PENGARUH PERSEPSI KEPERCAYAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI MENGGUNAKAN E-MONEY DENGAN KEMANFAATAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENNG (STUDI EMPIRIS UMKM MAKANAN KHAS PALEMBANG) Winnie Velanda

  

PENGARUH PERSEPSI KEPERCAYAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI

RISIKO TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI MENGGUNAKAN E-MONEY DENGAN

KEMANFAATAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENNG

(STUDI EMPIRIS UMKM MAKANAN KHAS PALEMBANG)

1

2 Winnie Velanda , Raisa Pratiwi Jurusan Akuntansi STIE Multi Data Palembang

  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kepercayaan, persepsi

kemudahan, persepsi resiko terhadap minat UMKM Makanan Khas Palembang bertransaksi

menggunakan E-Money yang dimediasi oleh variabel kemanfaatam. Populasi di dalam penelitian

ini adalah obligasi sebanyak 92 UMKM yang terdaftar di Dinas Perindustrian dan Koperasi

Sumatera Selatan. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah UMKM Makanan Khas

Palembang yang sudah menerapkan E-Money dalam transaksinya. Pendekatan penelitian dalam

penelitian ini adalah studi empiris dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

SmartPLS 3 sebagai pengolah data. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari

kusioner yang disebarkan kepada responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis jalur. Hasil dari penelitian ini adalah persepsi kepercayaan dan persepsi resiko

memiliki pengaruh terhadap minat jika dimediasi dengan kemanfaatan (full mediation) sedangkan

persepsi kemudahan berpengaruh secara parsial terhadap minat.

  

Kata kunci: E-Money, Persepsi Kepercayaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Resiko,

Kemanfaatan, Minat.

  Abstract :

The purpose of this research was conducted to know the impact of perceived of trust,

perceived ease of use, perceived of risk to the interest in using E-Money for UMKM Makanan Khas

  Palembang which mediated by Perceived of Useful as the Invtervening variabel partially and

simultaneously. The population of this research are 92 small business unit which has registered in

Dinas Perindustrian dan Koeprasi Sumatera Selatan. This research used the purposive sampling as the sampling method. The sample of this research the small business unit who has used the E-

Money to help them in order to do some transaction. This research used the quantitative apporach

by using the SmartPLS3 to process the data. Primary data is used in this research which the data is

from the questionnaire distribution to the selective samples. The result of this research are as

follows, the perceived of trust and risk has affected to the interest of use when they are mediated by

the perceived of use (full mediation) while the perceived ease of use affected partially to the interest of use.

  

Keywords : E-Money, Perceived of trust, Perceived ease of use, Perceived of risk, Interest in using

1. Pendahuluan

  Kualitas dan perkembangan teknologi di Indonesia sudah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Semua aspek kehidupan sosial, pendidikan, ekonomi, bahkan budaya telah menggunakan teknologi baik sebagai media promosi atau media pengedukasian. Teknologi informasi berbasis internet sekarang sudah digunakan hampir semua golongan di Indonesia.

  Perkembangan teknologi juga membuat sistem pembayaran mengalami perkembangan dari awalnya menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran hingga menjadi pembayaran non tunai. Sistem pembayaran berkembang sangat pesat mengikuti perkembangan teknologi, sehingga baik uang kertas maupun logam bertransformasi menjadi electronic money atau E-Money (Adiyanti, 2015).

  Sistem pembayaran yang terdigitalisasi ini berkaitan langsung dengan sistem informasi akuntansi (keuangan). Yang mana di dalam sistem informasi akuntansi menerapkan penggunaan komputer (komputerisasi) dalam pencatatan transaksi dan pengendalian internal bagi pengguna dalam hal ini adalah UMKM yang bekerja sama dengan perusahaan E-Money. Perkembangan sistem informasi keuangan yang telah terkomputerisasi memudahkan masyarakat sehingga masyarakat saat ini dapat dengan menggunakan smartphone atau chip khusus, sudah mampu untuk membayar apa yang telah kita beli secara praktis dan aman dengan mengandalkan E-Money.

