Cendawan Endofit Asal Tanaman Kelapa Sawit Dan Potensinya Sebagai Agens Biokontrol Untuk Mengendalikan Ganoderma spp.

39

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah F., Ilias GNM., Nelson M., Nur AIMZ., dan Kalsom UY. 2003. Disease
assessment and the efficacy of Trichoderma as a Biocontrol agent of
Basal Stem Rot of Oil Palms. Research Bulletin Science Putra.
11 : 31-33.
Agrios GN. 2005. Plant Pathology. Fifth Edition. Elsevier Academic Press. USA.
922 p.
Alexopoulus CJ danMims CW. 1996. Introductory Mycology. 4
Willey &Sons Inc, New York.

th

Ed. John

Alviodinasyari R., Martina A., dan Lestari W. 2015. Pengendalian G. boninense
oleh Trichoderma sp. pada kecambah dan bibit kelapa sawit (Elaeis
guineensis jacq.) di tanah gambut. FMIPA Vol. 2:1. Binawidya
Pekanbaru.
Ariffin D., Idris AS., dan Singh G. 2000. Status of Ganoderma in oil palm. Di

dalam: Flood J, Bridge PD, Holderners M. (Editor), Ganoderma Disease
of Perenial Crops. CABI Publishing, Wallingford, UK. hlm 49-68.
Barnett HL., dan Hunter BB. 1987. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Fourth
Edition. Macmillian Publishing Company. Canada.
Berg G. 2009. Plant–microbe interactions promoting plant growth and health:
perspectives
for
controlled
use
of
microorganisms
in
Agriculture.AppliedMicrobiology and Biotechnology 84: 11-18.
Basset

K, dan Peters RN. 2003. Ganoderma: A
RootPathogen.Http://Www.
Arborilogical.Com/Articles/GanodeRma.Htm. 8 Juli 2015.

Significant


Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Produksi perkebunan besar menurut jenis
tanaman http://bps.go.id diakses tanggal 18 Mei 2016.
Breton F, Hasan Y, Hariadi S, Lubis Z,
dan De Franqueville H,
2006.Characterization Of Parameters For The Development Of AnEarly
Screening Test For Basal Stem Rot Tolerance In Oil PalmProgenies.
Journal Of Oil Palm Research (Special Issue, April2006) 24–36.
Djafaruddin. 2000. Dasar-dasar pengendalian penyakit tanaman. Bumi aksara.
Jakarta. Hlm.271.
Elfina D., Martina A dan Roza RM. 2013. Isolasi dan karakterisasi fungi endofit
dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana) sebagai antimikroba
terhadap Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli.Jurnal biologi FMIPA. Binawidaya Pekanbaru. Riau.

Universitas Sumatera Utara

40

Flood JP.,Bridge D dan Holdernes M. 2000. Ganoderma diseases of perennial

crops. Wallingford. UK, Cabi Publishing, 275 p.
Gandjar I., Samsuridjal W dan Detrasi A. 2006. Mikologi dasar dan terapan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Gao FK., Dai CH dan Liu XZ. 2010. Mechanisms of fungal endophytes in plant
protection against pathogens. African Journal of Microbiology
Research4: 1346-1351.
Ghimire SR dan Hyde KD. 2004. Fungal Endophyte. In. A.Varma, L. Abbott,
D.Werner, R.Hampp Eds. Plant Surface Microbiology. Springer-Verlag
Berlin Heidelberg. Pp. 281-292.
Idris AS danAriffin D. 2003. Ganoderma : Penyakit Reput Pangkal Batang dan
Kawalannya. Unit Pembangunan Pekebun Kecil dan Pemindahan
Teknologi, Bahagian Biologi, Malaysian Palm Oil Board (MPOB),
Bangi.
Jing CJ. 2007. Kepatogenan G.boninense pada Kelapa Sawit dan hubungan
Biologinya dengan Ganoderma spp. daripada perumah Palma lain. Pusat
Pengajian Sains Patologi Tumbuhan, 13-40p. Malaysia.
Julyanda M. 2011.Keragaman dan kelimpahan cendawan pada Rizosfer Kelapa
Sawit sehat dan terserang G. boninense. Jurnal penelitian Departemen
Proteksi Tanaman Fakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor. Bogor.
Kristiana R. 2012. Isolasi, identifikasi, skrining dan penghambatan kapang

Rizosfer terhadap F. oxysporum sp lycopersici. Tesis FMIPAUniversitas
Indonesia. Depok.
Mohd Su’ud M., Loonis P. dan Idris As.2007. Towards Automatic Recognition
And Grading Of Ganoderma Spp. Infection Pattern Using Fuzzy
Systems. Int J Biomed Sci 2, 1306-1216.
Naher L., Yusuf UK, Siddiquee S, Ferdous J dan Rahman MA. 2012. Effect of
media on growth and antagonistic activity of selected Trichoderma
strains against Ganoderma.African Journal of Microbiology Research
Vol. 6(48), pp. 7449-7453.
Naher L, Yusuf UK., Ismail A., Tan SG danMondal MMA. 2013. Ecological
status of Ganoderma and Basal Stem Root Disease of Oil Palms (Elaeis
Guineensis Jacq). AJCS. 7(11):1723–1727.
Nurbaiti, Yulia AE dan Sitorus J. 2012. Respon pertumbuhan bibit kelapa sawit
(Elaeis guineensisJacq.) pada medium gambut dengan berbagai periode
penggenangan. Jurnal Agroteknologi Tropika. 1(1):14-17.

