Perbedaan self regulated learning pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang t - USD Repository

  

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA YANG

BERTEMPAT TINGGAL DI KOS DAN DI RUMAH BERSAMA

ORANG TUA

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Oleh:

  

Melinda Santi Arisandy

NIM: 079114089

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

MOTTO

  “Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik”

  • Evelyn Underhill - “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang- orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”
  • Thomas Alva Edison-

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK:

  TUHAN YESUS yang selalu menyertai dan memberikan jalan yang terbaik untukku PAPA & MAMA yang sudah jadi motivasi dan support dalam pembuatan Tugas Akhir ini

  CHRISTIAN MULYAWAN, S.Kom. yang sudah menjadi semangat selama pengerjaan Tugas Akhir

  

MOTTO

  “Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik”

  • Evelyn Underhill - “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang- orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”
  • Thomas Alva Edison-

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK:

  TUHAN YESUS yang selalu menyertai dan memberikan jalan yang terbaik untukku PAPA & MAMA yang sudah jadi motivasi dan support dalam pembuatan Tugas Akhir ini

  CHRISTIAN MULYAWAN yang sudah menjadi semangat selama pengerjaan Tugas Akhir

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 November 2011 Penulis,

  Melinda Santi Arisandy

  

PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA YANG

BERTEMPAT TINGGAL DI KOS DAN DI RUMAH BERSAMA ORANG

TUA

Melinda Santi Arisandy

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan self regulated learning pada mahasiswa

yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua. Hipotesis yang diajukan adalah self

regulated learning mahasiswa yang bertempat tinggal di kos lebih tinggi daripada mahasiswa yang

bertempat tinggal di rumah bersama orang tua. Subyek penelitian ini adalah 108 orang yang terdiri dari

54 mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan 54 mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah

bersama orang tua. Mereka yang menjadi subyek adalah mahasiswa yang berada di semester empat

dan enam, sedang aktif kuliah, dan tidak pernah cuti. Pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan skala self regulated learning dan metode dokumentasi yang berupa data

tempat tinggal. Reliabilitas skala self regulated learning diuji dengan menggunakan metode koefisien

reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil 0,914 dari 56 item. Data dianalisis dengan

menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis data menghasilkan nilai t sebesar 0,079.

Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal

di kos dan di rumah bersama orang tua. Akan tetapi, dalam uji beda tiap aspek dihasilkan nilai t

sebesar 0,0255 pada aspek metakognisi, nilai t sebesar 0,000 pada aspek motivasi, dan nilai t sebesar

0,4275 pada aspek perilaku belajar. Dari nilai tersebut diketahui bahwa perbedaan SRL pada

mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua terletak pada aspek

metakognisi dan aspek motivasi dimana mahasiswa kos memiliki strategi metakognisi dan motivasi

yang lebih baik dalam proses pengaturan belajar daripada mahasiswa yang bertempat tinggal bersama

orang tua.

  

Kata kunci: self regulated learning, mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan mahasiswa yang

bertempat tinggal di rumah bersama orang tua

  

THE DIFFERENCE OF SELF REGULATED LEARNING BETWEEN

UNIVERSITY STUDENTS WHO LIVE IN BOARDING HOUSE AND LIVE

IN THEIR OWN HOUSE WITH PARENTS

  

Melinda Santi Arisandy

ABSTRACT

This research aims to look at differences between self-regulated learning of university

students who live in boarding houses and live in their own house with parents. The hypothesis is

university student’s self-regulated learning who live in boarding houses is higher than who live in

their own house. The sample is 108 people consisting of 54 university students who live in boarding

houses and 54 university students who live in their own house with parents. Those who become sample

are university students who are in semesters four and six, were active in study, and never leave. Data

collecting method that used in this experiment is SRL scale and record of residence data. Reliability of

SRL scale was tested by using coefficient reliability alpha cronbach method and the value of 56 items

is 0,914. Data is analysed using independent sample t-test. From the analysis we get the value of t is

0,079. This means there is no significant difference in SRL between student who live in boarding house

and in their own house with parents. But, in t-test every aspect earns t value of metcognition aspect for

about 0,0225 , t value of motivation aspect for about 0,000 , and t value of learning behavioral aspect

for about 0,4275. From those values, the difference of SRL between student college who live in the

boarding house and those who live with parents is located at metacognition aspect and motivation

aspect, student college who live in the boarding house have a better metacognition strategy and

motivation in learning progress then student college who live with parent.

