PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI MEMAHAMI UANG DAN PERBANKAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI MATERI MEMAHAMI UANG DAN PERBANKAN

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

  Penelitian Dilaksanakan di Kelas X2 SMA N 2 NGAGLIK

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

  

Oleh:

Ruli Setiawan

NIM: 071334037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dharma

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk:

  • Allah SWT
  • Bp. Sugiyono (Alm)
  • Ibu Suwartini Yacinta Eka Febrianingsih, S.Pd.
  • Jesselyn Kalea Setiawan Universitas Sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI

MEMAHAMI UANG DAN PERBANKAN UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA

  Penelitian Dilaksanakan di Kelas X2 SMA N 2 NGAGLIK

  

Ruli Setiawan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas X2 SMA N 2 NGAGLIK pada mata pelajaran Ekonomi materi memahami uang dan perbankan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X2 SMA N 2 NGAGLIK tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari 36 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan siswa, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

  Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas X2 SMA N 2 NGAGLIK pada mata pelajaran Ekonomi materi memahami uang dan perbankan. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan rata-rata pre-test = 5,22 dan hasil post-

  

test = 7,28. Hasil pengujian statistik terhadap hasil perbandingan pre-test dan

post-test tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (sig. (2-tailed) =

  0,000 < α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

JIGSAW AS AN ATTEMPT TO INCREASE ST UDENTS’

  

UNDERSTANDING IN ECONOMICS WITH THE TOPIC MONEY AND

BANKING

  This Research Was Conducted in the Tenth Grade Student of Two State Senior High School Ngaglik

  

Ruli Setiawan

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2013

  The purpose of this research is to investigate the increase of understanding of the tenth grade students of Ngaglik Senior High School in economics. The main topic of discusion was money and banking through the implementation of cooperative learning model Jigsaw.

  The type of this research is a classroom action research. The subject of this research were 36 students of the tenth class of Two State Senior High School Ngaglik, 2010/2011 academic year. This classroom action research had been done using four main steps namely: planning, implementation, observation, and reflection. Teacher’s activity observation sheet, student’s activity observation sheet, classroom activity observation sheet, teacher’s activity in learning process observation sheet, classroom observation instrument, student’s activity in learning process observation sheet, and reflection instrument were processes which were used in collecting the data. The data which had been collected were analyzed by applying descriptive and comparative analysis.

  The result of this research shows that the implementation of cooperative learning model Jigsaw can increase the understanding of X2 students of Two State Senior High School Ngaglik on the topic of money and banking. It is showed by the calculation of pre-test grade average = 5,22 and post-test = 7,28. The result of the statistical testing of pre-test and post-test show that there is a significant difference between the average of pre-test and post-test (sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Memahami Uang dan Perbankan Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, maupun arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

  5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. dan Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.

  6. Seluruh dosen dan staf Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Batasan Masalah............................................................................. 3 C. Rumusan Masalah .......................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Cooperative Learning ..................................................................... 5 B. Cooperative Learning tipe Jigsaw .................................................. 8 C. Pemahaman ..................................................................................... 9 D. Mata Pelajaran Ekonomi ................................................................. 10 E. Penelitian Tindakan Kelas.............................................................. 12 F. Kerangka Berpikir .......................................................................... 15 G. Hipotesis ......................................................................................... 16

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................... 17 B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 17 C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 18 D. Prosedur Penelitian......................................................................... 18 E. Instrumen Penelitian....................................................................... 24 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 26 G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 27 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah SMA Negeri 2 Ngaglik ..................................................... 29 B. Organisasi SMA Negeri 2 Ngaglik ................................................ 31 BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ....................................................................... 37

  d. Refleksi .............................................................................. 57

  c. Pembahasan ....................................................................... 64

  b. Pengujian Hipotesis Penelitian .......................................... 63

  a. Pengujian Prasyarat ........................................................... 62

  2. Pengujian Komparatif .............................................................. 62

  1. Deskripsi Data .......................................................................... 60

  B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .............. 60

  c. Observasi ........................................................................... 52

  1. Observasi Pra Penelitian .......................................................... 37

  b. Tindakan ............................................................................ 50

  a. Perencanaan ....................................................................... 47

  2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 47

  c. Observasi Kelas ................................................................. 43

  b. Observasi Siswa ................................................................ 41

  a. Observasi Guru .................................................................. 37

