KONSEP KELUARGA SAKINAH MENURUT MUALLAF DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Keluarga Muallaf di Salatiga) - Test Repository

  KONSEP KELUARGA SAKINAH MENURUT MUALLAF DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus Keluarga Muallaf di Salatiga) SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh:

  Futmasepta Fanya Ulinnuha NIM : 21113038

  JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

  

KONSEP KELUARGA SAKINAH MENURUT MUALLAF

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

(Studi Kasus Keluarga Muallaf di Salatiga)

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh:

  Futmasepta Fanya Ulinnuha NIM : 21113038

  

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988 Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

  ب

  ṣ

  س

  Sin S Es

  ش

  Syin Sy es dan ye

  ص

  Sad

  es (dengan titik di bawah)

  ز

  ض

  Dad

  ḍ

  de (dengan titik di bawah)

  ط

  Ta‟ ṭ te (dengan titik di bawah)

  Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

  Zai Z Zet

  Ra‟ R Er

  Ba‟ B Be

  Ha‟ ḥ ha (dengan titik di bawah)

  ت

  Ta‟ T Te

  ث

  Sa‟ ṡ es (dengan titik di atas)

  ج

  Jim J Je

  ح

  خ

  ر

  Kha‟ Kh ka dan ha

  د

  Dal D De

  ذ

  Zal

  ẑ

  أ

  zet (dengan titik di atas)

  ظ

  Ditulis

  ھ

  Ha‟ H H

  ء

  Hamzah Apostrop

  ي

  Ya‟ Y Ye B.

   Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap ةد ّدعتم

  muta’addidah ة دع

  و

  Ditulis

  ‘iddah C.

   Ta’ Marbutah

  Semua

  ta’ marbutah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata

  tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang “al”). Ketetntuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya.

  ةمكح

  Wawu W W

  Nun N En

  Za‟

  Fa‟ F Ef

  ẓ

  zet (dengan titik di bawah)

  ع

  „ain „ Koma terbalik di atas

  غ

  Gain G Ge

  ف

  ق

  ن

  Qaf Q Qi

  ك

  Kaf K Ka

  ل

  Lam L El

  م

  Mim M Em

  Ditulis Hikmah

  Ditulis

  ‘illah ةّلع

  Ditulis karamah al-

  auliya’ ءايلولأا ةمارك D. Vokal Pendek Dan Penerapannya

  Fathah Ditulis A

  َ

  Kasrah -------- ------- Ditulis

  I َ

  • Dammah Ditulis U

  َ

  Fathah Ditulis

  fa’ala لّعف

  Kasrah Ditulis Zukira

  ركذ

  Dammah Ditulis Yazhabu

  بهذي E. Vokal Panjang

  1. Ditulis A Fathah + alif

  Ditulis Jahiliyyah

  ةّيلهاج

  2. Ditulis A Fathah + ya‟ mati

  Ditulis Tansa

  ىست

  3. Ditulis

  I Kasrah + ya‟ mati

  Ditulis Karim

  ميرك 4.

  Dammah + wawu Ditulis U mati Ditulis Furud

  ضورف F. Vokal Rangkap

  1. Ditulis Ai Fathah + ya‟ mati

  Ditulis Bainakum

  مكنيب

  2. Ditulis

  Au

  Fathah + wawu

  mati Ditulis Qaul

  لوق G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrop

  Ditulis

  a’antum متنأأ

  Ditulis

  u’iddat تّدعأ

  Ditulis

  la’in syakartum متركشنئل H. Kata Sandang Alif + Lam 1.

  Bila diikuti huruf qamariyyah maka ditulis dengan huruf awal “al” Ditulis al-

  Qur’an نأرقلا

  Ditulis al-Qiyas

  سايقلا 2.

  Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama

  syamsiyyah tersebut

  Ditulis as-

  Sama’ ءامّسلا

  Ditulis asy-Syams

  سمّشلا I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

  Ditulis menurut penulisannya: Ditulis zawi al-furud

  ضورفلاوذ

  Ditulis ahl as-sunnah

  ةّنّسلا لهأ

  

MOTTO

         

  Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

  (Q.S. Al- An’am : 162)            

  Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni- penghuni surga; penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.

