5.1 POTENSI PENDANAAN APBD - DOCRPIJM e04e186862 BAB VBab 5 Kota Tasikmalaya
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Bab 5
Kerangka
Strategis
Pendanaan
Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
5.1 POTENSI PENDANAAN APBD
Berdasarkan peraturan perundangan terkait dengan pembiayaan, dapat disimpulkan
bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas
dalam RPI2-JM bidan Cipta Karya meliputi:
1.
Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan
Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus
bidang Air Minum dan Sanitasi.
2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan
dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.
3.
Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama
(DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
5.
Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan
pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan
5-1
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan
direncanakan secaraterpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
5.2 PROFIL APBD KOTA TASIKMALAYA
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 4 tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 4 tahun
terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Pengeluaran
BELANJA
DAERAH
Pendapatan
Daerah
Pendapatan
Asli Daerah
Pajak Daerah
Restribusi
Daerah
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yg
Dipisahkan
Lain-Lain PAD
Dana
Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus
Lain-Lain
Pendapatan
Tabel 5.1
APBD Kota Tasikmalaya Tahun 2011 sampai dengan 2014
2011
2012
2013
Rp
Rp
2014
Rp
Rp
Ratarata
kenaikan
915.696.936.000
1.061.433.837.805
1.360.407.419.111
1.595.644.026.644
16,82
110.369.865.000
153.009.410.135
170.101.109.996
506.859.742.264
34,79
249.852.154.000
44.417.025.271
56.376.291.560
253.429.871.132
-121,18
7.833.187.000
14.212.668.374
15.351.933.990
73.187.386.571
43,78
3.580.405.000
3.664.327.800
4.407.822.600
10.692.435.120
25,98
-
-
-
4.937.249.923
0,00
73.971.118.000
90.715.388.690
94.266.061.846
164.612.799.518
21,65
574.424.542.000
683.658.331.251
-
845.802.099.130
5,33
63.832.968.000
70.597.121.251
46.888.402.910
70.895.846.130
-2,37
576.087.274.000
582.124.220.000
657.021.125.000
732.508.313.000
7,58
34.504.300.000
30.936.990.000
36.374.200.000
42.397.940.000
5,87
73.971.118.000
224.766.096.419
-
496.412.056.382
22,36
5-2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
BELANJA
DAERAH
Daerah Yang
Sah
Pendapatan
Hibah
Dana Darurat
DBH Pajak dari
Pemda Lain
Dana
Penyesuaian
dan Otonomi
Khusus
Bantuan
Keuangan
Provinsi/Pemda
Lain
Pendapatan
Lainnya
Pembiayaan
Penerima
Pembiayaan
Daerah
Sisa lebih
perhitungan
anggaran
tahun
anggaran
sebelumnya
Pengeluaran
Pembiayaan
Daerah
Penyertaan
Modal
(investasi)
Pemerintah
Daerah
Pembayaran
Pokok Utang
Pembiayaan
Netto
Belanja
2011
2012
2013
2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Ratarata
kenaikan
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0,00
40.420.221.000
45.370.150.324
-
74.249.954.686
3,64
133.585.128.000
122.975.025.000
-
223.545.234.000
-2,88
56.897.178.000
-
-
198.707.858.696
0,00
-
56.420.921.095
-
-
0,00
-
23.638.084.497
49.031.377.815
103.115.231.057
34,75
-
18.515.073.332
49.031.377.815
103.115.231.057
38,23
-
1.012.423.950
1.518.998.100
3.300.000.000
29,11
-
1.000.000.000
750.000.000
2.300.000.000
11,35
-
12.423.950
99.815.231.057
33,33
-
22.625.660.547
47.512.379.715
917.531.043.000 1.034.891.037.728
-
1.456.076.331.987
0,00
-
804.203.383.074
0,00
-
651.872.948.913
0,00
Belanja Tidak
582.930.734.000
671.289.882.572
Langsung
Belanja
334.600.309.000
363.601.155.156
Langsung
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2015
5-3
17,46
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
5.3 POTENSI PENDANAAN APBN
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi
pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3-5 tahun terakhir
yang bersumber dari APBN.
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman
merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan
pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi
SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke
daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku
(PermenPU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang dialokasikan pada suatu
kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta
Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
No
1
2
3
4
Sektor
Pengembangan Air
Minum
Pengembangan PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Total
Tabel 5.2
Tabel APBN Cipta Karya di Kota Tasikmalaya
Tahun 2011 sampai dengan 2015
Alokasi
2011
2012
2013
2014
2015
8.718.934
-
-
359.755
-
-
-
1.200.000
15.476.114
2.634.478
-
9.405.000
10.625.000
16.334.660
7.768.938
1.000.000
1.867.725
1.548.687
-
1.784.571
9.718.934
11.272.725
13.373.687
32.170.529
12.187.987
Sumber : emonitoring.pu.go.id
Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah,
untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan
melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang
dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan
air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan
kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan.
Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
5-4
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
berpenghasilan
rendah
di
perkotaan
yang
diselenggarakan
melalui
proses
pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan
berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu
dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa dianalisis perkembangannya.
No
Tabel 5.3
Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kota Tasikmalaya
Tahun 2011 sampai dengan 2015
Jenis DAK
2011
2012
2013
2014
2015
1
DAK Air Minum
686.100
729.080
772.060
1.698.572
3.288.916
2
DAK Sanitai
725.400
971.510
1.217.620
2.067.098
2.799.522
Total
1.411.500
Sumber : emonitoring.pu.go.id/dak
1.700.590
1.989.680
3.765.670
6.088.438
5.4 ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu
untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented)
sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber
pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah
yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum,
air limbah dan persampahan.
Kondisi Kota Tasikmalaya itu tidak memiliki sistem penyediaan air minum dan
selama ini penyediaan air minum di Kota Tasikmalaya dilayani oleh PDAM Kabupaten
Tasikmalaya, maka memungkinkan dibentuk lembaga pengelolanya berbentuk Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SPAM,
bahkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Berkaitan dengan pelayanan air bersih Kota Tasikmalaya, ada dua hal substansial
yang harus segera ditangani oleh Pemerintah Kota, yaitu: (1) sumber air baku yang
terbatas di wilayah Kota Tasikmalaya; dan (2) tingkat pelayanan air bersih baru
mencapai 22% penduduk kota.
Saat ini PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya mampu melayani 22
kecamatan dari 49 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Jumlah Kecamatan yang terlayani sebanyak 10 Kecamatan dari total 10 Kecamatan di
Kota Tasikmalaya, dengan jumlah pelanggan 25.456 SL, atau 154.710 jiwa yang
terlayani dari total 646.211 jiwa jumlah penduduk Kota Tasikmalaya. Jumlah total
5-5
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
sambungan langganan yang terlayani di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya
sebanyak 36.590 sambungan langganan.
No.
