Perbedaan kemandirian antara remaja akhir laki-laki suku Batak dan suku Jawa - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANTARA REMAJA AKHIR LAKI-LAKI

SUKU BATAK DAN SUKU JAWA

S k r i p s i

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Merry Lucia Ariyanti

  

069114100

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ! " # $ ! " # $ ! " # $ ! " # $

  "Do not let any unwholesome talk come out of your mouth but only what is helpful for building others up according to their needs, that it may benefit those who listen."

  Ephesians 4:29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANTARA REMAJA AKHIR LAKI-LAKI

SUKU BATAK DAN SUKU JAWA

Merry Lucia Ariyanti

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemandirian antara remaja akhir laki-laki yang

berasal dari suku Batak dan suku Jawa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah remaja

akhir laki-laki suku Batak lebih mandiri apabila dibandingkan dengan remaja akhir laki-laki suku

Jawa. Subyek penelitian ini adalah sebanyak 100 orang, yang terdiri dari 50 remaja akhir laki-laki

suku Batak dan 50 remaja akhir laki-laki suku Jawa. Seluruh subyek merupakan mahasiswa yang

sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta dengan kisaran usia antara 19-22 tahun. Penelitian

ini menggunakan skala kemandirian sebagai metode pengumpulan data. Data penelitian kemudian

dianalisis dengan Independent Sample t-test dan diperoleh hasil 0.000 (p 0,05). Hasil ini

menunjukkan bahwa hipotesis terbukti, kemandirian remaja akhir laki-laki suku Batak lebih tinggi

daripada remaja akhir laki-laki suku Jawa.

  Kata kunci : Kemandirian, suku Batak, suku Jawa, mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

THE AUTONOMY DIFFERENCE AT THE END OF THE ADOLESCENT

MALE BETWEEN BATAK TRIBE AND JAVA TRIBE

Merry Lucia Ariyanti

  

ABSTRACT

This study aimed to examine the autonomy difference between Batak tribe and Java tribe

at the end of the adolescent male. The hypothesis of this research is that adolescent males of

  

Bataks have more autonomy when compared to adolescent males of Javanese. Subject in this

research were of 100 students, consist of 50 adolescent male students from Batak tribe and 50

adolescent male student from Java tribe. All subjects were students who have been studying in

Yogyakarta and the age was around 19 up to 22 years old. This study used the autonomy scale as

a method of data collection. Data were analyzed using Independent Sample t-test and the result

was 0.000 (p 0,05). These result indicated that the hypothesis ia true, the autonomy of adolescent

males of Bataks is higher than the adolescent males of Javanese.

  Keywords : Autonomy, Batak tribe, Java tribe, male university students

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas segala kasih, berkat, dan pertolongan- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sjripsi ini. yang berjudul “Perbedaan

  

Kemandirian Antara Remaja Akhir Laki-Laki Suku Batak Dan Suku Jawa”

  demi meraih gelar Strata Satu (S1) pada Program Studi Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Penulis juga tidak melupakan pihak-pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga memperlancar pengerjaan skripsi ini. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yaitu Ibu Titik Kristiyani, M.Psi.

  3. Bapak Yohanes Heri Widodo M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kesabaran dan masukan Bapak selama ini.

  4. Bapak Minta Istono selaku dosen pembimbing akademik.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmunya sehingga penulis dapat mencapai tahap ini.

  6. Segenap staff dan karyawan Fakultas Psikologi : Mas Gandung, Pak Gie, Bu Nanik, Mas Muji dan Mas Doni. Terima kasih atas segala bantuan dan keramahan yang telah diberikan selama penulis belajar di Fakultas Psikologi.

  7. For My beloved mommy, my struggle has find the end Mom...?! From the start

  of the incident at that time , which make me taking a break. Finally... I did it, I'm not giving up until the end. Thanks a lot for U’r big support & prayer for U’r hasian daughter. For My Babe, finally I can prove it to U. I’m not the one who make U disappointed and regret after this 23 years. Even with U’r sharp words I still can feel U’r love & support. Thanks Beh...

