DOCRPIJM 54cc77ffe5 BAB VIIBAB 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

7.1 PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.

  Kegiatan pengembangan permukiman di Kota Makassar terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.

7.1.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Permukiman A.

   Arah Kebijakan

  Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada peraturanperundangan, antara lain:

  1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional. Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.

  2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan KawasanPermukiman. Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c),penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan Rumah Susun.

  3. Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumahsusun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.

  4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebesar b10% pada tahun 2014. Pengembangan Permukiman di Kota Makassar dilaksanakan dengan upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh, perkotaan, dan desa Nelayan.

  Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana ( infrasruktur ) Permukiman di kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa / Desa Pusat Pertumbuhan dan pada Desa terpencil / Desa tertinggal melalui program pemberdayaan masyarakat.Terkait dengan tugas dan wewenang pemerintah dalam pengembangan permukiman maka UU No. 1 Tahun 2011 mengamanatkan tugas dan wewenang sebagai berikut:

  2017-2021

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

   Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman.

   Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi

pada tingkat provinsi.

   Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas

   Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.  Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.

   Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.  Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.

   Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.

   Memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR.

   Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang penyediaan Kasiba dan Lisiba.

Tabel 7.1. Tugas Pemerintah pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah kota dalam Pengembangan Permukiman Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten/Kota

   Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dankawasan permukiman

lintas kabupaten/kota.

   Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi

pelaksanaankebijakan

provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkunganhunian, dan

kawasan permukiman.

   Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba dan Lisiba lintas kabupaten/kota.  Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman.

   Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi dibidang perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman

padakebijakan nasional.

   Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional.

   Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan  kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman.

   Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan kawasan permukiman.

   Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahandan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

  2017-2021 umum perumahan dan kawasan permukiman.  Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

  C.

   Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang- undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

   Memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan

   Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR.  Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR pada tingkat kabupaten/kota.

   Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang- undanganserta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman  Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.

   Mengevaluasi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

   Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

   Wewenang

   Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.

   Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di  Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

   Mengevalusi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional.

   Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang- undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

   Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional.

   Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman.  Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

   Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria rumah, perumahan, permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat, dan aman.

Tabel 7.2. wewenang Pemerintah pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah kota dalam Pengembangan Permukiman Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten/Kota

   Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

  2017-2021 kawasan permukiman.

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

   Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh.  Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.

  Kota Makassar yang disajikan pada tabel 7.3.

  A. Isu Strategis Setiap Kabupaten/Kota perlu melakukan identifikasi isu-isu strategis didaerahnya, berikut penjabaran isu-isu strategis pengembangan permukiman di

  c. Konsep Kawasan Rawan Bencana Alam

  b. Konsep Penangangan Lingkungan Permukiman Nelayan / Pesisir

  a. Konsep Penanganan Lingkungan Permukiman Padat dan Kumuh

  Pendekatan konsep penanganan permukiman kota sebagai berikut :

  1. Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kumuh perkotaan tertuju pada kelurahan di Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Mariso dan Kecamatan Mamajang sebagai prioritas utama dalam pembangunan strategis kawasan perkotaan. Peningkatan kualitas permukiman tersebut dilakukan dengan peningkatan infrastruktur permukiman, seperti pembangunan prasarana jaringan jalan lingkungan, peningkatan pelayanan air minum, pembangunan sistem pengelolaan limbah/ sanitasi lingkungan, serta pengelolaan persampahan. Pembangunan dari komponen sektor keciptakaryaan tersebut akan menjadi tolak ukur peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan.

  Prioritas pembangunan permukiman di Kota Makassar adalah:

   Lingkup Kegiatan

  D.

   Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.

   Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.

   Menetapkan Kebijakan dan Strategi daerah dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman berpedoman

pada kebijakan nasional.

   Mengoordinasikan pencadangan atau penyediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR

pada tingkat provinsi.

   Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman. provinsi.

2. Pembangunan infrasturktur sanitasi di daerah pinggiran kota dengan

6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021 Tabel 7.3.

  Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman di Kota Makassar No Strategis Ket.