A
1
2
3
4
5
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 5.4
Jumlah SL PDAM Tirta Sukapura
Jumlah Jiwa Terlayani
Wilayah
Jumlah SL
(Jiwa)
Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya Barat
8.834
54.320
Tasikmalaya Timur
8.592
51.928
Cibereum
3.326
20.238
Kawalu
3.196
19.176
Indihiang
1.508
9.048
Jumlah
25.456
154.710
Kabupaten Tasikmalaya
Singaparna
3.436
21.086
Lewisari
849
5.940
Manonjaya
1.117
7.078
Mangunreja
358
2.148
Ciawi
1.149
7.176
Rajapolah
340
2.322
Pagerageung
741
4.446
Salawu
521
3.126
Sukaraja
131
786
Bantarkalong
675
4.144
Karangnunggal
Cisayong
363
2.930
Jumlah
9.680
61.182
Jumlah Total
35.136
215.892
Sumber : PDAM Kab. Tasikmalaya, 2013
Jumlah penduduk yang terlayani ini memanfaatkan suplai air bersih dari PDAM
Tirta Sukapura yang notabene adalah milik Kabupaten Tasikmalaya. Sumber mata air di
wilayah Kota Tasikmalaya terbatas, sedangkan kualitas dan kuantitas air tanah tidak
memadai untuk dijadikan sumber air bersih. Sebagian penduduk kota memanfaatkan
sumber-sumber air lain yang disalurkan melalui Hidran Umum ataupun ke MCK
terdekat.
Sistem pelayanan di Kota Tasikmalaya dibagi menjadi 2 sistem yaitu :
1. Sistem Regional
5-6
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Sistem pelayanan pada sistem regional terdiri dari 6 cabang dan unit IKK yaitu :
cabang Tasikmalaya, Cabang Cibeureum, Cabang Singaparna, Unit IKK Leuwisari,
Unit IKK Kawalu, dan unit IKK Manonjaya.
2. Sistem Unit IKK
Sistem pelayanan pada daerah studi untuk sistem unit IKK terdiri dari unit IKK
Salawu, Cabang Indihiang, Unit IKK Karangninggal, Unit IKK Bantarkalong, Unit IKK
Cineam, Unit IKK Rajapolah, Unit IKK Cibalong, Unit IKK Pagerageung, dan Unit IKK
Ciawi. Jumlah sambungan pelanggan saat ini sebesar 30.916 sambungan, dimana
jumlah sambungan rumah (SR) sebanyak 30.753 unit SR dan Hidran Umum (HU)
sebanyak 163 unit HU. Sambungan rumah aktif (SR aktif) saat ini sebanyak 39.206
unit SL. Jumlah penduduk yang terlayani dengan sistem tersebut di atas ±230.381
jiwa dari jumlah penduduk daerah pelayanan sebesar ± 524.738 jiwa. Sehingga
cakupan pelayanan PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya saat ini mencapai sebesar ±
44 % dimana cakupan pelayanan Kota Tasik sebesar ±47.36 % dan Kabupaten
Tasikmalaya sebesar ± 38 %. Jika dilihat dari jumlah penduduk Kota dan Kabupaten
secara keseluruhan sesuai dengan data BPS 2006, maka cakupan pelayanan
air bersih PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya baru mencapai ± 10 %. Selain dengan
menggunakan SR dan HU PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya juga menggunakan
tanki air untuk melayani pelanggan sesuai dengan permintaan. Untuk masyarakat
daerah pelayanan yang belum tersentuh pelayanan air bersih PDAM, umumnya
menggunakan sumber air tanah berupa sumur dangkal. Berdasarkan kondisi di
lapangan umunya kualitas air sumur masyarakat tersebut secara visual cukup jernih
dan tidak berbau/berasa.
5-7
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Tabel 5.5
Kondisi Pelayanan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Kabupaten Tasikmalaya
1
Nama
Cabang/Unit
Cab. Tasikmalaya
Unit
Regional
Tasikmalaya
2
Cabang Cibeureum
Jumlah
penduduk
wilayah
administrasi sebanyak 82.036 jiwa,
tersebar di 15 desa dan baru 9 desa
(48.406 jiwa = 59,0%) yang masuk
daerah pelayanan sistem air bersih.
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 2.996 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung = 2.992 unit,
Sambungan Kran Umum = 4
unit
Cakupan = 23,35%
Belum memadai
Memenuhi
syarat
29,77%
81,71
l/orang/hari
3
Unit Kawalu
Jumlah penduduk wilayah system
atratif sebanyak 134.587 jiwa,
terbesar di 18 desa dan baru 9 desa
(56.010 jiwa = 41,6%) yang masuk
daerah pelayanan sistem air bersih
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 1.444 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung = 1.442 unit,
Sambungan Kran Umum = 2
unit
Belum memadai
Memenuhi
syarat
53,25%
91,95
l/orang/hari
No.
Daerah Pelayanan
Cakupan Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Mencakup
seluruh
wilayah
administrasi sebanyak 180.897 jiwa
tersebar di 15 (lima belas)
kelurahan.
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 14.060 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung = 14.029 unit,
Sambungan Kran Umum = 31
unit
Cakupan = 38%
Belum
memadai
sesuai harapan (5%
tidak menerima air
selama 24 jam)
5-8
Kualitas
Air
Memenuhi
syarat
Kehilangan
Air
54%
Konsumsi
Air (l/or/hari)
102,6
l/orang/hari
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
No.
Nama
Cabang/Unit
Daerah Pelayanan
Cakupan Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Kualitas
Air
Kehilangan
Air
Konsumsi
Air (l/or/hari)
Cakupan = 18,38%
4
Unit Leuwisari
Jumlah penduduk wilayah sistem
atratif
sebanyak 63.561 jiwa, terbesar di 15
desa dan baru 4 desa (16.901 jiwa =
26,6%) yang masuk daerah
pelayanan sistem air bersih
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 736 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung
=
719
unit,
Sambungan Kran Umum = 17
unit
Cakupan = 39,84%
Cukup memadai
Memenuhi
syarat
46,63%
56,61
l/orang/hari
5
Unit Indihiang
Jumlah penduduk wilayah sistem
atratif
sebanyak 64.215 jiwa, terbesar di 13
desa dan baru 5 desa (38.254 jiwa =
59%)
yang
masuk
daerah
pelayanan sistem air bersih
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 773 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung
=
773
unit,
Sambungan Kran Umum = 0
unit
Cakupan = 14,14%
Kurang merata
Memenuhi
syarat
67%
71,83
l/orang/hari
5-9
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Cakupan pelayanan air bersih baru saat ini mencapai 28% dari seluruh penduduk
Kota Tasikmalaya. Cakupan pelayanan air bersih melalui perpipaan dan suplai tangki air
di Kota Tasikmalaya tahun 2030 diharapkan dapat mencapai 85%. Jaringan perpipaan
air bersih ini pengembangannya saling terintegrasi antara IPA (Instalasi Pengolahan Air)
yang satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk sistem jaringan tertutup (loop).
Upaya pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk Kota Tasikmalaya hingga tahun
2030 dapat dipenuhi dari sumber air dari waduk yang ada melalui sistem pemompaan
yang ditampung dalam reservoir sebelum didistribusikan ke masyarakat dengan
kapasitas yang bervariasi disesuaikan dengan kemampuan IPA yang tersedia.
Penduduk yang belum terlayani air bersih dengan sistem perpipaan dapat
memenuhi kebutuhan air bersihnya melalui penyediaan air minum nonpepipaan yang
mencapai 15 %. Metode yang digunakan adalah pembuatan sumur-sumur, baik yang
dikelola secara individu maupun secara komunal.
