PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI “BANG DASI” BERBASIS APLIKASI CAMTASIA PADA MATERI BANGUN DATAR KELAS V SEKOLAH DASAR | Hikmah | Mimbar Sekolah Dasar 6352 17138 2 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 16/04/2017; Accepted: 13/10/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(2) 2017, 182-191
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i2.6352

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI “BANG DASI” BERBASIS APLIKASI
CAMTASIA PADA MATERI BANGUN DATAR KELAS V SEKOLAH DASAR
Vela Nur Hikmah1 & Iin Purnamasari2
1,2PGSD

FIP Universitas PGRI Semarang
Sidodadi Timur No. 24 Dr. Cipto, Kel. Karangtempel, Kec. Semarang Timur, Semarang
1Email: vela.nurh@gmail.com
2Email: iinpurnamasari@upgris.ac.id
1,2Jln.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the

feasibility and practicality of an animated video
media “Bang Dasi” Camtasia application-based.
The experiment was conducted in SDN
Sugihmanik
04,
District
Tanggungharjo,
Grobogan. This research & development (R & D)
used
ADDIE
design
(Analysis,
Design,
Development, Implementation, and Evaluation),
which involved five stages of research, those are
the analysis phase, design phase, development
phase, implementation phase and evaluation
phase. Based on the analysis, the average score
obtained from the value of the material and
results validation of the media that is 95.1%

categorized as very feasible. Meanwhile, the
score from media expert is 93.33% and from
material expert is 96.86%. Animated video media
“Bang Dasi” Camtasia application-based has
effectiveness in fostering student interest and
getting students’ responses (90.5%). This research
conclude that animated video media “Bang
Dasi” Camtasia application-based is worth using
as learning media.
Keywords: development, media, video
animation, camtasia, two-dimentional figure.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis kelayakan dan kepraktisan media
video animasi Bang Dasi berbasis aplikasi
Camtasia. Penelitian dilaksanakan di SD N
Sugihmanik 04, Kecamatan Tanggungharjo,
Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini
adalah

penelitian
pengembangan
(R&D)
dengan
model
ADDIE
(Analysis,
Design,
Development, Implementation, and Evaluation)
dengan lima tahap penelitian yaitu tahap
analisis, tahap desain, tahap pengembangan,
tahap implementasi, dan tahap evaluasi.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh
hasil rata-rata dari nilai hasil validasi materi dan
hasil validasi media yaitu 95,1% dengan kategori
sangat layak. Dapat dijabarkan untuk validasi
ahli media mendapatkan 93,33% dan validasi
ahli materi 96,86%. Video animasi Bang Dasi
berbasis aplikasi Camtasia efektif dalam
menumbuhkan minat belajar siswa dan

mendapat respon baik dari siswa (90,5%).
Dengan demikian, video animasi “Bang Dasi”
berbasis aplikasi Camtasia layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
Kata Kunci: pengembangan, media,
animasi, camtasia, bangun datar.

video

How to Cite: Hikmah, V. N., & Purnamasari, I. (2017). PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI “BANG DASI” BERBASIS
APLIKASI CAMTASIA PADA MATERI BANGUN DATAR KELAS V SEKOLAH DASAR. Mimbar Sekolah Dasar, 4(2), 182–191.
http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i2.6352.

PENDAHULUAN ~ Sudah banyak sekolah

dengan

yang memliliki berbagai sumber belajar

penunjang pembelajaran, yang dalam hal


serta

ini

fasilitas

yang

memadai. Fasilitas

tersebut salah satunya adalah fasilitas

bisa

baik

oleh

disebut


guru

sebagai

sebagai

media

pembelajaran.

elektronik, seperti perangkat komputer,
internet, proyektor, dan sound system.

Guru seharusnya dapat memanfaatkan

Namun, seperangkat fasilitas elektronik

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam


tersebut seringkali belum dimanfaatkan

pengembangan

[182]

media

pembelajaran

Vela Nur Hikmah & Iin Purnamasari, Pengembangan Video Animasi “Bang Dasi”…

sebagai

penunjang

mengajar

di


kegiatan

kelas.

belajar-

Dengan

mudah

media

diserap

memahaminya.

sehingga

Media


siswa

pembelajaran

pembelajaran yang inovatif, guru dapat

digunakan

terbantu dalam menyampaikan materi

penyajian pesan dan informasi sehingga

pelajaran kepada siswa, sehingga dapat

dalam waktu pembelajaran yang pendek

dilihat apakah kegiatan belajar-mengajar

akan


tersebut berhasil atau tidak, yang dapat

tersampaikan.