  8. For My Sister, K Pio, my old an ugly Cerberus, hi..hi..hi... (I said it with BIG

  LOVE U know ). Thanks a lot for U’r support at me for this 5 years. U never judge me and still... support me in any kind of situation. Abang Adi, my only one big brother. My place to ask about anything. My personal Discovery Channel. Bang, thank U very much for U’r patience at me, although U not the patient one. Ha..ha..ha... Bang Bonar, K Butet, K Jun, K Rolim... Thank U very emmuach for all of U’r love. Keep support me, U’r naughty and spoiled young sister, for the future. U’ll know what’s my next plan. Hope it can be reality, Amen.

  9. My personal Cerberus, Frenky, thanks a lot for make me laugh and mad Sipit.

  Even though in the fact U are more distracting than helping with this final

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  task... Ha5..... My big thank you still 4 U. Kamsahamnida iban,,, Saranghaeyo...

  10. For all my bestfriend in Psychology, Yanti, Vivi, Lingga, Nur & Rohna.

  Thanks a lot for this 5 years friendship, don’t forget what were and still we have my sista. My other bestfriend, Novi & Puji, even if oceans apart us, U still at my side.

  11. For Naposo Simatupang Yogyakarta, my family in here. Bang Charly, Bang

  Nuel, Imel, Angga, Siska, Mei, Bang Ronny, Perdana, Satria, Doni, Kak Tika, Bang Patrick, Ria. Although I’m just the new member but U are my true family. And for all my brother & sister at Naposo Simatupang Yogyakarta, thank U so much for everything that U have done for me.

  12. For all my friends and everyone that I can’t write down one by one, thank U

  very much. I’m very grateful that I have people like U at my side. Hope the best for U. And the last but not least I’d like to say that I love U all. Gracias Amigos.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

  Akhir kata, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.

  Yogyakarta, Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi

  

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

  HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 A. LATAR BELAKANG ..................................................................

  1 B. RUMUSAN MASALAH .............................................................

  6 C. TUJUAN PENELITIAN ...............................................................

  6 D. MANFAAT PENELITIAN ..........................................................

  7 1. Manfaat Teoritis .....................................................................

  7 2. Manfaat Praktis ......................................................................

  7

  BAB II. LANDASAN TEORITIS ..................................................................

  24 C. KEBUDAYAAN ........................................................................... 25 1. Suku Batak ............................................................................

  38 2. Variabel Tergantung (Dependent Variable ..............................

  38 1. Variabel Bebas (Independent Variable ....................................

  38 B. IDENTIFIKASI VARIABEL .......................................................

  38 A. JENIS PENELITIAN ....................................................................

  37 BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................

  34 E. HIPOTESIS ..................................................................................

  30 D. DINAMIKA HUBUNGAN KEMANDIRIAN DAN KEBUDAYAAN ...........................................................................

  26 2. Suku Jawa .............................................................................

  19 4. Jenis Kelamin Sebagai Faktor Penyebab Kemandirian .........

  8 A. REMAJA AKHIR .........................................................................

  18 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian .................

  15 2. Aspek Kemandirian ...............................................................

  14 B. KEMANDIRIAN .......................................................................... 15 1. Pengertian Kemandirian ........................................................

  13 5. Kemandirian pada Remaja Akhir ..........................................

  11 4. Tugas Perkembangan Remaja Akhir .....................................

  9 3. Tahap Perkembangan Remaja Akhir ....................................

  8 2. Ciri-ciri Remaja Akhir ..........................................................

  8 1. Pengertian Remaja ................................................................

  38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. DEFINISI OPERASIONAL .........................................................

  39 1. Kemandirian ..........................................................................

  39 2. Suku ......................................................................................

  40 D. SUBYEK PENELITIAN...............................................................

  41 E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA......................

  42 F. UJI SKALA ...................................................................................

  45

  1. Validitas ................................................................................. 45

  2. Reliabilitas ............................................................................. 45 3. Uji Daya Beda Item ................................................................

  46 G. HASIL UJI COBA ALAT UKUR ................................................

  47

  1. Uji Kesahihan Butir Skala ..................................................... 47 2. Uji Reliabilitas .......................................................................

