DOCRPIJM 1511933238Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

L a p o r a n A k h ir

B ab 7
Renca na Pemba nguna n Infra st ruk t ur
Cipt a Ka rya

7.1

SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

7.1.1

Kondisi Eksisting

7.1.1.1 Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh
Kondisi eksisting kawasan kumuh di Kabupaten Purbalingga perlu dilakukan penanganan,
sehingga kondisi RSH (Rumah Sederhana Sehat) dapat terwujud. Adapun lokasi lingkungan
perumahan dan permukiman kumuh di Kabupaten Purbalingga berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel VII.1.
Daftar Lokasi Lingkungan Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh

Kabupaten Purbalingga Tahun 2014
No

Nama Lokasi

1
2
3
4
5

Kelurahan Purbalingga Wetan Kecamatan Purbalingga
Kelurahan Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga
Kelurahan Purbalingga Kidul Kecamatan Purbalingga
Kelurahan Purbalingga Kulon Kecamatan Purbalingga
Kelurahan Kandanggampang Kecamatan Purbalingga
Total
Sumber : Keputusan Bupati Purbalingga No 643/351 Tahun 2014

Ringan

8,15
4,85
0
6,39
10,78
30,17

Luas (ha)
Sedang
0
0
2,22
0
0
2,22

Berat
0
0
0

0
0
0

Pemilihan lokasi lingkungan perumahan dan permukiman kumuh diatas, dilakukan dalam
rangka peningkatan kualitas terhadap lingkungan perumahan dan permukiman kumuh di
Kabupaten Purbalingga. Selain itu, basis data kawasan kumuh yang ada juga digunakan sebagai
baseline perencanaan pembangunan menuju target universal acses 100-0-100. Sehingga dengan
adanya permukiman kumuh yang sudah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Purbalingga, maka
akan lebih tepat dalam pelaksaan program perbaikan lingkungan

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-1

L a p o r a n A k h ir

7.1.1.2 Kondisi Eksisting Permukiman Perdesaan
Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk

pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Kegiatan yang
menjadi ciri kawasan perdesaan meliputi tempat permukiman perdesaan, kegiatan pertanian,
kegiatan terkait pengelolaan tumbuhan alami, kegiatan pengelolaan sumber daya alam, kegiatan
pemerintahan, kegiatan pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Permukiman perdesaan di
Kabupaten Purbalingga secara rinci tersebar di wilayah yang mempunyai ciri kawasan perdesaan
sebagai berikut :
Tabel VII.2.
Permukiman Perdesaan Kabupaten Purbalingga Tahun 2017
No

Kecamatan

Desa

1.

Bukateja;

Bajong, cipawon, karangcengis, karanggedang, karangnangka,

kedungjati, kembangan, majasari, kutawis, penaruban, tidu, wirasaba

kebutuh,

2.

Rembang

Bodas karangjati, gunungwuled, karangbawang, losari, makam, panusupan,
seumampir, tanalim, wanogara wetan, wlahar, wonogara kulon

3.

Karangreja

Kondang, Kutabwa, Serang, Siwarak, Tlahab Kidul, Tlahab Lor

4.

Padamara


Bojanegara, Dawuhan, Gemuruh, Kalitinggar, Kalitinggar Kidul, Karanggambas,
Karangjamber, karangpule, karangsentul, mipiran, prigi, purbayasa, sokawera

5.

Kertanegara

Adiarsa, Condong, Darma, Karang Tengah, Karangasem, Karangpucung, Kasih,
Krangean, Langkap, Margasana

6.

Karangmoncol

Tajug, Karangsari, Rajawana, Tamansari, Grantung, Pepedan, Sirau, Kramat,
Tunjungmuli, Baleraksa

7.


Pengadegan

Bedagas, Karangjoho, larangan, panunggalan, pasunggingan, tegalpingen, tetel,
tumanggal

8.

Kejobong

Bandigngan, Gumiwang, Kedarpan, Kejobong, Krenceng, Lamuk, Langgar,
Nangkasawit, Nagkod, Pandansari, Pangempon, Sokanegara, Timbang

Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 5 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Purbalingga
Tahun 2011-2031

7.1.1.3 Kondisi Eksisting Permukiman Perbatasan
Wilayah Kabupaten Purbalingga mempunyai daerah perbatasan dengan kabupaten lain,
Daerah perbatasan tersebut yaitu :
a. Sebelah Utara


: Kabupaten Pemalang.

b. Sebelah Timur

: Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Pekalongan

c. Sebelah Selatan

: Kabupaten Banjarnegara

d. Sebelah Barat

: Kabupaten Banyumas.

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-2

L a p o r a n A k h ir


Permukiman perbatasan di Kabupaten Purbalingga merupakan wilayah permukiman yang terdapat
di wilayah perbatasan. Berdasarkan wilayah perbatasan diatas, dapat diketahui bahwa
permukiman perbatasan di Kabupaten Purbalingga tersebar di beberapa desa dan kecamatan
yaitu :
1. Kabupaten Banjarnegara
a.

Kecamatan Rembang

: Desa Bantarbarang, Desa Loasari, Desa Karangbawang,
Desa Gunungwuled, Desa Tanalum, Desa Panusupan

b.

Kecamatan Pengadegan

: Desa Bedagas, Desa Panunggalan

c.


Kecamatan Kejobong

: Desa Langgar, Desa Timbang, Desa Nangkod

d.

Kecamatan Bukateja

: Desa Wirasaba, Kembangan, Cipawon, Karangcengis,
Karanggedang

e.

Kecamatan Kemangkon

: Desa Plumutan, Majatengah, Kedunglegok, kemangkon

2. Kabupaten Pemalang
a.


Kecamatan Karangmoncol : Desa Sirau, Desa Kramat, Desa Tunjungmuli

b.

Kecamatan Karangjambu : Desa Danasari, Desa Jingkang, Desa Sanguwatangm Desa
Sirandu

c.

Kecamatan Karangreja

: Desa Serang, Desa Siwaran, Desa Gondang, Desa
Karangreja, Desa Kutabawa

d.

Kecamatan Bojongsari

: Desa Bumisari

e.

Kecamatan Rembang

: Desa Panusupan

3. Kabupaten Pekalongan
a.

Kecamatan Rembang

: Desa Tanalum

4. Kabupaten Banyumas
a.

Kecamatan Bojongsari

: Desa Bumisari

b.

Kecamatan Kutasari

: Desa Candiwulan, Cendana, Limbangan

c.

Kecamatan Padamara

: Desa Mipiran, Kalitinggar, Kalitinggar Kidul, Karangpule

d.

Kecamatan Kalimanah

: Desa Karangsari, Desa Manduraga, Desa Blater, Desa
Jompo

e.

