PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI MORAL DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI PADA SMK SANJAYA SLEMAN

  

PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI MORAL

DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI

PADA SMK SANJAYA SLEMAN

Studi Kasus : Siswa SMK Sanjaya, Jalan Kaliurang Km 17 Pakem, Sleman

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Sri Rejeki

  

041334060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Kupersembahkan skripsi ini dengan penuh cinta J

kepada:

Ø Hati Terkudus Yesus Ø Bunda Maria Ø Santa Yulia Billiart Ø Mathias W olf, SJ, dkk. Ø Para Suster DPP : Sr. M. Yulita, Sr. M. Anita, Sr. M. Theresien, Sr. M. Mariani Ø

  Para Suster Komunitas Yogya: Sr. M. Florine, Sr. M. Aquila, Sr. M. Clarista, Sr. M. Fortunata, Sr. M. Theresiana. Ø Orang tuaku : Bapak Harso Suwarno (Alm.); Bapak Badrun, AMA. Ibu W aliyem Adik-adikku : Nugroho Santoso, Handiningsih, W iwoho W inarso, Haris Jatmiko, S.E. Iparku : Mey, Saleh, Karti, S.Pd. Ponakanku : Nadiffa Khansa Nurlaili, Johan Kurniawan Eka Santoso

  

š›

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  U MOTTO

Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu

(Lukas 1 : 38 )

  

Betapa baiknya Tuhan Yang Maha baik

(St.Yulia Billiart)

Kesamaan martabat manusia sebagai citra Allah

(Spiritualitas SPM)

  

—–

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 6 Agustus 2008 Penulis

   Sri Rejeki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : SRI REJEKI Nomor Mahasiswa : 041334060

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul ” PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI MORAL DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI PADA SMK SANJAYA SLEMAN ” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 6 Agustus 2008 Yang menyatakan

  Sri Rejeki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI

MORAL DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI PADA SMK SANJAYA SLEMAN.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, masukan, dorongan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu di kesempatan ini sudah selayaknya bagi penulis untuk menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

  1. Rm. Dr. Wiryono, Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta staf, yang telah memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan selama penulis mengikuti pendidikan.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  4. Bapak L. Saptono, S. Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Bapak Drs. Muhadi, M. Pd., sebagai Dosen Penguji yang telah mengoreksi, memberi masukan, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  7. Ibu B. Indah Nugraheni., SIP, S.Pd, M.Pd. sebagai Dosen Penguji yang telah mengoreksi, memberi masukan, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  8. Segenap Dosen Program Studi Akuntansi ( Pak Sapto, Pak Wid, Pak Muhadi, Pak Bambang, Pak Bondan, Pak Herry, Bu Catur, Bu Indah, Bu Rita, Bu Cornel, Bu Lina ) yang sabar telah membimbing penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  9. Staf Sekretariat (Mbak Aris , Pak Wawik ) yang sela lu melayani segala kebutuhan penulis yang menyangkut administrasi, dll. selama di USD.

  10. Rm. Prof. Dr. Martin Sardi, OFM., yang telah meluangkan waktu untuk mengoreksi dan memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  11. Rm. Dr. C. B. Kusmaryanto, SCJ., yang telah meluangkan waktu untuk memberi inspirasi dan abstract demi kesempurnaan skripsi ini.

  12. Kongregasi SPM yang telah memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pribadi dengan studi di Sanata Dharma.

  13. Komunitas Studi SPM Yogyakarta yang telah mendukung, menyemangati, dan mendoakan sehingga skripsi ini dapat berjalan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Bapak Y. Supriyadi, Bc. Hk., S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Sanjaya

  Sleman yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

  15. Orang tuaku tercinta (Pak Harso, alm., Pak Badrun, Bu Wal) dan adik- adikku terkasih (Hoho, Caco, Hani, Miko) yang telah me ndoakan, mendukung sehingga skripsi ini selesai.

  16. Teman-temanku PAK 2004 khususnya PAK B - 2004, terima kasih untuk segala kebaikan, keramahan, dukungan, dan kerjasamanya selama ini yang memungkinkan studiku dapat berjalan baik dan lancar. Semangat ya?

  17. Sr. Franka, CB., Mas Banu yang telah memberi masukan yang berharga dalam penyusunan skripsi ini serta pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun bagi kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.

