Audit Terhadap Siklus Produksi Pengujian (2)
BELA PRATIWI
2014017060/4A2
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI:
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN
A. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam Neraca
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower
of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam
menentukan kos sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca
harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan
nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda
kurung.
3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi
laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan
auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan
prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
4. Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika
sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus
dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi,
sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika
jumlahnya material atau bersifat luar biasa.
7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan
setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba
yang ditahan.
B. Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Sediaan
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan
yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang
disajikan di neraca.
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang
dicantumkan di neraca.
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
C. Program Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan
Prosedur Audit Awal
1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan
yang bersangkutan di dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan di dalam buku besar.
3. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke dalam
jurnal yang bersangkutan.
4. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol
sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.
Prosedur Analitik
Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian
analitik terhadap sediaan:
Ratio
Formula
1. Tingkat perputaran sediaan
Sediaan produk jadi
Kos produk yang dijual+Rerata saldo
sediaan produk jadi
Sediaan produk dalam proses Kos produksi+Rerata saldo sediaan
produk dalam proses
Sediaan bahan baku
Biaya bahan baku+Rerata saldo
sediaan bahan baku
Sediaan barang dagangan
Kos produk yang dijual+Rerata saldo
sediaan barang dagangan
2. Ratio sediaan dengan aktiva
Sediaan + Aktiva lancar
Lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil
Laba bruto+hasil penjualan bersih
Penjualan
Pengujian terhadap Transaksi Rinci
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen
yang mendkung timbulnya transaksi tersebut
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: bukti kas
keluar, faktur pembelian, laporan penerimmaan barang, dan surat order
pembelian.
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukug: faktur
penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang
gudang, memo debit untuk retur pembelian.
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
5. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
6. Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena
transaksi penjualan atau pemakaian sendiri) dalam minggu terakhir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
1. Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan
- Periksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.
- Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang
dilakukan oleh klien.
2. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
- Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual
secara konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada ditangan
klien.
- Mintalah informasi mengenai sediaan yagn dijadikan jaminan
penarikan utang.
- Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan.
- Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang
digunakan oleh klien.
- Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan degnan prinsip akuntansi
berterima umum.
- Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per
satuan sediaan.
- Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit degnan laba bruto tahun
sebelumnya.
- Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak.
- Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan degnan tingkat
perputaran sediaan tahun sebelumnya.
- Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya
atau penjualannya.
- Mintalah surat representasi sediaan dari klien.
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
1. Periksa klasifikasi sediaan di neraca.
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan.
3. Lakukan analytical review terhadap sediaan.
Sumber: Mulyadi, Auditing, Buku 2 Edisi 6, Penerbit Salemba Empat
2014017060/4A2
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI:
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN
A. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam Neraca
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower
of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam
menentukan kos sediaan.
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca
harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan
nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda
kurung.
3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi
laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan
auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan
prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
4. Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika
sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus
dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi,
sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika
jumlahnya material atau bersifat luar biasa.
7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan
setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba
yang ditahan.
B. Tujuan Pengujian Substantif Terhadap Sediaan
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan
yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang
disajikan di neraca.
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang
dicantumkan di neraca.
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
C. Program Pengujian Substantif Terhadap Saldo Sediaan
Prosedur Audit Awal
1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan
yang bersangkutan di dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan di dalam buku besar.
3. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke dalam
jurnal yang bersangkutan.
4. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol
sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.
Prosedur Analitik
Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian
analitik terhadap sediaan:
Ratio
Formula
1. Tingkat perputaran sediaan
Sediaan produk jadi
Kos produk yang dijual+Rerata saldo
sediaan produk jadi
Sediaan produk dalam proses Kos produksi+Rerata saldo sediaan
produk dalam proses
Sediaan bahan baku
Biaya bahan baku+Rerata saldo
sediaan bahan baku
Sediaan barang dagangan
Kos produk yang dijual+Rerata saldo
sediaan barang dagangan
2. Ratio sediaan dengan aktiva
Sediaan + Aktiva lancar
Lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil
Laba bruto+hasil penjualan bersih
Penjualan
Pengujian terhadap Transaksi Rinci
1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen
yang mendkung timbulnya transaksi tersebut
2. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: bukti kas
keluar, faktur pembelian, laporan penerimmaan barang, dan surat order
pembelian.
3. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukug: faktur
penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang
gudang, memo debit untuk retur pembelian.
4. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
5. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu
terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
6. Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena
transaksi penjualan atau pemakaian sendiri) dalam minggu terakhir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
1. Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan
- Periksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.
- Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang
dilakukan oleh klien.
2. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
- Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual
secara konsinyasi dan barang-barang titipan yang ada ditangan
klien.
- Mintalah informasi mengenai sediaan yagn dijadikan jaminan
penarikan utang.
- Lakukan pengujian terhadap penilaian sediaan.
- Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang
digunakan oleh klien.
- Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan degnan prinsip akuntansi
berterima umum.
- Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos per
satuan sediaan.
- Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit degnan laba bruto tahun
sebelumnya.
- Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak.
- Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan degnan tingkat
perputaran sediaan tahun sebelumnya.
- Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya
atau penjualannya.
- Mintalah surat representasi sediaan dari klien.
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
1. Periksa klasifikasi sediaan di neraca.
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan.
3. Lakukan analytical review terhadap sediaan.
Sumber: Mulyadi, Auditing, Buku 2 Edisi 6, Penerbit Salemba Empat