ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT SRIWIJAYA BAJA SAKTI
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN
PADA PT SRIWIJAYA BAJA SAKTI
12
Bella Puspita, Nyimas ArtinaJurusan Akuntansi STIE Multi Data Palembang
e-mail:
Abstrak Sistem informasi akuntansi (SIA) digunakan untuk membantu proses pengolahan data pada suatu
perusahaan dengan tujuan mengoptimalkan kinerja karyawan berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing
– masing karyawan tersebut. PT Sriwijaya Baja Sakti saat ini masih memiliki kendala dalam pencatatan
persediaannya sehingga menyebabkan adanya selisih stok persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis prosedur sistem informasi akuntansi dan pelaksanaan pengendalian internal pada perusahaan
serta merancang usulan dan menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik untuk perusahaan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, metode pengumpulan data
dengan wawancara, observasi atau pengamatan langsung ke perusahaan, dokumentasi dan pembagian angket
kepada para pengguna sistem informasi akuntansi yang diusulkan berdasarkan pembahasan. Hasil penelitian
berupa penerapan metode FIFO (First-In First-Out) pada pencatatan persediaan, penyempurnaan prosedur
pengadaan dan pengeluaran persediaan, serta pengimplementasian Accurate 5 Education Software yang akan
mengoptimalkan kegiatan operasional perusahaan
Kata Kunci : Analisis, Penerapan, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Persediaan, Accurate Abstract Accounting information system (AIS) is used to assist data processing in a company with the aim to
optimize the performance of employees based on the duties and responsibilities of each employee. PT Sriwijaya
Baja Sakti currently still has obstacles in recording its inventory that causing the difference of inventory stock.
This study aims to analyze the procedures of accounting information systems and implementation of internal
controls in the company and to design proposals and also to implement a good accounting information system
for the company. The research method used in this research is qualitative research method, data collection
method by interview, observation or direct observation to the company, documentation and questionnaire is
distributed to users of accounting information system proposed based on the discussion. The results of the
research are such as the application of FIFO (First-In First-Out) method to inventory recording, improvement
of procurement and expenditure procedures, and implementation of Accurate 5 Education Software that will
optimize the company's operational activities.Keywords : Analysis, Implementation, Accounting Information System, Internal Control, Inventory, Accurate.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu dari sumber daya yang sangat diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam mendapatkan informasi tersebut diperlukan sebuah sistem yang mengolah data menjadi sistem informasi yang berharga. Sistem tersebut dapat disebut dengan information processing system atau sistem informasi. Tujuannya yaitu untuk memberikan informasi dalam perencanaan, pengorganisasian, dan operasional suatu perusahaan serta dalam proses pengendalian pengambilan keputusan.
Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia terutama di pulau Sumatera mendorong banyak perusahaan untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga perusahaan
- – perusahaan tersebut dapat tetap bersaing. Kemajuan teknologi informasi mendorong setiap perusahaan untuk ikut mengembangkan sistem informasi sehingga
Corruption Perception Index (CPI) 2014 yang diterbitkan secara global oleh Transparency International menempatkan Indonesia sebagai negara dengan level korupsi yang cukup tinggi.
Dalam CPI 2014 tersebut, Indonesia menempati posisi ke 117 dari 175 negara di dunia dengan skor 34 dari skala 0-100 (0 berarti sangat korup dan 100 berarti sangat bersih). Korupsi secara khusus disebut menempati posisi paling atas dari 18 faktor penghambat kemudahan berusaha di Indonesia. Survei Persepsi Penggelapan 2015 dilaksanakan oleh Transparency International
Indonesia (TII) di 11 (sebelas) kota di Indonesia. Dari survei tersebut diperoleh hasil beberapa kota
yang memiliki nilai tertinggi dalam Indeks Persepsi Korupsi 2015 adalah Kota Banjarmasin dengan nilai 68, Kota Surabaya dengan nilai 65, Kota Semarang dengan nilai 60, Kota Bandung dengan nilai 39, Kota Pekanbaru dengan nilai 42, dan Kota Makassar dengan nilai 48. Pada tahun 2011 ditemukan 368 kasus penggelapan akibat kelemahan sistem pengendalian internal, tahun 2012 ditemukan kasus kelemahan sistem pengendalian internal sebanyak 415 kasus di Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Menurut Abbot et al. Dalam Wilopo (2006) pengendalian internal yang baik mengurangi kecenderungan kecurangan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini selaras dengan survey KPMG tahun 2006 dimana sebagian besar kecurangan (38%) terdeteksi karena adanya kelemahan pengendalian internal.
