Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 48 telah
dijelaskan bahwa upaya penyelenggaraan kesehatan dilaksanakan melalui kegiatankegiatan kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengawasan makanan dan minuman,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, kesehatan jiwa, pemberantasan penyakit,
pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pengawasan farmasi dan
alat kesehatan, pengawasan zat aditif, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga,
pengobatan tradisional dan kesehatan mata. (Depkes RI, 2009).
Sanitasi lingkungan merupakan suatu usaha untuk mencapai lingkungan sehat
melalui pengendalian faktor lingkungan fisik, khususnya hal-hal yang memiliki
dampak merusak perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
Seperti yang dikemukakan oleh organisasi kesehatan sedunia, bahwa kesehatan
lingkungan adalah usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik
pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pengawasan farmasi dan
alat kesehatan, pengawasan zat aditif, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga,
pengobatan tradisional dan kesehatan mata. Upaya-upaya tersebut telah dilaksanakan
dalam pembangunan kesehatan namun hasilnya masih perlu ditingkatkan lagi agar
derajat kesehatan masyarakat dapat lebih baik dan sesuai dengan arah dan kebijakan
kesehatan yang telah ditetapkan (Depkes RI, 1992).

Sarana sanitasi dasar adalah sarana minimum yang diperlukan untuk
menyediakan lingkungan pemukiman sehat yang memenuhi syarat kesehatan meliputi
1
Universitas Sumatera Utara

penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pembuangan air
limbah dan pengelolaan sampah (tempat sampah). Sarana sanitasi dasar ini
merupakan sarana pendukung untuk meningkatkan kesehatan lingkungan ( Azwar,
1995). Sarana sanitasi dasar yang juga harus diperhatikan adalah sarana sanitasi dasar
di lingkungan sekolah.
Pada tatanan sekolah terdapat 8 indikator untuk perilaku hidup bersih dan
sehat yaitu: jajan di kantin sekolah, mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dan sabun, menggunakan jamban sehat, mengikuti kegiatan olahraga dan aktivitas
fisik di sekolah, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, serta membuang sampah pada
tempatnya (Depkes RI,2002).
Pada setiap sekolah pada umumnya memiliki kantin yang menjadi tempat
penyediaan makanan bagi murid-murid sekolah. Kantin wajib menyelenggarakan
sanitasi lingkungan terutama sanitasi dasar agar mencegah terjadinya penularan
penyakit pada anak sekolah sehingga kantin harus selalu diperhatikan dan diawasi

agar kondisinya tetap bersih sehingga mencegah datangnya vektor penyakit, salah
satu diantaranya adalah lalat.
Hasil pengawasan jajanan anak sekolah oleh BPOM tahun 2008
menunjukkan sebanyak 40 % jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat. Selain itu,
menurut hasil penelitian tentang sekolah sehat yang dilakukan oleh Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas Tahun 2007 pada 640 SD di 20 provinsi
di Indonesia menunjukkan sebanyak 40% belum memiliki kantin. Sementara dari

2
Universitas Sumatera Utara

yang telah memiliki kantin (60%), sebanyak 84,30% kantinnya belum memenuhi
syarat kesehatan.
Penyakit bawaan makanan (foodborne illness) merupakan salah satu
permasalahan kesehatan masyarakat yang paling banyak yang pernah dijumpai di
zaman ini. Penyakit ini biasanya bersifat toksik maupun infeksius, disebabkan oleh
agen-agen penyakit yang masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan yang
terkontaminasi. Penyakit ini juga menyebabkan sejumlah besar penderitaan,
khususnya di kalangan bayi, anak, lansia, dan mereka yang kekebalan tubuhnya
terganggu (WHO, 2006).

