Perumusan strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT : studi kasus pada PT. Waringin Puspanusa Lestari Jakarta - USD Repository

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT

  Studi Kasus Pada PT. Waringin Puspanusa Lestari Jakarta

  SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh:

  Frederick Reginald Andries NIM : 002214109

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN

ANALISIS SWOT

  Studi Kasus Pada PT. Waringin Puspanusa Lestari Jakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh:

  Frederick Reginald Andries NIM : 002214109

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN MOTTO

  Menangislah bila kamu ingin menangis Tertawalah bila kamu ingin tertawa

  Marahlah bila kamu ingin marah Gembiralah bila kamu ingin bergembira

HALAMAN PERSEMBAHAN

  SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

  • KELUARGAKU ( PAPA, MAMA, KAKAK-KAKAK & ADIK-ADIK)
  • KELUARGA BESAR SELURUHNYA
  • TEMAN-TEMANKU DIMANA PUN
  • TERUTAMA DIRIKU SENDIRI

  

ABSTRAK

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN ANALISIS

SWOT

Studi Kasus Pada PT.Waringin Pusapanusa Lestari, Jakarta

Frederick Reginald Andries

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang sesuai bagi PT. Waringin Puspanusa Lestari pada tahun 2007.

  Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan pengamatan. Teknik analisis data menggunakan konsep Fred R.David melalui 3 tahap perumusan strategis yaitu input stage,matching stage dan decision stage. Pada

  input stage

  menggunakan Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) Matrix dan

  External Strategic Analysis Summary

  (EFAS) Matrix. Tahap selanjutnya menggunakan SWOT Matrix dan Internal-External (IE) Matrix. Pada tahap akhir menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix.

  Berdasarkan hasil IFAS dan EFAS, dapat diketahui total nilai untuk IFAS adalah sebesar 2,5758 sedangkan EFAS adalah sebesar 3,289. Pada matching stage pada matrik SWOT didapatkan beberapa kemungkinan alternatif strategi dengan cara menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman dan meminimalisasikan kelemahan dan menghindari ancaman. Pada matrik Internal Eksternal (IE) diketahui PT. Waringin Puspanusa Lestari berada pada posisi tumbuh dan bina, strategi yang cocok pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk. Pada decision stage dari hasil QSPM dapat diperoleh alternatif strategi utama yaitu strategi pengembangan produk dengan Total Nilai Daya Tarik (TAS) sebesar 7. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar suatu produk melalui usaha melakukan perbaikan, peningkatan dan pengembangan.

  

ABSTRACT

MARKETING STRATEGY FORMULATION

BASED ON SWOT ANALYSIS

A case study on PT.Waringin Puspanusa Lestari, Jakarta

Frederick Reginald Andries

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  The purpose of this research is to find the appropriate of marketing strategy for PT. Waringin Puspanusa Lestari for 2007. This research collects data using interviews and observation. The data analysis technique is that of Fred R. David’s concept consisting the three levels of strategic formulation of input stage, matching stage and decision stage. On the level of input

  stage,

  the Internal Strategic Analysis Summary (IFAS) Matrix and the External

  Strategic Analysis Summary

  (EFAS) Matrix are used. On the next level, the SWOT

  Matrix and Internal-External

  (IE) Matrix are used. On the last level, the Quantitative

  Strategic Planning Matrix is used.

  Based on the results of IFAS and EFAS, it can be found that the total summary for IFAS is 2.5758 while for EFAS is 3.289. On the level of matching stage using the SWOT matrix, there are a few alternative strategy possibilities of using strengths to seize opportunities, using opportunities to handle weaknesses, using strengths to avoid threats and to minimalize the weaknesses. Based on the Internal External matrix (IE) it is found that PT. Waringin Puspanusa Lestari is at the level of growth and establishment. The appropriate strategy on this position is the market penetration, market development and product development strategies. Based on the result of QSPM, the companies decision stage should employ the main alternative strategy, which is the product development strategy with the total amount of interest (TAS) is 7. Such a strategy is an attempt to increase the market share of a product through correction, improvement and development effects.

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur kepada Allah Bapa disurga, Putra Nya yang Tunggal Yesus Kristus, Bunda Maria dan seluruh Orang Kudus di Surga atas Rahmat dan Berkah kepada penulis dalam menjalani hidup ini.

  Selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, penulis menerima banyak bantuan, bimbingan serta saran-saran dari berbagai pihak,. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasaa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Latum, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Diah Utari BR, M.Si, Selaku Pembimbing 1 yang telah membantu penulis memberikan saran dan ide-ide dalam penyusunan skripsi dari awal sampai akhir.

  4. Bapak Drs. A.Triwanggono, M.S, selaku Pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu dan mendampingi penulis dalam penyusunan proposal sampai dengan skripsi.

  5. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dosen penguji.

  6. Para Manajer dan pihak-pihak lain dari PT Waringin Puspanusa Lestari yang telah membantu dalam pengumpulan data serta informasi yang dibutuhkan penulis pada

  7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu yang tidak ternilai selama masa kuliah.

  8. Seluruh staf administrasi dan sekretariat yang telah membantu penulis dalam pengurusan administrasi selama masa kuliah

  9. Orang Tua, kakak-kakak dan adik-adik penulis yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, pengertian dan perhatian kepada penulis.

  10. Saudara-saudara saya khususnya opa Prayitno, oma Prayitno (alm), oma Suci dan mba Trimah yang mengurus, mendukung dan mendoakan penulis dengan kasih sayang yang tidak terhingga selama di Yogyakarta.

  11. Teman-teman penulis Doni, Galih, Windu, Rini, Viktor, Ona, Nancy, Menda, Daning, Joko, Ayun yang selama ini banyak membantu dan mendukung penulis dalam banyak hal selama di Yogyakarta maupun di Jakarta.

  12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama ini.

  Walaupun skripsi ini jauh dari sempuran dan terdapat kekurangan-kekurangan karena keterbatasan penulis, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi PT. Waringin Puspanusa Lestari pada khususnya dan bagi pihak yang berkepentingan dalam hal ini pada umumnya.

  Yogyakarta,

  02 Maret 2007

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………......... i

  HALAMAN PENGESAHAN.………………………………………….. ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………… iv HALAMAN MOTTO…………………………………………………... v HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… vi

ABSTRAK…………………………………………………………….... vii

ABSTRACT…………………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR…………………………………………………... ix DAFTAR ISI…………………………………………………………….. xi DAFTAR TABEL……………………………………………………….. xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xv DAFTAR LAMPIRAN

  BAB I PENDAHULUAN………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………..

  1 B. Perumusan Masalah………………………………….

  2 C. Batasan Masalah……………………………………..

  3 D. Tujuan Penelitian…………………………………….

  3 E. Manfaat Penelitian…………………………………... 3

  F. Sistematika Penulisan Skripsi……………………….. 4

  B. Tujuan Strategi……………………………………….. 7

  C. Faktor-faktor Strategi………………………………… 8

  D. Tingkatan Strategi …………………………………… 13

  E. Alternatif Strategi Utama…………………………….. 17

  F. Perencanaan Strategi………………………………..... 18

  G. Pengertian Manajemen Pemasaran…………………... 18

  H. Mengembangkan Bauran Pemasaran………………… 21

  I. Analisis SWOT………………………………………... 33

  

BAB III METODE PENELITIAN.........………………………….. 36

A. Jenis Penelitian……………………………………….. 36 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………… 36 C. Jenis Data…………………………………………….. 36 D. Variabel Penelitian…………………………………… 37 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………… 37 F. Teknik Analisis Data…………………………………. 38

  1. Perumusan Matrik IFAS-EFAS…………………… 39

  2. Perumusan Matrik SWOT dan IE………………… 42

  3. Perumusan QSPM………………………………… 46

  

BAB IV GAMBARAN UMUM…………………………………… 51

A. Sejarah Singkat PT. Waringin Puspanusa Lestari……. 51 B. Struktur Pasar………………………………………… 52

  E. Harga…………………………………………………. 58

  F. Promosi………………………………………………. 58

  G. Distribusi……………………………………………... 59

  H. Proses Distribusi……………………………………… 61

  