  Yogyakarta, 6 Agustus 2008 Penulis

   Sri Rejeki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI MORAL

DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI

PADA SMK SANJAYA SLEMAN

Sri Rejeki

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kandungan nilai moral dalam pengajaran akuntansi pada SMK Sanjaya Sleman tahun ajaran 2007/2008. Mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru kepada siswa sebetulnya sarat dengan kandungan nilai moral, hendaknya guru mengintegrasikan nilai- nilai moral untuk perkembangan pribadi siswa agar mempunyai moral yang tinggi.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode studi kasus pada bulan Mei 2008. Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SMK Akuntansi kelas X, XI, XII SMK Sanjaya Sleman yang berjumlah 110 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang berisi angket pernyataan tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya pada SMK BOPKRI I Yogyakarta. Teknik analisis data menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I. Kriteria penilaian digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

  Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa terhadap kandungan nilai moral: 0% sangat tinggi, 7,3% tinggi, 33,6% cukup, 41,8% rendah, dan 17,3%, sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

STUDENT`S PERCEPTION TO THE MORAL VALUE CONTENT

  

IN THE ACCOUNTANCY LESSON

  

IN SMK SANJAYA, SLEMAN

Sri Rejeki

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2008

  The aim of this research is to know the perception of the students to the moral value content in the accountancy class in SMK Sanjaya Sleman during academic year 2007 – 2008. In fact, the accountancy class which is given by the teachers is full of moral value. It is hoped that teachers integrate moral value in it in order to help personality development in such away that students have high moral standard.

  This research is a descriptive research. The data are collected by survey method which was performed on May 2008. The population of the research is all of the students in the X, XI and XII grades of SMK Sanjaya, Sleman. They are all 110 respondents. The method to collect data is the questionnaire whose contents are closed inquiry. The validity and reliability of this method had been accredited by SMK BOPKRI I, Yogyakarta. Data technical analysis which is employed is the Penilaian Acuan Patokan (PAP) type I. Scoring criteria are classified into 5 criteria: very high, high, enough, low and very low.

  From the research it shows that students’ perception to the moral value contents are: 0% very high, 7.3% high, 33.6% enough, 41.8 low and 17.3% low.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

ABSTRAK......................................................................................................... xi

ABSTRACT ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL............................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah...............................................................

  1 B. Identifikasi Masalah.....................................................................

  7 C. Batasan Masalah...........................................................................

  8

  F. Manfaat Penelitian........................................................................

  a. Definisi dan Pengertian Moral.......................................... 19

  2. Sekolah Menengah Kejuruan................................................. 40

  c. Pengajaran Akuntansi .................................................... 33

  b. Definisi Akuntansi ......................................................... 30

  a. Pengajaran......................................................................... 29

  1. Pengajaran Akuntansi............................................................. 29

  C. Pengajaran Akuntansi pada Sekolah Menengah Kejuruan .......... 29

  b. Pembagian dari Moral ................................................... 20

  2. Moral ..................................................................................... 19

  9 G. Definisi Operasional..................................................................... 10

  b. Tanggapan dan Peranan Nilai .......................................... 18

  a. Definisi dan Pengertian N ilai............................................ 16

  1. Nilai....................................................................................... 16

  B. Nilai Moral................................................................................... 16

  3. Syarat Terjadinya Persepsi..................................................... 15

  2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi......................... 14

  1. Pengertian Persepsi ................................................................ 12

  

BAB II. TINJAUAN TEORETIK ................................................................. 12

A. Persepsi......................................................................................... 12

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 42

A. Jenis Penelitian............................................................................. 42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................... 42

  D. Populasi dan Sampel .................................................................... 43

  E. Instrumen Penelitian..................................................................... 44

  F. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 46

  G. Pengujian Validitas da Reliabilitas .............................................. 46

  1. Pengujian Validitas ................................................................ 46

  2. Pengujian Reliabilitas............................................................. 49

  H. Teknik Analisis Data .................................................................... 52

  