  (Q.S. Al-Hasyr : 20)

“BILA KAU TAK TAHAN LELAHNYA BELAJAR, MAKA

KAU HARUS MENAHAN PERIHNYA KEBODOHAN”

  (Imam Asy- Syafi’i)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Bismillahirrohmanirrohim

  Dengan mengucap syukur alhamdulillah, kupersembahkan skripsi ini teruntuk orang-orang yang kusayangi: 1)

  Bapak dan Ibu tercinta, inspirator terbaik dalam hidupku yang tidak pernah lelah mendoakan dan menyayangiku. Terimakasih atas segala pengorbanan dan kesabaran untuk menghantarkanku sampai pada titik ini. 2)

  Kakak dan Adikku, Futmalia dan Futmaridho yang selalu memberikan semangat dan keceriaan di saat aku menghadapi kesulitan dalam mengerjakan penelitian ini. 3)

  Almamater IAIN Salatiga yang selalu berusaha memberikan pelayanan berkualitas. Semoga semakin berjaya dalam mencetak generasi yang rabbani.

  4) Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Syariah IAIN Salatiga yang tiada jemu memberikan bimbingan dan arahan akademik selama 4 tahun studiku ini.

  5) Teman-Teman HKI 2013 yang selalu setia menemaniku berjuang mencari ilmu dari titik 0. Kalian luar biasa!

  6) Jodoh Lauh Mahfuzhku yang saat ini sedang berusaha memantaskan diri.

  Semoga kelak kita bisa dipertemukan dalam keadaan berilmu dan penuh ketakwaan kepada Allah SWT, Sang Maha Cinta.

  7) Semua pihak terkait yang tidak dapat ku sebutkan satu persatu.

  

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul

  

“Konsep Keluarga Sakinah Menurut Muallaf Ditinjau Dari Hukum Islam

(Studi Kasus Keluarga Muallaf di Salatiga) , Jurusan Hukum Keluarga Islam

  (HKI), Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Tahun 2017 ini sesuai dengan prosedur dan waktu yang telah ditentukan.

  Penelitian skripsi ini sangat banyak memberikan manfaat bagi penulis, baik dari segi ilmu maupun pengalaman yang berharga. Dan tentunya terdapat pihak yang telah banyak memberikan kontribusi dalam dalam penyusunan skripsi ini. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak DR. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Bapak Sukron Ma‟mun, S.HI., M.Si. selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  4. Bapak Dr. Ilyya Muhsin S.HI., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

  5. Bapak Sukron Ma‟mun, S.HI., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi.

  6. Seluruh dosen dan staf pengajar Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah berkenan menyampaikan ilmu dan wacana baru selama penulis berada di bangku perkuliah.

  7. Seluruh karyawan dan staf bagian akademik Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah bersedia memberikan pelayanan prima selama penulis membutuhkan bantuan.

  8. Kedua orang tuaku yang tak tergantikan, Bapak H. Putut Gendroyono dan Ibu Hj. Nurul Rachmawati. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala rahmat, kebaikan dan kebahagiaan untuk bapak dan ibu berdua.

  9. Para keluarga muallaf (Bapak JK, Bapak BK, Bapak HD, Ibu IP, Ibu ES, dan Ibu YN) yang bersedia membagi cerita dan pengalaman hidup berumah tangga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman dan sahabat seperjuanganku Lia Wardah Nadhifah, Halimatul Sabrina, dan Iva Farida Rohmah. Terima kasih telah menjadi sahabat tergilaku yang mengisi hari-hari dengan tawa dan canda, membantu, mensupport dan bersedia menemaniku berjuang sampai akhir.

  11. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan dengan senang hati membantu dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian skripsi ini. Tidak ada kata yang dapat mewakili kecuali terima kasih banyak atas bantuan anda sekalian.

  Penulis menyadari bahwa naskah skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dari berbagai aspek. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga penulis dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran baru. Akhirnya dengan mengharap ridho Allah SWT semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Aamiin.

  Salatiga, 25 September 2017 Penulis

  

ABSTRAK

  Ulinnuha, Futmasepta Fanya. 2017. Skripsi. Konsep Keluarga Sakinah Menurut

  Muallaf Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Keluarga Muallaf di

  Salatiga). Fakultas Syariah. Jurusan Hukum Keluarga Islam. Salatiga:

  IAIN Salatiga. Pembimbing: Sukron Ma‟mun, S.HI., M.Si.

