Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi Protista semester gasal di Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X MIPA 1
SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Bethista Sukma Cahyaningtyas
141434018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh
harapannya pada TUHAN.”
(Yeremia 17:7)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus Kristus
 Alm. Papaku, Sukarman dan Mamaku, Magdalena Kusuma Wardani
 Adikku, Anggara Sukma Yuwana
 Segenap keluarga tercinta
 Agustian Bandaso dan keluarga
 Sahabat-sahabat yang ku kasihi (Biogaul) dan semua yang selalu
mendoakan dan memberiku semangat
 Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi
 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
 Keluarga besar GKI Gejayan

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTU

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(PBL) PADA MATERI PROTISTA SEMESTER GASAL DI KELAS X
MIPA 1 SMA NEGERI 2 NGAGLIK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2018/2019
Bethista Sukma Cahyaningtyas
Universitas Sanata Dharma
2019
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru
Biologi SMA Negeri 2 Ngaglik , rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada
materi Protista disebabkan karena pembelajaran masih didominasi oleh guru
dengan ceramah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
pada materi Protista di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan
dalam dua siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 dengan
subyek penelitian sebanyak 29 siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik
Yogyakarta. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes, lembar
observasi, dan kuesioner. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL belum
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di mana rata-rata hasil belajar pada
siklus I sebesar 40,2 dan siklus II sebesar 39,0 dengan skor n-gain = -1,8. Model
ini belum meningkatkan hasil belajar afektif siswa juga di mana siklus I 75%
termasuk kategori sedang dan 25% termasuk kategori rendah dan pada siklus II
25% termasuk kategori sedang, 63% termasuk kategori rendah, dan 13% termasuk
kategori tinggi. Model ini juga belum meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu
pada siklus I sebesar 55% termasuk kategori tinggi dan 45% termasuk kategori
sedang dan pada siklus II 31% termasuk kategori tinggi dan 69% termasuk
kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran
Problem Based Learning pada pada materi Protista belum meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta.
Kata kunci: problem based learning, hasil belajar kognitif, hasil belajar kognitif,
motivasi belajar, materi Protista.
ABSTRAK


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) LEARNING
MODEL IN THE ODD SEMESTER PROTISTA MATERIAL IN CLASS X
MIPA 1 IN SENIOR HIGH SCHOOL 2 NGAGLIK YOGYAKARTA IN
THE ACADEMIC YEAR 2018/2019
Bethista Sukma Cahyaningtyas
Sanata Dharma University
2019

ABSTRACT
Based on the observations and interviews conducted with Biology
teachers at SMA Negeri 2 Ngaglik, the low motivation and student learning
outcomes in Protista material were caused because learning was still dominated
by teachers with lectures. This study aims to improve student motivation and
learning outcomes by applying the Problem Based Learning learning model in
Protista material in class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.

This type of research is Classroom Action Research conducted in two
cycles. The study was conducted in November 2018 with the subjects of the study
were 29 students of class X MIPA 1 Ngaglik 2 Public High School Yogyakarta.
The data collection instruments used were test questions, observation sheets, and
questionnaires. Data are analyzed qualitatively and quantitatively.
The results showed that the application of the PBL model did not
improve students' cognitive learning outcomes where the average learning
outcomes in the first cycle were 40.2 and the second cycle was 39.0 with the score
n-gain = -1.8. This model has not improved the affective learning outcomes of
students also where the first cycle of 75% is in the medium category and 25% is in
the low category and in the second cycle 25% is in the moderate category, 63% is
in the low category and 13% is in the high category. This model also has not
increased student learning motivation, namely in the first cycle of 55% including
the high category and 45% including the medium category and in the second cycle
31% including the high category and 69% including the medium category. The
conclusion of this study is the Problem Based Learning learning model in the
Protista material has not increased the motivation and learning outcomes of
students of class X MIPA 1 in Senior High School 2 Ngaglik Yogyakarta.
Keywords: problem based learning, cognitive learning outcomes, cognitive
learning outcomes, learning motivation, Protista material.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih,
dan, karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi
Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019”.
Skripsi ini diajukan dan disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan ini, penulis menyadari
bahwa penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberikan kekuatan
kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orangtuaku alm. Sukarman dan Magdalena Kusuma Wardani dan