  51 H. TEKNIK ANALISIS DATA .........................................................

  52 1. Uji Asumsi .............................................................................

  52 a. Uji Normalitas ...................................................................

  52 b. Uji Homogenitas ...............................................................

  52 2. Uji Hipotesis .........................................................................

  52 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................

  54 A. PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 54 1. Proses Penelitian ...................................................................

  54 2. Data Demografi ......................................................................

  55

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Uji Asumsi .............................................................................

  57 a. Uji Normalitas ..................................................................

  57 b. Uji Homogenitas ...............................................................

  57 4. Uji Hipotesis .........................................................................

  58 5. Uji Deskriptif ........................................................................

  59 B. PEMBAHASAN ..........................................................................

  60 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

  64 A. KESIMPULAN ............................................................................

  64 B. SARAN ........................................................................................

  64 C. KETERBATASAN PENELITIAN ..............................................

  65 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  66 LAMPIRAN ....................................................................................................

  69

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pemberian penilaian skala kemandirian ......................................

  43 Tabel 2 Blue print skala kemandirian sebelum uji coba ...........................

  44 Tabel 3 Item skala kemandirian yang valid dan gugur setelah uji coba ....

  48 Tabel 4 Distribusi item skala kemandirian untuk penelitian .....................

  49 Tabel 5 Distribusi item skala kemandirian setelah modifikasi ..................

  51 Tabel 6 Deskripsi subyek penelitian berdasarkan latar belakang suku ....

  55 Tabel 7 Deskripsi subyek berdasarkan usia ..............................................

  55 Tabel 8 Deskripsi subyek berdasarkan urutan kelahiran ..........................

  56 Tabel 9 Deskripsi subyek berdasarkan lama tinggal di Yogyakarta .........

  56 Tabel 10 Hasil uji normalitas ......................................................................

  57 Tabel 11 Hasil uji homogenitas ...................................................................

  58 Tabel 12 Hasil uji deskriptif ........................................................................

  60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SKEMA

  Gambar 1. Skema perbedaan tingkat kemandirian antara remaja akhir laki-laki suku batak dan suku jawa ..............................................

  36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Try Out Kemandirian ........................................................

  70 Lampiran 2. Hasil Analisis Data Skala Try Out Kemandirian ........................

  82 Lampiran 3. Skala Penelitian Kemandirian ....................................................

  93 Lampiran 4. Hasil Analisis Data Uji Normalitas Penelitian ........................... 102 Lampiran 5. Hasil Analisis Data Uji Homogenitas Penelitian ........................ 103 Lampiran 6. Hasil Analisis Data Uji Hipotesis ............................................... 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kaum remaja saat ini ingin membentuk nilai-nilainya sendiri. Mereka tidak mau lagi hanya mengikuti ide-ide dari orang tua mereka. Mereka ingin mengusahakan sendiri apa yang mampu mereka buat dan

  merasa bangga akan keberhasilannya. Maka remaja diharapkan akan keluar dari masa anak dengan kesiapan untuk menanggulangi hidupnya sebagai orang yang bertanggung jawab dalam dunia orang dewasa. Karena itulah dibutuhkan pribadi yang mandiri.

  Kemandirian secara sosial psikologis dianggap penting karena seseorang berusaha untuk menyesuaikan diri secara aktif dengan lingkungannya. Tanpa kemandirian orang tidak mungkin mempengaruhi dan menguasai lingkungan, tetapi sebaliknya ia akan banyak menerima pengaruh lingkungan dan dikuasai lingkungan. Dengan kata lain, kemandirian merupakan modal dasar bagi manusia dalam menentukan sikap dan perbuatan terhadap lingkungannya. Kemandirian mendorong orang untuk berprestasi dan berkreasi. Karena itu kemandirian dapat mengantar orang menjadi mahluk yang produktif dan efisien serta membawa dirinya ke arah kemajuan (Masrun dkk, 1986).

