BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENGKAJIAN Copy

BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENGKAJIAN
A. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kabupaten Maros secara geografis terletak antara 40 0 45' - 500 07' Lintang
Selatan 1090 205' - 1290 12' Bujur Timur. Kota Maros sebagai Ibukota
Kabupaten berada pada jarak sekitar 30 Km dari Ibukota Propinsi Sulawesi
Selatan

yaitu makassar

dan

dapat ditempuh sekitar 30 menit

denga

kendaraan.
Luas Wilayah Kabupaten Maros 1.619,11 Km2 yang secara administrasi,
pemerintahan terbagi kedalam 14 kecamatan, 80 desa, 23 kelurahan.

Luas


wilayah untuk tiap-tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.3, sedangkan
batas wilayah kabupaten Maros adalah sebagai berikut;
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bone
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten
Gowa
d. Sebelah barat berbatasan dengan selat Makassar
Tinggi tempat bervariasi antara 0 – 1.000 meter dari permukaan laut
yaitu , di bagian barat wilayah Kabupaten Maros dengan ketinggian 0 – 25
meter dari permukaan laut dan dibagian timur dengan ketinggian 100 – 1.000
meter dari permukaan laut, dengan topografi juga bervariasi antara bentuk
datar, berbukit sampai bergunung-gunung. Rata-rata luas wilayah datar 45
persen sedangkan luas wilayah gunung 31,25 persen, jenis tanah aluvial,
mediteran dan sebagian lotosol.
Luas lahan pertanian Kabupaten Maros adalah 48.920,47 hektar, terdiri
lahan sawah seluas 25.780,40 hektar dan lahan kering seluas 23.140,07
hektar.
1. Lahan Sawah terdiri dari :
a. Pengairan Teknis


=

5.477,38 hektar

b. Pengairan ½ Teknis

=

1.537,95 hektar

c. Pengairan Desa

=

5.189,86 hektar
1

d. Tadah Hujan


= 13.575,21 hektar

2. Lahan Kering terdiri dari :
a. Tegalang/Ladang

= 20.069,44 hektar

b. Pekarangan

=

3.070,63 hektar

Dari luas lahan pertanian tersebut di atas, yang sangat potensial untuk
pengembangan palawija yaitu: jagung 8.429 hektar, kedelei
kacang tanah

4.234 hektar,

6.249 hektar, kacang hijau 6.148 hektar, ubi kayu 10.574


hektar, dan ubi jalar 3.446 hektar, hal ini dapat dilihat pada diagram di bawah
ini.
POTENSI PENGEMBANGAN PALAWIJA
DI KABUPATEN MAROS
3,446 HA
9%

10,574 HA
26%

UBI KAYU

JAGUNG

8,429 HA
22%

JAGUNG


4,234HA
11%

KACANG TANAH
6,148 HA
16%

jagung

kedelai

6,249 HA
16%

kacang tanah

kacang hijau

ubi kayu


ubi jalar

Gambar 4.1. Diagram Potensi Pengembangan Palawija di Kabupaten
Maros ( Data di Olah, 2016).).
Potensi pengembangan kacang tanah sebagaimana Gambar 1 di
atas menunjukkan bahwa kacang tanah dengan luas 6.249 hektar
menempati urutan ketiga sesudah ubi kayu dan jagung, sedangkan letak
dan luas lahan

potensial ini, tersebar dibeberapa kecamatan

di

Kabupaten Maros dan ini dapat dilihat seperti pada Tabel 4.1 di bawah
ini.
Tabel 4.1

di bawah ini memperlihatkan bahwa potensi

pengembangan kacang tanah pada berbagai kecamatan di Kabupaten

Maros dan kecamatan yang mempunyai potensi lahan yang paling luas
adalah Kecamatan Cenrana dengan luas 1.250 hektar, Kecamatan
Camba dengan luas 1.100 hektar, Kecamatan Mallawa dan Kecamatan
2