Sistem distribusi air bersih Kota Tasikmalaya menggunakan reservoir dengan
penentuan kapasitas tampung reservoir sebesar 20 % dari debit maksimum harian atau
minimal 1.000 m3 untuk masing-masing reservoir disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan air yang tersedia guna memenuhi kebutuhan air penduduk yang ada di
wilayah pelayanannya hingga tahun 2014.
Sumber-sumber pembiayaan infrastruktur air minum di Kota Tasikmalaya
berasal dari APBD Kota Tasikmalaya, APDB Provinsi, APBN, Bantuan Luar Negeri dan
masyarakat. Sektor air minum, limbah dan persampahan lebih dominan di biayai oleh
APBD Kota Tasikmalaya, sedangkan untuk sektor penanggulangan bencana, jalan
negara, dan drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Tabel 5.6
Laba/Rugi PDAM Tirta Sukapura Yang Berakhir 30 Juni 2013
Juni 2013
s/d Juni 2013
PERKIRAAN
Realisasi
Realisasi
PENDAPATAN USAHA
2.868.411.450
158.720.397
3.027.131.847
Penjualan Air
Pendapata non air
JUMLAH PENDAPATAN USAHA
16.632.289.850
1.007.137.570
17.639.427.420
BIAYA LANGSUNG USAHA
178.893.796
9.999.603
Biaya intalasi sumber
Biaya Intalasi Pengolahan
5 - 10
756.181.025
93.036.843
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Juni 2013
PERKIRAAN
Realisasi
s/d Juni 2013
Realisasi
646.532.498
Biaya intalasi trans&Distribusi
3.081.294.067
835.425.897
JML BIAYA LANGSUNG USAHA
3.930.511.935
2.191.705.950
LABA/RUGI USAHA
13.708.915.485
BIAYA TIDAK LANGSUNG USAHA
2.458.330.140
jumlah Biaya Administrasi Umum
(266.624.190)
LABA /(RUGI) USAHA
10.963.003.079
2.745.912.406
PEND. (BIAYA) LAIN-LAIN
2.984.246
Jumlah pndapatan
Jumlah Biaya lain-lain
2.984.246
(263.639.944)
JUMLAH PEND.BIAYA LAIN-LAIN
Laba/Rugi Bersih sebelum PPh
40.134.447
4.021.149
36.113.298
2.782.025.704
Sumber : PDAM Tirta Sukapura Kab. Tasikmalaya
Pendirian perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Tasikmalaya
didasarkan pada perda no. 7 tahun 1975 yang disahkan oleh Gubernur -Kepala Daerah
Provinsi Jawa Barat- dengan surat keputusan nomor 210.33/HK-011/SK/76 tanggal 14
Januari 1976.
Pada tanggal 15 Agustus 2003 berdasarkan SK Bupati No. 539/Kep.234EK/PDAM/2002 PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya ditetapkan namanyasebagai
“PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya”
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Nomor 3 tahun 1977 Seri C. Saat ini kantor
pusat PDAM Kabupaten Tasikmalaya berlokasi di Jalan Raya Singaparna, dengan
jumlah pegawai 270 orang dengan komposisi Pimpinan, Direktur Utama dibantu
Direktur Umum dan Direktur Teknik. Selain kantor pusat, PDAM Kabupaten
Tasikmalaya dibantu oleh 3 (tiga) cabang dan 17 unit IKK dengan 2 unit IKK sudah tidak
aktif.
PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya memiliki Visi, yaitu : Menjadikan PDAM
Tasikmalaya sebagai penyedia Air Bersih yang terbaikmelalui pengelolaan dan
pelayanan yang profesional.
5 - 11
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Sedangkan misi dari PDAM Kota Tasikmalaya adalah :
1. Memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat
2. Meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. Menyediakan salah satu sarana penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan struktur organisasi dan tata kerja yang ditetapkan dengan surat
keputusan bupati nomor 5 tahun 1989 tanggal 21 desember. Perusahaan air minum
Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang bertanggung
jawab langsung kepada Bupati melalui Badan Pengawas. Dalam menjalankan tugasnya,
Direktur Utama dibantu oleh:
a. Direktur Umum
b. Direktur Teknik
c. Satuan Pengawas Intern
d. Unit Pengolahan Data
e. Kepala Bagian
f. Kepala Cabang
g. Kepala Unit IKK
Berikut adalah struktur organisasi dan tata kerja yang berlaku berdasarkan
peraturan Direksi PDAM Tirta sukapura kabupaten Tasimalaya Nomor 064/54/XI/2011
tanggal 30 november 2011.
Tabel 5.7
Struktur Organisasi PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
pegawai
Tenaga
Bagian
pensiun PP
CPP/PTT
perusahaan
Profesional
No
1
Jumlah
Total
DIREKSI
a.Direktur Utama
1
1
b.Direktur Umum
1
1
c.Direktur Teknik
1
1
2
satuan pengawasan intern
8
8
3
Bagian Umum
27
27
4
Bagian Keuangan
9
9
5
Bagian Hubungan
Masyarakat
Bagian Program & Prc.
11
11
7
7
Bagian Produksi dan
distribusi
Bagian Pemeliuharaan
10
10
7
7
6
7
8
5 - 12
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
No
Bagian
Jumlah I
10
pensiun PP
Tenaga
Profesional
79
1
2
CPP/PTT
Jumlah
Total
82
Cabang-Cabang
a.Tasikmalaya Timur
27
b.Tasikmalaya Barat
25
25
c.Singaparna
20
20
d.Cibereum
20
20
e.indihiang
15
15
f.Kawalu
20
20
g.Ciawi
11
11
138
138
Jumlah II
11
pegawai
perusahaan
27
Unit IKK
a.Manonjaya
6
1
7
b.Parereageung
5
5
c.Rajapolah
4
4
d.Leuwisari
6
6
e.Salawu
5
5
h.Cineam
3
3
i.Bantarkalong
6
6
j.Sukaraja
2
2
i.Cisayong
3
3
m.Mangunreja
3
3
f.Karangnunggal
g.Taraju
k.Cigalontang
n.Cikalong
Jumlah III
43
Total
260
1
2
1
44
1
264
Untuk persampahan, Kota Tasikmalaya sudah memiliki tempat pembuangan
akhir sendiri, yaitu Area TPA Ciangir dengan luas 8 Ha, terletak di Kecamatan
Tamansari dengan sistem Controled Landfill. Untuk pelayanan dalam Kota Tasikmalaya
direncanakan penambahan lokasi TPS, baik yang permanen (bak tertutup atau terbuka,
dan lokasi kontainer dengan landasan) maupun temporer (lokasi peletakan sementara
kontainer), sesuai dengan perkembangan fisik terbangun yang akan dilayani.
Pengangkutan dari TPS ke TPA ini dilakukan dengan kontainer dan dilaksanakan oleh
5 - 13
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
unit kerja Kantor LHPK (Lingkungan Hidup dan Pelayanan Kebersihan) yang bertugas
untuk itu, sementara pengangkutan sampah dari perumahan atau fasilitas ke TPS
dilakukan dengan gerobak sampah dan ditangani oleh masyarakat sendiri, yang
dikelola pada umumnya oleh perangkat tingkat RT/RW.