  Proses terbentuknya kemandirian dalam diri individu telah dimulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 ingin mandiri setelah perkembangan mereka memungkinkan untuk mandiri. Hal ini terjadi pada masa remaja ketika individu mulai memisahkan diri dari orang tua dan mulai menentukan diri sendiri, kebebasan, dan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.

  Menurut Ali (2005), kemandirian bukanlah semata-mata merupakan pembawaan yang melekat pada diri individu sejak lahir. Perkembangan kemandirian dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang datang dari lingkungannya, selain potensi yang telah dimiliki sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya. Ada beberapa faktor yang sering disebut sebagai korelat bagi perkembangan kemandirian, antara lain gen atau keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah dan sistem kehidupan di masyarakat. Ditambah lagi dengan usia, jenis kelamin dan lingkungan di mana lingkungan memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya (Masrun, 1986).

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh Widiana & Nugraheni (2008) diungkapkan bahwa pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor terbentuknya kemandirian pada remaja. Kemandirian pada anak berasal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Lingkungan dengan pola asuh demokratis akan membuat remaja dapat mengemukakan pendapatnya sendiri, mampu mendiskusikan pandangan- pandangan mereka dengan orang tua untuk menentukan dan mengambil keputusan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 lingkungan sangat kuat terhadap remaja dalam memutuskan sesuatu.

  Pada penelitian ini, peneliti mengambil subyek remaja laki-laki suku Batak dan Jawa. Peneliti tertarik untuk melihat perbedaan tingkat kemandirian antara kedua suku berbeda budaya tersebut. Sejauh mana perbedaan budaya mempengaruhi kemandirian individu. Kedua suku bangsa ini dipilih karena keduanya mengakui dominasi pria dalam berbagai cara (patrilineal). Pengaruhnya dapat dilihat dalam norma-norma masyarakat ini, antara lain seorang wanita tidak memiliki hak waris yang sama dengan pria (Barth, 1993). Dalam budaya batak karena anak laki-laki dianggap penerus marga, serta memiliki peran yang dominan maka nilai anak laki-laki relatif lebih tinggi dibandingkan anak wanita (Siahaan, 1984; Melalatoa, 1995). Dalam budaya Jawa juga demikian, ada aturan normatif yang menunjukkan bahwa posisi wanita di bawah pria misalnya dalam hak warisan sepikul-segendongan (anak laki-laki mendapat dua pertiga, dan anak wanita mendapat sepertiga) (Geertz, 1961; Melalatoa, 1995).

  Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah terma kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing. Mayoritas orang Batak menganut agama Kristen dan sisanya beragama Islam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 Orang batak pada umumnya memiliki sembilan nilai budaya yang utama antara lain, kekerabatan, religi, hagabeon (panjang umur dan banyak keturunan), hasangapon (kemuliaan), hamoraon (kekayaan),

  hamajuon (kemajuan), hukum, pengayoman dan konflik. Menilik dari

  sejarah, sejak dulu orang Batak memang ditakdirkan memiliki budaya bersaing yang sangat tinggi sehingga sering terjadi peperangan antara huta (kampong). Kemuliaan, kewibawaan, dan kharisma adalah nilai utama yang memberi dorongan kuat pada orang Batak untuk meraih kejayaan.

  Kaya raya, salah satu nilai budaya yang mendasari dan mendorong orang Batak, khususnya orang Toba, untuk mencari harta benda yang banyak.

  Kemudian, hamajuon atau kemajuan yang diraih melalui merantau dan menuntut ilmu. Nilai budaya hamajuon ini sangat kuat mendorong orang Batak bermigrasi keseluruh pelosok tanah air. Pada abad yang lalu, Sumatra Timur dipandang sebagai daerah rantau. Tetapi sejalan dengan dinamika orang Batak, tujuan migrasinya telah semakin meluas ke seluruh pelosok tanah air untuk memelihara atau meningkatkan daya saingnya. Dalam kehidupan sosio-kultural orang Batak kurang kuat dibandingkan dengan nilai-nilai yang disebutkan terdahulu. Hal ini mungkin disebabkan kemandirian yang berkadar tinggi sehingga kehadiran pengayom, pelindung, pemberi kesejahteraan, hanya diperlukan dalam keadaan yang sangat mendesak. Dalam kehidupan orang Batak, konflik sering sekali terjadi, Hamoraon atau kekayaan adalah sumber konflik yang abadi bagi orang Batak. Dari deskripsi di atas, dapat dikatakan bahwa orang Batak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 sejak kecil telah dididik untuk menjadi individu yang mandiri sehingga kemudian dapat berdiri sendiri.