  

Kedudukan Kawasan Perkotaan Kota Makassar baik secara geografis maupun

dalam tatanan kebijakan spasial nasional dan provinsi, dalam berbagai

1

kegiatan pembangunan, jelas ini menjadi faktor kuat menarik arus penduduk

masuk ke kawasan ini. Kedudukan Kawasan Perkotaan Kota Makassar baik

secara geografis maupun dalam tatanan kebijakan spasial nasional dan

provinsi yang menempatkannya sebagai pusat pelayanan dalam berbagai

kegiatan pembangunan, jelas ini menjadi faktor kuat menarik arus penduduk

masuk ke kawasan ini. Secara historis, dalam lintasan sejarah peradaban

masyarakat SulawesiSelatan, salah satu dari tiga kerajaan besar di Sulawesi

  2 Kota adalah Kerajaan Luwu, Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo

Fungsi dan peran Kota Makassar sebagai tempat pemusatan berbagai aktivitas

wilayah, seperti pemusatan permukiman perkotaan, pusat pelayanan kegiatan

  3 Makassar

sosial, ekonomi, budaya, dan pemerintahan, tentunya memerlukan

pendekatan pola penanganan yang lebih terpadu, terintegrasi, komprehensif,

dan berkelanjutan guna mewadahi aktivitas masyarakat dalam satu tatanan

pengaturan pemanfaatan ruang yang harmonis, nyaman, dan produktif,

sehingga dalam mengelola kawasan perkotaan Kota Makassar ini perlu

melibatkan berbagai sektor pembangunan. Penting bagi kawasan perkotaan

ini menjadikan bidang ke-ciptakaryaan sebagai katalisator penciptaan

lingkungan perkotaan yang layak huni.

Orientasi kawasan perkotaan pada Kawasan Perkotaan lingkungan perkotaan

yang layak huni. permukimanKota Makassar ini sebagian ke pesisir Teluk Kota

  4 Makassar, dimana berkembang kelompok permukiman nelayan yang

kondisinya cukup memprihatinkan utamanya dari aspek prasarana dan sarana

dasar lingkungan permukiman.

Alokasi realisasi program peningkatan kualitas lingkungan permukiman pada

Kawasan Perkotaan Kota Makassar ini belum mampu mengatasi secara

  5

signifikan permasalahan- permasalahan di seputar permukiman perkotaan,

terutama kawasan permukiman masyarakat berpenghasilan rendah.

Kawasan perkotaan Kota Makassar menjadi pusat distribusi pergerakan lintas

provinsi dan Negara melalui Pelabuhan Penyeberangan yang tentunya

  6

menjadikan kawasan ini sebagai tempat transit bagi pelintas di jalur trans

sulawei tersebut.

  Sumber: SPPIP Perkotaan Kota Makassar 2012

  B. Kondisi Eksisting Kondisi prasarana dan sarana permukiman secara kuantitas menyebar, pembangunan infrastruktur perkotaan seperti peningkatan jalan, ketersediaan air

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  minum dan sanitasi serta fasiilitas umum lainnya. Ditinjau dari tingkat penyediaan PSD masih menunjukkan adanya indikator keterbatasan berkaitan dengan tingkat kebutuhan pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah pinggiran.

Tabel 7.4 Data Kawasan Kumuh Kota Makassar Tahun 2014 Lanjutan Tabel 6.4..

  2017-2021 Lanjutan Tabel 6.4..

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

  2017-2021 Lanjutan Tabel 6.4..

