20160802-13 Reviu LK (Heru BPKP)
Akuntansi sesuai
Sistem Akuntansi
dan Pelaporan
Keuangan Instansi
akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi LK
Laporan Keuangan
sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
pengakuan, pengukuran,
dan pelaporan transaksi
Laporan keuangan disusun
berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai (SPI)
Laporan keuangan sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
RISIKO LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan bebas dari
salah saji material
Pengungkapa n mema da i a ta s
laporan keuangan telah dibuat
dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK)
Pengelolaan keuangan telah
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berla ku (Ta a t
Kepada Aturan)
Kebijakan akuntansi Kas dan setara Kas belum ditetapkan
Penggunaan Rekening yang tidak memiliki izin Kementerian Keuangan
Belum semua rekening disajikan dalam LK
Pencatatan dan Pengelolaan Kas belum memadai
Sisa uang persediaan yang tidak digunakan masih disimpan di satker dan
belum disetorkan ke kas negara/belum dipertanggungjawabkan
Kebijakan akuntansi piutang belum ditetapkan SOP Pengelolaan piutang
belum ada
Tidak dilakukan penyisihan piutang
Piutang tidak dapat disajikan nilainya
Kebijakan akuntansi persediaan belum ditetapkan
Terdapat persediaan yang belum dicatat
Stock opname atas persediaan tidak dilakukan
Adanya Perbedaan saldo persediaan dalam neraca dengan hasil stock
opname
Nilai persediaan di neraca disajikan bukan berdasarkan stock opname
Saldo persediaan yang dilaporkan dalam neraca bukan merupakan
saldo keseluruhan persediaan
Terdapat persediaan yang tidak/belum Dimanfaatkan
BMN belum didukung bukti kepemilikan yang sah,
Dokumen Pendukung BMN hilang/Status kepemilikan aset tidak jelas
BMN tidak diketahui keberadaannya
BMN RB/hilang/dibongkar belum dihapuskan
BMN berasal dari pengadaan Belanja Barang
BMN Masih dikuasai pihak lain
BMN berdiri bukan diatas tanah milik sendiri
BMN tidak dapat dimanfaatkan
Pemanfaatan BMN oleh pihak ketiga tidak seijin Menkeu
BMN belum diinput dalam SIMAK BMN
Penghapusan BMN tanpa seijin Menkeu
Penambahan nilai BMN belum dikapitalisasi
Peminjaman/Pemanfaatan BMN Tidak Didukung Bukti
Penyajian nilai KDP belum berdasarkan prestasi fisik
KDP lebih dari satu tahun
dll
PNBP Belum dipungut, belum disetor ke Kas Negara
PNBP mengendap di unit kerja belum disetorkan ke
Bendahara Penerima
PNBP digunakan langsung tanpa melalui mekanisme APBN
Penerimaan dari kerjasama dengan pihak ke tiga digunakan
langsung
Tarif atas pemanfaatan aset tidak sesuai dengan tarif yang
seharusnya (nilai kontribusi terlalu rendah)
Pertanggungjawaban Belanja tidak lengkap,
Realisasi belanja negara belum/tidak didukung dengan bukti
pertanggungjawaban yang lengkap dan sah
Kekurangan volume pekerjaan pengadaan barang dan/atau Jasa
Kelebihan pembayaran pengadaan barang/jasa
Pengadaan barang/jasa terlambat/tidak selesai (lewat tahun)
Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum dikenakan dan belum
disetor ke Kas Negara
Pengadaan barang dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak
Sisa Dana Bantuan Sosial yang tidak tersalurkan (Mengendap di Pihak Ketiga)
Rekening penerima Bansos tidak valid
Penerima Bantuan Sosial belum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana
Terdapat retur belanja bantuan sosial
Perumusan Kebijakan Akuntansi khusus
(Kas, Piutang, Persediaan, Pos-pos akrual)
Penyusunan Pedoman/SOP Pengelolaan
Keuangan
Sosialisasi dan implementasi Kebijakan dan
SOP Pengelolaan Keuangan
Monitoring dan evaluasi penyelesaian
permasalahan atau tindak lanjut
penyelesaian temuan hasil pengawasan
Komitmen Pimpinan
Penguatan peran SPI
Peningkatan kualitas
informasi