Di negara-negara industri, setiap tahun, sebanyak 30% dari populasinya
terkena penyakit bawaan makanan. Sebanyak 2,1 juta orang akan mati akibat dari
penyakit diare, terutama anak-anak di negara-negara yang kurang berkembang.
Contohnya di Amerika Serikat (AS), terdapat 76 juta kasus penyakit bawaan
makanan yang dilaporkan; 325.000 masuk ke rumah sakit manakala 5.000 kematian
dianggarkan setiap tahun (WHO, 2006).
Penyakit diare adalah salah satu penyakit bawaan makanan yang banyak
menyerang anak-anak terutama balita dan anak usia sekolah. Berdasarkan Profil
Dinas Kesehatan Kota Binjai Tahun 2011 yaitu berdasarkan data kunjungan ke rumah
sakit umum, diperkirakan kasus diare mencapai 10.510 kasus, dan dari kasus tersebut
tercatat yang tertangani sekitar 8.216 atau 78,2% dari perkiraan kasus yang ada
sedangkan tahun 2010 diperkirakan kasus diare mecapai 10.412 kasus, dan dari kasus
tersebut tercatat yang tertangani hanya 1.547 atau 14,9% dari perkiraan jumlah kasus
yang ada.
3
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan profil kota Binjai,saat ini terdapat 154 sekolah dasar dengan
31.613 siswa. Setiap sekolah secara umum memiliki kantin yang dikelola langsung
oleh sekolah dan ada juga yang tidak dikelola langsung oleh pihak sekolah. Oleh

karena itu perlu diadakannya pengamatan terhadap sanitasi kantin yang ada di
Sekolah Dasar Negeri Kota Binjai serta faktor yang berhubungan dengan sanitasi
kantin tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian tentang sekolah sehat yang dilakukan oleh Pusat
Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas Tahun 2007 pada 640 SD di 20 provinsi
di Indonesia, sebanyak 40% SD belum memiliki kantin. Sementara dari yang telah
memiliki kantin (60%), sebanyak 84,30% kantinnya belum memenuhi syarat
kesehatan. Dengan melihat keadaan ini, maka perlu dilakukan penelitian yaitu
melihat keadaan sanitasi kantin secara umum, dengan meneliti hubungan antara
pembinaan dan pengawasan sekolah serta pengetahuan dan sikap pengelola kantin
dengan sanitasi kantin sekolah dasar negeri di kota Binjai.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adakah hubungan antara pembinaan dan pengawasan
sekolah serta pengetahuan dan sikap pengelola kantin dengan sanitasi kantin sekolah
dasar negeri di kota Binjai.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pembinaan yang dilakukan sekolah terhadap kantin.
2. Untuk mengetahui pengawasan sekolah terhadap kantin.

4
Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengelola kantin tentang sanitasi
kantin.
4. Untuk mengetahui sikap pengelola kantin terhadap sanitasi kantin
5. Untuk mengetahui hubungan antara pembinaan sekolah dengan sanitasi
kantin.
6. Untuk mengetahui hubungan antara pengawasan sekolah dengan sanitasi
kantin.
7. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan pengelola kantin tentang
sanitasi dengan sanitasi kantin.
8. Untuk mengetahui hubungan antara sikap pengelola kantin dengan sanitasi
kantin.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi pengelola kantin Sekolah
Dasar Negeri di Kota Binjai dalam meningkatkan sanitasi dasar kantin
sekolah dasar.
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah, sektor kesehatan, sektor
pendidikan dan sektor lainnya yang terkait dalam rangka meningkatkan

kualitas kesehatan siswa.
3. Sebagai bahan masukan untuk dinas terkait yaitu agar melakukan
pembinaan terhadap kantin sekota Binjai
4. Memberikan pengalaman dan tambahan ilmu pengetahuan bagi penulis
pada waktu melaksanakan penelitian.

5
Universitas Sumatera Utara

5. Sebagai

informasi

dan

bahan

referensi

bagi


penelitian-penelitian

selanjutnya, khususnya pada bidang ilmu kesehatan lingkungan.

6
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

6 109 161

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

2 14 103

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 14

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 19

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 3

Hubungan Antara Pembinaan Dan Pengawasan Sekolah Serta Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Kantin Dengan Sanitasi Kantin Sekolah Dasar Negeri Di Kota Binjai Tahun 2013

0 0 16

Abstract Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 0 2

Chapter II Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

0 1 44

Reference Higiene Sanitasi Dasar Serta Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjual Terhadap Kepadatan Lalat Pada Kantin Sekolah Di Kecamatan Sidamanik Tahun 2015

1 1 3