  

Key words: self-regulated learning, students who live in boarding and students who live their own

house with parents

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Melinda Santi Arisandy NIM : 079114089

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“Perbedaan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa

yang Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang tua”

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 17 November 2011 Yang menyatakan, Melinda Santi Arisandy

KATA PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang sudah memberikan kasih setianya sampai pada saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Yang Bertempat Tinggal Di Kos Dan di Rumah Bersama Orang Tua”.

  Penulis juga menyadari banyak pihak yang telah berperan serta baik dalam memberikan waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih setulus- tulusnya kepada:

  1. Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesehatan dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

  2. Papa Bunyamin dan Mama Susianti yang sudah menginspirasi dan mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi

  3. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi. selaku dosen pembimbing dan kaprodi Fakultas Psikologi yang sudah membimbing saya dengan penuh kesabaran dari awal sampai akhir dalam pembuatan skripsi ini

  4. Kakak perempuanku bernama Eunike Sefti Arisandy yang sudah mau bertukar pikiran selama proses pembuatan skripsi ini

  5. Pacarku yang bernama Christian Mulyawan, S.Kom. yang sudah memberikan

  6. Dr. Christina Siwi Handayani selaku dekan yang sudah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini

  7. Sahabat-sahabatku yang sudah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyebarkan skala penelitian

8. Para responden yang sudah ikut berpartisipasi dalam memberikan data penelitian

  9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah membantu sampai pada penyusunan skripsi ini Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AMIN.

  Yogyakarta, 17 November 2011 Melinda Santi Arisandy

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ ..i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................v HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................................ vi ABSTRAK ....................................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................................... viii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................................x DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii

  BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................1 A. Latar Belakang Permasalahan ...........................................................................1 B. Rumusan Permasalahan ......................................................................................5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................5

  BAB II. LANDASAN TEORI...........................................................................................7 A. Mahasiswa ............................................................................................................7

  1. Definisi Mahasiswa .........................................................................................7

  2. Karakteristik Mahasiswa .................................................................................7

  B. Self Regulated Learning ......................................................................................8

  1. Pengertian Self Regulated Learning ...............................................................8

  2. Aspek- Aspek dan Karakteristik Self Regulated Learning ........................ 10

  3. Strategi Self Regulated Learning dalam Belajar ......................................... 12

  4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Self Regulated Learning .................. 14

  C. Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang tua ....................... 18

  D. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning Antara Mahasiswa yang Bertempat Tinggal di Kos dan Rumah Bersama Orang Tua.......................... 21

  E. Hipotesis ............................................................................................................ 28

  BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................................ 29 A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 29 B. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................................... 29 C. Definisi Operasional ........................................................................................ 29 D. Subyek Penelitian............................................................................................. 30 E. Sampling ........................................................................................................... 31 F. Metode dan Alat Pengumpulan Data............................................................... 31

  1. Estimasi Validitas ........................................................................................ 34

  2. Seleksi Item .................................................................................................. 35

  3. Estimasi Reliabilitas .................................................................................... 38

  I. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 38

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 39 A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 39 B. Deskripsi Subyek Penelitian ........................................................................... 39 C. Hasil Penelitian ............................................................................................... 41

  1. Uji Asumsi ................................................................................................... 41 a . Uji Normalitas......................................................................................... 41 b. Uji Homogenitas ...................................................................................... 42

  2. Uji Hipotesis ................................................................................................. 42

  3. Hasil Tambahan ............................................................................................ 44

  D. Pembahasan ...................................................................................................... 46

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 50 A. Kesimpulan....................................................................................................... 50 B. Saran ................................................................................................................. 50 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 52 LAMPIRAN .................................................................................................................... 55