Perusahaan yang akan di teliti yaitu PT Sriwijaya Baja Sakti yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi. Barang yang diperdagangkan oleh PT Sriwijaya Baja Sakti
- – yakni bahan - bahan bangunan seperti paku, besi, seng, dll yang nantinya akan disupply ke toko toko, agen, atau retail yang menjual bahan bangunan. Permasalahan yang umum terjadi pada suatu organisasi atau perusahaan yaitu terdapat kendala
- – kendala didalam pembukuan perusahaan atau organisasi, seperti: pembukuan stok fisik sering terjadi perbedaan dengan pencatatan stok di komputer. Hal ini dapat terjadi karena pengendalian internal yang belum efektif seperti: Kepala Gudang tidak mengecek kembali stok barang yang masuk, terjadi kesalahan kelebihan atau kekurangan pengiriman barang kepada pelanggan, dan terdapat kecurangan yang dilakukan saat pembelian barang ke pemasok oleh pekerja yang bertugas menjemput dan mengantarkan barang tersebut. Berdasarkan Latar belakang, maka penulis
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT SRIWIJAYA BAJA
SAKTI”.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi atas persediaan pada PT. Sriwijaya Baja Sakti?
2. Bagaimana pengendalian internal sistem informasi akuntansi atas persediaan pada PT.Sriwijaya baja Sakti?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka dalam penelitian ini akan dibatasi :
1. Penelitian dilakukan pada PT Sriwijaya Baja Sakti
2. Sistem informasi akuntansi persediaan pada PT Sriwijaya Baja Sakti yang meliputi pengeluaran barang, pembelian barang, dan pencatatan penyimpanan persediaan.
2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan mengenai penerapan sistem informasi akuntansi atas persediaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT Sriwijaya Baja Sakti.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian internal sistem informasi akuntansi atas persediaan pada PT Sriwijaya Baja Sakti.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat akademis bagi penulis sendiri adalah :
1. Penelitian ini dapat menambah pemahaman mengenai penerapan ilmu sistem informasi akuntansi dalam kehidupan nyata.
2. Penulis memahami mengenai pengendalian internal Sistem Informasi Akuntansi atas persediaan.
Manfaat akademis bagi peneliti lain adalah : 1. Dapat menjadi referensi untuk pembuatan maupun perbaikan dalam proposal.
2. Dapat menjadi referensi dan perbandingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Manfaat praktis bagi perusahaan adalah :
1. Memperoleh sumbangan pikiran sebagai informasi dan solusi efektivitas pengendalian internal sistem informasi akuntansi atas persediaan.
II. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntasi digunakan untuk mengolah data yang bersifat keuangan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi perusahaan hanya informasi keuangan saja. Dikutip dari Jones dan Rama (2006, h.5) :
“The accounting information system is a subsystem of an MIS that provides accounting and
financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions
” (sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen yang memberikan informasi akuntansi dan keuangan, bersama informasi lainnya yang didapat dari proses transaksi akuntansi yang teratur).
Di sisi lain, Romney dan Steinbart (2006, h.6) mendefinisikan sistem informasi akuntansi, sebagai berikut: “An accounting information system (AIS) is a system that collects, records, stores, and
processes data to produce information for decision makers
” (sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data menjadi informasi untuk mengambil sebuah keputusan).
Dua pengertian di atas dapat disimpulkan menjadi sistem informasi akuntansi adalah salah satu subsistem dari sistem informasi manajemen yang berfungsi untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data-data dalam proses transaksi akuntansi yang rutin untuk menghasilkan informasi akuntansi dan keuangan yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
2.2 Persediaan
Menurut Sofian Assauri (2004, h.169), Persediaan dalam akuntansi adalah aktiva yang meliputi barang
- – barang milik perusahaan yang tujuannya adalah untuk dijual yang dapat berbentuk persediaan barang baku/barang mentah yang pemakaiannya masih mengantri dalam
- – IAI, 2002, persediaan adalah aktiva: 1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal. 2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau 3. dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk dipakai dalam pemberian jasa.
Persediaan mencakup barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang sudah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi oleh perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang nantinya dipakai dalam proses produksi.
2.3 Pengendalian Internal
Menurut Warren yang diterjemahkan oleh Farahmita (2008, h.235) mengatakan :Pengendalian internal (internal control) merupakan tata cara atau prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kekeliruan penggunaan, dan memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan tepat serta meyakinkan bahwa kaidah - kaidah dan peraturan telah diikuti.”