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021 Sumber : SK Kumuh Walikota Makassar No 050/1341/kep/IX/2014

Tabel 7.5 Data Kondisi Rusunawa di Kota Makassar

  NAMA JUMLAH TAHUN NO LOKASI SUMBER DANA RUSUN PELAKSANAAN BLOK KAMAR

  BUYANG Kecamatan

5 TWIN

  1 487 2006/2008 KEMENTERIAN PU (MARISO) Mariso BLOK

  3 TWIN Kecamatan

  2 DAYA 291 2003/2009 KEMENTERIAN PU Biringkanaya BLOK KEMENTERIAN PU;

  4 TWIN KEMENTERIAN Kecamatan

3 UNHAS

  2004/2005 Tamalanre BLOK PERUMAHAN RAKYAT KEMENTERIAN

  1 TWIN Kecamatan

4 UNM

  2009/2010 PERUMAHAN Tamalate BLOK RAKYAT KEMENTERIAN

  1 TWIN Kecamatan

  6 UMI 2007/2008 PERUMAHAN

  Panakukang BLOK RAKYAT KEMENTERIAN

  1 TWIN Kecamatan

  7 ATHIRAH 72 2008/2009 PERUMAHAN Tamalate BLOK RAKYAT KEMENTERIAN

  4 TWIN Kecamatan

  8 KIMA 2009/2010 PERUMAHAN

  Biringkanaya BLOK RAKYAT KEMENTERIAN

  2 TWIN Kecamatan

  9 UIN 2008/2009 100 PERUMAHAN

  Tamalate BLOK RAKYAT

Tabel 7.6 Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kota Makassar Permasalahan Tantangan Alternatif No

  (1) (2) (3) (4)

Pengembangan Permukiman Pengembangan Solusi

  2017-2021

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

  1 Aspek Teknis  Laju Pertambahan Penduduk  Luasnya Kawasan kumuh  Kebutuhan Papan Meningkat  Lahan Permukiman yang semakin terbatas o tingkat urbanisasi dan industrialisasi yang tinggi Masih Luasnya Kawasan kumuh sebagai permukiman tidak layak huni sehingga dapat menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan dan pelayanan infrastruktur yang

masih terbatas

melalui program REVITALISASI, PEREMAJAAN LINGKUNGAN secara TERBATAS dan TERUKUR dan ataupun MEMBANGUN BARU dari kawasan yang direncanakan sebagai kawasan permukiman serta mengembangkan sarana dan prasarana kawasan secara seimbang sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

  2 Aspek Kelembagaan o manajemen pembangunan

   kesenjangan pelayanan Pemantapan kelembagaan perumahan dan permukiman yang handal dan responsif Kelembagaan daerah yang menangani bidang kecipta- karyaan d i p e r k u a t dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan permukiman.

  3 Aspek Pembiayaan o Kemampuan Ekonomi Terbatas

   biaya tinggi faktor ketersediaan sumberdaya manusia, organisasi, ketatalaksanaan, serta dukungan prasarana dan sarana dasar.

  Aspek pembiayaan pembangunan perumahan dan permukiman, dalam hal ini mengintensifkan pembiayaan melalui sumber-sumber pembiayaan dari pihak swasta dan swadaya masyarakat, tentunya didukung oleh APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN.

  4 Aspek Peran Serta Masyarakat /Swasta  Belum terlembaganya sistem penyelenggaraan perumahan dan permukiman lemahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya

partisipasi sebagai

pendampingan dalam pengembangan permukiman baik secara individual maupun organisasi masyarakat yang ada.

  Penguatan Sinergi K e l e m b a g a a n d a l a m SPPIP/RPKPP dalam penyusunan RPI2JM Kabupaten.

  5 Aspek Lingkungan Permukiman o Menurunnya kualitas lingkungan permukiman

   dampak pemanfaatan sumber daya dan teknologi yang kurang terkendali Pelaksanaan pembangunan bidang perumahan/ permukiman belum optimal, hal ini dipengaruhi oleh faktor ketersediaan sumberdaya manusia, organisasi, ketatalaksanaan, serta dukungan prasarana dan sarana dasar.

   Pengembangan sarana dan prasarana sumber daya permukiman dan prasarana lainnya berbasis penataan lingkungan.

   Rehabilitasi dan Pemulihan  Pengawasan dan Pengendalian

7.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan permukiman di Kota Makassar, yaitu dari aspek kelembagaan, aspek pendanaan dan aspek peran serta masyarakat, maka sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa alternatif pemecahan masalah yang direkomendasikan sebagai berikut:

  1. Kelembagaan yang menangani bidang kecipta-karyaan khususnya pengembangan permukiman yang didukung dengan uraian tugas dan fungsi (tupoksi) yang jelas serta penempatan tenaga pelaksana sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki.