Universitas Sumatera Utara

41


Paterson RRM. 2007. Ganoderma disease of Oil Palm – a white rot perspective
necessary for integrated control. Crop protection26, 1369-1376.
Prasetyo AE, Susanto A dan Utomo C. 2008. Metode penghindaran penyakit
busuk pangkal batang kelapa sawit (Ganoderma boninense) dengan
sistem lubang tanam besar. Jurnal penelitian kelapa sawit. 16(2):77-86
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Pratiwi E, Hasanah U dan Idramsyah. 2014. Identifikasi Senyawa Metabolit
Sekunder Pada Jamur Endofit Dari Tumbuhan Raru (Cotylelobium
Melanoxylon). Prosiding Seminar Nasional Biologi. FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Priyatno TP. 2012. Balai besar penelitian dan pengembangan Bioteknologi dan
sumberdaya Genetik Pertanian. Badan Litbang Pertanian. edisi 5-11
september 2012 no.3472 tahun X1III. Bogor
Puspitasari D., Rimbawanto A dan Hidayati N. 2009. Karakteristik morfologi dan
verifikasi DNA Ganoderma philippii penyebab Busuk Akar Acacia
mangium. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman
Hutan. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Vol. 3 No. 2, 83-94.
Purwanto R. 2008. Peranan Mikroorganisme Endofit sebagai PenghasilAntibiotik.
www.kabarindonesia.com. Diakses 8 Agustus 2015.
PT. Socfindo. 2008. Petunjuk teknis penanganan kecambah dan pembibitan

Kelapa Sawit. PT. Socfindo IndonesiaOil Palm Seed Variety. Sumatera
Utara. Medan.
Risanda D. 2008. Pengembangan teknik inokulasi buatan Ganoderma Boninense
Pat. Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.). Skripsi. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rusdiana O., Fakuara Y., Kusmana C dan Hidayat Y. 2000. Respon pertumbuhan
akar tanaman sengon (Paraserienthes falcataria) terhadap kepadatan dan
kandungan air tanah podsolik merah kuning. Jurnal Manajemen Hutan
Tropika 6(2):45-53.
Semangun H. 2000. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan Di Indonesia.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 150-161p.
Shobah K. 2015. Keanekaragaman Cendawan Pada Rizosfer Kelapa Sawit Dan
Palem Liar. Jurnal Penelitian Departemen Proteksi Tanaman Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Universitas Sumatera Utara

42

Simarmata R. 2007. Isolasi MikrobaEndofitik dari Tanaman Obat Sambung

Nyawa Gynura Procumbens) dan Analisis Potensinya sebagai
Antimikroba. Jurnal Penelitian Hayati 13 : 85-90.
Steel RGD danTorrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika (Pendekatan
Biometrik) Penerjemah B Sumantri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suciatmih. 2001.Test of lignin and cellulose decompositionand phosphate
solubilization by soil fungi of GunungHalimun. Berita Biologi 6(5), 685690. Edisi Khusus Biodivertsitas Taman Nasional Gunung Halimun.
Susanto A. 2002. Kajian pengendalian hayati Ganoderma boninense Pat.
penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit. Disertasi.
Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Susanto A, Sudharto P dan Daisy T. 2002. Hiperparasitisme beberapa Agens
Biokontrol terhadap G. boninense penyebab Penyakit Busuk Pangkal
Batang Kelapa Sawit. Jurnal Fitopatology Indonesia. 9(2):39-46.
Susanto A., Ginting PA., Surianto dan Prasetyo AE., 2008. Pola penyebaran
Ganoderma boninense Pat. Pada perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis
Guineensis Jacq.) di lahan gambut. Studi kasus di PT. Anak Tasik
Labuhan Batu Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Susanto A. 2011. Ganoderma diperkebunan Kelapa Sawit dari waktu ke waktu.
Simposium Nasional dan Lokakarya : Sebagai Patogen Penyakit
Tanaman & Bahan Baku Obat Tradisional. Bogor.
Susanto A., Prasetyo AE dan Wening S. 2013. Laju Infeksi Ganoderma pada

Empat Kelas Tekstur Tanah. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 9(2) April
2013 hlm: 39-46.
Syafi S. 2008. Respons Morfologis dan Fisiologis Bibit Berbagai Genotipe Jarak
Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Cekaman Kekeringan. Tesis. IPB.
Bogor.
Tambunan RR., Elfina Y dan Ali M. 2014. Efek bahan pembawa pada beberapa
suhu pengeringan Biofungisida pelet T. pseudokoningiirifai terhadap
jamur G. boninense pat secara in vitro. Fakultas Pertanian Universitas
Riau. Riau.
Taniwiryono D dan Panji T. 1999. Ganoderma, dari penyakittanaman ke obat
serbaguna bagi manusia. Di dalam:ProsidingPertemuan Ilmiah Tahunan
TeknisBioteknologi Perkebunan untuk Praktik; Bogor, 5-6Mei 1999.
Bogor: Perhimpunan Mikrobiologi IndonesiaCabang Bogor. hlm 31-37.

Universitas Sumatera Utara

43

Yulianti T. 2012. Menggali Potensi Endofit untuk Meningkatkan Kesehatan
Tanaman Tebu Mendukung Peningkatan Produksi Gula. Balai Penelitian

Tanaman Pemanis dan Serat Vol. 11:2. 111 – 122. Malang.
Worang RL. 2003. Fungi Endofit sebagai penghasilAntibiotika. Makalah
Pengantar Falsafah Sains Program Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor.
http//rantje_worang.com. Diakses 23 maret 2015.
Wuryanti. 2008. Pengaruh Penambahan Biotin Pada Media PertumbuhanTerhadap
Produksi Sel Aspergillus Niger. Bioma. Jurusan Kimia FMIPA UNDIP.
Vol. 10, No. 2. 46-50.

Universitas Sumatera Utara