DOCRPIJM cba9348dca BAB VBab 5
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
5.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan
dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah:
Pemerintah daerah diberikan
wewenang,
dan
kewajiban
hak
daerah
otonomi
daerah,
otonom untuk
yaitu
hak,
mengatur
dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal
ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan Pemerintah Pusat yaitu
politik
luar
negeri,
pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang
No.
33
Tahun
2004
Tentang
Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung
penyelenggaraan
otonomi
daerah, pemerintah
daerah
didukung
sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan,
Pendapatan
Lain
yang
Sah,
serta
Penerimaan
Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-1
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Peraturan
Pemerintah
No.
55
Tahun
2005
Tentang
Dana
Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum,
Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan
DBH
ditentukan
Keuangan.
melalui
rumus
Sedangkan DAK
yang
ditentukan Kementerian
digunakan untuk mendanai
kegiatan
khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional.
Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria
umum, criteria khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota:
Urusan
pemerintahan
yang
menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib
dan
urusan
pilihan.
Urusan
wajib
yang
menjadi kewenangan
pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang
berskala
kabupaten/kota
pekerjaan
meliputi
26
umum. Penyelenggaraan
urusan,
urusan
termasuk
bidang
pemerintahan
yang
bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal
dilaksanakan
Urusan
secara
wajib
diserahkan
bertahap
pemerintahan
kepada
daerah
dan
ditetapkan
yang merupakan
disertai
dengan
oleh Pemerintah.
urusan
sumber
bersama
pendanaan,
pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan
urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah:
Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah
Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-2
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada
pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam
melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:
a.
total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75%
penerimaan APBD tahun sebelumnya;
b.
memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk
mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit
2,5;
c.
persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d.
tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang
bersumber dari pemerintah;
e.
pinjaman
jangka
menengah
dan
jangka
panjang
wajib
mendapatkan persetujuan DPRD.
6.
Peraturan
Pemerintah
Presiden
No.
dengan Badan
67
Tahun
Usaha
2005
dalam
Tentang
Penyediaan
Kerjasama
Infrastruktur
(dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau
Kepala
Daerah
dapat
bekerjasama
dengan
badan
usaha
dalam
penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat
dikerjasamakan
minum,
dengan
infrastruktur
badan
usaha
airlimbah
adalah
permukiman
infrastruktur
dan
air
prasarana
persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan
Daerah
(dengan
perubahan
Permendagri
59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:
a.
Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-3
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
b.
Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung.
c.
Pembiayaan
Daerah
meliputi:
Pembiayaan
Penerimaan
dan
Pembiayaan Pengeluaran.
8.
Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian
PU
menyalurkan
DAK
untuk pencapaian
sasaran
nasional
bidang
Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang
Cipta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastruktur Air Minum
DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
system penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk
daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis
alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan
kemiskinan dan memenuhi sasaran/target Millenium Development
Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:
- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;
- Tingkat kerawanan air minum.
b. Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak
skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di
perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan
masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi
sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-4
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
- kerawanan sanitasi;
- cakupan pelayanan sanitasi.
9.
Peraturan
Menteri
PU
No.
14
Tahun
2011
tentang
Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenanangan
Pemerintah
dan Dilaksanakan
Sendiri:
Dalam
menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU
membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit
Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana
program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus
mengacu pada RPIJM bidang infrastruktur
disepakati.
Gubernur sebagai
wakil
ke-PU-an
yang
telah
Pemerintah mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam
rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas
sektor. Berdasarkan
peraturan
perundangan
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang
Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM meliputi:
Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada
Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana
Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB)
dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
provinsi/regional.
Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan
bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah
kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
kabupaten/kota.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-5
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama
pemerintah
dan
swasta
(KPS),
maupun
skema
Corporate
Social
Responsibility (CSR).
Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar
negeri.
Dana-dana
pengoperasian
tersebut
digunakan
untuk
belanja
pembangunan,
dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta
rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu,
dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu
sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi
peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
9.2 Profil APBD Kabupaten
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten Cianjur
selama 3-5
tahun terakhir
dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5
tahun terakhir.
Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah
sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-6
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Pengeluaran.