Menurut Mulyadi dalam buku sistem akuntansi (2008, h.163) : “Mendefinisikan sistem pengendalian internal terdiri dari struktur organisasi, metode, ukuran- ukuran yang diselaraskan untuk : (1) Melindungi kekayaan organisasi atau perusahaan (2) Memonitor ketelitian dan keandalan data akuntansi (3) Mendorong efisiensi (4) Mendorong dipatuhinya kaidah
- – kaidah dan kebijakan manajemen”. Dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal merupakan suatu proses kegiatan yang dirancang untuk membantu suatu organisasi atau perusahaan guna mencapai efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain. Pengendalian internal memiliki tiga fungsi penting, yaitu : (1) Preventive control, pengendalian untuk pencegahan, mencegah dan mengawasi timbulnya suatu masalah sebelum masalah tersebut muncul. (2) Detective control, pengendalian untuk pemeriksaan, diperlukan untuk menyingkap masalah begitu masalah tersebut muncul. (3) Corrective control, pengendalian korektif. Memecahkan masalah yang didapati oleh pengendalian untuk pemeriksaan.
2.4 Accurate Accurate meupakan accounting software yang menyediakan modul pabrikasi (manufactured) yang membantu pengguna dalam proses administrasi (Team CPSSOFT, 2011).
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk memaparkan prosedur persediaan dengan melihat dan menganalisis pengendalian internal sistem informasi akuntansi pada PT Sriwijaya Baja Sakti.
3.2 Objek dan Subjek Penelitian
3.2.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis pengendalian internal terhadap sistem informasi akuntansi persediaan pada PT Sriwijaya Baja Sakti.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau tempat melakukan penelitian adalah di PT Sriwijaya Baja Sakti yang beralamat di Jl. Sriwijaya raya jaya, Km 1, Komp. Pergudangan Sriwijaya Mas blok A2-A3, Palembang.
3.3 Informan Kunci
Pemilihan informan kunci yang tepat sangat membantu peneliti dalam mendapatkan informasi guna penyelesaian proses penelitian dengan cepat dan akurat. Untuk itu telah peneliti dapatkan Bapak Norman Derasak, S.E. selaku pimpinan dari PT Sriwijaya Baja Sakti.
3.4 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer yang berupa observasi atau pengamatan langsung serta wawancara berupa beberapa pertanyaan kepada pemimpin PT Sriwijaya Baja Sakti. Penelitian ini juga menggunakan jenis data sekunder yang berupa data-data dan informasi yang bersumber dari beberapa buku referensi dan berbagai literature yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan proses wawancara dan proses dokumentasi kepada Bapak Norman Derasak, S.E selaku pimpinan PT Sriwijaya Baja Sakti yang bertujuan untuk mendapatkan beberapa informasi mengenai profil singkat perusahaan, kegiatan operasional, kartu stok persediaan, dan pengendalian sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada perusahaan. Penulis juga melakukan observasi dengan peninjauan atau pengamatan secara langsung di PT Sriwijaya Baja Sakti dengan tujuan untuk melihat langsung kegiatan operasional perusahaan dan memahami kendala-kendala yang terjadi.
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif (analisis data kualitatif), yaitu dengan cara menganalisis kendala-kendala serta masalah-masalah yang terjadi pada pengendalian internal terhadap sistem informasi akuntansi persediaan di PT Sriwijaya Baja Sakti
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan secara menyeluruh mengenai perusahaan yang diteliti dimana
penjelasan yang akan diuraikan meliputi sejarah berdirinya perusahaan, serta visi dan misi perusahaan.
4.2 Struktur Organisasi
merupakan suatu susunan atau hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan- kegiatan operasionalnya guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sumber: PT Sriwijaya Baja Sakti
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT Sriwijaya Baja Sakti4.3 Hasil Penelitian
Dari hasil wawancara penulis kepada pemimpin perusahaan PT Sriwijaya Baja Sakti, dapat diinformasikan bahwa perusahaan ini masih memiliki permasalahan atau kendala pada persediaannya. Dimana permasalahan mengenai persediaannya yaitu terdapat selisih antara pencatatan dengan bukti fisik persediaan yang ada di gudang. Hal ini diakibatkan karena pengelolaan persediaannya dari pengeluaran dan penerimaan barangnya belum baik. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya selisih pencatatan terhadap bukti fisik yang ada.
