PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS III SD PADA MATA PELAJARAN IPA.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR BAGAN DAN DIAGRAM...viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Hipotesis Tindakan………..5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar... 8

B. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial...11

C. Metode Role Playing...19

D. Hasil Penelitian Terdahulu...22

E. Kerangka Pikir Penelitian...24

F. Defenisi Operasional...25

BAB 3 METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian...26

B. Model Penelitian...27

C. Lokasi dan Waktu Penelitian...30

D. Subjek Penelitian...30

E. Prosedur Penelitian...30

F. Instrumen Penelitian...32


(2)

Gregorius Turkaemli, 2015

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deksripsi Tentang Sekolah...37 B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas...42 C. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Kelas...66

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan...69 B. Saran...70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS III SD PADA MATA PELAJARAN IPA

Oleh

Gregorius Turkaemli ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan guru menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab serta penggunaan media yang terbatas. Peserta didik tidak berani bertanya maupun mengemukakan pendapat. Selain itu peserta didik tidak mau bekerja sama ketika diarahkan untuk belajar kelompok. Dalam penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam peneliti menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe thik pair and

share. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model

pembelajaran cooperative learning tipe thik pair and share untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemis dan Taggart. Alat pengungkap data pada peneltian ini adalah lembar observasi dan tes. Hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe thik pair and

share pada pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan

sumber daya alam dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Aktivitas peserta didik meningkat pada indikator: mengamati, mengerjakan tugas, bekerjasama, menyimak, aktif bertanya atau mengemukakan pendapat, berani berbicara dan menjawab pertanyaan. Sehubungan dengan temuan penelitian tersebut, disarankan agar para guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe thik pair and share. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas penelitian PTK pada kelas lain, dan mata pelajaran yang lainnya.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Thik Pair And Share


(4)

LEARNING COOPERATIVE LEARNING MODEL APPLICATION TYPE PAIR THINK AND SHARE TO IMPROVE STUDENT LEARNING

ACTIVITIES IN CLASS III SD SUBJECT IPA By

Gregorius Turkaemli ABSTRACT

This study was motivated by the lack of activity of learners in the learning process. This is due to the teacher using the lecture method, the granting of duty and frequently asked questions as well as the use of media is limited. Learners do not dare to ask and express opinions. In addition learners uncooperative when directed to study groups. In this study to enhance the learning activities of students in science learning materials of the earth's surface appearance and natural resources researchers use cooperative learning teaching model type thik pair and share. This study aimed to describe the use of cooperative learning teaching model type thik pair and share to improve the learning activities of students in elementary school. The method used in this research is a classroom action research models Chemish and Taggart. Revealer tool data on this research is the observation sheet and test. Research shows that the use of cooperative learning teaching model type thik pair and share the science learning materials of the earth's surface appearance and natural resources can enhance the activity of learners. Learners increased activity on the indicator: observing, tasks, cooperation, listening, actively ask or express opinions, daring to speak and answer questions. In connection with the research findings, it is suggested that elementary school teachers implementing the learning using the teaching model of cooperative learning type thik pair and share. Future studies are expected to expand the research PTK in other classes, and other subjects.

Keywords: Activities Learning, Learning Model Cooperative Learning Type Think Pair And Share


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA disekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut pembelajaran IPA akan mendapat pengalaman langsung melalui pengamatan, diskusi, dan penyelidikan sederhana. Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa yang diindikasikan dengan merumuskan masalah, menarik kesimpulan, sehingga mampu berpikir kritis melalui pembelajaran IPA

Tujuan pembelajaran IPA disekolah dasar yaitu agar siswa memahami dan mampu menguasai konsep-konsep IPA serta adanya hubungannya dengan kehidupan nyata, selain itu siswa juga mampu menemukan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pembelajaran IPA disekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk

1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaannya, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2 Mengembangakan pengetahuan dan pemahaman kosep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubunngan yang saling mempengaruhi antara IPA dan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam, 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.


(6)

2

Berdasarkan pengamatan dilapangan, ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran IPA di kelas III SD, guru menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab serta penggunaan media yang terbatas. Peserta didik tidak berani bertanya maupun mengemukakan pendapat. Selain itu peserta didik tidak mau bekerja sama ketika diarahkan untuk belajar kelompok. Faktor-faktor tersebut turut mengakibatkan rendahnya nilai rata-rata IPA dan tidak memenuhi KKM yang ditentukan 70. Seperti yang ditemukan di kelas III, jumlah siswa sebanyak 36 orang hanya 15 orang yang mencapai KKM.

Fakta diatas menunjukan bahwa dalam pembelajran IPA dikelas III SD terdapat kendala yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Guru tidak tepat dalam menggunakan model dan masih belum maksimal menjalankan perannya sebagai pembimbinng, fasilitator, dan motivator dalam pelaksanaan pembelajaran serta belum maksimal dalam menjalankan prinsip pembelajaran di sekolah dasar.

