HUBUNGAN ANTARA STRATEGI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya ini aku persembahkan untuk: Jesus Christ, my Almighty God, for guiding me so that I can stand right here, right now.. it’s all about You.. and it’s only by Your grace.. My beloved dad, mom, and brothers, for your pray and support.. for raising me up when I was down.. for loving me the way I am.. My friends, students, and partners-in-crime, You are my inspiration, energy, and shelter too..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Sukacita Surga”
(True Worshippers - Captivated)
T’rima sukacita surga, itulah kekuatan bagi jiwa
Kudapat rasakan kasih-Nya di tengah badai yang bergelora
T’rima sukacita surga, itulah kekuatan bagi jiwa
Kudapat saksikan kuasa-Nya taklukkan badai yang bergelora
Haleluya! Kau ada dalam hatiku
Tak kan patah semangatku, tak kan hilang kekuatanku
Haleluya! Ku mau bersorak bagi-Mu
Sukacita surga nyata penuhiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA STRATEGI BELAJAR DAN
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Rosiana Indah Purnomo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi belajar dan prestasibelajar mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif
antara strategi belajar dan prestasi belajar. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa S1 Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang berasal dari dua puluh tiga program studi dari angkatan 2007,
2008, dan 2009. Proses pengumpulan data strategi belajar dilakukan dengan menggunakan skala
Goal Orientation and Learning Strategies Survey (GOALS-S) sedangkan prestasi belajar dengan
metode dokumentasi berupa IPK. Reliabilitas skala GOALS-S diuji dengan menggunakan metode
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil sebesar 0.733 dari 53 aitem. Data
dianalisis dengan teknik korelasi Spearman’s rho. Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien
korelasi yang dicapai adalah 0.091 dengan taraf signifikansi 0.010 (p<0.025). Berdasarkan hasil
tersebut, hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara strategi belajar dan
prestasi belajar diterima.Kata kunci: strategi belajar, prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE RELATION BETWEEN LEARNING STRATEGIES AND
STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT
Rosiana Indah Purnomo
ABSTRACT
This research is aimed to know the relation between learning strategies and students’
learning achievement. The hypothesis proposed in this research is that there was a positive
relation between learning strategies and achievement. The research subjects were twenty three S1
study programs students of Sanata Dharma University Yogyakarta from 2007, 2008, and 2009
academic year. Learning strategies data collection process was done using Goal Orientation and
Learning Strategies Survey (GOALS-S), while the learning achievement was done using
documentation method of GPA. The reliability of GOALS-S was tested using Alpha Cronbach co-
efficient reliability method, and was obtained the result 0.733 of 53 items. The data was analyzed
using Spearman’s rho correlation technique. The result shows that the co-efficient was 0.091 with
0.010 (p<0.025) level of significance. Based on it, hypothesis states that there was a positive
relation between learning strategies and learning achievement was accepted.Keywords: learning strategies, learning achievement.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Segala puji, hormat, syukur, dan kemuliaan penulis naikkan pada Tuhan karena atas penyertaan, pimpinan, dan berkat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulis mendapat banyak bantuan yang tulus dari berbagai pihak selama penulis mengerjakan tulisan ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih pada mereka yang telah membantu penulis baik selama masa studi terlebih dalam hidup penulis:
1. Tuhan Yesus Kristus, sang Alfa, atas kasih dan anugrah-Nya sampai saat ini.
Bab tentang kuliah sudah selesai di tangan-Mu, bab-bab berikutnya pun kuserahkan dalam tangan-Mu.
2. Papa, Mama, dek Hans dan Joy, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan sehingga penulis bisa kuliah dan menyelesaikan studi. Terima kasih untuk semangat yang diberikan dalam bentuk apapun juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen pengajar serta staf yang ada di lingkungan fakultas Psikologi atas berbagai ilmu dan pelajaran hidup yang diberikan, bantuan, informasi, serta pelayanan.
7. Pdt. Jairus Hasugian, M. Th dan Pdm. Linawati Santoso selaku Gembala Jemaat GIA Klaten yang selalu mendukung dalam doa dan semangat; anak- anak dan teman-teman Kebaktian Anak-anak (KAA) yang pernah jadi subyek salah satu tugas kuliah; teman-teman sie Musik Pujian, terkhusus untuk ko Hanny+cik Lan+Tasya, Linda, Jo, Kia, Ronel, Jerkun; dan semua jemaat atas dukungan doanya. Tidak lupa untuk kak Marlon dan jemaat GBI Tiberias Klaten atas dukungan doanya.
