346104 dB

Ec/No antena AO.L2.12


= -47 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -51.6273461 dBm – (-47 dBm)
= -4.627346104 dB
Perbandingan nilai dari perhitungan Ec/No dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Perbandingan Ec/No

Ec/No (dB)

0
-2

-4
-6
-8
-10

Gambar 4.9 Nilai Ec/NO untuk jarak 25 meter

4.3.1.3 Prediksi Path Loss, RSCP Dan Ec/No dengan Model Propagasi
COST-231 pada Jarak 30 meter
Menghitung Free Space Loss

i.

Untuk jarak 25 meter, nilai dari free space loss yang dihasilkan sama.
f = 2145 MHz, R = 30 x 10-3 (km)
s

= 32.4 + 20 log (R) + 20 log (f)
= 32.4 + 20 log (30 x 10-3) + 20 log 2145

50
Universitas Sumatera Utara

= 68.57097102 dB

ii.

Menghitung Path loss

path loss antena AO.L2.5






= 68.57097102 dB + 0 + 1 (6.9) + 0 (18.3)
= 75.47097102 dB

path loss antena AO.L2.19






= 68.57097102 dB + 0 + 2 (2.2) + 0 (18.3)
= 72.97097102 dB

path loss antena AO.L2.12






= 68.57097102 dB + 0 + 1 (6.9) + 0 (18.3)
= 75.47097102 dB

iii.

Menghitung nilai RSCP

RSCP antena AO.L2.5
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)

51
Universitas Sumatera Utara

= 35.474 dBm - 75.47097102 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -56.89697102 dBm

RSCP antena AO.L2.19
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 31.498 dBm - 72.97097102 dB – 4.4 dB – 10 dB
= -55.87297102 dBm

RSCP antena AO.L2.12
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 39.16 dBm - 75.47097102 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -53.21097102 dBm

Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Perbandingan RSCP

RSCP (dBm)

-50

-52
-54
-56
-58

Gambar 4.10 Nilai RSCP untuk jarak 30 meter

52
Universitas Sumatera Utara

iv.

Menghitung nilai Ec/No

Ec/No antena AO.L2.5


= -47 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -56.89697102 dBm – (-47 dBm)
= -9.896971025 dB

Ec/No antena AO.L2.19


= -44 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -55.87297102 dBm – (-44 dBm)
= -11.87297102 dB
Ec/No antena AO.L2.12


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -53.21097102 dBm – (-45 dBm)
= -8.210971025 dB
Perbandingan nilai dari perhitungan Ec/No dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Perbandingan Ec/No

Ec/No (dB)

0
-5
-10
-15

Gambar 4.11 Nilai Ec/No untuk jarak 30 meter

53
Universitas Sumatera Utara

4.4.2

Prediksi path loss, RSSI, RSCP, dan Ec/No dengan model propagasi
ITU-R
Perhitungan

dengan

menggunakan persamaan

model

propagasi

ITU-R

dilakukan

dengan

2.2. Langkah-langkah dalam perhitungan adalah

sebagai berikut.

4.4.2.1 Prediksi path loss, RSCP, dan Ec/No dengan model propagasi
ITU-R pada jarak 10 meter
i.

Menghitung Path loss

= 20 log 2145 + 22 (log 10) + 6 (0) - 28
= 60.62854593dB

ii.

Menghitung nilai RSCP

Nilai EIRP dapat dilahat pada Tabel 4.8
RSCP antena AO.L2.5
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 35.474 dBm - 60.62854593dB - 6.9 dB – 10 dB
= -42.05454593 dBm

RSCP antena AO.L2.19
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)

54
Universitas Sumatera Utara

= 31.498 dBm - 60.62854593 dB – 4.4 dB – 10 dB
= -43.53054593 dBm

RSCP antena AO.L2.12
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 39.16 dBm - 60.62854593 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -38.36854593 dBm

Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Perbandingan RSCP

RSCP (dBm)

-34
-36
-38
-40
-42
-44

Gambar 4.12 Nilai RSCP untuk jarak 10 meter

iii.

Menghitung nilai Ec/No

Ec/No antena AO.L2.5


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -42.05454593 dBm – (-45 dBm)
= 2.94545407 dB
55
Universitas Sumatera Utara

Ec/No antena AO.L2.19


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -43.53054593 dBm – (-45 dBm)
= 1.46945407 dB

Ec/No antena AO.L2.12


= -44 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -38.36854593 dBm – (-44 dBm)
= 5.63145407 dB
Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.13.