BAB V ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN………………... 64

A. Pengumpulan Data……………………………………. 64

  1. Aspek Internal ……………………………………. 64

  2. Aspek Eksternal………………………………….. 68

B. Analisis Data dan Pembahasan………………………. 71

  1. Perumusan Matrik EFAS…………………………. 72

  2. Perumusan Matrik IFAS…………………………. 74

  3. Perumusan Matrik SWOT………………………... 87

  4. Pencocokan Matrik IE ……………………………. 90

  5. Perumusan Keputusan QSPM ……………………. 92

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………… 96 A. Kesimpulan…………………………………………… 96 B. Saran………………………………………………….. 99 C. Keterbatasan Penelitian………………………………. 99

  DAFTAR TABEL

  Halaman

  1. Tabel 3.1 EFAS …………………………………………………… 41

  2. Tabel 3.2 IFAS …………………………………………………… 43 3. Tabel 43.3 Matrik SWOT……………………………………………..

  45

  4. Tabel 3.4 Matrik IE…………………………………………………… 47

  5. Tabel 3.5 Matrik QSPM………………………………………………

  51

  6. Tabel 5.1 Matrik EFAS PT. WPL……………………………………. 72

  7. Tabel 5.2 Matrik IFAS PT. WPL……………………………………… 74

  8. Tabel 5.3 Matrik SWOT PT. WPL…………………………………….. 88

  9. Tabel 5.4 Matrik IE PT. WPL…………………………………………. 90

  10.Tabel 5.5 Matrik QSPM PT. WPL…………………………………….. 92

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

  1. Gambar 2.1 Empat P dari Bauran Pemasaran……………………… 23

  2. Gambar 2.2 Klasifikasi Produk Konsumen………………………... 28

  3. Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Waringin Puspanusa Lestari… 56

  1 BAB I

  PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A.

  Dengan makin tidak menentunya harga minyak di pasaran dunia, maka Indonesia lebih menggalakan lagi ekspor Non Migas. Salah satu Komoditi Non Migas adalah Komoditas Hasil Perkebunan.

  Komoditas Hasil Perkebunan saat ini mempunyai sumbangan yang cukup besar bagi devisa negara. Dalam melakukan kegiatan pengembangan dan pembangunan pada sub sektor perkebunan, perusahaan akan memilih Komoditas yang mempunyai Nilai Ekonomis Tinggi.

  Pengolahan kelapa sawit untuk mendapatkan minyak kelapa sawit yang banyak digunakan sebagai bahan mentah untuk Industri margarine, minyak goreng, makanan berlemak dan sabun.

  Dengan semakin bertambahnya penduduk serta kemajuan teknologi maka kebutuhan akan minyak kelapa sawit dan inti sawit juga akan meningkat. Indonesia merupakan negara pengekspor minyak sawit nomor dua setelah Malaysia. Berdasarkan The Public Ledger Commodity, angka permintaan dunia akan minyak sawit masih lebih tinggi dari produksi dunia. Dengan demikian ini Indonesia akan memacu pengembangan kelapa sawit sehingga akan merebut Market Share yang lebih banyak didunia. Minyak

  2 Potensi produksinya per hektar mencapai 6 ton pertahun, bahkan dapat lebih.

  Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak hanya didalam negeri tetapi juga diluar negeri. Karena itu sebagai negara tropis yang masih memiliki lahan cukup luas, Indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit, baik melalui penanaman modal asing maupun skala perkebunan rakyat.

  Berdasarkan kenyataan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat topik mengenai efektifitas strategi bauran pemasaran dalam penulisan skripsi ini dengan mengambil judul:Perumusan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT“, Studi Kasus Pada PT. Waringin Puspanusa Lestari, Jakarta .

B. Perumusan Masalah

  Mengingat akan luasnya pokok permasalahan, maka studi ini dirancang hanya mengenai strategi pemasaran.

  Strategi Pemasaran yang dimaksud adalah variabel-variabel bauran pemasaran yang difokuskan pada produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap peningkatan penjualan selama lima tahun terakhir. Oleh karena itu penulis berusaha untuk membahas masalah bauran pemasaran yang terdapat pada PT. Waringin Puspanusa Lestari dalam kaitannya dalam mempengaruhi volume penjualan.

  3 Dengan demikian, perumusan masalah dalam skripsi ini adalah strategi pemasaran apakah yang sesuai untuk perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan analisis SWOT ?

C. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas agar masalah tidak terlalu luas dan untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan dari penelitian, maka elemen yang akan diteliti adalah formulasi strategi pemasaran.

