Presentasi Inspektur I - Pedoman Reviu LK_RAKOR-spi

SELAMAT DATANG
PESERTA RAPAT KOORDINASI SATUAN PENGAWAS INTERN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENRISTEKDIKTI
JAKARTA, 19-20 JANUARI 2016

2

Pedoman Reviu Laporan Keuangan

Disampaikan oleh:
Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA
Inspektur I
Rapat Koordinasi Pengawasan SPI
Inspektorat Jenderal
Kementarian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Jakarta 19-20 Januari 2016

3

MATERI PAPARAN


1. OVERVIEW PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL
2. STANDAR REVIU

4

Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• Pasal 1 ayat 13 Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
• Pasal 1 ayat 14 Belanja negara adalah kewajiban pemerintah pusat
yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
2. Pasal 4 ayat (1) PP 71 Tahun 2010, menyatakan bahwa Pemerintah
menerapkan SAP berbasis akrual.
3. Pasal 2 PMK Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan SAP
Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat, menyatakan bahwa
Pemerintah Pusat menerapkan Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Berbasis Akrual mulai tahun 2015.

5


PROSES BISNIS SAIBA

6

Proses Penyusunan Laporan Keuangan

7

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
NO

LAPORAN KEUANGAN

BASIS CTA

BASIS AKRUAL

1


Laporan Realisasi Anggaran

V

V

2

Neraca

V

V

3

Laporan Arus Kas

V


V

4

Catatan atas Laporan
Keuangan

V

V

5

Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih

X

V


6

Laporan Perubahan Ekuitas

X

V

7

Laporan Operasional

X

V

8

Opini Audit Laporan Keuangan
 Jenis Opini:

Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified),
Wajar Dengan Pengecualian (Qualified),
Tidak Memberikan Opini (Disclaimer),
Tidak Wajar (Adverse)
 Agar LK WTP:
–Disajikan mengacu pada PABU, konsisten
–SPI memadai
–Kepatuhan pada peraturan
–Tidak ada limitation of scope, tidak ada ketidakpastian yang material,
bebas salah saji yang material.

9

Strategi WTP

Peningkatan
kualitas
penyusunan LK

Penetapan

saldo sesuai
opname fisik

Pengembangan
Sistem
Pengendalian
Internal

Manajemen
aset

10

PENGAKUAN PENDAPATAN, BELANJA & BEBAN
KAPAN PENDAPATAN LRA ATAU LO DIAKUI?
KONSEP UMUM
2-3)
Pendapatan-LRA
Penerim aan oleh
BUN/ BUD at au oleh

ent it as pem erint ah
lainnya yang
m enam bah SAL
dalam periode TA
yang bersangkut an
yang m enj adi hak
pem erint ah, dan
t idak perlu dibayar
kem bali oleh
pem erint ah

Pendapatan-LO

LRA
vs
LO

Hak pem erint ah
yang diakui sebagai
penam bah nilai

kekayaan bersih.
Kekayaan Bersih
adalah Selisih Aset
dengan Kewaj iban
at au disebut dengan
Ekuit as.

11

PENGAKUAN PENDAPATAN PNBP
JENIS
PENDAPATAN

SAAT PENGAKUAN
PENDAPATAN LRA

PNBP

PENDAPATAN LO


a. Saat diterima pembayaran
PNBP diakui saat realisasi
PNBP dari wajib bayar atas
kas diterima di rekening kas
benefit/manfaat yang telah
umum negara
diterima oleh wajib bayar.
b. Saat ditetapkan PNBP terutang
melalui penetapan instansi
pengelola PNBP maupun mitra
pengelola instansi PNBP atas
benefit/manfaat yang telah
diterima oleh wajib bayar

12

PENGAKUAN BELANJA - BEBAN
KAPAN BELANJA ATAU BEBAN DIAKUI?
KONSEP UMUM
2-3)

Belanja-LRA

Sem ua pengeluaran
oleh BUN/ BUD yang
m engurangi SAL
dalam periode TA
bersangkut an yang
t idak akan diperoleh
pem bayarannya
kem bali oleh
pem erint ah

Beban-LO

LRA
vs
LO

Kewaj iban pem erint ah
yang diakui sebagai
pengurang nilai
kekayaan bersih.