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 66

  C. Saran ............................................................................................... 67

  

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

LAMPIRAN .................................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru .................................... 39Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa ................................... 42Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran ................................ 43Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I ........................................................ 52Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I ......................... 55Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas ........................................................ 55Tabel 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Jigsaw.......................................................................... 57Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

  Model Jigsaw ................................................................................ 58

Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa (Pre-test dan Post-test) ........ 61Tabel 5.10 Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample Kolmogorov-

  Smirnov ......................................................................................... 63

Tabel 5.11 Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Sample Test ......... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 14Gambar 3.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw .......................................................... 22

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru ............................................ 69 Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ........................................... 70 Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas ........................................... 71 Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran 72 Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas ................................................... 74 Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok .............. 76 Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen

  Pembelajaran dan Model Jigsaw .............................................. 77 Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Jigsaw ..................................................................... 78 Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 79 Lampiran 10 Soal Pre-test ............................................................................. 97 Lampiran 11 Soal Post-test ............................................................................ 100 Lampiran 1a Lembar Observasi Kegiatan Guru ............................................ 103 Lampiran 2a Lembar Observasi Kegiatan Siswa ........................................... 105 Lampiran 3a Lembar Observasi Kegiatan Kelas ........................................... 107 Lampiran 1b Lembar Observasi Kegiatan Guru ............................................ 109 Lampiran 2b Lembar Observasi Kegiatan Siswa ........................................... 111 Lampiran 3b Lembar Observasi Kegiatan Kelas ........................................... 113 Lampiran 4a Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran 115 Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas ................................................... 117 Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok .............. 119 Lampiran 7a Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen

  Pembelajarn dan Model Jigsaw ................................................ 120 Lampiran 8a Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Jigsaw ..................................................................... 121 Lampiran 9a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 122 Lampiran 10a Soal Pre-test ............................................................................. 140

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 12 Lembar Jawab Pre-test ............................................................. 146 Lampiran 13 Lembar Jawab Post-test ............................................................ 147 Lampiran 14 Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test ...................................... 148 Lampiran 15 Materi Pembelajaran ................................................................. 149 Lampiran 16 Uji Paired Sample Test ............................................................. 163 Lampiran 17 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ............................. 164 Lampiran 18 Lembar Jawab Pre-test (data primer) ....................................... 165 Lampiran 19 Lembar Jawab Post-test (data primer) ...................................... 170 Lampiran 20 Soal dan Jawaban Diskusi Kelompok (data primer) ................ 175 Lampiran 21 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model Jigsaw (data primer) .............................................. 184 Lampiran 22 Papan Nama Kelompok dan Nomor Siswa .............................. 190 Lampiran 23 Lembar Penilaian Presentasi Tim Ahli ..................................... 208 Lampiran 24 Skenario Pembelajaran ............................................................. 209 Lampiran 25 Aturan dan Sanksi Pembelajaran Jigsaw .................................. 212 Lampiran 26 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah menetapkan pendidikan sebagai prioritas utama untuk

  meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Program pemerintah tersebut bukan sekedar menekankan pada pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, tetapi juga pada pemerataan memperoleh pendidikan yang bermutu untuk seluruh warga negara Indonesia pada semua jenjang pendidikan. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.

  Salah satu hambatannya adalah rendahnya mutu pendidikan di negara ini, sehingga dengan adanya hambatan tersebut akan menjadikan sebuah tantangan bagi kita untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mengingat betapa pentingnya peran pendidikan di negara ini, maka segala tantangan maupun hambatan harus diatasi. Salah satu cara dalam mengatasi berbagai hambatan tersebut adalah dengan mengubah paradigma pembelajaran konvensional yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.

  Pada pembelajaran yang berpusat pada guru, umumnya dilakukan dengan metode ceramah saja. Praktik pembelajaran tersebut akan membuat siswa cepat bosan, mengantuk, pasif, tidak konsentrasi, tidak memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 motivasi belajar, dan malas mendengarkan. Dampak yang sering tampak adalah rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang tampak dari rendahnya prestasi siswa. Kondisi demikian terjadi dalam pembelajaran ekonomi di SMA N 2 NGAGLIK dimana hasil belajar siswa masih dirasa kurang dari yang diharapkan atau belum mencapai KKM. Sedangkan pembelajaran yang dilaksanakan berpusat pada siswa akan menjadikan siswa menjadi aktif, lebih berkonsentrasi, dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Kondisi demikian yang diduga kuat mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Salah satu metode yang berpusat pada siswa adalah model Cooperative Learning tipe Jigsaw .