   Tujuan Penelitian D.

  Tujuan penelitian yang penulis lakukan pada PT. Waringin Puspanusa Lestari adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan di masa yang akan datang berdasarkan analisis SWOT.

   Manfaat Penelitian E.

  1. Bagi PT. Waringin Puspanusa Lestari.

  Memberikan sumbangan pemikiran kepada PT. Waringin Puspanusa Lestari dalam bentuk saran penulisan terhadap situasi masalah yang dihadapi perusahaan.

  4 2. Bagi Peneliti.

  Penulis berharap dalam penelitian ini dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama duduk di bangku kuliah dan dapat menambah pengetahuan serta pengalaman.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan sumber bacaan khususnya tentang strategi pemasaran.

F. Sistematika Penulisan Skripsi ini terbagi atas Enam Bab dan setiap bab terbagi atas sub-bab.

  Sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pertama ini penulis terlebih dahulu menjelaskan dan menguraikan latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta model penelitian dalam penulisan skripsi ini.

  BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab kedua ini penulis membahas dan memuat aspek-aspek teoritis yang digunakan sebagai acuan analisis dalam penelitian.

  5 BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini. Komponen metode penelitian dalam penulisan skripsi ini meliputi: Rancangan Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Pengolahan Data dan Penyajian Data, dan Tehnik Analisis Data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran umun perusahaan. BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab Kelima merupakan inti dari pembahasan skripsi penulis. Pada bab ini akan dibahas mengenai Analisis Kualitatif terhadap data-data yang telah penulis dapatkan dari PT. Waringin Puspanusa Lestari yang meliputi Faktor-Faktor Eksternal dan Internal serta Implementasi Analisis dan Perumusan Strategi Perusahaan berdasarkan Analisis SWOT. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini, penulis akan membuat kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertolak ukur pada hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Strategi A. Permasalahan strategi memang banyak dibicarakan oleh orang, khususnya

  orang-orang yang terlibat secara langsung dengan perumusan strategi perusahaan.

  Menurut beberapa Ahli Manajemen Pengertian Strategi adalah sebagai berikut:

  1. Chandler (dalam Freddy Rangkuti, 1999 : 3) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

  2. Michael E Porter (1985 : 34 ) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.

  3. Gregory H Watson (1985 : 27) Strategi adalah seni penyusunan rencana yang menggelar kemampuan- kemampuan dan kompentensi-kompentensi suatu organisasi secara terfokus untuk menghadapi persaingan yang dikenali, dalam suatu cara yang memberikan dukungan maksimum bagi kebijakan kepemimpinan adaptasi-adaptasi yang diperlukan pada waktu yang tepat guna meraih kesuksesan revolusioner.

  4. Menurut Fredy Rangkuti (1999 : 14 ) : Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut : a) Distininctive Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan pesaingnya.

  b) Competitive Advantage : Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Konsep mengenai pemikiran strategi dalam bisnis pada intinya adalah bagaimana memadukan peluang-peluang bisnis dengan sumber-sumber kekuatan yang ada guna membangun tujuan atau arah tindakan untuk meraih tujuan akhir perusahaan.

B. Tujuan Strategi

  Menurut Richard L. Daft (2000:8) diantara strategi utama utama organisasi secara keseluruhan, kalangan eksekutif mendefinisikan strategi yang eksplisit, yang merupakan rencana dan tindakan yang menggambarkan mencapai tujuan organisasi. Esensi dari penyusunan strategi adalah memilih bagaimana organisasi menjadi berbeda.

C. Faktor-Faktor Strategi

  Menurut Thompson dan Stricland (1992 : 9-10), strategi perusahaan dibentuk dari serangkaian tindakan, langkah-langkah dan pendekatan tersebut adalah usaha untuk melakukan respon terhadap perubahan strategi akibat perubahan lingkungan industri.

  Selain pendekatan analisis, perusahaan juga perlu untuk memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Menurut Sukamto Rekohadiprojo (1982 :29 ) faktor tersebut meliputi : 1. Faktor Internal.

  Faktor Internal adalah situasi didalam perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan baik dalam segi operasional yang berupa fungsi pemasaran, produksi, sumber daya manusia maupun segi manajerial yang menyangkut perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan semua kegiatan operasi perusahaan. Faktor internal meliputi :

  a. Faktor pemasaran dan distribusi, yaitu faktor-faktor yang meliputi : 1) Struktur persaingan dan bagian pasar.