13

PENGAKUAN BELANJA - BEBAN (lanjutan)

NO

KLASIFIKASI

SAAT PENGAKUAN

1

BELANJA

Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran
dari Rekening Kas Umum Negara atau
pengesahan dari Bendahara Umum Negara/Kuasa
Bendahara Umum Negara.

2

BEBAN

Beban diakui pada saat:
a. timbulnya kewajiban (misalnya utang);
b. terjadinya konsumsi aset (misalnya persediaan);
c. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa (misalnya penyusutan).

14

POS-POS PENYESUAIAN
1. Kas di Bendahara Penerimaan
2. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima/Piutang
Pajak/PNBP
3. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
4. Pendapatan Diterima Dimuka

Penyesuaian dilakukan
untuk menyesuaikan
akun-akun pendapatan
dan beban akrual,
sehingga laporan yang
akan disajikan memenuhi
konsep periodesitas

5. Beban Dibayar Di Muka
6. Uang Muka Belanja
7. Beban yang Masih Harus Dibayar
8. Persediaan
9. Penyisihan Piutang
10. Penyusutan
11. Koreksi Antar Beban
12. Pendapatan/Beban Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi
13. Pendapatan dari Alokasi APBN
14. Kas Lainnya di BLU

15

Standar Reviu atas Laporan Keuangan
(PP 60/2008, Ps. 57 ayat (5))

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
menetapkan standar reviu atas laporan keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4) untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan reviu atas laporan keuangan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah.

PMK No. 41/PMK.09/2010 tgl 22 Pebruari 2010
tentang
Standar Reviu atas Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga

16

Konsep Dasar Reviu
Definisi Reviu LKKL :
Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK oleh auditor API
yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah
diselenggarakan berdasarkan SAI dan LK telah disajikan sesuai dengan SAP,
dalam upaya membantu Menteri/Pimpinan Lembaga untuk menghasilkan LK yang
berkualitas
Penyelenggaraan
Akuntansi

Penyajian LKKL

Keyakinan Terbatas

Serangkaian kegiatan
pemrosesan data
untuk menghasilkan
LKKL, mulai dari
pengumpulan,
pencatatan, dan
pengikhtisaran data
transaksi

Pelaporan posisi
keuangan dan operasi
keuangan
Kementerian
Negara/Lembaga
(Neraca, LO, LRA,
LPE, CaLK)

• Akurasi, kehandalan,
dan keabsahan
informasi
• Pengakuan,
pengukuran, dan
pelaporan transaksi
sesuai SAP
• Tidak mencakup
pengujian atas SPI,
dokumen sumber, dan
respon permintaan
keterangan

17

Akurat dan Handal

Akurat

Handal

Saldo LK K/L
=
Buku Besar

Data Keuangan = Data BMN

Saldo LK K/L
=
Laporan Pendukung

Data Keuangan Unit = Data
KPPN (SAI)
Data BMN Unit = Data KPKNL
(SIMAK BMN)
Data BMN = Data Hasil
Inventarisasi

18

ABSAH DAN KESESUAIAN DENGAN SAP…

Absah

• Proses verifikasi dokumen
telah sesuai ketentuan
• Proses otorisasi dokumen
telah sesuai ketentuan

SAP

• Pengakuan
• Pengukuran
• Penyajian dan Pelaporan

19

Konsep Dasar Reviu
Reviu LKKL
Membantu
Menteri/Pimpinan
Lembaga untuk
menghasilkan
LKKL yang
berkualitas

Implementasi
peran API selaku
mitra satuan
kerja dalam
peningkatan
kualitas
penyusunan
LKKL

Dilaksanakan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
anggaran dan
penyusunan
LKKL

Menggunakan
pendekatan
berjenjang

Dititikberatkan
pada proses
penyelenggaraan
akuntansi
dan/atau akun LK
yang berpotensi
tinggi terhadap
kelemahan
dan/atau
kesalahan