Kecamatan Kemangkon

: Desa Kelialang,Kedungbenda, Bokol, Plumutan

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-3

L a p o r a n A k h ir

7.1.1.4 Kondisi Eksisting Permukiman Di Daerah Rawan Bencana
Berdasarkan RTRW Kabupaten Purbalingga 2011-2031, kawasan rawan bencana yang
ada di Kabupaten Purbalingga berupa:
1. Kawasan Rawan Bencana Banjir
Kawasan rawan bencana banjir di wilayah Kabupaten Purbalingga seluas kurang lebih 12.245
(dua belas ribu dua ratus empat puluh lima) hektar meliputi:
a. Desa Kalialang, Desa Muntang, Desa Sumilir, dan Desa Jetis yang berada di Kecamatan
Kemangkon;
b. Desa Toyareja, Desa Jatisaba, dan Kelurahan Bancar yang berada di Kecamatan
Purbalingga;
c. Desa Lamongan, Desa Penaruban, Desa Tejasari, dan Desa Cilapar yang berada di
Kecamatan Kaligondang;
d. Desa Galuh dan Desa Banjaran yang berada di Kecamatan Bojongsari;
e. Desa Kaliori, Desa Margasana, dan Desa Kalijaran yang berada di Kecamatan
Karanganyar;
f.

Desa Bajong dan Desa Bukateja yang berada di Kecamatan Bukateja;

2. Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor
Kawasan rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Purbalingga seluas kurang lebih 16.510
(enam belas ribu lima ratus sepuluh) hektar meliputi:
a. Desa Jetis, Desa Kedungbenda, dan Desa Pegandekan yang berada di Kecamatan
Kemangkon;
b. Desa Sidareja dan Desa Cilapar yang berada di Kecamatan Kaligondang;
c. Desa Karangjambu, Desa Sirandu, Desa Sanguwatang, Desa Purbasari, Desa Jingkang,
dan Desa Danasari yang berada di Kecamatan Karangjambu;
d. Desa Kaliori, Desa Kalijaran, Desa Maribaya, Desa Brakas, Desa Margasana, dan Desa
Banjarkerta yang berada di Kecamatan Karanganyar;
e. Desa Kertanegara, Desa Adiarsa, Desa Darma, Desa Langkap, dan Desa Karangasem
yang berada di Kecamatan Kertanegara;
f. Desa Banjaran yang berada di Kecamatan Bojongsari;
g. Desa Banjarsari dan Desa Karangmalang yang berada di Kecamatan Bobotsari;
h. Desa Sindang dan Desa Tangkisan yang berada di Kecamatan Mrebet;

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-4

L a p o r a n A k h ir

i. Desa Wlahar, Desa Tanalum, Desa Bodaskarangjati, Desa Bantarbarang, Desa Wanogara
Wetan, Desa Panusupan, Desa Gunungwuled, Desa Sumampir, Desa Makam, dan Desa
Karangbawang yang berada di Kecamatan Rembang; dan
j. Desa Sirau, Desa Tajug, Desa Kramat, Desa Karangsari, dan Desa Pepedan berada di
Kecamatan Karangmoncol.
3. Kawasan Rawan Bencana Kekeringan
Kawasan rawan bencana kekeringan di Kabupaten Purbalingga seluas kurang lebih 29.044
(dua puluh sembilan ribu empat puluh empat) hektar meliputi:
a. Desa Pengadegan, Desa Karangjoho, Desa Larangan, Desa Panunggalan, Desa
Bedagas, Desa Tumanggal, Desa Tegalpingen, Desa Tetel, dan Desa Pasunggingan yang
berada di Kecamatan Pengadegan;
b. Desa Langgar, Desa Timbang, Desa Nangkasawit, Desa Pandansari, Desa Pangempon,
Desa Kejobong, Desa Gumiwang, Desa Krenceng, dan Desa Lamuk yang berada di
Kecamatan Kejobong;
c. Desa Kalialang, Desa Muntang, Desa Sumilir, Desa Kedungbenda, Desa Bokol, Desa
Pelumutan, Desa Majatengah, dan Desa Kedunglegok yang berada di Kecamatan
Kemangkon;
d. Desa Slinga, Desa Arenan, Desa Sidanegara, Desa Pagerandong, Desa Sidareja, Desa
Selakambang, Desa Sinduraja, dan Desa Kaligondang yang berada di Kecamatan
Kaligondang;
e. Desa Sangkanayu, Desa Sindang, Desa Campakoah, Desa Pengalusan, dan Desa
Binangun yang berada di Kecamatan Mrebet;
f. Desa Kalapacung, Desa Gunungkarang, dan Desa Banjarsari yang berada di Kecamatan
Bobotsari;
g. Desa Kutabawa, Desa Serang, Desa Siwarak, Desa Karangreja, Desa Tlahab Lor, dan
Desa Tlahab Kidul yang berada di Kecamatan Karangreja;
h. Desa Kaliori, Desa Banjarkerta, Desa Karanganyar, Desa Kalijaran, Desa Karanggedang,
dan Desa Maribaya yang berada di Kecamatan Karanganyar;
i. Desa Langkap yang berada di Kecamatan Kertanegara;
j. Desa Bumisari, Desa Pekalongan, Desa Banjaran, Desa Metenggeng, dan Desa
Pagedangan yang berada di Kecamatan Bojongsari;
k. Desa Wlahar dan Desa Bantarbarang yang berada di Kecamatan Rembang; \
RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-5

L a p o r a n A k h ir

l. Desa Karangsari, Desa Pepedan, Desa Rajawana, Desa Tajug, Desa Pekiringan, dan
Desa Tamansari yang berada di Kecamatan Karangmoncol.
4. Kawasan Rawan Bencana letusan Gunung Api Slamet
Kawasan rawan bencana letusan Gunung Api Slamet di Kabupaten Purbalingga seluas kurang
lebih 8.015 (delapan ribu lima belas) hektar meliputi:
a. Desa Serang, Desa Siwarak, Desa Kutabawa, Desa Karangreja, Desa Tlahab Lor, dan
Desa Tlahab Kidul yang berada di Kecamatan Karangreja;
b. Desa Pengalusan, Desa Binangun, dan Desa Sangkanayu yang berada di Kecamatan
Mrebet;
c. Desa Bumisari dan Desa Metenggeng yang berada di Kecamatan Bojongsari;
d. Desa Karangjengkol, Desa Candinata, Desa Candiwulan, dan Desa Cendana yang berada
di Kecamatan Kutasari.
5. Kawasan Rawan Bencana Angin Topan
Kawasan rawan bencana angin topan di Kabupaten Purbalingga seluas kurang lebih 41.532
(empat puluh satu ribu lima ratus tiga puluh dua) hektar meliputi:
a. Desa Kedungbenda, Desa Bokol, Desa Majasem, Desa Senon, Desa Pelumutan, dan
Desa Jetis yang berada di Kecamatan Kemangkon;
b. Desa Pagerandong, Desa Sidanegara, Desa Arenan, Desa Sempor Lor, Desa Brecek, dan
Desa Cilapar yang berada di Kecamatan Kaligondang;
c. Desa Karangreja, Desa Candinata, Desa Karangklesem, Desa Karangcegak, Desa
Sumingkir, Desa Meri, Desa Kutasari, dan Desa Munjul yang berada di Kecamatan
Kutasari;
d. Desa Pekalongan, Desa Beji, Desa Metenggeng, dan Desa Bumisari yang berada di
Kecamatan Bojongsari;
e. Desa Banjarsari, Desa Tlagayasa, Desa Majapura, Desa Karangduren, Desa Kalapacung,
Desa Pakuncen, dan Desa Gunungkarang yang berada di Kecamatan Bobotsari;
f. Desa Serang, Desa Kutabawa, Desa Karangreja, Desa Siwarak, Desa Tlahab Lor, dan
Desa Gondang yang berada di Kecamatan Karangreja;
g. Desa Sanguwatang, Desa Purbasari, Desa Sirandu, Desa Karangjambu, Desa Jingkang,
dan Desa Danasari yang berada di Kecamatan Karangjambu;