  2) Sistem riset pemasaran yang efektif dan efesien. 3) Bauran produk dan jasa.

  5) Produk baru yang kuat dan kepemimpinan produk baru. 6) Perlindungan hak paten. 7) Periklanan yang efektif. 8) Pandangan positif terhadap perusahaan, produk dan pelayanan konsumen.

  9) Pengepakan produk yang efisien. 10) Tenaga penjualan yang efektif dan efisien.

  b. Faktor penelitian dan pengembangan serta rekayasa, yaitu faktor- faktor yang meliputi : 1) Kemampuan penelitian dasar dalam perusahaan. 2) Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk baru 3) Keistimewaan dalam desain produk.

  4) Tenaga ahli yang berpengalaman. 5) Lingkungan kerja yang cocok untuk kreativitas dan penemuan baru.

  c. Faktor manajemen produksi dan operasional, yaitu faktor-faktor yang meliputi : 1) Total biaya produksi yang rendah dari total produksi pesaing. 2) Kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar. 3) Tersedianya bahan baku produksi. 4) Peralatan dan permesinan yang efektif dan efisien.

  6) Layout pabrik yang tepat dan efektif.

  d. Faktor sumber daya dan karyawan perusahaan, yaitu faktor-faktor yang meliputi : 1) Tingkat pendidikan sumber daya manusia perusahaan. 2) Struktur organisasi dan suasana yang efektif. 3) Sistem manajemen yang strategis. 4) Sejarah perusahaan dalam mencapai tujuan. 5) Sistem dukungan staf perusahaan yang efektif. 6) Informasi manajemen dan sistem komputer yang memadai. 7) Karyawan yang berkualitas. 8) Kerjasama tim yang baik.

  e. Faktor Akuntansi dan Keuangan, yaitu faktor-faktor yang meliputi : 1) Total sumber dana dan kekuatan keuangan yang dimiliki.

  2) Biaya modal yang rendah dalam hubungan dengan industri dan pesaing.

  3) Struktur modal yang efektif sehingga meningkatkan fleksibilitas dalam pengumpulan modal.

  4) Hubungan yang baik dengan pemegang saham dan pemilik saham. 5) Kondisi pajak yang menguntungkan.

  2. Faktor Eksternal.

  Faktor Eksternal merupakan faktor yang berada diluar perusahaan yang merupakan peluang ancaman bagi perusahaan. Faktor tersebut meliputi : a) Sektor SosioEkonomi, faktor ini meliputi : 1. Faktor Ekonomi.

  Faktor ekonomi merupakan keadaan perekonomian yang dapat mempengaruhi keberhasilan operasi peusahaan. Faktor ini meliputi: a. Tahap siklus bisnis.

  b. Gejala deflasi dan inflasi dalam harga barang dan jasa.

  c. Kebijakan keuangan yang ada.

  d. Kebijakan fiskal yang ada.

  e. Tingkat pertumbuhan ekonomi.

  2. Faktor Demografis.

  Faktor demografis merupakan faktor kependudukan yang secara umun mempengaruhi operasi perusahaan.

  3. Faktor Geografis.

  Faktor Geografis meliputi faktor lingkungan perusahaan yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi operasional perusahaan.

  4. Faktor Sosial.

  Faktor sosial merupakan faktor penilaian dan sikap konsumen serta karyawan. Penilaian ini mencangkup perubahan gaya hidup dan permintaan konsumen akan produk perusahaan, serta perubahaan tingkat pendapatan konsumen.

  b) Sektor Teknologi.

  Sektor ini merupakan faktor perubahan teknologi yang dipergunakan oleh perusahaan dan bagaimana mempengaruhi proses operasi perusahaan.

  c) Sektor Pemasok.

  Perencanaan stratergis harus memperhatikan kekuatan yang dipunyai pemasok, apakah pemasok mempengaruhi perusahaan atau sebaliknya.

  d) Sektor Pesaing.

  Pesaing meupakan faktor yang sangat penting karena tanpa adanya pesaing maka strategi tidak diperlukan lagi.

  e) Sektor Pemerintah.