  Suku Jawa (Jawa ngoko: wong Jowo, krama: tiyang Jawi) merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara.

  Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.

  Orang Jawa tidak bertujuan untuk menghasilkan orang yang dapat berdiri sendiri, melainkan lebih menekankan agar anak-anak kelak menjadi orang yang sosial (Mulder, 1984). Pendidikan ini tercapai melalui tiga perasaan yang dipelajari oleh anak yaitu wedi (takut), isin (malu), dan

  sungkan . Ketiga hal ini memiliki kemungkinan besar akan membuat anak

  memiliki self-esteem yang rendah sehingga anak menjadi tidak bebas, kurang inisiatif untuk berkembang, dan tidak terdorong untuk maju serta memperbaiki keadaan. Di samping itu karakter menonjol orang Jawa adalah tenang, cenderung tertutup, kalem, lembut, terkendali, namun kurang asertif.

  Budaya Jawa sangat menyadari pentingnya masalah pengasuhan dan pendidikan dari generasi ke generasi. Dari warisan budaya karya pujangga-pujangga keraton hampir semua mengajarkan piwulang kepada para orangtua mengenai kewajiban meneruskan nilai keutamaan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 anak cucunya. Pada kenyataannya saat ini banyak perilaku kekerasan yang dilakukan orang Jawa yang tidak mencerminkan nilai-nilai yang dianut orang Jawa (Indati, 2006).

  Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa suku Batak dan Jawa memiliki perbedaan dan persamaan dalam beberapa aspek budayanya. Nilai budaya akan mempengaruhi pola pikir, kebiasaan hidup, dan sikap mental. Nilai budaya juga akan tercermin dalam pola asuh orang tua kepada anaknya. Orang tua secara sadar ataupun tidak sadar akan mendidik anak sesuai dengan pengalaman dan kultur budaya yang telah diterapkan kepada mereka sebelumnya. Hal inilah yang nantinya akan berpengaruh erat dengan kemandirian anak. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaan kemandirian pada remaja laki-laki suku Batak dan Jawa.

  B. RUMUSAN MASALAH

  Permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan kemandirian antara remaja laki-laki suku Batak dan remaja laki-laki suku Jawa?

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemandirian antara remaja laki-laki suku Batak dan remaja laki-laki suku Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

D. MANFAAT PENELITIAN

  1. Manfaat Teoritis

  Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan informasi dan sebagai sumber acuan tambahan dalam bidang Psikologi Sosial. Selain itu, dengan kajian yang lebih mendalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan awal dan dasar bagi penelitian selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis

  Bagi subyek penelitian, diharapkan penelitian ini dapat menambah pemahaman dan memberikan informasi yang dapat mendukung subyek dalam mengembangkan kemandirian dalam dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORITIS A. REMAJA AKHIR

1. Pengertian Remaja

  Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, meliputi perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa (Gunarsa, 1991). Masa remaja bukan termasuk golongan anak-anak tetapi juga bukan termasuk golongan orang dewasa (Monks, 2002).

  Anna Freud (dalam Gunarsa, 1984) menggambarkan masa

  adolescentia sebagai suatu proses perkembangan psikoseksual, perubahan dalam hubungan dengan orang tua dan cita-cita mereka.

  Neidhart (dalam Gunarsa, 1984) juga melihat masa adolescentia sebagai masa peralihan ditinjau dari kedudukan ketergantungannya dalam keluarga menuju ke kehidupan dengan kedudukan “mandiri”. Piaget (dalam Gunarsa, 1984) memandang adolescentia sebagai suatu fase hidup dengan perubahan-perubahan penting pada fungsi intelegensi, tercakup dalam perkembangan aspek kognitif.

  Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin

  adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”

  (Hurlock, 1981). Menurut WHO (World Health Organization) PBB (dalam Sarwono, 2005) pada tahun 1974, remaja didefinisikan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 menggunakan tiga kriteria yaitu biologis, psikologis, dan sosial- ekonomi. Secara lengkap definisi tersebut adalah sebagai berikut : a. Remaja adalah suatu masa individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan seksual. Tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya: alat produksi sperma mulai berproduksi, mengalami mimpi basah dan tanpa sadar mengeluarkan sperma. Ciri-ciri lain terlihat pada buah jakun yang menonjol pada leher dan nada suara yang pecah (berubah).

  b. Remaja adalah suatu masa di mana individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Berbeda dengan anak-anak yang cenderung menurut apabila diperintah orang tuanya, remaja akan mempertanyakan perintah tersebut terlebih dulu.

  c. Remaja adalah suatu masa di mana terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

2. Ciri-ciri Remaja Akhir

  Dibanding pada masa remaja awal, pada periode ini kestabilan semakin bertambah. Hal ini tampak dalam minatnya, pemilihan jabatan, pakaian, rekreasi, persahabatan dengan lawan jenis maupun dengan jenis yang sama menjadi lebih stabil. Demikian pula tingkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 laku yang berhubungan dengan emosinya. Remaja akhir merupakan gerbang atau ambang memasuki kedewasaan. Maka remaja dalam masa ini ingin menunjukkan bahwa mereka kini telah dewasa dan untuk mencapai hal tersebut, mereka cenderung meniru tingkah laku orang dewasa (Dadang Sulaeman dalam Rochmah, 2005).

  Mappiare (1982) mengatakan bahwa rentangan usia yang biasanya terjadi dalam masa remaja akhir untuk remaja di Indonesia adalah antara 17 sampai 21 tahun bagi wanita dan 18 sampai 22 tahun bagi pria. Proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-aspek psikis terjadi pada masa itu yang telah dimulai sejak masa sebelumnya. Dalam hal perkembangan seksual, seorang remaja laki-laki mengalami kematangan yang lebih lambat daripada remaja perempuan yang sebaya umurnya. Oleh karena proses pertumbuhan remaja laki-laki dialami dengan perlahan-lahan, remaja laki-laki tidak merasakan pengaruhnya sehebat pengaruh yang dirasakan remaja perempuan yang sebaya.

  Melengkapi ciri-ciri remaja akhir, Dadang Sulaeman (dalam Rochmah, 2005) memberi tanda tentang ciri-ciri umum masa remaja akhir adalah sebagai berikut : a. Pemilihan kehidupan mulai mendapat perhatian yang tegas.

  b. Telah ada spesialisasi berdasarkan bakat-bakat yang diselidikinya.

  c. Kecenderungan untuk menetapkan jenis pekerjaan yang akan dipilihnya sebagai bekal mencari nafkah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 d. Memilih teman hidup dan memikirkan masalah keluarga.

  e. Berhati-hati dalam memilih pakaian dan cara berdandan.

  f. Kalau pada usia remaja awal sikap dan tindakan-tindakannya serba kaku, maka kekakuan pada remaja mulai hilang menjelang masa remaja akhir.

  g. Keamanan dan kebebasan ekonomis.

  h. Mereka mulai berpikir tentang tanggung jawab sosial, moral, ekonomi, dan keagamaan. i. Perspektif kehidupan semakin meluas, nilai-nilai kehidupan mulai muncul, pengertian-pengertian lebih diperluas dan dalam. j. Mereka benar-benar telah mengambil tanggung jawab sebagai manusia dewasa.