Jumlah sampah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas yang ada di Kota
Tasikmalaya yaitu sebanyak 1.306 m3/hari, berasal dari aktivitas pasar sebanyak 163,5
m3/hari, permukiman 870,46 m3/hari, 108,92 m3/hari, industri 108,66 m3/hari, jalan 54,46
m3/hari. Jenis sampah yang teridentifikasi yaitu sampah yang teridentifikasi yaitu
sampah organic dan non-organik (Sumber : Dinas LHPK, 2006).
Sarana penanganan sampah yang dilakukan yaitu pola komunal (umum/TPSS),
roda sampah (28 roda), dan individu (tempat sampah rumah), dan koleksikan di TPSS
(78 unit) dan Transfer Depo (6 unit) dengan menggunakan dump truk (19 truk),
container (18 unit). Selanjutnya sampah yang terkumpul diangkut ke TPA di Ciangir
Kecamatan Tamansari seluas 8 Ha.
Sistem pelayanan air limbah domestik di Kota Tasikmalaya secara teknis dilayani
oleh system setempat (on site system). Adapun teknologi pengolahan yang ada adalah
tangki septic yang dilanjutkan dengan pengolahan lumpur tinja di IPLT. IPLT Kota
Tasikmalaya berada di Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu.
IPLT Singkup pada saat ini kondisinya rusak (tidak dapat digunakan), dimana
unit-unit yang ada di IPLT Singkup tidak dipergunakan untuk pengolahan lumpur tinja.
Saat dilakukan kunjungan ke IPLT Singkup diperoleh beberapa informasi bahwa sampai
saat ini IPLT Singkup masih menerima pembuangan lumpur tinja dari truk lumpur tinja
dengan ritasi antara 2 – 3 kali sehari. Lumpur tinja tersebut tidak masuk kedalam unit
pengolahan, melainkan dibuang kelahan kosong yang ada di IPLT Singkup tersebut.
5.5 PROYEKSI APBD 5 (LIMA) TAHUN KEDEPAN
Untuk
melihat
kemampuan
keuangan
daerah
dalam
melaksanakan
pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
RPI2-JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi
perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan
perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir
5 - 14
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan
belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun
ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun
sebelumnya.
Setelah didapatkan nilai untuk setiap pos pendapatan, dapat dihitung total
pendapatan. Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan sama dengan total belanja
dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipta karya terhadap APBD sama
dengan eksisting maka diketahui proyeksi kapasitas daerah dalam mengalokasikan
anggaran untuk bidang Cipta karya dalam lima (5) tahun kedepan.
Adapun hasil dari proses perhitungan tersebut dapat ditampilkan pada tabel
berikut.
5 - 15
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Tabel 5.8
Realisasi dan Proyeksi APBD Kota Tasikmalaya
Komponen
APBD
Pendapatan Asli
Daerah
Realisasi
2011
2012
2013
Proyeksi
Persentase
Pertumbuhan
2014
2015
2016
2017
2018
1.061.433.837.805
1.360.407.419.111
1.595.644.026.644
16,82
1.863.974.885.816
2.132.305.744.988
2.400.636.604.160
2.668.967.463.332
2.937.298.322.504
683.658.331.251
-
845.802.099.130
5,33
890.849.049.251
935.895.999.372
980.942.949.493
1.025.989.899.614
1.071.036.849.735
DAU
582.124.220.000
657.021.125.000
732.508.313.000
7,58
788.036.893.362
843.565.473.724
899.094.054.086
954.622.634.448
1.010.151.214.810
DBH
70.597.121.251
46.888.402.910
70.895.846.130
-2,37
72.578.398.644
72.578.398.642
70.895.846.128
69.213.293.614
67.530.741.100
DAK
652.721.341.251
703.909.527.910
803.404.159.130
9,83
882.363.184.789
961.322.210.448
1.040.281.236.107
1.119.240.261.766
1.198.199.287.425
- DAK Air
Minum
729.080.000
772.060.000
1.698.572.000
8,98
1.851.027.812
2.003.483.625
2.155.939.437
2.308.395.249
2.460.851.062
- DAK Sanitasi
971.510.000
1.217.620.000
2.067.098.000
30,65
2.700.741.867
3.334.385.734
3.968.029.602
4.601.673.469
5.235.317.336
Lain-Lain
Pendapatan
Yang Sah
224.766.096.419
-
496.412.056.382
22,36
607.425.900.732
718.439.745.082
829.453.589.432
940.467.433.782
1.051.481.278.132
Total APBD
3.277.001.537.977
2.770.216.154.931
4.548.432.170.416
5.109.780.082.274
5.669.445.441.615
6.227.428.248.445
Dana
Perimbangan
5 - 16
6.785.411.55.274 7.343.393.862.104
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
5.6 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya di daerah, dan
untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada
dalam RPI2-JM, Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya telah menyusun strategi untuk
meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Yang meliputi
beberapa aspek antara lain :
1. Strategi peningkatan DDUB, meliputi:
▪
Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan
pembagian dalam Dana Perimbangan
▪
Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
dalam pelaksanaan Dana Perimbangan
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran,
meliputi:
▪
Membenahi manajemen data penerimaan PAD
▪
Meningkatkan penerimaan pendapatan non-konvensional
▪
Melakukan evaluasi dan revisi secara berkala peraturan daerah pajak dan
retribusi yang perlu disesuaikan
▪
Menetapkan target penerimaan berdasarkan potensi penerimaan
▪
Mengembangkan kelembagaan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah
▪
Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis
terhadap perkembangan basis pungutannya dan less distortive terhadap
perekonomian
▪
Melakukan optimalisasi sumber pendapatan asli daerah lainnya
▪
Penataan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan
Daerah
▪
Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
▪
Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan SKPD Penghasil
▪
Meningkatkan kemitraan Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) dan Lembaga Keuangan lainnya dalam rangka meningkatkan
PAD
5 - 17
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
▪
Meningkatkan pelayanan serta pembangunan infrastruktur dasar bagi
masyarakat sebagai upaya mewujudkan kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak dan retribusi pajak
▪
Meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan keuangan daerah
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, meliputi:
▪
Meningkatkan manajemen keuangan berdasarkan prinsip-prinsip yang sehat
dan rasional
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya, meliputi:
▪
Deregulasi peraturan daerah untuk dapat meningkatkan minat berinvestasi di
Kota Tasikmalaya
▪
Kerjasama investasi antara Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya dengan pihak
swasta atau dengan pihak government/pemerintah lain dengan perjanjian yang
disepakati
▪
Mendorong peningkatan investasi langsung oleh masyarakat lokal
▪
Penyelenggaraan Perijinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) yang
merupakan wujud pelayanan publik dalam tata pemerintahan
▪
Meningkatkan koordinasi program melalui Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
▪
Kegiatan investasi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dimana investasi ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang dapat melibatkan
peran masyarakat luas seperti sektor pertanian, sektor industri berbasis
pertanian, industri pengolahan, dan industri manufaktur
5 - 18
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Bab 5
Kerangka
Strategis
Pendanaan
Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
5.1 POTENSI PENDANAAN APBD
Berdasarkan peraturan perundangan terkait dengan pembiayaan, dapat disimpulkan
bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas
dalam RPI2-JM bidan Cipta Karya meliputi:
1.
Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan
Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus
bidang Air Minum dan Sanitasi.