BAB IV. GAMBARAN UMUM SMK SANJAYA SLEMAN...................... 55

A. Sejarah SMK Sanjaya ................................................................... 55 B. Tujuan Pendidikan SMK Sanjaya ................................................ 57 C. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya ................................................. 59 D. Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan (SMK)....................... 62 E. Struktur Organisasi SMK Sanjaya ............................................... 67 F. Sumber Daya Manusia ................................................................. 68 G. Data Siswa .................................................................................... 73 H. Kondisi Fisik dan Lingkungan..................................................... 74 I. Fasilitas/ Peralatan Sekolah.......................................................... 75 J. Majelis Sekolah............................................................................ 77 K. Hubungan SMK dengan Instansi Lain ......................................... 78 L. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan................................ 79

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 80

A. Deskripsi Data.............................................................................. 81

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Deskripsi Data Berdasar per Nilai Moral................................ 85

  B. Analisis Data ................................................................................ 101

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 128

  

BAB VI. PENUTUP......................................................................................... 140

A. Kesimpulan................................................................................... 140 B. Keterbatasan................................................................................. 142 C. Saran ............................................................................................ 143

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 145

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran I Instrumen Penelitian ........................................................... 147

  2. Lampiran II Data Induk Validitas, Reliabilitas ....................................... 159

  3. Lampiran III Output Validitas, Reliabilitas .............................................. 162

  4. Lampiran IV Data Induk Penelitian.......................................................... 163

  5. Lampiran V Output Mean, Median, Modus, Standar Deviasi................ 166

  6. Lampiran VI Output Frekuensi Tabel Berdasar per Butir Pernyataan ..... 172

  7. Lampiran VII Output Frekuensi Tabel Berdasar per Nilai Moral ............. 180

  8. Lampiran VIII Tabel r dan Tabel F ............................................................. 184

  9. Lampiran IX Surat Keterangan Penelitian................................................ 186

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Rincian Siswa Kelas Akuntansi SMK Sanjaya Sleman............ 43

  2. Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Kandungan Nilai Moral ........................... 45

  3. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kandungan Nilai Moral.............................. 48

  4. Tabel 3.4. Nilai Cronbach`s Alpha Kandungan Nilai Moral ..................... 51

  5. Tabel 3.5. Pengolahan Data dengan Skala Likert....................................... 52

  6. Tabel 3.6. Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I ..................................... 54

  7. Tabel 4.1. Struktur Kurikulum SMK/ MAK .............................................. 64

  8. Tabel 4.2. Daftar Ketua Program Studi...................................................... 69

  9. Tabel 4.3. Daftar Guru Tetap...................................................................... 69

  10. Tabel 4.4. Daftar Guru Tidak Tetap ........................................................... 70

  11. Tabel 4.5. Daftar Guru Wali Kelas ............................................................. 71

  12. Tabel 4.6. Daftar Jumlah Siswa .................................................................. 73

  13. Tabel 5.1. Deskripsi Data tentang Interval Kelas ....................................... 82

  14. Tabel 5.2. Frekuensi Responden Berdasarkan Total Skor Pernyataan....... 83

  15. Tabel 5.3. Deskripsi Data Nilai Moral pada Pengajaran Akuntansi........... 84

  16. Tabel 5.4. Deskripsi Data tentang Interval kelas........................................ 86

  17. Tabel 5.5. Frekuensi Responden Nilai Religiositas.................................... 86

  18. Tabel 5.6. Deskripsi Data Nilai Religiositas .............................................. 87

  19. Tabel 5.7. Frekuensi Responden Nilai Kerendahan Hati ........................... 88

  20. Tabel 5.8. Deskripsi Data Nilai Kerendahan Hati...................................... 88

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21. Tabel 5.9. Frekuensi Responden Nilai Demokrasi..................................... 89