  2. Adanya pengorganisasian pendanaan dari berbagai sumber (APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN dan Swadaya) yang pelaksanaannya oleh Satker berada dalam SKPD.

  3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menangani program/ kegiatan pengembangan permukiman baik individu maupun organisasi masyarakat.

  4. Optimalisasi peningkatan peran serta swasta dalam penyelenggaraan pembangunan sektor perumahan dan permukiman.

  5. Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman

A. Program Kerja

  1. Pembinaan Pengembangan Permukiman

  a. Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

  b. Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)

  2. Infrastruktur Kawasan Pemukiman Perkotaan

  a. Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh

  b. Peningkatan Infrastruktur Kawasan RSH

  3. Rusunawa Beserta Infrstuktur Pendukungnya

  4. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan

  a. Pembangunan/Peningkatan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  b. Infrastruktur Kawasan Pemukiman di Perbatasan dan Pulau terluar 5. Pemberdayaan Masyarakat (PPIP, PISEW, dan RIS PNPM).

B. Kesiapan (Readiness Criteria)

  Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)Dalam pengembangan permukiman terdapat kriteria yang menentukan, yang terdiridari kriteria umum dan khusus, sebagai berikut :

1. Umum  Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas.

   Indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstra.  Kesiapan lahan (sudah tersedia).  Sudah tersedia DED.  Tersedia Dokumen Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP,

  RPKPP,Masterplan Kws. Agropolitan & Minapolitan, dan KSK)  Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerahuntuk pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.

   Ada unit pelaksana kegiatan.  Ada lembaga pengelola pasca konstruksi.

  2. Khusus

  a. Rusunawa  Kesediaan Pemda utk penandatanganan MoA  Dalam Rangka penanganan Kws. Kumuh  Kesanggupan Pemda untuk menyediakan Sambungan Listrik, Air Bersih, dan PSD lainnya  Ada calon penghuni

  b. PNPM Perkotaan  Lokasi adalah kelurahan perkotaan mengacu data PODES 2008 dan sudah ditetapkan oleh Menko Kesra  Kel. perkotaan dengan penduduk miskin ≥ 10%

  2017-2021

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

   Dipilih kelurahan yang belum mendapatkan 3 kali putaran BLM dan yang sudah, tetapi jumlah KK miskin ≥ 25%  Kab/Kota menyediakan:  DDUB sebesar 20 – 30%  BOP minimal 5% dari pagu BLM kab/kota  Provinsi menyediakan BOP 1% dari Pagu BLM Provinsi

c. RIS PNPM  Sudah ada kesepakatan dengan Menkokesra.

   Desa di kecamatan yang tidak ditangani PNPM Inti lainnya.  Tingkat kemiskinan desa >25%.  Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP nminimal 5% dari BLM.

  d. PPIP  Hasil pembahasan dengan Komisi V - DPR RI  Usulan bupati, terutama kabupaten tertinggal yang belum ditangani program Cipta Karya lainnya  Kabupaten reguler/sebelumnya dengan kinerja baik  Tingkat kemiskinan desa >25%

7.1.4 Usulan Program dan Kegiatan

  Sasaran yang dicapai dalam pembangunan permukiman di Kota Makassar memasuki tahun 2014 adalah Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kumuh perkotaan di kelurahan Lette sebagai prioritas utama dalam pembangunan strategis kawasan perkotaan di Kota Makassar. Peningkatan kualitas permukiman tersebut dilakukan dengan peningkatan infrastruktur permukiman, seperti pembangunan prasarana jaringan jalan lingkungan, peningkatan pelayanan air minum, pembangunan sistem pengelolaan limbah/ sanitasi lingkungan, serta pengelolaan persampahan. Pembangunan dari komponen sektor keciptakaryaan tersebut akan menjadi tolak ukur peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh perkotaan. Berikut Uraian Rencana

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  Kegiatan Prioritas Keciptakaryaan sektor Pengembangan Permukiman di Kota Makassar yang diperlihatkan pada tabel 6.7.