Selain itu, belum terdapatnya unsur pengendalian internal pada proses penerimaan dan pencatatan barang persediaan di PT Sriwijaya Baja Sakti. PT Sriwijaya Baja Sakti tidak memiliki komite audit yang dapat melaksanakan pemeriksaan dalam mengontrol kegiatan tersebut. Proses penerimaan dan pencatatan barang yang dilakukan PT Sriwijaya Baja Sakti sangat rawan terjadi penyelewengan, sebab pihak yang menerima barang dan melakukan pencatatan barang persedian adalah orang yang sama. Permasalahan lain yang terjadi pada PT Sriwijaya Baja Sakti yaitu terdapat pada pengeluaran persediaannya, PT Sriwijaya Baja Sakti menggunakan metode LIFO (Last-In First-Out) dimana metode ini sebenarnya sudah tidak boleh lagi diterapkan oleh perusahaan dikarenakan metode LIFO memiliki kekurangan yang menyebabkan perusahaan akan menghasilkan penurunan laba pada periode inflasi, akibatnya jika pemakai laporan keuangan tidak paham bahwa laba yang rendah disebabkan oleh LIFO, maka harga pasar saham suatu perusahaan akan memburuk. Selain itu penggunaan metode LIFO juga mengakibatkan saldo pada neraca tidak realistis dengan stock fisik yang ada, dan alokasi biaya persediaan akan di laporkan lebih rendah dari harga pasar periode tersebut
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pencatatan Persediaan
Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan kendala mengenai prosedur pencatatan persediaannya. Perusahaan menerapkan metode Last In First Out (LIFO) pada persediaannya, sehingga persediaan yang dikeluarkan terlebih dahulu adalah persdiaan yang baru dibeli, sehingga menyebabkan persediaan yang telah lama dibeli menjadi metode First In First Out (FIFO). Menurut Syakur (2009, h.136) metode FIFO mengasumsikan bahwa barang dagangan yang pertama dibeli adalah barang dagangan yang pertama dijual (the first merchandise purchased is the first merchandise sold). Menurut Kieso et, al : 2011:437 menyatakan bahwa Metode FIFO sangatlah cocok untuk diterapkan karena berdasarkan kondisi gudang pada PT Sriwijaya Baja Sakti, sebab mencerminkan aliran fisik barang sebenarnya, pada saat yang sama metode ini mencegah manipulasi pendapatan, dengan FIFO perusahaan tidak dapat memilih item biaya tertentu untuk mengisi sebagai beban. Metode FIFO memiliki keuntungan saat barang pertama di beli adalah yang pertama keluar maka, jumlah saldo persediaan akhir sanagt mewakili nilai dari pembelian barang yang baru.
4.4.2 Pengadaan persediaan
Permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi akuntansi pengadaan barang persediaan PT Sriwijaya Baja Sakti yaitu kurangnya sumber daya manusia sehingga sering terjadi selisih antara pencatatan dan stok fisik gudang, kurangnya kegiatan pengawasan dan pemantauan terhadap kegiatan keluar masuknya persediaan barang sehingga rentan terjadi penyelewengan, serta dokumen yang digunakan terlalu banyak dalam suatu proses yang menyebabkan proses menjadi tidak begitu efektif.
- – Menurut penulis solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah masalah yang ada pada persediaannya yaitu dengan meningkatkan keamanan dan pengawasan pada persediaan guna mencegah terjadinya penyelewengan ataupun kerusakan terhadap persediaannya. kemudian Penulis akan sedikit menyempurnakan prosedur sistem informasi akuntansi pengadaan barangnya dengan melakukan penyederhanaan dalam penggunaan dokumen menjadi beberapa dokumen saja tanpa mengganggu proses yang berjalan, serta menambahkan bagian divisi yang diperlukan yang dapat sepenuhnya berperan dalam tugasnya dengan baik sehingga tidak melibatkan pihak lain yang dapat menyebabkan ketidakefektifan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Flowchart Usulan Pengadaan Barang Persediaan Bagian Bagian Bagian Manajer Ekspedisi Pemasok Pimpinan Pembelian START Membu Memb at LPB uat PO List Pembelian Surat Surat Surat Barang Pembelian (PO) Pembelian (PO) Pembelian (PO) Memb Surat jalan uat yang telah di Surat Informasi B Barang (SIPB) Surat jalan Pengambilan Gudang Keuangan Surat jalan A List Pembelian Surat faktur dan n dan Faktur Barang Pembelian (PO) 1 Surat Informasi Membuat Barang (SIPB) surat pencocoka Pengambilan SIPB 2 jalan Pengeceka n barang Serta tidak ttd C A Surat Informasi Barang (SIPB) Serta Pengambilan Surat jalan barang nganan Surat jalan Membu Penandata cocok ya Pembelian Barang Pembelian Barang at LPBK Laporan Laporan 3 yang telah di Surat jalan ttd yang telah di Surat jalan ttd surat jalan Kredit (LPBK) Kredit (LPBK) END B penagihan Membuat kartu untuk faktur gudang
4 Memasukk an data ke C Faktur
Faktur
5 Data stok Gudang gudang Kartu4.4.3 Pengeluaran Persediaan
Permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi akuntansi pengeluaran barang persediaan PT Sriwijaya Baja Sakti yaitu penerbitan dokumen penjualan yang tidak teratur sehingga dapat mengakibatkan kekeliruan dalam pembukuan persediaan, kurangnya kontrol yang baik serta kurangnya pengarsipan yang lengkap pada bagian keuangan yang dapat perpengaruh terhadap pemeriksaan seperti pajak dan audit.