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia
dan
dilakukan
secara
bersama-sama
oleh
seluruh
tingkat
pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang
lebih terpadu, efisien, efektif, serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan
rendah sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan. Salah satu perwujudan
pembangunan
nasional
tersebut
adalah
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur permukiman yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu
sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan
sumber
daya
yang
sinergis
diharapkan
mampu
mengoptimalkan pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju
pertumbuhan
ekonomi
nasional,
penciptaan
lapangan
kerja,
dan
penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan
serta pengernbangan wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur
yang
dapat
mendukung
kebutuhan
ekonomi,
sosial
dan
lingkungan secara terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya
mengambil
inisiatif
untuk
mendukung
Provinsi,
Kabupaten/Kota untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang
dimaksud khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan Rencana
Program Investasi (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya perencanaan program
infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya RPIJM tersebut, Kabupaten/Kota
dapat menggerakan semua sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan
daerah,
mendorong
dalam
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
dan
1-7
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni
(livable).
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari
masing-masing
kegiatan
dan
kelayakan
spasialnya
sesuai
skenario
pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang yang ada, serta
kelayakan sosial dan lingkungannya. Disamping itu RPIJM yang akan disusun
daerah harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan kapasitas
kelembagaan dalam mendukung pelaksanaan program investasi yang telah
disusun.
Dengan
Demikian
Rencana
Program
Infrastruktur
Jangka
Kabupaten/Kota diharapkan dapat mengakomodasikan dan
Menengah
merumuskan
kebutuhan pembangunan kabupaten/kota, secara spesifik sesuai dengan
karakteristik
dan
potensi
masing-masing
kabupaten/kota
agar
dapat
mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan
peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat
dicapai.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Daerah Bidang
PU/ Cipta Karya diperlukan sebagai satu acuan dalam penyusunan perencanaan
program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur bidang PU/ Cipta
Karya yang berasal dari berbagai sumber baik APBN, APBD Provinsi maupun
APBD Kabupaten/ Kota. Dalam hal ini dana APBN lebih bersifat stimulan dan
Pemerintah Daerah diharapkan dapat berkontribusi dalam bentuk cost sharing/
joint program terhadap program – program kegiatan yang diusulkan untuk
mendapatkan dana dari APBN.
Disamping itu RPIJM disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi
kebutuhan
nyata
masyarakat
keuangan/
pendanaan
dan
dengan
mempertimbangkan
kelembagaan
dalam
memenuhi
kemampuan
kebutuhan
pembangunan, mempertimbangkan aspek kelayakan program masing – masing
sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta
kelayakan sosial dan lingkungan.
Secara ringkas, latar belakang perlunya penyusunan dokumen ini adalah :
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-8
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
1. Perlunya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah;
2. Perlunya pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara
lebih cerdas, terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan
berkelanjutan.
3. Sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran
pembangunan Bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten/ Kota
4. Mendorong pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dalam
rangka
memacu
pertumbuhan
Kabupaten/
Kota
dan
pemerataan
pembangunan
5. Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta
Karya
sebagaimana
Menengah
Nasional
dimaksud
(RPJMN)
dalam
Rencana
2004-2009
Pembangunan
dan
seterusnya
Jangka
maupun
Millennium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yang akan datang.
Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang PU/Cipta
Karya atau disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta
dokumen
rencana
kerjasama
pembangunan
Karya merupakan
infrastruktur (Infrastruktur
Development Plan: IDD) di Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen
politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM
merupakan dokumen teknis kelayakan program (feasibility Study) untuk
rencana pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya.
Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh
ahlinya), namun
tetap
menekankan
proses
partisipasi
melalui
dialog
kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain
pada tahap
penyusunan
rencana
pembangunan
Kabupaten/Kota
dan
melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun pihakpihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan
program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat
sektoral dan
terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak
sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah.
Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke
dalam Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-9
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Karawang dan Kabupaten Subang disebelah utara, disebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, disebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten
Bogor; dan disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Cianjur. Lokasinya yang berada pada titik temu tiga koridor utama
lalu lintas, yaitu Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung, dan PurwakartaCirebon membuat lokasi kabupaten ini sangat strategis.
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan
pemerintah
daerah,
memberikan
manfaat
dengan
cara
yang
yang
terpadu,
sebesar-besarnya
bagi
efisien,
efektif,
seluruh
serta
masyarakat,
termasuk di Kabupaten Purwakarta. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
merupakan
satu
kesatuan
tata
cara
perencanaan
pembangunan
untuk
mewujudkan pembangunan nasional tersebut, yang menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah
dengan melibatkan masyarakat.