diukur dalam proses dan hasil belajar

memanfaatkan

siswa.

menjadi media yang menarik. Dalam

untuk dapat memperjelas

banyak

informasi

Banyak


yang

cara

media

untuk

pembelajaran

kegiatan belajar dan pembelajaran, guru
Menurut Gerlach & Ely (Arsyad, 2014, p. 3),

paling

media pembelajaran adalah manusia,

pembelajaran

materi, atau kejadian yang membangun

keterbatasan waktu, misalnya gambar,

kondisi

foto,

yang

membuat

siswa

mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan,

tidak

slide,

memanfaatkan
yang

film,

dapat

radio,

media

mengatasi

video,

dan

sebagainya (Arsyad, 2014, p. 29).

atau sikap. Manusia dan materi saling
berkaitan sebagai media pembelajaran.

Video merupakan jenis media audio visual

Manusia

dalam

gerak. Media audio visual mengandalkan

penyampaian materi yang akan diberikan

indera pendengaran dan penglihatan.

kepada

siswa.

kejadian

Anak sekolah dasar (SD) pada umumnya

sebagai

media

adalah

belajar 50% dari apa yang didengar dan

serta

dilihat oleh. Dengan menggunakan video,

yang

guru

sebagai

memberikan

perantara

Sedangkan
pembelajaran
pengetahuan

pengalaman

dengan

hal-hal

bisa

mengemas

pembelajaran

bermanfaat. Dengan demikian, siswa bisa

Matematika yang dianggap sulit sebagai

memiliki kemampuan dalam tiga ranah

pelajaran dengan mengafal angka-angka

yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah

menjadi pembelajaran yang menarik. Jika

psikomotor

video

(keterampilan),

dan

ranah

afektif (sikap).

pembelajaran

diperlukan

media

untuk

belajar-mengajar

secara

menarik dengan menggunakan gambargambar

Pemanfaatan

dikemas

pembelajaran

menunjang
di

kelas.

kartun

atau

memungkinkan

animasi

terjadinya

dapat
proses

proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, dan

Media

menyenangkan.

pembelajaran yang baik adalah media
yang

memiliki

aspek-aspek

dalam

Hasil wawancara dengan guru kelas V SD

meningkatkan minat dan prestasi belajar

N 04 Sugihmanik pada tanggal 10 Oktober

siswa. Pemanfaatan media pembelajaran

2016 menunjukkan bahwa siswa kurang

penting untuk dilakukan guru agar materi

berminat

pelajaran yang diberikan kepada siswa

matematika,
[183]

dengan

mata

terutama

pelajaran

dalam

materi

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

operasi

hitung

seperti

pembagian.

Siswa

matematika

sebagai

perkalian

dan

tersebut

menganggap
pelajaran

adalah

matematika

yang

video

animasi

berbasis Camtasia

Studio.

Jubilee-Enterprise (2015, p. 1) menjelaskan

cukup sulit. Pada Ulangan Akhir Semester

bahwa

sesaat

sebelumnya,

nilai

yang

sebuat software yang dapat merekam

berhasil

mencapai

kriteria

ketuntasan

segala sesuatu yang sedang berlangsung

minimal (KKM) hanya sebanyak 46,66%,

dalam layar monitor. Software ini biasanya

dengan KKM 65. Di samping itu, guru

digunakan untuk membuat video tutorial

belum

ataupun video presentasi. Dengan inovasi

mengembangkan

menarik

bagi

siswa,

siswa

media
serta

yang
belum

Camtasia

pengembangan

merupakan

Studio

media

pembelajaran

memanfaatkan fasilitas yang ada seperti

tersebut,

proyektor.

menjadi menarik bagi siswa dan siswa

diharapkan

pembelajaran

dapat lebih memahami materi dengan
Pada kenyataannya masih banyak guru
yang

melakukan

baik.

proses pembelajaran

yang bersifat konvensional. Guru belum

Video animasi termasuk media audio

menerapkan media pembelajaran yang

visual. Melalui media audio visual, siswa

menarik. Sebenarnya banyak hal yang

dapat melihat dan mendengarkan film,

dapat

sehingga

dijadikan

sebagai

media

siswa

tidak

hanya

pembelajaran, mulai hal-hal sederhana

mendengarkan ceramah dari guru. Di

yang ada di lingkungan siswa, namun guru

dalam video animasi memuat gambar-

kurang kreatif. Oleh karena itu, siswa

gambar bangun datar yang berwarna,

kurang

proses

sehingga siswa diharapkan senang dan

pembelajaran sehingga materi terkadang

dapat fokus terhadap materi pelajaran

sulit untuk dipahaminya. Minat belajar

(Ranang, dkk., 2010).

tertarik

dengan

siswa menjadi kurang dan siswa mudah
bosan dengan pembelajaran yang diikuti.