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-6

L a p o r a n A k h ir

h. Desa Ponjen, Desa Krangean, Desa Langkap, Desa Kalijaran, Desa Brakas, dan Desa
Maribaya yang berada di Kecamatan Karanganyar;
i. Desa Sangkanayu, Desa Pengalusan, dan Desa Cipaku yang berada di Kecamatan
Mrebet;
j. Desa Kejobong, Desa Pangempon, Desa Langgar, Desa Nangkod, dan Desa Kedarpan
yang berada di Kecamatan Kejobong;
k. Desa Tetel, Desa Tumanggal, Desa Bedagas, Desa Larangan, dan Desa Karangjoho yang
berada di Kecamatan Pengadegan;
l. Desa Gunungwuled, Desa Losari, Desa Bantarbarang, Desa Wanogara Wetan, Desa
Wlahar, Desa Tanalum, Desa Panusupan, dan Desa Wanogara Kulon yang berada di
Kecamatan Rembang;
m. Desa Kramat, Desa Tunjungmuli, dan Desa Tamansari yang berada di Kecamatan
Karangmoncol;
n. Desa Purbayasa, Desa Bojanegara, dan Kelurahan Karangsentul yang berada di
Kecamatan Padamara;
o. Desa Bukateja, Desa Bajong, dan Desa Kutawis yang berada di Kecamatan Bukateja; dan
p. Kelurahan Kalikabong, Kelurahan Karangmanyar, Kelurahan Mewek, Desa Selabaya, dan
Desa Babakan yang berada di Kecamatan Kalimanah
7.1.2

Potensi dan Tantangan Pengembangan Kawasan Permukiman
Potensi dan tantangan pengembangan kawasan permukiman yang terdapat di Kabupaten

Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel VII.3.
Identifikasi Potensi Dan Tantangan Pengembangan Kawasan Permukiman
Kabupaten Purbalingga
No
1.

Potensi
Aspek Teknis
 Lahan yang cukup luas di Kabupaten Purbalingga,
sehingga ketika ada pengembangan permukiman,
lahan bukanlan masalah terbesar
 Ketersediaan lahan untuk pengembangan
permukiman baru dan kemudahan akses untuk
menuju Kabupaten Purbalingga seperti kondisi
jalan yang bagus terutama di jalan-jalan besar
kawasan perkotaan
 Adanya
potensi
program
pembangunan
perumahan yang ditangani oleh pemerintah pusat
atau provinsi.
 Adanya potensi tumbuh dan berkembangnya
Kasiba-Lisiba di Kabupaten Purbalingga.

Tantangan
 Distribusi penduduk yang kurang merata,
sehingga mempengaruhi sebaran permukiman di
Kabupaten Purbalingga, hal ini dikaitkan dengan
kepadatan penduduk di setiap permukiman
Kabupaten Purbalingga
 Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan
meningkatnya kebutuhan rumah.
 Keberadaan permukiman kumuh di Kabupaten
Purbalingga, yang tentunya akan berdampak
terhadap perkembangan kota dan penduduk di
Kawasan pemukiman kumuh. Sehingga perlu
adanya perbaikan permukiman kumuh yang ada di
Kabupaten Purbalingga.
 Perlunya pengembangan rumah pada lokasi-

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-7

L a p o r a n A k h ir

No

2.

3.

Potensi

Aspek Kelembagaan dan Pembiayaan
 Adanya potensi pola pembiayaan pembangunan
perumahan oleh pihak pemerintah, swasta dan
masyarakat.
 Adanya
potensi
pembiayaan
program
pembangunan perumahan yang ditangani oleh
pemerintah pusat atau provinsi.
 Adanya potensi kelembagaan yang menangani
pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman di Kabupaten purbalingga, misalnya
Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten
Purbalingga.

Aspek Peran Serta Masyarakat/Swasta
 Tingginya permintaan kebutuhan tempat tinggal.
 Adanya peran serta masyarakat dalam proses
pembangunan rumah dalam pelaksanaan program
BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
 Adanya peran serta masyarakat dalam proses
perbaikan RTLH yang ada di Kabupaten
Purbalingga

Tantangan
lokasi potensi pengembangan perumahan dan
permukiman baru termasuk Kasiba dan Lisiba.
 Perlunya peningkatan cakupan pelayanan rumah
layak huni kepada masyarakat. berpenghasilan
rendah.
 Perlunya peningkatan koordinasi dengan
pemerintah pusat (Kemenpera) dan SKPD
kabupaten/provinsi dalam mendukung program
penyediaan pembangunan perumahan.
 Perlunya peningkatan pengembangan sumbersumber pembiayaan dalam kegiatan rehabilitasi
rumah tidak layak huni (RTLH) baik dari pihak
pemerintah, swasta dan masyarakat.
 Keterbatasan dana untuk melakukan perbaikan
permukiman yang ada di Kabupaten Purbalingga,
terutama untuk permukiman kumuh dan RTLH
 Perlunya penyediaan perumahan RSH dengan
harga jual yang bisa dijangkau oleh masyarakat
berpenghasilan rendah.
 Perlunya pengembangan kapasitas kelembagaan
(pelatihan, bimbingan teknis, dan pembinaan)
serta perangkat organisasi penyelenggara dalam
memenuhi standar pelayanan minimal di bidang
pembangunan perumahan dan permukiman di
Kabupaten Purbalingga.
 Perlunya koordinasi antar SKPD Kabupaten terkait
dalam penyediaan perumahan dan penyediaan
PSU (Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum)
sehingga terwujud kondisi perumahan yang diikuti
dengan penyediaan PSU yang baik dan sesuai
dengan SNI.
 Peningkatan
alternatif
sumber-sumber
pembiayaan melalui kerjasama dengan pihak
swasta dalam proses penyediaan perumahan dan
permukiman.
 Perlunya penyediaan perumahan RSH mengingat
tingginya permintaan kebutuhan tempat tinggal,
khususnya rumah dengan harga jual yang bisa
dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah
 Promosi kepada pihak swasta dan pihak lain
terkait program-program yang akan dilakukan
dalam
penyediaan
dan
pengembangan
perumahan dan permukiman.
 Masih adanya penduduk dengan tingkat pra
sejahtera, sehingga berpengaruh terhadap
kemampuan dan peran serta masyarakat untuk
memperbaiki rumah dan kualitas bangunan
tempat tinggal mereka.
 Pengembangan bentuk-bentuk kerjasama antar
pihak pemerintah, swasta, masyarakat dan pihak
terkait lainnya dalam pelaksanaan pembangunan
rumah layak huni dan PSU dilingkungan
permukiman tersebut.
 Peningkatan pemahaman kepada pemerintah
daerah bahwa pembangunan infrastruktur