Menurut penulis solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah
- – masalah
Flowchart Usulan Pengeluaran Barang Persediaan
Bagian
KeuanganPemasaran Pelanggan Bagian Gudang Bagian Pengiriman Pimpinan Bagian Penjualan START Membuat DO Direct Order (DO) Direct Order (DO) Membuat SPS Surat Pesanan Sementara (SPS) Surat Pesanan Sementara (SPS) Membuat SO Sales Order (SO) Sales Order (SO) Mengecek piutang & menandai SO SO yang telah ditandai A SO yang telah ditandai A Setuju Menandat angani SO YA TIDAK SO yang telah di ttd B SO yang telah di ttd B Membuat surat jalan Surat Jalan Surat Jalan Surat Jalan C Surat Jalan Surat Jalan C Mempersi apkan barang Surat Jalan Surat Jalan Surat Jalan Beserta barang Surat Jalan Surat Jalan Surat Jalan Beserta barang D Surat Jalan Beserta barang D Menerima barang & ttd surat jalan Surat Jalan Surat Jalan Surat Jalan yang telah di ttd E 1 Surat Jalan Surat Jalan yang telah di ttd
Mencetak faktur penjualan Surat Jalan Faktur Penjualan E Surat Jalan Surat Jalan yang telah di ttd Surat Jalan Faktur Penjualan Membuat Dokumen tagihan Tagihan 2 3 G G Dokumen Tagihan Melakukan pembayaran END
4.5 Implementasi
Berdasarkan penerapan sistem informasi akuntansi yang diusulkan, terdapat beberapa fitur pencatatan yang mampu mengatasi kelemahan dalam sistem informasi akuntasi di PT Sriwijaya Baja Sakti. Adapun kelebihan sistem informasi akuntansi yang diusulkan, seperti dapat mempercepat dan menghemat waktu dalam proses aktivitas keuangan dan mempermudah penggunanya dikarenakan data yang dapat diolah secara otomatis oleh basis data yang diusulkan. Sistem informasi akuntansi yang telah terintegrasi dengan baik akan memberikan output laporan yang lebih berkualitas dengan konsep pelaporan yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna. Hal ini akan sangat membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan guna kemajuan perusahaan.
Sesuai dengan kelebihan dari usulan sistem informasi akuntansi, maka penulisan ini merekomendasikan kepada PT Sriwijaya Baja Sakti untuk beralih dari sistem pencatatan akuntansi yang masih bersifat tradisional ke accurate yang akan mempermudah dalam hal peng-
input -an data aktivitas transaksi ekonomi yang ada di perusahaan. Penulisan ini mengarah pada
penerapan sistem informasi akuntansi dengan mengimplementasikan fitur program yang diusulkan sehingga proses manual pencatatan tidak diperlukan. Nurdin Usman (2002, h.70) berpendapat bahwa implementasi bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
4.6 Hasil Penyebaran Angket
4.6.1 Pengadaan Persediaan
Angket yang dibagikan penulis berkaitan dengan pengadaan persediaan dibuat berdasarkan masalah dan kendala yang ada di dalam perusahaan. Didalam angket ini berisi beberapa pertanyaan yang menyangkut kelancaran aktivitas perusahaan, kendala yang dihadapi, pencantuman tanggal saat kegiatan berlangsung, proses pengklasifikasian barang, penginputan stok barang. Dari semua angket yang tersebar untuk indikator pengukuran persediaan sebanyak 25 angket dan yang kembali hanya 20 angket.
Persentase paling tinggi dicapai oleh kode A001 sebanyak 17 responden (85%) dengan pertanyaan “apakah sistem pengadaan barang yang telah diterapkan oleh perusahaan telah melancarkan aktivitas perusahaan?”. Dengan hasil demikian, dapat dilihat bahwa dengan adanya sistem informasi akuntansi dalam pengadaan persediaan dapat memperlancar pekerjaan penggunanya, sehingga dapat memberikan pengaruh positif kepada pengguna untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Pengadaan Persediaan
A001 65%
85% A002 A003
70% 75%
A004 A005 65%
4.6.2 Pengeluaran Persediaan
Angket yang dibagikan penulis berkaitan dengan pengadaan persediaan dibuat berdasarkan masalah dan kendala yang ada di dalam perusahaan. Didalam angket ini berisi beberapa pertanyaan yang menyangkut kelancaran aktivitas perusahaan, kendala yang dihadapi, pencantuman tanggal saat kegiatan berlangsung, proses pengklasifikasian barang, penginputan stok barang. Dari semua angket yang tersebar untuk indikator pengukuran persediaan sebanyak 25 angket dan yang kembali hanya 20 angket.