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan

Hal

sebagai

literatur singkat di atas, maka penelitian ini

temuan awal yang positif adalah, siswa

bertujuan untuk menganalisis bagaimana

yang cenderung lebih menyukai gambar-

kelayakan video animasi “Bang Dasi”

gambar.

berbasis aplikasi Camtasia sebagai media

yang

dapat

Selain

dikatakan

itu

siswa

dapat

menganalisis gambar, dan tidak hanya

pembelajaran bagi kelas V Sekolah Dasar.

menghitung angka.
METODE
Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan

Jenis penelitian yang digunakan adalah

coba dilakukan pengembangan media

penelitian dan pengembangan (Research

pembelajaran

and Development) (Putra, 2015; Sugiyono,

Pengembangkan

yang
media

inovatif.
pembelajaran

2016),
[184]

dengan

menggunakan

model

Vela Nur Hikmah & Iin Purnamasari, Pengembangan Video Animasi “Bang Dasi”…

ADDIE

(Analysis,

Design,

Implementation,
2010).

video

pengembangan

untuk

animasi

menghasilkan
pada

mata

30%-39%

ini

HASIL DAN PEMBAHASAN

produk

Penelitian

pelajaran

Research

penelitian ini adalah siswa kelas V SDN
Sugihmanik 04, dengan jumlah siswa 30,
atas

laki-laki

11

siswa

ini

adalah

penelitian

pengembangan atau yang biasa disebut

matematika kelas V SD. Sampel pada

terdiri

Tidak Layak

(Pribadi,

Evaluation)

Penelitian

bertujuan

Development,

dan

(R&D).

Development

Dengan

menghasilkan

berupa

media
“Bang

animasi

perempuan 19 siswa.

and

sebuah

produk

pembelajaran

video

Dasi”

berbasis

aplikasi

Camtasia pada materi bangun datar
mata pelajaran matematika kelas V SD.

Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi,

wawancara,

Materi pembelajaran berdasarkan pada

dan

Standar Kompetensi: Memahami Sifat-sifat

kuesioner/angket. Untuk menjaga kualitas

Bangun dan Hubungan Antarbangun, dan

instrumen, maka perlu diperoleh opini dari

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Sifat-

ahli atau dengan kata lain perlu validasi
(Arikunto,

2013).

Instrumen

sifat

yang

Bangun

Pemilihan

Datar.

media

pembelajaran video animasi didasarkan

digunakan adalah angket validasi ahli

pada

materi, angket validasi ahli media, angket

permasalahan

pembelajaran

di

kelas V SDN Sugihmanik 04. Selain hal

tanggapan siswa, dan angket tanggapan

tersebut,

siswa dengan memenuhi kisi-kisi yang telah

guru

belum

memanfaatkan

fasilitas yang ada pada sekolah.

direncanakan. Teknis analisis data dalam
penelitian ini adalah menggunakan rumus
persentase untuk mencari kelayakan.
� % =



pengembangan

menggunakan

model

Design,

%



Penelitian

Development,

merupakan

akhir

pengembangan.

persentase

(Analysis,

Implementation,

and Evaluation). Tahap analysis (analisis)

Setelah mendapatkan hasil, maka nilai
dari

ADDIE

ini

tersebut

tahap

awal

Pada

dalam

tahap

ini

dikategorikan menurut tabel kelayakan di

menganalisis

bawah ini.

observasi yang telah dilakukukan di SDN

Tabel 1. Klasifikasi Kelayakan

Sugihmanik

hasil

04.

wawancara

Kemudian

dan

menyebar

Klasifikasi

angket kebutuhan media pembelajaran

Kelayakan

kepada tiga sekolah dasar. Hal tersebut

80% – 100%

Sangat Layak

menunjukkan bahwa pembelajaran masih

66% - 79%

Layak

56%-65%

Cukup Layak

memanfaatkan

50%-55%

Kurang Layak

Maka dibutuhkan media pembelajaran

Persentase

bersifat

[185]

konvensional
media

dan

belum

yang

menarik.