  Kata Kunci : Keluarga, Sakinah, dan Muallaf

  Mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga adalah cita-cita luhur dari setiap pasangan suami istri. Namun latar belakang seseorang yang berbeda terutama dalam hal agama akan berimplikasi pada perbedaan penerapan nilai-nilai kehidupan dalam keluarga. Sehingga dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman agama yang sama sebagai pedoman untuk memenuhi tugas, hak, dan kewajiban dalam keluarga agar tujuan membentuk keluarga yang sakinah dapat terpenuhi. Berangkat dari sinilah penulis tertarik untuk meneliti konsep keluarga sakinah menurut muallaf yang ditinjau dari hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana persepsi keluarga sakinah menurut muallaf, (2) bagaimana upaya membentuk keluarga sakinah dalam keluarga muallaf dan (3) bagaimana tinjauan keluarga muallaf dalam hukum Islam.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan

  

field research yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan

  terperinci mengenai konsep keluarga sakinah pada keluarga muallaf. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, dan dokumentasi yang bersumber pada 6 keluarga pasangan muallaf di Kota Salatiga. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian guna memudahkan peneliti menarik kesimpulan.

  Berdasarkan analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga sakinah menurut para muallaf adalah keluarga yang memiliki keimanan kepada Allah SWT, karena iman akan membuat kehidupan rumah tangga menjadi tenang dan penuh dengan kasih sayang. Para muallaf berupaya untuk meningkatkan pengetahuan umum dan agama agar mampu menghantarkan mereka pada keimanan yang kuat. Dengan iman yang kuat ini maka akan menimbulkan suasana saling mengerti dan menghargai, bersikap terbuka, menerima pasangan apa adanya, tidak mementingkan ego masing-masing, memperhatikan pendidikan anak, meminta maaf dan saling memaafkan, patuh kepada suami, menjaga hubungan baik dengan keluarga besar, bersabar terhadap ujian, bersikap saling setia, menjaga komunikasi, saling percaya, memenuhi hak dan kewajiban bersama, serta mandiri secara finansial dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Dari 6 informan yang diwawancarai, terdapat 4 informan yang sudah memenuhi UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan hukum keluarga dalam Islam. Sedangkan 2 informan lainnya, belum memenuhi UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan hukum keluarga dalam Islam karena rendahnya tingkat pengetahuan keagamaan pada mereka.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................ iv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .......................................... v

MOTTO ........................................................................................................... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... x

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

ABSTRAK ....................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................

  B.

  7 Rumusan Masalah ..................................................................

  C.

  7 Tujuan Penelitian ....................................................................

  D.

  7 Manfaat Penelitian ..................................................................

  E.

  8 Penegasan Istilah ....................................................................

  F.

  10 Telaah Pustaka ........................................................................

  G.

  12 Metode Penelitian ...................................................................

  H.

  17 Sistematika Penulisan .............................................................

  BAB II : GAMBARAN UMUM KELUARGA SAKINAH ...................

  18 A.

  18 Pengertian Keluarga Sakinah ............................................

  B.

  21 Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah Berdasarkan Al-Qur‟an dan Hadits ...............................................................................

  C.

  28 Ciri-Ciri Keluarga Sakinah .....................................................

  D.

  33 Bekal Meraih Keluarga Sakinah ............................................

  BAB III : KONSEP KELUARGA SAKINAH MENURUT

  36

  MUALLAF................................................................................

  A. Umum Kehidupan Keagamaan Kota

  36 Gambaran Salatiga..................................................................................

  B.

  37 Selayang Pandang Kehidupan Pembinaan Muallaf di Kota Salatiga ...................................................................................

  C.

  41 Profil Muallaf ........................................................................

  1.

  41 Suami Muallaf...................................................................

  a.

  41 Bapak JK ....................................................................

  b.

  48 Bapak BK ...................................................................

  c.

  56 Bapak HD ...................................................................

  2.

  64 Istri Muallaf ......................................................................

  a.

  64 Ibu IP .........................................................................

  b.

  73 Ibu ES ........................................................................

  c.

  81 Ibu YN .......................................................................

  BAB IV : ANALISIS KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

  90 MUALLAF..................................................................................

  A.

  90 Persepsi Keluarga Sakinah Menurut Muallaf .........................

  B.

  92 Upaya Membentuk Keluarga Sakinah dalam Rumah Tangga Muallaf ...................................................................................

  C.

