penelitian peningkatan matematika beregu dan kompetitif

(1)

LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENGAJARAN PROGRAM DUE-LIKE

Tahun Anggaran 2001

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

MELALUI LATIHAN PENGERJAAN SOAL

SECARA BEREGU DAN KOMPETITIF

Penanggungjawab Penelitian : Ir. Sunar Rochmadi. M.E.S.

Anggota :

Ir. Ilham Marsudi

Drs. Agus Santoso, M.Pd. Drs. V. Lilik Hariyanto, M.Pd.

Didik Purwantoro, S.T.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Teaching Grant Program DUE-Like


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR LAMPIRAN v

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 2

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 3

A. Kajian Teoritik 3

B. Kerangka Teoritik 5

C. Hipotesis Tindakan 6

BAB III. CARA PENELITIAN 7

A. Pendekatan 7

B. Desain Penelitian 7

C. Subjek dan Tempat Penelitian 7

D. Rencana Tindakan 7

E. Pengumpulan dan Analisis Data 9

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 10

A. Deskripsi Subjek Penelitian 10

B. Pelaksanaan Tindakan 11

C. Evaluasi 11

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 13

A. Kesimpulan 13

B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14


(3)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Peserta Kuliah pada Pelaksanaan Tindakan 10

2. Nilai Tugas Mahasiswa 11

3. Hasil Tes-1 12


(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Matematika adalah mata kuliah dasar keteknikan yang sangat penting untuk dikuasai agar dapat mempelajari materi kuliah keteknikan pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Topik-topik yang ada pada Mata Kuliah Matematika, misalnya : Kalkulus, Trigonometri, Vektor dan Matriks, sangat diperlukan untuk mempelajari Mekanika Teknik, Mekanika Fluida dan Hidrolika, Mekanika Tanah dan Ilmu Ukur Tanah. Para pengajar mata kuliah keteknikan selama ini sering mengeluhkan rendahnya penguasaan matematika oleh para mahasiswa, sehingga para dosen tersebut terpaksa memperlambat pembelajaran materi keteknikan yang diampunya. Sedangkan para pengampu mata kuliah matematika mengeluhkan sangat terbatasnya waktu untuk pembelajaran matematika yang hanya 2 SKS. Sementara itu para mahasiswa kurang terbiasa memperbanyak latihan pengerjaan soal yang merupakan kunci sukses belajar matematika.

Pada Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, materi matematika dipelajari pada mata kuliah Matematika (Semester 1) dengan bobot 2 SKS. Topik-topik yang dipelajari antara lain meliputi : Deret, Kalkulus, Trigonometri, Vektor, Determinan dan Matriks (Pradoto, 1993). Semua topik tersebut sebenarnya telah dipelajari di sekolah menengah (Moedjijo, 1988). Sesuai dengan system SKS, 2 SKS matakuliah teori berarti 2 x 50 menit tatap muka, 2 x 1 jam tugas terstruktur dan 2 x 1 jam tugas mandiri. Pemberian tugas atau pekerjaan rumah yang oleh para pengajar dimaksudkan sebagai pelaksanaan tugas terstruktur dan mandiri, pada kenyataannya tidak seperti yang diharapkan. Untuk tugas di luar kelas, biasanya para mahasiswa mengandalkan teman atau kakak angkatannya yang pernah mengambil mata kuliah pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan apabila mereka tidak berhasil mendapatkannya, kurang atau bahkan tidak ada usaha untuk mengerjakan sendiri hingga memperoleh hasil yang betul,


(5)

misalnya dengan mempelajari buku teks yang ada. Di samping itu, apabila tugas diberikan dengan frekuensi yang cukup tinggi, dan dikerjakan oleh para mahasiswa secara perorangan, maka dosen perlu banyak waktu untuk mengevaluasinya.

Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, perlu dicoba dilakukan penelitian tindakan dengan memperbanyak latihan pengerjaan soal matematika secara beregu tetapi dengan sistem yang kompetitif. Untuk membangkitkan semangat belajar mandiri, perlu dicoba sistem rangsangan berupa bonus nilai yang akan diperhitungkan pada nila akhir mata kuliah untuk setiap tugas. Bahkan apabila perlu seorang mahasiswa yang berhasil menyelesaikan semua tugas dengan baik nilainya langsung dapat dipakai sebagai nilai akhir mata kuliah.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada Latar Belakang Masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

Apakah dengan latihan pengerjaan soal secara beregu dan kompetitif pada matakuliah matematika untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan prestasi belajar mereka akan meningkat?

C. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Secara umum, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matakuliah Matematika.

b. Secara khusus, untuk mengetahui pengaruh latihan pengerjaan soal secara beregu dan kompetitif pada peningkatan prestasi belajar matematika pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik bangunan.


(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Dengan adanya keterbatasan waktu, pada pembelajaran suatu matakuliah ada dua alternatif yang dapat dipilih, yaitu membahas sebanyak mungkin materi kuliah atau membatasi beberapa materi pokok saja. Utomo dan Ruijter (1989) menekankan perlunya memilih alternatif kedua, karena dengan mendalami materi tertentu yang mewakili secara tuntas, mahasiswa akan mampu mendalami materi lain. Untuk mendalami materi secara tuntas, diperlukan latihan tahap demi tahap yaitu (Utomo dan Ruijter, 1989) :

a. Dosen memberi contoh penyelesaian soal.

b. Mahasiswa berlatih dibimbing oleh dosen. Langkah-langkah baru dilatih secara terperinci dan lengkap, kemudian diteruskan ke tingkat yang lebih tinggi. c. Mahasiswa diberi pekerjaan rumah untuk melatih diri.

d. Pada kuliah berikutnya, pekerjaan rumah dibicarakan atau dosen menempelkan penyelesaiannya sehingga mahasiswa memeriksanya sendiri.

Pada latihan diperlukan umpan balik yang akan meningkatkan efektifitas interaksi dosen-mahasiwa dan memberikan dorongan kepada mahasiswa (Utomo dan Ruijter, 1989).

Rooijakkers (1989) mengemukakan bahwa setelah dosen selesai menjelaskan, maka :

a. Mahasiswa mengerjakan sendiri-sendiri. b. Dosen melihat-lihat, apakah timbul masalah.

c. Salah satu mahasiswa menulis pekerjaannya di papan tulis, agar mereka saling mengoreksi.

Setelah itu, dosen memberi tugas tentang hal yang belum dikerjakan agar mahasiswa memecahkan sendiri. Tugas ini dikerjakan dengan kelompok-kelompok kecil untuk melatih kemampuan bekerjasama. Tugas tersebut dapat dilakukan pada jam kuliah atau di luar jam kuliah, dan hasilnya diserahkan kepada dosen.


(7)

Penugasan berupa latihan mengerjakan soal matematika dapat dikategorikan dalam metode pemecahan masalah (problem-solving). Brown dan Atkins (1993) mengemukakan prasyarat keberhasilan cara ini, yaitu :

a. Pengajar tahu bagaimana memecahkan masalah tersebut, yang meliputi adanya kekeliruan umum dan kesalahan prosedur yang biasa muncul, serta kiat yang perlu diberikan dan pertanyaan yang perlu agar mahasiswa tergerak untuk memecahkan masalah.

b. Pengajar tahu strategi-strategi pemecahan masalah yang ada untuk materi yang bersangkutan.

c. Pengajar tahu bagaimana mengarahkan kelompok mahasiswa terlibat dalam pemecahan masalah.

Brown dan Atkins (1993) juga menekankan perlunya membangkitkan semangat mahasiswa agar tidak terlalu takut berbuat keliru dalam latihan dengan prinsip “berbuat keliru adalah bagian dari belajar ke benar” (being wrong is part of learning to be right).