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-8

L a p o r a n A k h ir

No

4.

Potensi

Aspek Lingkungan Permukiman
 Adanya embrio penyediaan sarana dan utilitas
umum (PSU) permukiman pada lokasi-lokasi
potensi pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman baru dalam kaitannya dengan
pemerataan pembangunan dan distribusi
penduduk, sehingga tidak hanya berpusat di
Perkotaan Kabupaten Purbalingga
 Memiliki potensi lahan untuk pengembangan
sarana dan prasarana serta RTH di lingkungan
permukiman, baik permukiman perkotaan dan
perdesaan di Kabupaten Purbalingga

Tantangan
permukiman saat ini menjadi tugas pemerintah
daerah provinsi dan kabupaten.
 Perlunya peningkatan peran serta masyarakat
dalam proses awal perencanaan, pembangunan,
monitoring, evaluasi pemeliharaan program
pengembangan permukiman di Kabupaten
Purbalingga, sehingga program yang telah
direncanakan dapat berjalan dengan baik
 Adanya permukiman kumuh dan permukiman di
daerah rawan bencana, sehingga memerlukan
penanganan lingkungan yang baik dan rawah
terhadap lingkungan, hal ini dikaitkan dengan RTH
dan jalur evakuasi bencana.
 Perlunya penyelenggaraan penyediaan prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) permukiman
secara sinergis sesuai dengan rencana induk
sistem PSU di lingkungan permukiman dalam
mendukung terwujudnya lingkungan permukiman
yang layak huni dan nyaman.
 Perlunya pembangunan perbaikan lingkungan
permukiman, terutama permukam kumuh dan
permukiman yang berada di daerah rawan
bencana yang ada di Kabupaten Purbalingga

Sumber : Analisis Penyusun, 2017

7.1.3

Analisis Kebutuhan Program dan Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman
Kabupaten Purbalingga
Analisis kebutuhan program dan kegiatan dalam pengembangan kawasan permukiman

Kabupaten Purbalingga secara rinci dapat dilihat pada uraian berikut :
7.1.3.1. Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Sasaran program sektor pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Purbalingga
dapat dilihat pada tabel berikut :

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-9

L a p o r a n A k h ir

Tabel VII.4.
Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
No
I

Uraian Sasaran Program
Kawasan Kumuh Perkotaan

II
III

Total
Luas Kawasan
32,39 ha
(5 Kawasan)
8 Kecamatan

Tahun I
3 Kawasan

Sasaran Program
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
2 Kawasan

Keterangan

Tahun V

Surat Keputusan Bupati Purbalingga
No 643/351 Tahun 2014

Kawasan Permukiman Perdesaan
2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan
Kawasan Permukiman Khusus (Rawan
Bencana)
 Permukiman Perbatasan
12 Kecamatan 2 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 3 kawasan 3 kawasan
 Permukiman rawan bencana
16 Kecamatan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 3 kawasan 4 kawasan
Sumber : Surat Keputusan Bupati Purbalingga No 643/351 Tahun 2014, Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 5 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Purbalingga Tahun
2011-2031, dan Analisis, 2017

7.1.3.2. Matriks Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Usulan kebutuhan program pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel VII.5.
Usulan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
NO

KAWASAN PERMUKIMAN

I
1

Kawasan Kumuh Perkotaan
Kelurahan Purbalingga Wetan
Kecamatan Purbalingga

LUAS
KAWASAN
32,39 Ha
8,15 Ha

2

Kelurahan Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga

4,85 Ha

3

Kelurahan Purbalingga Kidul
Kecamatan Purbalingga

2,22 Ha

4

Kelurahan Purbalingga Kulon
Kecamatan Purbalingga

6,39 Ha

TAHUN I

TAHUN II

RENCANA PROGRAM
TAHUN III

KET
TAHUN IV

TAHUN V

Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh
Perkotaan
Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh
Perkotaan
Peningkatan
Kualitas
Permukiman Kumuh
Perkotaan
Peningkatan
Kualitas

R E N C A N A P RO G R A M I N V ES T AS I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A KA R YA
K A B U P AT E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2

VII-10

L a p o r a n A k h ir

NO

KAWASAN PERMUKIMAN

5

Kelurahan Purbalingga
Kandanggampang Kecamatan
Purbalingga

6

Penyiapan Lahan Rumah Susun
Sederhana Sewa ( Rusunawa ) di
Wilayah Perkotaan Purbalingga (Kel.
Karangmanyar, Kec. Kalimanah)
Pembangunan Rumah Susun
Sederhana Sewa ( Rusunawa ) di
Kel. Karangmanyar, Kec. Kalimanah
DED Pembangunan Rumah Susun
Sederhana Sewa ( Rusunawa ) di
Kel. Karangmanyar, Kec. Kalimanah
Dukungan PSD Lingkungan
Permukiman di sekitar LANUD
WIRASABA (Rencana Bandara
Komersial) di Kec. Bukateja

7

8

9

II
1

Kawasan Permukiman Perdesaan
Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial

III

Kawasan Permukiman Khusus
(Permukiman Nelayan, Perbatasan,
Pulau Kecil, Rawan Bencana dsb)
Kawasan Perbatasan Kabupaten

A

LUAS
KAWASAN

TAHUN I

10,78 Ha

60.000 m2

TAHUN II
Permukiman Kumuh
Perkotaan
Peningkatan
Kualitas
Permukiman Kumuh
Perkotaan
60.000 m2

6 unit

RENCANA PROGRAM
TAHUN III

KET
TAHUN IV

TAHUN V

1 Paket (6 unit)

3 paket

3 paket

1 paket

1 paket

8 Kecamatan

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

12 Kecamatan

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

R E N C A N A P RO G R A M I N V ES T AS I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A KA R YA
K A B U P AT E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2