  98 Tinjauan Keluarga Muallaf dalam Hukum Islam ...................

  

BAB V : PENUTUP .................................................................................. 104

A. Kesimpulan ............................................................................. 104 B. Saran ....................................................................................... 105 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ................. Data Perkembangan Muallaf di Kecamaatan Sidorejo

  40 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian untuk Kantor Kementerian Kota

  Salatiga Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian untuk KUA Kec. Sidorejo Kota

  Salatiga Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5 Daftar Pertanyaan Wawancara Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Lampiran 7 Daftar Nilai SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan simbol penyempurna ibadah seorang hamba

  kepada Allah SWT yang berfungsi sebagai penunduk pandangan dan penjaga kemaluan. Pernikahan juga dianjurkan Rasulullah SAW kepada para pengikutnya yang telah memiliki bekal yang cukup untuk membina sebuah keluarga. Disebutkan dalam UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa pernikahan adalah ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Disini jelas terlihat bahwa pernikahan berdiri di atas ikatan yang kuat antara laki-laki dan perempuan demi membentuk sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera, harmonis, dan dalam waktu yang lama karena mentaati perintah Allah SWT.

  Untuk melangsungkan sebuah pernikahan maka seorang muslim atau muslimah harus dapat memenuhi syarat-syarat nikah. Salah satunya yakni satu kepercayaan, sama-sama beragama Islam. Maka dari itu tidak jarang bagi seorang muslim atau muslimah yang memiliki calon pendamping berbeda agama, kebingungan untuk menentukan agama mana yang akan dipilihnya. Namun dari beberapa contoh kasus yang ada dalam masyarakat, pasangan beda agama akan memilih agama Islam sebagai solusi. Hal ini disebabkan karena masuk agama Islam tidaklah sulit persyaratannya.

  “Sehingga banyak fenomena seorang muallaf masuk Islam yang dilatarbelakangi kebutuhan untuk memenuhi syarat pernikahan”, (hasil wawancara dengan Bapak Murtadho, anggota POKJALUH Kota Salatiga). Tentang hal ini diatur di dalam Al-Quran pada Surat Al-Baqarah ayat 221 yang berbunyi:

  

           

            

            

       

  Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita- wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat- Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

  Menjadi seorang muallaf berarti harus belajar ilmu agama Islam mulai dari nol. Apabila tidak dibarengi dengan niat yang kuat dan faktor pendukung yang memadai maka seorang muallaf akan mengalami kesulitan dalam mendalami ajaran agama Islam.

  “Apalagi jika dasar ke-muallaf-annya hanya karena untuk melegalkan pernikahannya, bukan atas kemauan dan kesadarannya sendiri

  ” (hasil wawancara dengan Bapak Murtadho, anggota POKJALUH Kota Salatiga). Hal ini tentu saja akan berdampak pada kehidupan rumah tangganya. Ditambah lagi, ia memiliki beban tanggung jawab terhadap anak-anaknya yang harus diberi arahan dan bimbingan terhadap persoalan agamanya kelak. Hal ini disinggung dalam hadits Nabi SAW berikut ini:

  

ِّيِرْىُّزلا ْنَع ِّيِدْيَ بُّزلا ْنَع ٍبْرَح ُنْب ُدَّمَُمُ اَنَ ثَّدَح ِديِلَوْلا ُنْب ُبِجاَح اَنَ ثَّدَح

ُديِعَس ِنَِرَ بْخَأ ىَّلَص ِوَّللا ُلوُسَر َلاَق ُلوُقَ ي َناَك ُوَّنَأ َةَرْ يَرُى ِبَِأ ْنَع ِبَّيَسُمْلا ُنْب

ِوِناَرِّصَنُ يَو ِوِناَدِّوَهُ ي ُهاَوَ بَأَف ِةَرْطِفْلا ىَلَع ُدَلوُي َّلَِّإ ٍدوُلْوَم ْنِم اَم َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا

يِهَبْلا ُجَتْنُ ت اَمَك ِوِناَسِّجَُيَُو َءاَعْدَج ْنِم اَهيِف َنوُّسُِتُ ْلَى َءاَعَْجَ ًةَميَِبَ ُةَم

  ...

  Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? (HR. Muslim Nomor 4803) Memiliki sebuah keluarga yang bahagia adalah impian setiap orang.