  Peranan pemerintah dalam kebijakan quota impor maupun ekspor dan perundang-undangan sangat mempengaruhi berjalan atau tidak nya perusahaan.

D. Tingkatan Strategi

  Thompson dan Strikland (2001 :80) membedakan tingkatan strategi yang ada dalam perusahaan menjadi 4, yaitu :

  1. Corporate Strategy

  Strategi korporat adalah strategi yang ditujukan bagi seluruh bagian perusahaan dan unit bisnis yang ada. Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut dengan grand strategy yang meliputi senua bidang usaha yang dimiliki.

  2. Business Strategy

  Strategi pada tingkat bisnis yang mengacu pada bagaimana perusahaan merebut pangsa pasar yang ada dalam persaingan industri khusus nya untuk unit bisnis tertentu.

  3. Functional Strategy 4.

   Operational Strategy

  Konsep dasar dari strategi operasional ini mengacu pasa unit-unit bisnis utama organisasi sebagai pelaksana dari strategi yang telah dirumuskan.

  Ada beberapa strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan dengan melihat peluang dan produk ( Fred R. David,2002 : 20) yaitu :

  1. Kelompok Strategi Integrasi

  a) Forward Intergration Strategy

  Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan perusahaan tersebut. Strategi vertikal ke depan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan.

  b) Backward Intergration Strategy

  Strategi ini menghendaki agar perusahaan semakin meningkatkan pengawasan terhadap bahan baku apabila pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan, seperti keterlambatan dalam pengawasan bahan, kualitas bahan menurun. Strategi vertikal ke belakang ini bertujuan untuk memperkuat ketersediaan bahan baku.

  c) Horizontal Intergation Strategy

  Strategi ini menghendaki agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap pesaing perusahaan walau harus dengan memilikinya. Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian bagi para pemasok.

  2. Strategi Intensif

  a) Market Penetration Strategy

  Strategi ini berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar bagi produk atau pelayanan yang ada sekarang pada pasar yang tersedia melalui usaha- usaha pemasaran yang besar.

  b) Market Development Strategy

  Bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Hal ini dapat

  c) Product Development Strategy

  Strategi ini berusaha agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang. Tujuannya untuk memperbaiki atau mengembangkan produk yang telah ada.

  3. Strategi Diversifikasi

  a) Concentric Diversification Strategy

  Strategi ini merupakan strategi yang dilaksanakan dengan menambah produk dan jasa pelayanan yang baru tetapi masih saling berhubungan. Tujuannya untuk membuat produk-produk baru yang masih berhubungan untuk pasar yang sama.

  b) Horizontal Diversification Strategy

  Strategi ini merupakan strategi yang dilakukan dengan menambah produk dan jasa pelayanan yang baru tetapi tidak saling berhubungan.

  Tujuannya untuk membuat produk baru yang tidak saling berhubungan agar semakin memuaskan konsumen.

  c) Conglomerat Diversification Strategy

  Strategi inibertujuan untuk menambah produk atau jasa yang tidak saling berhubungan pada pasar yang berbeda. Hal ini dilakukan jika ada peluang bisnis yang tidak berkaitan yang masih berkembang baik, serta memiliki sumber daya untuk memasuki industri yang

  4. Strategi bertahan

  a) Joint Venture Strategy

  Strategi ini bertujuan untuk menggabungkan beberapa perusahaan dalam bentuk perusahaan baru yang terpisah dari induk-induknya. Ini dilakukan perusahaan bila tidak mampu bersaing dengan perusahaan yang lebih besar atau untuk mendapatkan kemudahaan lain.

  b) Retrenchment Strategy

  Strategi yang dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingan dengan melakukan reduksi biaya dan aset perusahaan.

  Tujuannya untuk menghemat biaya agar penjualan maupun keuntungan dapat dipertahankan dengan cara menjual sebagian aset perusahaan.

  c) Divestiture Strategy

  Strategi ini digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindak lanjuti strategi akusisi yang telah diputuskan untuk proses selanjutnya.

  d) Liquidation Strategy

  Strategi ini merupakan sebuah pengakuan dari suatu kegagalan dimana perusahaan tidak dapat bekerja dengan baik atau kurang baik sehingga tujuan perusahaan menjadi tidak tercapai dan mengharuskan perusahaan untuk menutup usahanya.