Bidang
Cipta
Karya/Permukiman
merupakan
salah
satu
bidang
dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional yang diperlukan untuk mewujudkan
bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Peran
pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial
ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa
permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan
yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu
memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor
terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa
sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 10
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama,
antara
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
serta
Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia
usaha.
Pemerintah Pusat
berperan dalam pengaturan, pembinaan,
dan
pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki
peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan
Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan
Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan
desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan
kualitas lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya,
Kementerian
Pekerjaan
Umum,
mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya
mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota, termasuk di
Kabupaten Purwakarta. RPIJM Bidang Cipta Karya akan disusun oleh Pemerintah
Kabupaten,
dalam
hal
ini
pemerintah
Kabupaten
Purwakarta,
dengan
mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik
kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan
inklusif,
diharapkan
keterpaduan
pembangunan
Bidang
Cipta
Karya
di
Kabupaten Purwakarta dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah, sehingga
diharapkan untuk setiap permasalahan dan tantangan pembangunan yang akan
dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan akan dapat ditentukan agenda, sasaran
serta program pembangunan yang juga harus bersifat lintas kaitan dan lintas
koordinasi. Oleh karena itu RPIJM bidang Cipta Karya merupakan suatu sistem
perencanaan yang dapat memecahkan masalah bidang Cipta Karya di daerah
yang lebih sistematis dan konsisten.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 11
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah Provinsi dalam
mendampingi
dan
memfasilitasi
pembangunan
kabupaten/kota,
sebagai
perwujudan peran dan fungsi koordinasi serta pembinaan teknis dalam
penyelenggaraan
pembangunan
bidang
Cipta
Karya
di
Kabupaten/Kota
khususnya di Kabupaten Karawang.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPUM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Karawang ini adalah tersusunnya
RPUM Kabupaten Karawang Bidang PU/Cipta Karya yang sesuai dengan
kebutuhan nyata daerah dan rencana pengembangan wilayah dengan dukungan
peran Pemerintah Provinsi selaku koordinator dan enabler pembangunan
bidang Cipta Karya.
1.1
KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Infrastruktur JangkaMenengah (RPIJM) adalah
rencana dan program pembangunaninfrastruktur tahunan dalam periode tiga
hingga lima tahun, yangmensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur,
baik yangdilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun
olehmasyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencanadan
program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPIJMdioperasionalkan
melalui
RPIJM
Bidang
Cipta
Karya,
untukselanjutnya
dilaksanakan
pembangunannya oleh seluruh pelakupembangunan Bidang Cipta Karya.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 12
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Gambar 1.1 Kedudukan Renstra Ditjen Cipta Karya Terhadap RPJMD, RAD
Gerakan Nasional 100-0-100dan RPIJM Bidang Cipta Karya
Arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk
Bidang
Cipta
Karya
yang
tercantum
pada
Perda
RTRWK,
Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung
merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK),
dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh\ sangat
penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana
pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci
melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program
strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 13
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam
hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Gambar 1.2 Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
1.2
MUATAN RPIJM
Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 11(delapan) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya
Bab 2 Profil Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti
batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi,
geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah. Selain itu
juga pada bab ini membahas mengenai kondisi urbanisasi dan juga isu
strategis Kabupaten/Kota.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 14
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Bab 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta
Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi
dokumen rencana seperti amanat pembangunan nasional(RPJPN, RPJMN,
MP3EI,
MP3KI,
KEK,
dan
Direktif
Presiden),amanat
peraturan
perundangan terkait Pembangunan BidangCipta Karya, serta amanat
internasional,
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(RTRW),
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan
dan
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
(RP2KP),
Rencana
Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM),
Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan
mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala
Kabupaten/Kota maupun kawasan.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 15
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan
kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan
sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL –
UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta
Karya serta berisikan analisis kemiskinan
Bab 5 Kerangka Strategis Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota,
profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta
Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan Dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan dan kerangka
regulasi Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga
aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan
rencana pengembangannya.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi
infrastruktur
Bidang
Cipta
Karya
seperti
rencana
pengembangan
permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana
pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan
lingkungan
permukiman (PLP).
