PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TEMA KERAJINAN TANGAN BERBASIS ADOBE FLASH KELAS III SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

BAB II LANDASAN TEORI A. Deaskripsi Teori

1. Media Pembelajaran

  a. Pengertian Media Pembelajaran Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal selain alat dan bahan yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan. Sanjaya (2012: 61) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan ketrampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya. Pemanfaatan lingkungan, kegiatan maupun media harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Sesuai bukan berarti paling baik. Sesuai berarti dapat digunakan dengan kondisi yang ada. Trianto (2012: 234) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkan mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengannya.

  Media pembelajaran digunakan sebagai penyampai pesan(the

  carries of message ) dari berbagai sumber kepada penerima pesan(the

  ). Media pembelajaran tidak hanya meliputi benda-

  receiver of message

  benda seperti foto, benda nyata, kunjungan ke luar kelas, namun juga dapat berupa benda elektronik seperti slide, power point, maupun adobe

  flash .

  

9 Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat membantu siswa untuk memperoleh informasi atau pengetahuan sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang telah direncanakan.

  “Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan ( message/ software).

  

Perangkat lunak (software) merupakan informasi atau bahan ajar yang

  akan disampaikan kepada siswa, sedangkan hardware adalah peralatan atau sarana yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar

  . Kedua perangkat ini saling berkaitan erat

  tersebut” (Susilana, 2011: 7) dalam hal media pembelajaran.

  Media pembelajaran alat perantara yang digunakan guru sebagai pembawa pesan. Sejalan dengan hal tersebut Arsyad ( 2011: 4) berpendapat bahwa, media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu di sekitar kita yang disusun secara sistematis dan terencana, digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan siswa.

  b. Media Audio Visual Manusia diciptakan dengan berbagai keanekaragaman.

  Keanekaragaman ini meliputi, warna kulit, sifat, kebiasaan dan lain sebagainya. Keanekaragaman inilah yang membuat kehidupan menjadi lebih menarik, tidak bersifat monoton. Bervariasi dan tentunya lebih berwarna dan bermakna. Kebermaknaan hidup akan tercapai manaka manusia dapat memahami perbedaan tersebut, memanfaatkan apa saja yang ada di sekitar kita sehingga dapat menyatukan perbedaan yang ada.

  Gaya belajar setiap siswa tentunya berbeda-beda. DePorter dalam Susilana ( 2011: 72) menyatakan gaya terdapat tiga gaya belajar siswa yaitu, belajar visual, auditorial, kinestetik. Ketiga gaya tersebut juga dapat dipadukan. Ketiga gaya belajar siswa menuntut guru sebagai pendidik mampu menyampaikan materi kepada siswa tanpa condong terhadap salah satu gaya belajar agar tidak terjadi kecemburuan sosial yang bedampak pada kejenuhan siswa selama proses belajar. Gaya belajar siswa yang berbeda-beda dapat divariasikan menjadi beberapa kegiatan selama proses pembelajaran seperti, kegiatan melihat gambar untuk gaya belajar visual, kegiatan mendengarkan atau berbicara untuk gaya belajar audio, dan kegiatan melakukan atau learning by doing untuk gaya belajarkinestetik. Gaya-gaya belajar tersebut akan lebih menarik perhatian siswa apabila dipadupadankan satu sama lain, contohnya seperti media pembelajaran audio visual.

  Media audio visual akan lebih menarik siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Prastowo ( 2011: 40) berpendapat bahwa media merupakan segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial contohnya,

  

video compact disk dan film. Media pembelajaran ini dianggap lebih menarik dan menyenangkan karena memadukan dua jenis media yaitu audio dan visual.

  c. Manfaat Media Pembelajaran Terdapat berbagai manfaat dalam penggunaan media. Sanjaya

  (2010: 208)berpendapat bahwa terdapat beberapa manfaat menggunakan media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut: 1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

  Peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan manakal diperlukan. Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhanan matahari yang langka melalui hasil rekaman video atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu, proses perkembangan bayi dalam rahim mulai dari sel telur dibuahi sampai menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian juga dalam pembelajaran IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain sebagainya. 2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.

  Guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret melalui mdeia sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Cara mengonkritkan misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.

  Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat menggunakan mata telanjang. Benda atau objek yang terlalu besar misalkan alat-alat perang, berbagai binatang buas, benda-benda langit, dan lain sebagainya.