VII-11

L a p o r a n A k h ir

NO

KAWASAN PERMUKIMAN

B

Kawasan Rawan Bencana :
1. Kawasan Rawan Bencana Banjir

LUAS
KAWASAN

6 Kecamatan

2. Kawasan Rawan Bencana Tanah
Longsor

10 Kecamatan

3. Kawasan Rawan Bencana
Kekeringan

13 Kecamatan

4. Kawasan Rawan Bencana
Letusan gunung Api Slamet

4 Kecamatan

5. Kawasan Rawan Bencana Angin
Topan

16 Kecamatan

6. Pembangunan Drainase dan
Talud Jalan di Permukiman
Rawan Bencana Longsor/Erosi
Sumber : Hasil Analisis, 2017

Kab.
Purbalingga

TAHUN I

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/ Pusat
Pelayanan
Lingkungan)

TAHUN II

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

1 paket

R E N C A N A P RO G R A M I N V ES T AS I J A N G K A ME NE N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I P T A KA R YA
K A B U P AT E N P U RB A L I NG G A T A H U N 20 1 8 - 2 0 2 2

1 paket

RENCANA PROGRAM
TAHUN III

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

KET
TAHUN IV

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

TAHUN V

Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)
Penataan kawasan
permukiman
perdesaan (PPL/
Pusat Pelayanan
Lingkungan)

1 paket

VII-12

L a p o r a n A k h ir

7.1.3.3. Matriks Usulan Pembiayaan Kebutuhan Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
Tabel VII.6.
Matriks Kebutuhan Pembiayaan Investasi Bidang Cipta Karya Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman Kabupaten Purbalingga Tahun 2018-2022
OUTPUT
NO

KODE AKUN

SUMBER PENDANAAN X Rp. 1.000

INDIKATOR OUTPUT

LOKASI

TAHUN

VOL

SATUAN

6

7

8

9

APBN

APBD
PROV

APBD
KAB.

10

11

12

RINCIAN
1

2

3

4

5

PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
1
2412.001 Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman
2412.001.004
Penyusunan dan Penyebarluasan NSPK
2
2412.002 Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Kawasan Permukiman
2412.002.004
Pendampingan Penyusunan NSPK
Penyusunan Kebijakan, Strategi, dan Rencana Pengembangan
2412.002.005
Kawasan Permukiman
2:01
Penyusunan Kebijakan, Strategi, dan Rencana
Kab. Purbalingga
Pengembangan Kawasan Permukiman
Pembinaan, Pengawasan, dan Kemitraan Penyelenggaraan
2412.002.006
Pengembangan Kawasan Permukiman
3
2412.003 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan
2412.003.004
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
Penyediaan PS di kws perumahan bagi MBR
Kab Purbalingga
Pengembangan Lingkungan Permukiman Perkotaan
Kab Purbalingga
Pengembangan Lingkungan Permukiman Perkotaan
Kab Purbalingga
Perbaikan Rumah dan Jalan Lingkungan
Kel. Purbalingga
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman
Wetan, Kel.
Kumuh di Perkotaan Purbalingga
Purbalingga Lor,
Kel. Purbalingga
Kidul, Kel.
Purbalingga Kulon,
Kel.
Kandanggampang,
Kec. Purbalingga,
Kel. Kembaran
Kulon
Perbaikan Rumah dan Jalan Lingkungan
Kel. Purbalingga
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman
Wetan, Kel.
Kumuh di Perkotaan Purbalingga
Purbalingga Lor,
Kel. Purbalingga
Kidul, Kel.
Purbalingga Kulon,
Kel.
Kandanggampang,
Kec. Purbalingga,
Kel. Kembaran
Kulon
Perbaikan Rumah dan Jalan Lingkungan
Kel. Purbalingga
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman
Wetan, Kel.
Kumuh di Perkotaan Purbalingga
Purbalingga Lor,
Kel. Purbalingga
Kidul, Kel.
Purbalingga Kulon,
Kel.
Kandanggampang,
Kec. Purbalingga,
Kel. Kembaran

RE NCA NA P RO G RA M INVEST AS I JA NG KA ME NE NGA H ( RP IJ M) B IDA NG CIPTA KA RYA
KAB UP ATE N P URB AL ING GA TA HUN 20 18- 202 2

NSPK
Kab/Kota

2018

1

Kab/Kota

Hektar

BUMD

RREADINESS CRITERIA
KPS

CSR

DED/ FS

AMDAL/
UKL/UPL

LAHAN

PENGELOLA

13

14

15

16

17

18

0

0

0

0

0

0

250.000

0

0

0

0

0

250.000

0

0

0

0

0

250.000
250.000

200.000
200.000
200.000

0
0

0
0

525.000
525.000

250.000

2018
2018
2019

1

Paket

30.065.000
30.065.000
4.500.000
250.000
250.000

2018

32,89

Hektar

1.060.000

100.000

2019

32,89

Hektar

1.060.000

100.000

2020

32,89

Hektar

1.060.000

100.000

VII-13

L a p o r a n A k h ir

OUTPUT
NO

KODE AKUN

SUMBER PENDANAAN X Rp. 1.000

INDIKATOR OUTPUT

LOKASI

TAHUN

VOL

SATUAN

6

7

8

9

2021

32,89

Hektar

1.060.000

100.000

2022

32,89

Hektar

1.325.000

125.000

2019

6

unit

18.000.000

2019

3

paket

500.000

2019

1

paket

1.000.000

Hektar

93.440.000

8.000.000

55.510.000

0

0

0

93.440.000

8.000.000

55.510.000

0

0

0

APBN

APBD
PROV

APBD
KAB.

10

11

12

RINCIAN
1

2

3

4

5

Perbaikan Rumah dan Jalan Lingkungan
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman
Kumuh di Perkotaan Purbalingga

Perbaikan Rumah dan Jalan Lingkungan
Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman
Kumuh di Perkotaan Purbalingga

4

2412.004
2412.004.004

5

2412.005
2412.005.004
2412.005.005
2412.005.006

Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
(Rusunawa)
DED Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
(Rusunawa)
Dukungan PSD Lingkungan Permukiman di sekitar
LANUD Jenderal Besar Soedirman (Rencana
Bandara Komersial)
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
Perdesaan
Bantuan Stimulan Pemugaran Rumah Keluarga
Miskin (RTLH)
Bantuan Stimulan Rehabilitasi Rumah Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (RTLH)
Bantuan Stimulan Rehabilitasi Rumah Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (RTLH)
Bantuan Stimulan Rehabilitasi Rumah Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (RTLH)
Penyediaan PS Kawasan Agropolitan Serang
Penyediaan PS Kawasan Agropolitan Kutabawa
Penyediaan PS Kawasan Minapolitan Purbalingga
Pembangunan Jalan Desa Wisata
Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perbatasan
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Pulau-Pulau Kecil
Terluar
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Rawan Bencana,