Tabel 7.7 Usulan dan Prioritas Program Infrastruktur Permukiman Kota Makassar Tahun 2015 - 2019

  Program/ Volume/ Biaya Kriteria No Lokasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kegiatan Satuan (Rp) x Rp. 1.000 Kesiapan

  1 Infrastruktur 5 29.070.000 Mariso, Biringkanaya, Siap ( Maccini Sombala Kawasan Maccini Sombala, dan Tamalanrea) Kawasan Permukiman Tamalanrea, Tallo Kumuh

  2 Infrastruktur 11 28.740.000 Parang Tambung, Tanjung Siap (Parang Tambung, Permukiman RSH Kawasan Merrdeka, Maccini Tanjung Merrdeka, yang meningkat Sombala, Manggala, Maccini Sombala, Kualitasnya Paropo, Minasa Upa, Manggala, Paropo,

  Sudiang, Paccerekkang, Perum PNS/TNI/POLRI) Perum. PNS/TNI/POLRI

  3 Rusunawa Beserta 2 43.200.000 Daya, Mariso dan Tallo Siap (semua) Infrastruktur Kawasan Pendukungnya

Tabel 7.8 Usulan Pembiayaan Proyek sektor Pengembangan Permukiman Tahun 2015 - 2019

  APBD APBD Masya Swa N Program/ APBN CSR TOTAL Prov kota rakat sta O Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (Rp) x Rp. 1.000

  1 28.070.000 500.000 500.000 29.070.000 - - - Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh 2 22.409.000 2.252.000 1.893.400 2.186.000 28.740.000

  • Infrastruktur Permukiman RSH yang meningkat Kualitasnya

  3

  • 42.000.000 1.200.000 Rusunawa
  • Beserta Infrastruktur Pendukungnya Sumber : Usulan Prioritas Keg Keciptakaryaan Sektor Pengembangan Permukiman Kota Makassar T.A 2015-2019

7.2 ENATAAN BANGUNAN & LINGKUNGAN

7.2.3 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

  Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang,

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan Kota Makassaryaitu : lingkungan.

  2. Penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat 3. Penyusunan NPSM sebagai tindak lanjut UU No. 28/2002 dan PP No.

  36/2005

  4. Pembinaan penyelenggaraaan bangunan gedung kepada pemangku kepentingan terkait

  5. Bantuan teknis pembangunan bangunan gedung dan pelayanan pengelolaan rumah Negara

  6. Penataan lingkungan permukiman kumuh, nelayan dan tradisional melelui pemberdayaan masyarakat.

  7. Penataan dan revitalisasi bangunan gedung bersejarah dan lingkungannya.

  Bidang Tata Bangunan Kota Makassar mempunyai fungsi :

  a. Pelaksanaan kebijakan mengenai penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya mengacu pada norma, standart, prosedur dan kriteria yang ada;

  b. Pelaksanaan pembangunan dan pembinaan teknis penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara serta penataan bangunan dan lingkungannya;

  c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan rumah negara beserta lingkungannya; d. Pelaksanaan pembinaan dan pemberdayaan jasa konstruksi serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara; e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

  Lingkup kegiatan untuk dapat mewujudkan lingkungan binaan yang baik sehingga terjadi peningkatan kualitas permukiman dan lingkungan meliputi:

  1. Kegiatan penataan lingkungan permukiman

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

   Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);  Bantuan Teknis pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);  Pembangunan Prasarana dan Sarana peningkatan lingkungan pemukiman kumuh dan nelayan;

   tradisional.

  2. Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung  Diseminasi peraturan dan perundangan tentang penataan bangunan dan lingkungan;  Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung;  Pelatihan teknis.

  3. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan  Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan;  Paket dan Replikasi

7.2.4 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

  A. Isu Strategis

  1. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan;

  2. Masalah kemiskinan di Kota Makassar sudah sangat mendesak untuk ditangani. Di mana salah satu ciri umum dari kemiskinan adalah minimnya infrastruktur Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) yang memadai, kualitas lingkungan yang kumuh dan tidak layak huni. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan memperkuat kelembagaan masyarakat dan menjalin kemitraan dengan masyarakat melalui program P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) Kota Makassar.