  Media pembelajaran juga dapat memanipulasi keadaan seperti, menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan berlari atau gerakan yang sedang berolahraga, atau sebaliknya dapat mempercepat gerakan-gerakan yang lambat seperti gerakan pertumbuhan tanaman, perubahan warna suatu zat dan lain sebagainya.

  3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

  Penggunaan media dapat menambah motivasi siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Guru memutarkan film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya sebelum menyampaikan materi pelajaran tentang polusi, agar dapat menarik perhatian siswa. 4) Memiliki nilai praktis

  Terdapat dua nilai praktis diantaranya pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, kedua media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh siswa. d. Kriteria Pemilihan Media Penggunaan media membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Media dijadikan sebagai alat bantu manakala terdapat materi yang apabila hanya dijelaskan secara lisan akan sulit dipahami siswa. Media membantu siswa menyamakan persepsi mengenai materi yang disampaikan. Pemilihan media harus tepat. Susilana (2011: 69) menyebutkan beberapa kriteria dalam pemilihan media diantaranya: 1) Kesesuaian dengan Tujuan

  Kriteria pemilihan media didasarkan atas kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator.

  2) Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran Kriteria pemilihan media didasarkan pada kajian atau materi yang akan diajarkan pada pembelajaran. Materi pembelajaran juga harus mempertimbangkan sejauh mana materi yang akan disampaikan. 3) Kesesuaian dengan Karakteristik Guru atau Siswa

  Media harus familiar dengan karakteristik guru atau siswa. Guru dapat mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang digunakan. Selain itu media yang akan digunakan siswa dirasa baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif( kualitas, ciri dan kebiasaan lainnya).

  4) Kesesuaian dengan Teori Pemilihan media didasarkan pada kesesuaian teori. Media yang digunakan bukan berdasarkan fanatisme guru terhadap suatu media yang paling disukai dan paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.

  5) Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa Kriteria ini disesuaikan atas kondisi psikologis siswa, bhawa siswa belajar dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Bobbi DePorter dalam Susilana (2011: 72) mengemukakan terdapat tiga gaya belajar siswa, visual, auditorial dan kinestetik.

  6) Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Pendukung dan Waktu yang Tersedia

  Media tidak akan dapat dimanfaatkan dengan maksimal apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia. Media juga terkait dengan user atau penggunanya dalam hal ini guru. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik, maka akan sia-sia.

  e. Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2012: 73) media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut: 1) Fungsi Komunikatif

  Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara penyampaian pesan dengan penerima pesan. Kadang-kadang penyampaian pesan mengalami kesulitan manakala harus menyampaikan pesan dengan hanya mengandalkan bahasa verbal saja.

  Demikian juga penerima pesan, sering mengalami kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan, khususnya materi-materi yang bersifat abstrak. 2) Fungsi Motivasi

  Pembelajaran yang hanya mengandalkan suara melelui ceramah tanpa melibatkan siswa secara optimal, bukan hanya dapat menimbulkan kebosanan pada siswa sebagai penerima pesan, akan tetapi juga mengganggu suasana belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar dengan demikian pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsure artistic saja akan tetapi juga memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar. 3) Fungsi Kebermaknaan

  Penggunaan media menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi. Bahkan lebih dari itu, dapat meningkatkan aspek sikap dan ketrampilan.

  4) Fungsi Penyamaan Persepsi Pembelajaran diatur secara klasikal melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), namun faktanya proses belajar terjadi secara individual. Apabila sebuah kelas terdiri dari 40 siswa, maka kemungkinan terdapat 40 macam pemikiran atau ada 40 jenis persepsi yang datang dari masing-masing pemikiran siswa yang akan menginterpretasi materi pelajaran secara berbeda. Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan. 5) Fungsi Individualitas

  Siswa mempunyai latar belakang yang berbeda baik dilihat dari status sosial ekonomi maupun dari latar belakang pengalamannya, sehingga memungkinkan gaya dan kemampuan belajarnya tidak sama. Demikian juga halnya mengenai bakat dan minat siswa tidak mungkin sama, walaupun secara fisik sama. Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan sikap individu yang memilik minat dan gaya belajar yang berbeda.

  f. Ciri-Ciri Media Pendidikan Benda dapat dikatakan sebagai media apabila memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Arsyad (2011: 12) media pendidikan memiliki tiga ciri- ciri, sebagai berikut: 1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

  Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau objek.

  2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik rekaman fotografi tersebut.

