EVALUASI KINERJA KOMISI INFORMASI PROVINSI BANTEN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK PERIODE TAHUN 2011 - 2014
EVALUASI KINERJA KOMISI INFORMASI
PROVINSI BANTEN DALAM PENYELESAIAN
SENGKETA INFORMASI PUBLIK PERIODE TAHUN 2011 - 2014
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh :
FANNY OKTAVIANI MAULIDIA
6661103050
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
ABSTRAK
Fanny Oktaviani Maulidia. 2016. Skripsi. Evaluasi Kinerja Komisi Informasi
Provinsi Banten Dalam Penyelesaian Sengketa Informasi Publik Periode
Tahun 2011 - 2014, Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing 1,
Gandung Ismanto, S.Sos., MM., Pembimbing 2, Titi Stiawati, S.Sos., M.Si.
Fokus pada penelitian ini adalah evaluasi kinerja Komisi Informasi Provinsi
Banten dalam penyelesaian sengketa informasi publik periode tahun 2011 - 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kinerja Komisi
Informasi Provinsi Banten dalam menyelesaikan sengketa informasi publik. Teori
yang digunakan adalah teori kinerja menurut Dwiyanto dengan indikator kinerja
produktifitas, kualitas layanan, responsifitas, responsibilitas dan akuntabilitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Populasi dari
penelitian ini adalah pemohon informasi dan termohon informasi yang secara
langsung terlibat dalam sengketa informasi di Komisi Informasi Provinsi Banten
sebanyak 109 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh.
Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner, observasi, wawancara dan studi
literatur atau studi kepustakaan. Hasil dari penelitian diperoleh kinerja Komisi
Informasi Provinsi Banten dalam penyelesaian sengketa informasi publik adalah
51,38% dibawah dari yang diharapkan atau dapat dikatakan tidak baik karena
belum mencapai angka 75%. Saran dari peneliti adalah adanya peningkatan
kinerja dalam hal mengenai penyelesaian sengketa informasi publik, penambahan
sumber daya manusia, peningakatan kualitas layanan, adanya ketegasan dari pihak
Komisi Informasi Provinsi Banten kepada ketua dan seluruh pegawai yang
melanggar peraturan, dan ketegasan pada SKPD yang belum maksimal dalam
memberikan informasi publik, serta adanya kejelasan pembagian tugas dan
wewenang agar pekerjaan dapat terselesaikan secara lebih efisien.Kata Kunci : Kinerja, Sengketa Informasi Publik
ABSTRACT
Fanny Oktaviani Maulidia. 2016. Thesis. Performance Evaluation of Komisi
Informasi Provinsi Banten in Public Information Dispute Settlement Period
in 2011 - 2014 , Public Administration Program, Faculty of Social and
Political Sciences, University Sultan Ageng Tirtayasa. Supervisor 1, Gandung
Ismanto, S.Sos., MM., Supervisor 2, Titi Stiawati, S.Sos., M.Si.
This research is focused on the performance of Komisi Informasi Provinsi Banten
in the settlement of disputes public information period in 2011 - 2014. The
purpose of this study was to determine how much performance of Komisi
Informasi Provinsi Banten in the settlement of disputes public information.
Theory used is the theory of performance by Dwiyanto performance indicators
productivity, quality of service, responsivity, responsibility and accountability.
The research method used is quantitative descriptive. Population of this research
is applicant information and the requested information which are directly involved
in the dispute information on Komisi Informasi Provinsi Banten as many as 109
people and sampling technique using saturated sample. Data collection techniques
are questionnaires, observation , interviews , literature or literature studies. The
results of the research showed performance in the settlement of disputes public
information is 51,38% below the number expected or or it can be said is not good
because it has not reached 75%. Suggestions from researchers is no increase in
performance in terms of public information dispute settlement, added human
resources, enhanced quality of service, firmness of the parties Komisi Informasi
Provinsi Banten to the leadership and all employees who break the rules and
firmly on SKPD is not maximized in providing public information, and there is
clarity in dividing tasks and of authority so that work is completed efficiently.Keywords : performance, public information dispute
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul
“Evaluasi Kinerja Komisi Informasi Provinsi Banten Dalam Penyelesaian
Sengketa Informasi Publik”.Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, motivasi, bimbingan, dan pengarahan yang telah diberikan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd Selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Yth. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Yth. Ibu Rahmawati S.Sos., M.Si Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Yth. Bapak Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Yth. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si Selaku Wakil Dekan
III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Yth. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si Selaku Ketua Prodi Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Yth. Bapak Riswanda, Ph.D Selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Yth. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM Selaku Dosen Pembimbing I
yang senantiasa memberikan dorongan, bimbingan, pengarahan, serta masukan yang positif selama proses pengajuan judul sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini.