RE NCA NA P RO G RA M INVEST AS I JA NG KA ME NE NGA H ( RP IJ M) B IDA NG CIPTA KA RYA
KAB UP ATE N P URB AL ING GA TA HUN 20 18- 202 2

RREADINESS CRITERIA

Kulon
Kel. Purbalingga
Wetan, Kel.
Purbalingga Lor,
Kel. Purbalingga
Kidul, Kel.
Purbalingga Kulon,
Kel.
Kandanggampang,
Kec. Purbalingga,
Kel. Kembaran
Kulon
Kel. Purbalingga
Wetan, Kel.
Purbalingga Lor,
Kel. Purbalingga
Kidul, Kel.
Purbalingga Kulon,
Kel.
Kandanggampang,
Kec. Purbalingga,
Kel. Kembaran
Kulon
Kec. Purbalingga,
Kec. Kalimanah
Kec. Purbalingga,
Kec. Kalimanah
Kec. Bukateja, Kec.
Kemangkon

BUMD

KPS

CSR

DED/ FS

AMDAL/
UKL/UPL

LAHAN

PENGELOLA

13

14

15

16

17

18

250.000

Kab Purbalingga

2018

950

rumah

Kab Purbalingga

2019

5000

rumah

Kab Purbalingga

2020

5000

rumah

50.000.000

5.000.000

50.000.000

Kab Purbalingga

2021

5000

rumah

10.000.000

3.000.000

4.000.000

Kab Purbalingga
Kab Purbalingga
Kab Purbalingga
Desa Wisata di Kab
Purbalingga
Kab Purbalingga
Kab Purbalingga

2018
2019
2019

1
1
1

Kawasan
Kawasan
Kawasan

2.300.000
2.300.000
2.300.000

200.000
200.000
200.000

2018

18

paket

18.000.000

100.000

Hektar

190.000
14.650.000

0

350.000

0

0

0

14.650.000

0

350.000

0

0

0

2019
2019

8.350.000

150.000
650.000

10.000

VII-14

L a p o r a n A k h ir

OUTPUT
NO

KODE AKUN

SUMBER PENDANAAN X Rp. 1.000

INDIKATOR OUTPUT

LOKASI

TAHUN

VOL

SATUAN

6

7

8

9

Kab. Purbalingga

2018

2

Hektar

1.900.000

100.000

Kab. Purbalingga

2019

2

Hektar

4.400.000

100.000

Kab. Purbalingga

2020

2

Hektar

8.350.000

150.000

Kelurahan

3.200.000
3.200.000

100.000
100.000

1.300.000
1.300.000

100.000

300.000

APBN

APBD
PROV

APBD
KAB.

10

11

12

RINCIAN
1

6

2

2412.006
2412.006.004

3

4

5

Pasca Bencana, dan Kawasan Tertentu
Pembangunan Drainase dan Talud Jalan di
Permukiman Rawan Bencana Longsor/Erosi/Banjir
Pembangunan Drainase dan Talud Jalan di
Permukiman Rawan Bencana Longsor/Erosi/Banjir
Pembangunan Drainase dan Talud Jalan di
Permukiman Rawan Bencana Longsor/Erosi/Banjir
Infrastruktur Berbasis Masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
Perwujudan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)

Perwujudan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)

Perwujudan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)

7

2412.007
2412.007.004

8

2412.008
2412.008.004

9

10

2412.951
2412.951.001
2412.951.003
2412.994
2412.994.004

Perintisan Inkubasi Kota Baru
Perintisan Inkubasi Kota Baru
Fasilitasi Kota dan Kawasan Perkotaan dalam Pemenuhan SPP dan
Pengembangan Kota Layak Huni
Fasilitasi Kota dan Kawasan Perkotaan dalam Pemenuhan SPP
dan Pengembangan Kota Layak Huni
Layanan Internal (Overhead)
Layanan Internal (Overhead)
Sistem Pelaporan Secara Elektronik
Layanan Perkantoran
Layanan Perkantoran
TOTAL JUMLAH PKP

Kec Purbalingga,
Kec Kalimanah, Kec
Padamara Kab
Purbalingga
Kec Purbalingga,
Kec Kalimanah, Kec
Padamara Kab
Purbalingga
Kec Purbalingga,
Kec Kalimanah, Kec
Padamara Kab
Purbalingga

BUMD

2018

1

Desa/Kelurahan

1.200.000

2019

1

Desa/Kelurahan

1.000.000

500.000

2020

1

Desa/Kelurahan

1.000.000

500.000

RREADINESS CRITERIA
KPS

CSR

DED/ FS

AMDAL/
UKL/UPL

LAHAN

PENGELOLA

13

14

15

16

17

18

0
0

0
0

0
0

Kota

0

0

0

0

0

0

Kota

0

0

0

0

0

0

Layanan

0

0

0

0

0

0

Bulan

0

0

0

0

0

0

141.605.000

8.350.000

57.360.000

0

0

525.000

Sumber : Tim Penyusun 2017

RE NCA NA P RO G RA M INVEST AS I JA NG KA ME NE NGA H ( RP IJ M) B IDA NG CIPTA KA RYA
KAB UP ATE N P URB AL ING GA TA HUN 20 18- 202 2

VII-15

L a p o r a n A k h ir

7.2

SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

7.2.1

Kondisi Eksisting Penataan Bangunan Dan Lingkungan

A. Peraturan Terkait Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah kegiatan pembangunan untuk merencanakan,
melaksanakan, memperbaiki, mengembangkan atau melestarikan bangunan dan lingkungan/
kawasan tertentu sesuai dengan prinsip pemanfaatan ruang dan pengendalian bangunan gedung
dan lingkungan secara optimal, yang terdiri atas proses perencanaan teknis dan pelaksanaan
konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung dan
lingkungan. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengaturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung serta
beberapa Pedoman Menteri Pekerjaan Umum yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan
gedung, maka peraturan yang terkait dengan bangunan gedung di Kabupaten Purbalingga dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel VII.7.
Peraturan Daerah Terkait Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kabupaten Purbalingga
No
1.

Peraturan Perundangan Terkait PBL
Jenis Produk
No./
Tentang
Pengaturan
Tahun
UndangNo.28 Bangunan
undang (UU)
/2002 Gedung
Republik
Indonesia

2.

Peraturan
Pemerintah
(PP) Republik
Indonesia

No.36/
2005

3.