  Model Cooperative Learning tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

  Pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4

  • – 6 orang secara heterogen yang bekerja sama dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Model Cooperative Learning tipe Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Sehingga model Cooperative Learning tipe Jigsaw diyakini lebih mampu meningkatkan pemahaman siswa.

  Dari uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang penerapan model Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Ekonomi materi Memahami Uang dan Perbankan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas X2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN.

  B. Batasan Masalah

  Penelitian ini akan memfokuskan pada penerapan model pembelajaran

  Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Ekonomi materi Memahami Uang dan Perbankan.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana penerapan model pembelajaran

  Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman siswa

  pada mata pelajaran Ekonomi materi Memahami Uang dan Perbankan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Ekonomi materi Memahami Uang dan Perbankan? E.

   Manfaat Penelitian

  1. Bagi Guru Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran Ekonomi di kelas. Di samping itu melalui penelitian ini diharapkan guru mulai membiasakan penelitian tindakan kelas.

  2. Bagi Peneliti Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang berguna, berharga, dan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun ke dunia pendidikan dan memperoleh pengetahuan dalam menganalisis suatu masalah kemudian pada akhirnya dapat mengambil suatu kesimpulan yang tepat.

  3. Bagi SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan para guru lainnya dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas di SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Model Pembelajaran Cooperative Learning

1. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning

  Menurut Anita Lie (2002:12), sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Menurut Nurhadi (2004:112), cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif dalam mempelajari dan memperoleh pemahaman berbagai konsep atau teori, pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan siswa lainnya. Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2006:242), pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda (heterogen).

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan model cooperative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  learning , pengembangan kualitas diri siswa dapat dilakukan secara

  bersama-sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk tujuan belajar baik yang sifatnya kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan demikian cooperative learning dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran dengan cara berkelompok, dimana setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab terhadap anggota kelompoknya yang lain dengan cara bekerja sama.

2. Unsur-Unsur Pembelajaran Cooperative Learning

  Menurut Roger dan David Johnson (Lie, 2002:32), ada lima unsur yang harus dikembangkan dalam pembelajaran kooperatif antara lain: a. Saling ketergantungan positif

  Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Kerja sama dan usaha setiap anggota turut mempengaruhi keberhasilan kelompok. Abdurrahman dan Bintoro (Nurhadi, 2004) menjelaskan bahwa saling ketergantungan ini dapat dicapai melalui: (a) saling ketergantungan mencapai tujuan, (b) saling ketergantungan menyelesaikan tugas, (c) saling ketergantungan bahan atau sumber, (d) saling ketergantungan peran, dan (e) saling ketergantungan hadiah.

  b. Tanggung jawab perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran

  cooperative learning , setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.

  c. Tatap muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.

  Interaksi tatap muka semacam ini sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Sinergi ini tidak bisa didapatkan begitu saja dalam sekejap, tetapi hal ini merupakan suatu proses kelompok yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 d. Komunikasi antar anggota

  Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak semua siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

  e. Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.

3. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Cooperative Learning

  Menurut Slavin dan Stahl (Solihatin dan Raharjo, 2007:10-12), langkah- langkah dalam pembelajaran cooperative learning dapat dijelaskan sebagai berikut:

  a. Langkah pertama adalah merancang rencana pembelajaran. Pada langkah ini perlu ditetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran, sikap dan keterampilan sosial yang diharapkan dan diperlihatkan oleh siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Dalam perancangan proses pembelajaran, materi dan tugas-tugas perlu distruktur sedemikian rupa sehingga mencerminkan sistem kerja dalam kelompok-kelompok kecil. Artinya bahwa materi dan tugas-tugas itu adalah untuk dibelajarkan dan dikerjakan secara bersama dalam dimensi kerja kelompok. Agar kegiatan belajar bersama dalam kelompok dapat berjalan dengan baik dan efektif, maka perlu dijelaskan tujuan dan sikap serta keterampilan sosial yang ingin dicapai dan diperlihatkan oleh siswa selama pembelajaran. Hal ini perlu, karena dengan demikian siswa tahu dan memahami apa yang harus dilakukannya selama proses belajar mengajar berlangsung.