2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan
dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan
infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.
3.
Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama
(DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan
swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
5.
Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan
pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan
5-1
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-dana tersebut perlu dikelola dan
direncanakan secaraterpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
5.2 PROFIL APBD KOTA TASIKMALAYA
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten/Kota selama 4 tahun
terakhir dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 4 tahun
terakhir. Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Pengeluaran
BELANJA
DAERAH
Pendapatan
Daerah
Pendapatan
Asli Daerah
Pajak Daerah
Restribusi
Daerah
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yg
Dipisahkan
Lain-Lain PAD
Dana
Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus
Lain-Lain
Pendapatan
Tabel 5.1
APBD Kota Tasikmalaya Tahun 2011 sampai dengan 2014
2011
2012
2013
Rp
Rp
2014
Rp
Rp
Ratarata
kenaikan
915.696.936.000
1.061.433.837.805
1.360.407.419.111
1.595.644.026.644
16,82
110.369.865.000
153.009.410.135
170.101.109.996
506.859.742.264
34,79
249.852.154.000
44.417.025.271
56.376.291.560
253.429.871.132
-121,18
7.833.187.000
14.212.668.374
15.351.933.990
73.187.386.571
43,78
3.580.405.000
3.664.327.800
4.407.822.600
10.692.435.120
25,98
-
-
-
4.937.249.923
0,00
73.971.118.000
90.715.388.690
94.266.061.846
164.612.799.518
21,65
574.424.542.000
683.658.331.251
-
845.802.099.130
5,33
63.832.968.000
70.597.121.251
46.888.402.910
70.895.846.130
-2,37
576.087.274.000
582.124.220.000
657.021.125.000
732.508.313.000
7,58
34.504.300.000
30.936.990.000
36.374.200.000
42.397.940.000
5,87
73.971.118.000
224.766.096.419
-
496.412.056.382
22,36
5-2
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
BELANJA
DAERAH
Daerah Yang
Sah
Pendapatan
Hibah
Dana Darurat
DBH Pajak dari
Pemda Lain
Dana
Penyesuaian
dan Otonomi
Khusus
Bantuan
Keuangan
Provinsi/Pemda
Lain
Pendapatan
Lainnya
Pembiayaan
Penerima
Pembiayaan
Daerah
Sisa lebih
perhitungan
anggaran
tahun
anggaran
sebelumnya
Pengeluaran
Pembiayaan
Daerah
Penyertaan
Modal
(investasi)
Pemerintah
Daerah
Pembayaran
Pokok Utang
Pembiayaan
Netto
Belanja
2011
2012
2013
2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Ratarata
kenaikan
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0,00
40.420.221.000
45.370.150.324
-
74.249.954.686
3,64
133.585.128.000
122.975.025.000
-
223.545.234.000
-2,88
56.897.178.000
-
-
198.707.858.696
0,00
-
56.420.921.095
-
-
0,00
-
23.638.084.497
49.031.377.815
103.115.231.057
34,75
-
18.515.073.332
49.031.377.815
103.115.231.057
38,23
-
1.012.423.950
1.518.998.100
3.300.000.000
29,11
-
1.000.000.000
750.000.000
2.300.000.000
11,35
-
12.423.950
99.815.231.057
33,33
-
22.625.660.547
47.512.379.715
917.531.043.000 1.034.891.037.728
-
1.456.076.331.987
0,00
-
804.203.383.074
0,00
-
651.872.948.913
0,00
Belanja Tidak
582.930.734.000
671.289.882.572
Langsung
Belanja
334.600.309.000
363.601.155.156
Langsung
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2015
5-3
17,46
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
5.3 POTENSI PENDANAAN APBN
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi
pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3-5 tahun terakhir
yang bersumber dari APBN.
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman
merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan
pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi
SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke
daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku
(PermenPU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang dialokasikan pada suatu
kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta
Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
No
1
2
3
4
Sektor
Pengembangan Air
Minum
Pengembangan PLP
Pengembangan
Permukiman
Penataan Bangunan
dan Lingkungan
Total
Tabel 5.2
Tabel APBN Cipta Karya di Kota Tasikmalaya
Tahun 2011 sampai dengan 2015
Alokasi
2011
2012
2013
2014
2015
8.718.934
-
-
359.755
-
-
-
1.200.000
15.476.114
2.634.478
-
9.405.000
10.625.000
16.334.660
7.768.938
1.000.000
1.867.725
1.548.687
-
1.784.571
9.718.934
11.272.725
13.373.687
32.170.529
12.187.987
Sumber : emonitoring.pu.go.id
Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah,
untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan
melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang
dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan
air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan
kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan.
Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
5-4
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
berpenghasilan
rendah
di
perkotaan
yang
diselenggarakan
melalui
proses
pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan
berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu
dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa dianalisis perkembangannya.
No
Tabel 5.3
Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kota Tasikmalaya
Tahun 2011 sampai dengan 2015
Jenis DAK
2011
2012
2013
2014
2015
1
DAK Air Minum
686.100
729.080
772.060
1.698.572
3.288.916
2
DAK Sanitai
725.400
971.510
1.217.620
2.067.098
2.799.522
Total
1.411.500
Sumber : emonitoring.pu.go.id/dak
1.700.590
1.989.680
3.765.670
6.088.438
5.4 ALTERNATIF SUMBER PENDANAAN
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu
untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented)
sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber
pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada beberapa perusahaan daerah
yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum,
air limbah dan persampahan.
Kondisi Kota Tasikmalaya itu tidak memiliki sistem penyediaan air minum dan
selama ini penyediaan air minum di Kota Tasikmalaya dilayani oleh PDAM Kabupaten
Tasikmalaya, maka memungkinkan dibentuk lembaga pengelolanya berbentuk Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SPAM,
bahkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Berkaitan dengan pelayanan air bersih Kota Tasikmalaya, ada dua hal substansial
yang harus segera ditangani oleh Pemerintah Kota, yaitu: (1) sumber air baku yang
terbatas di wilayah Kota Tasikmalaya; dan (2) tingkat pelayanan air bersih baru
mencapai 22% penduduk kota.
Saat ini PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya mampu melayani 22
kecamatan dari 49 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Jumlah Kecamatan yang terlayani sebanyak 10 Kecamatan dari total 10 Kecamatan di
Kota Tasikmalaya, dengan jumlah pelanggan 25.456 SL, atau 154.710 jiwa yang
terlayani dari total 646.211 jiwa jumlah penduduk Kota Tasikmalaya. Jumlah total
5-5
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
sambungan langganan yang terlayani di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya
sebanyak 36.590 sambungan langganan.
No.