  22. Tabel 5.10. Deskripsi Data Nilai Demokrasi................................................ 89

  23. Tabel 5.11. Frekuensi Responden Nilai Sosialitas ....................................... 90

  24. Tabel 5.12. Deskripsi Data Nilai Sosialitas .................................................. 91

  25. Tabel 5.13. Frekuensi Responden Nilai Kebenaran..................................... 91

  26. Tabel 5.14. Deskripsi Data Nilai Kebenaran................................................ 92

  27. Tabel 5.15. Frekuensi Responden Nilai Keberanian .................................... 93

  28. Tabel 5.16. Deskripsi Data Nilai Keberanian .............................................. 93

  29. Tabel 5.17. Frekuensi Responden Nilai Keadilan........................................ 94

  30. Tabel 5.18. Deskripsi Data Nilai Keadilan.................................................. 94

  31. Tabel 5.19. Frekuensi Responden Nilai Kejujuran....................................... 96

  32. Tabel 5.20. Deskripsi Data Nilai Kejujuran................................................. 96

  33. Tabel 5.21. Frekuensi Responden Nilai Tanggungjawab ............................. 97

  34. Tabel 5.22. Deskripsi Data Nilai Tanggungjawab ....................................... 97

  35. Tabel 5.23. Frekuensi Responden Nilai Kehati-hatian................................ 98

  36. Tabel 5.24. Deskripsi Data Nilai Kehati- hatian ........................................... 99

  37. Tabel 5.25. Frekuensi Responden Nilai Nilai Kepentingan Umum di atas Kepentingan Pribadi....................................................... 100

  38. Tabel 5.26. Deskripsi Data Nilai Nilai Nilai Kepentingan Umum di atas Kepentingan Pribadi....................................................... 100

  39. Tabel 5.27. Kategori Penyusunan Kuesioner ............................................... 101

  40. Tabel 5.28. Tanggapan Responden tentang Nilai Religiositas (A) .............. 104

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  41. Tabel 5.29. Tanggapan Responden tentang Nilai Kerendahan Hati (B) ...... 106

  42. Tabel 5.30. Tanggapan Responden tentang Nilai Demokrasi (C)................ 108

  43. Tabel 5.31. Tanggapan Responden tentang Nilai Sosialitas (D) .................. 110

  44. Tabel 5.32. Tanggapan Responden tentang Nilai Kebenaran (E) ................ 112

  45. Tabel 5.33. Tanggapan Responden tentang Nilai Keberanian (F) ............... 114

  46. Tabel 5.34. Tanggapan Responden tentang Nilai Keadilan (G) ................... 116

  47. Tabel 5.35. Tanggapan Responden tentang Nilai Kejujuran (H) ................. 118

  48. Tabel 5.36. Tanggapan Responden tentang Nilai Tanggungjawab (I)......... 120

  49. Tabel 5.37. Tanggapan Responden tentang Nilai Kehati- hatian (J)............. 122

  50. Tabel 5.38. Tanggapan Responden tentang Nilai Kepentingan Umum di atas Kepentingan Pribadi (K) ................................................ 124

  51. Tabel 5.39. Frekuensi Responden Berdasarkan Total Skor Pernyataan....... 126

  52. Tabel 5.40. Deskripsi Data “ Persepsi Siswa Terhadap Kandungan Nilai Moral Dalam Pengajaran Akuntansi ”....................................... 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMK Sanjaya ................................................ 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menonjol di tengah-tengah terpuruknya

  bangsa Indonesia sampai saat ini ialah tindak korupsi. Menurut Transparency

  International , indeks persepsi korupsi (Corruption Perception Index/CPI)

  Indonesia tahun 2006 adalah 2,4; meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 2,2. Nilai indeks ini juga ikut mendongkrak urutan Indonesia satu peringkat dari negara terkorup keenam (dari 159 negara) pada 2005 menjadi ketujuh (dari 163 negara) pada tahun 2006. Meski demikian, nilai CPI yang masih di bawah level angka 3, Indonesia masih dikategorikan sebagai negara yang kondisinya sangat parah dalam tindak korupsi. (Koran Tempo, 13 November 2006). Bahkan, pada tahun 2002 untuk tingkat Asia, Indonesia berada di urutan pertama.

  Di akhir milenium kedua, khususnya pada masa orde baru, angka korupsi Indonesia tercatat cukup fantastis. Lima kasus terbesar yang muncul pada waktu itu antara lain kasus import gandum (800 trilyun rupiah), kasus Freeport (200 trilyun rupiah), kasus dana non-budgeter (200 triltun rupiah), kasus listrik swasta (160 trilyun rupiah) dan mark-up dana BUMN (150

  trilyun rupiah ). Diperkirakan masih ada sekitar 1.200 bentuk korupsi yang

  dilakukan oleh Soeharto bersama kroninya dengan angka korup sekitar 220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  milyar Dollar AS, mulai tahun 1967 sampai 1997. (http://www.geocities.com/frontnasional/kasusorba.htm)

  Maraknya tindak korupsi di Indonesia, pasca lengsernya rezim Soeharto – baik di sektor publik maupun sektor swasta – dan menyebar secara sistemik serta susah dibuktikan. Bahkan, masyarakat akan berhadapan dengan praktek-praktek korupsi ketika mereka membutuhkan pelayanan publik. Di masa- masa mendatang praktek tindak korupsi di Indonesia akan semakin memburuk dan berpengaruh terhadap setiap proyek pembangunan.