Suryabrata (1983) mengemukakan bahwa pemberian hadiah dan hukuman merupakan dua sarana membangkitkan motivasi belajar mahasiswa. Nilai baik merupakan hadiah, tetapi tugas-tugas dalam belajar untuk meraih nilai baik pada umumnya dianggap sebagai hukuman. Oleh karena itu ada kecenderungan untuk memperoleh nilai baik tanpa melakukan tugas-tugas belajar, misalnya dengan belajar untung-untungan dan menyontek. Untuk itu diperlukan pengawasan yang memadai dalam memberikan hadiah (reward) kepada mahasiswa. Utomo dan Ruijter (1989) menjelaskan bahwa penilaian dapat dilakukan dengan memeriksa pengerjaan soal dan menelaah jalan yang telah dikerjakan, dan apabila ditemukan kekeliruan perlu diberi saran untuk memperbaiki sebagai umpan balik kepada mahasiswa.

Untuk meresapkan materi yang telah dipelajari dan untuk mengetahui pemahaman terhadap isi pelajaran sudah betul, maka mahasiswa perlu mengkomunikasikan kepada orang lain, seperti : teman kuliah dan dosen (Suryabrata, 1983). Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa bertanya, belajar bersama dan diskusi, yang dengan senidirinya memerlukan adanya suatu


(8)

kelompok. Selanjutnya Suryabrata (1983) mengemukakan bentuk kelompok yang baik, yaitu :

a. Anggota tidak terlalu banyak, yaitu tiga hingga lima orang. b. Kemampuan belajar kurang lebih sama.

c. Masing-masing anggota berpartisipasi secara aktif.

d. Mempunyai semacam rencana kerja atau kegiatan dan membuat pembagian kerja.

Tentang keuntungan belajar bersama dalam kelompok, Suryabrata (1983) mengemukakan :

a. Mendapat kepastian telah mengerti materi yang dipelajari.

b. Mendengarkan dan membaca dari temannya akan lebih meresapkan materi yang dipelajari.

c. Bertanya dan menerangkan dalam diskusi akan meningkatkan penguasaan materi.

d. Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.

Selain untuk mengevaluasi hasil tindakan, tes penampilan juga sekaligus dapat untuk memberikan umpan balik. Tes ini diadakan setelah satu materi selesai dan umpan balik diberikan dengan membahas pekerjaan dan jawaban lengkap baik di kelas atau ditempel (Utomo dan Ruijter, 1989).

B. Kerangka Teoritik

Penguasaan materi matakuliah Matematika memerlukan banyak latihan pengerjaan soal-soal oleh para mahasiswa. Agar latihan tersebut dikerjakan dengan sungguh-sungguh oleh mahasiswa, maka perlu diberikan hadiah (reward) berupa nilai oleh dosen yang akan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir matakuliah. Apabila latihan dikerjakan secara perorangan, ada dua kelemahan yang biasa timbul yaitu :

a. Terlalu banyak menyita waktu dosen untuk mengoreksinya.

b. Para mahasiswa cenderung meniru pekerjaan temannya terutama yang dianggap lebih pandai.


(9)

Agar kelompok dapat efektif, anggota ditentukan sekitar tiga hingga lima mahasiswa. Keuntungan lain latihan dengan kelompok yaitu para mahasiswa terpacu untuk belajar bersama dan berdiskusi. Untuk mengatasi adanya mahasiswa yang hanya mendompleng temannya, diadakan tes penampilan untuk mengevaluasi kemampuan masing-masing mahasiswa.

C. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran dengan latihan pengerjaan soal secara beregu dan kompetitif akan meningkatkan prestasi belajar matematika mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.


(10)

BAB III

CARA PENELITIAN

A.Pendekatan

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian tidakan di kelas atau Classroom Action Research (CAR) dengan tipe tertutup.

B. Desain Penelitian

Proses penelitian tindakan ini berawal dari perencanaan tindakan, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan berakhir pada tahap refleksi (Rochmadi, 1996). Proses tersebut dilanjutkan secara siklus hingga selesainya waktu penelitian ini.