segenap keluarga yang selalu memberikan semangat, doa, bahkan support
yang terbaik untukku baik secara moril maupun materiil.
3. Ika Yuli Listyarini, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
dengan sabar membimbing dan membantu dalam penyusunan serta
penyelesaian skripsi ini.
4. Kuswantini, S.Pd, selaku guru Biologi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik yang telah membantu dalam mewujudkan penelitian ini sehingga
semuanya dapat berjalan dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi, PakTri, Pak Sulis, Pak Kris, Romo
Wir, Pak Tardhi, Bu Ika, Bu Nia, Bu Luisa, Bu Wiwid, Bu Nana, dan Bu
Ratna yang sudah mendidik dan membimbing penulis untuk belajar dengan
baik selama mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
6. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam segala proses.
7. Agustian Bandaso beserta keluarga yang selalu memberikan support, doa,
dan saran-saran yang membangun.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


8. Sahabat-sahabatku, Biogaul (Karisma, Cephin, Agata, Ebi, Erna, Viany,
Estin, Merry, dan Jeane), komunitas Siap Tempur II, Septa, kak Kristin, Jill,
DFJ, Tim Doa Pemuda GKI Gejayan, serta keluarga besar GKI Gejayan yang
tidak henti-hentinya membantu, mendoakan, dan menyemangati saya.
9.

Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi 2014 atas dinamika dan
semangatnya.

10. Siswa-siswi kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah membantu
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
11. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini
dapat menjadi inspirasi maupun alat bantu bagi seluruh pendidik agar dapat
dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan metode atau model
pembelajaran di dalam kelas.

Penulis


x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN............................................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................................ vii
ABSTRACT....................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A.

Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C.

Batasan Masalah ..................................................................................................... 4

D.

Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

E.

Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 6
A.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................................................... 6

B.

Motivasi Belajar ...................................................................................................... 8

C.

Hasil Belajar.......................................................................................................... 15

D.

Model Pembelajaran Problem Based Learning .................................................... 16

E.

Materi Protista ....................................................................................................... 19

F.

Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 19

G.

Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21

H.

Hipotesis ............................................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 24
A.

Jenis Penelitian...................................................................................................... 24

B.

Setting Penelitian .................................................................................................. 24

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C.

Rancangan Penelitian ............................................................................................ 25

D.

Instrumen Penelitian ............................................................................................. 29

E.

Analisis Data ......................................................................................................... 33

F.

Indikator Keberhasilan .......................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 40
A.

Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 40

B.

Analisis Data ......................................................................................................... 60

C.

Pembahasan........................................................................................................... 63

D.

Keterbatasan Penelitian ......................................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 72
A.

Kesimpulan ........................................................................................................... 72

B.

Saran ..................................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 74
LAMPIRAN...................................................................................................................... 77

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ............ 18
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Hasil Belajar Aspek Afektif .................................................. 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal .......................................... 32
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Akhir ......................................... 32
Tabel 3.4 Kriteria Gain Ternormalisasi menurut Hake (1999) ............................. 35
Tabel 3.5 Penetapan Skor Ranah Afektif .............................................................. 36
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif .............................. 36
Tabel 3.7 Penetapan Skor Kuisioner ..................................................................... 37
Tabel 3.8 Pedoman Skor Motivasi Siswa ............................................................. 38
Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus I ........................................................................ 47
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siswa Siklus I .............................................................. 48
Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I .......................................... 49
Tabel 4.4 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I terhadap Aspek ARCS .... 49
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II ...................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Post Test Siswa Siklus II ............................................................. 57
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II......................................... 57
Tabel 4.8 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II terhadap Aspek ARCS ... 58

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 22
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart ............ 25
Gambar 4.1 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan
pertama ............................................................................................ 44
Gambar 4.2 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar............................................................................................... 45
Gambar 4.3 Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya45
Gambar 4.4 Gambar yang ditampilkan pada kegiatan apersepsi pertemuan kedua
......................................................................................................... 53
Gambar 4.5 Gambar yang ditampilkan untuk menarik perhatian siswa dalam
belajar............................................................................................... 53
Gambar 4.6 Gambar yang ditampilkan untuk mengorientasi siswa pada masalah 54
Gambar 4.7 Suasana kelas saat post test siklus II dan salah satu kelompok yang
kurang tertib dan tenang saat mengerjakan post test ....................... 55
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kognitif Siswa dan Selisih Skor Ngain terhadap Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ....... 60
Gambar 4.9 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kelompok pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 61
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ............................................................................................ 62
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Aspek ARCS pada Siklus I dan Siklus II .... 63