Apabila pereviu menemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi
dan/atau kesalahan dalam penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan
unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksi atas
kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang

20

Konsep Dasar Reviu
Kompetensi Pereviu
Penguasaan
SAP

Penguasaan
Dasar Dasar Audit

Penguasaan SAI

Penguasaan
Teknik Komunikasi

SAK

SIMAK-BMN

Pemahaman
Proses Bisnis

Pemahaman
Analisis Basis Data

21

Tahapan Reviu

Perencanaan

Pelaksanaan

Pelaporan

Pendampingan
Pemeriksaan
BPK

22

Tahapan Reviu
Perencanaan Reviu
Penetapan Target Opini LKKL

Pendalaman temuan beserta tindak
lanjut hasil pemeriksaan BPK atas
LKKL

Penetapan Fungsi yang Membidangi
Peningkatan Kualitas LKKL

Koordinasi dengan penyusun LKKL
pada tingkat UAPA dan
UAPPA-E1

Identifikasi permasalahanpermasalahan yang berkaitan
dengan LKKL

Penyusunan
Tim Reviu

Penyeleksian dan
Penentuan Obyek
Reviu

Pemahaman Obyek
Reviu

Pemilihan Prosedur
Reviu

23

Tahapan Reviu
Perencanaan Reviu
Penyusunan Tim Reviu
• Dilaksanakan dengan mempertimbangkan
persyaratan kompetensi kolektif
• Sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) orang,
yaitu Anggota Tim dan Ketua Tim

24

Tahapan Reviu
Perencanaan Reviu
Penyeleksian dan Penentuan Obyek Reviu





Materialitas
Kepatuhan Penyampaian LKKL dan Kualitas LKKL
Signifikansi
Ketersediaan Sumber Daya

25

Tahapan Reviu
Perencanaan Reviu
Pemahaman Obyek Reviu









LKKL Triwulanan/Semesteran/Tahunan untuk periode berjalan atau
periode sebelumnya.
Hasil reviu dan/atau audit atas LKKL sebelumnya.
Bagan organisasi unit akuntansi, khususnya unit organisasi yang
menangani pengelolaan BMN dan penyelenggaraan akuntansi, termasuk
pemahaman atas kompetensi pegawai yang bertugas menangani
penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan BMN.
Peraturan dan ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kegiatan operasional unit akuntansi.
Pedoman dan prosedur sistem akuntansi dan penyelenggaraan akuntansi
Kementerian Negara/Lembaga (SAI) beserta perubahan-perubahan yang
terakhir.
Pedoman dan prosedur operasional SAK dan SIMAK-BMN.

26

Tahapan Reviu
Perencanaan Reviu
Pemilihan Prosedur Reviu
Pertimbangan dalam pemilihan prosedur reviu :
• Tingkatan unit akuntansi yang direviu, yaitu apakah
UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1 atau UAPA
• Pertimbangan dan justifikasi pereviu berkaitan dengan
penyelenggaraan akuntansi dan/atau akun LK yang
akan direviu
• Rencana penggunaan alat bantu berbasis komputer
dalam pelaksanaan reviu

27

Tahapan Reviu
Pelaksanaan Reviu
Reviu dilaksanakan pada unit akuntansi secara berjenjang

Penelaahan atas
Penyelenggaraan Akuntansi

Penelaahaan atas Penyajian
LK

Perbaikan dan/atau Koreksi atas Kelemahan
Penyelenggaraan Akuntansi dan/atau Kesalahan
Penyajian LK (dilakukan oleh pereviu bersamasama dengan unit akuntansi)

Penyusunan
Catatan Hasil Reviu (CHR)

Penyusunan
Kertas Kerja Reviu (KKR)

28

Tahapan Reviu
Pelaporan Reviu
UAKPA/UAPPA-W

• Catatan Hasil Reviu
• Ikhtisar (Tabulasi) Hasil Reviu

UAPPA-E1/UAPA

• Catatan Hasil Reviu
• Laporan Hasil Reviu
• Ikhtisar (Tabulasi) Hasil
Reviu
• Pernyataan Telah Direviu

