Pengaruh Likuiditas Profitabilitas Lever. pdf
EKUILIBRIUM : JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI VOL. 12 NO 1 (2017): HAL. 17-35
EKUILIBRIUM
JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI
HTTP://JOURNAL.UMPO.AC.ID/INDEX.PHP/EKUILIBRIUM
Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Market Ratio terhadap Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur
Erna Puspita*
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Abstract
Dividend policy is concerned with financial policies regarding what amount cash dividend
paid to shareholders and re-invested as retained earnings. The recent research aimed to test
empirically various factors is considered to affect dividend policy. The independent variables in
this research included Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),
and Earning Per Share (EPS). Meanwhile, the dependent variable was Dividend Payout Ratio
(DPR). Quantitative research was used as the research design and the data was secondary
data. Furthermore, purposive sampling was selected to get the sample. The result was 14
companies that pay dividend continuously during this research conducted on 2012 - 2014 were
selected as the sample of this research. Multiple linier regression was used to analyze the data.
The results showed that ROE and EPS has a contribution to the DPR, and then CR and DER
has no contribution to the DPR.
Keywords:
Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Return on Equity, Debt to Equity Ratio,
Earning Per Share
Abstrak
Kebijakan dividen terkait dengan penentuan berapa banyak laba yang akan dibagikan
kepada para pemegang saham, dan penentuan berapa banyak yang harus ditanam kembali
sebagai laba di tahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik faktor-faktor yang
dianggap mempengaruhi kebijakan dividen. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain
Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share
(EPS). Sedangkan variabel terikatnya adalah Dividend Payout Ratio (DPR). Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif, dan menggunakan data sekunder. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling, didapatkan 14 perusahaan yang
membagikan dividen secara berturut-turut selama periode penelitian, yaitu tahun 2012-2014.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel ROE dan EPS mempunyai konstribusi terhadap DPR, sedangkan
CR dan DER tidak mempunyai konstribusi terhadap DPR.
Kata kunci : Rasio Pembayaran Dividen, Rasio Lancar, Pengembalian Keadilan, Rasio Hutang
terhadap Ekulitas
© 2017 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved
*Corresponding Author: Erna Puspita
E-mail: erna.poezt@gmail.com
ISSN 1858-165X (Print)
ISSN 2528-7672 (Online)
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
PENDAHULUAN
apakah sebagian keuntungan yang dimiliki
Tujuan utama perusahaan adalah
memperoleh
keuntungan.
Salah
satu
oleh
perusahaan
digunakan
akan
untuk
lebih
banyak
membayar
dividen
kebijakan utama untuk memaksimalisasi
dibandingkan dengan retained earnings
keuntungan perusahaan adalah kegiatan
(laba ditahan) atau justru sebaliknya,
investasi.
Dalam
apabila
tersebut,
perlu
kegiatan
investasi
mempertimbangkan
proporsi
keuntungan
yang
dibagikan sebagai dividen lebih besar dari
sumber pendanaan investasi apakah dari
laba
sumber internal atau dari sumber eksternal
internal yang dimiliki perusahaan turun,
sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa
dan perusahaan perlu mencari dana dari
maksimal.
luar perusahaan bila perusahaan ingin
Kebijakan
investasi
dengan
kebijakan
berhubungan
ditahan,
yang
maka
pendanaan
besarnya
dana
Kebijakan dividen merupakan bagian
besar didanai dengan internal equity,
mempengaruhi
adalah
melakukan ekspansi.
pendanaan. Apabila investasi sebagian
akan
akibatnya
menyatu
dengan
keputusan
perusahaan.
Rasio
dividen yang dibagikan. Di mana, semakin
pembayaran dividen menentukan jumlah
besar investasi maka semakin berkurang
laba
dividen
itulah
pendanaan, semakin besar laba ditahan
menentukan
berarti akan semakin sedikit jumlah laba
memberikan
yang
yang
manajer
dibagikan.
harus
kebijakan
dividen
Untuk
dapat
yang
keuntungan kepada investor, disisi lain
harus menjalankan
perusahaan dengan
yang
ditahan
dialokasikan
sebagai
untuk
sumber
pembayaran
dividen.
Setiap
perusahaan
selalu
tingkat pertumbuhan yang diharapkan.
menginginkan adanya pertumbuhan bagi
Untuk
tersebut
perusahaan tersebut di satu pihak dan
melibatkan dua pihak yang berkepentingan
juga dapat membayarkan dividen kepada
dalam pembagian dividen yaitu investor
para pemegang saham di lain pihak, akan
dan emiten.
tetapi
mencapai
Dividen bagi
tujuan
investor merupakan
kedua
tujuan
bertentangan.
Sebab
tersebut
apabila
selalu
semakin
salah satu penyebab timbulnya motivasi
tinggi tingkat sdividen yang dibayarkan,
investor menanamkan dananya di pasar
berarti semakin sedikit laba yang ditahan,
modal. Emiten penting untuk menentukan
dan sebagai akibatnya ialah menghambat
18
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
tingkat
pertumbuhan
growth)
berpengaruh terhadap DPR. Bangun &
dalam pendapatan dan harga sahamnya,
Stefanus Hardiman (2012) dengan hasil
dan
variabel
sebaliknya.
(rate
of
Persentase
dari
ROA
dan
CP
berpengaruh
pendapatan yang akan dibayarkan kepada
terhadap DPR. Sedangkan variabel DER
pemegang saham sebagai “cash dividend”
dan Kesempatan Investasi (Sales Growth)
disebut Dividend Payout Ratio.
tidak berpengaruh terhadap DPR. Wira
Sudah banyak peneliti yang meneliti
(2012) dengan hasil penelitian variabel
yang
ROI dan Growth berpengaruh terhadap
DPR.
DPR. Sedangkan ROE, CR,DER, dan Firm
Diantaranya adalah Suharli (2004) dengan
Size tidak berpengaruh terhadap DPR.
hasil penelitian ROE dan harga saham
Hikmah & Ririn Astuti (2012) dengan hasil
berpengaruh terhadap DPR, sedangkan
variabel Growth of sale, dan Investment
DER tidak berpengaruh terhadap DPR.
berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan
Deitiana
(2009)
variabel Liquidity, Profitability, dan Size of
variabel
EPS
mengenai
faktor-faktor
mempengaruhi
besarnya
dengan
dan
PER
hasil
saja
hanya
yang
Firm tidak berpengaruh terhadap DPR.
berpengaruh terhadap DPR, sedangkan
Berdasarkan penelitian-penelitian di
variabel lain yaitu DER, ROA, CR, NPM,
atas, banyak sekali faktor yang diduga
ITO, dan ROE tidak berpengaruh terhadap
mempengaruhi kebijakan dividen, hasil
DPR. Marpaung & Bram Hadianto (2009)
penelitiannya pun beragam antara peneliti
dengan hasil penelitian variabel ROA dan
satu dengan peneliti lainnya, oleh karena
MTBV
itu penelitian ini akan kembali meneliti
berpengaruh
terhadap
DPR.
Sedangkan pertumbuhan penjualan tidak
mengenai
berpengaruh terhadap DPR. Purwanti &
mempengaruhi kebijakan dividen (Dividen
Peni Sawitri (2010) dengan hasil penelitian
Payout
variabel
TATO
terdahulu di atas hasilnya tidak konsisten.
berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan
Faktor-faktor tersebut adalah Likuiditas
EPS dan PBV tidak berpengaruh terhadap
yang diukur dengan Current Ratio (CR),
DPR. Dewanti & Gede Merta Sudiartha
Profitabilitas yang diukur dengan Return
(2011) dengan hasil penelitian variabel CR
on Equity (ROE), Leverage yang diukur
yang
dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan
DER,
ROI,
berpengaruh
sedangkan
DER
dan
terhadap
dan
EPS
DPR,
Ratio)
faktor-faktor
yang
dalam
yang
penelitian
tidak
19
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Market Ratio yang diukur dengan Earning
(2011) “Debt to Equity Ratio adalah rasio
Per Share (EPS).
yang menunjukan persentase penyediaan
menunjukkan
dana oleh pemegang saham terhadap
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
pemberi pinjaman”. Semakin besar Debt to
kewajiban jangka pendeknya. Menurut
Equity Ratio maka semakin besar modal
Bambang Riyanto (1995:25-26) dalam
pinjaman sehingga akan menyebabkan
Hikmah (2013) masalah likuiditas adalah
semakin besar pula beban hutang (biaya
berhubungan
bunga)
Rasio
likuiditas
dengan
masalah
yang
harus
ditanggung
untuk
perusahaan, semakin besarnya beban
memenuhi kebijakan finansialnya yang
hutang perusahaan maka jumlah laba
harus segera dipenuhi. Likuiditas memiliki
yang dibagikan sebagai cash dividend
pengaruh positif terhadap DPR, sehingga
akan berkurang. Dengan demikian Debt to
semakin kuat posisi likuiditas diharapkan
Equity Ratio yang tinggi berdampak pada
semakin besar DPR-nya
semakin kecilnya kemampuan perusahaan
kemampuan
Menurut
suatu
perusahaan
Darminto
(2008)
dalam
Bangun (2012) profitabilitas merupakan
kemampuan
menghasilkan
dibagi
perusahaan
laba
apabila
dan
sebaliknya.
Rasio pasar diukur menggunakan
untuk
dividen
perusahaan
untuk membagikan cash dividend atau
akan
tersebut
Earning
Per
Share
(EPS),
menurut
Dewanti (2011) EPS merupakan salah
memperoleh laba, jika laba yang diperoleh
satu
kecil, maka dividen yang akan dibagikan
besarnya pendapatan saham yang mampu
juga kecil, agar para pemegang saham
diperoleh dari setiap lembar saham yang
dapat menikmati dividen yang besar, maka
dimiliki. Hal ini karena semakin besar laba
manajemen
untuk
setelah pajak yang dihasilkan, maka EPS
memperoleh laba yang sebesar-besarnya
semakin besar (dalam jumlah lembar
guna
saham
akan
berusaha
meningkatkan
kemampuan
membayar dividen.
Salah satu indikator untuk mengukur
rasio leverage suatu perusahaan adalah
rasio
pasar
yang
yang
menunjukkan
konstan).
Sehingga
kemampuan perusahaan akan semakin
besar untuk dapat membayarkan dividen
kepada para pemegang saham.
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
Menurut Darsono (2005) dalam Dewanti
20
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Dividend Yield =
KAJIAN LITERATUR
Kebijakan Dividen
Menurut
dimaksud
adalah
Sartono
dengan
keputusan
diperoleh
“Yang
(2008)
kebijakan
apakah
perusahaan
dividen
laba
akan
yang
dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen
atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi di
masa datang.”