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Skala SRL Sebelum Tryout............................................................ 32 Tabel 2. Skor Jawaban untuk Skala SRL ....................................................................... 33 Tabel 3. Blue Print Skala SRL Setelah Tryout .............................................................. 36 Tabel 4. Blue Print Skala Penelitian............................................................................... 37 Tabel 5. Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 40 Tabel 6. Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Tingkat Semester ........................ 40 Tabel 7. Ringkasan Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ......... 41 Tabel 8. Ringkasan Uji Homogenitas (Levene's Test for Equality of Variances) ...... 42 Tabel 9. Ringkasan Uji Hipotesis ( Independent Sample T-Test) ................................ 43 Tabel 10. Ringkasan Uji-T Tiap Aspek ......................................................................... 44 Tabel 11. Kategorisasi Skor SRL ................................................................................... 45 Tabel 12. Kategorisasi Skor SRL Pada Mahasiswa Yang Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang Tua ................................................................ 45

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan SRL ................................................................ 27

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A (Tryout) ....................................................................................................... 56

  1. Format Skala SRL ................................................................................................ 57

  2. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item ......................................................................... 69 Lampiran B (Penelitian) .................................................................................................. 85

  1. Format Skala SRL ................................................................................................ 86

  2. Uji Normalitas ...................................................................................................... 98

  4. Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis .................................................................... 99

  5. Uji-T Tiap Aspek SRL ...................................................................................... 100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dalam menghadapi pasar kerja yang makin kompetitif dan menuntut

  adanya keterampilan tenaga kerja menyebabkan pendidikan tinggi semakin vital (Papalia, dkk, 2009). Menurut Supratiknya (2006) bentuk pembelajaran di perguruan tinggi mengharapkan mahasiswanya untuk terlibat dan bertanggungjawab dalam proses belajar. Nantinya mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di perguruan tinggi pada situasi tertentu seperti pencapaian karir. Besarnya tuntutan tersebut ternyata tidak diiringi perilaku belajar yang sejalan dengan bentuk pembelajaran di perguruan tinggi.

  Menurut Murtitiningsih (2010) kemandirian mahasiswa dalam belajar masih dinilai sangat kurang dan perlu ditingkatkan. Mahasiswa cenderung menganggap guru atau dosen sebagai satu-satunya sumber ilmu sehingga mahasiswa hanya menerima dan mendengarkan ilmu yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa cenderung kurang aktif dalam mencari sumber-sumber pendukung ilmu yang dipelajarinya. Sementara mahasiswa akan lebih menguasai materi ketika mereka mau belajar dengan mencari tahu sendiri. yang ada di universitas. Menurut Syah (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu a) faktor internal yang meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi; b) faktor eksternal yang meliputi lingkungan sosial yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan lingkungan nonsosial seperti gedung sekolah, tempat tinggal, keadaan cuaca, dan waktu belajar serta c) faktor pendekatan belajar seperti pendekatan spekulatif yaitu usaha untuk menciptakan pengetahuan baru, pendekatan analitis yaitu usaha pembentukan kembali materi ke dalam pola baru atau berbeda, dan pendekatan reproduktif yaitu usaha untuk mengulang kembali materi.

  Dari ketiga faktor tersebut, faktor pendekatan belajar dipahami sebagai strategi yang digunakan mahasiswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Faktor inilah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Menurut Lawson (dalam Syah, 2008) strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Salah satu strategi dalam pencapaian prestasi adalah Self Regulated Learning (SRL). Shidiq (2008) mengatakan bahwa SRL menjadi faktor penting dalam pendidikan karena berkaitan dengan prestasi belajar. Selain itu, penelitian yang dilakukan Ablard & Lipschultz (1998) terhadap 222 siswa menggambarkan bahwa siswa yang

  Zimmerman (1989) memperkenalkan konsep SRL sebagai usaha yang melibatkan metakognitif, motivasi dan perilakunya sendiri untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan. SRL dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor individu, perilaku, dan lingkungan. Faktor individu terkait dengan pengetahuan, metakognisi, tujuan, dan efikasi diri. Faktor perilaku mencakup tindakan yang membantu individu menggunakan segala kemampuan yang dimiliki dalam mengatur proses belajar. Sedangkan faktor lingkungan mencakup pengalaman sosial dan dukungan sosial. Faktor lingkungan adalah faktor eksternal yang dapat mendukung atau menghambat dalam melakukan aktivitas belajar, diantaranya adalah pengaruh teman sebaya dan orangtua. Papalia, Olds &Fidelman (2009) menambahkan bahwa dukungan orangtua baik finansial maupun emosional tampaknya menjadi faktor kunci penyesuaian diri mahasiswa dalam memenuhi tuntutan perkuliahan.