29

Tahapan Reviu
Pendampingan Pemeriksaan BPK
Tujuan : Membantu efektivitas pelaksanaan pemeriksaan LKKL oleh BPK








Menjelaskan kepada BPK mengenai hasil reviu atas LKKL agar dapat
digunakan oleh BPK;
Mendukung kelancaran pelaksanaan pemeriksaan BPK;
Mengantisipasi permasalahan/kendala yang dihadapi oleh unit
akuntansi pada saat pelaksanaan pemeriksaan LKKL oleh BPK;
Membantu penyamaan persepsi unit akuntansi terhadap temuan hasil
pemeriksaan BPK;
Mendampingi unit akuntansi dalam pertemuan akhir dengan BPK untuk
membahas hasil pemeriksaan atas LKKL;
Mendorong unit akuntansi untuk segera memperbaiki LKKL berdasarkan
hasil pemeriksaan BPK.

30

KOMPONEN REVIU

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Reviu Migrasi Saldo Awal
Reviu Laporan Realisasi Anggaran
Reviu Laporan Operasional – Pendapatan
Reviu Laporan Operasional – Beban
Reviu Laporan Perubahan Ekuitas
Reviu Neraca
Tindak Lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan BPK RI

31

(1) REVIU MIGRASI SALDO AWAL
Tujuan:
Memastikan bahwa saldo akhir akun-akun pada Laporan Keuangan
audited yang disusun berbasis CTA telah dipindahkan ke dalam akunakun Laporan Keuangan Berbasis akrual.
Langkah Reviu:
1. Pastikan saldo akhir Neraca per 31 Desember 2014 (audited) telah
sesuai dengan saldo awal Neraca per 1 Januari 2015.
2. Pastikan Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan
Pendapatan Ditangguhkan pada Neraca per 31 Desember 2014
membentuk ekuitas tunggal, artinya hanya akun ekuitas yang akan
tersaji pada Neraca per 1 Januari 2015.

32

NERACA PER 31 DESEMBER 2014

33

(2) LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Tujuan:
Memastikan kesesuaian pengakuan, pengukuran dan pelaporan akun dengan SAP
serta terpenuhinya akurasi, keandalan dan keabsahan informasi LRA.
Langkah kerja:
1. Pastikan Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada RKUN dan
Belanja LRA diakui pada saat keluar dari RKUN lakukan pengecekan apakah
pencatatan pendapatan telah didukung dengan dokumen sumber.
2. Pastikan telah dilaksanakan rekonsiliasi SAI-SAU, yaitu:
• Untuk Pendapatan-LRA pelaksanaan rekonsiliasi adalah di tingkat E1 dengan
Direktorat APK DJPB.
• Untuk Belanja pelaksanaan rekonsiliasi di tingkat UAKPA dengan KPPN.

34

(2) Lanjutan ……..

35

(3) REVIU LAPORAN OPERASIONAL

Tujuan:
Memastikan kesesuaian pengakuan, pengukuran dan pelaporan akun
dengan SAP serta terpenuhinya akurasi, keandalan dan keabsahan
informasi LO.
Langkah kerja untuk reviu Pendapatan-LO:
1. Pastikan Pendapatan LO diakui/dicatat pada saat timbulnya hak dan
tidak semata-mata pada saat kas masuk ke kas negara.
2. Pastikan Pendapatan LO yang diterima dimuka yang merupakan hak
periode tahun anggaran berikutnya telah dilakukan penyesuaian pada
akhir tahun anggaran.
3. Pastikan Pendapatan LO yang belum diterima tapi sudah merupakan
hak tahun anggaran berjalan telah dilakukan penyesuaian pada akhir
tahun anggaran.

36

(3) Lanjutan.....

Langkah kerja untuk reviu Beban:
a. Pastikan Beban diakui/dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau
tidak selalu pada saat kas keluar dari kas negara.
b. Pastikan atas beban yang dibayar dimuka yang merupakan hak
periode tahun anggaran berikutnya telah dilakukan penyesuaian
pada akhir tahun anggaran.
c. Pastikan atas beban yang masih harus dibayar pada periode TA
berjalan namun s.d. TA berakhir belum dibayar telah dilakukan
penyesuaian pada akhir tahun anggaran.