Berdasarkan hasil fakta diatas, ada berbagai macam model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu salah satunya model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Think Pair

Share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif

yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Strategi think pair share

ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di Universitas Marlyand sesuai yang di kutip Arends(1997) yang menyatakan bahwa think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasan pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam

think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk

merespon dan saling membantu.

Model cooperative learning and teaching tipe think pair share ini dapat mengaktifkan seluruh siwa, karena siswa diberi kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain dalam bentuk kelompok kecil, sehingga akan terjadi interaksi yang intensif di antara anggota kelompok dan antar kelompok.


(7)

3

Dalam kegiatan pembelajaran siswa akan mendapat pemahaman mengenai materi tidak hanya dari guru saja melainkan dari kegiatan interaksi dengan anggota kelompoknya maupun antara kelompok. Maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS III SD”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperative learning tipe think-pair-share untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas III SD pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam. Masalah penelitian ini dijabarkan ke dalam tujuan pertanyaan penelitian berikut ini:

1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran cooperative learning tipe

think pair share untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada

mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

3. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan metode cooperative learning tipe think pair share pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

C. Tujuan

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-share untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD, secara khusus penelitian ini adalah bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. RPP dengan menerapkan model cooperative learning tipe think pair


(8)

4

pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam kelas III SD

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

cooperative learning tipe think pair share pada mata pelajaran IPA materi

kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

3. Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair share pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

D. Manfaat

1. Secara teoris

Menambah pengetahuan baru mengenai model pembelajaran khususnya

cooperative learning tipe think pair share pada mata pelajaran IPA materi

kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

2. Secara praktis a. Bagi siswa

1) Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam di kelas III SD

2) Dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik khususnya siswa kelas III pada mata pelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam

3) Meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi kenampakan permukaan bumi dan penggunaan sumber daya alam

b. Bagi guru

1) Dapat memberikan pengetahuan baru mengenai metode dan model pembelajaran IPA khususnya di sekolah dasar

2) Memberikan wawasan mengenai penerapan cooperative learning


(9)

5

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesi penelitian: penerapan Model cooperative learning tipe think pair


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classrooam Action Research). Arikunto (Suyadi, 2010, hlm 18) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis yaitu:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suati objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan suatu objek yang diamati b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana

dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan peserta didik

c. Kelas adalah tempat dimana terdaqpat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

Dari ketiga pengertian diatas, yakni penelitian, tindakan, dan kelas (Suyadi 2010, hlm 18) menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Penelitian tindakan kelas (PTK) bertujuan untuk meperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus. Siklus demi siklus di dalamnya harus mencerminkan perbaikan demi perbaikan yang dicapai. Siklus sebelumnya merupakan dasar bagi siklus selanjutnya. Tentu, hasil pada siklus berikutnya harus lebih baik daripada siklus sebelumnya. Jika PTK dilakukan secara berkelanjutan dari siklus satu ke siklus yang lainnya, maka akan ditemukan model pembelajaran yang terbaik.

B. Desain Penelitian

Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah gambaran dari keempat langkah dalam PTK yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010, hlm 49-65)


(11)

29

Bagan3.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK Kemmis dan Mc. Taggar

(Arikunto dalam Suyadi 2010, hlm50)

Adapun model PTK yang dimaksud menggambarkan empat tahap yakni:

Tahap I: Perencanaan (planning)

Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, ananlisis penyebab masalah dan merumuskan masalah, serta ide pemecahan masalah

Tahap II: Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas.

Tahap III: Pengamatan (Obsevation)

Prof. Supardi (Suyadi, 2010, hlm 63) menyatakan bahwa observasi yang dimaksud padan tahap tiga adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapi sasaran


(12)

30

Tahap IV: Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi bias dilakukan ketika tindakan telah selelsai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi dengan pengemat atau kolaborator.

Tambahan: Siklus-siklus dalam PTK

Jika dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Hanya saja, antara siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu perbaikan setahap demi setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama, meskipun melalui tahap yang sama.

C. Lokasi danWaktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung pada tahun 2015. Letak sekolah yang sangat strategis dan memiliki akses yang mudah dan cepat.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal penelitian yang diberikan dari sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015

D. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN yang dimaksud dalam lokasi penelitian Tahun Akademik 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 21 orang perempuan dengan kemampuan heterogen. Kemampuan yang dimaksud disini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menerima dan menyimak materi yang dijelaskan oleh guru. Ada siswa yang selalu rebut dan hiperaktif dalam proses pembelajaran dan ada juga yang diam

E. Instrumen Penelitian

Instrument dalam kamus umum Bahasa Indonesia adalah alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau saran penelitian (Situmorang, hlm 50). Instrument


(13)

31

penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan rangkaian dari langkah-langkah guru dalam melaksankan proses pembelajaran didalam kelas. RPP adalah rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Hal ini dilakukan dengan maksud agar pemnbelajaran yang dilakukan berlangsung secara terarah dan terkontrol untuk mencapai tujuna pembelajaran yang di inginkan.

b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar kerja peserta didik adalah lembar yang berisi tugas yang harus di kerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud disini adalah pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam. LKS ini dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami dan mengerjakan dengan benar atas soal-soal yang diberikan secara mandiri maupun kooperatif.