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ............................................................................................... 77
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 84
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 ............................................................ 96
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 ............................................................ 99
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Post Test Siklus I ..................................................... 103
Lampiran 6 Soal Post Test I ................................................................................ 104
Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus I ................ 107
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Post Test II ............................................................... 110
Lampiran 9 Soal Post Test II ............................................................................... 111
Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Panduan Skoring Post Test Siklus II ............. 114
Lampiran 11 Lembar Observasi .......................................................................... 116
Lampiran 12 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Awal dan Akhir ................ 118
Lampiran 13 Kuesioner Motivasi Awal .............................................................. 119
Lampiran 14 Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................. 122
Lampiran 15 Data Nilai Post Test Siklus I dan Siklus II .................................... 125
Lampiran 16 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................. 126
Lampiran 17 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ............................................ 127
Lampiran 18 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 128
Lampiran 19 Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 131
Lampiran 20 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 1 oleh Siswa ................................. 134
Lampiran 21 Contoh Hasil Pengerjaan LKS 2 oleh Siswa ................................. 137
Lampiran 22 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test I oleh Siswa .................. 141
Lampiran 23 Contoh Hasil Pengerjaan Soal Post Test II oleh Siswa ................. 143
Lampiran 24 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Awal oleh Siswa .............. 146
Lampiran 25 Contoh Pengisian Kuesioner Motivasi Akhir oleh Siswa ............. 149
Lampiran 26 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus I ............................... 153
Lampiran 27 Contoh Pengisian Lembar Observasi Siklus II ............................. 155

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Biologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
pengetahuan alam atau sains yang mempelajari tentang makhluk hidup
beserta lingkungannya. Selama ini, penerapan pembelajaran Biologi
umumnya masih memiliki kendala yaitu kurangnya siswa dalam memahami
dan menyerap materi secara optimal. Kendala ini timbul karena pada
umumnya proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa di kelas
hanya menjadi penerima informasi yang disampaikan oleh guru tetapi siswa
sendiri seringkali masih belum benar-benar memahami apa yang disampaikan
oleh gurunya tersebut. Sebab, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh guru masih kurang efektif. Guru kurang mengaitkan
permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dengan pembelajaran di
sekolah. Akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar,
cenderung pasif di kelas, mudah bosan, kurang berpikir kreatif, dan bagi
mereka kegiatan pembelajaran pun terlihat kurang menarik untuk mereka
pelajari. Hal ini pun menyebabkan hasil belajar siswa pun menurun.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik, salah satu permasalahan yang dijumpai saat
pembelajaran adalah kurangnya motivasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan
kebanyakan siswa masih belum sadar arti penting belajar itu sendiri bagi
mereka. Selain itu, hal lain yang mendasari hal tersebut adalah pendapat
siswa pada umumnya yang mengatakan bahwa mereka terlalu lelah dan penat
mengikuti pembelajaran selama sehari. Apalagi sistem pembelajaran di
sekolah saat ini menggunakan sistem pembelajaran full day yang sangat
mempengaruhi motivasi belajar mereka. Kegiatan pembelajaran yang kurang
menarik pun turut menyebabkan siswa menjadi mudah bosan dan malas
belajar. Sehingga dampak yang dihasilkan sangat berpengaruh pada hasil

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

belajar mereka. Hal lainnya disebabkan oleh karena dalam proses
pembelajaran guru masih menggunakan metode pembelajaran berupa
ceramah. Dari hasil wawancara guru pada pra penelitian, perolehan nilai
untuk materi Protista pada tahun ajaran sebelumnya hanya 40% siswa yang
dapat dikatakan tuntas. Adapun KKM SMA Negeri 2 Ngaglik untuk mata
pelajaran Biologi kelas X adalah 65.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26 Oktober 2019 siswa kelas
X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik diketahui selama proses pembelajaran
Biologi berlangsung terlihat pembelajaran didominasi oleh guru dengan
penyampaian materi berupa ceramah. Dalam proses pembelajaran tersebut
juga terlihat masih banyak siswa yang ramai, berjalan-jalan di dalam kelas,
kurang aktif, dan hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan penjelasan
guru di depan kelas. Siswa juga terlihat jarang melakukan tanya jawab
dengan guru meskipun guru beberapa kali memberikan kesempatan untuk
tanya jawab.
Guru juga selama ini dalam menyampaikan materi kurang
memberikan contoh-contoh kontekstual yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan
pemberian contoh-contoh kontekstual tersebut, siswa akan lebih terbantu
dalam memahami dan menyerap materi secara optimal. Apalagi jika contohcontoh kontekstual tersebut berkaitan dengan fenomena atau permasalahanpermasalahan yang biasa terjadi di lingkungan sekitar siswa atau lingkungan
yang lebih luas.
Berkaitan