C. Subjek dan Tempat Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Matematika pada Semester Gasal Tahun 2001/2002 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT UNY. Penelitian dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT UNY.

D. Rencana Tindakan

Pada awal semester diberikan angket penjajagan untuk para mahasiswa peserta kuliah Matematika, berisi butir-butir pertanyaan sebagaimana pada Lampiran 1. Hasil angket penjajagan tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menerpakan tindakan.

Pada setiap materi kuliah dilakukan tahapan atau urutan tindakan sebagai berikut :

1. Penjelasan materi.

2. Contoh soal dan penyelesaiannya.

3. Latihan mengerjakan soal oleh mahasiswa di kelas secara perorangan atau kelompok, dan dosen memberikan umpan balik.


(11)

5. Latihan mengerjakan soal di luar kelas secara kelompok. 6. Pekerjaan latihan dikumpulkan pada kuliah berikutnya.

7. Pekerjaan latihan dikoreksi, dinilai dan selanjutnya dikembalikan kepada mahasiswa. Kekeliruan untuk butir-butir yang penting dijelaskan oleh dosen.

1. Perencanaan Tindakan

Rencana tindakan disusun berdasarkan hasil pengalaman pada proses pembelajaran matematika pada waktu-waktu sebelumnya. Di samping itu, sebagai masukan diadakan survai untuk menjajagi keadaan subjek penelitian. Survai dilakukan dengan pengamatan dan angket.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan berupa pembelajaran matematika dengan latihan pengerjaan soal secara beregu dan kompetitif. Setiap latihan dinilai dan hasilnya diberitahukan kepada para mahasiswa.

3. Pengamatan terhadap Tindakan

Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran dilakukan untuk memantaunya. Pengamatan apabila perlu diperkuat dengan angket dan ceklist. Bilamana perlu bahkan dapat dilengkapi dengan wawancara. Pengamatan dilakukan terhadap setiap langkah tindakan, selama tindakan berlangsung maupun di sela-sela antara satu tindakan dan tindakan berikutnya.

4. Refleksi

Hasil pengamatan terhadap tindakan dicatat dan dianalisis untuk penyempurnaan tindakan berikutnya.

5. Tes Penampilan

Untuk mengevaluasi efektifitas tindakan yang telah dilakukan diadakan tes penampilan sebagai berikut :


(12)

b. Tes II pada minggu ke 16.

c. Ujian Semeseter sesuai jadual ujian semester.

E. Pengumpulan dan Analisis Data

Kemajuan setiap langkah pembelajaran dianalisis untuk memperbaiki langkah selanjutnya. Analisis data dilakukan dengan pengolahan dan penafsiran terhadap catatan hasil pengamatan, angket dan wawancara pada pengamatan tindakan tersebut. Analisis dilakukan segera setelah data hasil pengamatan terkumpul dan disusun dengan tabulasi. Evaluasi terhadap tindakan pembelajaran juga dilakukan dengan mengadakan tes pengerjaan soal.


(13)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek Penelitian

Mahasiswa yang berpartisipasi dalam tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta kuliah Matematika dalam satu kelas yang berjumlah 40 orang. Jumlah mahasiswa yang hadir saat pelaksanaan penelitian ini disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Peserta Kuliah pada Pelaksanaan Tindakan

Kuliah ke- Materi Kuliah Mahasiswa yang Hadir

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Persamaan kuadrat

Persamaan linier simultan Matriks Matriks Trigonometri Trigonometri Vektor Fungsi Diferensial Aplikasi Diferensial Tes-1 Integral Aplikasi Integral Tes-2 29 34 40 42 37 41 39 39 37 36 40 34 36 40 Keterangan :

Jumlah mahasiswa yang hadir pernah 41 dan 42, tetapi dua orang kemudian mengundurkan diri.