pengelolaan
keuangan
Sistem Akuntansi
dan Pelaporan
Keuangan Instansi
akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi LK
Laporan Keuangan
sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
pengakuan, pengukuran,
dan pelaporan transaksi
Laporan keuangan disusun
berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai (SPI)
Laporan keuangan sesuai Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
RISIKO LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan bebas dari
salah saji material
Pengungkapa n mema da i a ta s
laporan keuangan telah dibuat
dalam Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK)
Pengelolaan keuangan telah
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berla ku (Ta a t
Kepada Aturan)
Kebijakan akuntansi Kas dan setara Kas belum ditetapkan
Penggunaan Rekening yang tidak memiliki izin Kementerian Keuangan
Belum semua rekening disajikan dalam LK
Pencatatan dan Pengelolaan Kas belum memadai
Sisa uang persediaan yang tidak digunakan masih disimpan di satker dan
belum disetorkan ke kas negara/belum dipertanggungjawabkan
Kebijakan akuntansi piutang belum ditetapkan SOP Pengelolaan piutang
belum ada
Tidak dilakukan penyisihan piutang
Piutang tidak dapat disajikan nilainya
Kebijakan akuntansi persediaan belum ditetapkan
Terdapat persediaan yang belum dicatat
Stock opname atas persediaan tidak dilakukan
Adanya Perbedaan saldo persediaan dalam neraca dengan hasil stock
opname
Nilai persediaan di neraca disajikan bukan berdasarkan stock opname
Saldo persediaan yang dilaporkan dalam neraca bukan merupakan
saldo keseluruhan persediaan
Terdapat persediaan yang tidak/belum Dimanfaatkan
BMN belum didukung bukti kepemilikan yang sah,
Dokumen Pendukung BMN hilang/Status kepemilikan aset tidak jelas
BMN tidak diketahui keberadaannya
BMN RB/hilang/dibongkar belum dihapuskan
BMN berasal dari pengadaan Belanja Barang
BMN Masih dikuasai pihak lain
BMN berdiri bukan diatas tanah milik sendiri
BMN tidak dapat dimanfaatkan
Pemanfaatan BMN oleh pihak ketiga tidak seijin Menkeu
BMN belum diinput dalam SIMAK BMN
Penghapusan BMN tanpa seijin Menkeu
Penambahan nilai BMN belum dikapitalisasi
Peminjaman/Pemanfaatan BMN Tidak Didukung Bukti
Penyajian nilai KDP belum berdasarkan prestasi fisik
KDP lebih dari satu tahun
dll
PNBP Belum dipungut, belum disetor ke Kas Negara
PNBP mengendap di unit kerja belum disetorkan ke
Bendahara Penerima
PNBP digunakan langsung tanpa melalui mekanisme APBN
Penerimaan dari kerjasama dengan pihak ke tiga digunakan
langsung
Tarif atas pemanfaatan aset tidak sesuai dengan tarif yang
seharusnya (nilai kontribusi terlalu rendah)
Pertanggungjawaban Belanja tidak lengkap,
Realisasi belanja negara belum/tidak didukung dengan bukti
pertanggungjawaban yang lengkap dan sah
Kekurangan volume pekerjaan pengadaan barang dan/atau Jasa
Kelebihan pembayaran pengadaan barang/jasa
Pengadaan barang/jasa terlambat/tidak selesai (lewat tahun)
Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum dikenakan dan belum
disetor ke Kas Negara
Pengadaan barang dan jasa tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak
Sisa Dana Bantuan Sosial yang tidak tersalurkan (Mengendap di Pihak Ketiga)
Rekening penerima Bansos tidak valid
Penerima Bantuan Sosial belum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana
Terdapat retur belanja bantuan sosial
Perumusan Kebijakan Akuntansi khusus
(Kas, Piutang, Persediaan, Pos-pos akrual)
Penyusunan Pedoman/SOP Pengelolaan
Keuangan
Sosialisasi dan implementasi Kebijakan dan
SOP Pengelolaan Keuangan
Monitoring dan evaluasi penyelesaian
permasalahan atau tindak lanjut
penyelesaian temuan hasil pengawasan
Komitmen Pimpinan
Penguatan peran SPI
Peningkatan kualitas
informasi
pengelolaan
keuangan