  Baik yang sudah lama memasuki dunia pernikahan maupun yang baru saja melangsungkan pernikahan. Allah SWT sendiri menginginkan para hambanya untuk mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan dalam rumah tangga melalui jalan pernikahan. Di dalam Al-

  Qur‟an rumah tangga yang bahagia disebut dengan keluarga sakinah. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ruum ayat 21 berikut ini:

  

           

         

  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

  Ayat di atas mengindikasikan pengertian bahwa untuk memperoleh ketentraman atau kebahagiaan maka salah satu jalan yang harus ditempuh adalah pernikahan. Dengan menikah, seseorang akan bahagia dan dari perasaan bahagia tersebut akan timbul perasaan kasih dan sayang terhadap pasangan dan anak-anaknya seiring dengan bergulirnya waktu.

  Dalam sebuah rumah tangga yang sakinah dibutuhkan pasangan yang mengerti dan memahami tugas, hak dan kewajiban masing-masing. Adapun pembahasan mengenai hak dan kewajiban berumah tangga dalam Islam dibagi menjadi 3 aspek yaitu (Ulfatmi, 2011: 86):

  1. Hak isteri yang wajib dipenuhi oleh suami (kewajiban suami yang harus dipenuhi isteri)

  2. Hak suami yang wajib dipenuhi oleh isteri (kewajiban isteri yang harus dipenuhi suami)

3. Hak bersama yang harus dipenuhi oleh keduanya.

  Pemenuhan tugas, hak, dan kewajiban ini tentu saja harus dibarengi dengan sikap tanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggungan kedua suami istri. Sikap tanggung jawab sendiri adalah salah satu faktor pembentuk sifat kepemimpinan pada diri seseorang. Adapun hadis Rasulullah SAW mengenai sifat kepemimpinan adalah sebagai berikut:

  ... ْمُكُّلُكَو ٍعاَر ْمُكُّلُك ُلوُقَ ي َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ِوَّللا َلوُسَر ُتْعَِسَ َر ُماَمِْلْا ِوِتَّيِعَر ْنَع ٌلوُئْسَم ِوِلْىَأ ِفِ ٍعاَر ُلُجَّرلاَو ِوِتَّيِعَر ْنَع ٌلوُئْسَمَو ٍعا

ْنَع ٌةَلوُئْسَمَو اَهِجْوَز ِتْيَ ب ِفِ ٌةَيِعاَر ُةَأْرَمْلاَو ِوِتَّيِعَر ْنَع ٌلوُئْسَم َوُىَو

  ِوِتَّيِعَر ْنَع ٌلوُئْسَمَو ِهِدِّيَس ِلاَم ِفِ ٍعاَر ُمِداَْلْاَو اَهِتَّيِعَر

  Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut. (HR Muslim Nomor 4828)

  Hadis di atas menerangkan bahwa seorang suami adalah pemimpin atas keluarganya. Begitu pula seorang istri adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya. Keduanya harus berjalan beriringan agar keseimbangan dalam rumah tangga tetap terjaga sehingga terhindar dari berbagai konflik rumah tangga yang tidak berkesudahan. Dalam kaitannya dengan masalah kepemimpinan ini Allah SWT berfirman dalam QS. An-

  Nisa‟ ayat 34:

  

           

           

  

        

           

  Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).

  Dari pemaparan di atas dapat diketahi bahwa Islam sangat menjunjung tinggi nilai sebuah pernikahan. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya nash-nash di dalam Al-

  Qur‟an dan As-Sunnah yang mengatur tentang bagaimana mewujudkan sebuah keluarga harmonis yang bahagia atau dengan kata lain keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Akan tetapi bagaimanakah jadinya jika dalam keluarga tersebut minim pengetahuannya tentang agama Islam? Maka yang terjadi adalah peran dan fungsi dalam keluarga tidak akan terlaksana dengan baik.

  Dari beberapa fakta dan realitas yang ada di lapangan, maka perlu penelitian lebih lanjut agar nantinya dapat dijadikan bahan refleksi diri dan dapat memberikan suatu kemaslahatan. Dengan demikian penelitian ini mengambil judul “KONSEP KELUARGA SAKINAH MENURUT

  KELUARGA MUALLAF DITINJAU DARI HUKUM ISLAM”

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana persepsi keluarga sakinah menurut muallaf? 2. Bagaimana upaya membentuk keluarga sakinah dalam keluarga muallaf? 3. Bagaimana tinjauan keluarga muallaf dalam hukum Islam? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui bagaimana persepsi keluarga sakinah menurut muallaf.

  2. Untuk mengetahui bagaimana upaya membentuk keluarga sakinah dalam keluarga muallaf.

  3. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan keluarga muallaf dalam hukum Islam.