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

yang

dapat

menunjang

proses

Tahap selanjutnya adalah implementation

pembelajaran. Dengan demikian peneliti

(implementasi),

mengembangkan media video animasi

penyampaian

“Bang Dasi” berbasis aplikasi Camtasia

Dalam hal ini, produk media yang telah

bagi kelas V SD.

dibuat

ini

klarifikasi

program

didesain

sehingga

diperlukan

program

validasi

selama

dalam

ahli

media

pada validasi media dan 77,61% pada
validasi materi, dengan kategori layak dan

Desain

disarankan

produk menyesuaikan karakter siswa agar
permasalahan

oleh

Hasil penilaian hanya mencapai 76,86%

menentukan

pembelajaran.

media

pembelajaran dengan mengisi angket.

pengalaman belajar yang dimiliki oleh
siswa

Sebelum

oleh ahli materi pembelajaran dan proses

tersebut

seperti yang diharapkan (Pribadi, 2009, p.
Selanjutnya

pembelajaran.

tersebut terdiri dari proses validasi materi

yang

dapat mencapai tujuan pembelajaran

130).

diimplementasikan

materi dan ahli media. Proses penilaian

adanya

pembelajaran

pembelajaran.

diimplementasikan, produk dinilai oleh ahli

Tahap selanjutnya adalah design (desain).
langkah

merupakan

materi

kemudian

dalam

Pada

yang

dilakukan

pembelajaran

video

dapat dipecahkan dan sesuai dengan

untuk

revisi.

dengan

melaui

Tahap

revisi

memperbaiki

suara

proses

penyuntingan

dengan aplikasi camtasia. Selain suara,

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

revisi

Kemudian dilakukan pengumpulan data

juga

gambar

dan bahan sebagai materi pelajaran yang

dilakukan
bangun

pada

datar.

tampilan
Kemudian

memperbaiki gambar tersebut dengan

akan dimasukkan dalam media video

menyertakan

animasi “Bang Dasi”.

sumber

gambar

karena

terdapat beberapa gambar yang diambil
dari internet, serta memperbaiki gambar

Tahap

(pengembangan).

development

dalam

materi

bangun

datar

dengan

Tahap ini merupakan tahap pembuatan

memperjelas masing-masing sifat bangun

media yang telah direncanakan. Hal-hal

datar.

yang

kemudian dilakukan uji validasi kembali

telah

dipersipkan

dalam

tahap

Setelah

tahap

revisi

selesai,

desain seperti pengumpulan data dan

dengan

bahan

dibuat

Berdasarkan uji validasi tersebut, diperoleh

media

hasil

menjadi

sebagai

materi

sebuah

pembelajaran.

akan

produk

Media

pembelajaran

mata

validasi

dan

ahli

media

materi dengan persentase 96,86%.

berbasis aplikasi Camtasia pada materi
datar

dari

materi

media.

dengan

persentase 93,33% dan hasil dari validasi

tersebut adalah video animasi “Bang Dasi”

bangun

ahli

pelajaran

matematika kelas V SD.

[186]

Vela Nur Hikmah & Iin Purnamasari, Pengembangan Video Animasi “Bang Dasi”…

Hasil Penilaian Ahli Media
105.00%
100.00% 100.00%
100.00%
95.00%

93.33%

91.66%

90.00%

87.50%

87.50%

85.00%
80.00%
Aspek Penilaian
Indikator Kesesuaian

Kelayakan Produk

Kepraktisan Produk

Kontribusi Produk

Keunggulan Produk

Rata-rata/Skor Akhir

Gambar 1. Diagram Hasil Penilaian Ahli Media

Hasil Penilaian Ahli Materi
105.00%
100.00%

100.00%

100.00%

100.00%

96.86%

95.00%
90.00%

87.50%

85.00%
80.00%
Aspek Penilaian
Indikator Kesesuaian

Indikator Kelayakan

Indikator Penyajian

Indikator Kompetensi Rata-rata/Skor Akhir

Gambar 2. Diagram Hasil Penilaian Ahli Materi

[187]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

Hasil Angket Tanggapan Siswa
100.00%
95.00%
90.00%
85.00%
80.00%
75.00%

96.60%
90.00%

89.90%

91.60% 91.60% 90.00%

83.30%

Aspek Penilaian
Kemudahan Pemahaman
Keaktifan dalam Belajar
Penyajian Media
Rata-rata