A
1
2
3
4
5
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 5.4
Jumlah SL PDAM Tirta Sukapura
Jumlah Jiwa Terlayani
Wilayah
Jumlah SL
(Jiwa)
Kota Tasikmalaya
Tasikmalaya Barat
8.834
54.320
Tasikmalaya Timur
8.592
51.928
Cibereum
3.326
20.238
Kawalu
3.196
19.176
Indihiang
1.508
9.048
Jumlah
25.456
154.710
Kabupaten Tasikmalaya
Singaparna
3.436
21.086
Lewisari
849
5.940
Manonjaya
1.117
7.078
Mangunreja
358
2.148
Ciawi
1.149
7.176
Rajapolah
340
2.322
Pagerageung
741
4.446
Salawu
521
3.126
Sukaraja
131
786
Bantarkalong
675
4.144
Karangnunggal
Cisayong
363
2.930
Jumlah
9.680
61.182
Jumlah Total
35.136
215.892
Sumber : PDAM Kab. Tasikmalaya, 2013
Jumlah penduduk yang terlayani ini memanfaatkan suplai air bersih dari PDAM
Tirta Sukapura yang notabene adalah milik Kabupaten Tasikmalaya. Sumber mata air di
wilayah Kota Tasikmalaya terbatas, sedangkan kualitas dan kuantitas air tanah tidak
memadai untuk dijadikan sumber air bersih. Sebagian penduduk kota memanfaatkan
sumber-sumber air lain yang disalurkan melalui Hidran Umum ataupun ke MCK
terdekat.
Sistem pelayanan di Kota Tasikmalaya dibagi menjadi 2 sistem yaitu :
1. Sistem Regional
5-6
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Sistem pelayanan pada sistem regional terdiri dari 6 cabang dan unit IKK yaitu :
cabang Tasikmalaya, Cabang Cibeureum, Cabang Singaparna, Unit IKK Leuwisari,
Unit IKK Kawalu, dan unit IKK Manonjaya.
2. Sistem Unit IKK
Sistem pelayanan pada daerah studi untuk sistem unit IKK terdiri dari unit IKK
Salawu, Cabang Indihiang, Unit IKK Karangninggal, Unit IKK Bantarkalong, Unit IKK
Cineam, Unit IKK Rajapolah, Unit IKK Cibalong, Unit IKK Pagerageung, dan Unit IKK
Ciawi. Jumlah sambungan pelanggan saat ini sebesar 30.916 sambungan, dimana
jumlah sambungan rumah (SR) sebanyak 30.753 unit SR dan Hidran Umum (HU)
sebanyak 163 unit HU. Sambungan rumah aktif (SR aktif) saat ini sebanyak 39.206
unit SL. Jumlah penduduk yang terlayani dengan sistem tersebut di atas ±230.381
jiwa dari jumlah penduduk daerah pelayanan sebesar ± 524.738 jiwa. Sehingga
cakupan pelayanan PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya saat ini mencapai sebesar ±
44 % dimana cakupan pelayanan Kota Tasik sebesar ±47.36 % dan Kabupaten
Tasikmalaya sebesar ± 38 %. Jika dilihat dari jumlah penduduk Kota dan Kabupaten
secara keseluruhan sesuai dengan data BPS 2006, maka cakupan pelayanan
air bersih PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya baru mencapai ± 10 %. Selain dengan
menggunakan SR dan HU PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya juga menggunakan
tanki air untuk melayani pelanggan sesuai dengan permintaan. Untuk masyarakat
daerah pelayanan yang belum tersentuh pelayanan air bersih PDAM, umumnya
menggunakan sumber air tanah berupa sumur dangkal. Berdasarkan kondisi di
lapangan umunya kualitas air sumur masyarakat tersebut secara visual cukup jernih
dan tidak berbau/berasa.
5-7
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Tabel 5.5
Kondisi Pelayanan Sistem Penyediaan Air Bersih PDAM Kabupaten Tasikmalaya
1
Nama
Cabang/Unit
Cab. Tasikmalaya
Unit
Regional
Tasikmalaya
2
Cabang Cibeureum
Jumlah
penduduk
wilayah
administrasi sebanyak 82.036 jiwa,
tersebar di 15 desa dan baru 9 desa
(48.406 jiwa = 59,0%) yang masuk
daerah pelayanan sistem air bersih.
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 2.996 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung = 2.992 unit,
Sambungan Kran Umum = 4
unit
Cakupan = 23,35%
Belum memadai
Memenuhi
syarat
29,77%
81,71
l/orang/hari
3
Unit Kawalu
Jumlah penduduk wilayah system
atratif sebanyak 134.587 jiwa,
terbesar di 18 desa dan baru 9 desa
(56.010 jiwa = 41,6%) yang masuk
daerah pelayanan sistem air bersih
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 1.444 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung = 1.442 unit,
Sambungan Kran Umum = 2
unit
Belum memadai
Memenuhi
syarat
53,25%
91,95
l/orang/hari
No.
Daerah Pelayanan
Cakupan Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Mencakup
seluruh
wilayah
administrasi sebanyak 180.897 jiwa
tersebar di 15 (lima belas)
kelurahan.
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 14.060 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung = 14.029 unit,
Sambungan Kran Umum = 31
unit
Cakupan = 38%
Belum
memadai
sesuai harapan (5%
tidak menerima air
selama 24 jam)
5-8
Kualitas
Air
Memenuhi
syarat
Kehilangan
Air
54%
Konsumsi
Air (l/or/hari)
102,6
l/orang/hari
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
No.
Nama
Cabang/Unit
Daerah Pelayanan
Cakupan Pelayanan
Kualitas Pelayanan
Kualitas
Air
Kehilangan
Air
Konsumsi
Air (l/or/hari)
Cakupan = 18,38%
4
Unit Leuwisari
Jumlah penduduk wilayah sistem
atratif
sebanyak 63.561 jiwa, terbesar di 15
desa dan baru 4 desa (16.901 jiwa =
26,6%) yang masuk daerah
pelayanan sistem air bersih
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 736 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung
=
719
unit,
Sambungan Kran Umum = 17
unit
Cakupan = 39,84%
Cukup memadai
Memenuhi
syarat
46,63%
56,61
l/orang/hari
5
Unit Indihiang
Jumlah penduduk wilayah sistem
atratif
sebanyak 64.215 jiwa, terbesar di 13
desa dan baru 5 desa (38.254 jiwa =
59%)
yang
masuk
daerah
pelayanan sistem air bersih
Jumlah
pelanggan
berdasarkan
cakupan
pelayanan = 773 unit, yang
terdiri
dari
Sambungan
Langsung
=
773
unit,
Sambungan Kran Umum = 0
unit
Cakupan = 14,14%
Kurang merata
Memenuhi
syarat
67%
71,83
l/orang/hari
5-9
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Cakupan pelayanan air bersih baru saat ini mencapai 28% dari seluruh penduduk
Kota Tasikmalaya. Cakupan pelayanan air bersih melalui perpipaan dan suplai tangki air
di Kota Tasikmalaya tahun 2030 diharapkan dapat mencapai 85%. Jaringan perpipaan
air bersih ini pengembangannya saling terintegrasi antara IPA (Instalasi Pengolahan Air)
yang satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk sistem jaringan tertutup (loop).
Upaya pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk Kota Tasikmalaya hingga tahun
2030 dapat dipenuhi dari sumber air dari waduk yang ada melalui sistem pemompaan
yang ditampung dalam reservoir sebelum didistribusikan ke masyarakat dengan
kapasitas yang bervariasi disesuaikan dengan kemampuan IPA yang tersedia.
Penduduk yang belum terlayani air bersih dengan sistem perpipaan dapat
memenuhi kebutuhan air bersihnya melalui penyediaan air minum nonpepipaan yang
mencapai 15 %. Metode yang digunakan adalah pembuatan sumur-sumur, baik yang
dikelola secara individu maupun secara komunal.
