Konsep keseimbangan antara kesehatan men
Konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku
DISUSUN OLEH :
Julistya Fernanda
: 1307101130043
Raudhatul Jannah
: 1307101130026
DOSEN PENGAMPU
NUCKE YULANDARI, S.Psi., M.Psi., Psikolog
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2016
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI ...............................................................................................5
2.1 Defenisi Bencana......................................................................................................5
2.2 Definisi Kelompok Rentan.......................................................................................7
2.3 Cara membantu Kelompok Rentan Dewasa.............................................................11
BAB III KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar belakang
Berbagai bencana telah menimbulkan korban dalam jumlah yang besar, perubahan
iklim global yang mengakibatkan banjir maupun kekeringan, gerakan patahan bumi yang
mengakibatkan gempa bumi dan tsunami, penebangan liar yang berakibat tanah longsor
serta bencana konflik dan terorisme. Setiap tahun ribuan orang meninggal dunia, ratusan
ribu yang lain kehilangan kehidupan mereka. Banyak korban yang selamat menderita
sakit dan cacat. Rumah, tempat kerja, ternak, dan peralatan menjadi rusak atau hancur.
Korban juga mengalami dampak psikologis akibat bencana, misalnya ketakutan,
kecemasan akut, perasaan mati rasa secara emosional, dan kesedihan yang mendalam
yang lebih dikenal dengan trauma. Penyebab trauma tidak hanya bencana alam, namun
juga pengalaman yang mengancam dan tidak menyenangkan. Bagi sebagian individu,
dampak ini memudar dengan berjalannya waktu. Tapi untuk banyak orang lain, bencana
memberikan dampak psikologis
jangka panjang, baik yang terlihat jelas misalnya
depresi, psikosomatis (keluhan fisik yang diakibatkan oleh masalah psikis) ataupun yang
tidak langsung : konflik, hingga perceraian.
Maka kami berharap penulisan makalah kami dengan tema konsep keseimbangan
antara kesehatan mental dan perilaku ini dapat bermanfaat sehingga dapat menambah
pengetahuan dan menghasilkan teknik-teknik terintegrasi dan terkini untuk diterapkan
dalam menjelaskan trauma psikologis dalam prespektif psikologi positif.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi kesehatan mental?
2. Apa definisi perilaku?
3. Bagaimana konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi kesehatan mental
2. Mengetahui definisi perilaku
3. Mengetahui bagaimana konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku
BAB II
PENDAHULUAN
4
2.1 Definisi kesehatan mental
Menurut Jahoda kesehatan mental dikatagorikan sebagai kondisi positif yang
dipengaruhi oleh sumberdaya psikologis individu dan keinginan individu untuk
mengembangkan pribadinya (dalam Snyder & Lopez, 2007). Jahoda mendeskripsikan 6 ciri
dari individu yang sehat secara mental yaitu:
1. Memiliki sikap penerimaan diri, keberhargaan atau kepercayaan diri dan persepsi
tentang diri yang tepat.
2. Dapat mengembangkan potensinya.
3. Dapat mengintegrasikan sikap-sikap tersebut dalam pribadinya.
4. Ada identitas dan nilai yang berkontribusi terhadapnya.
5. Persepsi tidak dipengaruhi oleh kebutuhan subjektif (pribadi).
6. Dapat beradaptasi dan dapat menikmati kasih sayang, pekerjaan, dan aktivitasnya.
Pada tahun 1999 the Surgeon General, mendefinisikan kesehatan mental adalah
kondisi prima dari keberfungsian mental yang menjadikan individu terlibat dalam sktifitas
produktif, memiliki hubungan sosial yang baik dan memuaskan, juga memiliki kemmapuan
untuk beradaptasi terhadap perubahan dan dapat bertahan dalam keberagaman (U.S. Public
Health Service dalam Lopez, 2009). Menurut World Health Organization’s pada
tahun 2004 kesehatan mental adalah kondisi dimana individu menyadari
kemampuannya, dapat menghadapi dan bertahan pada tingkat stres yang
normal di kehidupan, dapat bekerja secara produktif, dan dapat berkontribusi
untuk masyarakat atau lingkungannya (dalam Lopez, 2009).
Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh di atas, kesehatan mental dapat didefinisikan
sebagai kondisi yang dapat menyadari potensinya, dapat bertahan dan menghadapi masalah,
dapat beradaptasi terhadap perubahan, dan dapat berkontribusi dalam masyarakat atau
lingkungannya.
2.2 Definisi Perilaku
5
2.3 Konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku
Menurut Snyder dan Lopez ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui sebelum
membahas keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku yaitu (Snyder & Lopez,
2007):
1. Perilaku abnormal terlihat lebih menarik perhatian para klinisi kerena perilaku normal
dianggap kurang berkontribusi dalam diagnosa dan dalam proses pengobatan.
Sebagian individu ingin mengalami, mengerti, dan mendiskusikan tentang perilaku
abnormal karena terkadang perilaku abnormal bingung tentang keadaan individu lain
bahkan juga mungkin kita bingung dengan keadaan kita sendiri. Tidak ada definisi
baku yang universal tentang abnormalitas karena abnormalitas adalah didefinisikan
secara standar sosial, perilaku yang melanggar norma sosial dan disertai perasaan
tidak nyaman. Ada 3 kata kunci yang secara ringkas menjelaskan hal tersebut yakni
frekuensi perilaku, fungsi perilaku, dan dampak dari perilaku tersebut dalam
kehidupan individu. Menurut Snyder dan Lopez sisi positif dari pengalaman dan
perilaku juga patut mendapatkan perhatian khusus karena kekuatan dan emosi positif
adalah dasar dari kesehatan mental.
2. Menolak pengaruh lingkungan dan pengeruh positif terhadap kesehatan mental. Hal
ini menciptakan bias yang dapat mempengaruhi pemahaman kita terhadap
keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku. Sedangkan jika kita dapat juga
memfokuskan diri pada pengaruh lingkungan kita dapat menemukan sumber daya
yang dapat membuat kita sehat secara mental. Pada tahun 1991 Beatrice Wright
memperkenalkan 4 pendekatan yang dapat mengkonsepkan tentang kelebihan dan
kelemahan individu secara komperhensif, juga dapat mengetahui pengaruh
lingkungan seperti sumber strees dan sumber daya yang dapat digunakna individu.
Empat pendekatan tersebut adalah:
a. Mendefinisikan dan memahami karakteristik individu.
b. Mengetahui kekuatan individu.
c. Mengetahui sumber stress dan faktor yang dapat merusak dari lingkungan.
d. Menegtahui sumberdaya dan peluang yang dimiliki dan dapat didapatkan oleh
individu
3. Pengetahuan yang terbatas tetang tahap perkembangan. Psikolog perkembangan
berfokus pada asal dan fungsi dari perilaku. Menurut Ivey (dalam Snyder & Lopez,
2007) untuk memahami individu harus diperoleh informasi tentang perkembangan
diri dan keluarganya. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa kepribadian yang telah
terbentuk dari proses dan dalam tahap perkembangan indivu mempengaruhi sikapnya
yang sevara tidak langsung mempengaruhi kesehan mental individu tersebut. Dalam
penelitian Five-Factor Model of Personality McCre dan Costa juga dikatakan bahwan
kepribadian dan temperamen mempengaruhi kekuatan personal yang dimiliki oleh
individu (dalam Lopez, 2009).
6
DAFTAR PUSTAKA
Palang
Merah
Indonesia.
(2011).
Pemulihan
Bencana.
Retrieved
from
http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/manajemen-bencana/pemulihanbencana.html
Lopez, S., J. (2009). The encyclopedia of positive psychology volume 1. United kingdom:
John Willey and Sons, Ltd.