  Dari ketiga faktor tersebut, penulis ingin meneliti mengenai faktor lingkungan karena menurut Bandura (dalam Zimmerman, 1989) lingkungan memiliki peran terhadap pengelolaan diri dalam belajar yaitu sebagai tempat melakukan aktivitas belajar dan memberikan fasilitas terhadap aktivitas belajar yang dilakukan yaitu cenderung mendukung atau menghambat aktivitas belajar khususnya pada SRL. Bagi seorang mahasiswa, lingkungan yang terkait dengan kehidupannya sehari-hari tidak hanya terbatas pada lingkungan keluarga. Menurut menjadi salah satu bagian dalam kehidupan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa. Apalagi melihat kenyataan bahwa mahasiswa yang menempuh pendidikan di sebuah universitas tidak selalu berasal dari daerah yang sama dengan lokasi dimana universitas itu berada. Banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota dan luar pulau sehingga dikenal dengan istilah anak kos.

  Peneliti mengadakan survei mengenai strategi belajar pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua dengan melibatkan 6 responden pada masing-masing kelompok yang dilakukan pada tanggal 21 Februari 2011. Survei ini berfungsi sebagai survey awal untuk memberikan pengantar bahwa antara mahasiswa yang tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua memiliki strategi belajar yang berbeda satu sama lain. Adapun hasil survey tersebut menunjukkan bahwa 50% mahasiswa yang bertempat tinggal di kos menggunakan strategi belajar kebut semalam dengan menggunakan sumber bacaan yang mereka miliki seperti catatan atau buku teks dan 50% memiliki persiapan ketika akan belajar yaitu dengan membuat ringkasan materi, membuat suasana hati nyaman terlebih dahulu misalnya dengan mendengarkan musik, bertanya pada teman jika kurang mengerti dan apabila ada tugas atau ujian mereka sudah mengerjakan atau membaca materi beberapa hari sebelumnya.

  Sedangkan survei terhadap mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah bersama orang tua menunjukkan bahwa 33,3% menggunakan strategi belajar kebut belajar misalnya dengan membuat jadwal belajar dan jika ada ujian mereka sudah mulai belajar beberapa hari sebelum ujian.

  Hasil survei tersebut memang memperlihatkan adanya perbedaan pada kedua kelompok subyek. Akan tetapi survei ini tidak dapat secara langsung dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian sebab alat ukur yang digunakan belum memenuhi syarat kredibilitas alat ukur. Namun, berawal dengan hal inilah peneiti ingin mengadakan penelitian lebih terstruktur untuk membandingkan SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua dengan menggunakan alat ukur yang memenuhi syarat kredibilitas.

  B. Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di uraikan maka peneliti merumuskan suatu masalah yaitu ”apakah ada perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dengan mahasiswa yang bertempat tinggal di rumah bersama orang tua? ”

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini akan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan SRL pada mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu:

  a. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumbangan ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan sehingga dapat menjadi salah satu acuhan atau referensi dalam mengembangkan studi tentang SRL.

  b. Secara Praktis Pada penelitian ini apabila terbukti bahwa terdapat perbedaan SRL antara mahasiswa yang bertempat tinggal di kos dan di rumah bersama orang tua, maka dapat memberikan saran kepada kelompok yang memiliki SRL rendah daripada kelompok subyek lain untuk mencari situasi belajar yang mendukung agar dapat mencapai target akademis yang diharapkan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Mahasiswa

  1. Definisi Mahasiswa

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Menurut kutipan di www.wikipedia.com dikatakan bahwa mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.

  Dalam Peraturan Akademik USD (2002) disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada universitas.

  Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah individu yang secara resmi terdaftar pada salah satu perguruan tinggi dan sedang menjalani pendidikan secara aktif dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.

  2. Karakteristik Mahasiswa

  Menurut Santrock (2002) banyak anak muda yang melampaui masa remaja dengan periode waktu yang cukup panjang dalam sebuah institut teknik, universitas, dan pusat pendidikan pasca sarjana untuk mendapatkan periode perkembangan transisi dari masa anak-anak hingga masa dewasa awal, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Pada penelitian ini, usia mahasiswa yang akan diteliti memiliki rentang antara usia 19 sampai 21 tahun yaitu pada masa aktif mahasiswa yang masih melaksanakan perkuliahan reguler.