9. Yth. Ibu Titi Stiawati S.Sos., M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang
telah menyediakan waktu, memberikan bimbingan dengan sabar, memberikan nasehat dan motivasi selama penyusunan skripsi berlangsung sampai selesai.
10. Yth. Ibu Arenawati M.Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan, petunjuk, solusi, serta motivasi kepada penulis dalam masalah akademik/perkuliahan.
11. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
12. Seluruh Staf Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah membantu dalam hal keperluan akademik penulis selama perkuliahan.13. Seluruh komsioner, staf dan jajaran yang bertugas di Komisi Informasi Provinsi Banten periode 1, yang telah menyediakan waktu dan data yang diperlukan penulis sehingga skripsi ini tersusun.
14. Seluruh pemohon informasi dan termohon informasi yang telah menyediakan waktu dan memberikan pendapat kepada penulis sehingga skripsi ini tersusun.
15. Untuk kedua orang tuaku tercinta mama dan ayah yang selalu memberikan kasih sayang, serta dukungan dan doa yang tiada henti kepada penulis.
16. Untuk teman hidupku komarudin yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan, semangat dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi di tahun ini.
17. Teman-teman kelas F & G (NR) angkatan 2010 yang telah memberikan banyak hal kepada penulis dalam melewati hari-hari perkuliahan.
18. Teman-teman seperjuangan yang tak bisa disebutkan namanya satu persatu, atas kebaikan dan pertemanannya selama ini.
Kepada semua pihak tersebut, semoga amal kebaikan yang telah dilakukan selama ini mendapat ganjaran dan rahmat dari Allah SWT.
Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
di masa yang akan datang. Semoga penyusunan skripsi ini dapat memberikan
manfaat yang sahih bagi berbagai pihak.Wassalamualaikum Wr. Wb.
.
Serang, September 2016 Penulis,
FANNY OKTAVIANI MAULIDIA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHANABSTRAK............................................................................................................... i
ABSTRACT............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi
DAFTAR RUMUS............................................................................................... xii
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 15
1.3 Pembatasan Masalah......................................................................... 16
1.4 Perumusan Masalah.......................................................................... 16
1.5 Tujuan Penelitian.............................................................................. 16
1.6 Manfaat Penelitian............................................................................ 17
1.7 Sistematika Penulisan....................................................................... 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN2.1 Deskripsi Teori................................................................................ 24
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................... 61
3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian............................................................. 70
3.6.3 Uji Hipotesis..................................................................... 69
3.6.2 Uji Realibilitas.................................................................. 68
3.6.1 Uji Validitas...................................................................... 67
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................................. 66
3.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 64
3.4.2 Sumber Data...................................................................... 63
3.4.1 Jenis Data.......................................................................... 63
3.4 Jenis dan Sumber Data........................................................................ 63
3.3.2 Sampel............................................................................... 61
3.3.1 Populasi............................................................................. 61
3.2 Instrumen Penelitian............................................................................ 58
2.2 Evaluasi Kinerja............................................................................... 24
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian...................................................... 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2.6 Hipotesis Penelitian............................................................................ 57
2.5 Kerangka Berpikir.............................................................................. 53
2.4 Penelitian Terdahulu……………………………………………….. 48
2.3.2 Sistem Pelayanan Informasi Publik Komisi Informasi Provinsi Banten …………………………………………… 45
2.3.1 Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.............. 41
2.3 Penyelesaian Sengketa Informasi Publik......................................... 41
2.2.3 Pengertian Evaluasi Kinerja................................................. 35
2.2.2 Pengertian Kinerja............................................................... 28