Buku sagenya lopez yg 2007 blm raudha tulis di dapus, tolong tulis sekalian ya tya
DISUSUN OLEH :
Julistya Fernanda
: 1307101130043
Raudhatul Jannah
: 1307101130026
DOSEN PENGAMPU
NUCKE YULANDARI, S.Psi., M.Psi., Psikolog
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2016
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI ...............................................................................................5
2.1 Defenisi Bencana......................................................................................................5
2.2 Definisi Kelompok Rentan.......................................................................................7
2.3 Cara membantu Kelompok Rentan Dewasa.............................................................11
BAB III KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar belakang
Berbagai bencana telah menimbulkan korban dalam jumlah yang besar, perubahan
iklim global yang mengakibatkan banjir maupun kekeringan, gerakan patahan bumi yang
mengakibatkan gempa bumi dan tsunami, penebangan liar yang berakibat tanah longsor
serta bencana konflik dan terorisme. Setiap tahun ribuan orang meninggal dunia, ratusan
ribu yang lain kehilangan kehidupan mereka. Banyak korban yang selamat menderita
sakit dan cacat. Rumah, tempat kerja, ternak, dan peralatan menjadi rusak atau hancur.
Korban juga mengalami dampak psikologis akibat bencana, misalnya ketakutan,
kecemasan akut, perasaan mati rasa secara emosional, dan kesedihan yang mendalam
yang lebih dikenal dengan trauma. Penyebab trauma tidak hanya bencana alam, namun
juga pengalaman yang mengancam dan tidak menyenangkan. Bagi sebagian individu,
dampak ini memudar dengan berjalannya waktu. Tapi untuk banyak orang lain, bencana
memberikan dampak psikologis
jangka panjang, baik yang terlihat jelas misalnya
depresi, psikosomatis (keluhan fisik yang diakibatkan oleh masalah psikis) ataupun yang
tidak langsung : konflik, hingga perceraian.
Maka kami berharap penulisan makalah kami dengan tema konsep keseimbangan
antara kesehatan mental dan perilaku ini dapat bermanfaat sehingga dapat menambah
pengetahuan dan menghasilkan teknik-teknik terintegrasi dan terkini untuk diterapkan
dalam menjelaskan trauma psikologis dalam prespektif psikologi positif.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa definisi kesehatan mental?
2. Apa definisi perilaku?
3. Bagaimana konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi kesehatan mental
2. Mengetahui definisi perilaku
3. Mengetahui bagaimana konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku
BAB II
PENDAHULUAN
4
2.1 Definisi kesehatan mental
Menurut Jahoda kesehatan mental dikatagorikan sebagai kondisi positif yang
dipengaruhi oleh sumberdaya psikologis individu dan keinginan individu untuk
mengembangkan pribadinya (dalam Snyder & Lopez, 2007). Jahoda mendeskripsikan 6 ciri
dari individu yang sehat secara mental yaitu:
1. Memiliki sikap penerimaan diri, keberhargaan atau kepercayaan diri dan persepsi
tentang diri yang tepat.
2. Dapat mengembangkan potensinya.
3. Dapat mengintegrasikan sikap-sikap tersebut dalam pribadinya.
4. Ada identitas dan nilai yang berkontribusi terhadapnya.
5. Persepsi tidak dipengaruhi oleh kebutuhan subjektif (pribadi).
6. Dapat beradaptasi dan dapat menikmati kasih sayang, pekerjaan, dan aktivitasnya.
Pada tahun 1999 the Surgeon General, mendefinisikan kesehatan mental adalah
kondisi prima dari keberfungsian mental yang menjadikan individu terlibat dalam sktifitas
produktif, memiliki hubungan sosial yang baik dan memuaskan, juga memiliki kemmapuan
untuk beradaptasi terhadap perubahan dan dapat bertahan dalam keberagaman (U.S. Public
Health Service dalam Lopez, 2009). Menurut World Health Organization’s pada
tahun 2004 kesehatan mental adalah kondisi dimana individu menyadari
kemampuannya, dapat menghadapi dan bertahan pada tingkat stres yang
normal di kehidupan, dapat bekerja secara produktif, dan dapat berkontribusi
untuk masyarakat atau lingkungannya (dalam Lopez, 2009).
Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh di atas, kesehatan mental dapat didefinisikan
sebagai kondisi yang dapat menyadari potensinya, dapat bertahan dan menghadapi masalah,
dapat beradaptasi terhadap perubahan, dan dapat berkontribusi dalam masyarakat atau
lingkungannya.
2.2 Definisi Perilaku
5
2.3 Konsep keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku
Menurut Snyder dan Lopez ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui sebelum
membahas keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku yaitu (Snyder & Lopez,
2007):
1. Perilaku abnormal terlihat lebih menarik perhatian para klinisi kerena perilaku normal
dianggap kurang berkontribusi dalam diagnosa dan dalam proses pengobatan.
Sebagian individu ingin mengalami, mengerti, dan mendiskusikan tentang perilaku
abnormal karena terkadang perilaku abnormal bingung tentang keadaan individu lain
bahkan juga mungkin kita bingung dengan keadaan kita sendiri. Tidak ada definisi
baku yang universal tentang abnormalitas karena abnormalitas adalah didefinisikan
secara standar sosial, perilaku yang melanggar norma sosial dan disertai perasaan
tidak nyaman. Ada 3 kata kunci yang secara ringkas menjelaskan hal tersebut yakni
frekuensi perilaku, fungsi perilaku, dan dampak dari perilaku tersebut dalam
kehidupan individu. Menurut Snyder dan Lopez sisi positif dari pengalaman dan
perilaku juga patut mendapatkan perhatian khusus karena kekuatan dan emosi positif
adalah dasar dari kesehatan mental.
2. Menolak pengaruh lingkungan dan pengeruh positif terhadap kesehatan mental. Hal
ini menciptakan bias yang dapat mempengaruhi pemahaman kita terhadap
keseimbangan antara kesehatan mental dan perilaku. Sedangkan jika kita dapat juga
memfokuskan diri pada pengaruh lingkungan kita dapat menemukan sumber daya
yang dapat membuat kita sehat secara mental. Pada tahun 1991 Beatrice Wright
memperkenalkan 4 pendekatan yang dapat mengkonsepkan tentang kelebihan dan
kelemahan individu secara komperhensif, juga dapat mengetahui pengaruh
lingkungan seperti sumber strees dan sumber daya yang dapat digunakna individu.
Empat pendekatan tersebut adalah:
a. Mendefinisikan dan memahami karakteristik individu.
b. Mengetahui kekuatan individu.
c. Mengetahui sumber stress dan faktor yang dapat merusak dari lingkungan.
d. Menegtahui sumberdaya dan peluang yang dimiliki dan dapat didapatkan oleh
individu
3. Pengetahuan yang terbatas tetang tahap perkembangan. Psikolog perkembangan
berfokus pada asal dan fungsi dari perilaku. Menurut Ivey (dalam Snyder & Lopez,
2007) untuk memahami individu harus diperoleh informasi tentang perkembangan
diri dan keluarganya. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa kepribadian yang telah
terbentuk dari proses dan dalam tahap perkembangan indivu mempengaruhi sikapnya
yang sevara tidak langsung mempengaruhi kesehan mental individu tersebut. Dalam
penelitian Five-Factor Model of Personality McCre dan Costa juga dikatakan bahwan
kepribadian dan temperamen mempengaruhi kekuatan personal yang dimiliki oleh
individu (dalam Lopez, 2009).
6
DAFTAR PUSTAKA
Palang
Merah
Indonesia.
(2011).
Pemulihan
Bencana.
Retrieved
from
http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/manajemen-bencana/pemulihanbencana.html
Lopez, S., J. (2009). The encyclopedia of positive psychology volume 1. United kingdom:
John Willey and Sons, Ltd.
Buku sagenya lopez yg 2007 blm raudha tulis di dapus, tolong tulis sekalian ya tya