Perbandingan Ec/No

Ec/No (dB)

6
5
4
3
2
1
0

Gambar 4.13 Nilai Ec/No untuk jarak 10 meter

4.4.2.2 Prediksi path loss, RSCP, dan Ec/No dengan model propagasi

56
Universitas Sumatera Utara

ITU-R pada jarak 25 meter
i.

Menghitung Path loss

= 20 log 2145 + 22 (log 25) + 6 (0) - 28
= 69.38322612 dB

ii.

Menghitung nilai RSCP

Nilai EIRP dapat dilahat pada Tabel 4.8
RSCP antena AO.L2.5
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 35.474 dBm - 69.38322612 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -50.80922612 dBm

RSCP antena AO.L2.19
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 31.498 dBm - 69.38322612 dB – 4.4 dB – 10 dB
= -52.28522612 dBm

RSCP antena AO.L2.12
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 39.16 dBm - 69.38322612 dB - 6.9 dB – 10 dB

57
Universitas Sumatera Utara

= -47.12322612 dBm

Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Perbandingan RSCP

RSCP (dBm)

-44
-46
-48
-50
-52
-54

Gambar 4.14 Nilai RSCP untuk jarak 25 meter

iii.

Menghitung nilai Ec/No

Ec/No antena AO.L2.5


= -46 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -50.80922612 dBm – (-46 dBm)
= -4.809226121 dB

Ec/No antena AO.L2.19


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -52.28522612 dBm – (-45 dBm)
= -7.285226121 dB

Ec/No antena AO.L2.12
58
Universitas Sumatera Utara



= -47 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -47.12322612 dBm – (-47 dBm)
= -0.123226121 dB
Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Perbandingan Ec/No

Ec/No (dB)

0
-2
-4
-6
-8

Gambar 4.15 Nilai Ec/No untuk jarak 25 meter

4.4.2.3 Prediksi path loss, RSCP, dan Ec/No dengan model propagasi
ITU-R pada jarak 30 meter
i.

Menghitung Path loss

= 20 log 2145 + 22 (log 30) + 6 (0) - 28
= 71.12521353 dB

ii.

Menghitung nilai RSCP

Nilai EIRP dapat dilahat pada Tabel 4.8
RSCP antena AO.L2.5

59
Universitas Sumatera Utara

RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 35.474 dBm - 71.12521353 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -52.55121353 dBm

RSCP antena AO.L2.19
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 31.498 dBm - 71.12521353 dB – 4.4 dB – 10 dB
= -54.02721353 dBm

RSCP antena AO.L2.12
RSCP

= EIRP – wall loss – body loss – path loss –Σ (handover + fading
margin)
= 39.16 dBm - 71.12521353 dB - 6.9 dB – 10 dB
= -48.86521353 dBm

Perbandingan nilai dari perhitungan RSCP dapat dilihat pada Gambar 4.16.

60
Universitas Sumatera Utara

RSCP (dBm)

Perbandingan RSCP
-46
-47
-48
-49
-50
-51
-52
-53
-54
-55

Gambar 4.16 Nilai RSCP untuk jarak 30 meter

iii.

Menghitung nilai Ec/No

Ec/No antena AO.L2.5


= -47 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -52.55121353 dBm – (-47 dBm)
= -5.551213534 dB

Ec/No antena AO.L2.19


= -44 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI
= -54.02721353 dBm – (-44 dBm)
= -10.02721353 dB

Ec/No antena AO.L2.12


= -45 dBm

Ec/No = RSCP – RSSI

61
Universitas Sumatera Utara

= -48.86521353 dBm – (-45 dBm)
= -3.865213534 dB
Perbandingan nilai dari perhitungan Ec/No dapat dilihat pada Gambar 4.17

Perbandingan Ec/No

Ec/No (dB)

0
-5
-10
-15

.
Gambar 4.17 Nilai Ec/No untuk jarak 30 meter

4.5

Pengukuran RSCP dan Ec/No menggunakan TEMS
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jarak yang berbeda dari

antena indoor sehingga akan diperoleh hasil pengukuran dengan menggunkan
TEMS seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.11, 4.12 dan 4.13.

4.5.1

Pengukuran RSCP dan Ec/No menggunakan TEMS jarak 10 meter

1.

Antena indoor AO.L2.5
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -59 dBm dan Ec/No = -12.00 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.18.

62
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.18 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.5

2.

Antena indoor AO.L2.19
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -5 dBm dan Ec/No = -9.50 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat dilihat
pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.19

63
Universitas Sumatera Utara

Antena indoor AO.L2.12

3.

Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran
RSCP = -56 dBm dan Ec/No = -12.00 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.20

Perbandingan Ec/No
jarak 10
Ec/No (dB)

0
-5
-10
-15

Gambar 4.20 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.12
Hasil dari pengukuran masing-masing antena untuk jarak 10 meter dapat
ditampilkan pada Gambar 4.21.
Perbandingan RSCP

Perbandingan Ec/No
0

-54

Ec/No (dB)

RSCP (dBm)

-52

-56
-58
-60

-5
-10
-15

Gambar 4.21 Perbandingan RSCP dan Ec/No dari software TEMS jarak 10
meter

64
Universitas Sumatera Utara

4.5.2

Pengukuran RSCP dan Ec/No menggunakan TEMS jarak 25 meter

1.

Antena indoor AO.L2.5
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -60 dBm dan Ec/No = -12.50 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.22.

Gambar 4.22 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.12
2.

Antena indoor AO.L2.19
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -54 dBm dan Ec/No = -9.50 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat dilihat
pada Gambar 4.23.

65
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.23 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.19
3.

Antena indoor AO.L2.12
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -59 dBm dan Ec/No = -12.00 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.12

66
Universitas Sumatera Utara

Hasil dari pengukuran masing-masing antena untuk jarak 25 meter dapat
ditampilkan pada Gambar 4.25.

Perbandingan RSCP

Perbandingan Ec/No
0

-52

Ec/No (dB)

RSCP (dBm)

-50

-54
-56

-5

-10

-58
-60

-15

Gambar 4.25 Perbandingan RSCP dan Ec/No dari software TEMS jarak 25
meter
4.5.3

Pengukuran RSCP dan Ec/No menggunakan TEMS jarak 30 meter

1.

Antena indoor AO.L2.5
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -58 dBm dan Ec/No = -12.50 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.26.

Gambar 4.26 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.5

67
Universitas Sumatera Utara

2.

Antena indoor AO.L2.19
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -56 dBm dan Ec/No = -12.00 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.27.

Gambar 4.27 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.19
3.

Antena indoor AO.L2.12
Dari hasil pengukuran melalui software TEMS didapat hasil pengukuran

RSCP = -59 dBm dan Ec/No = -12.00 dB. Nilai dari RSCP dan Ec/No dapat
dilihat pada Gambar 4.28.

68
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.28 Nilai RSCP dan Ec/No dari software TEMS pada antena AO.L2.12
Hasil dari pengukuran masing-masing antena untuk jarak 30 meter dapat
ditampilkan pada Gambar 4.29.

Perbandingan Ec/No

-54

-11,6

-55

-11,8

Ec/No (dB)

RSCP (dBm)

Perbandingan RSCP

-56
-57

-12
-12,2

-58

-12,4

-59

-12,6

Gambar 4.29 Perbandingan RSCP dan Ec/No dari software TEMS jarak 30
meter

69
Universitas Sumatera Utara

4.6

Perbandingan hasil RSCP dan Ec/No dengan model propagasi COST
231, ITU-R dan TEMS

4.6.1 RSCP (Received Signal Code Power)
4.6.1.1 RSCP pada jarak 10 meter
Hasil prediksi RSCP menggunakan model COST-231 dan ITU-R dapat
dilihat pada Tabel 4.9 dan pada Gambar 4.30.

Tabel 4.9 Perbandingan RSCP dengan Model COST 231, ITU-R dan TEMS
Pada jarak 10 meter
RSCP
Antena
COST 231

ITU-R

TEMS

AO.L2.5

-47.35454593

-42.05454593

-59

AO.L2.19

-46.33054593

-43.53054593

-55

AO.L2.12

-43.66854593

-38.36854593

-56

Dari Tambar 4.9 terlihat nilai dari RSCP menggunakan perhitungan
metode COST-231 dan ITU-R lebih bagus daripada nilai yang diukur secara
langsung di lapangan. Dengan COST-231 nilai RSCP berturut sebesar 47.35454593 dBm, -46.33054593 dBm dan -43.66854593 dBm. Menggunakan
metode ITU-R nilai RSCP berturut sebesar -42.05454593 dBm, -43.53054593
dBm dan -38.36854593 dBm dan dengan pengukuran secara langsung dengan
TEMS nilai RSCP berturut sebesar -59 dBm, -55 dBm dan -56 dBm.