Persentase paling tinggi dicapai oleh kode B003 sebanyak 19 responden (95%) dengan pertanyaan “apakah pada proses pengeluaran barang dicantumkan tanggal pada saat kegiatan tersebut berlangsung?”. Dengan hasil yang mendekati sempurna, dapat dilihat bahwa setiap proses yang dilalui selalu tercantum tanggal dan hal ini dapat mempermudah pengguna untuk mencari data-data transaksi yang telah berlalu.
Pengeluaran Persediaan
80% B001
90% B002 B003
70% 80%
B004 B005 95%
4.6.3 Penerapan SIA
Angket yang dibagikan penulis berkaitan dengan pengadaan persediaan dibuat berdasarkan masalah dan kendala yang ada di dalam perusahaan. Didalam angket ini berisi beberapa pertanyaan yang menyangkut kelancaran penggunaan program, kecepatan dalam pengecekan stok persediaan, penjurnalan secara otomatis, dan penerapan password bertingkat dalam pengaksesan. Dari semua angket yang tersebar untuk indikator pengukuran persediaan sebanyak 25 angket dan yang kembali hanya 20 angket.
Persentase paling tinggi dicapai oleh kode C004 sebanyak 18 responden (90%) dengan pertanyaan “Apakah perusahaan telah dapat menerapkan password bertingkat yang hanya memungkinkan orang tertentu untuk mengakses data persediaan?”. Dengan hasil demikian, dapat dilihat bahwa kegiatan diperusahaan telah berjalan dengan baik dan tindakan penyelewengan didalam perusahaan dapat diminimalisir karena masing-masing karyawan hanya dapat mengakses data sesuai dengan peran mereka masing-masing tanpa mengganggu divisi yang lain.
Penerapan SIA
C001 90% 80%
C002 C003 75%
C004 75%
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan analisis yang telah penulis lakukan mengenai sistem informasi akuntansi pada PT Sriwijaya Baja Sakti, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem informasi akuntansi pengadaan barang persediaan pada PT Sriwijaya Baja Sakti masih memiliki kelemahan dalam prosedurnya, yaitu adanya selisih antara pencatatan persediaan dengan stok fisik persediaan yang berada di gudang. Sehingga penulis menambahkan fungsi pembelian agar control persediaan dapat optimal, Penulis juga mengusulkan penerapan metode FIFO (First-In First-Out) dalam persediaan, sebab metode ini mencerminkan harga pasar sesungguhnya dari persediaan, sehingga penerapan metode ini dapat memperbaiki posisi laporan keuangan asgar lebih realistis dan juga mencegah kemungkinan terjadinya selisih pencatatan persediaan. Penulis pun mengusulkan penggunaan sistem akuntansi Accurate 5 dalam pencatatan ataupun pembuatan laporan, sebab sistem ini mempermudah penggunanya dalam mencatat maupun mengontrol persediaan. Sistem informasi akuntansi pengeluaran barang persediaan di PT Sriwijaya Baja Sakti memiliki kendala pada pencatatan persediaanya, hal ini diketahui karena sistem dan prosedur penerbitan dokumen penjualan yang kurang optimal, sehingga mengakibatkan kekeliruan dalam pencatatan persediaan, kurangnya kontrol yang baik atas piutang pelanggan, serta kurangnya pengarsipan yang lengkap pada bagian keuangan yang dapat perpengaruh terhadap pelaporan keuangan. Maka penulis mengususulkan adanya kontrol piutang pada bagian keuangan, sehingga bagian keuangan difungsikan secara optimal untuk perusahaan, Penulis juga mengusulkan adanya sedikit perubahan sistem prosedur pada bagian penjualan dimana pencetakan dokumen faktur dilakukan saat suatu transaksi penjualan benar
- – benar terjadi, sehingga meminimalisisr terjadinya kesalahan pencatatan persediaan. Penulis juga mengusulkan penggunaan sistem akuntansi Accurate 5 untuk proses pengeluaran barang, sehingga pengguna maupun pimpinan dapat dengan mudah mengetahui rincian penjualan secara detil yang terjadi pada periode tertentu.
2. Pengendalian internal atas sistem informasi akuntansi pada PT Sriwijaya Baja Sakti belum berjalan optimal dimana dapat diketahui dari kelemahan
- – kelemahan dalam pengelolaan persediaannya. Sistem yang saat ini berjalan belum dapat diandalkan, perusahaan juga belum melakukan penerapan dalam upaya mengurangi permasalahan yang terjadi dalam persediaan. Penulis mengusul kan penggunaan sistem akuntansi Accurate 5 untuk mempermudah melakukan pengendalian dan kontrol terhadap persediaan, maupun laporan lainnya secara up
to date. Penulis juga mengusulkan agar pihak manajemen ataupun pimpinan secara berkala
melakukan pengawasan, pengecekan terhadap transaksi
- – transaksi yang terjadi dalam keseharian perusahaan berdasarkan laporan yang di terima ole bagian keuangan, untuk meminimalisir resiko salah catat yang akan terjadi.
5.2 Saran
Setelah melakukan beberapa penelitian, maka penulis memberikan saran kepada perusahaan, yaitu:
1. Perusahaan disarankan dapat menerapkan usulan-usulan dari penulis agar seluruh kendala yang terdapat pada kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan optimal, usulan yang diberikan penulis, diharapkan perusahaan dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkan dari kekeliruan / kesalahan pencatatan pada bagian persediaan sehingga pembukuan perusahaan pun dapat menunjukan posisi keuangan yang sebenarnya yang berperan penting dalam hal pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan.
2. Untuk peneliti selanjutnya, usulan-usulan yang diberikan penulis dapat dijalankan, dikembangkan, dan diimplementasikan sesuai dengan ruang lingkup, permasalahan, dan pembahasan yang lebih lengkap, terinci, maupun kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Acakacik 2013, Sistem Pengendalian Intern, Diakses pada 31 Juli 2017, dari acakacik.blogspot.co.id.Akuntansi 2009, Pemeriksaan persediaan, Diakses pada
18 Mei 2017, dari accountance.wordpress.com. Alifa Rizky, Yoga and , Dr. Noer Sasongko, SE, M.Si, Ak, CA 2015, Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Pt Bintang Putra Mobilindo Honda Solo Baru (Skripsi), Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. ARS, Ashari 2014, Pengaruh Pemeriksaan Internal (Audit Intern) Terhadap Efektivitas Pengendalian
Internal (Studi Survey pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Soreang, Kabupaten Bandung) (Skripsi), Universitas Widyatama, Bandung.
Asrullani, Muhamad, Dr.Zulfikar, SE, MSi 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah Tahun 2012/2013 (skripsi), Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Bayu Perdana, Gilang 2014, Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi PDAM (Tesis), Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Becak, Tukang 2016, Pengertian distribusi dan tugas distributor, Diakses pada 3 Juni 2017, Dari artifungsimacam.blogspot.co.id. Belajarakuntansionline.com 2017, Pengertiaan persediaan menurut para ahli. Diakses pada 18 Mei 2017, dari Burhanudin, Jajang 2010, Studi Kinerja Pegawai Layanan Sirkulasi dan Referens di Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Tesis), Universitas Indonesia, Depok. Cosmin, Adrian 2015, Organization of Accounting Information System at Trade Entities (Jurnal), The West University of Timisoara, Timisoara. Daan, Yos Feto 2009, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai untuk meningkatkan
Pengendalian Intern pada PT Gendish Mitra Kinarya (Jurnal)
, Universitas Gunadarma, Bekasi. Darmansyah 2015, Metode Pencatatan persediaan, Diakses pada 18 mei 2017, dari darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id. Daya Inovasi Solusindo 2012, Pengendalian Persediaan, Diakses pada 7 Agustus 2017, dari daya- inovasi-solusindo.blogspot.co.id. Donald, Jerry, Kieso, Terry, Warfield, Weygandt 2011, Akuntansi Intermediate Edisi Ketujuhbelas Jilid dua Diterjemahkan oleh Emil Salim , Erlangga, Jakarta. Dwi, Martani 2012, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Eferin, Sujoko 2008, Metode penelitian akuntansi: Mengungkap fenomena dengan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif , Graha Ilmu, Yogyakarta. Eva Ferdayani, Ni Putu 2016, Pendekatan Kontijensi pada Rancangan Sistem Informasi Akuntansi (Tesis), Universitas Udayana, Denpasar. Fairuzabadi, 2010, Pedoman Pembuatan Flowchart, Diakses pada 8 November 2017, dari fairuzelsaid.wordpress.com Giovanny, Marcelee 2014, Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Berbasis Komputer