Kemandirian Belajar
Minat terhadap Media
Penggunaan Media

Gambar 3. Diagram Hasil Angket Tanggapan Siswa

Hasil Angket Tanggapan Guru
105.00%

100.00%

100.00%
93.75%

95.00%

93.33%

89.20%

90.00%
85.00%
80.00%

Aspek Penilaian
Indikator Kesesuaian

Indikator Penyajian

Indikator Kompetensi

Rata-rata

Gambar 4. Diagram Hasil Angket Tanggapan Guru

Tahap penilaian dan revisi telah dilakukan

dari kegiatan tersebut yaitu menggunakan

dengan hasil yang sangat baik, kemudian

media video animasi “Bang Dasi” adalah

media video animasi “Bang Dasi” berbasis

lebih dapat memfokuskan perhatian siswa

aplikasi

saat belajar pada media video yang

Camtasia

pembelajaran

di

diterapkan
kelas

V

pada

SDN

ditayangkan.

04

Namun

demikian,

Sugihmanik. Dalam tahap implementasi,

terdapat

produk tersebut dijadikan sebagai media

tersebut adalah siswa yang duduk di

pembelajaran dalam kegiatan belajar-

belakang kurang fokus, karena resolusi

mengajar (KBM) di kelas V pada materi

layar monitor dari LCD-infocus kurang

bangun datar dan sifat-sifatnya. Kelebihan

besar. Permasalahan yang lain adalah
[188]

permasalahan

dalam

masih
KBM

Vela Nur Hikmah & Iin Purnamasari, Pengembangan Video Animasi “Bang Dasi”…

bagi siswa yang belum lancar membaca

disinyalir lebih mudah untuk dipahami

kurang

pembelajaran

siswa. Selain hal tersebut, media video

dengan video animasi, karena video terus

animasi ”Bang Dasi” juga bermanfaat bagi

diputar sampai waktunya selesai. Untuk

siswa. Konsentrasi belajar siswa meningkat

mengatasi permasalahan tersebut, guru

karena

menjelaskan kembali materi bangun datar

memperhatikan dengan mendengar dan

dan sifatnya agar siswa dapat memahami

membaca, sehingga pandangan siswa

kembali materi yang diajarkan.

fokus

bisa

mengikuti

siswa

pada

dituntut

media

untuk

yang

sedang

ditayangkan. Siswa merasa senang karena
Tahap akhir adalah evaluation (evaluasi),

mempunyai

yang

mereka

merupakan

memberikan

proses

nilai

untuk

baru

karena

menemukan

hal

baru.

program

Sebagaimana disampaikan oleh Kemp &

pembelajaran. Pada dasarnya, evaluasi

Dayton (Arsyad, 2014) bahwa dengan

dapat dilakukan sepanjang pelaksanaan

menggunakan

media,

kelima

pembelajaran

akan

langkah

(Pribadi,

2009,

terhadap

wawasan

dalam
p.

model

135).

Evaluasi

ADDIE
juga

maka
lebih

proses
menarik,

penyampaian pelajaran lebih baku dan

dilakukan dengan cara membandingkan

setiap

antara hasil pembelajaran yang telah

mendengar

dicapai

menerima pesan yang sama, dan beban

oleh

pembelajaran

siswa
yang

dengan
telah

tujuan

dirumuskan

guru

pelajar

untuk

yang

penyajian

melihat
melalui

memberikan

atau
media

penjelasan

sebelumnya. Tujuan evaluasi terhadap

berulang-ulang mengenai isi pelajaran

program

berkurang. Selain hal tersebut, dalam

pembelajaran

adalah

mengetahui

peningkatan

dalam

siswa

diri

dalam

untuk

kompetensi

proses

mengikuti

pembelajaran

meningkat,

tampak

keaktifan
dari

siswa

keberanian

pembelajaran serta untuk mengetahui

mereka untuk bertanya tentang materi

sikap

yang belum dipahami.

siswa

terhadap

kegiatan

pembelajaran.
Hal-hal yang telah dijelaskan di atas,
Berdasarkan hasil pengamatan, proses

menunjukkan bahwa media video animasi

pembelajaran

baik.