  Secara umum E-Money atau uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value)

  atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam E-Money akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. Kemudahan fasilitas E-Money membuat kesempatan

  bagi dunia bisnis untuk melangkah maju dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para konsumen yaitu tidak hanya menawarkan kecepatan dalam melakukan transaksi jual beli tetapi juga kemudahan serta kenyamanan bagi nasabah produk perbankan untuk melakukan transaksi keuangan maupun non-keuangan secara online tanpa mengharuskan nasabahnya untuk datang dan mengantri di bank atau ATM (Widyarini, 2005).

  Seperti yang sudah kita ketahui Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan Indonesia sebagai negara yang menuju era Cashless Society sejak tahun 2014. Bahkan Bank Indonesia sudah membentuk “Gerakan Nasional Non Tunai” (GNNT) yang diperkuat di Peraturan Bank Indonesia nomor 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik (Electronic Money) menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan sekaligus mendukung keuangan inklusif, penggunaan uang elektronik melalui penyelenggaraan layanan keuangan digital perlu ditingkatkan dan diperlancar.

  Hubungan E-Money antrian masuknya transaksi e-money yang memiliki sistem seperti antrian kliring membuat masuknya uang terkadang mengalami kendala. Hal ini membuat persepsi UMKM bahwa penggunaan E-Money memiliki risiko yang cukup tinggi. Menurut Ariwibowo & Nugroho (2013) dalam penelitiannya bahwa semakin tinggi persepsi risiko maka akan menyebabkan seseorang mempunyai ketakutan lebih tinggi saat bertransaksi online, begitu juga sebaliknya. Persepsi terhadap risiko diprediksi akan berpengaruh terhadap minat individu untuk menggunakan pembayaran secara elektronik. Hasil yang sama diungkapkan oleh Saraswati (2013) bahwa Risiko Persepsian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Minat pengguna.

  Menurut Dewantara (2017) kemanfaatan teknologi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan E-Money yang mana semakin tinggi kemnafaatan teknologi dalam proses transaksi maka semakin tinggi minat penggunaan E-Money tersebut. Selain itu

  kemanfaatan bertransaksi online atau E-Money membantu UMKM untuk meningkatkan daya saingnya dengan ikut mengimplementasikan promo yang sudah dirancang oleh perusahaan E-Money dalam bertransaksi.

  Selain itu UMKM juga terhindar dari beberapa resiko salah satunya adalah penerimaan uang palsu yang bisa terjadi melalui pembayaran cash. Selain itu, pengendalian internal UMKM menurut Nursaraswati (2014) dapat secara otomatis terpatau karena saldo E-Money customers langsung terpotong dan masuk ke rekening E-Money merchant tidak lagi melalui tangan kedua (kasir). Ada beberapa teori yang digunakan oleh

  peneliti terdahulu tentang Minat pemanfaatan teknologi informasi antara lain Theory

  Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB) yang menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi minat penggunaan teknologi informasi dengan variabel yang telah dikemukakan oleh penelitian sebelumnya oleh Artha (2011) dan Wibowo (2015).

  Dari hasil wawancara kepada Melita (Pempek AHWA; 2018) transaksi menggunakan E-Money yang beliau terapkan di Toko Pempek AHWA sangat membantu proses selling karena produk E-Money yang digunakannya yaitu OVO mudah untuk dioperasikan dan banyak promo yang menarik banyak pelanggan untuk datang dan bertransaksi menggunakan OVO.