dengan

hal-hal

di

atas,

diperlukan

suatu

model

pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menyajikan materi
pembelajaran Biologi khususnya Protista menjadi lebih menarik, atraktif, dan
interaktif serta model pembelajaran yang mampu menggerakkan siswa
menjadi lebih aktif dalam belajar. Bentuk penyajian materi Protista tersebut
dapat berupa analisis suatu permasalahan di lingkungan sekitar siswa seperti
misalnya, mengapa air kolam berwarna hijau, mengapa seseorang dapat
mengalami demam tinggi setelah digigit nyamuk, dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Dengan adanya bentuk penyajian materi tersebut, siswa akan lebih tertarik
untuk mengikuti pembelajaran dan rasa ingin tahu siswa juga akan
meningkat. Hal ini juga akan mengurangi siswa melakukan kegiatan yang
tidak perlu selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model yang
dapat digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning). Problem Based Learning merupakan suatu model
pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme
yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada masalah yang dipilih
(Suyitno, 2014). Melalui penggunaan model pembelajaran ini siswa akan
menjadi lebih mudah dalam belajar apabila dihadapkan pada berbagai macam
masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-harinya lalu mengaitkannya
dengan pembelajaran yang sudah diterima di kelas. Materi protista sendiri
adalah materi yang meliputi tentang organisme mirip hewan, tumbuhan serta
jamur. Karena materi ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
siswa, maka dengan adanya model pembelajaran yang demikian diharapkan
siswa bisa menjadi lebih optimal dalam memahami materi, aktif, tidak merasa
bosan saat mengikuti pembelajaran Biologi di kelas, dan hasil belajar siswa
pun menjadi meningkat.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada Materi Protista Semester Gasal di Kelas X MIPA 1
SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya
adalah:
“Bagaimana hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar berkaitan dengan hal-hal yang menggerakkan siswa
untuk mau belajar. Dalam penelitian ini kuesioner pembelajaran
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kemudian, model
pengukuran yang akan digunakan adalah model ARCS. Model ARCS
adalah suatu strategi yang dapat digunakan oleh guru untuk
meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Model ini
terdiri dari empat komponen yang akan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu dari awal hingga akhir pembelajaran.
Keempat komponen tersebut ialah Attention (perhatian), Relevamce
(kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).
Di dalam penelitian ini motivasi belajar siswa yang akan diteliti berkaitan
dengan kesiapan siswa dalam pembelajaran, keseriusan siswa, dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran (Fatimah dan Aziz A, 2013).
3. Hasil Belajar
Penilaian/evaluasi hasil belajar yang dilakukan terbatas pada penilaian
kognitif dan afektif saja, sebab dalam penelitian ini tidak dilakukan
praktikum sehingga penilaian secara psikomotorik tidak dilakukan.
4. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah protista
dengan

kompetensi

dasar

3.6

yaitu

mengelompokkan

Protista

berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan peranannya dalam
kehidupan dan 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai
peran Protista dalam kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

5. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kegiatan

yang

akan

dilakukan

adalah

siswa

belajar

dengan

diperhadapkan pada berbagai macam permasalahan tentang Protista yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan
pembelajaran yang sudah diterima di kelas.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
“Mengetahui hasil penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada materi Protista semester gasal di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.”
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Bagi Peneliti
Dapat menjadikan penelitian ini sebagai suatu pengalaman untuk bekal di
masa yang akan datang terutama dalam menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning.
2. Bagi Guru
Dapat menambah pengetahuan serta informasi mengenai model
pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Membantu siswa dalam memahami dan mempelajari materi Protista
secara

menyenangkan

dan

tidak

membosankan

sehingga

dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
4. Bagi Sekolah
Sebagai evaluasi dalam pengembangan pembelajaran yang pernah
dilakukan sebelumnya dengan mencoba inovasi yang baru seperti
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Arikunto (2002) melalui papapan penggabungan definisi dari tiga kata
yakni, Penelitian + Tindakan + Kelas menjelaskan PTK sebagai berikut.
1. Penelitian dijelaskan sebagai kegiatan dalam mencermati objek
menggunakan aturan metodologi tertentu yang bertujuan untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan dijelaskan sebagai suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang mana di dalam penelitian berupa rangkain
siklus kegiatan.
3. Kelas dijelaskan sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Berdasarkan penggabungan pengertian ketiga kata tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan
terhadap

kegiatan

belajar

berupa

sebuah

tindakan

yang

sengaja

dimunculkandan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa.
Penelitian Tindakan Kelas diperkenalkan pertama kali oleh ahli
psikologi sosial asal Amerika, Kurt Lewin pada 1946.