D. Manfaat Penelitian

  Dalam rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pihak - pihak yang terkait dengan kegiatan penelitian ini. Berikut ini adalah manfaat penelitian bagi pihak - pihak berkepentingan tersebut, yaitu :

1. Bagi Penulis a.

  Untuk meningkatkan pengetahuan peneliti tentang kehidupan rumah tangga pada keluarga muallaf.

  b.

  Guna menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang hukum keluarga sebagai bekal untuk praktik hidup di masyarakat dan lingkungan kerja.

  2. Bagi Pembaca / Akademisi a.

  Penulisan skripsi ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan referensi dalam ilmu hukum Islam, khususnya mengenai hukum keluarga tentang implementasi konsep keluarga sakinah dalam lingkungan keluarga muallaf.

  b.

  Sebagai bahan informasi ilmiah bagi penelitian lain yang berkeinginan mengkaji masalah ini dari aspek yang berbeda.

  3. Bagi Obyek Penelitian Memberikan informasi tambahan bagi rumah tangga keluarga yang bersangkutan, khususnya keluarga muallaf mengenai kehidupan rumah tangga yang bersendikan hukum Islam guna mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah serta dirodhoi oleh Allah SWT.

E. Penegasan Istilah

  Untuk lebih terarahnya penelitian ini dan sebagai pedoman agar penelitian ini mudah dipahami, maka penyusun memberikan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Keluarga Sakinah

  Keluarga sakinah adalah suatu ungkapan yang menyebut sebuah keluarga yang penuh damai, tentram, dan bahagia.

  Menurut Antoro (2016: 10) keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas dasar pernikahan yang sah, mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material secara layak dan seimbang, dalam suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya secara selaras, serasi, serta mampu mengamalkan dan menghayati nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlaqul karimah.

  Keluarga sakinah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang penuh kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan yang dibentuk oleh pasangan suami istri, dimana salah satu pasangan suami istri tersebut adalah seorang muallaf.

2. Muallaf

  Secara bahasa kata muallaf berasal dari kosa kata bahasa arab

  ٌفَّلَؤُم yang memiliki arti „yang dijinakkan‟ (orang yang baru masuk Islam).

  Dalam agama Islam muallaf ditujukan dan dimaksudkan kepada panggilan individu yang bukan Islam yang mempunyai harapan masuk agama Islam atau mereka yang baru masuk agama Islam yang imannya masih lemah.

  Syarifuddin (2003: 49) menyatakan bahwa muallaf secara leksikal berarti orang-orang yang dijinakkan hatinya untuk tetap berada dalam Islam. Sedangkan menurut Katsir (2006: 151) menyatakan arti dari

  muallaf adalah orang-orang yang hatinya perlu dilunakkan. Disisi lain

  Sabiq (1978: 113) menyatakan bahwa muallaf adalah golongan yang diusahakan untuk merangkul, menarik serta mengukuhkan hati mereka dalam keIslaman disebabkan belum mantapnya keimanan mereka, atau untuk menolak bencana yang mungkin mereka lakukan terhadap kaum muslimin dan mengambil keuntungan yang mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan mereka.

  Muallaf yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang laki-

  laki maupun perempuan yang rela meninggalkan agamanya yang lama dan masuk Islam untuk menikah dengan seorang laki-laki maupun perempuan muslim.

F. Telaah Pustaka

  Penelitian terdahulu merupakan acuan untuk dijadikan perbandingan terhadap penelitian yang akan dilakukan nantinya. Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan terkait dengan muallaf, penyusun tidak menafikan adanya beberapa tulisan yang mempunyai relevansi dengan penelian yang penyusun lakukan mengenai keluarga sakinah, antara lain: 1.

  Skripsi dengan judul “Konsep Dasar Pembentukan Keluarga Sakinah Menurut Majelis Ta‟lim Pondok Pesantren Ar-Ramli Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul

  ” karya Muhammad Zulfan yang telah disusun pada tahun 2009. Penelitian ini membahas tentang konsep dasar pembentukan keluarga sakinah menurut pandangan Majelis Ta‟lim Pondok Pesantren Ar-Ramli. Kesimpulan dari skripsi ini adalah bahwa konsep keluarga sakinah menurut Majelis Ta‟lim Pondok Pesantren Ar-Ramli dengan menerapkan isi dari Al-

  Qur‟an secara kontekstual. Konsep sakinah menurut Majelis Ta‟lim Pondok Pesantren Ar-Ramli menyatakan bahwa hak antara suami dan istri adalah seimbang.