  3) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.

  g) Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran Media pembelajaran dapat diklasifikasiakan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya, berikut merupakan klasifikasi media pembelajaran menurut Sanjaya ( 2012: 118) yaitu: 1) Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam:

  a) Media Auditif, merupakan media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsure suara, sepert radio dan rekaman suara.

  b) Media Visual, merupakan media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsure suara, yang termasuk ke dalam media ini adalah filem, slide, foto, transparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis. c) Media Audiovisual, merupakan media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide, suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik karena mengandung kedua unsure jenis media yang pertama dan kedua. 2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi kedalam:

  a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

  b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

  3) Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya media dapat dibagi ke dalam:

  a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film trip, transparansi dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, OHP, untuk memproyeksikan transparansi.

  b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto lukisan, radio dan lain sebagainya.

  4) Dilihat dari bentuk dan cara penyajiannya media dapat dibagi kedalam: a) Kelompok satu: media grafis, gambar cetak dan gambar diam. b) Kelompok kedua: media proyeksi diam, yakni media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan. Hasil proyeksi tidak bergerak atau tidak memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini diantaranya OHP/OHT, opaque projector, slide dan filmstripe.

  c) Kelompok ketiga: media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata-kata, sound effect. Beberapa hal yang termasuk media audia: radio, media alat perekam pita magnetic/ kaset tape recorder.

  d) Kelompok keempat: media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun gambar yang dihasilkan gambar diam atau memiliki sedikit gerakan. Diantaranya media soundslide, film stripe bersuara.

  e) Kelompok kelima: film (motion picture)adalah serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak.

  f) kelompok keenam: media televise adlah media yang menyampaikan pesan audio visual dan gerak. Diantaranya adalah media televise, televisi terbatas, dan video kaset recorder.

  g) Kelompok ketujuh: multimedia adalah suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdidri dari bahan cetak, bahan audio dan bahan audio visual. g. Peran Media Media pendidikan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Sanjaya (2012:

  244) mengemukakan, terdapat beberapa peran media pendidikan dikaitkan dengan perkembangan anak, diantaranya sebagai berikut: 1) Media pendidikan diperlukan untuk membantu tugas-tugas perkembangan. Siswa memiliki tugas-tugas perkembangan.

  Apabila tugas-tugas tersebut tidak dicapai dengan optimal, maka akan mempengaruhi masa perkembangan selanjutnya. Media pendidikan diharapkan dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut secara optimal sehingga dapat dijadikan modal dasar dalam penyelesaian tugas perkembangan berikutnya.

  2) Media pendidikan dapat memotivasi setisap siswa dalam mencapai tujuan tertentu. Melalui alat bantu tertentu sebagai media pendidikan, maka dapat menambah gairah bagi setiap anak dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan baik yang sengaja dideskripsikan maupun tidak

  3) Media pendidikan dapat memprediksi dan mendeteksi berbagai hal yang berkaitan dengan penyelesaian tugas-tugas perkembangan, sehingga dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi. 4) Media pendidikan dapat menentukan berbagai jenis-jenis perlakuan pada tahapan berikutnya. Sehingga akan memberikan pemahaman pada pengaturan situasi dan kondisi yang diperlukan untuk melaksanakan pencapaian tugas.

2. Adobe Flash

  Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan siapa saja dapat meningkatkan kemampuan dalam pengembangan multimedia.

  Pengembangan multimedia dapat digunakan dan menunjang berbagai aktivitas seperti permainan, presentasi bisnis maupun alat bantu dalam bidang pendidikan. Pengembangan multimedia yang sering digunakan dalam bidang pendidikan diantaranya macromedia dan adobe flash.

  Adobe Flash merupakan program animasi berbasis vektor yang telah

  banyak digunakan oleh para animator untuk membuat berbagai animasi (Pramono 2013 : 2). Berbagai fasilitas dan fitur terbaru telah disediakan untuk kemudahan dalam pengolahan animasi.Program aplikasi Adobe Flash

  

CS6 (Creative Suite 6) merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya.

  Perangkat Lunak Adobe Flash yang selanjutnya disebut Flash, dulunya bernama

  “Macromedia Flash”, merupakan software multimedia

  unggulan yang dulunya dikembangkan oleh Macromedia, tetapi sekarang dikembangkan dan didistribusikan oleh Adobe System. Selain memiliki kemampuan untuk menggambar, flash juga bisa sekaligus menganimasikannya (Hidayatullah, 2011:18). Sejak tahun 1996, Flash menjadi metode populer untuk menambahkan animasi dan interaktif

  

website . Flash biasanya digunakan untuk membuat animasi, hiburan dan

  berbagai komponen web, diintegrasikan dengan video dalam Scene web sehingga dapat menjadi aplikasi multimedia yang kaya (Rich Internet Application).