Inti gagasannya

kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli lainnya seperti Stephen Kemmis,
Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan lainnya. Jenis penelitian ini
sebenarnya dapat dilakukan di dalam bidang selain pendidikan seperti bidang
manajemen, kesehatan, pengembangan organisasi, dan lain sebagainya.
Hanya saja di dalam bidang pendidikan, penelitian ini dapat dilakukan pada
skala makro maupun mikro. Biasanya untuk skala mikro dilakukan di dalam
6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

kelas pada saat berlangsungnya suatu kegiatan belajar-mengajar untuk suatu
pokok bahasa tertentu pada suatu mata pelajaran.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Dengan demikian, PTK
merupakan tugas dan tanggungjawab guru terhadap kelasnya sehingga ketika
guru mau dan mampu melaksanakan PTK terdapat manfaat yang dapat
dipetik oleh guru terkait dengan komponen pembelajaran. Manfaat tersebut
antara lain adalah:
1. Sebagai inovasi dalam pembelajaran
2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas
3. Sebagai peningkatan profesionalisme guru
Ditinjau dari karakteristiknya, PTK memiliki karakteristik antara lain:
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi dalam melakukan refleksi
4. Memiliki tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
instruksional
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah beberapa siklus

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
PTK dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Model yang dikembangkan oleh
Stephen Kemmis dan Mc Taggart ini tampak masih begitu dekat dengan
model yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena
dalam satu siklus terdiri dari empat komponen seperti yang dilakukan oleh
Kurt Lewin yang meliputi Perencanaan (Planning), Aksi/Tindakan (Acting),
Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Hanya saja, pada model
Stephen Kemmis dan Mc Taggart setelah suatu siklus selesai dilakukan,
khususnya setelah adanya refleksi, kemudian dilakukan perencanaan ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