Pada PT. Swadaya Abdi Manunggal (Jurnal), Univertas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Gunawan, Abelda 2017, Admin bergaji Rp 2juta bisa punya 18 mobil mewah, Diakses pada 23 Agustus 2017, dari regional.liputan6.com. Heripracoyo, Sulistyo 2009, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan
Indaryani, Isti 2015, Analisis Pengendalian Internal Kas pada Percetakan X (Tugas Akhir), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Indrawati, Nila 2012, Analisis Pengendalian Persediaan Antibiotik di RSIA Budi Kemuliaan (Tesis), Universitas Indonesia, Jakarta. Infosiana 2017, Pengertian dan Perbedaan: Distributor, Agen, Dropshipper, Reseller dan Suplier, Diakses pada 3 Juni 2017, dari infosiana.net. Khoironi, Raffi 2016, Makalah Sistem Akuntansi Persediaan, Diakses pada 17 Mei 2017, dari 1futureinsights.blogspot.co.id. Kristianto 2010, Sistem Informasi Pendaftaran Nikah Di Kantor Urusan agama Cimahi Tengah (Tugas Akhir) , Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Kurniawan, Aris 2015, 13 Pengertian Analisis menurut para Ahli didunia, Diakses pada 18 Mei 2017, dari Lerita, Tia 2016, Upaya Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan pada The Daira Hotel Palembang (Tugas AKhir), Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang. Mutia 2013, Analisis Sistem Informasi Akuntansi pada Siklus Pembelian dan Persediaan PT Fast
Food Tbk (Skripsi), Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Nicodemus, Alfons 2015, Efektivitas Pengendalian Internal atas Persediaan Barang Dagang pada PT Orindo Studio (Skripsi), Universitas Darma Persada, Jakarta. Novianti, Nadya 2010, BAB II LAPORAN PKL, Diakses pada 18 Mei 2017, dari nadyanovicahya.blogspot.co.id. Nur Akbar, Muhammad 2015, Analisis Peran Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kabupaten Bulukumba (Skripsi), Universitas Hasanuddin, Makassar. Nursatria, Amriza 2017, Gelapkan 1,2 ton BBM Milik Perusahaan, 2 Karyawan dibekuk polisi, Diakses pada 23 Agustus 2017, dari kompas.com. Pambudi, Edu 2015, 7 pengertian system informasi menurut para ahli, Diakses pada 18 Mei 2017, dari dosenit.com. Pelajaran.co.id 2017, Sistem Informasi, Diakses pada 31 Juli 2017, dari Permana, Dhika 2015, Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada Ud.
Utama Jati Yogyakarta (Jurnal), Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Porosilmu, 2016, Macam Metode Pencatatan Barang, Diakses pada 8 November 2017, dari www.porosilmu.com Prof. Dr. Sugiyono 2014, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Puspitasari, 2012, Tinjauan atas Pencatatan, Penilaian, Penyajian, dan Pengungkapan Persediaan Barang Dagang pada PT Warna Jaya Nusantara (Skripsi ), Universitas Widyatama, Bandung. Riadi, Muchlisin 2016, SOP, Diakses pada 14 September 2017, dari
Saiful, Andy 2014, Kerangka Berpikir, Diakses pada 21 Desember 2017, dari saifedia.blogspot.co.id. Satria, Ase 2015, Teori persediaan (pengertian, tujuan, fungsi, jenis, dan biaya persediaan menurut para ahli), Diakses pada 18 Mei 2017, dari
Setyo, Eri 2015, Makalah Akuntansi Persediaan, Diakses pada 17 Mei 2017, dari Silaban, Tutiana 2015, Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal
dengan Enterprise Risk Management sebagai Variabel Moderating (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sugara, Warji 2013, Persediaan, Diakses pada 27 Agustus 2017, dari warjiteknik.blogspot.co.id. Sumberpengertian, 2017, Flowchart , Diakses pada
8 November 2017, dari www.sumberpengertian.com Teori Pendidikan 2017, Pengendalian, Diakses pada 2 Agustus 2017, dari hjtfriuty.blogspot.co.id. Tika, Guruh 2010, Tinjauan atas Prosedur Pemberian Kredit pada Primkopad Pusdik Passus (Jurnal), Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Uyar, Ali 2017, Impact of the Accounting Information System on Corporate Governance: Evidence
from Turkish Non-Listed Companies (Jurnal) , Victoria University, Australia.
Wahyudi 2015, Transparency International Indonesia, Diakses pada 23 Agustus 2017, dari Wira Pertiwi, Yudhawati 2012, Analisa dan Perancangan SIstem Informasi Akuntansi Siklus
Pengeluaran dan Persediaan pada PT. Gelora Intan Reksa (Skripsi) , Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Yopi, 2012, Modul Accurate, Diakses pada 8 November 2017, dari myaccurate4.wordpress.com