8. Sahabat-sahabatku: Gabey, sukses buat skripsi, karir, hidup, dan cintamu juga. BFF; Alm. Aristarkhus Daely, terima kasih untuk bantuanmu di awal- awal kuliahku yang tidak akan pernah aku lupakan. Sampai ketemu di surga sana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Rekan di Bambini Montessori School: Ms. Vanda selaku direktur, Mr. Slamet selaku kepala sekolah, and Ms. Anna selaku wakil kepala sekolah untuk toleransi yang diberikan. Secara khusus untuk partner guru di kelas Sun, Ms. Wida, maaf karena sering meninggalkanmu di siang hari. Untuk anak-anak kelas Sun yang menjadi sumber energiku, terima kasih banyak karena telah mengajariku banyak hal.
11. Semua teman yang menjadi subyek penelitian ini, serta kalian yang membantu tersebarnya skala ini. Terima kasih banyak.
12. Sekali lagi buat Tuhan Yesus, sang Omega, terima kasih untuk malaikat- malaikat yang Kau berikan untukku. Aku memulai bersama Engkau dan aku mengakhirinya bersama-Mu juga, dan kumasuki bab baru dalam hidup bersama-Mu. Soli Deo Gloria.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….. vi
ABSTRAK ………………………………………………………………… vii
ABSTRACT……………………………………………………………….. viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………………….. ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. x
DAFTAR ISI …………………………………………………….................. xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………......... xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Strategi Belajar ….. 11
B. Prestasi Belajar ……………………………………………………… 13
1. Pengertian Prestasi Belajar ………………………………….. 13
2. Pengukuran Prestasi Belajar ………………………………… 14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …………15
C. Mahasiswa …………………………………………………………... 19
D. Hubungan Strategi Belajar dan Prestasi Belajar ……………………. 20
E. Hipotesis …………………………………………………………….. 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….. 28
A. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 28 B. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 28 C. Variabel Penelitian ………………………………………………….. 28 D. Definisi Operasional ……………………………………………….... 28 E. Subyek Penelitian …………………………………………………… 29PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pembahasan ………………………………………………………… 42
BAB V. PENUTUP
……………………………………………………….. 46
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 46
B. Saran ………………………………………………………………… 46
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………… 47
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ekuivalensi Huruf Mutu …………………………………………… 15 Tabel 2. Blue Print Skala Sebelum Uji Coba ……………………………….. 32 Tabel 3. Bobot Nilai Aitem …………………………………………………. 33 Tabel 4. Blue Print Skala Setelah Uji Coba ………………………………… 36 Tabel 5. Blue Print Skala Setelah Uji Coba dengan Penyesuaian Nomor ….. 37 Tabel 6. Data Demografi Subyek …………………………………………… 40 Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian ………………………………………….. 40 Tabel 8. Hasil Uji Normalitas ………………………………………………. 41 Tabel 9. Hasil Uji Linieritas ………………………………………………… 42 Tabel 10. Hasil Korelasi Spearman’s rho …………………………………... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa Indonesia) atau peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
universitas (Peraturan Akademik Universitas Sanata Dharma, 2010). Dari segi usia, mahasiswa pada umumnya berusia 17 tahun sampai 24 tahun.
Menurut Hurlock (1990), pada usia tersebut seseorang berada pada tahap remaja akhir (16 atau 17 sampai 18 tahun) menuju dewasa awal (18 – 40 tahun). Mahasiswa juga dapat dikategorikan sebagai pembelajar dewasa (Supratiknya, 2006).
Tugas utama mahasiswa adalah menyelesaikan pendidikan tinggi yang sedang ditempuh. Dalam menyelesaikan tugas tersebut, mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dilakukan mahasiswa tersebut. Jika prestasi belajar mahasiswa itu baik, maka dia tentunya melewati suatu proses belajar yang mendukung pula.
Meskipun demikian, berdasarkan pengalaman peneliti mengikuti proses belajar di sebuah universitas di Yogyakarta, peneliti mendapati bahwa terkadang cukup sulit untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi di suatu bidang atau mata kuliah sekalipun telah berusaha atau belajar keras. Hal ini juga dirasakan oleh beberapa teman peneliti. Oleh karena itu, prestasi belajar atau IPK yang diperoleh terkadang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan hanya karena prestasi di salah satu mata kuliah kurang maksimal.