  Menurut Supratiknya (2006) mahasiswa dapat dikategorikan sebagai pelajar dewasa. Menurut Daines, Daines,& Graham (dalam Supratiknya, 2006) beberapa ciri penting dari pelajar dewasa antara lain:

  Mereka sudah memiliki cukup banyak pengetahuan dan pengalaman i. yang relevan dengan apa yang mereka pelajari sekarang dan mampu mentransfer pengetahuan dan pengalamannya itu pada proses belajar Mereka memiliki sikap, gaya berpikir, dan cara-cara menjalankan tugas ii. yang relatif menetap sebagai ciri khas masing-masing serta memudahkan mereka menghadapi situasi dan tuntutan baru Mereka dapat dan senang diberi kesempatan untuk bertanggungjawab iii.

B. Self Regulated Learning

1. Pengertian Self Regulated Learning

  Menurut Zimmerman (1989) SRL didefinisikan sebagai usaha yang melibatkan metakognitif, motivasi dan perilaku untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan. Baumert (dalam Shidiq, 2008) menjelaskan konstruktif dengan melibatkan interaksi terarah dari kondisi kognitif seseorang dan sumber-sumber motivational atau emosional. Menurut Schunk & Zimmerman (dalam Shidiq, 2008) SRL bukanlah semacam kemampuan mental atau ketrampilan akademik, namun merupakan suatu proses pengarahan dan instruksi diri untuk mentransformasikan kemampuan mental menjadi ketrampilan akademik. Purwanto (dalam Shidiq, 2008) mendefinisikan SRL secara harafiah dimana tersusun dari dua komponen yaitu self regulated yang berarti terkelola diri dan learning berarti belajar.

  SRL sendiri secara keseluruhan dapat diartikan sebagai belajar secara terkelola diri atau dengan kata lain belajar yang bertumpu pada pengelolaan diri.

  Berdasarkan beberapa definisi mengenai SRL yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa SRL adalah proses belajar yang berpusat pada kemampuan pengelolaan diri untuk mentransformasikan kemampuan mental menjadi ketrampilan akademik dengan menggunakan orientasi tujuan yang melibatkan metakognisi, motivasi, dan perilaku.

2. Aspek-Aspek dan Karakteristik Self Regulated Learning

  Menurut Zimmerman (1990) menyebutkan bahwa SRL terdiri dari tiga aspek, yaitu: a. Metakognisi

  Metakognisi adalah kemampuan individu dalam merencanakan, menetapkan tujuan, memonitor, mengorganisasikan, dan mengevaluasi bermacam-macam kegiatan selama proses peningkatan kemampuan.

  b. Motivasi Motivasi merupakan situasi yang menunjukkan efikasi yang tinggi, sifat diri dan ketertarikan pada tugas, adanya persepsi bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas dan potensi akan mencapai kesuksesan dan berani menghadapi kegagalan.

  c. Perilaku Belajar Perilaku belajar adalah upaya individu untuk memilih, menyusun, dan menciptakan lingkungan untuk belajar. Peserta didik mencari nasihat, informasi dan tempat yang disukai ketika belajar.

  Menurut Montalvo (2004) ada beberapa karakteristik individu yang menggunakan SRL, yaitu: a. Mereka terbiasa dan mengetahui bagaimana menggunakan beberapa strategi kognitif (pengulangan, elaborasi, and organisasi) yang akan membantu mereka dalam mencapai pengubahan, pengorganisasian, dan penguraian informasi b. Mereka tahu bagaimana merencanakan, mengendalikan, dan mengarahkan proses mentalnya untuk pencapaian tujuan pribadi c. Mereka menunjukkan keyakinan motivational dan emosi yang adaptif seperti memiliki rasa efektif, memiliki tujuan hidup pasti, pengembangan emosi positif terhadap tugas (senang, antusias,puas)

  d. Mereka merencanakan dan mengendalikan waktu dan berusaha untuk digunakan pada tugas. Mereka mengetahui bagaimana menciptakan dan menyusun lingkungan belajar yang disenangi, misalnya mencari tempat belajar yang tepat dan mencari bantuan dari dosen dan teman sejawat ketika mengalami kesulitan

  e. Sejauh konteksnya memungkinkan, mereka akan menunjukan usaha yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam mengendalikan dan mengatur tugas-tugas akademis dan iklim kelas

f. Mereka mampu memainkan strategi yang baik, dimaksudkan untuk

  menjaga konsentrasi, usaha dan motivasi ketika melakukan tugas akademis.