E. Alternatif Strategi Utama

  Alternatif strategi yang sesuai dengan perusahaan merupakan faktor yang penting untuk melaksanakan bisnis. Menurut Lawrence dan William R Jauch (1996 : 210) alternatif strategi utama yang dapat diadopsi perusahaan adalah :

  1. Strategi Stabilitas ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

  a. Perusahaan tetap melayani masyarakat dalam sektor produksi dan jasa tertentu, sektor pasar dan fungsi serupa, sebagaimana yang ditetapkan dalam batasan bisnisnya.

  b. Keputusan strategi utamanya difokuskan pada penambahaan perbaikan pelaksanaan fungsi.

  2. Strategi Ekspansi ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

  a. Perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk dan jasa tambahan, menambah pasar atau fungsi batasan bisnis mereka.

  b. Perusahaan memfokuskan keputusan strateginya pada peningkatan ukuran dalam langkah kegiatan batasan bisnis mereka.

  3. Strategi Penciutan ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

  a. Perusahaan merasa perlu mengurangi lini produk, jasa, pasar dan fungsi mereka b. Perusahaan memusatkan keputusan strateginya pada peningkatan fungsional melalui pengurangan kegiatan dalam unit-unit yang

  4. Strategi Kombinasi ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila :

  a. Keputusan strategi pokoknya pada berbagai strategi besar secara sadar pada waktu yang bersamaan dalam berbagai unit bisnis perusahaan.

  b. Perusahaan merencanakan menggunakan berbagai strategi yang berbeda pada masa mendatang secara bertahap.

  F. Perencanaan Strategi

  Menurut Philip Kottler (2000 : 9) perencanaan strategik adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak antara sasaran dan sumber daya perusahaan dengan peluang-peluang pasar yang selalu berubah Tujuan perencanaan strategik adalah terus menerus mempertajam bisnis dan produk perusahaan sehingga keduanya berpadu menghasilkan laba dan pertumbuhan yang memuaskan. Manajemen strategi merupakan ilmu pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan -keputusan strategis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Perencanaan strategi terfokus bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

  G. Pengertian Manajemen Pemasaran

  Dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran ini merupakan tindakan dari serangkaian aktivitas dirancang bagi pembeli sasaran, demikian pula halnya dengan konsep pemasaran yang berfokus pada kebutuhan pelanggan.

  Di dalam melakukan kegiatan pemasarannya, perusahaan memiliki lima konsep dasar pemasaran yang menjadi landasan bagi kegiatannya.

  Menurut Kotler(1994 : 10 ) kelima konsep pemasaran tersebut adalah:

  1. Konsep Produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk- produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan. Para manajer dalam organisasi yang berorientasi pada produksi memusatkan upayanya untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan liputan distribusi yang luas.

  Kelemahan dari konsep ini yaitu produsen kurang memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Biasanya perusahaan mengupayakan untuk meningkatkan volume produksi dan menyempurnakan teknologi guna menekan biaya. Perusahaan juga memanfaatkan biaya yang lebih rendah untuk menekan harga dan memperluas pasarnya.

  2. Konsep Produk Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol. Untuk itu perencanaan yang harus dilakukan oleh perusahaan ialah pada produknya. Perusahaan harus secara terus menerus memberi fokus pada perbaikan produk. Akibatnya sering terjadi mementingkan produknya, sehingga perusahaan tersebut menjadi tidak jeli terhadap apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan konsumen.

  3. Konsep Penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen tidak membeli dalam jumlah besar apabila tidak didorong oleh produsen. Keberhasilan suatu perusahaan menurut konsep penjualan ini adalah keuntungan yang didapat melalui volume penjualan yang tinggi dan hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan penjualan yang agresif dan promosi yang gencar. Kelemahan konsep ini terletak pada distribusi, dimana produsen menganggap apabila barang telah dikeluarkan, maka transaksi dianggap telah selesai. Dalam hal ini, produsen tidak bertanggung jawab lagi walaupun produk tersebut masih berada di tangan perantara.

  4. Konsep Pemasaran Pada tahap ini, usaha-usaha pemasaran diarahkan secara terlebih terpadu ke arah kepuasan untuk memperoleh tingkat penjualan yang menguntungkan.

  Perusahaan yang menganut konsep ini berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh usaha pemasaran terpadu yang diarahkan pada terciptanya kepuasan konsumen. Hal ini adalah kunci untuk mencapai tujuan pemasaran. Konsep penjualan tidak lagi memenuhi harapan produsen sehingga perusahaan mulai memperhatikan konsumen sebagai titik tolak kegiatan pemasarannya.

  5. Konsep Pemasaran Sosial Konsep pemasaran kemasyarakatan ini merupakan konsep yang lebih maju dibandingkan dengan konsep pemasaran yang lainnya. Perusahaan tidak hanya sekedar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat luas untuk jangka panjang. Jadi pada tahap ini ada tiga pertimbangan yang menentukan kebijaksanaan pemasaran yaitu : laba (dilihat dari sisi perusahaan), pemuas kebutuhan (dari sisi konsumen) dan kemakmuran (dari sisi kemasyarakatan).

  Menurut Kotler (1994 : 13) manajemen pemasaran adalah analisa, perencanaan, memimpin pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, mengembangkan dan mempertahankan pertukaran uang yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

   Pengembangan Bauran Pemasaran H.

  Setelah memutuskan strategi pemasaran untuk bersaing secara keseluruhan, perusahaan harus siap untuk mulai merencanakan rincian dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah salah satu konsep utama dalam pemasaran modern. Menurut Kotler: (2000 : 15) bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai empat P

  1. Product (produk) Berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

  2. Price (harga) Adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.

  3. Place (distribusi) Termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.

  4. Promotion (promosi) Berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

  (Philip Kotler 2000)

  

Gambar 2.1

  Empat P Bauran Pemasaran

  Produk Keragaman Produk Mutu Rancangan Sifat-sifat Nama Merk Kemasan Ukuran Pelayanan

  Harga Daftar Harga Diskon Potongan Periode Pembayaran Syarat Kredit

  Promosi Periklanan Penjualan perorangan Promosi penjualan Hubungan Masyrakat

  

Pelanggan

Sasaran

Pemosisian yang

dikehendaki

  Distribusi Saluran Cakupan Jenis Lokasi Sediaan Transportasi Logistik

a. Produk (Product)

  Menurut Kotler (2000, hal 394) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.

  Produk memiliki tingkatan yang dapat kita sebut sebagai hierarki produk, yang terdiri dari: 1) Produk Inti

  Merupakan Jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli suatu produk.

  2) Produk Aktual Bagian dari produk, tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek, dan pengemasan, dan sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat kepada produk inti. 3) Produk Tambahan

  Merupakan tambahan pelayanan dan manfaat bagi konsumen diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.

  Produk juga dapat di bagi kedalam dua kelas besar berdasarkan jenis konsumen yang menggunakan. Klasifikasi produk tersebut adalah sebagai berikut:

  Produk konsumen yang biasanya sering dibeli, seketika, dan hanya sedikit membanding-bandingkan, dan usaha membelinya minimal.

  1) Produk Konsumen Produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Dalam produk konsumen ini masih terdapat di dalamnya produk yang dibedakan berdasarkan cara konsumen membelinya, antara lain: a) Produk Sehari-hari

  Produk sehari-hari dapat dibagi lebih lanjut menjadi:

  • Produk kebutuhan pokok; dibeli oleh konsumen secara teratur, seperti kecap, pasta gigi, beras.
  • Produk impuls; dibeli konsumen dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari.
  • Produk keadaan darurat; dibeli konsumen pada saat mereka segera membutuhkannya.

  b) Produk Shopping Produk konsumen yang dalam proses memilih dan membeli, ditandai dengan pembandingkan kesesuaian, mutu, harga, dan dan heterogen. Pembeli memandang produk shopping homogen, seperti alat rumah tangga utama, mempunyai mutu sama tetapi harganya cukup berbedamaka perlu dibuat perbandingan. Apabila berbelanja produk heterogen, seperti pakaian dan mebel, pelanggan biasanya memandang sifat produk lebih penting ketimbang harga.

  c) Produk Khusus Produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli, sehingga mereka bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.

  d) Produk Tidak Dicari Produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun diketahui biasanya tidak berpikir untuk membelinya. 2) Produk Industri