70
Universitas Sumatera Utara

Perbandingan RSCP
0

-10

RSCP (dBm)

-20

COST-231

ITU-R

-30

TEMS
-40

-50

-60

Gambar 4.30 Grafik perbandingan RSCP 10 meter

4.6.1.2 RSCP pada jarak 25 meter
Hasil prediksi RSCP menggunakan model COST-231 dan ITU-R dapat
dilihat pada Tabel 4.10 dan pada Gambar 4.31.
Tabel 4.10 Perbandingan RSCP dengan Model COST 231, ITU-R dan TEMS
pada jarak 25 meter
RSCP
Antena
COST 231

ITU-R

TEMS

AO.L2.5

-55.3133461

-50.80922612

-60

AO.L2.19

-54.2893461

-52.28522612

-54

AO.L2.12

-51.6273461

-47.12322612

-59

Dari Gambar 4.31 terlihat nilai dari RSCP menggunakan perhitungan
metode COST-231 dan ITU-R lebih bagus daripada nilai yang diukur secara

71
Universitas Sumatera Utara

langsung di lapangan. Dengan COST-231 nilai RSCP berturut sebesar 55.3133461 dBm, -54.2893461 dBm dan -51.6273461 dBm. Menggunakan
metode ITU-R nilai RSCP berturut sebesar -50.80922612 dBm, -52.28522612
dBm dan -47.12322612 dBm dan dengan pengukuran secara langsung dengan
TEMS nilai RSCP berturut sebesar -60 dBm, -54 dBm dan -59 dBm.

Perbandingan RSCP
0

RSCP (dBm)

-10

-20

COST-231
ITU-R

-30

TEMS
-40

-50

-60

Gambar 4.31 Grafik perbandingan RSCP 25 meter

4.6.1.3 RSCP pada jarak 30 meter
Hasil prediksi RSCP menggunakan model COST-231 dan ITU-R dapat dilihat
pada Tabel 4.11 dan pada Gambar 4.32.

72
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.11 Perbandingan RSCP dengan Model COST 231, ITU-R dan TEMS
pada jarak 30 meter
RSCP
Antena
COST 231

ITU-R

TEMS

AO.L2.5

-56.89697102

-52.55121353

-58

AO.L2.19

-55.87297102

-54.02721353

-56

AO.L2.12

-53.21097102

-48.86521353

-59

Dari Gambar 4.32 terlihat nilai dari RSCP menggunakan perhitungan
metode COST-231 dan ITU-R lebih bagus daripada nilai yang diukur secara
langsung di lapangan. Dengan COST-231 nilai RSCP berturut sebesar 56.89697102 dBm, -55.87297102 dBm dan -53.21097102 dBm. Menggunakan
metode ITU-R nilai RSCP berturut sebesar -52.55121353 dBm, -54.02721353
dBm dan -48.86521353 dBm dan dengan pengukuran secara langsung dengan
TEMS nilai RSCP berturut sebesar -58 dBm, -56 dBm dan -59 dBm.

Perbandingan RSCP
0
AO.L2.5

AO.L2.19

AO.L2.12

-10

RSCP (dBm)

-20

COST-231
ITU-R

-30

TEMS
-40
-50
-60

Gambar 4.32 Grafik perbandingan RSCP 30 meter

73
Universitas Sumatera Utara

4.6.2 Ec/No (Energy carrier per Noice)
4.6.2.1 Ec/No pada jarak 10 meter
Hasil prediksi Ec/No dengan menggunkan model ITU-R, COST 231 dan
melalui pengukuran secara langsung dengan TEMS dapat dilihat pada Tabel 4.12
dan pada Gambar 4.33.

Tabel 4.12 Perbandingan Ec/No dengan Model COST 231, ITU-R dan TEMS
pada jarak 10 meter

Ec/No
Antena
COST 231

ITU-R

TEMS

AO.L2.2

-2.35454593

2.94545407

-12

AO.L2.19

-1.33054593

1.46945407

-9.5

AO.L2.12

0.33145407

5.63145407

-12

Dari Gambar 4.33 terlihat nilai dari Ec/No menggunakan perhitungan
metode COST-231, ITU-R dan dengan pengukuran secara langsung menggunakan
TEMS. Dengan COST-231 nilai Ec/No berturut sebesar -2.35454593 dB,
-1.33054593 dB dan 0.33145407 dB. Menggunakan metode ITU-R nilai Ec/No
berturut sebesar 2.94545407 dB, 1.46945407 dB, dan 5.63145407 dB dan dengan
pengukuran secara langsung dengan TEMS nilai Ec/No berturut sebesar -12 dB, 9.5 dB dan -12 dB.

74
Universitas Sumatera Utara

Perbandingan Ec/No
6
4

Ec/No (dB)

2
0

COST-231

-2

ITU-R

-4

TEMS

-6
-8
-10
-12

Gambar 4.33 Grafik perbandingan Ec/No 10 meter

4.6.2.2 Ec/No pada jarak 25 meter
Hasil prediksi Ec/No dengan menggunkan model ITU-R, COST 231 dan
melalui pengukuran secara langsung dengan TEMS dapat dilihat pada Tabel 4.13
dan pada Gambar 4.34.