  b. Langkah kedua adalah merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Pada tahap ini dalam menyampaikan materi, guru tidak lagi menyampaikan materi secara panjang lebar, karena pemahaman dan pendalaman materi akan berlangsung dalam kelompok. Guru hanya menjelaskan pokok-pokok materi dengan tujuan agar siswa mempunyai wawasan dan orientasi yang memadai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 kelompok kecil, guru mulai memonitoring dan mengobservasi kegiatan belajar siswa berdasarkan lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya.

  c. Langkah ketiga adalah observasi kegiatan belajar siswa. Selama melakukan observasi, guru berusaha untuk mengarahkan dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, baik dalam memahami materi, sikap, dan perilaku siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Pemberian pujian dan kritik yang membangun merupakan aspek penting yang diperlukan dalam tahap ini.

  d. Langkah keempat adalah presentasi hasil kerja kelompok. Masing- masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi kelas ini, guru bertindak sebagai moderator. Hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan pemahaman siswa terhadap materi atau hasil kerja yang telah dipresentasikannya. Setelah kegiatan presentasi berakhir, guru mengajak siswa untuk membuat refleksi diri terhadap proses pembelajaran dengan tujuan untuk melihat dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada atau pun sikap atau perilaku menyimpang yang dilakukan selama proses pembelajaran.

B. Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw

  Model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aronson, et.al (Anita Lie, 2002:69). Menggunakan

  Jigsaw , siswa-siswa ditempatkan ke dalam tim-tim belajar heterogen

  beranggotakan lima sampai enam orang. Berbagai materi akademis disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu porsi materinya. Sebagai contoh, bila materi tekstualnya adalah tentang cooperative learning, seorang siswa di tim akan bertanggung jawab untuk mempelajari STAD, seorang untuk Jigsaw, seorang untuk Group

  Investigation dan satu atau dua orang lainnya akan menjadi ahli (expert) untuk

  dasar penelitian dan sejarah cooperative learning. Para anggota dari tim-tim yang berbeda, tetapi membicarakan topik yang sama (kadang-kadang disebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

  expert group atau kelompok ahli) bertemu untuk belajar dan saling membantu

  dalam mempelajari topik tersebut. Setelah itu siswa kembali ke tim asalnya dan mengajarkan sesuatu yang telah mereka pelajari dalam expert group kepada anggota-anggota lain di timnya masing-masing. Setelah pertemuan dan diskusi tim asal, siswa mengerjakan kuis secara individual tentang berbagai materi belajar.

  Pada model Cooperative Learning tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang yang berbeda. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

C. Pemahaman

  Pemahaman merupakan terjemahan dari comprehension. Menurut Purwadinata (Emiliani, 2000:7), paham artinya “mengerti benar”, sehingga pemahaman konsep artinya mengerti benar tentang konsep. Menurut Driver (Suzana, 2003:22), pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi atau suatu tindakan. Menurut

   pemahaman adalah

  suatu titik temu antara 2 pola yang terdapat di dalam diri manusia, yaitu pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 akal dan pola rasa. Jika setiap pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman terlebih dahulu maka akan lebih berharga dan bermaknalah suatu pembelajaran tersebut.

  Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan mengenal, menjelaskan, dan menarik kesimpulan dari suatu situasi atau suatu tindakan. Tingkat pemahaman dapat diukur dengan cara membandingkan hasil pre-test dengan post-test. Apabila hasil post-test lebih baik dari pada hasil pre-test, maka dapat dikatakan pemahaman siswa meningkat.

D. Mata Pelajaran Ekonomi

  Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang artinya keluarga atau rumah tangga, dan nomos artinya peraturan atau hukum, jadi secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Dijabarkan juga dalam Wikipedia bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.

  Menurut Ritonga (2007:12) ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas menggunakan sumber daya yang terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 Sedangkan menurut (tedjo21.files.wordpress.com/2009/09/68-ekonomi- sma.pdf), ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

  Mata pelajaran ekonomi berfungsi untuk melatih kepribadian siswa dalam memenuhi kebutuhan siswa sebagai pelajar, dan sekaligus mampu belajar untuk dapat menerapkan beberapa teori ekonomi dalam kehidupan nyata. Mata pelajaran ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (tedjo21.files.wordpress.com/2009/09/68- ekonomi-sma.pdf):

  1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

  2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.