Tinggi rendahnya prestasi akademik ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebuah survey dilakukan terhadap 39 mahasiswa fakultas Psikologi pada hari Rabu, 17 Februari 2011 untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mereka. Jawaban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang masih dapat berubah ataupun ditingkatkan. Selain itu, penelitian mengenai strategi belajar masih jarang dijumpai, tidak seperti motivasi belajar seperti yang dilakukan oleh Aplugi (2010), Pratiwi (2010), Noviastuti (2009) maupun dukungan sosial sebagaimana penelitian Apriliya (2007) dan Chusna (2009).
Strategi berarti prosedur mental yang berbentuk tahapan yang memerlukan alokasi upaya-upaya yang bersifat kognitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan-pilihan kognitif atau pilihan-pilihan kebiasaan belajar (Syah, 2008:51). Ormrod (2008) menyimpulkan strategi belajar sebagai satu atau lebih proses-proses kognitif yang digunakan secara sengaja untuk tugas-tugas belajar tertentu.
Menurut teori tahap perkembangan kognitif Piaget, mahasiswa seharusnya sudah melampaui tahap operasional formal sehingga mampu berpikir secara abstrak dan lebih logis. Oleh karena itu, mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
umum, prestasi akademik memiliki hubungan positif dengan strategi belajar yang mendalam dan negatif dengan strategi belajar permukaan (Al- Harthy & Was, 2010; Diseth, Pallesen, Brunborg, & Larsen, 2010). Weinstein dan Mayer (dalam Pintrich & De Groot, 1990) menemukan bahwa strategi kognitif (rehearsal, elaborasi, dan organisasi) dapat mendukung adanya keterlibatkan kognitif dalam proses belajar dan menghasilkan tingkat prestasi yang lebih tinggi. Duncan dan McKeachie (2005) juga menyatakan bahwa murid yang menggunakan strategi pemrosesan yang mendalam, seperti elaborasi dan organisasi, dan mencoba untuk mengontrol kognisi dan perilaku mereka melalui penggunaan strategi metakognitif, yaitu perencanaan, pemantauan, dan pengaturan atau regulasi, pada umumnya memiliki hasil yang lebih baik dalam pengerjaan tugas, ujian, makalah, dan nilai akhir.
Strategi belajar ada bermacam-macam, namun strategi-strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun demikian prestasi yang diperoleh pun tidak jauh berbeda dengan mahasiswa dengan level pemrosesan mendalam.
Temuan tersebut semakin menguatkan peneliti untuk melakukan penelitian guna mengetahui ada tidaknya hubungan antara strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara strategi belajar dan prestasi belajar pada mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. STRATEGI BELAJAR
1. Pengertian Strategi Belajar
McKeachie et al. (1985) menyatakan bahwa strategi belajar merupakan suatu proses yang mempengaruhi masuk dan bertahannya suatu informasi dimana proses tersebut melibatkan fungsi kognisi dan perilaku seseorang. Ormrod (2008) menambahkan bahwa strategi belajar merupakan suatu proses yang digunakan secara sengaja untuk menghadapi tugas-tugas belajar. Lawson (dalam Syah, 2008) juga menambahkan bahwa strategi tersebut tidak hanya digunakan untuk memecahkan masalah tetapi juga untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Hal yang serupa diungkapkan oleh Schumaker dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memasukkan dan mempertahankan berbagai informasi yang berguna dalam penyelesaian tugas belajar maupun pemecahan masalah yang timbul selama belajar.
2. Konstrak Strategi Belajar
Dowson dan McInerney (2004) membagi strategi belajar menjadi dua konstrak, yaitu strategi kognitif dan metakognitif.
a) Strategi kognitif Strategi kognitif mengacu pada kemampuan kognitif seseorang. Strategi kognitif untuk belajar yang diterapkan oleh seorang pembelajar dikontrol oleh fungsi kognisinya (Pintrich, 1995; Vrugt & Oort, 2008 dalam Al-Harthy & Was, 2010). Strategi kognitif ini melibatkan penggunaan strategi yang mendasar dan kompleks untuk memproses informasi dari buku ataupun dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rehearsal misalnya: mendaftar, mengingat, mengulang, atau menyebutkan hal-hal yang dipelajari.