  3. Kebutuhan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh; Permukiman kumuh adalah permukiman yang kualitas lingkungannya sangat tidak layak huni antara lain karena berada pada lahan yang sangat tidak sesuai dengan peruntukan tata ruang, kepadatan dalam luasan sangat tinggi, kualitas bangunan tidak memadai dan tidak terlayani prasarana lingkungan yang memadai dan membahayakan

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  kawawan kumuh tidak hanya pada aspek fisik saja tetapi juga melaui Konsep TRIDAYA/bersejarah tersebut.

  4. Peningkatan Kualitas Lingkungan Kawasan Tradisional/Bersejarah; Kawasan tradisional/bersejarah memiliki refleksi nilai budaya yang tinggi. Di sisi lain mengalami penurunan kualitas lingkungan. Demi menjaga kelestarian nilai budaya dari masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan dibutuhkan upaya revitaliasasi kawasan tradisional Kota Makassar.

  5. Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara Merupakan kegiatan berupa pengadaan, pemanfataan dan penghapusan baik fisik maupun administrasi dari Gedung-gedung dan Rumah-rumah negara. Pada pelaksanaan pemerintah pusat mendorong peran pemerintah daerah berkomitmen dalam pengelolaan GRN. Kegitan- kegiatan utama GRN terdiri Kegiatan Pembinaan Teknis dan kegiatan fisik. Berikut dijabarkan isu-isu strategis sektor penataan bangunan dan lingkungan di Kota Makassar sebagai berikut :

Tabel 7.10. Isu Strategis Sektor PBL di Kota Makassar Tahun 2013

  ISU STRATEGIS SEKTOR PBL NO KEGIATAN SEKTOR PBL KAB KOTA MAKASSAR

  1 Penataan Lingkungan

  a. Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman

  Permukiman Kumuh

  b. Peningkatan Kualitas Lingkungan Kawasan Tradisional/Bersejarah

  2 Penyelenggaraan Bangunan Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara Gedung dan Rumah Negara

  3 Pemberdayaan Komunitas Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan dalam Penanggulangan Kemiskinan

  Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar 2013

  B. Kondisi Eksisting Penanganan tata bangunan dan lingkungan di Kota Makassar dilakukan melalui kebijaksanaan pemberian surat izin mendirikan bangunan (IMB) dan

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  Sumber : RTRW Kota Makassar

  2 Mariso BLM USRI dan PAMSIMAS

  1

  (1) (2) (3) (4)

Tabel 7.13 Pemberdayaan Komunitas dalam Penanggulangan Kemiskinan kota makassar No. Kecamatan Kegiatan PNPM Perkotaan (P2KP) Kegiatan Pemberdayaan lainnya

  2. dst

  Fungsi Keagamaan : ............. unit Fungsi Usaha : ...................... unit Fungsi Sosial Budaya : .......... unit Fungsi Khusus : ..................... unit

  

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. .......... Fungsi Hunian : .....................unit

Tabel 7.12 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara No Kawasan/ Kecamatan Jumlah BG Negara berdasarkan fungsi Status Kepemilikan Kondisi Bangunan Keter sediaan Utilitas BG

  1.857.667 32.848 1.890.515 JUMLAH DALAM (Ha) 187,71

  banyak memberi dampak positif terhadap keserasian bangunan dan lingkungan masih bercampur baur kawasan perumahan, perdagangan dan pergudangan di daerah perkotaan, demikian pula dengan tidak tertibnya garis- garis sempadan bangunan menurut peruntukannya serta pemanfaatan ruang yang tidak dan pemanfaatan lahan dilakukan pada kawasan non budidaya seperti pada kemiringan lahan >40%, dikawasan pantai dan pinggiran sungai sehingga sering terjadi bencana banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.