2.2.1 Pengertian Evaluasi.............................................................. 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Profil Provinsi Banten........................................................ 72
4.2.3.1 Uji Validitas................................................................ 128
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 162
BAB V PENUTUP
4.3 Pembahasan...................................................................................... 140
4.2.5 Interpretasi Hasil Penelitian............................................. 134
4.2.4 Pengujian Hipotesis......................................................... 133
4.2.3.2 Uji Reliabilitas............................................................ 131
4.2.3 Pengujian Persyaratan Statistik........................................ 128
4.1.2 Gambaran Umum Komisi Informasi Provinsi Banten....... 74
4.2.2 Deskripsi Temuan Lapangan............................................. 84
4.2.1 Identitas Responden........................................................... 82
4.2 Deskripsi Data.................................................................................... 82
4.1.2.4 Visi dan Misi Komisi Informasi Provinsi Banten......... 81
4.1.2.3 Sumber Daya Manusia.................................................. 80
4.1.2.2 Lokasi Komisi Informasi Provinsi Banten.................... 80
4.1.2.1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Komisi Informasi Provinsi Banten............................................................. 75
5.2 Saran............................................................................................... 163
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... xiv
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Sengketa Informasi Publik Tahun 2011- – 2014 ................ 14
Jadwal Penelitian…………………………………………..……. 71
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten................ 72Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......................... 83Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.......... 84Tabel 4.4 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan......................................... 85Tabel 4.5 Skor Rata-rata Indikator.............................................................. 126Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas (Uji Butir Pernyataan).................................. 130Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen.................................................. 132Tabel 4.8 Prosentase Setiap Indikator......................................................... 156
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian........................................................ 56Gambar 4.1 Jumlah Rata-rata Skor Hasil Penelitian....................................... 138
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Rumus Teknik Pengambilan Sampel Menurut Taro Yamane......... 62
Rumus 3.2 Rumus Korelasi Product Moment Menurut Pearson....................... 68
Rumus 3.3 Rumus Koefisien Croanbach ’s Alpha.............................................. 69Rumus 3.4 Rumus T-test ................................................................................... 70
Rumus 4.1 Rumus Pearson Product Moment.................................................. 128
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Indikator Sumber Daya Manusia.................................................. 87
Diagram 4.2 Indikator Sarana dan Prasarana..................................................... 92
Diagram 4.3 Indikator Efektivitas Pelayanan.................................................... 94
Diagram 4.4 Indikator Efisiensi Pelayanan........................................................ 97
Diagram 4.5 Indikator Kualitas Pekerjaan....................................................... 100
Diagram 4.6 Indikator Koordinasi/Komunikasi............................................... 104
Diagram 4.7 Indikator Kebutuhan Informasi................................................... 107
Diagram 4.8 Indikator Ketanggapan Petugas................................................... 110
Diagram 4.9 Indikator Aspirasi Pemohon........................................................ 114
Diagram 4.10 Indikator Penegakan Sanksi/Hukuman....................................... 117
Diagram 4.11 Indikator Tugas Berdasarkan Tupoksi........................................ 121
Diagram 4.12 Indikator Bentuk Pertanggungjawaban....................................... 124
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras. Berbentuk hamparan kepulauan serta dipisahkan oleh hamparan lautan yang sangat luas. Indonesia adalah sebuah negara yang berlandaskan hukum menjadi panglima tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang melindungi setiap warga Negara-nya dalam melakukan setiap apapun bentuk kebebasan berpendapat, menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tulisan.
Kebebasan ini pun dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, baik didalam UUD Tahun 1945 pasal 28, maupun peraturan yang secara jelas diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik, dimana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh Negara mengenai hak berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak mendapatkan keadilan, dan lain-lain.