Sistem distribusi air bersih Kota Tasikmalaya menggunakan reservoir dengan
penentuan kapasitas tampung reservoir sebesar 20 % dari debit maksimum harian atau
minimal 1.000 m3 untuk masing-masing reservoir disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan air yang tersedia guna memenuhi kebutuhan air penduduk yang ada di
wilayah pelayanannya hingga tahun 2014.
Sumber-sumber pembiayaan infrastruktur air minum di Kota Tasikmalaya
berasal dari APBD Kota Tasikmalaya, APDB Provinsi, APBN, Bantuan Luar Negeri dan
masyarakat. Sektor air minum, limbah dan persampahan lebih dominan di biayai oleh
APBD Kota Tasikmalaya, sedangkan untuk sektor penanggulangan bencana, jalan
negara, dan drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.
Tabel 5.6
Laba/Rugi PDAM Tirta Sukapura Yang Berakhir 30 Juni 2013
Juni 2013
s/d Juni 2013
PERKIRAAN
Realisasi
Realisasi
PENDAPATAN USAHA
2.868.411.450
158.720.397
3.027.131.847
Penjualan Air
Pendapata non air
JUMLAH PENDAPATAN USAHA
16.632.289.850
1.007.137.570
17.639.427.420
BIAYA LANGSUNG USAHA
178.893.796
9.999.603
Biaya intalasi sumber
Biaya Intalasi Pengolahan
5 - 10
756.181.025
93.036.843
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Juni 2013
PERKIRAAN
Realisasi
s/d Juni 2013
Realisasi
646.532.498
Biaya intalasi trans&Distribusi
3.081.294.067
835.425.897
JML BIAYA LANGSUNG USAHA
3.930.511.935
2.191.705.950
LABA/RUGI USAHA
13.708.915.485
BIAYA TIDAK LANGSUNG USAHA
2.458.330.140
jumlah Biaya Administrasi Umum
(266.624.190)
LABA /(RUGI) USAHA
10.963.003.079
2.745.912.406
PEND. (BIAYA) LAIN-LAIN
2.984.246
Jumlah pndapatan
Jumlah Biaya lain-lain
2.984.246
(263.639.944)
JUMLAH PEND.BIAYA LAIN-LAIN
Laba/Rugi Bersih sebelum PPh
40.134.447
4.021.149
36.113.298
2.782.025.704
Sumber : PDAM Tirta Sukapura Kab. Tasikmalaya
Pendirian perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Tasikmalaya
didasarkan pada perda no. 7 tahun 1975 yang disahkan oleh Gubernur -Kepala Daerah
Provinsi Jawa Barat- dengan surat keputusan nomor 210.33/HK-011/SK/76 tanggal 14
Januari 1976.
Pada tanggal 15 Agustus 2003 berdasarkan SK Bupati No. 539/Kep.234EK/PDAM/2002 PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya ditetapkan namanyasebagai
“PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya”
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Nomor 3 tahun 1977 Seri C. Saat ini kantor
pusat PDAM Kabupaten Tasikmalaya berlokasi di Jalan Raya Singaparna, dengan
jumlah pegawai 270 orang dengan komposisi Pimpinan, Direktur Utama dibantu
Direktur Umum dan Direktur Teknik. Selain kantor pusat, PDAM Kabupaten
Tasikmalaya dibantu oleh 3 (tiga) cabang dan 17 unit IKK dengan 2 unit IKK sudah tidak
aktif.
PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya memiliki Visi, yaitu : Menjadikan PDAM
Tasikmalaya sebagai penyedia Air Bersih yang terbaikmelalui pengelolaan dan
pelayanan yang profesional.
5 - 11
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Sedangkan misi dari PDAM Kota Tasikmalaya adalah :
1. Memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat
2. Meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4. Menyediakan salah satu sarana penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan struktur organisasi dan tata kerja yang ditetapkan dengan surat
keputusan bupati nomor 5 tahun 1989 tanggal 21 desember. Perusahaan air minum
Kabupaten Tasikmalaya dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang bertanggung
jawab langsung kepada Bupati melalui Badan Pengawas. Dalam menjalankan tugasnya,
Direktur Utama dibantu oleh:
a. Direktur Umum
b. Direktur Teknik
c. Satuan Pengawas Intern
d. Unit Pengolahan Data
e. Kepala Bagian
f. Kepala Cabang
g. Kepala Unit IKK
Berikut adalah struktur organisasi dan tata kerja yang berlaku berdasarkan
peraturan Direksi PDAM Tirta sukapura kabupaten Tasimalaya Nomor 064/54/XI/2011
tanggal 30 november 2011.
Tabel 5.7
Struktur Organisasi PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya
pegawai
Tenaga
Bagian
pensiun PP
CPP/PTT
perusahaan
Profesional
No
1
Jumlah
Total
DIREKSI
a.Direktur Utama
1
1
b.Direktur Umum
1
1
c.Direktur Teknik
1
1
2
satuan pengawasan intern
8
8
3
Bagian Umum
27
27
4
Bagian Keuangan
9
9
5
Bagian Hubungan
Masyarakat
Bagian Program & Prc.
11
11
7
7
Bagian Produksi dan
distribusi
Bagian Pemeliuharaan
10
10
7
7
6
7
8
5 - 12
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
No
Bagian
Jumlah I
10
pensiun PP
Tenaga
Profesional
79
1
2
CPP/PTT
Jumlah
Total
82
Cabang-Cabang
a.Tasikmalaya Timur
27
b.Tasikmalaya Barat
25
25
c.Singaparna
20
20
d.Cibereum
20
20
e.indihiang
15
15
f.Kawalu
20
20
g.Ciawi
11
11
138
138
Jumlah II
11
pegawai
perusahaan
27
Unit IKK
a.Manonjaya
6
1
7
b.Parereageung
5
5
c.Rajapolah
4
4
d.Leuwisari
6
6
e.Salawu
5
5
h.Cineam
3
3
i.Bantarkalong
6
6
j.Sukaraja
2
2
i.Cisayong
3
3
m.Mangunreja
3
3
f.Karangnunggal
g.Taraju
k.Cigalontang
n.Cikalong
Jumlah III
43
Total
260
1
2
1
44
1
264
Untuk persampahan, Kota Tasikmalaya sudah memiliki tempat pembuangan
akhir sendiri, yaitu Area TPA Ciangir dengan luas 8 Ha, terletak di Kecamatan
Tamansari dengan sistem Controled Landfill. Untuk pelayanan dalam Kota Tasikmalaya
direncanakan penambahan lokasi TPS, baik yang permanen (bak tertutup atau terbuka,
dan lokasi kontainer dengan landasan) maupun temporer (lokasi peletakan sementara
kontainer), sesuai dengan perkembangan fisik terbangun yang akan dilayani.
Pengangkutan dari TPS ke TPA ini dilakukan dengan kontainer dan dilaksanakan oleh
5 - 13
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
unit kerja Kantor LHPK (Lingkungan Hidup dan Pelayanan Kebersihan) yang bertugas
untuk itu, sementara pengangkutan sampah dari perumahan atau fasilitas ke TPS
dilakukan dengan gerobak sampah dan ditangani oleh masyarakat sendiri, yang
dikelola pada umumnya oleh perangkat tingkat RT/RW.