  Flash tidak hanya digunakan untuk aplikasi web, tetapi juga dapat

  dikembangkan untuk media pendidikan dan pembelajaran. Titik fokus dunia pendidikan atau selama proses pembelajaran berada pada siswa. Siswa harus merasa nyaman dan terlayani sehingga dapat memahami materi dengan baik.

  Keterlayanan siswa tentunya berbeda-beda sesuai dengan gaya belajar siswa seperti gaya belajar visual, audio dan kinestetik. Setiap siswa mempunyai gaya belajar berbeda-beda sehingga guru harus mengemas proses pembelajaran yang dapat merangkum semua gaya pembelajaran tersebut baik visual, audio dan kinestetik. “Hasil penelitian lembaga riset dan penerbitan computer atau computer technology research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya dapat mengingat 20% apa yang dilihat dan 30% apa yang didengar, akan tetapi orang dapat mengingat 50% apa yang dilihat dan didengar, serta 80% apa yang dilihat, didengar dan dipraktikan sekaligus”, Suyanto dalam Aji, Rizki (2015). Penggunaan media dalam bentuk Adobe Flash diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa dan semangat belajarnya agar proses belajar berlangsung lebih bermakna.

  Penggunaan media dalam bentuk Adobe Flash akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain dapat membantu guru, terdapat beberapa alasan mengapa memilih flash sebagai media dalam proses pembelajaran. Beberapa kelebihan flash menurut Pramono (2006:2) diantaranya sebagai berikut:

  1. Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil (setelah dipublish).

  2. Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.

  3. Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.

  4. Flash mampu membuat file executable (*.exe) sehingga dapat dijalankan pada PC manapun tanpa harus menginstall terlebih dahulu program Flash.

  5. Font presentasi tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan tidak memiliki font tersebut.

  6. Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah pecah meskipun dizoom berates kali.

  7. Flash mampu dijalankan pada system operasi windows maupun Macintosh.

  8. Hasil akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti *.avi, *.gif, *.mov ataupun file dalam format lain.

  Penggunaan flash sebagai media pembelajaran akan membantu guru dalam menyamakan persepsi siswa sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih bermakna.

3. Pembelajaran Tematik

  Pembelajaran tematik disebut juga sebagai pembelajaran terpadu. Menurut Rusman (2011:254) pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem.

  Pembelajaran tematik ini menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang tentunya tetap memperhatikan kompetensi dasar yang sepadan. Mata pelajaran yang sepadan berarti mata pelajaran yang mempunyai keterkaitan konsep satu sama lain. Pembelajaran tematik memprioritaskan peran aktif siswa. Pembelajaran tematik memindahkan pemusatan yang semula pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) menjadi berpusat pada siswa (student center). Guru berperan sebagai fasilitator. Keterlibatan siswa dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran bertujuan untuk mengaktifkan siswa, memberikan pengalaman langsung pada siswa tanpa adanya pemisahan antar mata pelajaran.

  Pembelajaran tematik atau terpadu merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran (Trianto, 2011: 154). Pembelajaran tematik tidak mematok jumlah mata pelajaran yang dipadukan. Sedangkan menurut Rusman (2011 : 254) model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengacu pada tema. Tema mempumyai fungsi sebagai penyatu antar beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan, sehingga lebih mengutamakan kebermaknaan proses belajar siswa karena lebih banyak melibatkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Tema Kerajinan Tangan

  Tema Kerajinan Tangan diajarkan pada semester dua. Tema Kerajinan Tangan mempunyai beberapa mata pelajaran. Pada tema Kerajinan tangan minggu ke 1 pembelajaran III ini terdapat tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tema ini menerangkan tentang berbagai sumber energi yang terdapat di lingkungan.

  Sumber energi dapat berubah bentuk menjadi energi lain seperti perubahan energi yang terjadi pada listrik. Pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) berawal dari energi angin yang menggerakan kincir (energi gerak) dan berubah bentuk lagi menjadi energi listrik. Melalui PLTA, masyarakat dapat memanfaatkan energi listrik untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyalakan TV, lampu, telepon dan lain sebagainya. Pemanfaatan energi listrik menjadi energi pada alat komunikasi seperti telepon dikaitkan dengan kegiatan bertelepon yang membahas tentang pekerjaan Rumah(PR) tentang penyelesaian soal pecahan sederhana.