“Bang Dasi” berbasis aplikasi Camtasia

Media pembelajaran dapat membantu

bermanfaat bagi guru dan siswa. Selain

guru

adanya

berjalan

dalam

dengan

menyampaikan

materi

kesesuaian

hasil

dengan

pembelajaran kepada siswa. Guru lebih

penelitian Latif, dkk. (2013) dan Bulan

mudah menyampaikan materi, karena

(2016), sejalan pula dengan pendapat

siswa tidak hanya mendengar penjelasan,

Jubilee-Enterprise

(2015),

namun siswa juga bisa mengoptimalkan

menjelaskan

Camtasia

pengamatannya

indera

merupakan sebuat software yang dapat

materi

merekam segala sesuatu yang sedang

penglihatan.

Degan

melalui
demikian,

[189]

bahwa

yang
Studio

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2017

berlangsung

dalam

layar

monitor.

SIMPULAN

Software ini biasanya digunakan untuk

Berdasarkan

membuat video tutorial ataupun video

diidentifikasi bahwa media video animasi

presentasi.

akan

“Bang Dasi” berbasis apikasi Camtasia

akan

Studio pada materi bangun datar mata

dijadikan sebuah video yang menarik.

pelajaran matematika kelas V Sekolah

Dengan Camtasia, video animasi akan

Dasar layak digunakan sebagai media

digunakan menjadi media yang menarik

pembelajaran.

bagi siswa.

materi pembelajaran diperoleh persentase

merekam

Camtasia

Studio

gambar-gambar

yang

penelitian,

Hasil

dapat

validasi

dari

ahli

kelayakan 96,86% dengan kategori sangat
Kebermanfaatan

media

selanjutnya

layak,

dan

validasi

dari

ahli

media

ditunjukkan dengan angket respon siswa

pembelajaran

dan hasil evaluasi siswa. Angket tersebut

kelayakan 93,33% dengan kategori sangat

diisi oleh siswa secara langsung dengan

layak.

mengikuti

berdasarkan

petunjuk

yang

ada.

Siswa

diperoleh

Respon

siswa

angket

presentase

yang

dijaring

memperlihatkan

mengisi dengan jujur tanpa tekanan dari

angka 90% yang terbilang tinggi, dan hasil

pihak

angket

evaluasi siswa mencapai nilai rata-rata

respon tersebut rata-rata yang diperoleh

84,2 dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

persentase mencapai 90%. Hal tersebut

65.

manapun.

Berdasarkan

menunjukkan bahwa media sangat layak
untuk digunakan dalam pembelajaran.

REFERENSI

Selain dengan penilaian angket, hasil nilai

Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

evaluasi siswa juga meningkat. Rata-rata
nilai siswa 84,2 dengan KKM 65. Hal

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi
pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi
Aksara.

tersebut menunjukkan bahwa media juga
meningkatkan

hasil

belajar

siswa,
Jubilee-Enterprise. (2015). Membuat video
tutorial
menggunakan
Camtasia.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

sebagaimana pendapat Slameto (2010),
Kustandi & Sutjipto (2013), Sundayana
(2013), Kemp & Dayton (Arsyad, 2014),

Bulan, L.I. (2016). Penggunaan Media
Video
Sunan
Bonang
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tema
sejarah peradaban indonesia kelas V
Sekolah
Dasar.
Jurnal
Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(2).

serta Sanjaya (2014) berkaitan dengan
manfaaat media pembelajaran. Kualitas
hasil belajar peserta didik dapat lebih
ditingkatkan

Dalam

hal

ini,

evaluasi

dengan soal hanya dijadikan sebagai

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2013). Media
pembelajaran manual dan digital.
Jakarta: Ghalia Indonesia.

bahan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan

siswa

dalam

memahami
Latif, Y., dkk. (2013). Pengembangan
bahan ajar berbantuan Camtasia
pada pokok bahasan lingkaran melalui

materi.

[190]

Vela Nur Hikmah & Iin Purnamasari, Pengembangan Video Animasi “Bang Dasi”…

edmodo untuk siswa MTs. Jurnal Kerano,
4(2).
Pribadi, B. (2010). Model desain sistem
pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Putra,
N.
(2015).
Research
and
development
penelitian
dan
pengembangan:
Suatu
pengantar
(edisi keempat). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Ranang, dkk. (2010). Animasi kartun dari
analog sampai digital. Jakarta: PT.
Indeks.
Sanjaya, W. (2014). Media komunikasi
pembelajaran (edisi kedua). Jakarta:
Kencana.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor
yang
mempengaruhinya.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian
pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sundayana, R. (2013). Media dan alat
peraga
dalam
pembelajaran
matematika. Bandung: Alfabeta.

[191]