3. Strategi Self Regulated Learning Dalam Belajar

  Zimmerman (1989) menekankan untuk dapat dikatakan self regulated, proses belajar harus melibatkan penggunaan strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan akademis. Cara siswa mengendalikan proses belajar dapat dilihat dari penggunaan strategi SRL dalam menyelesaikan tugas akademik.

  Strategi dianggap penting karena individu dapat belajar dan meningkatkan performa serta ketrampilannya.

  Zimmerman mengidentifikasi 14 strategi SRL berdasarkan 3 aspek SRL yang diperoleh dari teori kognitif social, yaitu:

a. Aspek Metakognisi

   Self-evaluation yaitu inisiatif untuk mengevaluasi mutu atau kemajuan tentang apa yang mereka kerjakan.

   Organizing and transforming yaitu inisiatif untuk mengorganisasi kembali materi pelajaran agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami guna meningkatkan proses pembelajaran.

   Goal-setting and planning yaitu usaha untuk penentuan sasaran, perencanaan yang bertahap, pemilihan waktu, penyusunan semua kegiatan yang berhubungan dengan sasaran pendidikan mereka.

   Keeping records and monitoring yaitu usaha untuk mengingat beberapa peristiwa atau hasil dari pekerjaan mereka.

   Rehearsing and memorizing yaitu usaha untuk menghafal materi pelajaran agar lebih mudah memahami dan jelas.

   Reviewing records to reread tests yaitu usaha untuk membaca kembali soal-soal ujian.

   Reviewing records to reread notes yaitu usaha untuk membaca kembali catatan.

   Reviewing records to reread textbooks yaitu usaha untuk membaca kembali buku teks.

  b. Aspek Motivasi  Self-consequences yaitu usaha untuk mengatur diri atau berimajinasi akan mendapat penghargaan jika sukses dan hukuman jika gagal.

  c. Aspek Perilaku  Seeking information yaitu usaha untuk mendapatkan semua informasi yang berkaitan dengan tugas mereka.

   Environmental structuring yaitu usaha untuk memilih atau menyusun tempat yang membuat belajar lebih mudah.

   Seeking social assistance from peers yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada teman-teman.

   Seeking social assistance from teachers yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada para dosen.

   Seeking social assistance from adults yaitu usaha untuk meminta bantuan kepada orang-orang yang lebih dewasa.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self Regulated Learning

  Menurut Zimmerman (1989) dalam teori social kognitif terdapat tiga hal yang mempengaruhi seseorang melakukan SRL, yaitu: a. Individu

  SRL salah satunya dipengaruhi oleh proses dalam diri yang saling berhubungan. Proses diri atau personal diantaranya yaitu: i. Pengetahuan yang dimiliki individu ii. Tingkat kemampuan metakognisi individu iii. Tujuan yang ingin dicapai iv. Keyakinan efikasi diri b. Perilaku

  Fungsi perilaku adalah membantu individu menggunakan segala kemampuan yang dimiliki dalam mengatur proses belajar. Ada 3 tahap perilaku yang berkaitan dengan SRL yaitu: i. self observation yaitu tahap dimana individu melihat ke dalam dirinya dan perilaku yang terkait dengan kemajuan yang telah dicapai ke arah ii. self judgement yaitu tahap dimana individu memperbandingkan performansi belajar yang telah dilakukannya dengan standar atau tujuan yang telah dibuat dan ditetapkan individu iii. self reaction yaitu tahap yang mencakup proses individu dalam menyesuaikan diri dengan rencana dalam belajar untuk mencapai tujuan atau standar yang telah dibuat dan ditetapkan. Apabila hal tersebut dikaitkan dengan SRL maka dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