37

LAPORAN OPERASIONAL

38

(4) REVIU LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tujuan:
Memastikan kesesuaian pengakuan, pengukuran dan pelaporan akun dengan SAP
serta terpenuhinya akurasi, keandalan dan keabsahan informasi LPE.
Langkah kerja:
a. Pastikan nilai DDEL dalam neraca percobaan telah sesuai dengan nilai
pendapatan dalam LRA.
b. Pastikan nilai DKEL dalam neraca percobaan telah sesuai dengan nilai belanja
dalam LRA.
c. Pastikan setiap dampak kumulatif perubahan kebijakan akuntansi/ kesalahan
mendasar telah diungkapkan dalam CaLK.

39

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

40

(5) REVIU NERACA
Tujuan:
Memastikan bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah terpenuhi.
Langkah Reviu:
a. Pastikan aset diakui/dicatat sesuai dengan treatment accounting.
b. Pastikan saldo aset yang dicatat pada Neraca telah sesuai dengan saldo aset
pada SIMAK BMN.
c. Pastikan saldo Persediaan yang dicatat pada Neraca telah sesuai dengan
saldo aset hasil stock opname persediaan.
d. Pastikan saldo Utang antara lain akun Utang Kelebihan Pembayaran Pajak,
Beban Yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima Dimuka yang
disajikan pada Neraca telah sesuai dengan accounting treatmentnya.

41

NERACA PER 30 JUNI 2015

42

(6) REVIU TINDAK LANJUT TEMUAN BPK RI

Tujuan:
Memastikan bahwa temuan BPK RI atas LK K/L telah
ditindaklnjuti secara memadai.
Langkah Kerja:
Dapatkan temuan hasil pemeriksaan BPK RI, pastikan telah
ditindaklanjuti sesuai ketentuan dan rekomendasi.

43

KERTAS KERJA REVIU

Pereviu harus menyusun Kertas Kerja Reviu (KKR), yang isinya:
 Pihak yang melakukan reviu (API atau pejabat yang ditunjuk)
 Unit akuntansi yang direviu (UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1 atau
UAPA);
 Aktivitas penyelenggaraan akuntansi dan komponen LK (LRA,
LO, LPE, Neraca, dan CaLK) yang direviu;
 Asersi yang dinilai dan langkah-langkah reviu yang dilaksanakan
untuk menilai asersi; dan
 Hasil pelaksanaan langkah-langkah reviu dan simpulan serta
komentar pereviu.

44

CHR DAN IHR

Untuk setiap unit akuntansi yang direviu, simpulan
dalam KKR selanjutnya dituangkan dalam bentuk
Catatan Hasil Reviu (CHR) dan Ikhtisar Hasil
Reviu (IHR)

45

PELAPORAN REVIU

Pelaporan reviu pada pokoknya mengungkapkan:
• Tujuan dan alasan pelaksanaan reviu
• Prosedur reviu yang dilakukan
• Kesalahan atau kelemahan yang ditemui
• Langkah perbaikan yang disepakati
• Langkah perbaikan yang telah dilakukan dan
• Saran perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan.

46

PERNYATAAN TELAH REVIU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Reviu telah dilakukan atas LK berupa LRA, LO, LPE, Neraca, dan CaLK
untuk periode yang berakhir pada tanggal pelaporan keuangan;
Reviu dilaksanakan sesuai dengan Standar Reviu Laporan Keuangan;
Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah penyajian
manajemen;
Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai
akurasi, kehandalan, dan keabsahan informasi LK serta pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan transaksi sesuai dengan SAP
Ruang lingkup reviu jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit
yang dilakukan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan secara keseluruhan;
simpulan reviu yaitu apakah LK telah atau belum disajikan sesuai
dengan SAP; dan
Paragraf penjelas (apabila diperlukan), yang menguraikan perbaikan
material dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau koreksi penyajian
LK yang belum atau belum selesai dilakukan oleh unit akuntansi.

47

TERIMA KASIH