Menurut
dimaksud
Indikator
kedua
yang
digunakan
untuk mengukur kebijakan dividen adalah
rasio pembayaran dividen (dividend payout
ratio/DPR). DPR merupakan rasio hasil
perbandingan antara dividen dengan laba
yang tersedia bagi pemegang saham
biasa, dan secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :
Warsono
dengan
(2003)
kebijakan
yang
DPR =
dividen
adalah sebagai berikut. Kebijakan deviden
merepresentasikan
suatu
rencana
tindakan yang diikuti apakah keputusan
dividen harus dibuat. Kebijakan dividen
harus diformulasikan dengan dua tujuan
dasar, yaitu: memaksimumkan kekayaan
para pemilik perusahaan dan penyediaan
Menurut
Guinan
(2010)
yang
dimaksud dividend payout ratio adalah
persentase keuntungan yang dibagikan ke
pemegang saham dalam bentuk dividen.
Rumusnya :
DPR =
untuk pembelanjaan yang cukup.
Menurut Warsono (2003) indikator
untuk mengukur kebijakan dividen ada dua
macam, yaitu sebagai berikut. Indikator
atau sama dengan
DPR =
Likuiditas
untuk mengukur kebijakan dividen yang
Pada umumnya kepentingan utama
secara luas digunakan ada dua macam.
dari analisis keuangan adalah ukuran
Pertama, hasil dividen (dividend yield).
likuiditas perusahaan. Menurut Santoso
Dividend yield adalah suatu rasio yang
(2009)
menghubungkan
solvency)
dividen
yang
dibayar
Likuiditas
yaitu
(Liquidity-short-term
suatu
ukuran
yang
dengan harga saham biasa. Dividend yield
menunjukkan
secara matematis dapat diformulasikan
(ability of the company) dalam memenuhi
sebagai berikut :
atau membayar kewajiban jangka pendek.
kemampuan
perusahaan
21
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Menurut
likuiditas
Santoso
salah
(2009)
rasio
menggunakan rasio tingkat pengembalian
dapat
diukur
ekuitas pemegang saham (Return on
satunya
menggunakan rasio lancar (current ratio).
Equity).
Laba
bersih
Rasio
selama
satu
periode
ini
menunjukkan
kemampuan
yang
diperoleh
tertentu
dapat
perusahaan (ability of the company) untuk
dinyatakan sebagai tingkat pengembalian
memenuhi
atau
kewajiban
jangka
membayar
semua
ekuitas
pemegang
saham
pendek
dengan
owners
equity-ROE)
(return
yang
on
mengukur
menggunakan sumber-sumber yang ada di
tingkat produktivitas penggunaan ekuitas
aktiva lancar.
Rasio ini menunjukkan
perusahaan. Rumus untuk menghitung
solvabilitas jangka pendek (short term
tingkat pengembalian ekuitas pemegang
solvency). Rasio lancar dapat dihitung
saham (ROE) adalah sebagai berikut:
dengan rumus sebagai berikut:
Return on Equity (ROE) =
Current Ratio =
Leverage
Profitabilitas
Menurut Santoso (2009) rasio ini
Menurut Santoso (2009) Profitabilitas
(profitability-overall
efficiency
merupakan ukuran yang menunjukkan
and
kemampuan perusahaan untuk melakukan
performance) yaitu suatu ukuran yang
usahanya dengan stabil, yang diukur
menunjukkan pelaksanaan (performance)
dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan
secara
perusahaan
bagaimana
efisiensi
keseluruhan
atas
atau
manajemen
untuk
membayar
bunga atas hutang-hutangnya dan pada
aktiva, kewajiban dan ekuitas. Mengingat
akhirnya
tujuan perusahaan adalah memperoleh
tersebut tepat pada waktunya.
laba, maka rasio profitabilitas merupakan
beban
membayar
Menurut
Santoso
rasio
dapat
diukur
leverage
Unsur ini secara langsung memengaruhi
menggunakan
arus kas pada masa yang akan datang
ekuitas (Debt to Equity Ratio). Rasio ini
yang dihasilkan dari laba yang terus
membandingkan
meningkat dan atau kenaikan nilai saham
pinjaman
perusahaan.
perusahaan dengan ekuitas pemegang
Santoso
(2009)
rasio
profitabilitas salah satunya dapat diukur
satunya
(2009)
salah satu rasio keuangan yang penting.
Menurut
salah
hutang-hutang
rasio
berbunga
hutang
jumlah
yang
terhadap
pinjamanditarik
oleh
saham. Rumus untuk menghitung rasio
DER adalah:
22
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Debt
to
Equity
Ratio
(DER)
=
(tiga) syarat, yaitu : (1) saldo laba yang
mencukupi, (2) tersedia uang kas yang
cukup, dan (3) tindakan formal dari dewan
Market Ratio
Rasio
pasar
(market
ratio)
merupakan salah satu indikator untuk
mengukur
saham
manakah
berpotensi
memberikan
yang
keuntungan
dividen bagi investor. Rasio ini mengukur
harga pasar saham perusahaan relative
terhadap nilai bukunya. Salah satu rasio
yang tergolong ke dalam rasio pasar
Dewanti (2011) menyatakan EPS
merupakan salah satu rasio pasar yang
besarnya
pendapatan
saham yang mampu diperoleh dari setiap
lembar saham yang dimiliki. Rahardjo
(2009) menyatakan Earning Per Share
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk memberikan imbalan (return) pada
setiap
lembar
menghitung
saham
EPS
biasa.
digunakan
Untuk
rumus
likuiditas. Rasio likuiditas menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Menurut
Bambang Riyanto (1995) dalam Hikmah
(2013)
masalah
berhubungan
likuiditas
dengan
suatu
adalah
masalah
perusahaan
untuk
memenuhi kebijakan finansialnya yang
harus segera dipenuhi. Likuiditas memiliki
pengaruh positif terhadap dividend payout
ratio,
sehingga
likuiditas
semakin
diharapkan
kuat
posisi
semakin
besar
(2009)
rasio
dapat
diukur
dividend payout ratio-nya
Menurut
likuiditas
Santoso
salah
satunya
menggunakan rasio lancar (current ratio).
Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan (ability of the company) untuk
sebagai berikut:
Earning
tersebut dapat diukur menggunakan rasio
kemampuan
adalah Earning Per Share (EPS).
menunjukkan
komisaris. Ketersediaan kas yang cukup
Per
Share
(EPS)
=
memenuhi
atau
kewajiban
jangka
membayar
semua
pendek
dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada di
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh
Likuiditas
terhadap
aktiva lancar.
Dividen
Payout Ratio
Menurut Santoso (2009) perusahaan
dapat membayar dividen bila memenuhi 3
Hal ini didukung
oleh penelitian
Dewanti Lisna Dewanti & Gede Merta
Sudiartha
(2011)
yang
menunjukkan
bahwa variabel CR berpengaruh signifikan
23
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
terhadap DPR. Berdasarkan uraian di
dinyatakan sebagai tingkat pengembalian
atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
ekuitas
pemegang
berikut:
owners
equity-ROE)
H1
tingkat produktivitas penggunaan ekuitas
= Terdapat pengaruh rasio likuiditas
yang diukur menggunakan Current
Ratio
(CR)
terhadap
saham
(return
yang
on
mengukur
perusahaan.
besarnya
Hal ini didukung
oleh penelitian
Dividen Payout Ratio (DPR) pada
Michell Suharli (2006) yang menunjukkan
perusahaan
bahwa
manufaktur
yang
terdaftar di BEI.
ROE
berpengaruh
signifikan
terhadap DPR. Berdasarkan uraian di
atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividen
berikut:
Payout Ratio
H2
Menurut
Darminto
(2008)
dalam
= Terdapat
pengaruh
profitabilitas
rasio
yang
diukur
Bangun (2012) profitabilitas merupakan
menggunakan Return on Equity
kemampuan
untuk
(ROE) terhadap besarnya Dividen
akan
Payout
menghasilkan
dibagi
perusahaan
laba
apabila
dan
dividen
perusahaan
tersebut
memperoleh laba. Jika laba yang diperoleh
Ratio
perusahaan
(DPR)
pada
manufaktur
yang
terdaftar di BEI.
kecil, maka dividen yang akan dibagikan
juga kecil. Agar para pemegang saham
Pengaruh
dapat menikmati dividen yang besar, maka
Payout Ratio
manajemen
akan
berusaha
untuk
Salah
Leverage
satu
terhadap
indikator
leverage
guna
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
kemampuan
membayar dividen.
adalah
mengukur
memperoleh laba yang sebesar-besarnya
meningkatkan
perusahaan
Dividen
dengan
Menurut Darsono (2005) dalam Dewanti
rasio
(2011) Debt to Equity Ratio adalah rasio
profitabilitas salah satunya dapat diukur
yang menunjukan persentase penyedian
menggunakan rasio tingkat pengembalian
dana oleh pemegang saham terhadap
ekuitas pemegang saham (Return on
pemberi pinjaman. Semakin besar debt to
Equity).
Laba
bersih
equity ratio maka semakin besar modal
selama
satu
periode
Menurut
Santoso
(2009)
yang
diperoleh
tertentu
dapat
pinjaman sehingga akan menyebabkan
24
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
semakin besar pula beban hutang (biaya
(dalam
bunga)
konstan).
yang
harus
ditanggung
jumlah
lembar
saham
Sehingga
yang
kemampuan
perusahaan. Semakin besarnya beban
perusahaan akan semakin besar untuk
hutang perusahaan maka jumlah laba
dapat membayarkan dividen kepada para
yang dibagikan sebagai cash dividend
pemegang saham.
akan berkurang. Dengan demikian debt to
Hal ini didukung oleh hasil penelitian
equity ratio yang tinggi berdampak pada
Deitiana (2009) yang menyatakan bahwa
semakin kecilnya kemampuan perusahaan
Earning Per Share berpengaruh signifikan
untuk membagikan cash dividend atau
terhadap
sebaliknya.
Berdasarkan
Hal ini didukung
oleh penelitian
Purwanti (2010) yang menunjukkan bahwa
DER
berpengaruh
signifikan
Dividend
uraian
Payout
di
Ratio.
atas,
maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4
= Terdapat pengaruh Market Ratio
yang diukur menggunakan Earning
terhadap
DPR. Berdasarkan uraian di atas, maka
Per
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
besarnya Dividen Payout Ratio
H3
(DPR)
= Terdapat pengaruh rasio Leverage
yang diukur menggunakan Debt to
Equity
Ratio
(DER)
pada
perusahaan
Pengaruh Market Ratio terhadap Dividend
Payout Ratio
Dewanti (2011) menyatakan EPS
merupakan salah satu rasio pasar yang
besarnya
pada
terhadap
perusahaan
terhadap
manufaktur yang terdaftar di BEI.
menunjukkan
(EPS)
manufaktur yang terdaftar di BEI.
besarnya Dividen Payout Ratio
(DPR)
Share
pendapatan
saham yang mampu diperoleh dari setiap
lembar saham yang dimiliki. Hal ini karena
semakin besar laba setelah pajak yang
dihasilkan, maka EPS semakin besar
Berdasarkan uraian di atas, dapat
dibuat
gambar
kerangka
konseptual
sebagai berikut:
Current Ratio
(CR)
X1
Return on
Equity (ROE)
X2
Debt to Equity
Ratio (DER)
X3
Dividen
Payout Ratio
(DPR)
Y
Earning Per
Share (EPS)
X4
Gambar 2. Kerangka Konseptual
25
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
bentuk dividen Skala data adalah rasio
METODE PENELITIAN
dan
Desain Penelitian
persentase.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif,
satuan
desain
penelitian
BEI, sehingga data yang digunakan adalah
data sekunder yang peneliti dapatkan
melalui browsing dengan alamat website
www.idx.co.id.
Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia
Pengambilan
sampel
sampai
2014.
menggunakan
purposive sampling / judgement sampling,
oleh
karena
sampel
itu
yang
penelitian,
untuk
sesuai
maka
mendapatkan
dengan
ditetapkan
tujuan
kriteria
pengambilan sampel yaitu perusahaan
dapat
dirumuskan
DPR =
digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
DPR
adalah
sebagai berikut (Jack Guinan, 2010)
yang
kausalitas. Penelitian ini dilakukan pada
pengukurannya
Variabel Bebas (X)
1) Current Ratio (X1)
Current
Ratio
(CR)
adalah
kemampuan perusahaan (ability of the
company)
untuk
memenuhi
membayar
semua
kewajiban
atau
jangka
pendek dengan menggunakan sumbersumber yang ada di aktiva lancar. Rasio ini
menunjukkan solvabilitas jangka pendek
(short term solvency). Skala data CR
adalah rasio dan satuan pengukurannya
adalah persentase. CR dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Santoso,
2009 : 497)
Current Ratio =
yang selalu membagikan dividen selama
periode penelitian tahun 2012-2014 dan
didapatkan
14
perusahaan
sebagai
sampel.
2) Return on Equity (X2)
Laba bersih yang diperoleh selama
satu periode tertentu dapat dinyatakan
sebagai
tingkat
Definisi Operasional Variabel
pemegang
Variabel terikat (Y)
equity-ROE)
Dividend
Payout
Ratio
(DPR)
produktivitas
pengembalian
saham
yang
(return
ekuitas
on
owners
mengukur
tingkat
penggunaan
ekuitas
merupakan persentase keuntungan yang
perusahaan. Skala data adalah rasio dan
dibagikan ke pemegang saham dalam
satuan pengukurannya adalah persentase.
26
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Rumus
untuk
menghitung
tingkat
dari penyimpangan, diantarannya adalah
pengembalian ekuitas pemegang saham
uji
(ROE) adalah sebagai berikut (Santoso,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
2009)
2.
normalitas,
multikolinieritas,
Analisis Regresi Linear Berganda
Adapun persamaan dari regresi linier
Return on Equity (ROE) =
berganda (multiple linier regresion) secara
3) Debt to Equity Ratio (X3)
Rasio ini membandingkan jumlah
umum adalah sebagai berikut :
pinjaman-pinjaman berbunga yang ditarik
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
oleh perusahaan denga ekuitas pemegang
saham. Skala data adalah rasio dan
satuan pengukurannya adalah persentase.
Rumus untuk
menghitung rasio
Di mana :
Y
= Dividend
Debt to Equity Ratio (DER) =
X1
= Current Ratio (CR)
X2
= Return on Equity (ROE)
X3
= Debt
4) Earning Per Share (X3)
Earning
Per
kemampuan
Share
to
Equity
menunjukkan
perusahaan
untuk
X4
= Earning Per Share (EPS)
a
= konstanta / intercept
b1, b2, b3, b4
= koefisien
lembar saham biasa. Rahardjo (2009).
setiap
Untuk menghitung EPS digunakan rumus
independen
sebagai berikut:
e
Per
Ratio
(DER)
memberikan imbalan (return) pada setiap
Earning
Ratio
(DPR)
DER
adalah sebagai berikut (Santoso, 2009)
Payout
Share
(EPS)
=
3.
regresi
dari
variabel
= faktor error
Pengujian Hipotesis
Menurut Ghozali (2005) uji statistik t
pada dasarnya menunjukkan seberapa
Teknik Analisis Data
jauh pengaruh satu variabel independen
1.
Uji Asumsi Klasik
secara
Uji asumsi klasik digunakan untuk
variasi variabel dependen.
mengetahui apakah hasil analisis regresi
linier berganda yang digunakan untuk
individual
dalam
Langkah–langkah
menerangkan
pengujian
yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
menganalisis dalam penelitian ini terbebas
27
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
1)
Merumuskan hipotesis
2)
Menentukan tingkat signifikansi (α)
Uji Multikolinieritas
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas
sebesar 0,05
3)
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
Pengambilan keputusan :
Model
1
(Constant)
CR
.591 1.692
ROE
.541 1.847
DER
.702 1.425
EPS
.645 1.551
Sumber : Output SPSS, diolah.
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1.
Tabel 4.2. di atas menunjukkan
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
bahwa nilai Tolerance variabel CR, ROE,
DER dan EPS > 0,10 dan nilai VIF variabel
CR, ROE, DER, dan EPS < 10, maka tidak
terjadi gejala multikolinieritas atau dengan
kata lain tidak ada korelasi antar variabel
independen dalam penelitian ini.
Uji Autokorelasi
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model
Durbin-Watson
1
2,052
Sumber : Output SPSS, diolah
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai
Gambar 3 menunjukkan bahwa titik-
Durbin-Watson (d) sebesar 2,052. Pada
titik menyebar mengikuti garis diagonal,
tabel Durbin-Watson dengan nilai n (data
yang berarti data terdistibusi normal dan
yang dianalisis) sebanyak 42 dan nilai k
memenuhi asumsi normalitas.
(jumlah variabel bebas) sebanyak 4 dapat
diketahui nilai du sebesar 1,7202. Maka du
< d < 4 – du atau 1,7202 < 2,052 < 2,2798
hal
ini
berarti
tidak
ada
masalah
28
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
autokorelasi
dalam
model
regresi
Koefisien Determinasi
Tabel 4. Koefisien Determinasi
3.
penelitian ini.
Model
1
Uji Heteroskedastisitas
R
R Square
,674a
,454
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,395
25,03067
Sumber : Output SPSS, diolah
Tabel 4 di atas menunjukkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,395 hal ini
berarti bahwa 39,5% variasi variabel DPR
dapat dijelaskan oleh variasi variabel CR,
ROE, DER dan EPS. Sedangkan sisanya
sebesar
60,5%
variasi
variabel
DPR
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
dimasukkan
dalam
model
regresi
penelitian ini.
Gambar 4 di atas menunjukkan
bahwa tidak ada pola tertentu dan titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi gejala
4.
Pengujian Hipotesis
Tabel 5. Hasil Uji t
Model
1
heteroskedastisitas dalam model regresi
penelitian ini.
2.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear
Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
CR
Standardized
Coefficients
Std. Error
71,796
15,204
-,070
,050
t
4,722
-1,404
3,510
-4,229
-1,253
(Constant)
CR
ROE
DER
EPS
Sig.
,000
,169
,001
,000
,218
Sumber : Output SPSS, diolah.
Tabel 5 di atas menunjukkan nilai
signifikansi variabel Current Ratio (CR)
sebesar 0,169 lebih besar dari 0,05 hal ini
Beta
-,222
ROE
,425
,121
,579
DER
-22,088
5,223
-,613
EPS
-,001
,000
-,190
Sumber : Output SPSS
Dari Tabel 3 di atas diperoleh
persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Y = 71,796 – 0,700 X1 + 0,425 X2 – 22,088
X3 – 0,001 X4
berarti
bahwa
variabel
CR
tidak
berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR), dengan demikian H1 yang
menyatakan
terdapat
pengaruh
rasio
likuiditas yang diukur menggunakan CR
terhadap besarnya DPR pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI ditolak.
Nilai signifikansi variabel ROE sebesar
29
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
0,001 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti
bahwa
variabel
ROE
berpengaruh
Hasil analisis menunjukkan bahwa
likuiditas yang diukur menggunakan CR
signifikan terhadap DPR, dengan demikian
tidak
H2 yang menyatakan terdapat pengaruh
Payout Ratio (DPR). Menurut Santoso
rasio
diukur
(2009:203) perusahaan dapat membayar
menggunakan Return on Equity (ROE)
dividen bila memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu
terhadap besarnya DPR pada perusahaan
: (1) saldo laba yang mencukupi, (2)
manufaktur yang terdaftar di BEI diterima.
tersedia uang kas yang cukup, dan (3)
Nilai signifikansi variabel DER sebesar
tindakan formal dari dewan komisaris.
0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti
Ketersediaan kas yang cukup tersebut
bahwa
dapat diukur menggunakan rasio likuiditas.
profitabilitas
variabel
yang
DER
berpengaruh
berpengaruh
terhadap
Dividend
terhadap DPR. Dengan demikian H3 yang
Likuiditas
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
pertimbangan
rasio Leverage yang diukur menggunakan
kebijakan dividen, karena dividen bagi
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
perusahaan merupakan kas keluar, maka
besarnya
semakin besar posisi kas dan likuiditas
DPR
pada
perusahaan
perusahaan
utama
merupakan
dalam
banyak
manufaktur yang terdaftar di BEI diterima.
perusahaan
Nilai signifikansi variabel EPS sebesar
semakin besar kemampuan perusahaan
0,218 lebih besar dari 0,05, hal ini berarti
untuk membayar dividen.
secara
keseluruhan
akan
bahwa variabel EPS tidak berpengaruh
Tidak berpengaruhnya CR terhadap
terhadap DPR. Dengan demikian H4 yang
DPR dalam penelitian ini bisa disebabkan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
karena
Market Ratio yang diukur menggunakan
diputuskan
Earning
pembayaran
Per
besarnya
Share
DPR
(EPS)
pada
terhadap
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI ditolak.
kecukupan
tidak
kas
perusahaan
digunakan
dividen,
akan
untuk
tetapi
digunakan untuk kepentingan lain seperti
operasional perusahaan atau investasi
demi perkembangan perusahaan, semakin
PEMBAHASAN
1. Pengaruh
besar
Likuiditas
Menggunakan
Current
yang
Ratio
Diukur
(CR)
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
kesempatan
perusahaan
akan
investasi
suatu
mengakibatkan
penurunan pembayaran dividen, karena
kas yang ada akan digunakan untuk
30
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
berinvestasi
demi
pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang.
Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian
Deitiana (2009),
Di samping itu keadaan pemegang
Wira (2012) dan Puspita (2014) yang
saham juga sangat berpengaruh terhadap
menemukan bahwa variabel CR tidak
kebijakan
berpengaruh terhadap DPR.
dividen
yang
diambil
oleh
perusahaan, apabila pemegang saham
2.
Pengaruh Profitabilitas yang Diukur
menyukai pembayaran dividen yang tinggi,
Menggunakan
maka perusahaan akan membayarkan
(ROE) terhadap Dividend Payout
dividen yang tinggi, dan sebaliknya jika
Ratio (DPR)
investor
Hasil analisis menunjukkan bahwa
lebih
menyukai
pembayaran
Return
on
Equity
dividen yang rendah, maka perusahaan
variabel
akan
rendah.
terhadap DPR, semakin besar profitabilitas
Karena pada akhirnya kebijakan dividen
suatu perusahaan berarti semakin baik
merupakan hasil keputusan dari Rapat
kemampuan perusahaan tersebut dalam
Umum Pemegang Saham.
menghasilkan
membayarkan
Hasil
penelitian
dividen
berpengaruh
laba.
signifikan
Menurut
Santoso
bertentangan
(2009) ROE merupakan rasio tingkat
dengan Riyanto (1995) dalam Hikmah
pengembalian ekuitas pemegang saham
(2013) yang menyatakan bahwa masalah
yang
likuiditas
penggunaan ekuitas perusahaan.
adalah
ini
ROE
berhubungan
dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan
mengukur
Analisis
tingkat
atas
produktivitas
kemampuan
untuk memenuhi kebijakan finansialnya
perusahaan
yang harus segera dipenuhi. Likuiditas
dapat diukur dengan rasio profitabilitas,
memiliki
dan
pengaruh
positif
terhadap
sejauh
dalam
mana
menciptakan
keefektifan
laba
dalam
dividend payout ratio, sehingga semakin
pengelolaan
perusahaan
secara
kuat posisi likuiditas diharapkan semakin
keseluruhan.
Mengingat
tujuan
besar dividend payout ratio-nya. Begitu
perusahaan
juga dengan hasil penelitian Dewanti
maka rasio profitabilitas merupakan salah
(2011) yang menunjukkan bahwa variabel
satu rasio keuangan yang penting. Unsur
CR
ini secara langsung memengaruhi arus kas
berpengaruh
kebijakan dividen.
signifikan
terhadap
adalah
memperoleh
laba,
pada masa yang akan datang yang
dihasilkan dari laba yang terus meningkat
31
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
dan
atau
kenaikan
nilai
saham
juga kecil, hal ini juga didukung oleh hasil
perusahaan. Besarnya nilai ROE maka
penelitian penelitian Suharli (2006) dan
DPR yang dibayarkan juga semakin tinggi,
Puspita (2014) yang menunjukkan bahwa
oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
ROE
meningkatkan kinerja perusahaannya agar
DPR.
dapat
3.
meningkatkan
menghasilkan
laba,
kemampuan
sehingga
investor
berpengaruh
Pengaruh
signifikan
Leverage
(DER) terhadap
modalnya.
Ratio (DPR)
profitabilitas
likuiditasnya
tinggi,
tinggi,
belum
tentu
apabila
likuiditas
yang
Diukur
Menggunakan Debt to Equity Ratio
akan semakin tertarik untuk menanamkan
Kenyataan perusahaan yang memiliki
terhadap
Hasil
analisis
berpengaruh
(2009)
Dividend Payout
menunjukkan
terhadap
menyatakan
DPR,
DER
DER
Santoso
merupakan
rendah ketersediaan kas perusahaan tidak
ukuran yang menunjukkan kemampuan
mencukupi untuk melakukan pembayaran
perusahaan untuk melakukan usahanya
dividen meskipun laba yang diperoleh
dengan
tinggi,
mempertimbangkan
sehingga
perusahaan
dapat
stabil,
yang
diukur
dengan
kemampuan
membagikan dividen dalam bentuk saham
perusahaan
untuk
menunjukkan
bunga atas hutang-hutangnya dan pada
bahwa
profitabilitas
kepada
investor
perusahaan
yang
akhirnya
untuk
membayar
membayar
beban
hutang-hutang
tinggi merupakan salah satu indikator
tersebut tepat pada waktunya. Dengan
baiknya
sehingga
kata lain, apabila nilai DER tinggi, maka
dapat membagikan dividen kepada para
laba perusahaan akan digunakan untuk
pemegang saham.
membayar beban bunga utang yang pada
kinerja
perusahaan
Hasil penelitian ini sesuai dengan
akhirnya akan mengurangi jumlah dividen
Darminto (2008) dalam Bangun (2012)
yang dibayarkan kepada para pemegang
yang menyatakan profitabilitas merupakan
saham.
kemampuan
menghasilkan
perusahaan
dividen
penelitian
ini
bertentangan
dengan hasil penelitian Suharli (2004),
tersebut
Deitiana (2009), Dewanti & Sudiartha
memperoleh laba, jika laba yang diperoleh
(2011), Bangun & Hardiman (2012), Wira
kecil, maka dividen yang akan dibagikan
(2012)
apabila
dan
Hasil
akan
dibagi
laba
untuk
perusahaan
dan
Puspita
(2014)
yang
32
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
tidak
mempunyai kontribusi terhadap Dividend
berpengaruh terhadap DPR. Akan tetapi
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan
hasil penelitian ini sejalan dengan Darsono
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
(2005)
Indonesia.
menemukan
bahwa
dalam
DER
Dewanti
(2011)
yang
Market
Ratio
yang
diukur
menyatakan Debt to Equity Ratio adalah
menggunakan Earning Per Share (EPS)
rasio
tidak
yang
menunjukan
persentase
mempunyai
kontribusi
penyediaan dana oleh pemegang saham
Dividend
terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
pemberi
pinjaman.
Semakin
besar Debt to Equity Ratio maka semakin
Payout
Ratio
terhadap
(DPR)
pada
Bursa Efek Indonesia.
besar modal pinjaman sehingga akan
menyebabkan semakin besar pula beban
DAFTAR PUSTAKA
hutang
harus
Bangun, Nurainun & Stefanus Hardiman.
Semakin
2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas,
besarnya beban hutang perusahaan maka
Cash Position, Debt to Equity Ratio,
jumlah
dan Kesempatan Investasi terhadap
(biaya
ditanggung
bunga)
yang
perusahaan.
laba
yang
dibagikan
sebagai
Kebijakan Dividen pada Perusahaan
dividend akan berkurang.
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
KESIMPULAN
Efek Indonesia pada Tahun 2008-
Rasio likuiditas yang diukur menggunakan
2010.
Current
Perbankan (Journal of Capital Market
Ratio
(CR)
tidak
mempunyai
Jurnal
Pasar
Modal
kontribusi terhadap Dividend Payout Ratio
and Banking)
(DPR) pada perusahaan manufaktur yang
Agustus 2012 : 80-102. PT. Adler
terdaftar
Manurung Press & Asosiasi Analis
di
Bursa
Efek
Indonesia.
Kemudian, rasio profitabilitas yang diukur
Volume 1,
dan
No.
2,
Efek Indonesia.
menggunakan Return on Equity (ROE)
mempunyai kontribusi terhadap Dividend
Deitiana, Tita. 2009. Faktor-faktor yang
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan
Mempengaruhi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Pembayaran
Indonesia.
Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No. 1,
Selain itu, rasio leverage yang diukur
April 2009 : 57-64. STIE Trisakti.
Kebijakan
Dividen
Kas.
Jurnal
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)
33
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Dewanti, Dewanti Lisna & Gede Merta
Sudiartha.
2011.
Pengaruh
Cash
Profitabilitas
dan
Kesempatan
Investasi terhadap Kebijakan Dividen
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan
(Studi
Earning Per Share terhadap Cash
Pembentuk Indeks LQ45 di Bursa
Dividend pada Perusahaan Food and
Efek
Beverages
Vol.1
yang Terdaftar di Bursa
Empiris
Indonesia).
No.1
Efek Indonesia Periode 2005-2010.
Universitas
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Bandung.
pada
Jurnal
Mei
Emiten
Akuntansi
2009:
Kristen
70-84.
Maranatha
Udayana Bali, page : 217-232.
Purwanti, Dwi & Peni Sawitri. 2010.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Dampak Rasio Keuangan terhadap
Multivariate dengan Program SPSS.
Kebijakan Dividen. Jurnal Universitas
Semarang : Undip.
Gunadarma.
Guinan, Jack (Ed.). 2010. Investopedia.
Cara
Mudah
Memahami
Puspita, Erna. 2014. Analisis Faktor-faktor
Istilah
yang Mempengaruhi Pembayaran
Investasi. Jakarta : Hikmah (PT. Mizan
Dividen (Studi pada Perusahaan
Publika).
Manufaktur yang Terdaftar di BEI).
Tesis
Hikmah, Khoirul & Ririn Astuti. 2013.
Growth of Sale, Investment, Liquidity,
Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur.
Rahardjo,
Budi.
2009.
Dasar-Dasar
Firm
Analisis
Fundamental
terhadap Kebjikan Dividend Payout
Laporan
Keuangan
Ratio pada Perusahaan Manufaktur
Yogyakarta
yang
University Press.
Profitability,
dan
terdaftar
Indonesia.
Size
di
of
Bursa
Efek
:
Saham
Prusahaan.
Gadjah
Mada
Jurnal Manajemen dan
Santoso, Iman. 2009. Akuntansi Keuangan
Akuntansi Volume 2, Nomor 1, April
Menengah (Intermediate Accounting).
2013 : 1-15. UPN Veteran Yogyakarta.
(Buku Dua). Bandung : PT. Refika
Aditama.
Marpaung, Elyzabet Indrawati & Bram
Hadianto.
2009.
Pengaruh
34
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Sartono,
Agus.
2008.
Keuangan.
Teori
Manajemen
dan
Aplikasi.
Yogyakarta : BPFE.
Suharli,
Michell.
Mengenai
2006.
Pengaruh
Leverage,
dan
terhadap
Jumlah
(Studi
Studi
pada
Empiris
Profitabilitas,
Harga
Saham
Dividen
Tunai
Perusahaan
yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta
Periode 2002-2003). Jurnal Maksi
Vol. 6 No. 2, Agustus 2006 : 243-256.
Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Warsono. 2003 Manajemen Keuangan
Perusahaan. Malang : Bayu Media
Publishing.
Wira,
Variyetmi.
Mempengaruhi
2012.
Faktor
yang
Pengembalian
Investasi pada Equity Securities pada
Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
Jurnal Politeknik Negeri Padang.