Hak atas informasi bagi setiap warga negara pada dasarnya menjadi suatu indikator yang penting dalam upaya mengukur ruang keterlibatan warga negara dalam mewujudkan negara yang demokratis. Semakin terbuka kinerja
penyelenggaraan negara yang berelasi dengan kesediaan untuk diawasi publik,
berarti penyelenggaraan negara tersebut telah memastikan bahwa segenap
aktifitas dapat dipertanggungjawabkan.Sebagai manusia memiliki hak mendasar yang disebut dengan Hak Asasi
Manusia (HAM). Salah satu hak mendasar ini adalah hak untuk memperoleh
atau mendapatkan informasi. Hak ini dijamin oleh Konstitusi Negara atau
UUD 1945 hasil amandemen. Pada pasal 28 F dinyatakan :“Setiap orang
berhak utuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan
pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik
lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik. Undang-
undang Kebebasan Informasi Publik No. 14 Tahun 2008, mengatur empat hal
pokok diantaranya yaitu : 1) hak setiap orang untuk memperoleh informasi,
2) kewajiban badan publik menyediakan dan melayani permintaan informasi
secara cepat, tepat, proposional dan sederhana, 3) pengecualian bersifat ketat dan terbatas,4) kewajiban Badan Publik untuk membenahi sistem dokumentasi dan
pelayanan informasi.Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang
mengandung nilai, makna, dan pesan, baik fakta, maupun penjelasannya yang
dapat dilihat, didengar, dan dibaca, yang disajikan dalam berbagai kemasan
dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
secara elektronik dan non elektronik. Informasi Publik adalah informasi yang
dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan
Publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara
dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya yang
sesuai dengan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik serta
informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. (Peraturan Komisi
Informasi No. 1 Tahun 2013 Tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa
Informasi Publik)Hadirnya UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,
pada dasarnya adalah untuk memastikan bahwa hak memperoleh informasi
yang diatur secara komprehensif akan memicu ruang partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan negara untuk terlibat dalam serangkaian proses
pengambilan keputusan publik. Pada sisi lain, terbukanya ruang bagi warga
negara untuk mengakses informasi akan sejalan dengan upaya memotivasi
Badan Publik menjadi lebih bertanggung jawab dan berorientasi pada
pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.Pemerintah Provinsi Banten sangat merespon Undang-Undang Nomor 14
tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) dengan
membentuk Komisi Informasi Provinsi Banten. Sesuai dengan bunyi pasal 23
UU tahun 2008, yang menyebutkan bahwa“…Komisi Informasi adalah
lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang ini dan
peraturan pelaksanaanya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan
Informasi Publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui
Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi…”Selanjutnya, Komisi Informasi terdiri atas Pusat dan Komisi Informasi
Provinsi dan/atau Komisi Informasi Kabupaten/Kota masing-masing
sedangkan pusat berkedudukan di ibu kota negara. Susunan keanggotaan
Komisi Informasi Provinsi Banten berjumlah lima orang yang mencerminkan
unsur pemerintah dan unsur masyarakat. Sedangkan bagi keanggotaan Komisi
Informasi pada tingkat daerah Komisi Informasi kabupaten/kota berjumlah
lima orang yang sama dengan pusat, mencerminkan unsur pemerintah dan
unsur masyarakat dengan dipimpin oleh seorang ketua merangkap anggota
dan didampingi oleh seorang wakil ketua merangkap anggota dipilih oleh para
anggota Komisi Informasi dapat dilakukan melalui pemungutan suara
anggota.Komisi informasi bertugas menyelesaikan Sengketa Informasi Publik
(SIP). Sengketa informasi adalah sengketa yang terjadi antara badan publik
dan (pemohon) pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak
memperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).Dalam tugasnya, Komisi Informasi dibantu oleh PPID. PPID dibentuk
agar dalam penyelenggaraannya menciptakan keterbukaan informasi publik.