  3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

  4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

  Mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan keidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, yang meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 aspek-aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan, manajemen, dan akuntansi.

E. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Pengertian PTK

  Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

  Action Research (CAR) , yaitu suatu action research yang dilakukan di

  kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:3), ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut yaitu:

  1. Penelitian Penelitian ini berhubungan dengan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  2. Tindakan Tindakan berhubungan dengan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

  3. Kelas Pengertian ruang kelas tidak terikat hanya pada ruang kelas, tetapi mengandung pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

  Pendapat lain dikemukakan oleh Susilo (2007:16), yang menyatakan bahwa, PTK merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat mengajar, dengan memberikan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses belajar mengajar.

  Menurut Wijaya Kusumah (2009:9), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang mengarah kepada tindakan- tindakan secara terstruktur terhadap sekelompok siswa pada waktu yang sama dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran.

2. Manfaat PTK

  Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari PTK (Susilo, 2007:17), antara lain: a. Inovasi pembelajaran

  Dalam inovasi pembelajaran, guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari kelasnya sendiri dan berangkat dari persoalannya tersebut, maka secara tidak langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.

  b. Pengembangan kurikulum di sekolah dan di kelas Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada tingkat kelas, PTK akan sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. PTK dapat membantu guru untuk lebih dapat memahami hakikat secara empirik dan bukan sekedar pemahaman secara teoritik.

  c. Peningkatan profesionalisme guru Guru yang profesional tidak akan merasa enggan melakukan berbagai perubahan dalam praktek pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya. PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, kemudian meningkatkannya menuju ke arah perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru yang profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktik pembelajarannya di kelas sehingga guru pada akhirnya akan mendapat otonomi secara profesional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

3. Tahap-Tahap Pelaksanaan PTK Dalam tahap PTK dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk siklus.

  Tiap-tiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut (Arikunto, 2008:17-20):

  a. Perencanaan tindakan (Planning) Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses yang dijalankan.

  b. Pelaksanaan tindakan (Acting) Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan.

  c. Observasi tindakan (Observing) Yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Dalam tahap ini, peneliti mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

  d. Refleksi terhadap tindakan (Reflecting) Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini, peneliti berusaha untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasa memuaskan karena sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

  Gambar 2.1 Model PTK (Arikunto S, 2006:16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

F. Kerangka Berpikir

  Rendahnya pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran Ekonomi disebabkan karena kebiasaan belajar bersama dalam kelompok (diskusi kelompok) belum terbentuk. Terbukti masih banyak dijumpai dalam kelas terdapat beberapa siswa yang bersikap acuh tak acuh, tidur-tiduran, bermain

  handphone , ataupun asyik membicarakan hal-hal lain dengan teman di luar

  materi pelajaran pada saat guru menjelaskan. Hal tersebut dapat terjadi karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan karena selama ini guru hanya memakai metode ceramah dan latihan soal saja.

  Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan tipe yang paling sederhana dari tipe-tipe pembelajaran kooperatif lainnya. Dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan sebagai upaya dalam peningkatan pemahaman siswa. Karena dalam pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw siswa diajak untuk belajar dalam kelompok-kelompok yang memungkinkan mereka untuk dapat saling berdiskusi dan masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk menguasai salah satu bagian materi belajar kemudian mengajarkan bagian itu kepada anggota-anggota lain dalam kelompoknya. Sehingga diharapkan nantinya akan dapat merangsang siswa untuk tertarik dan terlibat dalam proses pembelajaran dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan pemahaman siswa.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi (2011:100), menunjukkan bahwa “Model pembelajaran Jigsaw dapat menarik minat mahasiswa untuk belajar, yang akhirnya dapat meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 pemahaman mahasiswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 4,29 atau 55%.”

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS III SD PADA MATA PELAJARAN IPA.

0 1 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

0 4 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 2 43

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

0 1 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGATURAN REFRIGERASI.

0 0 35

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI PERISTIWA ALAM.

0 0 31

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA.

0 4 31

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI (MAKRO)

0 2 294