  Berdasarkan fenomena yang terjadi timbul ketertarikan penulis untuk menguji kembali Minat bertransaksi dalam penggunaan E-Money yang dimediasi oleh Kemanfaatan sebagai variabel intervening. Penulis menggunakan model TAM dan TPB. Konteks penelitian yang akan dilakukan berfokus pada pengimplementasian E-Money pada UMKM makanan khas kota Palembang yang berada di Kota Palembang

2. Landasan Teori

  Menurut Davis (1989) model TAM adalah teori tindakan beralasan diadopsi dari model TRA dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal, akan menentukan sikap perilaku orang tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemanfaat dan kemudahan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam melihat manfaat kemudahan penggunaan TI menjadikam perilaku orang sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi

  Menurut Jogiyanto (2007 : 86) TPB adalah kemampuan untuk menganalisisi suatu situasi dimana individu-individu tidak mempunyai control sendiri terhadap perilakunya. Dan didukung dengan TAM (Technologu Acceptable Model) yang mengambil variabelnya yaitu kemudahan pengguna maka dalam penelitian ini, variabel Minat dianalisis dengan menggunakan Theory

  Planned Behavior dan Theory Acceptable Model.

  Menurut Wilkinson (1991) Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. pengertian e-money mengacu pada definisi yang dikeluarkan oleh Bank for International

  

Settlement (BIS) dalam salah satu publikasinya pada bulan Oktober 1996 mendefinisikan uang

  elektronik sebagai “stored value or prepaid products in which a record of the funds or value

  

available to a consumer is stored on an electronic device in the consumer’s possession

  (produk stored-value atau prepaid dimana sejumlah uang disimpan dalm suatu media elektronis yang dimiliki seseorang).

  Menurut Jogiyanto (2007 : 398) individual membentuk kepercayaan mengenai teknologi informasi selain dipengaruhi oleh faktor individual, juga faktor sosial dan institusional dimana mereka berinteraksi. Dengan demikian Kepercayaan terhadap teknologi informasi merupakan percayaan sentral yang dibentuk dan dipengaruhi oleh faktor tersebut.

  Menurut Matheison (1991) kemudahan adalah ketertarikan individu dimana hika mereka menggunakan sistem tertentu maka akan terbebas dari upaya/usaha yang besar. Jadi apabila seseorang percaya menggunakan suatu sistem tertentu berarti sistem tersebut dikategorikan menjadi suatu sistem yang memberikan fasilitas kemudahan bagi pengguna.

  Menurut Pavlou (2001 h.10) Risiko Persepsian dianggap sebagai persepsi pelanggan terhadap ketidakpastian dan konsekuensi yang tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu

  Persepsi kemanfaatan dapat diartikan sebagai kepercayaan seseorang akan manfaat yang timbul akibat menggunakan sebuah teknologi. Menurut Davis (1993) kemanfaat didefinisikan sebagai feedback yang diperoleh dari individu yang menggunakan teknologi yang baru untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja.

  Menurut Slameto (2010 h.180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa tertarik pada suatu hal atau kegiatan tanpa ada yang menyuruh.

  Kerangka Pemikiran yang digunakan di dalam penelitian sebagai berikut: Perspsi

  Kepercayaan

  H8

  (X1)

  H4 H1 H9 H2 H7

  Persepsi

  H5

  Minat Kemanfaatan

  Kemudahan (Y)

  (Z) (X2 )

  H6 H3

  Persepsi Resiko (X3)

  H10 Keterangan : Parsial

  Intervening Sumber : Penulis 2018

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

  Gambar 2.1., kerangka pikir penelitian yang menjelaskan adanya hubungan variabel Independen (Pesepsi Kepercayaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Resiko) terhadap variabel dependent (Minat) dengan kemanfaatan sebagai variabel intervening baik secara parsial maupun simultan 3.

   Metodologi Penelitian

  Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif penyebaran kuisioner kepada responden yang sudah dipilih sebelumnya dengan kriteria purposive sampling.

  Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengenai pengaruh dari persepsi kepercayaan, kemudahan, dan resiko minat UMKM menggunakan E-Money yang dimediasi oleh kemanfaatan..

  Populasi adalah semua elemen (individu, objek, dan peristiwa) yang memiliki karakteristik tertentu yang sesuai dengan kriteria sampel untuk sebuah penelitian.(Helen, dkk 2016). Sedangkan menurut Margono (2010, h.118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruuang lingkup dan waktu yang ditentukan. Penelitian yang digunakan oleh penulis sebagai objek penelitian adalah semua Usaha Kecil dan Menengah oleh-oleh khas Palembang yang berjumlah 92 unit menurut data Dinas Perindustrian Perdagangan, dan Koperasi Kota Palembang.