Pada setiap
sektor
dijelaskan isu
strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah,
analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masingmasing sektor.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 16
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota
dan
matriks
keterpaduan
program
pada
kawasan
prioritas
Kabupaten/Kota.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 17
5.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan
dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah:
Pemerintah daerah diberikan
wewenang,
dan
kewajiban
hak
daerah
otonomi
daerah,
otonom untuk
yaitu
hak,
mengatur
dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal
ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan Pemerintah Pusat yaitu
politik
luar
negeri,
pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang
No.
33
Tahun
2004
Tentang
Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung
penyelenggaraan
otonomi
daerah, pemerintah
daerah
didukung
sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan,
Pendapatan
Lain
yang
Sah,
serta
Penerimaan
Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-1
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Peraturan
Pemerintah
No.
55
Tahun
2005
Tentang
Dana
Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum,
Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan
DBH
ditentukan
Keuangan.
melalui
rumus
Sedangkan DAK
yang
ditentukan Kementerian
digunakan untuk mendanai
kegiatan
khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional.
Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria
umum, criteria khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota:
Urusan
pemerintahan
yang
menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib
dan
urusan
pilihan.
Urusan
wajib
yang
menjadi kewenangan
pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang
berskala
kabupaten/kota
pekerjaan
meliputi
26
umum. Penyelenggaraan
urusan,
urusan
termasuk
bidang
pemerintahan
yang
bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal
dilaksanakan
Urusan
secara
wajib
diserahkan
bertahap
pemerintahan
kepada
daerah
dan
ditetapkan
yang merupakan
disertai
dengan
oleh Pemerintah.
urusan
sumber
bersama
pendanaan,
pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan
urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah:
Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah
Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-2
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada
pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam
melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:
a.
total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75%
penerimaan APBD tahun sebelumnya;
b.
memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk
mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit
2,5;
c.
persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d.
tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang
bersumber dari pemerintah;
e.
pinjaman
jangka
menengah
dan
jangka
panjang
wajib
mendapatkan persetujuan DPRD.
6.
Peraturan
Pemerintah
Presiden
No.
dengan Badan
67
Tahun
Usaha
2005
dalam
Tentang
Penyediaan
Kerjasama
Infrastruktur
(dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau
Kepala
Daerah
dapat
bekerjasama
dengan
badan
usaha
dalam
penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat
dikerjasamakan
minum,
dengan
infrastruktur
badan
usaha
airlimbah
adalah
permukiman
infrastruktur
dan
air
prasarana
persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan
Daerah
(dengan
perubahan
Permendagri
59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:
a.
Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-3
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
b.
Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung.
c.
Pembiayaan
Daerah
meliputi:
Pembiayaan
Penerimaan
dan
Pembiayaan Pengeluaran.
8.
Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian
PU
menyalurkan
DAK
untuk pencapaian
sasaran
nasional
bidang
Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang
Cipta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastruktur Air Minum
DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
system penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk
daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis
alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan
kemiskinan dan memenuhi sasaran/target Millenium Development
Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:
- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;
- Tingkat kerawanan air minum.
b. Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak
skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di
perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan
masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi
sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-4
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
- kerawanan sanitasi;
- cakupan pelayanan sanitasi.
9.
Peraturan
Menteri
PU
No.
14
Tahun
2011
tentang
Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenanangan
Pemerintah
dan Dilaksanakan
Sendiri:
Dalam
menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU
membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit
Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana
program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus
mengacu pada RPIJM bidang infrastruktur
disepakati.
Gubernur sebagai
wakil
ke-PU-an
yang
telah
Pemerintah mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam
rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas
sektor. Berdasarkan
peraturan
perundangan
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang
Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM meliputi:
Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada
Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana
Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB)
dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
provinsi/regional.
Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan
bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah
kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
kabupaten/kota.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-5
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama
pemerintah
dan
swasta
(KPS),
maupun
skema
Corporate
Social
Responsibility (CSR).
Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar
negeri.
Dana-dana
pengoperasian
tersebut
digunakan
untuk
belanja
pembangunan,
dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta
rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu,
dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu
sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi
peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
9.2 Profil APBD Kabupaten
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten Cianjur
selama 3-5
tahun terakhir
dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5
tahun terakhir.
Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah
sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-6
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Pengeluaran.