B.Pelaksanaan Tindakan

Pada akhir masing-masing topik kuliah diberikan tugas kelompok yang dikerjakan 4 orang mahasiswa. Akan tetapi pada pelaksanaannya ada yang membentuk regu dengan 3 atau 2 anggota, bahkan ada yang mengerjakan sendiri. Walaupun tidak diharuskan, mahasiswa cenderung membentuk regu dengan anggota yang tetap. Tugas dikumpulkan seminggu kemudian atau pada kuliah berikutnya. Setelah dikoreksi, dinilai dan dicatat dalam daftar nilai, tugas dikembalikan kepada mahasiswa dengan diberitahukan nilainya, mulai nilai


(14)

tertinggi ke nilai terendah. Adapun nilai tugas yang dicapai mahasiswa adalah sebagai berikut (Tabel 2).

Tabel 2. Nilai Tugas Mahasiswa

Tugas ke- Topik Jumlah

Regu

Nilai

Tertinggi Terendah 1 2 3 4 5 6 7 8 Persamaan kuadrat

Persamaan linier simultan Matriks Trigonometri Vektor Fungsi Diferensial Integral 8 9 11 11 10 10 10 10 10 10 10 9,5 10 8 7,5 10 8 7,5 5 7,5 0 2 4 3,5 Keterangan :

Pada Tugas ke-1 dan ke-2, jumlah mahasiswa sesuai dengan jumlah mahasiswa yang hadir pada minggu-minggu tersebut, yaitu kurang dari 40 orang.

C.Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Monitoring terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengamati mahasiswa dalam mengerjakan soal-sola latihan di kelas dan menganalisis tugas-tugas beregu yang dikumpulkan.

Evaluasi terhadap tindakan dilakukan dengan tes penampilan berupa Tes-1, Tes-2 dan Ujian Semester. Tes-1 dengan materi Persamaan Kuadrat, Persamaan Linier Simultan, Matriks, Trigonometri dan Vektor, dengan jumlah soal sebanyak empat nomor. Adapun hasil tes penampilan tersebut disajikan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Tes-1 Soal

No.

Materi Jumlah Mahasiswa

Betul Betul Sebagian Salah 1 2 3 4 Persamaan kuadrat

Trigonometri/Persamaan linier simultan Matriks Vektor 40 1 34 30 - 39 - 10 - - 6 -


(15)

Adapun nilai yang dicapai mahasiswa adalah tertinggi 10 dan terendah 6,5 seperti pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Nilai Tes-1.

Nilai Jumlah Mahasiswa 10

9,5 9 8,5

7 6,5

1 21

4 3 9 2

Jumlah 40

Tes-2 dengan materi Fungsi, Diferensial dan Integral, dengan jumlah soal sebanyak empat nomor. Adapun hasil tes penampilan tersebut disajikan pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Hasil Tes-2 Soal

No.

Materi Jumlah Mahasiswa

Betul Salah

1 2 3 4

Diferensial Diferensial Integral Integral

13 8 15 34

27 32 25 6

Adapun nilai yang dicapai mahasiswa adalah tertinggi 7,5 dan terendah 1 seperti pada Tabel 6 berikut.


(16)

Tabel 6. Nilai Tes-2.

Nilai Jumlah Mahasiswa 7,5 6,5 6 5 4,5 4 3,5 3 2,5 1 2 4 4 3 5 7 5 5 2 3

Jumlah 40

Ujian Semester dengan materi Determinan, Trigonometri, Matriks, Diferensial dan Integral, dengan jumlah soal sebanyak empat nomor. Adapun hasil tes penampilan tersebut disajikan pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Hasil Ujian Semester

Soal No.

Materi

Jumlah Mahasiswa

Jumlah Betul Betul

Sebagian besar Betul Sebagian Kecil Salah 1 2 3 4 Persamaan Linier/ Trigonometri Matriks Diferensial Integral 14 18 0 0 12 17 19 7 6 2 11 16 8 3 10 17 40 40 40 40

Adapun nilai yang dicapai mahasiswa adalah tertinggi 9 dan terendah 1,5 seperti pada Tabel 8 berikut.