Peraturan
Daerah

No
19/2012

Peraturan
Pelaksanaan
UU
Bangunan
Gedung
Izin
mendirikan

Amanat
 Undang-undang ini mengatur ketentuan tentang
bangunan gedung yang meliputi fungsi, persyaratan,
penyelenggaraan,
peran
masyarakat,
dan
pembinaan.
 Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan
asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan,
serta keserasian bangunan gedung dengan
lingkungannya.
 Pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk:
1. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional
dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang
serasi dan selaras dengan lingkungannya;
2. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan
gedung yang menjamin keandalan teknis
bangunan gedung dari segi keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;
3. mewujudkan
kepastian
hukum
dalam
penyelenggaraan bangunan gedung.
 Undang-undang
ini
menguraikan
tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan Gedung.

Pada Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga
Nomor 10 tahun 2012 tentang Izin mendirikan

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-16

L a p o r a n A k h ir

No

4.

Peraturan Perundangan Terkait PBL
Kabupaten
bangunan
Purbalingga
dan retribusi
izin
mendirikan
bangunan
Peraturan
No
Bangunan
Daerah
13/2015 Gedung
Kabupaten
Purbalingga

Amanat
bangunan dan retribusi izin mendirikan bangunan
mengatur mengenaik izin mendirikan bangunan dan
besaran retribusi izin mendirikan bangunan di
Kabupaten Purbalingga
 Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung, maka setiap
daerah wajib memiliki Perda Bangunan Gedung.
 Bangunan Gedung merupakan salah satu wujud
fisik pemanfaatan ruang. Oleh karena itu,
pengaturan Bangunan Gedung tetap mengacu pada
pengaturan penataan ruang sesuai dengan
peraturan perundangundangan. Untuk menjamin
kepastian dan
ketertiban hukum dalam
penyelenggaraan Bangunan Gedung, setiap
Bangunan Gedung harus memenuhi persyaratan
administratif dan persyaratan teknis Bangunan
Gedung
 Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga No 13
tahun 2015 tentang Bangunan Gedung yang
mengatur mengenai :
a. ketentuan fungsi dan klasifikasi bangunan
gedung;
b. persyaratan teknis bangunan gedung;
c. penyelenggaraan bangunan gedung;
d. TABG;
e. peran serta masyarakat;
f. pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan
gedung;
g. sanksi administratif
h. penyidikan
i. pidana; dan
j. peralihan

Sumber : Analisis Penyusun, 2016

B. Penataan Lingkungan Permukiman di Kabupaten Purbalingga
Beberapa kondisi eksisting terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan yang ada di
Kabupaten Purbalingga, meliputi :

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-17

L a p o r a n A k h ir

Tabel VII.8.
Penataan Bangunan Dan Lingkungan Di Kabupaten Purbalingga
Kawasan Cagar Budaya
Nama Lingkungan Bangunan Non Gedung

Dukungan Infrastruktur CK

a. Desa Wisata Karangbanjar yang berada di
 Pengaturan perubahan ukuran
Kecamatan Bojongsari;
dan bentuk bangunan;
b. Makam Adipati Wirasaba yang berada di
 pengembangan kegiatan
Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja.
kepariwisataan;
c. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman  Pengaturan lingkungan sekitar
yang berada di Desa Bantarbarang
kawasan cagar budaya.
Kecamatan Rembang
Sumber : RTRW Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 - 2031

RE N C A N A P RO G R A M I N V ES T AS I J A N G K A ME N E N G A H ( RP IJ M ) B I D A N G C I PT A K A R Y A
KA B UP AT E N P U RB A L I NG G A T A H U N 2 0 1 8 - 2 0 2 2

RTH PUBLIK
Luas RTH
Lokasi/ Nama RTH
(Ha)
Tersebar di seluruh 16 (enam belas)
4.994 ha
wilayah perkotaan di Kabupaten
Purbalingga

Dukungan
Infrastruktur CK
 Penataan
RTH
 Pemeliharaan
RTH

VII-18

L a p o r a n A k h ir

C. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Dalam sistem pengelolaan keuangan negara, bangunan gedung negara dan rumah negara
termasuk dalam barang milik negara, yaitu semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung
negara dan dalam pengelolaan rumah negara. Kondisi eksisting terkait dengan penyelenggaraan
bangunan gedung dan rumah negara yang ada di Kabupaten Purbalingga, dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel VII.9.
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Dan Rumah Negara
Kabupaten Purbalingga
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

Nama Bangunan Gedung Negara
Gedung Kantor Sekretariat Daerah
Gedung Inspektorat Daerah
Gedung Dinas Penddidikan dan Kebudayaan
Gedung Dinas Kesehatan
Gedung Dinas Pekerjaan Umum dan penataan ruang
Gedung Dinas Perumahan dan Permukiman
Gedung Dinas Sosial, Pengendalian Pendudukan dan Keluaraga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Gedung Dinas Tenaga Kerja
Gedung Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Gedung Dinas Lingkungan Hidup
Gedung Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Gedung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Gedung Dinas Perhubungan
Gedung Dinas Komunikasi dan Informatika
Gedung Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Gedung Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Gedung Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
Gedung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Gedung Dinas Pertanian
Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Gedung Kecamatan Kemangkon
Gedung Kecamatan Bukateja
Gedung Kecamatan Kejobong
Gedung Kecamatan Kaligondang
Gedung Kecamatan Purbalingga
Gedung Kecamatan Kalimanah
Gedung Kecamatan Kutasari
Gedung Kecamatan Mrebet
Gedung Kecamatan Bobotsari
Gedung Kecamatan Karangreja
Gedung Kecamatan Karanganyar
Gedung Kecamatan Karangmoncol
Gedung Kecamatan Rembang
Gedung Kecamatan Bojongsari

Fungsi
Bangunan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan

Status
Kepemilikan
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten

Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan

Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-19

L a p o r a n A k h ir

No
35.
36.
37.
38.

Nama Bangunan Gedung Negara
Gedung Kecamatan Padamara
Gedung Kecamatan Pengadegan
Gedung Kecamatan Karangjambu
Gedung Kecamatan Kertanegara

Fungsi
Bangunan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan
Pemerintahan

Status
Kepemilikan
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten
Kabupaten

Sumber : Analisis Penyusun, 2017

7.2.2

Potensi dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Purbalingga terdapat

beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain:
Tabel VII.10.
Identifikasi Permasalahan Dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kabupaten Purbalingga
No
I
1.

2.

3.

4.

5.