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia
dan
dilakukan
secara
bersama-sama
oleh
seluruh
tingkat
pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang
lebih terpadu, efisien, efektif, serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan
rendah sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan. Salah satu perwujudan
pembangunan
nasional
tersebut
adalah
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur permukiman yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu
sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan
sumber
daya
yang
sinergis
diharapkan
mampu
mengoptimalkan pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju
pertumbuhan
ekonomi
nasional,
penciptaan
lapangan
kerja,
dan
penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan
serta pengernbangan wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur
yang
dapat
mendukung
kebutuhan
ekonomi,
sosial
dan
lingkungan secara terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya
mengambil
inisiatif
untuk
mendukung
Provinsi,
Kabupaten/Kota untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang
dimaksud khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan Rencana
Program Investasi (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya perencanaan program
infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya RPIJM tersebut, Kabupaten/Kota
dapat menggerakan semua sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan
daerah,
mendorong
dalam
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
dan
1-7
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni
(livable).
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari
masing-masing
kegiatan
dan
kelayakan
spasialnya
sesuai
skenario
pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang yang ada, serta
kelayakan sosial dan lingkungannya. Disamping itu RPIJM yang akan disusun
daerah harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan kapasitas
kelembagaan dalam mendukung pelaksanaan program investasi yang telah
disusun.
Dengan
Demikian
Rencana
Program
Infrastruktur
Jangka
Kabupaten/Kota diharapkan dapat mengakomodasikan dan
Menengah
merumuskan
kebutuhan pembangunan kabupaten/kota, secara spesifik sesuai dengan
karakteristik
dan
potensi
masing-masing
kabupaten/kota
agar
dapat
mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan
peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat
dicapai.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Daerah Bidang
PU/ Cipta Karya diperlukan sebagai satu acuan dalam penyusunan perencanaan
program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur bidang PU/ Cipta
Karya yang berasal dari berbagai sumber baik APBN, APBD Provinsi maupun
APBD Kabupaten/ Kota. Dalam hal ini dana APBN lebih bersifat stimulan dan
Pemerintah Daerah diharapkan dapat berkontribusi dalam bentuk cost sharing/
joint program terhadap program – program kegiatan yang diusulkan untuk
mendapatkan dana dari APBN.
Disamping itu RPIJM disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi
kebutuhan
nyata
masyarakat
keuangan/
pendanaan
dan
dengan
mempertimbangkan
kelembagaan
dalam
memenuhi
kemampuan
kebutuhan
pembangunan, mempertimbangkan aspek kelayakan program masing – masing
sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta
kelayakan sosial dan lingkungan.
Secara ringkas, latar belakang perlunya penyusunan dokumen ini adalah :
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-8
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
1. Perlunya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah;
2. Perlunya pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara
lebih cerdas, terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan
berkelanjutan.
3. Sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran
pembangunan Bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten/ Kota
4. Mendorong pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dalam
rangka
memacu
pertumbuhan
Kabupaten/
Kota
dan
pemerataan
pembangunan
5. Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta
Karya
sebagaimana
Menengah
Nasional
dimaksud
(RPJMN)
dalam
Rencana
2004-2009
Pembangunan
dan
seterusnya
Jangka
maupun
Millennium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yang akan datang.
Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang PU/Cipta
Karya atau disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta
dokumen
rencana
kerjasama
pembangunan
Karya merupakan
infrastruktur (Infrastruktur
Development Plan: IDD) di Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen
politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM
merupakan dokumen teknis kelayakan program (feasibility Study) untuk
rencana pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya.
Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh
ahlinya), namun
tetap
menekankan
proses
partisipasi
melalui
dialog
kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain
pada tahap
penyusunan
rencana
pembangunan
Kabupaten/Kota
dan
melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun pihakpihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan
program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat
sektoral dan
terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak
sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah.
Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke
dalam Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1-9
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Karawang dan Kabupaten Subang disebelah utara, disebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, disebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan
Kabupaten
Bogor; dan disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Cianjur. Lokasinya yang berada pada titik temu tiga koridor utama
lalu lintas, yaitu Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung, dan PurwakartaCirebon membuat lokasi kabupaten ini sangat strategis.
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan
pemerintah
daerah,
memberikan
manfaat
dengan
cara
yang
yang
terpadu,
sebesar-besarnya
bagi
efisien,
efektif,
seluruh
serta
masyarakat,
termasuk di Kabupaten Purwakarta. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
merupakan
satu
kesatuan
tata
cara
perencanaan
pembangunan
untuk
mewujudkan pembangunan nasional tersebut, yang menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah
dengan melibatkan masyarakat.