  Fenomena di atas semakin mengejutkan ketika tindak korupsi banyak dilakukan oleh kaum intelektual yang menduduki posisi penting di lingkungan eksekutif, yudikatif maupun legislatif. Khusus untuk lembaga legislatif, secara global diketemukan empat modus tindak korupsi, yaitu penggelembungan batas alokasi penerimaan anggota dewan (mark-up), penggandaan item penerimaan anggota dewan melalui berbagai strategi, peng-

  • an pos penerimaan anggaran yang sebenarnya tidak diatur dalam PP

  ada-ada

  110/2000 dan pelaksanaan program kegiatan dewan. (Tempo Interaktif, 16 September 2001).

  Meski tidak terdapat hubungan yang signifikan antara korupsi dengan tingkat pendidikan, namun adanya kecenderungan bahwa angka indeks akan semakin tinggi apabila tindak korupsi itu dilakukan oleh mereka

  korupsi

  yang telah mengenyam pendidikan. Kondisi ini tentu amat memprihatinkan, mengingat individu yang berpendidikan diharapkan memberikan teladan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  membangun budaya amoral?” Menurut Paul Bond, ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia selama menjalani proses pendidikan ternyata berkembang tanpa diiringi dengan wisdom/kebijaksanaan. Lebih lanjut ia me nguraikan bahwa kehebatan ilmu pengetahuan hanya menjadikan manusia dapat menikmati kebebasan dan kepuasan lahiriah. Akibatnya, manusia seringkali menolak dan mengesampingkan dimensi rahmat Allah. Ia mengusulkan perlunya internalisasi nilai-nilai moral ke dalam ilmu pengetahuan atau pendidikan. (Paul Bond, http://www.inspiredbooks.net/kww.htm)

  Kehampaan nilai-nilai moral dalam ilmu pengetahuan juga dirasakan Saunderaraj. Semangat pencerahan ini telah me nghasilkan ilmu pengetahuan dan masyarakat yang hampa terhadap nilai-nilai moral. Akibatnya, dipelbagai penjuru terjadi erosi nilai- nilai moral masyarakat, termasuk dan terutama di kalangan kaum terdidik. Ada tiga alasan pokok kehancuran nilai- nilai moral yang terjadi dalam masyarakat, pertama, masyarakat hidup dalam suasana kompetitif untuk memperoleh materi. Akibatnya, manusia mempunyai kecenderungan untuk berpikir profit oriented dengan menghalalkan pelbagai cara. Kedua, nilai- nilai moral yang diyakini masyarakat menjadi sangat relatif, bergantung pada situasi – kondisi lingkungan, tidak ditentukan oleh kekuatan eksternal dan ketentuan pasti yang menjadi pegangan manusia. Ketiga, masyarakat lebih berorientasi pada keberhasilan (succsess oriented society) yang memunculkan succsess syndrome dengan ukuran perolehan posisi dan kekuatan yang mendorong pada kehampaan nilai- nilai moral. (Paul Bond,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bond menghendaki adanya proses internalisasi nilai- nilai moral pada kaum terdidik. Sekolah – pada khususnya – dan pendidikan – pada umumnya – diharapkan mempunyai pengaruh kuat dalam menanamkan dan menumbuhkan kekuatan moral manusia dari usia dini hingga dewasa. Meski tindak korupsi hanya merupakan salah satu bentuk dari tindak kejahatan, namun hal tersebut sudah cukup menjadi gambaran significan perihal rusaknya sistem normatif yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia. Dalam Surat Gembala Pra-Paskah 1997, KWI secara tegas dan kritis mengungkap bahwa bangsa Indonesia mengakhiri mileniun kedua dan memasuki milenium ketiga sedang menghadapi kemerosotan moral hampir di semua bidang kehidupan masyarakat. Lebih lanjut KWI menegaskan bahwa kemerosotan moral tersebut dapat membahayakan dan menghancurkan persatuan, masa depan serta keselamatan bangsa. Oleh sebab itu, pendidikan tata nilai di sekolah seharusnya lebih ditekankan pada pentingnya latihan, sikap dan praktek yang sejalan dengan kewajiban untuk terus menerus mengembangkan diri ke tingkat kesadaran diri yang lebih tinggi. Dengan demikian, pola pendidikan yang ideal harus menyesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan psikologi peserta didik, serta memperhatikan pengembangan kecerdasan emosional (EQ) dan moral, di samping pengembangan kecerdasan kognitif. Kecerdasan emosional merupakan landasan perkembangan kepribadian seseorang, dimana kemampuan mengelola dan mengendalikan emosi dilatih untuk dikuasai oleh setiap individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam praktek pendidikan di Indonesia, kecerdasan emosional lebih besar porsinya (dalam kurikulum) pada jenjang pendidikan TK dan SD; namun berkurang pada SLTP dan SMU/ SMK; serta mencapai porsi minimal pada pendidikan di Perguruan Tinggi. Selama ini, sistem pendidikan Indonesia terlanjur lebih menekankan keberhasilan penguasaan intelektual (Intelligence

Quotient atau IQ) tanpa diimbangi keseimbangan Emotional Quotient (EQ).

  Padahal, keberhasilan IQ tanpa EQ menyebabkan individu mengalami perkembangan yang kurang maksimal dalam pengelolaan dan pengendalian emosi, pembinaan hubungan sosial, empati dan ketekunan. Misal: akhir-akhir ini sering kita lihat, dengar, dan alami baik langsung maupun tidak langsung terjadinya tawuran antar sekolah, kenakalan yang berlebihan, siswa yang dianggap tidak sopan, tidak bertanggungjawab terhadap tindakannya, bahkan banyak siswa sekolah yang menjadi korban narkoba. Yang menyedihkan lagi mereka kadang tidak tahu menahu apa sebabnya dan bahkan bangga melakukan kekacauan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah formal kurang dapat membantu siswa untuk bersikap lebih manusiawi dan lebih menghargai orang lain meskipun berbeda pandangan, gagasan, dan keyakinan. Sekolah kurang dapat membantu siswa untuk lebih berkembang sebagai manusia yang lebih utuh, bukan hanya pandai dalam pengetahuan tapi juga menjadi manusia utuh, yang bertanggungjawab, yang mempunyai nilai –nilai moral tinggi, yang memperlakukan diri sendiri dan orang lain secara manusiawi sesuai dengan martabatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Memang, para pendidik dan pengelola sekolah menyadari bahwa cukup lama sekolah formal hanya menekankan soal perkembangan pengetahuan/ kognitif dan sempit hanya menekankan dan mengejar UAN (Ulangan Akhir Nasional). Sekolah dan orang tua bangga kalau siswanya mempunyai UAN tinggi dan sedih dan malu jika UAN nya rendah. Maka mati- matian sekolah dan orang tua memaksakan les pengetahuan agar anak ber-UAN tinggi. Akibatnya nilai –nilai moral/ kemanusiaan yang lain kurang mendapatkan tempat dalam pendidikan sekolah formal. Pendidikan sosialitas, religiositas, rasa keadilan, kejujuran, tanggungjawab, demokrasi, dll. kurang mendapatkan tempat. Bila ada, hanya ditekankan kepada aspek pengetahuan kurang sampai pada praktek dan pengalaman. Tidak mustahil bila banyak anak muda meski sangat pandai dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka tidak bermoral dan berbuat hal- hal yang merugikan banyak orang.

  Menurut undang- undang pendidikan sebenarnya sudah dicantumkan bahwa pendidikan nasional kita bertujuan untuk membantu generasi muda agar berkembang menjadi manusia yang utuh, yang berpengetahuan tinggi, bermoral, beriman, berbudi luhur, bersosialitas, dan lain- lain. Dengan kata lain undang-undang pendidikan bertujuan membantu siswa untuk berkembang menjadi manusia utuh dengan segala aspek kemanusiaannya. Namun kenyataannya sebaliknya yang dihasilkan siswa yang pandai dalam hal pengetahuan tapi tidak bermoral atau tidak seimbang dengan segi kehidupan yang lain, malah ekstrem bahwa dengan pengetahuannya yang tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Melalui pola pendidikan yang menyelaraskan perkembangan IQ dan

  EQ diharapkan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berilmu

  pengetahuan, beretika moral, menjunjung tinggi martabat manusia dan berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut selaras dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

  pasal 3. Dalam UU Sisdiknas tersebut disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian, sekolah – pada khususnya – dan pendidikan – pada umumnya – harus menjadi wahana agar individu (peserta didik) mengetahui, merasakan dan menjalankan nilai- nilai moral melalui latihan yang terus menerus sepanjang rentang pendidikan itu berlangsung dalam setiap pembelajaran yang ada di sekolah. Jika tidak, maka sekolah (betapapun tingginya) hanya menjadi tempat untuk mengetahui (to achieve knowledge, not wisdom).

B. Identifikasi Masalah

  Dalam rangka penulisan skripsi ini sangatlah penting mengidentifikasi masalah yang sebenarnya. Untuk itu perlulah diselidiki secara cermat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  saja, proses internalisasi nilai- nilai moral pada kaum terdidik hendaknya sudah dimulai sedari dini. Namun, dalam tulisan ini, penulis membatasi diri untuk melakukan penelitian siswa tentang proses internalisasi nilai-nilai moral dalam setiap proses pengajaran bidang studi akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan. Mengapa harus demikian? Karena, menanamkan nilai- nilai moral kepada peserta didik bukan hanya menjadi tanggung jawab pendidik yang mengampu bidang studi agama, kewarganegaraan, atau bimbingan dan konseling; namun menjadi tanggung jawab semua pendidik, termasuk pendidik bidang studi akuntansi. Untuk itu, penulis ingin mengetahui persepsi siswa tentang kandungan nilai moral yang diperoleh melalui proses pengajaran bidang studi akuntansi di sekolah, khususnya SMK Sanjaya Sleman.

  Berdasarkan paparan yang telah penulis uraikan, penulis dalam tulisan ini bermaksud untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan kandungan nilai moral yang disampaikan oleh para pendidik dalam proses pengajaran bidang studi akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan. Oleh sebab itu, skripsi ini berjudul “PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN

  NILAI MORAL DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI PADA SMK SANJAYA SLEMAN.” C. Batasan Masalah

  Penelitian yang dilakukan terbatas pada sebelas nilai moral yaitu nilai religiositas, nilai kerendahan hati, nilai demokrasi, nilai sosialitas, nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tanggungjawab, nilai keha ti- hatian dan nilai kepentingan umum di atas kepentingan pribadi yang ditanamkan guru akuntansi pada siswa pada SMK Sanjaya Sleman.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimanakah persepsi siswa terhadap kandungan nilai moral dalam pengajaran akuntansi pada SMK Sanjaya Sleman ?

  E. Tujuan Penelitian

  Dalam penulisan ini, ada dua hal pokok yang hendak disorot oleh penulis, pertama, memperluas wawasan tentang pelbagai isu yang sedang merebak dalam bidang akuntansi serta memperkembangkan pelbagai materi yang telah dipelajari oleh penulis selama perkuliahan.

  Kedua, menambah wawasan bagi penulis sebagai calon pendidik dan juga para pendidik bidang studi akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan khususnya berkaitan dengan nilai- nilai moral dalam pengajaran akuntansi.

  F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Bagi peneliti Penelitian ini dapat memperluas wawasan mengenai isu- isu yang sedang merebak dalam bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan moral, mengungkapkan ide, gagasan, dan kepedulian akan pelaksanaan pengajaran nilai moral di sekolah, serta mengembangkan materi- materi yang telah dipelajari di bangku kuliah.

  2. Bagi para Pendidik Akuntansi Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan para pendidik secara khusus SMK dalam pengajaran akuntansi dengan menggali lebih jauh kandungan nilai moral dalam pelajaran akuntansi.

  3. Bagi peneliti yang berminat pada penanaman moral di sekolah agar mendapat masukan tentang pelaksanaan pendidikan nilai moral

G. Definisi Operasional

  Agar penelitian ini lebih mudah dipahami, maka perlu dijelaskan definisi operasional beberapa istilah:

  1. Persepsi Persepsi adalah pengolahan informasi yang diterima oleh indra terlebih dahulu diorganisasikan dan ditafsirkan, sehingga individu bisa mengenali dan menilai obyek.

  2. Nilai Nilai adalah daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Moral Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang / kelompok dalam mengatur tingkah lakunya

  (Bertens, 1992, 7).

  4. Pengajaran Akuntansi Pengajaran akuntansi adalah proses belajar- mengajar tentang pelajaran akuntansi pada sekolah Menengah Kejuruan yang berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap rasionalitas, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

  5. SMK Sanjaya Sleman SMK Sanjaya adalah salah satu SMK yang terletak di

  Jl. Kaliurang Km.17, Sukunan, Pakembinangun, Pakem, Sleman, dan memiliki 10 kelas yang terdiri dari 3 program studi, yaitu Akuntansi (4 kelas), Penjualan (3 kelas), dan Perkantoran (3 kelas).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN TEORETIK Berkaitan dengan tulisan berjudul “PERSEPSI SISWA TERHADAP KANDUNGAN NILAI MORAL DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI PADA SMK SANJAYA SLEMAN ” penulis akan menjabarkan beberapa

  tinjauan teoretik. Sebagai sistematika, penulis mencoba merumuskannya menjadi tiga pokok besar: Pertama, Persepsi yang meliputi: pengertian persepsi, faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi, syarat terjadinyan persepsi ; Kedua, Nilai moral: definisi pengertian nilai, tanggapan dan peranan nilai, moral, pembagian moral,. Ketiga, Pengajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK): pengertian pengajaran, akuntansi, SMK.

A. PERSEPSI

1. Pengertian Persepsi

  Setiap manusia mempunyai berbagai macam indera, bagi manusia sangatlah mudah kiranya melakukan perbuatan yang berkaitan dengan indera, manusia melihat, mendengar, mencium, merasakan dan menyentuh yakni proses yang semestinya ada. Informasi yang masuk dari organ-organ penginderaan terlebih dahulu diorganisasikan dan ditafsirkan sebelum dapat dimengerti, proses ini dinamakan persepsi (Soenardi, 1998, 83).

  Persepsi adalah pengolahan informasi yang diterima oleh indra terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menilai obyek. Dalam kehidupan setiap hari siswa terhadap pengajaran di sekolah berupa pengalaman yang konkrit dari perkembangan pertumbuhan badan, psikologi, kognitif dan sosialnya.

  Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 675) persepsi diartikan sebagai suatu tanggapan (penerimaan langsung atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindera). Menurut Branca , Woodwort, dan Marquis (Walgito, 1994: 53), persepsi merupakan suatu proses di mana proses tersebut didahului dengan proses penginderaan. Proses penginderaan ini terjadi karena manusia berinteraksi dengan lingkungan, baik secara fisik maupun sosial, sehingga manusia perlu menyerap unsur dari luar yang berupa rangsangan atau stimulus melalui inderanya. Dengan demikian, penginderaan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh ind ividu melalui alat indera.

  Menurut Thoha (2005:141) persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan bahwa obyek tersebut bergerak. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan. Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang. Winkel (1986: 161) mendefinisikan persepsi sebagai pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik obyek itu, misalnya ukuran, warna, dan bentuk. Persepsi sering diartikan juga sebagai proses di mana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dimilikinya atau dengan kata lain pengetahuan lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi data indera (Kartini dan Gulo, 1987).

  Berdasarkan berbagai definisi di atas, persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang untuk mengetahui, mengintepretasikan, dan mengevaluasi obyek yang dipersepsikan, sehingga terbentuklah gambaran mengenai obyek yang dipersepsikan. Dalam kenyataannya, setiap orang dihadapkan pada sejumlah obyek dan peristiwa. Obyek dan peristiwa tersebut tidak mempunyai arti apa-apa jika orang tidak mengintepretasikan atau menafsirkannya. Persepsi terhadap suatu obyek dan peristiwa antara individu yang satu dengan yang lainnya belum tentu sama, walaupun obyek dan peristiwa sama.

2. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

  Menurut Thoha (2005: 147) ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan persepsi seseorang, antara lain: a. Psikologi

  Persepsi seseorang dipengaruhi oleh keadaan psikologisnya. Jika keadaan psikologis seseorang normal, maka persepsinya pun akan obyektif b. Famili

  Famili memiliki peranan yang sangat besar dalam membangun sebuah persepsi. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dalam membentuk sebuah persepsi seseorang dan jika bertahan dalam waktu yang lama akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Kebudayaan