35
EKUILIBRIUM
JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI
HTTP://JOURNAL.UMPO.AC.ID/INDEX.PHP/EKUILIBRIUM
Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Market Ratio terhadap Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur
Erna Puspita*
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Abstract
Dividend policy is concerned with financial policies regarding what amount cash dividend
paid to shareholders and re-invested as retained earnings. The recent research aimed to test
empirically various factors is considered to affect dividend policy. The independent variables in
this research included Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),
and Earning Per Share (EPS). Meanwhile, the dependent variable was Dividend Payout Ratio
(DPR). Quantitative research was used as the research design and the data was secondary
data. Furthermore, purposive sampling was selected to get the sample. The result was 14
companies that pay dividend continuously during this research conducted on 2012 - 2014 were
selected as the sample of this research. Multiple linier regression was used to analyze the data.
The results showed that ROE and EPS has a contribution to the DPR, and then CR and DER
has no contribution to the DPR.
Keywords:
Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Return on Equity, Debt to Equity Ratio,
Earning Per Share
Abstrak
Kebijakan dividen terkait dengan penentuan berapa banyak laba yang akan dibagikan
kepada para pemegang saham, dan penentuan berapa banyak yang harus ditanam kembali
sebagai laba di tahan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik faktor-faktor yang
dianggap mempengaruhi kebijakan dividen. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain
Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share
(EPS). Sedangkan variabel terikatnya adalah Dividend Payout Ratio (DPR). Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif, dan menggunakan data sekunder. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling, didapatkan 14 perusahaan yang
membagikan dividen secara berturut-turut selama periode penelitian, yaitu tahun 2012-2014.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel ROE dan EPS mempunyai konstribusi terhadap DPR, sedangkan
CR dan DER tidak mempunyai konstribusi terhadap DPR.
Kata kunci : Rasio Pembayaran Dividen, Rasio Lancar, Pengembalian Keadilan, Rasio Hutang
terhadap Ekulitas
© 2017 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved
*Corresponding Author: Erna Puspita
E-mail: erna.poezt@gmail.com
ISSN 1858-165X (Print)
ISSN 2528-7672 (Online)
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
PENDAHULUAN
apakah sebagian keuntungan yang dimiliki
Tujuan utama perusahaan adalah
memperoleh
keuntungan.
Salah
satu
oleh
perusahaan
digunakan
akan
untuk
lebih
banyak
membayar
dividen
kebijakan utama untuk memaksimalisasi
dibandingkan dengan retained earnings
keuntungan perusahaan adalah kegiatan
(laba ditahan) atau justru sebaliknya,
investasi.
Dalam
apabila
tersebut,
perlu
kegiatan
investasi
mempertimbangkan
proporsi
keuntungan
yang
dibagikan sebagai dividen lebih besar dari
sumber pendanaan investasi apakah dari
laba
sumber internal atau dari sumber eksternal
internal yang dimiliki perusahaan turun,
sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa
dan perusahaan perlu mencari dana dari
maksimal.
luar perusahaan bila perusahaan ingin
Kebijakan
investasi
dengan
kebijakan
berhubungan
ditahan,
yang
maka
pendanaan
besarnya
dana
Kebijakan dividen merupakan bagian
besar didanai dengan internal equity,
mempengaruhi
adalah
melakukan ekspansi.
pendanaan. Apabila investasi sebagian
akan
akibatnya
menyatu
dengan
keputusan
perusahaan.
Rasio
dividen yang dibagikan. Di mana, semakin
pembayaran dividen menentukan jumlah
besar investasi maka semakin berkurang
laba
dividen
itulah
pendanaan, semakin besar laba ditahan
menentukan
berarti akan semakin sedikit jumlah laba
memberikan
yang
yang
manajer
dibagikan.
harus
kebijakan
dividen
Untuk
dapat
yang
keuntungan kepada investor, disisi lain
harus menjalankan
perusahaan dengan
yang
ditahan
dialokasikan
sebagai
untuk
sumber
pembayaran
dividen.
Setiap
perusahaan
selalu
tingkat pertumbuhan yang diharapkan.
menginginkan adanya pertumbuhan bagi
Untuk
tersebut
perusahaan tersebut di satu pihak dan
melibatkan dua pihak yang berkepentingan
juga dapat membayarkan dividen kepada
dalam pembagian dividen yaitu investor
para pemegang saham di lain pihak, akan
dan emiten.
tetapi
mencapai
Dividen bagi
tujuan
investor merupakan
kedua
tujuan
bertentangan.
Sebab
tersebut
apabila
selalu
semakin
salah satu penyebab timbulnya motivasi
tinggi tingkat sdividen yang dibayarkan,
investor menanamkan dananya di pasar
berarti semakin sedikit laba yang ditahan,
modal. Emiten penting untuk menentukan
dan sebagai akibatnya ialah menghambat
18
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
tingkat
pertumbuhan
growth)
berpengaruh terhadap DPR. Bangun &
dalam pendapatan dan harga sahamnya,
Stefanus Hardiman (2012) dengan hasil
dan
variabel
sebaliknya.
(rate
of
Persentase
dari
ROA
dan
CP
berpengaruh
pendapatan yang akan dibayarkan kepada
terhadap DPR. Sedangkan variabel DER
pemegang saham sebagai “cash dividend”
dan Kesempatan Investasi (Sales Growth)
disebut Dividend Payout Ratio.
tidak berpengaruh terhadap DPR. Wira
Sudah banyak peneliti yang meneliti
(2012) dengan hasil penelitian variabel
yang
ROI dan Growth berpengaruh terhadap
DPR.
DPR. Sedangkan ROE, CR,DER, dan Firm
Diantaranya adalah Suharli (2004) dengan
Size tidak berpengaruh terhadap DPR.
hasil penelitian ROE dan harga saham
Hikmah & Ririn Astuti (2012) dengan hasil
berpengaruh terhadap DPR, sedangkan
variabel Growth of sale, dan Investment
DER tidak berpengaruh terhadap DPR.
berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan
Deitiana
(2009)
variabel Liquidity, Profitability, dan Size of
variabel
EPS
mengenai
faktor-faktor
mempengaruhi
besarnya
dengan
dan
PER
hasil
saja
hanya
yang
Firm tidak berpengaruh terhadap DPR.
berpengaruh terhadap DPR, sedangkan
Berdasarkan penelitian-penelitian di
variabel lain yaitu DER, ROA, CR, NPM,
atas, banyak sekali faktor yang diduga
ITO, dan ROE tidak berpengaruh terhadap
mempengaruhi kebijakan dividen, hasil
DPR. Marpaung & Bram Hadianto (2009)
penelitiannya pun beragam antara peneliti
dengan hasil penelitian variabel ROA dan
satu dengan peneliti lainnya, oleh karena
MTBV
itu penelitian ini akan kembali meneliti
berpengaruh
terhadap
DPR.
Sedangkan pertumbuhan penjualan tidak
mengenai
berpengaruh terhadap DPR. Purwanti &
mempengaruhi kebijakan dividen (Dividen
Peni Sawitri (2010) dengan hasil penelitian
Payout
variabel
TATO
terdahulu di atas hasilnya tidak konsisten.
berpengaruh terhadap DPR. Sedangkan
Faktor-faktor tersebut adalah Likuiditas
EPS dan PBV tidak berpengaruh terhadap
yang diukur dengan Current Ratio (CR),
DPR. Dewanti & Gede Merta Sudiartha
Profitabilitas yang diukur dengan Return
(2011) dengan hasil penelitian variabel CR
on Equity (ROE), Leverage yang diukur
yang
dengan Debt to Equity Ratio (DER), dan
DER,
ROI,
berpengaruh
sedangkan
DER
dan
terhadap
dan
EPS
DPR,
Ratio)
faktor-faktor
yang
dalam
yang
penelitian
tidak
19
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Market Ratio yang diukur dengan Earning
(2011) “Debt to Equity Ratio adalah rasio
Per Share (EPS).
yang menunjukan persentase penyediaan
menunjukkan
dana oleh pemegang saham terhadap
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
pemberi pinjaman”. Semakin besar Debt to
kewajiban jangka pendeknya. Menurut
Equity Ratio maka semakin besar modal
Bambang Riyanto (1995:25-26) dalam
pinjaman sehingga akan menyebabkan
Hikmah (2013) masalah likuiditas adalah
semakin besar pula beban hutang (biaya
berhubungan
bunga)
Rasio
likuiditas
dengan
masalah
yang
harus
ditanggung
untuk
perusahaan, semakin besarnya beban
memenuhi kebijakan finansialnya yang
hutang perusahaan maka jumlah laba
harus segera dipenuhi. Likuiditas memiliki
yang dibagikan sebagai cash dividend
pengaruh positif terhadap DPR, sehingga
akan berkurang. Dengan demikian Debt to
semakin kuat posisi likuiditas diharapkan
Equity Ratio yang tinggi berdampak pada
semakin besar DPR-nya
semakin kecilnya kemampuan perusahaan
kemampuan
Menurut
suatu
perusahaan
Darminto
(2008)
dalam
Bangun (2012) profitabilitas merupakan
kemampuan
menghasilkan
dibagi
perusahaan
laba
apabila
dan
sebaliknya.
Rasio pasar diukur menggunakan
untuk
dividen
perusahaan
untuk membagikan cash dividend atau
akan
tersebut
Earning
Per
Share
(EPS),
menurut
Dewanti (2011) EPS merupakan salah
memperoleh laba, jika laba yang diperoleh
satu
kecil, maka dividen yang akan dibagikan
besarnya pendapatan saham yang mampu
juga kecil, agar para pemegang saham
diperoleh dari setiap lembar saham yang
dapat menikmati dividen yang besar, maka
dimiliki. Hal ini karena semakin besar laba
manajemen
untuk
setelah pajak yang dihasilkan, maka EPS
memperoleh laba yang sebesar-besarnya
semakin besar (dalam jumlah lembar
guna
saham
akan
berusaha
meningkatkan
kemampuan
membayar dividen.
Salah satu indikator untuk mengukur
rasio leverage suatu perusahaan adalah
rasio
pasar
yang
yang
menunjukkan
konstan).
Sehingga
kemampuan perusahaan akan semakin
besar untuk dapat membayarkan dividen
kepada para pemegang saham.
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
Menurut Darsono (2005) dalam Dewanti
20
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Dividend Yield =
KAJIAN LITERATUR
Kebijakan Dividen
Menurut
dimaksud
adalah
Sartono
dengan
keputusan
diperoleh
“Yang
(2008)
kebijakan
apakah
perusahaan
dividen
laba
akan
yang
dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen
atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi di
masa datang.”