(17)

Tabel 8. Nilai Ujian Semester.

Nilai Jumlah Mahasiswa 9 8,5 8 7,5 7 6,5 6 5,5 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 1 0 3 1 2 4 4 2 10 4 3 1 2 0 1

Jumlah 40

D.Pembahasan

Dilihat pada Nilai Ujian Semester, maka prestasi belajar Matematika setelah diadakannya tindakan penelitian ini masih kurang memuaskan. Seandainya Nilai Akhir hanya berdasar Nilai Ujian Semester, maka hanya ada 2 mahasiswa yang mendapat nilai A, 4 mahasiswa mendapat nilai B dan 6 mahasiswa mendapat nilai C. Sedangkan sebagian besar yang lain, 20 mahasiswa mendapat nilai D dan 8 mahasiswa mendapat nilai E.

Akan tetapi Nilai Akhir dihitung sebagai merupakan gabungan dari Nilai Tugas Beregu, Nilai Tes-1, Nilai Tes-2 dan Nilai Ujian Semester dengan rumus :

Nilai Akhir = (Nilai Tugas + Nilai Tes + Nilai Ujian Semester) / 3

Karena Tugas berjumlah 8 kali, maka masing-masing nilai tugas berbobot 1/24 x Nilai Akhir. Tes berjumlah 2 kali, maka masing-masing nilai tes berbobot 1/6 x Nilai Akhir. Nilai ujian semester berbobot 1/3 x Nilai Akhir.

Rekapitulasi nilai Matematika pada pelaksanaan penelitian ini yaitu pada Semester Gasal Tahun 2001/2002 disajikan pada Tabel 9.


(18)

Tabel 9. Nilai Matematika Semester Gasal Tahun 2001/2002 Nilai

Jumlah IP

A B C D E

6 18 8 7 1 40 2.53

Nilai Akhir Semester tersebut dapat dibandingkan dengan nilai Matematika selama empat tahun sebelumnya yang disajikan pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Nilai Matematika Empat Tahun Terakhir

Tahun Nilai Jumlah IP

A B C D E

1997/98 5 32 32 7 0 76 2,46

1998/99 0 30 33 11 0 74 2,26

1999/00 2 9 16 8 0 35 2,14

2000/01 1 11 15 1 0 28 2,43

Rata-rata 2,33

Sumber : Bagian Pengajaran Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT UNY.

Apabila dibandingkan dengan nilai selama empat tahun terakhir, nilai setelah tindakan penelitian ini sedikit lebih tinggi, dari rata-rata Indeks Prestasi (IP) mata kuliah 2,33 atau IP tertinggi 2,46 menjadi 2,53. Akan tetapi perbandingan ini belum sepenuhnya objektif, karena tidak diketahui komponen penilaian pada tahun-tahun sebelumnya dan pembobotannya.

E.Keterbatasan Penelitian

1. Efektifitas tindakan penelitian belum dapat diukur dengan akurat, karena ada kemungkinan mahasiswa yang hanya “titip nama” pada kelompoknya, tidak berpartisipasi dalam mengerjakan tugas beregu.

2. Nilai Tes-1 dan Tes-2 kurang mencerminkan prestasi yang sebenarnya karena dikerjakan dalam satu ruang berukuran 9 m x 6 m yang berisi 40 mahasiswa, yang pada ujian seharusnya hanya berisi 20 orang.


(19)

3. Perbandingan prestasi belajar Matematika setelah diadakan penelitian ini dengan tahun-tahun sebelumnya tidak sepenuhnya objektif, karena komponen penilaian dan pembobotannya pada tahun-tahun sebelumnya tidak terlacak.


(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian tugas secara beregu dan kompetitif dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika.

2. Peningkatan prestasi belajar tersebut belum dapat diukur secara akurat, karena komponen penilaian dan pembobotannya pada tahun-tahun sebelumnya tidak terlacak.