  • Behavior self reaction yaitu individu berusaha seoptimal mungkin dalam belajar seperti memuji dan mengkriktik diri.
  • Personal self reaction yaitu individu berusaha meningkatkan proses yang ada dalam dirinya pada saat belajar misalnya mengulang materi dan menghafalkan.
  • Environmental self reaction yaitu individu berusaha merubah dan menyesuaikan langkah belajar sesuai dengan kebutuhan misalnya menyusun buku sedemikian rupa agar mudah dijangkau.

c. Lingkungan

  Pengaruh lingkungan yang dapat mempengaruhi SRL dapat berupa:

i. Pengalaman sosial

  Pengalaman sosial adalah pembelajaran dengan pengamatan langsung dapat menjadi umpan balik mengenai kemampuan diri. Perasaan mampu tersebut bisa diasumsikan sebagai motivasi untuk melakukan strategi belajar. Pengalaman langsung yang bisa didapat dengan cara modelling dan persuasi verbal. Modelling bisa menjadi efektif jika model dianggap mirip dengan pengamat. Sedangkan metode persuasi verbal apabila berdiri sendiri sering kurang efektif untuk mendorong penggunaan strategi. Akan tetapi jika dikombinasikan dengan modelling menjadi perantara yang baik sehingga siswa dapat mempelajari berbagai ketrampilan akademis.

ii. Dukungan sosial

  Menurut Sarafino (dalam Smet, 1994) dukungan sosial mengacu pada kenyamanan yang dirasakan, penghargaan akan kepedulian, atau membantu orang menerima dari orang-orang atau kelompok-kelompok lain. Menurut Gottlieb (dalam Smet, 1994) dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasihat verbal dan non verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima.

  Jadi dukungan sosial dapat disimpulkan sebagai bentuk informasi verbal atau non verbal dan bantuan nyata yang Smet (1994) membedakan empat jenis dukungan sosial yaitu:  Dukungan emosional yang mencakup empati, kepedulian, dan perhatian.

   Dukungan penghargaan yang mencakup ucapan penghargaan dan dorongan untuk maju.

   Dukungan instrumental yang mencakup bantuan langsung.  Dukungan informatif yang mencakup pemberian nasihat, petunjuk, saran atau umpan balik. Zimmerman (1989) mengidentifikasi dua sumber dukungan sosial yaitu dari orang tua, guru, teman dan dapat melalui berbagai bentuk informasi seperti literature dan bentuk informasi simbolik lainnya seperti diagram, gambar, dan formula.

iii. Struktur konteks belajar

  Struktur konteks belajar adalah segala sesuatu di sekitar pelajar yang dapat mendukung atau menghambat pembelajaran. Dalam setting pendidikan konteksnya adalah ruang kelas dan lingkungan universitas untuk memfasilitasi aspek-aspek pendidikan (Svoong, 2011).

  Zimmerman (1989) menjelaskan bahwa struktur konteks belajar dapat berupa karakteristik tugas dan situasi akademik. Karakteristik tugas yang dapat diberikan kepada peserta didik ada berbagai jenis yaitu tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik, tugas di laboratorium, dan lain-lain (Djamarah & Zain, 2010). Sedangkan situasi akademik diartikan sebagai setiap kegiatan yang berlangsung dalam hubungan pendidikan. Situasi akademik terbentuk di atas hubungan sosial antara dua orang atau lebih, dimana keduanya membangun pendidikan dan saling mempengaruhi (Prayitno, 2009).

C. Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang Tua

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kos atau yang sering disebut istilah ” in de kos” adalah tinggal di rumah orang lain dengan atau tanpa makan (dengan membayar setiap bulan). Kos pada dasarnya dapat dimengerti sebagai sebuah lingkungan yang diciptakan sebagai pengganti lingkungan keluarga, dimana interaksi yang biasa terjadi antar anggota keluarga digantikan oleh individu-individu yang tinggal di kos tersebut.