  2. Skripsi dengan judul “Relevansi Konsep Kafa‟ah Dengan Pembentukan Keluarga Sakinah (Studi atas Buku Islam tentang Relasi Suami dan Istri karya Prof. Dr. Khoiruddin Nasution, M.A.)

  ” karya Nailul Hidayah A. yang disusun pada tahun 2008. Penelitian ini membahas perdebatan dikalangan ulama. Khoiruddin mengambil poros tengah untuk mengambil kesimpulan lebih dekat pada maksud dan tujuan dari kedua buku yang bertentangan, yaitu mencari maslahah dari konsep kafa‟ah. Khoiruddin menyimpulkan bahwa kafa‟ah bisa ditolerir ketika dijadikan wahana untuk mencari keserasian dan kecocokan dalam mencari calon pendamping. Sebaliknya kafa‟ah tidak sah jika dijadikan wahana diskriminalisasi untuk membedakan dan melebihkan seseorang.

  3. Skripsi dengan judul “Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Suami terhadap Istri yang Muallaf di Desa Asam Jaya Kec. Jorong

  ” karya Rully Meilita Kusriyanti yang telah disusun pada tahun 2016. Penelitian ini membahas tentang gambaran rumah tangga istri muallaf di desa Asam Jaya Kec.

  Jorong dan tinjauan hukum Islam tentang peran suami terhadap rumah tangga dengan status istri muallaf di desa Asam Jaya Kec. Jorong.

  4. Skripsi dengan judul “Dampak Perkawinan Muallaf terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Di Desa Pandreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah

  ”, karya Muhammad Noor yang disusun pada tahun 2015. Penelitian ini membahas tentang tinjauan hukum Islam terhadap dampak perkawinan muallaf terhadap keharmonisan rumah tangga yang mana kasus ini memfokuskan pada dampak perkawinan yang salah satu pasangannya menjadi muallaf dan keadaan rumah tangganya.

5. Skripsi dengan judul “Pengalaman Membina Keluarga Sakinah (Studi

  Kasus pada Dua Pasangan Suami Istri Muallaf di Yogyakarta)”, karya Norman Ary Wibowo yang telah disusun pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang pengalaman membina keluarga sakinah pasangan suami istri muallaf meliputi pengalaman peribadahan, pengalaman hubungan sosial, pengalaman mendidik anak, dan pengalaman mewujudkan harmonisasi hubungan suami istri.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

  research ), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya di lakukan di

  lapangan (Sarjono, 2004: 21). Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau suatu masyarakat tertentu secara baik, jelas, serta dapat memberikan data secara cermat tentang obyek yang diteliti (Sukandarrumidi, 2004: 104). Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan semua hal yang berkaitan dengan konsep keluarga sakinah pada keluarga muallaf.

  2. Lokasi dan Subjek penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

  Lokasi tersebut dipilih oleh penulis karena terdapat keberadaan keluarga dari pasangan muallaf. Subyek penelitian ini adalah muallaf yang bertempat tinggal di sekitar Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Dalam penelitian ini diambil sebanyak 6 (enam) orang muallaf untuk diteliti.

  3. Sumber Data Untuk memperoleh data digunakan sumber sebagai berikut: a.

  Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli yang memuat informasi atau data dari responden (Amirin, 1990: 132). Data- data tersebut diperoleh dari wawancara langsung dengan 6 (enam) orang muallaf di Kecamatan Sidorejo yaitu Bapak JK, Bapak BK, Bapak HD, Ibu IP, Ibu ES, dan Ibu YN .

  b.

  Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli, yang memuat informasi atau data tersebut (Amirin, 1990:

  132). Misalnya dari buku-buku, majalah, jurnal, maupun pustaka lain yang berkaitan dengan judul skripsi tersebut di atas.

  4. Teknik Pengumpulan data Dalam teknik pengumpulan data ini penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moeloeng, 2011: 186).

  Wawancara memungkinkan peneliti menggali data yang multi dimensi dari para partisipan sehingga peneliti akan memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitiannya (Sarosa, 2012: 45).

  Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan muallaf untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya sesuai dengan rumusan masalah.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seseorang dalam meneliti perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya (Fatoni, 2006: 112). Dokumentasi dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006: 236).

  Di dalam pelaksanaannya metode dokumentasi, peneliti gunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan konsep keluarga sakinah menurut keluarga muallaf.