B. Saran

1. Karena sulit mendeteksi mahasiswa yang sekedar menumpang nama pada tugas beregu, sehingga pembobotan nilai tugas tersebut perlu disesuaikan. 2. Pelaksanaan tes di luar ujian semester kurang mencerminkan kemampuan

atau prestasi yang sebenarnya karena satu ruang kelas berisi 40 mahasiwa, sehingga kemungkinan ada yang menyontek dan tidak ketahuan. Oleh karena itu pembobotan nilai tes tersebut perlu disesuaikan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Brown, George and Atkins, Madeleine. 1993. Effective Teaching in Higher Education. London : Routledge.

Moedjijo. 1988. Ringkasan Matematika Program A1-A2. Yogyakarta : Mitra Gama Widya.

Pradoto. 1993. Diktat Matematika. Yogyakarta : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan IKIP YOGYAKARTA.

Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi (PPIPT). 1982/1983. Buku II : Modul Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, Program Akta Mengajar V-B Komponen Dasar Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Rochmadi, Sunar. 1996. Penggunaan Kalkulator Program untuk Menghitung Data Ukur dalam Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah, Laporan Penelitian. Yogyakarta : IKIP YOGYAKARTA.

Rooijakkers, Ad. 1989. Mengajar dengan Sukses : Petunjuk untuk merencanakan dan menyampaikan pengajaran. Jakarta : Gramedia.

Suryabrata, Sumadi. 1983. Proses Belajar-Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Andi Offset.

Utomo, Tjipto dan Ruijter, Kees. 1989. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta : Gramedia.


(1)

Tabel 6. Nilai Tes-2.

Nilai Jumlah Mahasiswa 7,5 6,5 6 5 4,5 4 3,5 3 2,5 1 2 4 4 3 5 7 5 5 2 3

Jumlah 40

Ujian Semester dengan materi Determinan, Trigonometri, Matriks, Diferensial dan Integral, dengan jumlah soal sebanyak empat nomor. Adapun hasil tes penampilan tersebut disajikan pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Hasil Ujian Semester Soal

No.

Materi

Jumlah Mahasiswa

Jumlah Betul Betul

Sebagian besar Betul Sebagian Kecil Salah 1 2 3 4 Persamaan Linier/ Trigonometri Matriks Diferensial Integral 14 18 0 0 12 17 19 7 6 2 11 16 8 3 10 17 40 40 40 40

Adapun nilai yang dicapai mahasiswa adalah tertinggi 9 dan terendah 1,5 seperti pada Tabel 8 berikut.


(2)

Tabel 8. Nilai Ujian Semester.

Nilai Jumlah Mahasiswa 9 8,5 8 7,5 7 6,5 6 5,5 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 1 0 3 1 2 4 4 2 10 4 3 1 2 0 1

Jumlah 40

D.Pembahasan

Dilihat pada Nilai Ujian Semester, maka prestasi belajar Matematika setelah diadakannya tindakan penelitian ini masih kurang memuaskan. Seandainya Nilai Akhir hanya berdasar Nilai Ujian Semester, maka hanya ada 2 mahasiswa yang mendapat nilai A, 4 mahasiswa mendapat nilai B dan 6 mahasiswa mendapat nilai C. Sedangkan sebagian besar yang lain, 20 mahasiswa mendapat nilai D dan 8 mahasiswa mendapat nilai E.

Akan tetapi Nilai Akhir dihitung sebagai merupakan gabungan dari Nilai Tugas Beregu, Nilai Tes-1, Nilai Tes-2 dan Nilai Ujian Semester dengan rumus :

Nilai Akhir = (Nilai Tugas + Nilai Tes + Nilai Ujian Semester) / 3

Karena Tugas berjumlah 8 kali, maka masing-masing nilai tugas berbobot 1/24 x Nilai Akhir. Tes berjumlah 2 kali, maka masing-masing nilai tes berbobot 1/6 x Nilai Akhir. Nilai ujian semester berbobot 1/3 x Nilai Akhir.