  7 Sempadan 1.618.264 1.618.264 Total

  6 Hutan Kota 7.581 7.581

  5 Bakau

  4 Jalur Hijau 64.276 64.276

  3 Pemakaman 64.056 64.056

  2 Lapangan 96.930 16.009 112.939

  1 Taman 6.560 16.839 23.399

  2 ) PUBLIK (M2) PRIVAT (M2)

Tabel 7.11 Laporan Ruang Terbuka Hijau Kota Makassar Tahun 2012 NO JENIS RTH STATUS (LUAS) LUAS (M

  2 Mamajang BLM SLBM, USRI dan PAMSIMAS

  2017-2021

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR

  4 Rappocini BLM USRI dan PAMSIMAS

  

14 Tamalanrea BLM PAMSIMAS

  3. Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau:

   sebagian kondisi fisk bangunan Perkantoran sudah tua sehingga perlu di revitalisasi dan di relokasi.

  Bangunan Gedung  Lingkungan perkantoran/ instansi pemerintah berada pada kawasan yang bertopografi rendah sehingga cenderung mengalami banjir pada musim hujan.

  2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara  Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan;  Belum ada regulasi Pengaturan Bangunan;  Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan

   Masih rendahnya kondisi jalan lingkungan permukiman.  Belum tersedianya system proteksi kebakaran  Sudah tersedia rencana rinci bangunan dan lingkungan (RTBL) pada sebagian kawasan perkotaan namun belum operasional.

  1. Penataan Lingkungan Permukiman  Rendahnya Kualitas lingkungan dikawasan pesisir ,pusat kota, percampuran fungsi perdagangan dan perumahan.

  C. Permasalahan dan Tantangan Dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi, antara lain:

  13 Biringkanaya BLM SLBM, USRI dan PAMSIMAS

  5 Makassar BLM USRI dan PAMSIMAS

  3 Tamalate BLM SLBM, USRI dan PAMSIMAS

  11 Panakkukang BLM SLBM, USRI dan PAMSIMAS

  10 Tallo BLM SLBM, USRI dan PAMSIMAS

  9 Ujung Tanah BLM USRI dan PAMSIMAS

  8 Bontoala BLM USRI dan PAMSIMAS

  7 Wajo BLM -

  6 Ujung Pandang BLM USRI

  12 Manggala BLM USRI dan PAMSIMAS

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

   Kurangnya penyediaan taman kota, ruang publik dan ruang terbuka hijau  Kurangnya penyediaan fasilitas olahraga tingkat kabupaten  Kapasitas Kelembagaan Daerah pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan;  Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan.

7.2.5 Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan

  Penataan bangunan dan lingkungan bertujuan untuk menjamin kondisi bangunan (menata dan mengatur) karena akan dijadikan dasar pada masa yang akan datang. Jika ditinjau dari intensitas bangunan yang ada saat ini, maka penataan bangunan belum dilakukan dengan baik.Rencana penataan bangunan dan lingkungan terutama pada daerah yang sudah terbangun harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Untuk itu, maka pada beberapa daerah yang peruntukannya sebagai lahan bebas bangunan akan dijadikan sebagai open space untuk memberikan nuansa nuansa lingkungan yang asri.Analisis kebutuhan Program dan Kegiatan untuk sektor PBL oleh Kab/Kota, hendaknya mengacu pada Lingkup Tugas DJCK untuk sektor PBL yang dinyatakan pada Permen PU No. 8 Tahun 2010 yaitu : 1. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman.

  a. RTBL ( Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan ) Kawasan Kota Makassar.

  Panduan bangunan Kawasan Kota Makassar yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta membuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan Kawasan Kota Makassar. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kab Kota Makassarmeliputi:

  1) Program Bangunan dan Lingkungan

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

  Visi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan adalah me- revitalisasi dan meningkatkan citra kawasan (pusat kota) Kota Makassar sebagai kawasan Bugis Epicentrum berbasiskan pusat pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial ekonomi, perdagangan dan jasa yang didukung oleh kegiatan dan mendukung terwujudnya kota Kota Makassar sebagai kawasan strategis pertumbuhan. 2) Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan

  Konsep utama pengembangan struktur kawasan dari Kawasan Kota Makassar adalah penataan kembali dari struktur linier dimana semua pergerakan dan fungsi-fungsi kawasan berorientasi pada jalur jalan utamanya menjadi suatu struktur kawasan yang kompak dan diarahkan untuk memiliki nilai-nilai kualitas perancangan kawasan.