2) Elaborasi Ormrod (2011) mendefinisikan elaborasi sebagai penggunaan pengetahuan yang sudah ada untuk mengembangkan atau memperkaya gagasan baru dengan cara tertentu, misalnya dengan mengkritisi, mencari contoh, atau dengan menerapkannya. Elaborasi merupakan strategi yang aktif dan levelnya lebih tinggi atau kompleks yang membantu pembelajar membuat koneksi internal antara informasi baru dengan sebelumnya. Ormrod (2008) juga menyatakan bahwa elabprasi merupakan salah satu strategi belajar yang efektif. Bentuk elaborasi misalnya: mengekstrak makna, memparafrase, menganalogi, mereview pekerjaan sebelumnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rehearsal, elaborasi, dan organisasi mencerminkan penggunaan kognitif dasar dan strategi belajar untuk memahami materi di kelas (Pintrich, 2004:393).
b) Strategi metakognitif Strategi metakognitif mengacu pada kemampuan metakognitif seseorang. Metakognisi adalah pengetahuan tentang pembelajaran diri sendiri atau pemikiran tentang pemikiran (Slavin, 2009). Schunk dan Zimmerman (dalam Slavin, 2009) menambahkan bahwa metakognisi juga berarti mengetahui ketika tidak mengerti dan tahu bagaimana membetulkan diri sendiri. Salah satu fungsi penting dari metakognisi adalah mengawasi cara seseorang memilih dan menggunakan strategi untuk mengingat sehingga dapat dikatakan bahwa metakognisi merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan pembelajar terhadap proses belajar dan strategi belajarnya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa strategi metakognitif merupakan proses berpikir secara sadar mengenai pendekatan belajar seseorang (Pintrich & Smith, 1993 dalam Watson et al., 2004).
Metakognisi dioperasionalisasikan dalam berbagai cara. Menurut Dowson dan McInerney, cara-cara tersebut adalah: 1) Monitoring, yaitu pemeriksaan terhadap pemahaman diri, pengujian diri, dan menyebutkan kembali materi-materi yang telah dipelajari. Monitoring mengimplikasikan suatu usaha yang sistematis dalam mengevaluasi asimilasi dan organisasi hal-hal yang dipelajari. Dalam memonitoring, seorang pembelajar akan menyadari apa yang sedang dia lakukan (Lv & Chen, 2010). Di samping itu, Ormrod (2008) menegaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Watson et al. mengemukakan bahwa regulasi ini dapat muncul sebagai respon terhadap perubahan permintaan atau tuntutan di kelas.
Jacobs dan Paris (1987), Veenman at al. (2006) dan Winne (1996) (dalam Al-Harthy & Was, 2010) menambahkan satu variabel dalam strategi metakognitif yaitu evaluasi, yang merupakan penilaian (judgment) personal tentang hasil dan efikasi pembelajaran seseorang, misalnya mengevaluasi tujuan seseorang.
O’Malley dan Chamot (dalam Lv & Chen, 2010) disimpulkan bahwa strategi metakognitif melibatkan pemikiran terhadap proses belajar, perencanaan belajar, pemonitoran tugas belajar, dan pengevaluasian terhadap materi yang telah dipelajari.
3. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Strategi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ormrod (2008) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi digunakannya suatu strategi belajar oleh pembelajar, yaitu: a) Strategi belajar tergantung pada tugas yang diberikan.
Senada dengan Ormrod, Duncan dan McKeachie (2005) mengutarakan bahwa perubahan strategi belajar dapat dipengaruhi oleh sifat tugas akademik yang dihadapi oleh pembelajar. Sifat tugas tersebut misalnya pilihan ganda atau esai.
b) Siswa akan menguasai dan menggunakan strategi belajar yang baru dan lebih efektif jika dia menyadari bahwa strategi yang sebelumnya tidak efektif.
c) Keyakinan siswa pada ilmu dan pembelajaran berpengaruh pada pilihan strategi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. PRESTASI BELAJAR
1. Pengertian Prestasi Belajar
Winkel (1996) mengungkapkan bahwa prestasi belajar menunjukkan apakah hasil belajar seorang pembelajar telah mencapai tujuan yang ditetapkan atau tidak. Selain itu, prestasi belajar menunjukkan sejauh mana kemajuan mahasiswa dalam belajar (Suryabrata, 2005). Senada dengan pernyataan tersebut, Poerwadarminta (dalam Tanaya, Hartanti dan Kartika, 1999) juga menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, atau dikerjakan seseorang sebagai hasil dari belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan prestasi belajar sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Syah (2006) mengungkapkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengukuran Prestasi Belajar
Winkel (1996) dan Suryabrata (2005) berpendapat bahwa pendidikan merupakan usaha manusia, dalam hal ini pendidik, untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik ke kedewasaan. Suatu kegiatan untuk menilai hasil usaha tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya telah terwujud atau terlaksana. Penilaian tersebut dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan menguji anak didik.
Prestasi belajar mahasiswa berasal dari nilai-nilai tugas, performansi di kelas atau keaktifan, dan ujian-ujian baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Nilai akhir suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf yang mengandung bobot kuantitatif tertentu.
Tabel 1 : Ekuivalensi Huruf Mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Σ =
Σ K Pada akhir suatu semester, besarnya IP akan mempengaruhi jumlah kredit yang dapat diambil di semester berikutnya. Mahasiswa dengan IP lebih besar atau sama dengan 3,00 boleh mengambil sampai maksimal 26 satuan kredit, namun mahasiswa dengan IP kurang dari 2,5 hanya boleh mengambil 20 satuan kredit. Mahasiswa dengan besar IP di antaranya boleh mengambil maksimal 23 satuan kredit.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan akumulasi IP dari semester awal hingga semester terakhir yang ditempuh. Besarnya IPK menentukan predikat kelulusan seorang mahasiswa. Predikat ‘Memuaskan’ diberikan pada mahasiswa dengan IPK antara 2,00 – 2,75, sedangkan predikat ‘Sangat Memuaskan’ diberikan pada mahasiswa dengan IPK antara 2,76 – 3,50. Mahasiswa dengan IPK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Aspek fisiologis Kondisi tubuh, kesehatan, dan keberfungsian organ berperan dalam proses belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa menggunakan sebagian besar organ maupun anggota tubuh saat belajar. Gangguan pada suatu bagian akan mempengaruhi penerimaan materi oleh siswa sehingga bisa terjadi materi tersebut tidak diterima secara utuh atau tidak berbekas.
2) Aspek psikologis i. Tingkat kecerdasan atau intelegensi
Intelegensi merupakan kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber dalam Syah, 2008). Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang siswa, maka semakin tinggi kemampuannya untuk beradaptasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing-masing. Oleh karena itu, prestasi seorang siswa akan lebih menonjol pada bidang-bidang tertentu yang menjadi bakatnya. iv. Minat siswa
Minat seorang siswa juga terkait dengan pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
Seorang siswa yang berminat pada sesuatu akan menaruh perhatian lebih pada hal tersebut dan kemudian menggali banyak hal tentangnya. v. Motivasi siswa
Hal yang mendorong siswa untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini belajar, dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu berasal dari dalam diri siswa atau intrinsik dan berasal dari luar diri siswa atau ekstrinsik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempengaruhi proses belajar siswa. Di samping itu, seorang siswa juga belajar dari lingkungannya. Jika lingkungannhya memberi stimulus yang baik, maka siswa juga akan mempelajari sesuatu yang baik.
2) Faktor lingkungan nonsosial Lingkungan nonsosial meliputi kondisi dan lokasi bangunan rumah dan sekolah, fasilitas belajar, suasana kelas, keadaan cuaca, serta hal-hal fisik lainnya yang tidak berhubungan dengan personal.
c) Faktor pendekatan belajar Cara seorang pembelajar belajar, baik itu mempelajari materi lama maupun materi baru, berpengaruh pada proses belajar dan tingkat keberhasilan belajarnya. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pemrosesan yang dilakukan si pembelajar. Craik dan Lockhart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada tingkat yang mendalam, seorang pembelajar akan memproses makna dari suatu informasi secara semantis. Entwistle (dalam Elliot et. al. 1999) mengemukakan bahwa pemrosesan pada tingkat ini melibatkan pembuktian kebenaran informasi yang didapat dan suatu percobaan untuk mengintegrasikan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang lalu.
Schutz mengemukakan bahwa prestasi belajar yang baik merupakan hasil interaksi antara pengetahuan tentang strategi belajar, motivasi, dan tujuan.
C. MAHASISWA
Mahasiswa khususnya pada semester atas dapat dikategorikan sebagai pembelajar dewasa (Supratiknya, 2006:94). Daines, Daines, dan Graham (dalam Supratiknya, 2006) mengungkapkan bahwa ada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dapat dan senang diberi kesempatan untuk bertanggung jawab.
D. HUBUNGAN STRATEGI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR
Strategi belajar secara umum ada dua yaitu strategi kognitif dan metakognitif. Strategi kognitif memiliki tiga konstrak, yaitu: rehearsal, elaborasi, dan organisasi, sedangkan strategi metakognitif juga memiliki tiga konstrak, yaitu: monitoring, planning, dan regulasi.
Rehearsal yaitu mengulang informasi secara sadar untuk
meningkatkan lamanya informasi tinggal dalam memori. Ada beberapa proses yang terdapat dalam memori, seperti: pengodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali. Untuk menghasilkan memori yang baik, maka pemrosesan informasi dilakukan secara semantik atau dalam hal makna.
Hal ini disebabkan analisis makna yang mendalam memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikan tugas belajar, sehingga tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Informasi-informasi yang disimpan terlebih dahulu suatu ketika dapat mengalami penggabungan dengan informasi baru melalui proses elaborasi. Elaborasi merupakan proses memikirkan cara yang akan digunakan untuk mempelajari materi supaya materi tersebut memiliki koneksi atau hubungan dengan informasi atau ide yang sudah ada dalam pikiran pembelajar. Dengan kata lain, elaborasi merupakan proses kognitif di mana pembelajar menggunakan pengetahuan atau informasi awal untuk mengembangkan ide baru dengan cara tertentu (Ormrod, 2011). Di sisi lain, Santrock (2009) mendefinisikan elaborasi sebagai suatu keluasan pemrosesan informasi yang terlibat dalam pengodean informasi. Elaborasi memiliki fungsi yang baik dalam pengodean karena elaborasi menambah kekhususan kode memori. Ormrod menambahkan bahwa semakin sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menerus diperbarui, maka seorang pembelajar akan mampu meningkatkan penguasaannya terhadap suatu materi sehingga dia mampu mengatasi setiap tugas yang diberikan berkenaan dengan materi tersebut.
Proses kognitif di mana seorang pembelajar membuat hubungan antara berbagai potongan informasi yang dibutuhkan untuk belajar yang kemudian dibentuk menjadi suatu struktur yang kohesif disebut organisasi (Ormrod, 2011:194). Ketika seorang pembelajar melakukan organisasi, dia mengelompokkan informasi-informasi yang ada berdasarkan tatanan tertentu. Dalam mengelompokkan berbagai informasi tersebut diperlukan adanya suatu pemahaman terhadap materi supaya pembelajar mampu memilih tatanan yang tepat untuk pengelompokan tersebut. Informasi atau materi yang terorganisasi dengan baik akan lebih mudah dipelajari dan diingat daripada informasi yang tidak atau kurang diorganisasi (Durso & Coggins dalam Slavin, 2009). Pengelompokan ini juga akan memudahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajar yang melakukan mekanisme monitoring mampu mengecek tingkat kognitifnya sendiri karena pembelajar tahu ketika dia tidak mengerti dan bagaimana membetulkan diri sendiri (Loizidou & Koutselini, 2007; Schunk & Zimmerman dalam Slavin, 2009). Hal ini menuntut adanya kesadaran akan pemahaman dan hasil tugas yang dilakukan pembelajar (Al-Harthy & Was, 2010; Lv & Chen, 2010). Kemampuan metakognitif untuk memonitor prestasi siswa sendiri dengan menggunakan strategi yang berbeda dalam belajar dan mengingat dapat berkembang bersamaan dengan umur (Djiwandono, 2006:168). Oleh karena itu, mahasiswa diasumsikan memiliki kemampuan monitoring yang lebih baik sehingga dia semakin efektif dalam belajar karena sudah mengetahui di bagian mana saja dia mengalami kesulitan. Hal ini membuat mahasiswa menjadi lebih fokus dalam mempelajari materi yang belum dikuasai supaya pemahamannya terhadap materi tersebut semakin baik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat mengatur dirinya sendiri dengan lebih baik dan lebih efisien karena sudah ada pedoman langkah-langkah yang ditempuh. Oleh karena itu, proses belajar akan menjadi lebih terarah. Di samping itu, pembelajar juga dapat memodifikasi kondisi lingkungan tempat belajarnya sehingga dapat diperoleh lingkungan yang kondusif dan mendukung proses belajar.
Regulasi adalah strategi yang digunakan untuk membetulkan atau melengkapi hal-hal yang kurang yang diketahui ketika monitoring (Dowson & McInerney, 2004:298). Dengan demikian, informasi atau materi yang diterima pembelajar akan semakin lengkap. Di samping itu, pembelajar tidak hanya akan menguasai apa yang sudah dimengerti, namun dia juga akan dapat menguasai hal-hal lain yang sebelumnya belum dimengerti. Hal ini akan membantu pembelajar mengerjakan tugas maupun ujian karena dia menjadi semakin kaya dalam pengetahuan dan pemahaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
efektivitas dan efisiensi karena ketika pembelajar menyadari di mana letak kesulitan ataupun kekurangannya, dia akan fokus pada penyelesaian masalahnya tersebut. Kemampuan pembelajar untuk mengaktifkan informasi lama, dan secara tepat menggunakan berbagai strategi kognitif dan metakognitif dengan tujuan untuk mendapat ataupun mengintegrasikan pengetahuan baru, akan mempengaruhi kualitas keterlibatannya dalam proses belajar itu sendiri serta keberhasilan akademiknya secara keseluruhan (Dowson & McInerney).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menyimpan informasi ke dalam Rehearsal memori
Secara aktif Terlibat Menggabungkan Membuat suatu memproses dengan Kognitif Elaborasi informasi yang lama pemahaman baru yang informasi materi
dengan informasi baru relevan dengan situasi baru
Mengelompokkan Memudahkan dalam Organisasi
informasi memahami dan memanggil
PenguasaanStrategi materi belajar
Prestasi
Mampu mengecek Menyadari tingkat
belajar yangtingkat kognitifnya pemahaman dan
Monitoring baik sendiri hasil kerja
Efektivitas dan Metakognitif Planning efisiensi dalam Memilih strategi yang belajar sesuai dan manajemen sumber daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan suatu hipotesis penelitian yaitu ada hubungan positif antara strategi belajar dan prestasi belajar. Jika subyek menggunakan strategi belajar maka prestasi belajar subyek tinggi, namun jika subyek tidak menggunakan strategi belajar maka prestasi belajar subyek rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara strategi belajar dan prestasi belajar. B. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan
korelasional. Pendekatan korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain (Santoso, 2010:121).
C. VARIABEL PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
timbul selama belajar. Strategi belajar akan diukur dengan skala strategi belajar yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang dipaparkan oleh Dawson dan McInerney (2004). Aspek-aspek tersebut adalah kognitif dan metakognitif, dengan konstrak masing-masing. Skor yang tinggi pada skala ini menunjukkan bahwa subyek menggunakan strategi belajar kognitif dan metakognitif, sedangkan skor yang rendah menunjukkan bahwa subyek tidak menggunakan strategi belajar tersebut.
2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan seorang pembelajar dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh melalui proses belajar dan pancapaian target belajar yang ditunjukkan dengan angka nilai. Prestasi belajar akan diukur dengan dokumentasi IPK. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa prestasi belajar subyek tinggi, sedangkan skor yang rendah menunjukkan prestasi belajar subyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
jumlah mahasiswa per angkatan. Prosentase tersebut diambil karena dianggap sudah mewakili populasi mahasiswa USD secara keseluruhan. Kemudian peneliti melakukan analisis korelasi terhadap variabel strategi belajar dan prestasi belajar berdasarkan data yang telah diperoleh.
F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Data dikumpulkan dengan dua metode yaitu metode skala dan dokumentasi. Metode skala digunakan untuk memperoleh data mengenai strategi belajar, sedangkan metode dokumentasi yang berupa IPK digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar.
1. Strategi Belajar Dalam penelitian ini, strategi belajar diukur dengan menggunakan skala. Metode skala dipilih karena stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang secara tidak langsung mengungkap atribut yang hendak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dikembangkan oleh Dowson dan McInerney (2004). Survei ini memuat 84 aitem yang disusun untuk mengukur orientasi tujuan motivasional dan strategi kognitif maupun metakognitif seorang pembelajar.
Pada penelitian payung ini, peneliti hanya mengambil bagian strategi belajar saja untuk menjadi fokus analisis. Aitem tujuan belajar tetap diperhatikan dalam penghitungan statistik karena skala GOALS-S merupakan skala yang secara komprehensif mengukur keempat konstrak pada tujuan dan strategi belajar dalam satu instrument.
Tabel 2. Blue Print Skala Sebelum Uji Coba
Aspek Konstruk Nomor aitem Total
Tujuan Akademik
Mastery 1, 4, 10, 22, 27
5 Performance 5, 6, 7, 9, 17
5 Work avoidance 36, 37, 38, 39, 40
5 Tujuan Sosial Social affiliation 8, 12, 24, 26, 35
5 Social approval 2, 11, 20, 29, 33
5 Social concern 3, 14, 16, 18, 31
5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
daripada sering, dan Tidak Pernah (TP). Aitem-aitem dalam skala bersifat favorable, dengan pembobotan berkisar antara 1 sampai 4.