PPID adalah Pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan Publik
(UU 14/2008 Pasal 1 ayat 9). PPID dijabat oleh seorang yang memiliki
kompetensi di bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi. Secara
struktural kedudukan PPID terdiri dari atasan PPID Utama dan PPID
Pembantu.Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Komisi
Informasi hanya dapat diajukan setelah melalui proses keberatan kepada
atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Pengajuan
keberatan secara tertulis kepada atasan PPID sekurang-kurangnya berisikan
nama dan/atau instansi asal pengguna informasi, alasan mengajukan
keberatan, tujuan menggunakan informasi, dan kasus posisi permintaan
informasi yang dimaksud. Yang dimaksud dengan atasan Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang merupakan atasan langsung
pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat.Salah satu kasus/perkara permohonan penyelesaian sengketa informasi
- –
publik kepada Komisi Informasi Provinsi Banten pada periode tahun 2011
2014 yang diajukan oleh Perkumpulan Pusat Telaah dan Informasi Regional
(PATTIRO) BANTEN sebagai Pemohon, terhadap DPW Partai Kebangkitan
Bangsa Provinsi Banten sebagai Termohon. Alasan PATTIRO BANTEN
sebagai Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi
publik kepada DPW Partai Kebangkitan Bangsa Provinsi Banten sebagai
termohon, karena pemohon merasa keberatan atas permintaan informasi yang
tidak ditanggapi. Adapun data yang diminta yaitu : 1) AD/ART Partai; 2)
Susunan kepengurusan partai; 3) Anggaran Pendapatan dan Belanja Partai
(Keuangan Partai) tahun 2013 dan 2014; dan 4) Program Kerja Partai tahun
2009 sampai dengan 2014. Pemohon meminta kepada Majelis Komsioner agar
termohon tidak keberatan untuk memberikan informasi yang diminta
pemohon, karena informasi yang dimohon adalah informasi yang bersifat
terbuka sehingga wajib dibuka dan diberikan kepada pemohon.Pada kasus ini Komisi Informasi Provinsi Banten memutuskan menolak
permohonan yang diajukan oleh pemohon. Alasan Komisi Informasi Provinsi
Banten menolak permohonan dengan pertimbangan hukum sesuai dengan
prosedur penyelesaian sengketa informasi publik, berdasarkan dari seluruh
uraian dan fakta hukum. Karena Komisi Informasi berwenang untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. Hal-hal seperti kedudukan
hukum (legal standing) pemohon untuk mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa informasi, kedudukan hukum (legal standing)
termohon sebagai badan publik di dalam sengketa Informasi, dan batas waktu
pengajuan permohonan menjadi acuan.Pemohon dirasa tidak memenuhi syarat kedudukan hukum untuk
mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik. Karena
berdasarkan keterangan pemohon, bahwa pemohon belum mendapatkan
pengesahan sebagai badan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dan belum tercatat di berita acara negara republik Indonesia.
Sedangkan termohon memiliki kedudukan hukum sebagai badan publik di
dalam sengketa informasi. Selanjutnya, permohonan penyelesaian sengketa
Informasi yang diajukan oleh pemohon belum memenuhi batas waktu
penyelesaian sengketa informasi. Untuk itu, putusan kesimpulan Komisi
Informasi Provinsi Banten adalah menolak permohonan pemohon.Berdasarkan Peraturan Komisi Informasi No. 1 tahun 2013, sebagai
Prosedur beracara dalam persidangan penyelesaian sengketa informasi publik
di Komisi Informasi, telah diatur pernyataan atau putusan Majelis Komsioner
gugur dan/atau ditolak. Gugur, sebagaimana disebutkan pada pasal 30 Perki
1/2013, bahwa dalam hal pemohon dan/atau kuasanya tidak hadir dalam
persidangan sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut tanpa keterangan yang jelas,
maka Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (PPSIP),