yang dilakukan pada siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan
beberapa kali siklus (Aqib, 2006).
.
B. Motivasi Belajar
Pada umumnya, seseorang seringkali mengaitkan kata “motif” dengan
kata “motivasi” untuk menjelaskan alasan seseorang melakukan sesuatu. Kata
“motif” ini, biasanya diartikan sebagai upaya untuk mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Selain itu, motif juga diartikan sebagai penggerak yang
ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga motivasi dapat disimpulkan sebagai
daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar
dapat mencapai tujuannya (Sardiman, 2008). Motivasi sendiri sangat
berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa di dalam kelas terutama untuk
mencapai tujuan belajar siswa.
Menurut Kurniasih (2012) dalam jurnalnya, motivasi belajar diartikan
sebagai alat penguat atau daya pendorong seseorang/siswa untuk membangun
keinginan kuat di dalam dirinya agar dapat belajar aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka merubah perilakunya baik dalam
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dengan demikian, motivasi
belajar menjadi salah satu faktor terpenting bagi berlangsungnya proses
pembelajaran yang efektif di dalam kelas, sebab dengan adanya motivasi
belajar siswa menjadi tergerak untuk melakukan kegiatan belajar. Selain itu,
motivasi juga menjamin siswa untuk tetap belajar untuk mencapai tujuan atau
cita-citanya (Sardiman, 2008).
Seperti yang sudah diuraikan di atas sebelumnya bahwa motivasi
belajar pada siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran khususnya
untuk mencapai cita-citanya yaitu salah satunya dengan mendapatkan hasil
belajar yang optimal. Sehingga untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal
tersebut dibutuhkan adanya motivasi tepat. Semakin tepat motivasi yang
diberikan, maka akan semakin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar para siswa. Sehubungan
dengan hal tersebut, motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi berfungsi sebagai penggerak
atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
(Sardiman, 2008).
Setiap siswa memiliki dorongan tersendiri untuk mau belajar. Hal
tersebut dapat dilihat dari motivasi yang dimiliki oleh setiap individunya.
Berikut merupakan ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam belajar,
menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1. Adanya hasrat serta keinginan untuk berhasil.
2. Adanya semangat dan kebutuhan dalam belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita di masa depan.
4. Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan yang kondusif yang memungkinkan siswa untuk
belajar dengan baik.
Apabila seorang siswa memiliki ciri-ciri seperti di atas maka, dapat
dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Seorang
siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki ciri-ciri yang
sangat berbeda dengan seorang siswa yang memiliki motivasi yang rendah.
Motivasi belajar sendiri terdiri dari dua macam yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalam jurnal Danar (2012) motivasi
intrinsik adalah motivasi yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang
tanpa adanya pengaruh dari luar yang bertujuan untuk mendorong seseorang
melakukan suatu kegiatan. Semakin kuat motivasi yang dimiliki, maka akan
semakin kuat juga langkah seseorang untuk mencapai tujuannya. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk mencapai sesuatu yang diberikan
oleh orang lain. Dengan demikian peran guru dan orang tua sangat
dibutuhkan untuk mendorong siswa agar tetap memiliki motivasi belajar
dengan memberikan semangat dan sikap positif.
Motivasi belajar seorang siswa juga tidak terlepas dari faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Revianandha (2013) dalam jurnalnya,
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasannya:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang dipengaruhi dari dalam diri
seseorang. Faktor internal ini meliputi faktor fisik (nutrisi (gizi),
kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama panca indera)) dan faktor
psikologis (berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau pun
yang menghambat aktivitas belajar pada siswa). Faktor internal yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah faktor psikologis.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan.
Faktor eksternal ini meliputi faktor non-sosial (meliputi keadaan udara
(cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi,
bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau
fasilitas belajar) dan faktor sosial (meliputi faktor manusia (guru,
konselor, dan orang tua), baik yang hadir secara langsung maupun tidak
langsung (foto atau suara)). Faktor eskternal yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah faktor sarana dan prasarana, faktor sosial, dan faktor
baik yang hadir secara langsung maupun tidak langsung
Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar
dengan cara yang menyenangkan seperti bersikap ramah, memberikan
perhatian kepada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Dari penjelasan di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar sangat
besar pengaruhnya terhadap hasil usaha seseorang. Apabila usaha yang
dilakukan siswa bersifat positif, menunjang serta berorientasi pada kegiatan
belajar, maka motivasi belajar tersebut akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Dibutuhkan beberapa hal yang dapat digunakan sebagai cara untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa yang di antaranya adalah sebagai
berikut (Sardiman, 2008) :
1. Memberi Angka
Siswa pada umumnya mengetahui hasil belajarnya melalui nilai yang
diperolehnya berupa angka yang diberikan oleh gurunya. Siswa yang
mendapatkan nilai yang baik akan termotivasi untuk belajar lebih giat
lagi sedangkan siswa yang nilainya masih kurang baik mungkin akan
frustasi atau malah menjadikannya sebagai pendorong motivasi untuk
belajar lebih giat lagi. Dengan begitu pemberian nilai yang baik bagi
siswa berpengaruh terhadap motivasi siswa yang bersangkutan untuk
belajar.
2. Hadiah
Hadiah yang dimaksud dalam hal ini adalah pemberian hadiah kepada
siswa yang mendapatkan atau menunjukkan prestasi belajar yang baik.
Hadiah ini dapat dikatakan sebagai motivasi bagi siswa yang berprestasi.
Namun, hadiah tidak selalu demikian untuk siswa yang masih kurang
prestasinya. Justru mereka akan merasa tidak senang sehingga pemberian
hadiah ini pun tidak selalu bisa menimbulkan motivasi bagi siswa.
3. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong siswa dalam belajar. Namun, persaingan secara individual
akan menimbulkan pengaruh yang kurang baik seperti rusaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, atau persaingan antar
kelompok belajar.
4. Ego-involvement
Ego-involvement adalah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting
bagi siswa karena dapat menumbuhkan kesadaran siswa betapa
pentingnya tugas-tugas di sekolah dan mampu menerimanya sebagai
tantangan sehingga dengan demikian mereka akan berusaha keras untuk
menjaga harga dirinya agar dapat mencapai prestasi yang baik sebab,
tugas yang diselesaikan dengan baik adalah simbol kebanggaan dan
harga diri.
5. Memberi Ulangan
Siswa seringkali akan menjadi lebih giat belajar apabila mengetahui akan
ada ulangan. Pemberian ulangan merupakan salah satu sarana yang
bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar. Namun, harus diketahui
oleh guru juga bahwa pemberian ulangan yang terlalu sering