  Menurut Santrock (2002) kemandirian untuk jauh dari pengawasan orang tua menjadi sesuatu yang sangat dinikmati oleh para remaja. Teman sebaya merupakan suatu hal penting yang tidak dapat diabaikan di masa-masa remaja. Demikian pula yang terjadi pada mahasiswa semester awal yang termasuk dalam rentang usia remaja akhir (Basrowi, 2008). Hidup menjadi anak kos memiliki kecenderungan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini disebabkan keterpisahan dirinya dengan orang tua, sehingga mengharuskan mereka mencari

  Dalam kaitannya dengan proses pengaturan belajar, kondisi tersebut secara faktor personal menyebabkan mahasiswa kos memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar yang jelas dan didasarkan oleh kesadaran dirinya dan memiliki efikasi diri yang tinggi dalam untuk menyelesaikan tugas akademik. Hal tersebut kemudian menyebabkan mereka menggunakan segala kemampuannya untuk mengatur proses belajar. Dalam lingkungan kos memungkinkan mereka mengalami proses modeling karena menurut (Sudrajat, 2008) lingkungan senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikuti apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Lingkungan kos memiliki potensi untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena mereka tinggal bersama dengan mahasiswa lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar. Dari situ mereka memiliki kesempatan untuk mencari model yang dianggap sesuai dengan dirinya untuk mengadopsi perilaku belajar yang mendukung dalam pencapaian tujuan belajar.

  Lingkungan kos juga mempunyai kondisi dan situasi yang lebih menguntungkan dalam kegiatan pendidikan yaitu dalam hal dukungan sosial dalam hal dukungan instrumental dan dukungan informatif dari teman sebaya sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan dan feedback secara langsung dari teman. Mereka memiliki waktu yang lebih longgar dan fleksibel untuk belajar, selain itu mereka juga lebih memungkinkan untuk membentuk kelompok- tingkatnya yang lebih senior untuk mendukung pemberian dukungan sosial tersebut (Hidayatullah, tanpa tahun).

  Sedangkan bertempat tinggal di rumah bersama orang tua didefinisikan bagi mereka yang masih tinggal bersama dengan keluarga. Menurut Sutjipto (dalam Slameto, 1988) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Peran keluarga atau sering disebut dengan faktor keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar.

  Menurut Kartono (1985), membiasakan anak-anak untuk belajar di rumah merupakan hal yang penting. Salah satu kegiatan bimbingan yang dapat dilakukan oleh orang tua, yaitu mengawasi penggunaan waktu belajar dan kegiatan belajar di rumah. Dengan mengawasi penggunaan waktu belajar maka orang tua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan waktu belajar dengan teratur. Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar anak-anaknya di rumah karena dengan mengawasi kegiatan belajar anaknya, mereka dapat mengetahui apakah anaknya belajar dengan sebaik-baiknya. Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkalai.

  Dilihat dari faktor personal, kegiatan pengawasan dari orang tua menyebabkan individu memiliki rasa ketergantungan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kesadaran diri sendiri kurang begitu kuat. Hal ini menyebabkan secara faktor perilaku mereka kurang optimal untuk menggunakan verbal karena mereka tinggal dengan orang tua yang notabene memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda dengan dirinya sehingga mereka tidak bisa mendapatkan model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi kuliah ketika melakukan pengaturan proses belajar. Dalam segi dukungan sosial, orang tua lebih banyak memberikan dukungan emosional dan dukungan penghargaan secara langsung dalam aktivitas belajar.

  

D. Dinamika Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa yang

Bertempat Tinggal di Kos dan di Rumah Bersama Orang Tua

Dokumen yang terkait

Pengaruh pola asuh orang tua dan self regulated learning terhadap prokrastinasi pada siswa MTsN 3 Pondok Pinang

3 55 193

Tingkat kecemasan siswa SMA menghadapi ulangan umum akhir semester antara siswa yang bertempat tinggal bersama orang tua dan siswa yang bertempat tinggal di Kos.

0 1 116

Perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua.

0 2 107

Cyberloafing dan self regulated learning pada mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya angkatan 2013-2015 - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 19

Cyberloafing dan self regulated learning pada mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya angkatan 2013-2015 - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 12

Perbedaan kecerdasan seksual remaja yang tinggal di panti asuhan dan remaja yang tinggal dengan orang tua - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 20

Perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Katolik Widya Mandala yang tinggal bersama orangtua dan yang tidak tinggal bersama orangtua - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 16

Representasi sosial tentang konsep sehat dan sakit pada orang Jawa yang tinggal di Yogyakarta - USD Repository

0 0 182

Perbedaan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan dan remaja yang tinggal di rumah bersama orang tua - USD Repository

0 0 93

Tingkat self regulated learning mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2012 tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap topik-topik self transformation training) - USD Repos

0 0 102