3. Tahap Perkembangan Remaja akhir

  Pada penelitian ini yang dipakai sebagai subyek adalah remaja akhir laki-laki, maka yang akan banyak dibahas adalah perkembangan remaja akhir laki-laki. Zulkifli (1986) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan mengutarakan perbedaan sikap remaja laki- laki terhadap nilai-nilai kehidupan sebagai berikut : a. Biasanya pemuda lebih aktif daripada gadis. Dengan segala kemampuan pikirnya, pemuda ingin menguasai keadaan yang baru, sedangkan gadia biasanya bersikap menerima (reseptif).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 b. Pemuda tidak membiarkan dirinya hanyut terbawa arus remaja, sedangkan gadis membiarkan dirinya terbawa arus remaja.

  c. Pemuda lebih memperhatikan nilai-nilai kultural, sedangkan gadis lebih memperhatikan masalah kehidupan.

  d. Pemuda lebih sadar dalam mengumpulkan pengalaman, sedangkan gadis kurang menyadari akan risikonya.

  e. Sikap pemuda sering dipengaruhi oleh salah satu nilai kehidupan, sedangkan gadis berkeinginan yang tidak menentu.

  Salah satu ciri remaja akhir adalah memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan baik. Kemampuan remaja untuk dapat memecahkan masalahnya dengan baik merupakan hasil dari kematangan berpikirnya. Selain menunjukkan kematangan dalam proses berpikir, kemampuan untuk memecahkan sendiri masalah yang dihadapi merupakan salah satu ciri remaja yang mandiri.

  Keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembangan dalam setiap tahap kehidupan dari seseorang akan memudahkan dalam melaksanakan tugas perkembangan pada tahap selanjutnya. Sebaliknya bila gagal dalam melaksanakan tugas perkembangan pada masa hidup tertentu akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam melaksanakan tugas perkembangan pada masa berikutnya. Semakin banyak tugas perkembangan yang tidak dapat dilakukan maka akan semakin tergantung pula seseorang akan kehadiran orang lain. Tetapi bila setiap tugas perkembangan dapat dilaksanakan dengan baik maka orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 tersebut akan semakin mandiri, berani bersikap, memiliki rencana dan pilihan hidupnya sendiri, serta bertanggung jawab terhadap setiap tindakannya.

4. Tugas Perkembangan Remaja Akhir

  Tugas-tugas perkembangan remaja akhir menurut Rochmah (2005) adalah sebagai berikut :

  a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya pria maupun wanita b. Mencapai peran sosial pria dan wanita

  c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

  e. Mencapai kemandirian ekonomi

  f. Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan)

  g. Mengembangkan kerterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku serta mengembangkan ideologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 j. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup berkeluarga

5. Kemandirian pada Remaja Akhir

  Kemandirian adalah merupakan suatu kemampuan psikologis yang seharusnya sudah dimiliki secara sempurna oleh individu pada masa remaja akhir. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Havighurst dalam Nuryoto (1992) bahwa salah satu tugas perkembangan bagi remaja adalah mencapai kemandirian. Perwujudan dari tugas remaja yang menyangkut kemandirian adalah tercapainya otonomi diri dengan mulai melepaskan diri dari orang tua dan tanggung jawab yang semakin besar. Terlaksananya tugas kemandirian ini akan membantu remaja membuat rencana, pilihan-pilihan dan mengembangkan tanggung jawab atas perilakunya sendiri sebagai suatu proses untuk menjadi orang yang dewasa (Mappiare, 1982).

  Tidak mudah bagi remaja dalam pencarian kemandirian itu, sebab usaha untuk memutuskan ikantan infantil yang telah berkembang dan dinikmati dengan penuh rasa nyaman selama masa kanak-kanak seringkali meimbulkan reaksi yang sulit dipahami (misunderstood) bagi kedua belah pihak-remaja dan orang tua. (Rice dalam Barus, 2002). Remaja sering tidak mampu memutuskan simpul- simpul ikatan emosional kanak-kanaknya dengan orang tua secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

B. KEMANDIRIAN

1. Pengertian Kemandirian

  Pengertian kemandirian disini dapat diartikan sebagai

  zelfstandig, yaitu kemampuan berdiri di atas kaki sendiri dengan

  keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dewasa dalam melaksanakan segala macam kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri (Kartono dalam Widiana, 2008).

  Dalam studi mengenai remaja, istilah autonomy sering disejajarartikan secara silih berganti dengan kata independence, meskipun sesungguhnya ada perbedaan yang sangat tipis di antara keduanya (Steinberg, 1993).