Tabel 3. Bobot Nilai Aitem Jawaban Bobot Nilai
Setiap Kali (SK)
4 Sering (S)
3 Jarang (J)
2 Tidak Pernah (TP)
1 Semakin tinggi skor subyek pada skala ini menunjukkan bahwa subyek memiliki dan menggunakan strategi belajar kognitif dan metakognitif. Sebaliknya, semakin rendah skor menunjukkan bahwa subyek kurang memiliki dan menggunakan strategi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
1. Validitas
Validitas digunakan untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Metode validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur mencakup keseluruhan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2003). Pada dasarnya, validitas isi merupakan sesuatu yang bersifat judgmental (Kerlinger, 1973:459; Tull & Albaum, 1973:92) yang dilakukan dengan professional
judgment
oleh dosen pembimbing. Professional judgment merupakan suatu pendekatan untuk mengukur validitas isi yang melibatkan individu yang dianggap ahli dalam bidang yang menjadi perminatan peneliti. Para ahli bertindak sebagai juri dari pendapat ahli dan validitas diberikan berdasarkan penilaian mereka (Tull & Albaum, 1973).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
rentang dari 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 1999). Metode yang digunakan untuk mengestimasi reliabilitas adalah metode alpha Cronbach.
H. HASIL UJI COBA
Uji coba dilakukan pada sekelompok subyek yang memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subyek penelitian. Subyek yang menjadi subyek uji coba adalah mahasiswa fakultas Psikologi USD angkatan 2007, 2008, dan 2009 sebanyak 117 orang. Responden diminta untuk mengisi skala kuesioner yang diberikan oleh peneliti. Pelaksanaan uji coba yaitu pada bulan April 2010.
Setelah uji coba dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengolah data uji coba. Langkah pertama adalah menyeleksi aitem. Seleksi aitem dilakukan untuk melihat aitem-aitem mana saja yang mampu membedakan subyek yang memiliki atribut dan yang tidak memiliki atribut yang hendak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Work avoidance 37, 39 36, 37, 38, 39, 40
5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Social status - 13, 15, 25, 30, 34
5 Social responsibility
5 Social concern - 3, 14, 16, 18, 31
5 Social approval - 2, 11, 20, 29, 33
3 Tujuan Sosial Social affiliation
5 Performance - 5, 6, 7, 9, 17
35
if aitem deleted , jika koefisien alpha pada kolom tersebut lebih kecil daripada
koefisien alpha secara keseluruhan maka aitem tersebut dipakai (sahih).Mastery - 1, 4, 10, 22, 27
Tujuan Akademik
Nomor aitem (sahih) Total
Aspek
Konstruk Aitem
GugurTabel 4. Blue Print Skala Setelah Uji Coba
Berdasarkan analisis aitem pada skala strategi belajar diperoleh aitem yang sahih sebanyak 53 dengan koefisien internal alpha 0.733. Koefisien ini juga menunjukkan bahwa skala strategi belajar tersebut reliabel.
- 8, 12, 24, 26, 35
- 19, 21, 23, 28, 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Elaborasi 36, 38, 53
a. Uji Normalitas
53 I. METODE ANALISIS DATA
2 Total
3 Regulating 39, 52
2 Planning 48, 50, 51
Monitoring 40, 46
3 Strategi Metakognitif
2 Rehearsal 42, 44, 45
3 Organisasi 41, 47
36
Tabel 5. Blue Print Skala Setelah Uji Coba dengan Penyesuaian Nomor
5 Social status 13, 15, 25, 30, 34
5 Social responsibility 19, 21, 23, 28, 32
5 Social concern 3, 14, 16, 18, 31
5 Social approval 2, 11, 20, 29, 33
3 Tujuan Sosial Social affiliation 8, 12, 24, 26, 35
5 Work avoidance 37, 43, 49
5 Performance 5, 6, 7, 9, 17
Mastery 1, 4, 10, 22, 27
Tujuan Akademik
Aspek Konstruk Nomor aitem (sahih) Total
5 Strategi Kognitif
1. Uji Asumsi Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson product moment dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16. Alasan penggunaan teknik tersebut adalah penelitian ini mencoba menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung tanpa adanya variabel sertaan lain. Di samping itu, juga dikarenakan data yang dihasilkan merupakana data interval atau rasio.