dinyatakan gugur.Sedangkan putusan ditolak, diatur dalam pasal 36 Perki/2013 tentang
Prosedur Penyelesaian Informasi Publik. Singkatnya dalam pasal 36 ini bahwa
pada hari pertama (pada siding pemeriksaan), Majelis Komsioner memeriksa:
1) Kewenangan Komisi Informasi, 2) Legal standing pemohon, 3) Legal
standing termohon, dan 4) Batas waktu pengajuan permohonan Penyelesaian
Sengketa Informasi (PSI) ke Komisi Informasi. Mengingat pasal 13 Perki
tentang PPSIP, bahwa pengajuann PPSIP selambat-lambatnya 14 hari sejak
tanggapan keberatan atasan badan publik (ayat 1) dan atau (2) 30 hari sejak
berakhirnya masa tanggapan keberatan atasan badan publik. Apabila pemohon
tidak memenuhi salah satu dari ke 4 (empat) unsur sebagaimana diatur dalam
pasal 36 Perki 1/2013, maka Majelis Komsioner bisa menyataka bahwa PPSIP
dinyatakan ditolak. Tata cara atau prosedur permohonan informasi ada dua, yaitu dengancara permohonan langsung dan permohonan secara online. Tata Cara
Permohonan secara langsung, meliputi : 1) Pemohon memiliki itikad baik
dalam kebutuhan informasinya; 2) Pemohon datang ke kantor PPID Komisi
Informasi Provinsi Banten; 3) Pemohon mengisi formulir permohonan
informasi publik dan melengkapi lampiran yang diperlukan dalam waktu 3
(tiga) hari kerja sejak permohonan diajukan; 4) Permohonan dinyatakan
diterima setelah seluruh data dinyatakan lengkap; 5) PPID meregister
permohonan dan memberikan Tanda Bukti Penerimaan Permintaan Informasi
Publik; 6) Pemohon wajib menyimpan dengan baik tanda bukti tersebut; dan
7) PPID memproses permintaan informasi publik tersebut dan memberi
pemberitahuan tertulis kepada pemohon paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
sejak permohonan diterima.Sedangkan tata cara permohonan secara online, meliputi : 1) Pemohon
memiliki itikad baik dalam kebutuhan informasinya; 2) Pemohon mengakses
registrasi untuk memperoleh akses login ke Halaman Layanan Informasi
Publik KIP Banten; 4) PPID Pembantu melalukan verifikasi pemohon dan
dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja PPID KIP Banten memberi
jawaban via EMAIL tentang akses login tersebut; 5) Setelah mendapatkan
akses login pemohon dapat menelusuri Halaman Informasi Publik untuk
melihat apakah data yang diminta telah tersedia di website; 6) Apabila belum
tersedia, dipersilahkan pemohon membuka Halaman Permohonan Informasi
Publik (Online); 7) Pemohon mengisi formulir permohonan informasi publik
(online) dan mengupload lampiran yang diperlukan; 8) Permohonan
dinyatakan diterima setelah seluruh data dinyatakan lengkap; 9) PPID
meregister permohonan dan memberikan Tanda Bukti Penerimaan Permintaan
Informasi Publik via EMAIL; 10) Pemohon wajib menyimpan dengan baik
tanda bukti tersebut; dan 11) PPID memproses permintaan informasi publik
tersebut dan memberi pemberitahuan via EMAIL kepada pemohon paling
lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima.Komisi Informasi memiliki Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi
(PSI). Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi (PSI) adalah warga negara
dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi
publik sebagaimana diatur dalam UU KIP Pasal 1 angka 12. Prosedur PSI
hanya dapat ditempuh apabila :
a) pemohon tidak puas terhadap tanggapan atas keberatan yang diberikan
oleh atasan PPID;
b) pemohon tidak mendapatkan tanggapan atas keberatan yang telah
diajukan kepada atasan PPID dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak keberatan diterima oleh atasan PPID (Pasal 35 UU KIP No. 14 Tahun 2008).Komisi Informasi Provinsi Banten menyelesaikan sengketa informasi
berdasarkan asas cepat, biaya ringan, dan sederhana. UU KIP menetapkan
bahwa prosedur penyelesaian sengketa informasi dimulai dari prosedur
pengajuan keberatan kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi dengan didasarkan alasan, lalu adanya tanggapan dari atasan