  Masrun dkk (1986) merumuskan definisi kemandirian pada penelitiannya sebagai suatu sifat yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan untuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan serta keinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berpikir dan bertindak secara orisinil dan penuh inisiatif, mampu mengatasi masalah yang dihadapi, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menghargai keadaan diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Hal serupa tentang kemandirian dikemukakan oleh Watson dan Lindgren (dalam Nuryoto, 1992) yang menyatakan bahwa tingkah laku mandiri meliputi pengambilan inisiatif, mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usahanya dan melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.

  Rogers mengartikan kemandirian sebagai perilaku seseorang yang penuh percaya diri dalam menghadapi masalah-masalah tanpa bantuan orang lain. Sedangkan menurut Hetherington (dalam Masrun dkk, 1986) perilaku mandiri ditunjukkan dengan adanya kemampuan untuk mengambil inisiatif, kemampuan mengatasi masalah, penuh ketekunan, memperoleh kepuasan dari usahanya serta berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

  Kemandirian oleh Rotter dkk (dalam Masrun dkk, 1986) diartikan sebagai perbuatan yang timbul sebagai akibat adanya internal

  locus of control. Individu yang memiliki internal locus of control

  merasa yakin bahwa penyebab kegagalan maupun keberhasilannya bersumber dari dirinya sendiri, sedangkan individu yang memiliki

  external locus of control meyakini bahwa pengalaman-pengalaman

  hidupnya adalah dari pengaruh atau yang disebabkan oleh orang lain, nasib, keberuntungan dan kekuatan di luar dirinya.

  Kemandirian secara psikologis dianggap penting karena seseorang berusaha untuk menyesuaikan diri secara aktif dengan lingkungannya. Tanpa kemandirian, seseorang tidak mungkin mempengaruhi atau menguasai lingkungan dan dikuasai lingkungan.

  Dengan kata lain kemandirian merupakan modal dasar bagi manusia dalam menentukan sikap dan perbuatan terhadap lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Kemandirian mendorong seseorang untuk berprestasi dan berkreasi, karena itu kemandirian dapat mengantar orang menjadi mahluk yang produktif dan efisien serta membawa dirinya ke arah kemajuan (Masrun dkk, 1986).

  Berdasarkan berbagai pendapat mengenai kemandirian yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan suatu keadaan pada diri seseorang yang dapat mengantarkan orang tersebut menjadi individu yang produktif dan efisien dalam menghadapi keadaan lingkungannya serta membawanya pada kemajuan. Individu yang mandiri adalah individu yang mampu mengatasi masalah yang dihadapinya, memiliki inisiatif yang kreatif dan orisinal, mempunyai rasa percaya diri, mengarahkan tingkah lakunya menuju kesempurnaan, memperoleh kepuasan dari usahanya, mampu mengendalikan tindakannya dan memiliki sikap eksploratif.

  Kemandirian tidak akan terlepas dari adanya rasa tanggung jawab yang menyertainya, sehingga hidup mandiri yang dijalani tidak hanya membawa seseorang menjadi individu yang produktif, efisien, dan efektif semata tetapi juga menjadi individu yang benar-benar mandiri dan bertanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18

2. Aspek Kemandirian

  Berdasarkan pengertian mengenai kemandirian di atas, maka terdapat lima aspek utama kemandirian menurut Masrun dkk (1986) yaitu :

  a. Bebas Aspek ini ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri, bukan karena orang lain dan tidak tergantung pada orang lain.

  b. Ulet dan gigih Aspek ini ditunjukkan dengan adanya usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapan-harapannya.

  c. Inisiatif Aspek-aspek yang termasuk dalam faktor ini adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara orisinal, kreatif dan penuh inisiatif.

  d. Pengendalian dari dalam (internal locus of control) Yang termasuk dalam aspek ini adalah adanya perasaan mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapi, kemampuan untuk mengendalikan tindakannya serta kemampuan mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 e. Kemantapan diri (self-esteem, self-confidence)

  Aspek ini mencakup rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya.