Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Knowledge Management di Rumah Sakit Puri Asih Salatiga (Jawa Tengah) T2 912010019 BAB V
BAB V
PENUTUP
Setelah melalui tahap pengolahan data, analisis
dan pembahasan, selanjutnya pada bab ini akan
dipaparkan
secara
singkat
mengenai
beberapa
kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis
dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya. Selain itu, pada bab ini juga akan
diberikan implikasi terapan.
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada
bab IV, maka peneliti mengambil kesimpulan pada
penelitian tentang Penerapan Knowledge Management
di Rumah Sakit Puri Asih Salatiga (Jawa Tengah),
sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk
pengetahuan yang terdapat di Puri Asih adalah explicit
dan
tacit knowledge. Tacit knowledge
merupakan
pengetahuan pribadi yang tersimpan di dalam otak dari
tenaga yang berkompoten (tenaga medis dan unit
rekam medis) yang sangat sulit dikomunikasikan.
Temuan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
bentuk konkrit dari tacit knowledge bisa ditemui
melalui resep-resep dokter yang diberikan kepada
pasien sendangkan explicit knowledge bersumber dari
1
hal-hal yang terkait dengan isi catatan medis (keluhankeluhan pasien, jenis penyakit, dan diagnosa akhir
dokter) identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin,
agama, pekerjaan) semua hal yang dirasa penting dan
cara penanganan kemudian terapi yang diberikan.
Informasi atau pengetahuan tersebut penting untuk
didokumentasikan dan di bagikan karena berfungsi
sebagai
pengkodingan,
penomoran
bahkan
untuk
menggunakan
sistem
mendiagnosa penyakit.
Selanjutnya
Puri
Asih
database dengan menggunakan komputerisasi sebagai
cara dalam menyimpan setiap data, informasi atau
pengetahuan, karena dengan sistem komputerisasi
selain lebih aman dapat juga dipakai sebagai proses
pembelajaran
dan
di
perbaharui
sesuai
dengan
perkembangan informasi. Temuan yang lain dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa tempat yang digunakan
untuk
menyimpan
rekam
medis
masih
bersifat
sementara sehingga unit rekam medis mengalami
kesulitan dalam manata dan memberi penomoran.
Dalam mengelola pengetahuan, Puri Asih mengkajinya
melalui penerimaan pasien, dari penerimaan pasien
unit
rekam
medis
mulai
mengumpulkan
data,
pemrosesan data, dan penyajian informasi kesehatan.
Data yang dikumpulkan berupa data sosial dan data
medis,
dalam
informasipun
mengelola
mengalami
data
menjadi
kendala
sebuah
yaitu
2
ketidaklengkapan isi dari catatan medis, dimana para
tenaga medis terkadang lalai dalam pengisian catatan
medis, sehingga unit rekam medis mengalami kesulitan
dalam pengkodingan. Menyadari bahwa keberadaannya
tidak hanya sebatas melayani pasien, tetapi terbuka
sebagai
tempat
penelitian,
maka
kepemilikan
pengetahuan tidak hanya sekedar di dokumentasikan
tetapi di pelajari kembali dan dari proses pembelajaran
tersebut diharapkan muncul ide-ide, inovasi atau
pengetahuan yang baru.
5.2
Implikasi
Sebuah penelitian akan mempunyai arti apabila
pada
akhirnya
dapat
memberikan
sumbangan
pemikiran, baik secara teoritis maupun secara terapan
yang
dapat
digunakan
oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan dan merupakan saran dari penelitian
tentang Penerapan Knowledge Management di Rumah
Sakit Puri Asih Salatiga.
3
5.2.1 Implikasi Terapan
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga
pemerintahan pada RSU Puri Asih Salatiga dalam
rangka
Penerapan
Knowledge
Management,
maka
implikasi terapan yang diharapkan, sebagai beikut:
1.
Setiap penanganan pasien terkait dengan
penyakit
yang
di
derita,
sekalipun
penyakitnya sama tetapi terapi dan cara
penanganannya berbeda. karena itu data,
informasi atau pengetahuan yang dimiliki
tidak
sekedar
didokumentasikan
tetapi
dipakai sebagai proses pembelajaran oleh
tenaga
medis.
Dalam
upaya
untuk
menjawab semua keluhan penyakit yang
diderita pasien.
2.
Pihak
management
harus
menyediakan
sistem pengamanan dan ruang simpan
yang
mencukupi
untuk
berkas
rekam
medis, keberadaan ruangan rekam medis di
Puri
Asih
sehingga
masih
tidak
bersifat
menutup
sementara
kemungkinan
akan terjadi kerusakan, kehilangan, dan
penggunaan yang tidak benar.
3.
Pihak
RSU
perlu
memperhatikan
kelengkapan dalam rekam medis,
jika
formulir rekam medis belum diisi secara
lengkap maka hal ini berpengaruh terhadap
4
kinerja dari unit management rekam medis
karena akan kesulitan dalam penomoran,
pengkodingan dan sistem penyimpanan.
5.2.2 Implikasi Teori
Tacit Knowledge terkait dengan pengetahuan
pribadi yang sangat sulit dikomunikasikan dan sangat
sulit dibagi kepada orang lain. Tetapi bentuk dari tacit
knowledge secara konkrit bisa ditemukan melalui
resep-resep
obat
yang
di
pasiennya.
Dan
penelitian
berikan
dokter
mengenai
kepada
Penerapan
Knowledge Managament di Rumah Sakit Puri Asih
Salatiga dapat digunakan sebagai langkah awal oleh
peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut terkait
dengan Implementasi Knowledge Management dalam
dunia kesehatan.
5
PENUTUP
Setelah melalui tahap pengolahan data, analisis
dan pembahasan, selanjutnya pada bab ini akan
dipaparkan
secara
singkat
mengenai
beberapa
kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis
dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya. Selain itu, pada bab ini juga akan
diberikan implikasi terapan.
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada
bab IV, maka peneliti mengambil kesimpulan pada
penelitian tentang Penerapan Knowledge Management
di Rumah Sakit Puri Asih Salatiga (Jawa Tengah),
sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk
pengetahuan yang terdapat di Puri Asih adalah explicit
dan
tacit knowledge. Tacit knowledge
merupakan
pengetahuan pribadi yang tersimpan di dalam otak dari
tenaga yang berkompoten (tenaga medis dan unit
rekam medis) yang sangat sulit dikomunikasikan.
Temuan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
bentuk konkrit dari tacit knowledge bisa ditemui
melalui resep-resep dokter yang diberikan kepada
pasien sendangkan explicit knowledge bersumber dari
1
hal-hal yang terkait dengan isi catatan medis (keluhankeluhan pasien, jenis penyakit, dan diagnosa akhir
dokter) identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin,
agama, pekerjaan) semua hal yang dirasa penting dan
cara penanganan kemudian terapi yang diberikan.
Informasi atau pengetahuan tersebut penting untuk
didokumentasikan dan di bagikan karena berfungsi
sebagai
pengkodingan,
penomoran
bahkan
untuk
menggunakan
sistem
mendiagnosa penyakit.
Selanjutnya
Puri
Asih
database dengan menggunakan komputerisasi sebagai
cara dalam menyimpan setiap data, informasi atau
pengetahuan, karena dengan sistem komputerisasi
selain lebih aman dapat juga dipakai sebagai proses
pembelajaran
dan
di
perbaharui
sesuai
dengan
perkembangan informasi. Temuan yang lain dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa tempat yang digunakan
untuk
menyimpan
rekam
medis
masih
bersifat
sementara sehingga unit rekam medis mengalami
kesulitan dalam manata dan memberi penomoran.
Dalam mengelola pengetahuan, Puri Asih mengkajinya
melalui penerimaan pasien, dari penerimaan pasien
unit
rekam
medis
mulai
mengumpulkan
data,
pemrosesan data, dan penyajian informasi kesehatan.
Data yang dikumpulkan berupa data sosial dan data
medis,
dalam
informasipun
mengelola
mengalami
data
menjadi
kendala
sebuah
yaitu
2
ketidaklengkapan isi dari catatan medis, dimana para
tenaga medis terkadang lalai dalam pengisian catatan
medis, sehingga unit rekam medis mengalami kesulitan
dalam pengkodingan. Menyadari bahwa keberadaannya
tidak hanya sebatas melayani pasien, tetapi terbuka
sebagai
tempat
penelitian,
maka
kepemilikan
pengetahuan tidak hanya sekedar di dokumentasikan
tetapi di pelajari kembali dan dari proses pembelajaran
tersebut diharapkan muncul ide-ide, inovasi atau
pengetahuan yang baru.
5.2
Implikasi
Sebuah penelitian akan mempunyai arti apabila
pada
akhirnya
dapat
memberikan
sumbangan
pemikiran, baik secara teoritis maupun secara terapan
yang
dapat
digunakan
oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan dan merupakan saran dari penelitian
tentang Penerapan Knowledge Management di Rumah
Sakit Puri Asih Salatiga.
3
5.2.1 Implikasi Terapan
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh lembaga
pemerintahan pada RSU Puri Asih Salatiga dalam
rangka
Penerapan
Knowledge
Management,
maka
implikasi terapan yang diharapkan, sebagai beikut:
1.
Setiap penanganan pasien terkait dengan
penyakit
yang
di
derita,
sekalipun
penyakitnya sama tetapi terapi dan cara
penanganannya berbeda. karena itu data,
informasi atau pengetahuan yang dimiliki
tidak
sekedar
didokumentasikan
tetapi
dipakai sebagai proses pembelajaran oleh
tenaga
medis.
Dalam
upaya
untuk
menjawab semua keluhan penyakit yang
diderita pasien.
2.
Pihak
management
harus
menyediakan
sistem pengamanan dan ruang simpan
yang
mencukupi
untuk
berkas
rekam
medis, keberadaan ruangan rekam medis di
Puri
Asih
sehingga
masih
tidak
bersifat
menutup
sementara
kemungkinan
akan terjadi kerusakan, kehilangan, dan
penggunaan yang tidak benar.
3.
Pihak
RSU
perlu
memperhatikan
kelengkapan dalam rekam medis,
jika
formulir rekam medis belum diisi secara
lengkap maka hal ini berpengaruh terhadap
4
kinerja dari unit management rekam medis
karena akan kesulitan dalam penomoran,
pengkodingan dan sistem penyimpanan.
5.2.2 Implikasi Teori
Tacit Knowledge terkait dengan pengetahuan
pribadi yang sangat sulit dikomunikasikan dan sangat
sulit dibagi kepada orang lain. Tetapi bentuk dari tacit
knowledge secara konkrit bisa ditemukan melalui
resep-resep
obat
yang
di
pasiennya.
Dan
penelitian
berikan
dokter
mengenai
kepada
Penerapan
Knowledge Managament di Rumah Sakit Puri Asih
Salatiga dapat digunakan sebagai langkah awal oleh
peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut terkait
dengan Implementasi Knowledge Management dalam
dunia kesehatan.
5