  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, karena dalam penelitian ini penulis langsung melakukan pengumpulan data melalui sumber yang bersangkutan, yaitu

4. Hasil dan Pembahasan Menilai Outer Model Hasil Penelitian

  Outer Model ditujukan untuk menilai spesifikasi hubungan antar variabel laten

  dengan indikator-indikatornya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Partial Least

  Square (PLS) untuk menganalisis data dengan hasil sebagai berikut

Gambar 4.5 Model Hasil PenelitianGambar 4.1 Pengujian Outer Model Loading Factor

  Gambar terlebih dahulu menguji undimensionalitas dari masing-masing konstruk dengan melihat nilai loading factor. Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai indikator

  loading factor hasil keamanan (X11) 0.880, kerahasiaan (X12) 0.789, kenyamanan 0.952

  (X13) terhadap persepsi kepercayaan (X1) UMKM berada diatas 0.70. hal ini menggambarkan masing-masing konstruk mampu menjelaskan variabel kepercayaan (X1) UMKM bertranskasi menggunakan E-Money.

  Persepsi kemudahan (X2) memiliki nilai indikator loading factorfleksibelitas (X21) 0.877, kesederhanaan penggunaan (X22) 0.898, kecepatan (X23) 0.795 yang menjelaskan bahwa masing-masing konstruk memiliki kemampuan untuk menjelaskan variabel persepsi kemudahan dengan jelas dan relevan dilihat dari hasil loading factor diatas 0.70.

  Persepi resiko (X3) memiliki nilai indikator loading factor keamanan (X31) 0.960, kerahasiaan (X32) 0.866, kelengkapan bukti (X33) 0.865 yang menjelaskan bahwa masing-masing konstruk memiliki kemampuan untuk menjelaskan variabel persepsi resiko dengan jelas dengan hasil akhir 0.70 (relevan) pada loading factor.

  Persepsi Kemanfataan (Z) adalah variabel yang memediasi (intervening) yang memiliki nilai indikator loading factor menjadikan lebih mudah (Z11) 0.959, menambah produkvitas (Z12) 0.918, efisiensi waktu (Z13) 0.863. Dari hasil loading factor diatas menunjukkan bahwa masing-masing konstruk dapat menjelaskan variabel kemanfaatan dengan sangat baik dan relevan akrena berada diats 0.70.

  Minat pengguna (Y) memiliki nilai indikator loading factor syarat dan ketenrtuan yang jelas (Y11) 0.822 , kepastian (Y12) 0.893 , interaktif (Y13) 0.774. dari hasil tersebut menjelaskan pula masing-masing konstrk dapat menggambarkan variabel minat (Y) dengan jelas dilihat dari nilai yang didapatkan diatas 0.70 yang sangat relevan.

  Dari hasil data pengolahan loading factor tidak ditemukan convergent validity pada model yang telah diuji. dikarenakan tidak ditemukannya convergent validity maka penelitian akan dilanjutkan dengan discriminant validity yang dapat dilakukan dengan membandingkan kuadrat AVE dengan nilai korelasi antar konstruk.

  Menilai Inner Model atau Model Struktural Hasil Penelitian Inner model adalah model yang ditujukan untuk menilai serta mengevaluasi

  hubungan konstruk laten atau variabel yang telah dihipotesiskan, dalam penelitian in inner

  

model yaitu persepsi kepercayaan, persepsi kemudahan, persepsi resiko, persepsi

  kemanfaatan, serta persepsi minat penggunaan E-Money oleh UMKM makanan khas Palembang. Model struktural ini dapat dievaluasi dengan menggunakan Output Path

  Coefficients:

Tabel 4.4 Hasil Output Path Coeffcients

  Original Sample Standrad T-statistik P Value Sample Mean Deviation

  0,161 0,187 0,093 0,990 0,403

  X1 -> Y X1 -> Z_ 0,415 0,433 0,117 3,905 0,001 X2 -> Y 0,071 0,077 0,161 2,351 0,001 X2 -> Z_ 0,066 0,067 0,183 0,215 0,753 X3 -> Y 0,445 0,432 0,184 0,759 0,620 X3 -> Z_ 0,401 0,411 0,188 2,099 0,000 Z_ -> Y 0,310 0,311 0,122 2,283 0,001

  Sumber : Data yang diolah, 2018

  Dari data yang sudah didapatkan dari tabel Output Path Coeffcients didapatkan persepsi kepercayaan (X1) dengan P Value 0,001 lebih kecil dari 0,05 (siginifikansi 5%) yang menunjukkan hubungan persepsi kepercayaan dengan kemanfaatan dengan nilai t statistik > t tabel dengan hasil perhitungan path coefficients yang menunjukkan arah adanya signifikansi persepsi kepercayaan dengan kemanfaatan.

  Sementara data menunjukkan hubungan antara persepsi kemudahan (X2) dengan kemanfaatan memiliki P Value sebesar 0.753 yang menunjukkan hasil tidak signifikan, dalam hal ini nilai t statistik 0.215 < t tabel 1.966 sehingga dari data yang didapat hipotesis kedua (H2) tidak diterima, bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap kemanfaatan.

  Berikutnya, hasil dari pengaruh statistik yang menunjukkan persepsi resiko (X3) yang memiliki P Value sebesar 0.000 berpengaruh terhadap kemanfaatan. Didukung dengan hasil perhitungan t statistik 2.099 > t tabel 1.966 sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) dapat diterima.

  Beda halnya dengan pengaruh persepsi kepercayaan terhadap minat dengan P

  

Value sebesar 0.403 memiliki hasil t statistik 0.990 < t tabel 1.966 yang menyatakan

  bahwa tidak ada signifikansi antara persepsi kepercayaan dengan minat yang membuat hipotesis empat (H4) ditolak.

  Dan dilihat dari data P Value hubungan persepsi kemudahan dan minat dengan nilai sebesar 0.001 mengarahkan hubungan yang signifikan yang ditujukan dengan nilai t statistik 2.351 > t tabel 1.966, menjadikan hipotesis lima (H5) diterima.

  Dan pengaruh persepsi resiko dengan minat dengan P Value sebesar 0.620 menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara persepsi resiko dengan minat. Ketidak sesuaian itu terlihat dari nilai t tabel yang lebih besar 1.966 > daripada t statistik yang hanya 0.759. sehingga hipotesis enam (H6) juga ditolak.

  Kemudian, dari data yang diolah dapat dilihat bahwa kemanfaatan (Z) memiliki pengaruh pada minat (Y) dengan

  

P Value sebesar 0.001 berpengaruh signifikan dengan hasil hitung t statistik yang lebih

  besar dari pada t tabel ( 2.283 > 1.966) dan dari hasil data terkait menunjkkan bahwa hipotesis ketujh (H7) diterima. Bahwa dari perhitungan path coefficients disimpulkan adanya hubungan kemanfaatan dengan minat

  Pengujian Variabel Mediasi dengan Causal Step

Gambar 4.2 Model Hasil Penelitian setelah

  Cronbach’s Alpha

  Hasil dari pengujian mediasi kepuasan pengguna dengan metode causal step menunjukkan bahwa persepsi kepercayaan (X1) signifikan terhadap persepsi kemanfaatan (Z) dengan t hitung 3.905 > t tabel 1.966 dan hubungam persepsi kepercayaan terhadap minat tidak siginifikan dengan t hitung 0.990 < t tabel 1.966. . Lalu hubungan persepsi kemanfataan (Z) terhadap minat (Y) menunjukan adanya hasil yang signifikan dengan t hitung 2.283 > t tabel 1.966. Berdasarkan ketiga hubungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan secara penuh (full mediation) hubungan persepsi kepercayaan dengan minat penggunaan E-Money sehingga hipotesis delapan (H8) dapat diterima.