B. Kerangka Berpikir

  Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan formal pertama yang didapat siswa. Sesuai dengan namanya SD, sekolah ini harus mampu memberikan dasar-dasar gaya hidup yang baik pada siswa agar kelak ia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. SD memberikan banyak pengaruh terhadap masa depan siswa kelak. Pengaruh-pengaruh tersebut ditanamkan selama proses pembelajaran berlangsung.

  Proses pembelajaran mempunyai beberapa faktor sebagai penunjang keberhasilan. Faktor

  • – faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar diantaranya lingkungan, kurikulum, sarana dan prasarana, media pembelajaran, metode pembelajaran, siswa dan guru. Guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, sehingga dapat memotivasi siswa agar antusias dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

  Guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam mengajar salah satunya dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Media dapat mendukung siswa agar lebih cepat memahami materi.

  Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau materi kepada siswa baik materi secara terpisah atau materi yang sudah disatukan melalui tema. Pembelajaran menggunakan tema memiliki tujuan agar siswa lebih aktif dan mandiri serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari

  • – hari. Pembelajaran berbasis tema seringkali menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi. Keadaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti penggunaan media pembelajaran yang belum sesuai dengan materi. Guru seringkali menyampaikan materi kepada siswa menggunakan media seadanya atau tidak
dimodifikasi, maka dari itu siswa merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan media yang menarik akan menumbuhkan minat dan antusias siswa selama proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran juga dapat menyamakan presepsi siswa.

  Upaya yang dapat dilakukan agar materi pembelajaran lebih mudah dipahami salah satunya dengan cara melakukan pengembangan media berbasis flash. Melalui pengembangan media berbasis flash diharapakan siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar menjadi bermakna. Kerangka berpikir pengembangan media adobe flash

  Hasil Observasi:

  dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Pemanfaatan Laptop, LCD dan
  • Perkembangan teknologi Proyektor kurang maksimal sebagai media pembelajaran.
  • Aspek kemampuan s
  • Pembelajaran bersifat monoton, siswa (afektif, psikomotor, kognitif) lebih cepat bosan.

  Evaluasi Media

  Kelebihan Media Adobe Flash:

  • nilai praktis atau efektif
  • menarik ( terdapat gambar , Pengembangan Media Berbasis Adobe vidio dan suara yang

  Flash: interaktif)

  • Tampilan warna cerah
  • motivasi belajar berta
  • Gambar, vidio dan sound sesuai dengan atau lebih bersemangat karakter siswa
  • memanipulasi peristiwa atau -Mudah digunakan.

  objek tertentu

  • Bahasa mudah dipahami

  Tidak layak Revisi

  Revisi Validasi

  Layak

  Pengaruh atau Hasil Digunakan

  • Pemanfaatan dan pengembangan media secara maksimal dalam proses
  • Guru dan siswa terbiasa mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran dan dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran
  • Siswa lebih bersemangat atau antusias dalam belajar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Bagan di atas menjelaskan bahwa pengembangan media Adobe

  Flash akan memberikan dampak positif terhadap guru dan siswa. Guru

  mendapatkan manfaat menjadi lebih mahir dan terbiasa dalam menggunakan perangkat software sebagai penunjang proses pembelajaran, sedangkan siswa akan lebih bersemangat selama mengikuti proses pembelajaran dikarenakan fisualisasi yang lebih menyenangkan menggunakan gambar, animasi, teks, dan musik sehingga proses belajar akan berlangsung lebih bermakna.

C. Hipotesis

  Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

  1. Media pembelajaran berbasis adobe flash dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran pada Tema Kerajinan Tangan di kelas III SD.

  2. Validitas pengembangan media pembelajaran audio visual Tema Kerajinan Tangan berbasis adobe flash di kelas III SD yang baik sehingga layak untuk digunakan.

  3. Respon guru baik terhadap pengembangan media pembelajaran audio visual Tema Kerajinan Tangan berbasis adobe flash di kelas III SD.

  4. Respon siswa baik terhadap pengembangan media pembelajaran audio visual Tema Kerajinan Tangan berbasis adobe flash di kelas III SD.

  5. Terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap pengembangan media pembelajaran audio visual Tema Kerajinan Tangan berbasis adobe

  flash di kelas III SD.