Tabel 4.13 Perbandingan Ec/No dengan Model COST 231, ITU-R dan TEMS
pada jarak 25 meter

Ec/No
Antena
COST 231

ITU-R

TEMS

AO.L2.2

-9.313346104

-4.809226121

-12.5

AO.L2.19

-9.289346104

-7.285226121

-9.5

AO.L2.12

-4.627346104

0.123226121

-12

75
Universitas Sumatera Utara

Dari Gambar 4.34 terlihat nilai dari Ec/No menggunakan perhitungan
metode COST-231, ITU-R dan dengan pengukuran secara langsung menggunakan
TEMS. Dengan COST-231 nilai Ec/No berturut sebesar -9.313346104 dB,
-9.289346104 dB dan -4.627346104 dB. Menggunakan metode ITU-R nilai
Ec/No berturut sebesar -4.809226121 dB, -7.285226121 dB, dan 0.123226121 dB
dan dengan pengukuran secara langsung dengan TEMS nilai Ec/No berturut
sebesar

-12.5 dB, -9.5 dB dan -12 dB.

Perbandingan Ec/No
0
-2

Ec/No (dB)

-4

COST-231

-6

ITU-R

-8

TEMS

-10
-12
-14

Gambar 4.34 Grafik perbandingan Ec/No 25 meter

4.6.2.3 Ec/No pada jarak 30 meter
Hasil prediksi Ec/No dengan menggunkan model ITU-R, COST 231 dan
melalui pengukuran secara langsung dengan TEMS dapat dilihat pada Tabel 4.14
dan pada Gambar 4.35.

76
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.14 Perbandingan Ec/No dengan Model COST 231, ITU-R dan TEMS
pada jarak 30 meter

Ec/No
Antena
COST 231

ITU-R

TEMS

AO.L2.2

-9.896971025

-5.551213534

-12.5

AO.L2.19

-11.87297102

-10.02721353

-12

AO.L2.12

-8.210971025

-3.865213534

-12

Dari Gambar 4.35 terlihat nilai dari Ec/No menggunakan perhitungan
metode COST-231, ITU-R dan dengan pengukuran secara langsung menggunakan
TEMS. Dengan COST-231 nilai Ec/No berturut sebesar -9.896971025 dB,
-11.87297102 dB dan -8.210971025 dB. Menggunakan metode ITU-R nilai
Ec/No berturut sebesar -5.551213534 dB, -10.02721353 dB, dan -3.865213534
dB dan dengan pengukuran secara langsung dengan TEMS nilai Ec/No berturut
-12.5 dB, -12 dB dan -12 dB.

Perbandingan Ec/No
0
-2
-4

Ec/No (dB)

sebesar

COST-231
-6

ITU-R

-8

TEMS

-10
-12
-14

Gambar 4.35 Grafik perbandingan Ec/No 30 meter

77
Universitas Sumatera Utara

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab 4, maka dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan teori menggunakan propagasi COST-231
dan ITU-R yang ternbaik adalah pada jarak 10 m. RSCP yang didapatkan
pada antena AO.L2.5, AO.L2.19, dan AO.L2.12 berturut sebesar 47.35454593 dBm, -46.33054593 dBm dan -43.66854593 dBm.
Menggunakan metode ITU-R nilai RSCP berturut sebesar -42.05454593
dBm, -43.53054593 dBm dan -38.36854593 dBm dan dengan pengukuran
secara langsung dengan TEMS nilai RSCP berturut sebesar -59 dBm, -55
dBm dan -56 dBm.
2. Berdasarkan hasil perhitungan teori menggunakan propagasi COST-231
dan ITU-R yang terbaik adalah pada jarak 10 m. Ec/No yang didapatkan
pada antena AO.L2.5, AO.L2.19, dan AO.L2.12 berturut sebesar 2.35454593 dB, -1.33054593 dB dan 0.33145407 dB. Menggunakan
metode ITU-R nilai Ec/No berturut sebesar 2.94545407 dB, 1.46945407
dB, dan 5.63145407 dB dan dengan pengukuran secara langsung dengan
TEMS nilai Ec/No berturut sebesar -12 dB, -9.5 dB dan -12 dB.
3. Berdasarkan perhitungan teori menggunakan COST-231 dan ITU-R, hasil
prediksi RSCP dan Ec/No menggunakan

COST-231 yang dihasilkan

lebih mendekati dengan hasil pengukuran di lapangan.

78
Universitas Sumatera Utara