  3) Konsep Komponen Perancangan Kawasan Pengembangan kawasan perencanaan sebagai urban epicentrum dipahami sebagai sebuah kawasan yang menjadi titik pusat orientasi Kota Makassar yang di dalamnya berkembang fungsi- fungsi pelayanan skala regional antara lain pusat pelayanan jasa dan pemerintahan, perdagangan serta pariwisata perkotaan. Karakter kawasan urban epicentrum memperlihatkan ciri-ciri sebuah kawasan yang hidup (liveable dan vibrant) dengan ragam kegiatan di dalamnya yang berlangsung sangat intensif.Pengembangan dan pembangunan kawasan perencanaan harus mampu memadukan unsur-unsur serta nuansa kesejarahan dan budaya ke dalam sektor-sektor pembangunan serta Harus mampu mewadahi aspirasi-aspirasi masyarakat.Dalam perkembangannya, kawasan perencanaan ini diharapkan menjadi atau memiliki perbedaan dengan kawasan lainnya di Kota Kota Makassar, baik secara fisik, visual, lingkungan maupun suasana tempatnya.

  4) Blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya 5) Rencana Umum Dan Panduan Rancangan Struktur Peruntukan Lahan

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

   Upaya menegaskan Kawasan Kota Makassar sebagai kawasan urban epicentrum sekaligus mem-vital-kannya secara optimal dan efisien, memerlukan suatu upaya untuk menambahkan fungsi-fungsi lainnya yang dapat mendukung fungsi dan kegiatan utama pusat kota.

   Fungsi fungsi-fungsi baru yang ditempatkan di dalam kawasan, yaitu “Visitor Centre” yang berfungsi sebagai tempat pusat informasi tentang segala hal yang terkait dengan kegiatan wisata budaya di Kota Makassar. Fungsi ini dilengkapi dengan fasilitas wisata seperti ruang pamer, pusat informasi, pagelaran seni, gallery, perpustakaan, museum, dan toko cindera mata.  Area wisata keluarga yang dilakukan di blok Pasar Sentra. Wisata keluarga ini merupakan wisata kuliner skala lokal kabupaten. Keberadaan blok wisata kuliner ini bertujuan sebagai

  “etalase” bagi produk makanan khas Kota Makassar. 6) Rencana Perpetakan

  Rencana perpetakan lahan pada Kawasan perencanaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perepetakan tanah berupa sistem blok yang terdiri dari gabungan beberapa persil, dan sistem kapling/persil. 7) Rencana Tapak

  Rencana tapak pada wilayah perencanaan, secara umum tidak banyak mengalami perubahan, yaitu sebagai kawasan kawasan pusat kota. Namun untuk menunjang peranannya sebagai kawasan pusat kota maka perlu diciptakan suatu karakter khas pada masing- masing blok perencanaan. Hal yang dapat dilakukan adalah:

   jaringan jalan (jalan kendaraan atau jalan untuk pedestrian) di beberapa bagian blok, yang dapat membuka wilayah perencanaan dengan wilayah lain di sekitarnya.

   Membentuk jaringan pedestrian way yang menghubungkan semua unit perencanaan sehingga tercipta pedestrian freedom.  Mengupayakan agar bantaran bisa menjadi urban green space.

  RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA KOTA MAKASSAR 2017-2021

   Menetapkan jarak bangungan terhadap jalan sedemikian rupa sehingga tercipta building alignment yang serasi.  Mengarahkan ketinggian bangunan, sehingga akan menghasilkan roof-lineyang berirama dan menghasilkan koridor jalan sebagai ruang closure.

   Untuk memperkuat „entrance masuk ‟ pada kawasan dapat dibuat