2. Instrumen pengumpulan data

a. Tes

Instrumen teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar soal dengan tujuan untuk mengukur hasil akhir pembelajaran. Alat tes ini berupa tes formatif yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah penerapan model cooperative learning tipe think-pair-share pada matapelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam.

b. Non tes

Instrumen pengumpulan data non tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa.


(14)

32

Lembar observasi untuk guru adalah suatu cara untuk mengukapkan sikap atau prilaku guru selama proses pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam yaitu sikap dan interaksi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer. Lembar observasi siswa adalah suatu cara untuk mengungkap aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Hasil observasi dituliskan dalam lembar observasi dan dijadikan dasar refleksi dan tindakan yang dilakukan

F. Prosedur Penelitian

Ciri dari penelitian tindakan kelas adalah adanya suatu tindakan yang di praktekan dikelas, dan tindakan tersebut mengikuti sebuah alur desain penelitian tindakan kelas akan dilakukan dalam beberapa siklus. Pelaksanaan siklus I menjadi landasan untuk pelaksanaan siklus II dan seterusnya sampai hasilnya dapat dilihat, tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini persiapan-persiapan yang dilaksanakan untuk penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model yang akan digunakan. RPP ini disusun oleh peneliti sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2) Mempersiapkan media, sumber belajar, dan kelengkapan pembelajaran untukkegiatan pembelajaran sesuai dengan model yang digunakan.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

4) Menyusun lembar kegiatan peserta didik

5) Menyusun tes hasil belajar peserta didik tentang materi yang sudah disampaikan


(15)

33

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Menyajikan materi pokok pembelajaran tentang Kenampakan Permukaan Bumi yang disampaikan dengan metode atau model Cooperative Learning

Tipe Think-Pair-Share

3) Peserta didik melaksanakan kegiatan diskusi mengenai materi yang disampaikan

4) Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada tahap Think-Pair-Share

5) Guru melaksanakan evaluasi hasil belajar

6) Mencatat dan merekam semua aktifitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi seabagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti dibantu oleh observer untuk melakukan pengamatan proses pembelajaran yang berlangsung dan untuk membantu pengambilan data. Kegiatan diamati adalah aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian dibantu oleh beberapa observer untuk membantu pengambilan data. Dalam kegitan pembelajaran think-pair-share ini peserta dibagi menjadi 6 kelompok.

d. Tahap Refleksi

Refleksi digunakan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini, dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada performansi guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, serta hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Cooperative learning tipe


(16)

34

2. Siklus II a. Perencanaan

1) Melihat kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

2) Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I.

3) Menyusun rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

4) Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran. 5) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS. 6) Menyiapkan intrumen tes siklus II.

7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi tentang Sumber Daya Alam dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-share

2) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada siklus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

1) Mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi.

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan


(17)

35

d. Tahap Refleksi

Hasil Refleksi digunakan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Pada tahap ini, dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada performansi guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, serta hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Cooperative

learning tipe think-pair-share pada matapelajaran IPA

G. Rencana Pengolahan Data dan Uji Keabsahan Data

1. Data Kualitatif

Teknik analisis yang digunakan dala peneliti adalah analisis deskriptif kualitatif. Data hasil observasi aktivitas belajar peserta didik yang diperoleh dihitung jumlah indokator yang muncul, kemudian dopresentase dan dianalisis, sehingga dapat diketahui jumlah peserta didik yang melakukan aktivitas tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh gambaran pertissipasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dengan model cooperative learning tipe think-pair-share.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor penilaian yang di peroleh peserta didik dari tes formatis yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran.


(1)

Tahap IV: Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi bias dilakukan ketika tindakan telah selelsai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau diskusi dengan pengemat atau kolaborator.

Tambahan: Siklus-siklus dalam PTK

Jika dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus kedua dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Hanya saja, antara siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu perbaikan setahap demi setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama, meskipun melalui tahap yang sama.