  Lalu hipotesis sembilan (H9) memiliki hasil hubungan persepsi kemudahan (X2) tidak signifikan terhadap persepsi kemanfaatan (Z) dengan t hitung 0.215 < t tabel 1966 dan hubungan persepsi kemudahan terhadap minat pengguna signifikan dengan t hitung 2.351 > t tabel 1.966.Dengan ditemukannya ketidak signifikan antara persepsi kemudahan (X2) dan persepsi kemanfaatan (Z) , maka tidak diperlukannya pengujian secara mediasi dengan variabel minat penggunaan E-Money, maka hipotesis sembilan (H9) tidak perlu diperlukan.

  Dilanjutkan dengan hubungan persepsi resiko (X3) terhadap persepsi kemanfaatan yang menunjukkan hasil signifikan dengan t hitung 2.099 > t tabel 1.966 dan hubungan persepsi resiko terhadap minat tidak signifikan dengan t hitung 0.990 < t tabel 1.966. Lalu hubungan persepsi kemanfataan terhadap minat menunjukan adanya hasil yang signifikan dengan t hitung 2.283 > t tabel 1.966. Berdasarkan ketiga hubungan tersebut maka dapat disimpulkan persepsi kemanfaatan secara penuh (full mediation) hubungan persepsi resiko dengan minat pengguna. Sehingga dapat dibuktiakn bahwa hipotesis sepuluh (H10) dapat diterima

5. KESIMPULAN DAN SARAN

  Kesimpulan penelitian ini adalah hasil pengujian statistik persepsi kepercayaan terhadap minat bertransaksi UMKM menggunakan E-Money dengan kemanfaatan sebagai variabel intervening yaitu pengaruh persepsi kepercayaan berpengaruh signifikan dengan kemanfaan dengan t hitung 3.905 > t tabel 1.966. Sedangkan, hubungan persepsi kepercayaan dengan minat tidak signifikan dengan t hitung 0.990 < t tabel 1.966, sehingga berdasarkan hal tersebut kemanfaatan secara penuh (full mediation) memediasi kepercayaan terhadap minat. Sedangkan persepsi kemudahan terhadap minat bertransaksi UMKM menggunakan E-Money dengan kemanfaatan sebagai variabel intervening yaitu persepsi kemudahan tidak berpengaruh signifikan dengan kemanfaan dengan t hitung 0.215 < t tabel 1.966. Sedangkan, hubungan persepsi kemudahan dengan minat signifikan dengan berperan memediasi persepsi kemudahan terhadap minat. Pada pengaruh persepsi resiko terhadap minat bertransaksi UMKM menggunakan E-Money dengan kemanfaatan sebagai variabel intervening yaitu persepsi resiko berpengaruh signifikan dengan kemanfaan dengan t hitung 2.099 > t tabel 1.966. Sedangkan, hubungan persepsi resiko dengan minat tidak signifikan dengan t hitung 0.759 < t tabel 1.966, sehingga berdasarkan hal tersebut kemanfaatan secata penuh (full mediation) memediasi persepsi resiko terhadap minat.

  Saran dalam penelitian ini yang pertama untuk Usaha Kecil dan Menengah diharapkan untuk terus mempehatikan persepsi kepercayaan dan persepsi resiko untuk meningkatkan kemanfaatan dari E-Money itu sendiri. Dengan adanya E-Money untuk memfasilitasi transaksi akan jauh lebih efektif utuk mengefisienkan waktu dalam bertransaksi. Serta dapat membantu pemerintah untuk menyukseskan gerakan Cashless Era yang telah dicanangkan dari tahun 2014 yang mana, gerakan Cashless Era ini sangat bergantung dengan peran UMKM sebagai tempat bertransaksi. Yang kedua Untuk peneliti selanjtnya diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya dan dapat dijadikan untuk penelitian lanjutan yang akan dilakukan oleh peneliti lain dengan mengubah serta menambah variabel yang dapat mempengaruhi minat bertransaksi

DAFTAR PUSTAKA

  Ajzen, Icck. (1991). “The Theory of Planned Behavior”. Organizational Behavior and Human Decision Processes Journal . Vol. 50. No. 2: 179-211. Al-Smadi, M. dan S.A. Al-Wabel. (2012). The Impact of E-Banking on the Performance of Jordanian Banks . Journal of Internet Banking and Commerce. vol. 29, pp.130 141.