tersebut baru dapat diajukan ke Komisi Informasi.Adapun yang menjadi acuan dalam menyelesaikan sengketa informasi
publik adalah Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Selain itu, yang menjadi
acuan dalam mengembangkan mediasi adalah Peraturan Mahkamah Agung
nomor 2 tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Mahkamah
Agung dalam pertimbangannya mengakui bahwa mediasi merupakan
instrumen yang efektif untuk mencegah penumpukan perkara di pengadilan.Sebagai bagian dari badan publik di Pemerintahan Provinsi Banten,
Komisi Informasi berkewajiban untuk melaksanakan keterbukaan informasi
publik. Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan prinsip pelayanan publik yang
akuntabel dan transparan, dengan cara melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sesuai Undang-Undang yang berlaku yaitu dalam rangka penyelesaian
sengketa informasi publik.Untuk itu, Komisi Informasi Provinsi Banten berkomitmen untuk
menekankan, tahun 2014 transparansi publik harus ditingkatkan. Peningkatan
yang dimaksud adalah pelayanan kepada masyarakat dalam pelayanan
informasi sesuai dengan standar operasional pelayanan (SOP). Permohonan
informasi publik harus dijawab baik secara langsung maupun digital. Tetapi,
pada kenyataannya masih banyak sejumlah kendala dan kekurangan yang
dilakukan pada tahun 2014.Pertama, diperoleh informasi bahwa belakangan ini ternyata surat-surat
yang masuk untuk permohonan informasi di Komisi Informasi tidak
ditanggapi atau ditanggapi melebihi waktu yang ditentukan. Bila mengacu
pada UU KIP dan Peraturan Komisi Informasi (Perki) seharusnya permohonan
informasi publik ditanggapi maksimal 10 hari kerja, atau permohonan
diajukan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak tanggapan tertulis atas
keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon, dan berakhirnya jangka
waktu 30 hari kerja untuk atasan PPID dalam memberikan tanggapan tertulis
(Pasal 13 Perki No.1 tahun 2013). Hasil dari wawancara dengan Bapak Amir
dari LSM Gerakan Banten Bersih (Tanggal 13 Februari 2015 Pukul 10.00
WIB) diketahui bahwa permohonan sudah resmi disampaikan lebih dari 2
minggu tapi belum ada tindakan atau tanggapan yang dilakukan oleh Komisi
Informasi Provinsi Banten. Lambatnya tindakan permohonan informasi juga
(Angkatan Muda Mandiri Indonesia) yang pernah terlibat sengketa informasi
dengan pihak Dinas SDAP (Surat Putusan No. 682/VI/KI BANTEN-PS/2014
Komisi Informasi Provinsi Banten), dari beliau peneliti mengetahui bahwa
pengajuan informasi yang pemohon ajukan sering diabaikan dengan alasan
surat pengajuan tidak pernah diterima, atau belum mendapat tanggapan dari
Ketua Komisi Informasi, atau alasan lain bahwa Ketua Komisi Informasi
sedang perjalanan dinas dan tidak berada dikantor pada minggu-minggu saat
permohonan informasi dibuat. Selanjutnya LSM GALAKSI juga
membenarkan bahwa kurang tanggapnya petugas KIP Banten dalam
menanggapi permohonan informasi secara online, karena seharusnya PPID
KIP Banten melakukan verifikasi pemohon dan dalam waktu paling lambat
dua hari kerja PPID KIP Banten memberi jawaban via email tentang akses
login pemohon informasi tersebut. Pada saat itu LSM GALAKSI terlibat
sengketa informasi dengan pihak SDAP Provinsi Banten (berdasarkan hasil
wawancara pada tanggal 10 Maret 2015, Pukul 14.00 WIB).Kedua, yaitu kurang tegasnya Komisi Informasi Provinsi Banten
terhadap SKPD di Banten yang belum maksimal dalam memberikan informasi
pada publik. Hal ini diungkapkan langsung oleh Komsioner Komisi Informasi
Provinsi Banten Ade Zahran yang membenarkan bahwa transparansi informasi
di Provinsi Banten masih setengah hati. Ia mengungkapkan bahwa banyak
SKPD yang kurang membuka diri terhadap informasi publik. Sebab beberapa