C. Lokasi danWaktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung pada tahun 2015. Letak sekolah yang sangat strategis dan memiliki akses yang mudah dan cepat.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal penelitian yang diberikan dari sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015

D. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN yang dimaksud dalam lokasi penelitian Tahun Akademik 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 21 orang perempuan dengan kemampuan heterogen. Kemampuan yang dimaksud disini adalah tingkat kemampuan siswa dalam menerima dan menyimak materi yang dijelaskan oleh guru. Ada siswa yang selalu rebut dan hiperaktif dalam proses pembelajaran dan ada juga yang diam

E. Instrumen Penelitian

Instrument dalam kamus umum Bahasa Indonesia adalah alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau saran penelitian (Situmorang, hlm 50). Instrument


(2)

penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan rangkaian dari langkah-langkah guru dalam melaksankan proses pembelajaran didalam kelas. RPP adalah rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Hal ini dilakukan dengan maksud agar pemnbelajaran yang dilakukan berlangsung secara terarah dan terkontrol untuk mencapai tujuna pembelajaran yang di inginkan.

b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar kerja peserta didik adalah lembar yang berisi tugas yang harus di kerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud disini adalah pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam. LKS ini dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami dan mengerjakan dengan benar atas soal-soal yang diberikan secara mandiri maupun kooperatif.

2. Instrumen pengumpulan data

a. Tes

Instrumen teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar soal dengan tujuan untuk mengukur hasil akhir pembelajaran. Alat tes ini berupa tes formatif yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah penerapan model cooperative learning tipe think-pair-share pada matapelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam.

b. Non tes

Instrumen pengumpulan data non tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa.


(3)

Lembar observasi untuk guru adalah suatu cara untuk mengukapkan sikap atau prilaku guru selama proses pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi dan sumber daya alam yaitu sikap dan interaksi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer. Lembar observasi siswa adalah suatu cara untuk mengungkap aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Hasil observasi dituliskan dalam lembar observasi dan dijadikan dasar refleksi dan tindakan yang dilakukan

F. Prosedur Penelitian

Ciri dari penelitian tindakan kelas adalah adanya suatu tindakan yang di praktekan dikelas, dan tindakan tersebut mengikuti sebuah alur desain penelitian tindakan kelas akan dilakukan dalam beberapa siklus. Pelaksanaan siklus I menjadi landasan untuk pelaksanaan siklus II dan seterusnya sampai hasilnya dapat dilihat, tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini persiapan-persiapan yang dilaksanakan untuk penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan model yang akan digunakan. RPP ini disusun oleh peneliti sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2) Mempersiapkan media, sumber belajar, dan kelengkapan pembelajaran untukkegiatan pembelajaran sesuai dengan model yang digunakan.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

4) Menyusun lembar kegiatan peserta didik

5) Menyusun tes hasil belajar peserta didik tentang materi yang sudah disampaikan


(4)

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Menyajikan materi pokok pembelajaran tentang Kenampakan Permukaan Bumi yang disampaikan dengan metode atau model Cooperative Learning Tipe Think-Pair-Share

3) Peserta didik melaksanakan kegiatan diskusi mengenai materi yang disampaikan

4) Guru mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada tahap Think-Pair-Share

5) Guru melaksanakan evaluasi hasil belajar

6) Mencatat dan merekam semua aktifitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi seabagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti dibantu oleh observer untuk melakukan pengamatan proses pembelajaran yang berlangsung dan untuk membantu pengambilan data. Kegiatan diamati adalah aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, dan aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian dibantu oleh beberapa observer untuk membantu pengambilan data. Dalam kegitan pembelajaran think-pair-share ini peserta dibagi menjadi 6 kelompok.

d. Tahap Refleksi

Refleksi digunakan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini, dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada performansi guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, serta hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Cooperative learning tipe think-pair-share


(5)

2. Siklus II a. Perencanaan

1) Melihat kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

2) Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I.

3) Menyusun rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

4) Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran. 5) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS. 6) Menyiapkan intrumen tes siklus II.

7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi tentang Sumber Daya Alam dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe think-pair-share

2) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada siklus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

1) Mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi.

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan


(6)

d. Tahap Refleksi

Hasil Refleksi digunakan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Pada tahap ini, dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada performansi guru dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran, serta hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Cooperative

learning tipe think-pair-share pada matapelajaran IPA

G. Rencana Pengolahan Data dan Uji Keabsahan Data

1. Data Kualitatif

Teknik analisis yang digunakan dala peneliti adalah analisis deskriptif kualitatif. Data hasil observasi aktivitas belajar peserta didik yang diperoleh dihitung jumlah indokator yang muncul, kemudian dopresentase dan dianalisis, sehingga dapat diketahui jumlah peserta didik yang melakukan aktivitas tersebut dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat memperoleh gambaran pertissipasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dengan model cooperative learning tipe think-pair-share.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor penilaian yang di peroleh peserta didik dari tes formatis yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran.


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IVA SD NEGERI 1 PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring T

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring

0 0 15

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN BERBANTUAN GAME DI SMK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 3 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA.

0 0 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

0 1 9