Aspek PBL
Permasalahan
Tantangan
Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman
Aspek Teknis
 Masih terbatasnya pedoman teknis  Penyusunan pedoman teknis di daerah
di daerah terkait Bidang Penataan
terkait Bidang Penataan Bangunan dan
Bangunan dan Lingkungan.
Lingkungan.
Aspek Kelembagaan  Belum
optimalnya
kapasitas  Peningkatan pelatihan, bimbingan teknis,
kelembagaan serta perangkat
dan pembinaan dalam optimalisasi
organisasi penyelenggara dalam
kapasitas kelembagaan penyelenggara,
memenuhi standar pelayanan
sehingga dapat memenuhi SPM di bidang
minimal di bidang penataan
penataan bangunan dan lingkungan.
bangunan dan lingkungan.
 Monitoring dan evaluasi hasil bidang
penataan bangunan dan lingkungan
berdasarkan SPM bidang penataan
bangunan dan lingkungan.
 Fasilitasi
penguatan
kelembagaan
penataan bangunan dan lingkungan.
Aspek Pembiayaan  Dukungan pemda Kabupaten  Keterbatasan dana untuk pembangunan
Purbalingga
terhadap dalam
dan keterbatasan lahan milik Pemerintah
penataan
bangunan
dan
Kabupaten Purbalingga, maka diperlukan
lingkungan yang diindikasikan
perawatan serta pemeliharaan yang
dengan masih kecilnya alokasi
efisien dan efektif
anggaran
daerah
untuk
peningkatan kualitas penataan
bangunan dan lingkungan.
Aspek Peran Serta
 Masih terbatasnya peran serta  Pengembangan bentuk-bentuk kerjasama
Masyarakat / Swasta
masyarakat
dalam
kegiatan
antar
pihak
pemerintah,
swasta,
penataan
bangunan
dan
masyarakat dan pihak terkait lainnya
lingkungan.
dalam kegiatan penataan lingkungan
permukiman.
Aspek Lingkungan
 Kurangnya sosialisasi peraturan  Bantek Penyusunan RISPK.
Permukiman
daerah tentang bangunan, RTRW  Fasilitasi penyusunan RTBL terutama
dan
RDTR
Kabupaten
yang berada di Pusat Perkotaan
Purbalingga,
sehingga
Kabupaten Purbalingga serta bangunan
menyebabkan
banyaknya
dan lingkungan yang memiliki nilai
pelanggaran
stretegis kabupaten.
 Masih banyaknya pelanggaran tata  Fasilitasi penyusunan rencana tindak
ruang akibat minimnya peraturan
penataan dan revitalisasi kawasan
khususnya terkait bidang penataan
strategis
bangunan dan lingkungan.
 Fasilitasi rencana tindak sistem Ruang
 Minimnya pengawasan dalam
Terbuka Hijau (RTH).

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-20

L a p o r a n A k h ir

No

II
1.

2.

3.

4.

Aspek PBL

Permasalahan
Tantangan
kegiatan penataan lingkungan
permukiman.
Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Aspek Teknis
 Masih terbatasnya dokumen  Sosialisasi peraturan terkait bangunan
perencanaan
terkait
gedung
penyelenggaraan
bangunan
gedung dan rumah negara.
Aspek Kelembagaan  Kelembagaan bangunan gedung  Bimtek
penguatan
kelembagaan
belum berfungsi efektif dan efisien.
bangunan gedung.
 Masih banyaknya aset negara  Pelatihan teknis tenaga pendata
yang tidak teradministrasikan
bangunan gedung dan keselamatan
dengan baik.
gedung
 Minimnya Sumber Daya Manusia  Pelatihan teknis keandalan bidang
(SDM) yang menguasai keandalan
bangunan gedung dan rumah negara.
bidang bangunan gedung dan  Membentuk tim ahli/ lembaga yang dalam
rumah negara.
bidang keandalan bidang bangunan
gedung dan rumah negara.
Aspek Pembiayaan  Masih
rendahnya
dukungan  Kerjasama dengan pihak swasta/ CSR
pembiayaan terhadap kegiatan
dan masyarakat dalam pembiayaan
penyelenggaraan
bangunan
berbagai kegiatan penyelenggaraan
gedung dan rumah negara.
bangunan gedung dan rumah negara.
Aspek Peran Serta
 Masih terbatasnya peran serta  Pengembangan
sistem
informasi
Masyarakat / Swasta
masyarakat
dalam
kegiatan
bangunan gedung di daerah.
penyelenggaraan
bangunan  Sosialisasi
terkait
kegiatan
gedung dan rumah negara.
penyelenggaraan bangunan gedung dan
rumah negara.

 Banyaknya bangunan gedung  Membentuk tim ahli/lembaga khusus
negara yang belum memenuhi
pemeriksaan
keandalan
bangunan
persyaratan
keselamatan,
gedung di daerah.
keamanan dan kenyamanan.
 Pengembangan nilai budaya (pelestarian
benda cagar budaya dan gedung negara)
yang ada di Kabupaten Purbalinga
Sumber : Analisis Penyusun, 2017
5.

7.2.3

Aspek Bangunan
Gedung dan Rumah
Negara

Analisis Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Penataan Bangunan dan
Lingkungan

7.2.3.1. Matriks Sasaran Program Penataan Bangunan dan Lingkungan
Usulan sasaran program sektor penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten
Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut :

RE N CA N A P R O G R A M I N V E ST A S I J A N G KA M E N E N G A H ( R P I J M ) B I D A N G C I P T A K A R Y A
KA B UP A T E N P U R B A L I N G G A T A H U N 2 0 1 8- 20 2 2

VII-21

L a p o r a n A k h ir

Tabel VII.11.
Sasaran Program Penataan Bangunan Dan Lingkungan
No
1

2
3
4

5

Uraian Sasaran Program
Penyelenggaraan Bangunan
Gedung
Penataan Bangunan dan
Lingkungan Strategis
Revitalisasi Kawasan Tematik
Perkotaan
Pengembangan RTH*)
Taman Kecamatan (eksisting 16
kec)
Fasilitasi Ruang terbuka Publik/
Edukasi dan Partisipasi Masy.

Tahun I

Tahun II

Sasaran Program
Tahun III

Tahun IV

Tahun V

Bangunan cagar budaya
dan bangunan gedung
negara

7 unit

7 unit

7 unit

8 unit

9 unit

16 kecamatan

4 kecamatan

4 kecamatan

4 kecamatan

2 kecamatan

2 kecamatan

1 kawasan

1 kawasan

1 kawasan

Sasaran Penanganan

3 Kawasan

16 kecamatan

4 kecamatan

4 kecamatan

4 kecamatan

2 kecamatan

2 kecamatan

18 Kecamatan

4 kecamatan

4 kecamatan

4 kecamatan

3 kecamatan

3 kecamatan

Sumber: Penyusun, 2017
Ket : *) rencana RTH berdasarkan RTRW dengan jangka waktu 20 tahun perencanaan

7.2.3.2. Matriks Usulan Kebutuhan Rencana Program Penataan Bangunan dan Lingkungan
Usulan rencana program sektor penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Purbalingga dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel VII.12.
Usulan Kebutuhan Rencana Program Penataan Bangunan Dan Lingkungan
Kegiatan Penataan Bangunan
Satuan
Dan Lingkungan
Tahun I
1 Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Bangunan Gedung
a. Pembinaan
Pengelolaan Kab. Purbalingga
Sosial