Jumlah sampah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas yang ada di Kota
Tasikmalaya yaitu sebanyak 1.306 m3/hari, berasal dari aktivitas pasar sebanyak 163,5
m3/hari, permukiman 870,46 m3/hari, 108,92 m3/hari, industri 108,66 m3/hari, jalan 54,46
m3/hari. Jenis sampah yang teridentifikasi yaitu sampah yang teridentifikasi yaitu
sampah organic dan non-organik (Sumber : Dinas LHPK, 2006).
Sarana penanganan sampah yang dilakukan yaitu pola komunal (umum/TPSS),
roda sampah (28 roda), dan individu (tempat sampah rumah), dan koleksikan di TPSS
(78 unit) dan Transfer Depo (6 unit) dengan menggunakan dump truk (19 truk),
container (18 unit). Selanjutnya sampah yang terkumpul diangkut ke TPA di Ciangir
Kecamatan Tamansari seluas 8 Ha.
Sistem pelayanan air limbah domestik di Kota Tasikmalaya secara teknis dilayani
oleh system setempat (on site system). Adapun teknologi pengolahan yang ada adalah
tangki septic yang dilanjutkan dengan pengolahan lumpur tinja di IPLT. IPLT Kota
Tasikmalaya berada di Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu.
IPLT Singkup pada saat ini kondisinya rusak (tidak dapat digunakan), dimana
unit-unit yang ada di IPLT Singkup tidak dipergunakan untuk pengolahan lumpur tinja.
Saat dilakukan kunjungan ke IPLT Singkup diperoleh beberapa informasi bahwa sampai
saat ini IPLT Singkup masih menerima pembuangan lumpur tinja dari truk lumpur tinja
dengan ritasi antara 2 – 3 kali sehari. Lumpur tinja tersebut tidak masuk kedalam unit
pengolahan, melainkan dibuang kelahan kosong yang ada di IPLT Singkup tersebut.
5.5 PROYEKSI APBD 5 (LIMA) TAHUN KEDEPAN
Untuk
melihat
kemampuan
keuangan
daerah
dalam
melaksanakan
pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu
RPI2-JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi
perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.
Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan
perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir
5 - 14
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan
belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun
ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun
sebelumnya.
Setelah didapatkan nilai untuk setiap pos pendapatan, dapat dihitung total
pendapatan. Apabila diasumsikan bahwa total pendapatan sama dengan total belanja
dan diasumsikan pula bahwa proporsi belanja bidang Cipta karya terhadap APBD sama
dengan eksisting maka diketahui proyeksi kapasitas daerah dalam mengalokasikan
anggaran untuk bidang Cipta karya dalam lima (5) tahun kedepan.
Adapun hasil dari proses perhitungan tersebut dapat ditampilkan pada tabel
berikut.
5 - 15
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
Tabel 5.8
Realisasi dan Proyeksi APBD Kota Tasikmalaya
Komponen
APBD
Pendapatan Asli
Daerah
Realisasi
2011
2012
2013
Proyeksi
Persentase
Pertumbuhan
2014
2015
2016
2017
2018
1.061.433.837.805
1.360.407.419.111
1.595.644.026.644
16,82
1.863.974.885.816
2.132.305.744.988
2.400.636.604.160
2.668.967.463.332
2.937.298.322.504
683.658.331.251
-
845.802.099.130
5,33
890.849.049.251
935.895.999.372
980.942.949.493
1.025.989.899.614
1.071.036.849.735
DAU
582.124.220.000
657.021.125.000
732.508.313.000
7,58
788.036.893.362
843.565.473.724
899.094.054.086
954.622.634.448
1.010.151.214.810
DBH
70.597.121.251
46.888.402.910
70.895.846.130
-2,37
72.578.398.644
72.578.398.642
70.895.846.128
69.213.293.614
67.530.741.100
DAK
652.721.341.251
703.909.527.910
803.404.159.130
9,83
882.363.184.789
961.322.210.448
1.040.281.236.107
1.119.240.261.766
1.198.199.287.425
- DAK Air
Minum
729.080.000
772.060.000
1.698.572.000
8,98
1.851.027.812
2.003.483.625
2.155.939.437
2.308.395.249
2.460.851.062
- DAK Sanitasi
971.510.000
1.217.620.000
2.067.098.000
30,65
2.700.741.867
3.334.385.734
3.968.029.602
4.601.673.469
5.235.317.336
Lain-Lain
Pendapatan
Yang Sah
224.766.096.419
-
496.412.056.382
22,36
607.425.900.732
718.439.745.082
829.453.589.432
940.467.433.782
1.051.481.278.132
Total APBD
3.277.001.537.977
2.770.216.154.931
4.548.432.170.416
5.109.780.082.274
5.669.445.441.615
6.227.428.248.445
Dana
Perimbangan
5 - 16
6.785.411.55.274 7.343.393.862.104
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
5.6 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya di daerah, dan
untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam melaksanakan usulan program yang ada
dalam RPI2-JM, Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya telah menyusun strategi untuk
meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Yang meliputi
beberapa aspek antara lain :
1. Strategi peningkatan DDUB, meliputi:
▪
Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan
pembagian dalam Dana Perimbangan
▪
Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
dalam pelaksanaan Dana Perimbangan
2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran,
meliputi:
▪
Membenahi manajemen data penerimaan PAD
▪
Meningkatkan penerimaan pendapatan non-konvensional
▪
Melakukan evaluasi dan revisi secara berkala peraturan daerah pajak dan
retribusi yang perlu disesuaikan
▪
Menetapkan target penerimaan berdasarkan potensi penerimaan
▪
Mengembangkan kelembagaan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah
▪
Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis
terhadap perkembangan basis pungutannya dan less distortive terhadap
perekonomian
▪
Melakukan optimalisasi sumber pendapatan asli daerah lainnya
▪
Penataan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan
Daerah
▪
Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
▪
Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan SKPD Penghasil
▪
Meningkatkan kemitraan Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) dan Lembaga Keuangan lainnya dalam rangka meningkatkan
PAD
5 - 17
Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya
Tahun 2017-2022
▪
Meningkatkan pelayanan serta pembangunan infrastruktur dasar bagi
masyarakat sebagai upaya mewujudkan kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak dan retribusi pajak
▪
Meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan keuangan daerah
3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah, meliputi:
▪
Meningkatkan manajemen keuangan berdasarkan prinsip-prinsip yang sehat
dan rasional
4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan
pembangunan bidang Cipta Karya, meliputi:
▪
Deregulasi peraturan daerah untuk dapat meningkatkan minat berinvestasi di
Kota Tasikmalaya
▪
Kerjasama investasi antara Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya dengan pihak
swasta atau dengan pihak government/pemerintah lain dengan perjanjian yang
disepakati
▪
Mendorong peningkatan investasi langsung oleh masyarakat lokal
▪
Penyelenggaraan Perijinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) yang
merupakan wujud pelayanan publik dalam tata pemerintahan
▪
Meningkatkan koordinasi program melalui Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
▪
Kegiatan investasi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dimana investasi ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang dapat melibatkan
peran masyarakat luas seperti sektor pertanian, sektor industri berbasis
pertanian, industri pengolahan, dan industri manufaktur
5 - 18