Bidang
Cipta
Karya/Permukiman
merupakan
salah
satu
bidang
dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional yang diperlukan untuk mewujudkan
bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Peran
pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial
ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa
permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan
yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu
memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor
terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa
sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 10
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama,
antara
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
serta
Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia
usaha.
Pemerintah Pusat
berperan dalam pengaturan, pembinaan,
dan
pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki
peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan
Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan
Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan
desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan
kualitas lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya,
Kementerian
Pekerjaan
Umum,
mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya
mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota, termasuk di
Kabupaten Purwakarta. RPIJM Bidang Cipta Karya akan disusun oleh Pemerintah
Kabupaten,
dalam
hal
ini
pemerintah
Kabupaten
Purwakarta,
dengan
mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik
kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan
inklusif,
diharapkan
keterpaduan
pembangunan
Bidang
Cipta
Karya
di
Kabupaten Purwakarta dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah, sehingga
diharapkan untuk setiap permasalahan dan tantangan pembangunan yang akan
dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan akan dapat ditentukan agenda, sasaran
serta program pembangunan yang juga harus bersifat lintas kaitan dan lintas
koordinasi. Oleh karena itu RPIJM bidang Cipta Karya merupakan suatu sistem
perencanaan yang dapat memecahkan masalah bidang Cipta Karya di daerah
yang lebih sistematis dan konsisten.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 11
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah Provinsi dalam
mendampingi
dan
memfasilitasi
pembangunan
kabupaten/kota,
sebagai
perwujudan peran dan fungsi koordinasi serta pembinaan teknis dalam
penyelenggaraan
pembangunan
bidang
Cipta
Karya
di
Kabupaten/Kota
khususnya di Kabupaten Karawang.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPUM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Karawang ini adalah tersusunnya
RPUM Kabupaten Karawang Bidang PU/Cipta Karya yang sesuai dengan
kebutuhan nyata daerah dan rencana pengembangan wilayah dengan dukungan
peran Pemerintah Provinsi selaku koordinator dan enabler pembangunan
bidang Cipta Karya.
1.1
KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Infrastruktur JangkaMenengah (RPIJM) adalah
rencana dan program pembangunaninfrastruktur tahunan dalam periode tiga
hingga lima tahun, yangmensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur,
baik yangdilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun
olehmasyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencanadan
program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPIJMdioperasionalkan
melalui
RPIJM
Bidang
Cipta
Karya,
untukselanjutnya
dilaksanakan
pembangunannya oleh seluruh pelakupembangunan Bidang Cipta Karya.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 12
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Gambar 1.1 Kedudukan Renstra Ditjen Cipta Karya Terhadap RPJMD, RAD
Gerakan Nasional 100-0-100dan RPIJM Bidang Cipta Karya
Arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk
Bidang
Cipta
Karya
yang
tercantum
pada
Perda
RTRWK,
Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung
merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK),
dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh\ sangat
penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana
pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci
melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program
strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 13
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam
hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Gambar 1.2 Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
1.2
MUATAN RPIJM
Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 11(delapan) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya
Bab 2 Profil Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti
batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi,
geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah. Selain itu
juga pada bab ini membahas mengenai kondisi urbanisasi dan juga isu
strategis Kabupaten/Kota.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 14
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Bab 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta
Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi
dokumen rencana seperti amanat pembangunan nasional(RPJPN, RPJMN,
MP3EI,
MP3KI,
KEK,
dan
Direktif
Presiden),amanat
peraturan
perundangan terkait Pembangunan BidangCipta Karya, serta amanat
internasional,
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(RTRW),
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan
dan
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
(RP2KP),
Rencana
Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM),
Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan
mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala
Kabupaten/Kota maupun kawasan.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 15
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan
kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan
sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL –
UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta
Karya serta berisikan analisis kemiskinan
Bab 5 Kerangka Strategis Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota,
profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta
Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan Dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan dan kerangka
regulasi Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga
aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan
rencana pengembangannya.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi
infrastruktur
Bidang
Cipta
Karya
seperti
rencana
pengembangan
permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana
pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan
lingkungan
permukiman (PLP).
Pada setiap
sektor
dijelaskan isu
strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah,
analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masingmasing sektor.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 16
BAB 5 KERANGKA STRATEGIS PENDANAAN
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota
dan
matriks
keterpaduan
program
pada
kawasan
prioritas
Kabupaten/Kota.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 17