Menurut
dimaksud
Indikator
kedua
yang
digunakan
untuk mengukur kebijakan dividen adalah
rasio pembayaran dividen (dividend payout
ratio/DPR). DPR merupakan rasio hasil
perbandingan antara dividen dengan laba
yang tersedia bagi pemegang saham
biasa, dan secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :
Warsono
dengan
(2003)
kebijakan
yang
DPR =
dividen
adalah sebagai berikut. Kebijakan deviden
merepresentasikan
suatu
rencana
tindakan yang diikuti apakah keputusan
dividen harus dibuat. Kebijakan dividen
harus diformulasikan dengan dua tujuan
dasar, yaitu: memaksimumkan kekayaan
para pemilik perusahaan dan penyediaan
Menurut
Guinan
(2010)
yang
dimaksud dividend payout ratio adalah
persentase keuntungan yang dibagikan ke
pemegang saham dalam bentuk dividen.
Rumusnya :
DPR =
untuk pembelanjaan yang cukup.
Menurut Warsono (2003) indikator
untuk mengukur kebijakan dividen ada dua
macam, yaitu sebagai berikut. Indikator
atau sama dengan
DPR =
Likuiditas
untuk mengukur kebijakan dividen yang
Pada umumnya kepentingan utama
secara luas digunakan ada dua macam.
dari analisis keuangan adalah ukuran
Pertama, hasil dividen (dividend yield).
likuiditas perusahaan. Menurut Santoso
Dividend yield adalah suatu rasio yang
(2009)
menghubungkan
solvency)
dividen
yang
dibayar
Likuiditas
yaitu
(Liquidity-short-term
suatu
ukuran
yang
dengan harga saham biasa. Dividend yield
menunjukkan
secara matematis dapat diformulasikan
(ability of the company) dalam memenuhi
sebagai berikut :
atau membayar kewajiban jangka pendek.
kemampuan
perusahaan
21
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Menurut
likuiditas
Santoso
salah
(2009)
rasio
menggunakan rasio tingkat pengembalian
dapat
diukur
ekuitas pemegang saham (Return on
satunya
menggunakan rasio lancar (current ratio).
Equity).
Laba
bersih
Rasio
selama
satu
periode
ini
menunjukkan
kemampuan
yang
diperoleh
tertentu
dapat
perusahaan (ability of the company) untuk
dinyatakan sebagai tingkat pengembalian
memenuhi
atau
kewajiban
jangka
membayar
semua
ekuitas
pemegang
saham
pendek
dengan
owners
equity-ROE)
(return
yang
on
mengukur
menggunakan sumber-sumber yang ada di
tingkat produktivitas penggunaan ekuitas
aktiva lancar.
Rasio ini menunjukkan
perusahaan. Rumus untuk menghitung
solvabilitas jangka pendek (short term
tingkat pengembalian ekuitas pemegang
solvency). Rasio lancar dapat dihitung
saham (ROE) adalah sebagai berikut:
dengan rumus sebagai berikut:
Return on Equity (ROE) =
Current Ratio =
Leverage
Profitabilitas
Menurut Santoso (2009) rasio ini
Menurut Santoso (2009) Profitabilitas
(profitability-overall
efficiency
merupakan ukuran yang menunjukkan
and
kemampuan perusahaan untuk melakukan
performance) yaitu suatu ukuran yang
usahanya dengan stabil, yang diukur
menunjukkan pelaksanaan (performance)
dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan
secara
perusahaan
bagaimana
efisiensi
keseluruhan
atas
atau
manajemen
untuk
membayar
bunga atas hutang-hutangnya dan pada
aktiva, kewajiban dan ekuitas. Mengingat
akhirnya
tujuan perusahaan adalah memperoleh
tersebut tepat pada waktunya.
laba, maka rasio profitabilitas merupakan
beban
membayar
Menurut
Santoso
rasio
dapat
diukur
leverage
Unsur ini secara langsung memengaruhi
menggunakan
arus kas pada masa yang akan datang
ekuitas (Debt to Equity Ratio). Rasio ini
yang dihasilkan dari laba yang terus
membandingkan
meningkat dan atau kenaikan nilai saham
pinjaman
perusahaan.
perusahaan dengan ekuitas pemegang
Santoso
(2009)
rasio
profitabilitas salah satunya dapat diukur
satunya
(2009)
salah satu rasio keuangan yang penting.
Menurut
salah
hutang-hutang
rasio
berbunga
hutang
jumlah
yang
terhadap
pinjamanditarik
oleh
saham. Rumus untuk menghitung rasio
DER adalah:
22
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Debt
to
Equity
Ratio
(DER)
=
(tiga) syarat, yaitu : (1) saldo laba yang
mencukupi, (2) tersedia uang kas yang
cukup, dan (3) tindakan formal dari dewan
Market Ratio
Rasio
pasar
(market
ratio)
merupakan salah satu indikator untuk
mengukur
saham
manakah
berpotensi
memberikan
yang
keuntungan
dividen bagi investor. Rasio ini mengukur
harga pasar saham perusahaan relative
terhadap nilai bukunya. Salah satu rasio
yang tergolong ke dalam rasio pasar
Dewanti (2011) menyatakan EPS
merupakan salah satu rasio pasar yang
besarnya
pendapatan
saham yang mampu diperoleh dari setiap
lembar saham yang dimiliki. Rahardjo
(2009) menyatakan Earning Per Share
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk memberikan imbalan (return) pada
setiap
lembar
menghitung
saham
EPS
biasa.
digunakan
Untuk
rumus
likuiditas. Rasio likuiditas menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Menurut
Bambang Riyanto (1995) dalam Hikmah
(2013)
masalah
berhubungan
likuiditas
dengan
suatu
adalah
masalah
perusahaan
untuk
memenuhi kebijakan finansialnya yang
harus segera dipenuhi. Likuiditas memiliki
pengaruh positif terhadap dividend payout
ratio,
sehingga
likuiditas
semakin
diharapkan
kuat
posisi
semakin
besar
(2009)
rasio
dapat
diukur
dividend payout ratio-nya
Menurut
likuiditas
Santoso
salah
satunya
menggunakan rasio lancar (current ratio).
Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan (ability of the company) untuk
sebagai berikut:
Earning
tersebut dapat diukur menggunakan rasio
kemampuan
adalah Earning Per Share (EPS).
menunjukkan
komisaris. Ketersediaan kas yang cukup
Per
Share
(EPS)
=
memenuhi
atau
kewajiban
jangka
membayar
semua
pendek
dengan
menggunakan sumber-sumber yang ada di
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh
Likuiditas
terhadap
aktiva lancar.
Dividen
Payout Ratio
Menurut Santoso (2009) perusahaan
dapat membayar dividen bila memenuhi 3
Hal ini didukung
oleh penelitian
Dewanti Lisna Dewanti & Gede Merta
Sudiartha
(2011)
yang
menunjukkan
bahwa variabel CR berpengaruh signifikan
23
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
terhadap DPR. Berdasarkan uraian di
dinyatakan sebagai tingkat pengembalian
atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
ekuitas
pemegang
berikut:
owners
equity-ROE)
H1
tingkat produktivitas penggunaan ekuitas
= Terdapat pengaruh rasio likuiditas
yang diukur menggunakan Current
Ratio
(CR)
terhadap
saham
(return
yang
on
mengukur
perusahaan.
besarnya
Hal ini didukung
oleh penelitian
Dividen Payout Ratio (DPR) pada
Michell Suharli (2006) yang menunjukkan
perusahaan
bahwa
manufaktur
yang
terdaftar di BEI.
ROE
berpengaruh
signifikan
terhadap DPR. Berdasarkan uraian di
atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai
Pengaruh Profitabilitas terhadap Dividen
berikut:
Payout Ratio
H2
Menurut
Darminto
(2008)
dalam
= Terdapat
pengaruh
profitabilitas
rasio
yang
diukur
Bangun (2012) profitabilitas merupakan
menggunakan Return on Equity
kemampuan
untuk
(ROE) terhadap besarnya Dividen
akan
Payout
menghasilkan
dibagi
perusahaan
laba
apabila
dan
dividen
perusahaan
tersebut
memperoleh laba. Jika laba yang diperoleh
Ratio
perusahaan
(DPR)
pada
manufaktur
yang
terdaftar di BEI.
kecil, maka dividen yang akan dibagikan
juga kecil. Agar para pemegang saham
Pengaruh
dapat menikmati dividen yang besar, maka
Payout Ratio
manajemen
akan
berusaha
untuk
Salah
Leverage
satu
terhadap
indikator
leverage
guna
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).
kemampuan
membayar dividen.
adalah
mengukur
memperoleh laba yang sebesar-besarnya
meningkatkan
perusahaan
Dividen
dengan
Menurut Darsono (2005) dalam Dewanti
rasio
(2011) Debt to Equity Ratio adalah rasio
profitabilitas salah satunya dapat diukur
yang menunjukan persentase penyedian
menggunakan rasio tingkat pengembalian
dana oleh pemegang saham terhadap
ekuitas pemegang saham (Return on
pemberi pinjaman. Semakin besar debt to
Equity).
Laba
bersih
equity ratio maka semakin besar modal
selama
satu
periode
Menurut
Santoso
(2009)
yang
diperoleh
tertentu
dapat
pinjaman sehingga akan menyebabkan
24
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
semakin besar pula beban hutang (biaya
(dalam
bunga)
konstan).
yang
harus
ditanggung
jumlah
lembar
saham
Sehingga
yang
kemampuan
perusahaan. Semakin besarnya beban
perusahaan akan semakin besar untuk
hutang perusahaan maka jumlah laba
dapat membayarkan dividen kepada para
yang dibagikan sebagai cash dividend
pemegang saham.
akan berkurang. Dengan demikian debt to
Hal ini didukung oleh hasil penelitian
equity ratio yang tinggi berdampak pada
Deitiana (2009) yang menyatakan bahwa
semakin kecilnya kemampuan perusahaan
Earning Per Share berpengaruh signifikan
untuk membagikan cash dividend atau
terhadap
sebaliknya.
Berdasarkan
Hal ini didukung
oleh penelitian
Purwanti (2010) yang menunjukkan bahwa
DER
berpengaruh
signifikan
Dividend
uraian
Payout
di
Ratio.
atas,
maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4
= Terdapat pengaruh Market Ratio
yang diukur menggunakan Earning
terhadap
DPR. Berdasarkan uraian di atas, maka
Per
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
besarnya Dividen Payout Ratio
H3
(DPR)
= Terdapat pengaruh rasio Leverage
yang diukur menggunakan Debt to
Equity
Ratio
(DER)
pada
perusahaan
Pengaruh Market Ratio terhadap Dividend
Payout Ratio
Dewanti (2011) menyatakan EPS
merupakan salah satu rasio pasar yang
besarnya
pada
terhadap
perusahaan
terhadap
manufaktur yang terdaftar di BEI.
menunjukkan
(EPS)
manufaktur yang terdaftar di BEI.
besarnya Dividen Payout Ratio
(DPR)
Share
pendapatan
saham yang mampu diperoleh dari setiap
lembar saham yang dimiliki. Hal ini karena
semakin besar laba setelah pajak yang
dihasilkan, maka EPS semakin besar
Berdasarkan uraian di atas, dapat
dibuat
gambar
kerangka
konseptual
sebagai berikut:
Current Ratio
(CR)
X1
Return on
Equity (ROE)
X2
Debt to Equity
Ratio (DER)
X3
Dividen
Payout Ratio
(DPR)
Y
Earning Per
Share (EPS)
X4
Gambar 2. Kerangka Konseptual
25
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
bentuk dividen Skala data adalah rasio
METODE PENELITIAN
dan
Desain Penelitian
persentase.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif,
satuan
desain
penelitian
BEI, sehingga data yang digunakan adalah
data sekunder yang peneliti dapatkan
melalui browsing dengan alamat website
www.idx.co.id.
Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa
Efek
Indonesia
Pengambilan
sampel
sampai
2014.
menggunakan
purposive sampling / judgement sampling,
oleh
karena
sampel
itu
yang
penelitian,
untuk
sesuai
maka
mendapatkan
dengan
ditetapkan
tujuan
kriteria
pengambilan sampel yaitu perusahaan
dapat
dirumuskan
DPR =
digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
DPR
adalah
sebagai berikut (Jack Guinan, 2010)
yang
kausalitas. Penelitian ini dilakukan pada
pengukurannya
Variabel Bebas (X)
1) Current Ratio (X1)
Current
Ratio
(CR)
adalah
kemampuan perusahaan (ability of the
company)
untuk
memenuhi
membayar
semua
kewajiban
atau
jangka
pendek dengan menggunakan sumbersumber yang ada di aktiva lancar. Rasio ini
menunjukkan solvabilitas jangka pendek
(short term solvency). Skala data CR
adalah rasio dan satuan pengukurannya
adalah persentase. CR dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Santoso,
2009 : 497)
Current Ratio =
yang selalu membagikan dividen selama
periode penelitian tahun 2012-2014 dan
didapatkan
14
perusahaan
sebagai
sampel.
2) Return on Equity (X2)
Laba bersih yang diperoleh selama
satu periode tertentu dapat dinyatakan
sebagai
tingkat
Definisi Operasional Variabel
pemegang
Variabel terikat (Y)
equity-ROE)
Dividend
Payout
Ratio
(DPR)
produktivitas
pengembalian
saham
yang
(return
ekuitas
on
owners
mengukur
tingkat
penggunaan
ekuitas
merupakan persentase keuntungan yang
perusahaan. Skala data adalah rasio dan
dibagikan ke pemegang saham dalam
satuan pengukurannya adalah persentase.
26
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Rumus
untuk
menghitung
tingkat
dari penyimpangan, diantarannya adalah
pengembalian ekuitas pemegang saham
uji
(ROE) adalah sebagai berikut (Santoso,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
2009)
2.
normalitas,
multikolinieritas,
Analisis Regresi Linear Berganda
Adapun persamaan dari regresi linier
Return on Equity (ROE) =
berganda (multiple linier regresion) secara
3) Debt to Equity Ratio (X3)
Rasio ini membandingkan jumlah
umum adalah sebagai berikut :
pinjaman-pinjaman berbunga yang ditarik
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
oleh perusahaan denga ekuitas pemegang
saham. Skala data adalah rasio dan
satuan pengukurannya adalah persentase.
Rumus untuk
menghitung rasio
Di mana :
Y
= Dividend
Debt to Equity Ratio (DER) =
X1
= Current Ratio (CR)
X2
= Return on Equity (ROE)
X3
= Debt
4) Earning Per Share (X3)
Earning
Per
kemampuan
Share
to
Equity
menunjukkan
perusahaan
untuk
X4
= Earning Per Share (EPS)
a
= konstanta / intercept
b1, b2, b3, b4
= koefisien
lembar saham biasa. Rahardjo (2009).
setiap
Untuk menghitung EPS digunakan rumus
independen
sebagai berikut:
e
Per
Ratio
(DER)
memberikan imbalan (return) pada setiap
Earning
Ratio
(DPR)
DER
adalah sebagai berikut (Santoso, 2009)
Payout
Share
(EPS)
=
3.
regresi
dari
variabel
= faktor error
Pengujian Hipotesis
Menurut Ghozali (2005) uji statistik t
pada dasarnya menunjukkan seberapa
Teknik Analisis Data
jauh pengaruh satu variabel independen
1.
Uji Asumsi Klasik
secara
Uji asumsi klasik digunakan untuk
variasi variabel dependen.
mengetahui apakah hasil analisis regresi
linier berganda yang digunakan untuk
individual
dalam
Langkah–langkah
menerangkan
pengujian
yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
menganalisis dalam penelitian ini terbebas
27
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
1)
Merumuskan hipotesis
2)
Menentukan tingkat signifikansi (α)
Uji Multikolinieritas
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas
sebesar 0,05
3)
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
Pengambilan keputusan :
Model
1
(Constant)
CR
.591 1.692
ROE
.541 1.847
DER
.702 1.425
EPS
.645 1.551
Sumber : Output SPSS, diolah.
Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1.
Tabel 4.2. di atas menunjukkan
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
bahwa nilai Tolerance variabel CR, ROE,
DER dan EPS > 0,10 dan nilai VIF variabel
CR, ROE, DER, dan EPS < 10, maka tidak
terjadi gejala multikolinieritas atau dengan
kata lain tidak ada korelasi antar variabel
independen dalam penelitian ini.
Uji Autokorelasi
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model
Durbin-Watson
1
2,052
Sumber : Output SPSS, diolah
Gambar 3. Hasil Uji Normalitas
Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai
Gambar 3 menunjukkan bahwa titik-
Durbin-Watson (d) sebesar 2,052. Pada
titik menyebar mengikuti garis diagonal,
tabel Durbin-Watson dengan nilai n (data
yang berarti data terdistibusi normal dan
yang dianalisis) sebanyak 42 dan nilai k
memenuhi asumsi normalitas.
(jumlah variabel bebas) sebanyak 4 dapat
diketahui nilai du sebesar 1,7202. Maka du
< d < 4 – du atau 1,7202 < 2,052 < 2,2798
hal
ini
berarti
tidak
ada
masalah
28
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
autokorelasi
dalam
model
regresi
Koefisien Determinasi
Tabel 4. Koefisien Determinasi
3.
penelitian ini.
Model
1
Uji Heteroskedastisitas
R
R Square
,674a
,454
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
,395
25,03067
Sumber : Output SPSS, diolah
Tabel 4 di atas menunjukkan nilai
Adjusted R Square sebesar 0,395 hal ini
berarti bahwa 39,5% variasi variabel DPR
dapat dijelaskan oleh variasi variabel CR,
ROE, DER dan EPS. Sedangkan sisanya
sebesar
60,5%
variasi
variabel
DPR
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Gambar 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
dimasukkan
dalam
model
regresi
penelitian ini.
Gambar 4 di atas menunjukkan
bahwa tidak ada pola tertentu dan titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi gejala
4.
Pengujian Hipotesis
Tabel 5. Hasil Uji t
Model
1
heteroskedastisitas dalam model regresi
penelitian ini.
2.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear
Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
CR
Standardized
Coefficients
Std. Error
71,796
15,204
-,070
,050
t
4,722
-1,404
3,510
-4,229
-1,253
(Constant)
CR
ROE
DER
EPS
Sig.
,000
,169
,001
,000
,218
Sumber : Output SPSS, diolah.
Tabel 5 di atas menunjukkan nilai
signifikansi variabel Current Ratio (CR)
sebesar 0,169 lebih besar dari 0,05 hal ini
Beta
-,222
ROE
,425
,121
,579
DER
-22,088
5,223
-,613
EPS
-,001
,000
-,190
Sumber : Output SPSS
Dari Tabel 3 di atas diperoleh
persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Y = 71,796 – 0,700 X1 + 0,425 X2 – 22,088
X3 – 0,001 X4
berarti
bahwa
variabel
CR
tidak
berpengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR), dengan demikian H1 yang
menyatakan
terdapat
pengaruh
rasio
likuiditas yang diukur menggunakan CR
terhadap besarnya DPR pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI ditolak.
Nilai signifikansi variabel ROE sebesar
29
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
0,001 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti
bahwa
variabel
ROE
berpengaruh
Hasil analisis menunjukkan bahwa
likuiditas yang diukur menggunakan CR
signifikan terhadap DPR, dengan demikian
tidak
H2 yang menyatakan terdapat pengaruh
Payout Ratio (DPR). Menurut Santoso
rasio
diukur
(2009:203) perusahaan dapat membayar
menggunakan Return on Equity (ROE)
dividen bila memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu
terhadap besarnya DPR pada perusahaan
: (1) saldo laba yang mencukupi, (2)
manufaktur yang terdaftar di BEI diterima.
tersedia uang kas yang cukup, dan (3)
Nilai signifikansi variabel DER sebesar
tindakan formal dari dewan komisaris.
0,000 lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti
Ketersediaan kas yang cukup tersebut
bahwa
dapat diukur menggunakan rasio likuiditas.
profitabilitas
variabel
yang
DER
berpengaruh
berpengaruh
terhadap
Dividend
terhadap DPR. Dengan demikian H3 yang
Likuiditas
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
pertimbangan
rasio Leverage yang diukur menggunakan
kebijakan dividen, karena dividen bagi
Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
perusahaan merupakan kas keluar, maka
besarnya
semakin besar posisi kas dan likuiditas
DPR
pada
perusahaan
perusahaan
utama
merupakan
dalam
banyak
manufaktur yang terdaftar di BEI diterima.
perusahaan
Nilai signifikansi variabel EPS sebesar
semakin besar kemampuan perusahaan
0,218 lebih besar dari 0,05, hal ini berarti
untuk membayar dividen.
secara
keseluruhan
akan
bahwa variabel EPS tidak berpengaruh
Tidak berpengaruhnya CR terhadap
terhadap DPR. Dengan demikian H4 yang
DPR dalam penelitian ini bisa disebabkan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
karena
Market Ratio yang diukur menggunakan
diputuskan
Earning
pembayaran
Per
besarnya
Share
DPR
(EPS)
pada
terhadap
perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI ditolak.
kecukupan
tidak
kas
perusahaan
digunakan
dividen,
akan
untuk
tetapi
digunakan untuk kepentingan lain seperti
operasional perusahaan atau investasi
demi perkembangan perusahaan, semakin
PEMBAHASAN
1. Pengaruh
besar
Likuiditas
Menggunakan
Current
yang
Ratio
Diukur
(CR)
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
kesempatan
perusahaan
akan
investasi
suatu
mengakibatkan
penurunan pembayaran dividen, karena
kas yang ada akan digunakan untuk
30
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
berinvestasi
demi
pertumbuhan
perusahaan di masa yang akan datang.
Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian
Deitiana (2009),
Di samping itu keadaan pemegang
Wira (2012) dan Puspita (2014) yang
saham juga sangat berpengaruh terhadap
menemukan bahwa variabel CR tidak
kebijakan
berpengaruh terhadap DPR.
dividen
yang
diambil
oleh
perusahaan, apabila pemegang saham
2.
Pengaruh Profitabilitas yang Diukur
menyukai pembayaran dividen yang tinggi,
Menggunakan
maka perusahaan akan membayarkan
(ROE) terhadap Dividend Payout
dividen yang tinggi, dan sebaliknya jika
Ratio (DPR)
investor
Hasil analisis menunjukkan bahwa
lebih
menyukai
pembayaran
Return
on
Equity
dividen yang rendah, maka perusahaan
variabel
akan
rendah.
terhadap DPR, semakin besar profitabilitas
Karena pada akhirnya kebijakan dividen
suatu perusahaan berarti semakin baik
merupakan hasil keputusan dari Rapat
kemampuan perusahaan tersebut dalam
Umum Pemegang Saham.
menghasilkan
membayarkan
Hasil
penelitian
dividen
berpengaruh
laba.
signifikan
Menurut
Santoso
bertentangan
(2009) ROE merupakan rasio tingkat
dengan Riyanto (1995) dalam Hikmah
pengembalian ekuitas pemegang saham
(2013) yang menyatakan bahwa masalah
yang
likuiditas
penggunaan ekuitas perusahaan.
adalah
ini
ROE
berhubungan
dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan
mengukur
Analisis
tingkat
atas
produktivitas
kemampuan
untuk memenuhi kebijakan finansialnya
perusahaan
yang harus segera dipenuhi. Likuiditas
dapat diukur dengan rasio profitabilitas,
memiliki
dan
pengaruh
positif
terhadap
sejauh
dalam
mana
menciptakan
keefektifan
laba
dalam
dividend payout ratio, sehingga semakin
pengelolaan
perusahaan
secara
kuat posisi likuiditas diharapkan semakin
keseluruhan.
Mengingat
tujuan
besar dividend payout ratio-nya. Begitu
perusahaan
juga dengan hasil penelitian Dewanti
maka rasio profitabilitas merupakan salah
(2011) yang menunjukkan bahwa variabel
satu rasio keuangan yang penting. Unsur
CR
ini secara langsung memengaruhi arus kas
berpengaruh
kebijakan dividen.
signifikan
terhadap
adalah
memperoleh
laba,
pada masa yang akan datang yang
dihasilkan dari laba yang terus meningkat
31
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
dan
atau
kenaikan
nilai
saham
juga kecil, hal ini juga didukung oleh hasil
perusahaan. Besarnya nilai ROE maka
penelitian penelitian Suharli (2006) dan
DPR yang dibayarkan juga semakin tinggi,
Puspita (2014) yang menunjukkan bahwa
oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
ROE
meningkatkan kinerja perusahaannya agar
DPR.
dapat
3.
meningkatkan
menghasilkan
laba,
kemampuan
sehingga
investor
berpengaruh
Pengaruh
signifikan
Leverage
(DER) terhadap
modalnya.
Ratio (DPR)
profitabilitas
likuiditasnya
tinggi,
tinggi,
belum
tentu
apabila
likuiditas
yang
Diukur
Menggunakan Debt to Equity Ratio
akan semakin tertarik untuk menanamkan
Kenyataan perusahaan yang memiliki
terhadap
Hasil
analisis
berpengaruh
(2009)
Dividend Payout
menunjukkan
terhadap
menyatakan
DPR,
DER
DER
Santoso
merupakan
rendah ketersediaan kas perusahaan tidak
ukuran yang menunjukkan kemampuan
mencukupi untuk melakukan pembayaran
perusahaan untuk melakukan usahanya
dividen meskipun laba yang diperoleh
dengan
tinggi,
mempertimbangkan
sehingga
perusahaan
dapat
stabil,
yang
diukur
dengan
kemampuan
membagikan dividen dalam bentuk saham
perusahaan
untuk
menunjukkan
bunga atas hutang-hutangnya dan pada
bahwa
profitabilitas
kepada
investor
perusahaan
yang
akhirnya
untuk
membayar
membayar
beban
hutang-hutang
tinggi merupakan salah satu indikator
tersebut tepat pada waktunya. Dengan
baiknya
sehingga
kata lain, apabila nilai DER tinggi, maka
dapat membagikan dividen kepada para
laba perusahaan akan digunakan untuk
pemegang saham.
membayar beban bunga utang yang pada
kinerja
perusahaan
Hasil penelitian ini sesuai dengan
akhirnya akan mengurangi jumlah dividen
Darminto (2008) dalam Bangun (2012)
yang dibayarkan kepada para pemegang
yang menyatakan profitabilitas merupakan
saham.
kemampuan
menghasilkan
perusahaan
dividen
penelitian
ini
bertentangan
dengan hasil penelitian Suharli (2004),
tersebut
Deitiana (2009), Dewanti & Sudiartha
memperoleh laba, jika laba yang diperoleh
(2011), Bangun & Hardiman (2012), Wira
kecil, maka dividen yang akan dibagikan
(2012)
apabila
dan
Hasil
akan
dibagi
laba
untuk
perusahaan
dan
Puspita
(2014)
yang
32
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
tidak
mempunyai kontribusi terhadap Dividend
berpengaruh terhadap DPR. Akan tetapi
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan
hasil penelitian ini sejalan dengan Darsono
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
(2005)
Indonesia.
menemukan
bahwa
dalam
DER
Dewanti
(2011)
yang
Market
Ratio
yang
diukur
menyatakan Debt to Equity Ratio adalah
menggunakan Earning Per Share (EPS)
rasio
tidak
yang
menunjukan
persentase
mempunyai
kontribusi
penyediaan dana oleh pemegang saham
Dividend
terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
pemberi
pinjaman.
Semakin
besar Debt to Equity Ratio maka semakin
Payout
Ratio
terhadap
(DPR)
pada
Bursa Efek Indonesia.
besar modal pinjaman sehingga akan
menyebabkan semakin besar pula beban
DAFTAR PUSTAKA
hutang
harus
Bangun, Nurainun & Stefanus Hardiman.
Semakin
2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas,
besarnya beban hutang perusahaan maka
Cash Position, Debt to Equity Ratio,
jumlah
dan Kesempatan Investasi terhadap
(biaya
ditanggung
bunga)
yang
perusahaan.
laba
yang
dibagikan
sebagai
Kebijakan Dividen pada Perusahaan
dividend akan berkurang.
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
KESIMPULAN
Efek Indonesia pada Tahun 2008-
Rasio likuiditas yang diukur menggunakan
2010.
Current
Perbankan (Journal of Capital Market
Ratio
(CR)
tidak
mempunyai
Jurnal
Pasar
Modal
kontribusi terhadap Dividend Payout Ratio
and Banking)
(DPR) pada perusahaan manufaktur yang
Agustus 2012 : 80-102. PT. Adler
terdaftar
Manurung Press & Asosiasi Analis
di
Bursa
Efek
Indonesia.
Kemudian, rasio profitabilitas yang diukur
Volume 1,
dan
No.
2,
Efek Indonesia.
menggunakan Return on Equity (ROE)
mempunyai kontribusi terhadap Dividend
Deitiana, Tita. 2009. Faktor-faktor yang
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan
Mempengaruhi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Pembayaran
Indonesia.
Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No. 1,
Selain itu, rasio leverage yang diukur
April 2009 : 57-64. STIE Trisakti.
Kebijakan
Dividen
Kas.
Jurnal
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER)
33
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Dewanti, Dewanti Lisna & Gede Merta
Sudiartha.
2011.
Pengaruh
Cash
Profitabilitas
dan
Kesempatan
Investasi terhadap Kebijakan Dividen
Ratio, Debt to Equity Ratio, dan
(Studi
Earning Per Share terhadap Cash
Pembentuk Indeks LQ45 di Bursa
Dividend pada Perusahaan Food and
Efek
Beverages
Vol.1
yang Terdaftar di Bursa
Empiris
Indonesia).
No.1
Efek Indonesia Periode 2005-2010.
Universitas
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Bandung.
pada
Jurnal
Mei
Emiten
Akuntansi
2009:
Kristen
70-84.
Maranatha
Udayana Bali, page : 217-232.
Purwanti, Dwi & Peni Sawitri. 2010.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Dampak Rasio Keuangan terhadap
Multivariate dengan Program SPSS.
Kebijakan Dividen. Jurnal Universitas
Semarang : Undip.
Gunadarma.
Guinan, Jack (Ed.). 2010. Investopedia.
Cara
Mudah
Memahami
Puspita, Erna. 2014. Analisis Faktor-faktor
Istilah
yang Mempengaruhi Pembayaran
Investasi. Jakarta : Hikmah (PT. Mizan
Dividen (Studi pada Perusahaan
Publika).
Manufaktur yang Terdaftar di BEI).
Tesis
Hikmah, Khoirul & Ririn Astuti. 2013.
Growth of Sale, Investment, Liquidity,
Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur.
Rahardjo,
Budi.
2009.
Dasar-Dasar
Firm
Analisis
Fundamental
terhadap Kebjikan Dividend Payout
Laporan
Keuangan
Ratio pada Perusahaan Manufaktur
Yogyakarta
yang
University Press.
Profitability,
dan
terdaftar
Indonesia.
Size
di
of
Bursa
Efek
:
Saham
Prusahaan.
Gadjah
Mada
Jurnal Manajemen dan
Santoso, Iman. 2009. Akuntansi Keuangan
Akuntansi Volume 2, Nomor 1, April
Menengah (Intermediate Accounting).
2013 : 1-15. UPN Veteran Yogyakarta.
(Buku Dua). Bandung : PT. Refika
Aditama.
Marpaung, Elyzabet Indrawati & Bram
Hadianto.
2009.
Pengaruh
34
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017):17-35
Sartono,
Agus.
2008.
Keuangan.
Teori
Manajemen
dan
Aplikasi.
Yogyakarta : BPFE.
Suharli,
Michell.
Mengenai
2006.
Pengaruh
Leverage,
dan
terhadap
Jumlah
(Studi
Studi
pada
Empiris
Profitabilitas,
Harga
Saham
Dividen
Tunai
Perusahaan
yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta
Periode 2002-2003). Jurnal Maksi
Vol. 6 No. 2, Agustus 2006 : 243-256.
Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.
Warsono. 2003 Manajemen Keuangan
Perusahaan. Malang : Bayu Media
Publishing.
Wira,
Variyetmi.
Mempengaruhi
2012.
Faktor
yang
Pengembalian
Investasi pada Equity Securities pada
Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
Jurnal Politeknik Negeri Padang.
35