  Ardiyanti, 2015, SistemInformasiAkuntansiEdisi 9 Buku 1, SalembaEmpat, Jakarta.

  Ainur Rofiq. (2007). Pengaruh Dimensi Kepercayaan Terhadap Partisipasi Pelanggan E-

  Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce Di Indonesia). Thesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

  Bhattacherjee, A. “Understanding Information System Continuance: an Expectation-Confirmation Model,” MIS Quarterly (25), 2001, pp. 301- 370.

  Efferin, Sujoko; Hadi Darmaji; Stevanus Tan; Yuliawati. (2008). Metode Penelitian Akuntansi;

  Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif/Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.

  Engel, James. F. (1995). Perilaku Konsumen. Jakarta : Binapura Aksara. Hellen Firstly. (2013). Analisis Determinan Sistem Informasi E-Ticketing: Pendekatan Extended

  Theory of Planned Behavior . Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

  Brawijaya Malang Jogiyanto. (2007). Sistem Teknologi Keperilakuan. Yogyakarta : Andi.

  Lee, M. (2009). Factors influencing the adoption of internet banking : An integration of TAMand TPB with perceived risk and perceived benefit. Electronic Commerce Research and Application 8 , pp. 130-141.

  Matheison . “Sources of Influence on Beliefs about Information Technology Use: An Empirical Study of Knowledge Workers,” MIS Quarterly (27:4), December 2003, pp.657-678.

  Prabu Mangkunegara, Anwar 2006, Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama,, Bandung.

  Slamento (2010). Analisis Minat Penggunaan Aplikasi Forecasting Satker Dalam Rangka Perencanaan Kas (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Wilayah Pembayaran KPPN Jakarta IV).

  Skripsi. Universitas Diponegoro.

  

Wilkinson G. R. (2009). A ProposedModel of E-trust for ElectronicBanking.

  Technovation .Vol.23 (11), 847-860

  Yousafzai, S. Y., Pallister, J. G and Foxall, G. R. (2009). A proposed model of e-trust for electronic banking. Technovation.Vol.23 (11), 847-860

Dokumen yang terkait

View of PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN, KERUMITAN, DAN SIKAP PENGGUNAAN TERHADAP MINAT UNTUK MENGGUNAKAN ERP

0 3 15

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP DAWET IRENG SEBAGAI KULINER KHAS PURWOREJO

0 2 15

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI DAYA GUNA, PERSEPSI KEPERCAYAAN, DAN PERSEPSI MANFAAT TERHADAP MINAT NASABAH DALAM MENGGUNAAN E-MONEY PADA BANK BRI LAMONGAN

0 3 13

INTERAKSI SOSIAL, PERSEPSI TERHADAP IKLAN DAN PERSEPSI TERHADAP HARGA DENGAN MINAT BELI

1 1 112

SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI MANFAAT DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI TERHADAP PENGAPLIKASIAN LAYANAN JASA MOBILE BANKING (STUDI KASUS DI KOTA MEDAN)

0 0 11

PENGARUH KEPERCAYAAN, PERSEPSI RISIKO DAN PENGARUH SOSIAL TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET BANKING BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

PENGARUH KEPERCAYAAN, PERSEPSI RISIKO DAN PENGARUH SOSIAL TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN INTERNET BANKING BANK MANDIRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN DAN RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN E-BANKING PADA PT BANK BNI SYARIAH KC YOGYAKARTA - Test Repository

0 3 169

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KEMANFAATAN DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PEMBAYARAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) (Studi Kasus Masyarakat Kabupaten Grobogan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjan

0 2 119

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN FASILITAS ELECTRONIC BANKING BANK SYARIAH DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Ungaran Timur Ka

1 41 193