Tompobulu masing-masing dengan luas 1.000 hektar, sedangkan pada
kecamatan lain potensi lahan untuk pengembangan kacang tanah hanya
berkisar antara 30 – 500 hektar
Tabel 4.1. Potensi Lahan untuk Pengembangan Usahatani Kacang Tanah
di Kabupaten Maros

No

Kecamatan

Potensi
Pengembangan
Kacang tanah

1


2

3

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14


Maros baru
Lau
Turikale
Marusu
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Mandai
Mongcongloe
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa

30 Ha
250 Ha
125 Ha
500 Ha
230 Ha

139 Ha
275 Ha
350 Ha
1.000 Ha
1.100 Ha
1.250 Ha
1.000 Ha

Total

6.249 Ha

Sumber data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Maros, 2012).

B. Iklim dan Jenis Tanah
Kabupaten Maros mempunyai tipe iklim menurut Oldeman adalah tipe C 2
dengan bulan basah 5 – 6 bulan dan bulan kering 2 - 3 bulan yang tersebar
dibagian barat seperti sebahagian Kecamatan Tanralili, Camba, sebagian
besar Kecamatan Bantimurung, dan sebagian Kecamatan Mallawa,


Tipe

Iklim B2 dengan jumlah bulan basah 7 – 9 bulan dan bulan kering 2 – 4 bulan
terdapat sebagain Kecamatan Tanralili dan sebagian Kecamatan Camba,
Tipe iklim C3 jumlah bulan basah 5 – 6 bulan, dan bulan kering 3 – 5 bulan
menyebar di Kecamatan Maros Utara, Maros Baru dan Mandai serta sebagian
Kecamatan Tanralili.

Sedangkan di bagian tengah Kecamatan Mallawa
3

beriklim tipe D2 dengan jumlah bulan basah 3 – 4 bulan dan bulan kering 2 – 3
bulan, namun pada bagian timur Kecamatan Mallawa memunyai tipe iklim E 2
dengan jumlah bulan basah 3 bulan dan bulan kering 2 – 3 bulan.
Berbagai macam tipe iklim di Kabupaten Maros namun musimnya tetap
dibagi atas musim hujan yang jatuh pada periode oktober sampai dengan
bulan Maret dan musim kemarau jatuh pada periode bulan April

sampai

dengan September ( Maros dalam Angka, 2016).
Keragaman tanah di Kabupaten Maros bervariasi yaitu tanah mediteran
sebanyak 75 persen, Alluvial 20 persen dan tanah Latosol tujuh persen serta
tanah Podsolik 3 persen.
C. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Maros pada Tahun 2015 sebanyak 339.300
jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 165.881

jiwa dan penduduk

perempuan 173.419 jiwa. Banyaknya penduduk menurut jenis kelamin pada
tiap kecamatan di Kabupaten Maros dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin pada Tiap-Tiap
Kecamatan di Kabupaten Maros
NO
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
JUMLAH

KECAMATAN
2
Mandai
Moncongloe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa

JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
3
4
18.684
19.540
9.015
9.461
12.536
13.063
13.220
13.532
21.165
22.613
12.632
13.195
13.659
14.225
14.263
15.285
11.291
12.128
13.090
12.738
7.395
7.632
6.428
6.736
7.036
7.392
5.467
5.879
165.881
173.419

JUMLAH

RASIO

5
38.224
18.476
25.599
26.752
43.778
25.827
27.884
29.548
23.419
25.828
15.027
13.164
14.428
11.346
339.300

6
96
95
96
98
94
96
96
93
93
103
97
95
95
93
96

Sumber : Maros Dalam Angka , 2016

4

Keadaan penduduk dari kedua kecamatan tempat lokasi penelitian
sebagaimana Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa

Kecamatan Cenrana

dengan jumlah penduduk 14.428 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 7.036
jiwa dan penduduk perempuan 7.392 jiwa sedangkan pada Kecamatan
Camba mempunyai jumlah penduduk 13.164 jiwa yang terdiri dari penduduk
laki-laki 6.428 jiwa dan penduduk perempuan 6.736 jiwa
Tabel 4.3 di bawah ini menunjukkan bahwa Kabupaten Maros dengan luas
wilayah 1.619,11 Km2 dengan 14 Kecamatan dan paling luas wilayahnya
adalah Kecamatan Tompobulu dengan luas yaitu 287,65 Km2 (17,77 %),
Kecamatan Mallawa 235,92 Km2 (14,57 %), Kecamatan Cenrana 180,97 Km2
(11,18 %), Kecamatan Bantimurung 173,70 Km2 (10,73 %) , Kecamatan
Camba 145,36 Km (8,98 %), sedangkan kecamatan – kecamatan lain luas
wilayahnya hanya berkisar antara 29,93 – 6,50 Km2 (1,85 – 6,50 %).
.Tabel 4.3. Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Maros.
No

Kecamatan

Luas
( Km2 )

Persentase
( %)

3

4

1

2

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Maros baru
Lau
Turikale
Marusu
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Mandai
Mongcongloe
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa

53,76
53,73
29,93
73,83
93,52
173,70
105,31
49,11
46,87
89,45
287,65
145,36
180,97
235,92

3,32
3,32
1,85
4,56
5,78
10,73
6,50
3,03
2,89
5,52
17,77
8,98
11,18
14,57

Jumlah

1.619,11

100

Sumber : Maros Dalam Angka ( Anonim, 20016 ).

5

Tabel 4.4

di bawah ini menunjukkan bahwa luas wilayah Kecamatan

Cenrana adalah seluas 180,97 Km2 yang terdiri dari tujuh desa. Desa
63,83 Km2 (35,27%), disusul

Laiya merupakan desa yang paling luas

Desa Cenrana Baru 31,13 Km2 (17,20 %), Desa Limapoccoe 27,37 Km2
(15,12 %), Desa Labuaja 21,45 Km2 (11,85 %) dan yang paling sempit
adalah Desa Baji Pammai dengan luas wilayah

7,55 Km2 (4,17 %),

sedangkan Desa Rompegading sebagai desa tempat penelitian ini yang
mempunyai luas wilayah 17,97 Km2 ( 9,93 %).
Tebel 4.4. Luas Wilayah Kecamaran Cenrana menurut Desa/Kelurahan
No
1
1
2
3
4
5
6
7

Desa / Kelurahan
2

Luas
( Km2 )

Persentase
( persen )

3

4

Cenrana Baru
Labuaja
Lebbotenggae
Laiya
Limapoccoe
Rompegading
Baji Pammai

31,13
21,45
15,67
63,83
27,37
17,97
7,55

17,20
11,85
8,66
35,27
15,12
9,93
4,17

Jumlah

180,97

100

Sumber Data : Kecamatan Cenrana Dalam Angka, 2016

Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan bahwa luas wilayah Kecamatan
camba adalah 145,36 km2 yang terdiri dari enam desa, dua kelurahan.
Desa Cenrana adalah yang paling luas diantara desa/kelurahan lainnya
yaitu 41,97 Km2 (28,87 %), disusul dengan desa Patanyaman 27,91 Km2
(19,20 %), Kelurahan Mariopulana 16,70 Km2 (11,49 %) sedangkan Desa
Sawaru sebagai tempat penelitian mempunyai luas wilayah yaitu 13,13 Km2
(9,03 %) disusul dengan Desa Timpuseng 10,75 Km2 (7,40 %) dan
Kelurahan Cempaniga seluas 6,34 Km2 (4,36%).

6

Tabel 4.5. Luas Wilayah Kecamaran Camba menurut Desa/Kelurahan
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8

Desa / Kelurahan
2
Cenrana
Timpuseng
Pattirodeceng
Cempaniga
Sawaru
Benteng
Mariopulana
Patanyamang
Jumlah

Luas
( Km2 )
3
41,97
10,75
13,47
6,34
13,13
15,09
16,70
27,91
145,36

Persentase
( %)
4
28,87
7,40
9,27
4,36
9,03
10,38
11,49
19,20
100,00

Sumber Data : Kecamatan Camba dalam Angka ,2016)

7