Rekapitulasi nilai Matematika pada pelaksanaan penelitian ini yaitu pada Semester Gasal Tahun 2001/2002 disajikan pada Tabel 9.


(3)

Tabel 9. Nilai Matematika Semester Gasal Tahun 2001/2002 Nilai

Jumlah IP

A B C D E

6 18 8 7 1 40 2.53

Nilai Akhir Semester tersebut dapat dibandingkan dengan nilai Matematika selama empat tahun sebelumnya yang disajikan pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Nilai Matematika Empat Tahun Terakhir

Tahun Nilai Jumlah IP

A B C D E

1997/98 5 32 32 7 0 76 2,46

1998/99 0 30 33 11 0 74 2,26

1999/00 2 9 16 8 0 35 2,14

2000/01 1 11 15 1 0 28 2,43

Rata-rata 2,33

Sumber : Bagian Pengajaran Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FT UNY. Apabila dibandingkan dengan nilai selama empat tahun terakhir, nilai setelah tindakan penelitian ini sedikit lebih tinggi, dari rata-rata Indeks Prestasi (IP) mata kuliah 2,33 atau IP tertinggi 2,46 menjadi 2,53. Akan tetapi perbandingan ini belum sepenuhnya objektif, karena tidak diketahui komponen penilaian pada tahun-tahun sebelumnya dan pembobotannya.

E.Keterbatasan Penelitian

1. Efektifitas tindakan penelitian belum dapat diukur dengan akurat, karena ada

kemungkinan mahasiswa yang hanya “titip nama” pada kelompoknya, tidak

berpartisipasi dalam mengerjakan tugas beregu.

2. Nilai Tes-1 dan Tes-2 kurang mencerminkan prestasi yang sebenarnya karena dikerjakan dalam satu ruang berukuran 9 m x 6 m yang berisi 40 mahasiswa, yang pada ujian seharusnya hanya berisi 20 orang.


(4)

3. Perbandingan prestasi belajar Matematika setelah diadakan penelitian ini dengan tahun-tahun sebelumnya tidak sepenuhnya objektif, karena komponen penilaian dan pembobotannya pada tahun-tahun sebelumnya tidak terlacak.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian tugas secara beregu dan kompetitif dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika.

2. Peningkatan prestasi belajar tersebut belum dapat diukur secara akurat, karena komponen penilaian dan pembobotannya pada tahun-tahun sebelumnya tidak terlacak.

B. Saran

1. Karena sulit mendeteksi mahasiswa yang sekedar menumpang nama pada tugas beregu, sehingga pembobotan nilai tugas tersebut perlu disesuaikan. 2. Pelaksanaan tes di luar ujian semester kurang mencerminkan kemampuan

atau prestasi yang sebenarnya karena satu ruang kelas berisi 40 mahasiwa, sehingga kemungkinan ada yang menyontek dan tidak ketahuan. Oleh karena itu pembobotan nilai tes tersebut perlu disesuaikan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Brown, George and Atkins, Madeleine. 1993. Effective Teaching in Higher Education. London : Routledge.

Moedjijo. 1988. Ringkasan Matematika Program A1-A2. Yogyakarta : Mitra Gama Widya.

Pradoto. 1993. Diktat Matematika. Yogyakarta : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan IKIP YOGYAKARTA.

Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi (PPIPT). 1982/1983. Buku II : Modul Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial, Program Akta Mengajar V-B Komponen Dasar Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Rochmadi, Sunar. 1996. Penggunaan Kalkulator Program untuk Menghitung Data Ukur dalam Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah, Laporan Penelitian. Yogyakarta : IKIP YOGYAKARTA.

Rooijakkers, Ad. 1989. Mengajar dengan Sukses : Petunjuk untuk merencanakan dan menyampaikan pengajaran. Jakarta : Gramedia.

Suryabrata, Sumadi. 1983. Proses Belajar-Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Andi Offset.

Utomo, Tjipto dan Ruijter, Kees. 1989. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta : Gramedia.