dapat

mengakibatkan siswa mudah bosan karena terlalu seringnya pemberian
ulangan tersebut dan bersifat rutinitas. Untuk itu, guru harus terbuka
kepada siswanya apabila akan diadakan ulangan.
6. Mengetahui Hasil
Ketika siswa mengetahui bahwa hasil belajar yang didapatkan
mengalami peningkatan/kemajuan, hal ini akan mendorong siswa untuk
terus belajar lebih giat lagi. Dengan begitu, siswa memiliki harapan
bahwa hasilnya akan selalu meningkat.
7. Pujian
Pujian yang diberikan kepada siswa terhadap hal-hal yang telah
dilakukannya dengan berhasil akan besar manfaatnya bagi siswa karena
sebagai pendorong belajar baginya. Pemberian pujian ini pun akan
menimbulkan perasaan senang dan puas bagi siswa yang bersangkutan.
8. Hukuman
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah
dengan pemberian hukuman. Hukuman yang diberikan dalam hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

adalah sebagai reinforcement yang negatif apabila hukuman diberikan
secara tepat dan bijak sehingga dapat menjadi alat motivasi bagi siswa.
Oleh karena itu, guru harus benar-benar memahami prinsip-prinsip
pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti adanya unsur kesengajaan untuk belajar atau
ada maksud untuk belajar. Apabila dalam diri siswa terdapat hasrat untuk
belajar, itu artinya dalam dirinya terdapat motivasi untuk belajar
sehingga apabila hal tersebut ada dalam diri siswa tersebut maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
10. Minat
Minat sangat erat hubungannya dengan motivasi. Motivasi ini akan
muncul karena ada kebutuhan, begitu pun dengan minat sehingga
tepatlah apabila minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa adalah
alat motivasi yang sangat penting. Karena dengan memahami tujuan
tersebut akan timbullah gairah untuk terus belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal yang akan digunakan untuk
menumbuhkan motivasi belajar dalam penelitian ini antara lain lebih
difokuskan pada pemberian angka, hadiah, memberikan ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hasrat untuk belajar, dan minat.
Prinsip-prinsip dari motivasi belajar antara lain Attention (perhatian),
Relevamce (kegunaan), Confidance (kepercayaan diri), dan Satisfaction
(kepuasan). Prinsip-prinsip ini biasa dikenal dengan prinsip-prinsip motivasi
model

ARCS.

Prinsip-prinsip

tersebut

sangatlah

penting

untuk

mempertahankan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut adalah indikator dari keempat komponen tersebut (Setyaningsih,
2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

1. Attention (perhatian)
Perhatian merupakan dorongan rasa ingin tahu siswa yang disebabkan
karena adanya rangsangan dari elemen-elemen yang baru/unik/lain
dengan yang sudah ada. Pencapaian untuk komponen ini dapat dilihat
dalam indikator seperti perhatian siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung, adanya ketertarikan siswa terhadap tujuan dan isi dari
pelajaran yang akan dipelajari, dan kemauan untuk mempelajari materi
pelajaran.
2. Relevance (relevansi)
Relevansi merupakan adanya suatu hubungan yang ditunjukkan antara
materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Indikator
pencapaian pada komponen ini meliputi adanya kesadaran siswa terhadap
manfaat mempelajari materi dan siswa mampu menghubungkan materi
dengan keadaan nyata.
3. Confidance (kepercayaan diri)
Kepercayaan diri adalah keadaan di mana siswa merasa mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Indikator pencapaiannya meliputi
kemauan siswa dalam mempelajari isi materi pelajaran, kemauan siswa
berlatih dan bekerja keras, memiliki usaha untuk menyelesaikan masalah
dengan kemampuan sendiri, dan kesadaran siswa untuk tidak mencontek.
4. Satisfaction (kepuasan)
Keberhasilan

siswa

dalam

mencapai

suatu

tujuan

yang

akan

menghasilkan kepuasan. Dengan keberhasilan tersebut siswa akan
termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Indikator pencapaiannya
meliputi kepuasan siswa dalam memecahkan masalah, kepuasan siswa
dalam keberhasilan menemukan solusi, serta kepuasan peserta didik
memperoleh nilai baik.
Untuk itu, berdasarkan penjelasan prinsip-prinsip di atas, kelima
prinsip tersebut akan digunakan dalam penelitian ini untuk membantu melihat
peningkatan motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

C. Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu interaksi seseorang terhadap lingkungannya
yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan
sebagai terjadinya peningkatan atau pengembangan diri menjadi lebih baik
dari sebelumnya yang berawal dari tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2007).
Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan evaluasi atau penilaian yang
merupakan proses tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi atau
penilaian ini disebut dengan hasil belajar. Dengan demikian, guru dapat
mengetahui seberapa jauh siswa memahami dan menangkap materi yang telah
diberikan sehingga guru pun dapat menentukan strategi pembelajaran yang
lebih baik.
Menurut Bejamin S. Bloom, hasil belajar meliputi tiga aspek di
antaranya adalah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Jihad dan Haris, 2013).
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir. Lalu ranah
afektif mencakup watak perilaku, seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan
moral. Sedangkan ranah psikomotorik berhubungan dengan aktivitas fisik
seperti halnya menulis, melompat, dan sebagainya (Ratnawulan, 2015).
Dalam penelitian ini aspek yang akan dinilai adalah pada aspek kognitif dan
afektif saja karena mengingat dalam penelitian ini tidak dilakukan praktikum
sehingga penilaian psikomotorik tidak dilakukan.
Hasil belajar yang dicapai siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa dan faktor internal
yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Faktor internal sendiri merupakan
faktor yang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
Seperti yang dijelaskan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan sisanya sebesar 30% dipengaruhi
oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, faktor lain yang menjadi
pengaruh hasil belajar siswa adalah motivasi belajar, minat dan perhatian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya
pengaruh dari dalam diri siswa ini merupakan hal yang wajar dan logis sebab
siswa juga harus merasakan kebutuhan untuk belajar dan berprestasi
(Sudjana, 2000). Berdasarkan penjelasan tersebut, kedua faktor digunakan
dalam penelitian ini.
D. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik
konstruktivisme yang di mana dalam fokus pembelajarannya adalah pada
masalah yang dipilih. Sehingga siswa tidak hanya mempelajari konsepkonsep yang berhubungan dengan masalah saja tetapi juga metode ilmiah
untuk memecahkan masalah tersebut (Suyitno, 2014). Karakteristik model
pembelajaran Problem Based Learning menurut Hamdayama (2014) adalah:
1. Belajar dimulai dengan satu masalah.
2. Memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata
siswa.
3. Mengorganisasikan pelajaran seputar masalah, bukan seputar disiplin
ilmu.
4. Memberikan tanggungjawab yang besar kepada siswa dalam membentuk
dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
5. Menggunakan kelompok kecil.
6. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah mereka pelajari
dalam bentuk produk atau kinerja.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
PBL dimulai dengan adanya masalah yang nyata dalam kehidupan siswa yang
kemudian siswa memperdalamnya untuk memecahkan masalah tersebut.
Dewey dalam buku Hamdayama (2014) menjelaskan bahwa terdapat
enam langkah atau tahapan dalam model pembelajaran Problem Based
Learning. Berikut adalah tahapan-tahapannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang
akan dipecahkan.
2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah dari
berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan masalah sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa
menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil
pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Model pembelajaran PBL ini dikembangkan untuk membantu siswa
mengembang

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika pada materi faktorisasi suku Aljabar di kelas VIII B semester gasal SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2013/2014.

2 11 185

Efektivitas pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas X SMA PGRI 1 Temanggung pada materi GLBB.

0 6 180

Pengembangan Modul Pembelajaran Materi Geometri Kelas X Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Di SMA Negeri 1 Purwodadi.

0 0 17

Pengembangan silabus dan materi pembelajaran menyimak kritis dengan media rekaman berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk siswa kelas X semester I SMA Negeri 2 Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

0 1 213

Pengembangan silabus dan materi pembelajaran menulis narasi untuk siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 berdasarkan pendekatan komunikatif - USD Repository

0 0 147

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ekonomi : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 241

Pengembangan instrumen penilaian pembelajaran menyimak integratif siswa kelas XI semester 2 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

1 3 357

Pengembangan instrumen penilaian pembelajaran berbicara secara integratif siswa kelas XI semester 2 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 258

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together pada pembelajaran materi peluang di kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 240

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 10 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 - USD Repository

1 4 194