Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Komite Sekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah Di Sekolah Dasar Gugus P. Diponegoro Kecamatan Dempet T2 942010039 BAB V
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini dikemukakan kesimpulan
sehu-
bungan dengan tujuan penelitian yaitu: (1) untuk
mendeskripsikan bagaimana peran komite sekolah
dalam manajemen berbasis sekolah di Gugus Diponegoro Kecamatan Dempet, baik dalam perannya sebagai badan pertimbangan, badan pendukung, badan
pengontrol, maupun sebagai mediator; (2) Untuk
mengetahui peran mana yang paling kurang optimal
diantara peran sebagai badan pertimbangan, badan
pendukung, badan pengontrol, dan sebagai mediator.
5.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan peran komite sekolah dalam
manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar Gugus
Diponegoro Kecamatan Dempet baik sebagai badan
pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol
maupun sebagai mediator cukup baik. Berarti bahwa
komite sekolah di sekolah dasar Gugus Diponegoro
Kecamatan Dempet dalam melaksanakan perannya
baik sebagai badan pertimbangan, badan pendukung,
badan pengontrol maupun sebagai mediator sudah
optimal. Hal tersebut terlihat dari sudah adanya
sumbang saran dari komite sekolah dalam rangka
menentukan kebijakan sekolah, sudah ada dukungan
73
baik berupa material maupun non material, adanya
control dan usaha komite sekolah untuk memperoleh
masukan guna memberikan saran kepada sekolah
serta sudah ada usaha dari komite sekolah dalam
memberdayakan potensi yang ada dalam masyarakat
guna pengembangan sekolah.
Dari empat peran komite sekolah dalam manajemen
berbasis
sekolah
di
sekolah
dasar
Gugus
Diponegoro Kecamatan Dempet, terbukti bahwa peran
sebagai badan mediator merupakan peran yang paling
kurang optimal. Terlihat dari pasifnya komite sekolah
dalam segala kegiatan, dikarenakan ketidakpahaman
akan
peran
yang
seharusnya
dilakukan
sebagai
partner dari sekolah dalam mengelola pendidikan guna
kemajuan sekolah.
5.2 Implikasi Terapan
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4, berikut
dikemukakan imlpikasi terapan berupa saran-saran
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengatasi
kurang
optimalnya
peran
komite
sekolah
dalam
manajemen berbasisi sekolah dasar Gugus Diponegoro
Kecamatan Dempet sebagai berikut:
1. Bagi Komite Sekolah
Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan
perannya
berpedoman
pada
Kepmendiknas
nomor: 044/U/2002. Hal yang dapat dilakukan ada-
74
lah: (a) senantiasa memberikan saran pertimbangan
kepada sekolah dalam menentukan kebijakan sekolah
baik secara lisan maupun secara tertulis; (b) menggalang dana yang berasal dari stakeholder guna
kepentingan pendidikan karena dana operasional yang
ada hanya mencukupi untuk kebutuhan minimal
penyelenggaraan pendidikan sekolah; (c) senantiasa
melakukan control terhadap sekolah baik tentang
hasil pendidikan, pelaksanaan kebijakan sekolah maupun pengelolaan keuangan agar benar-benar terjamin
transparansi dan akuntabilitas; (d) senantiasa berusaha memb erdayakan apa yang ada di masyarakat
sekitar sekolah dengan melakukan kegiatan inovatif
guna pengembangan sekolah.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepada kepala sekolah dapat disarankan hal-hal
berikut: (1) dalam hal pembentukan komite sekolah
kepala sekolah agar melaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di antaranya
dalam
perekrutan
memenuhi
keeanggotaan
unsur-unsur
yang
agar
harus
diusahakan
ada
dengan
memmpertimbangkan komitmen dan kompetensi calon
anggota, masa jabatan kepengurusan komite sekolah
agar dibatasi sesuai anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga yang disepakati bersama; (2) kepala
sekolah agar dapat lebih membuka diri untuk mau
menerima sumbang saran yang diberikan oleh ber75
bagai pihak terutama komite sekolah, karena kepala
sekolah bukanlah figur satu-satunya penentu kebijakan sekolah.
3. Bagi Pemerintah
Pemerintah hendaknya memberikan sosialisasi
kepada semua pengurus komite sekolah pada satuan
pendidikan tentang tugas, peran, dan fungsinya dalam
manajemen berbasis sekolah, karena selama ini belum
semua pengurus komite sekolah memahami tugas,
peran,
dan
fungsinya
disebabkan
ketidaktahuan
mereka.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya mendeskripsikan peran
komite saja belum melakukan analisis terhadap akar
permasalahan rendahnya peran komite sekolah. Selain
itu penelitian tentang komite peran komite sekolah
sekolah ini tidak bisa digeneralisasikan ketepatan atau
penerapannya pada lingkup yang lebih luas karena
hanya
dilakukan
terhadap
komite
sekolah
pada
tingkat satuan sekolah dasar dan hanya satu gugus
saja. Oleh karena itu ke depannya perlu dilakukan
penelitian
tentang
akar
permasalahan
rendahnya
peran komite sekolah dalam manajemen berbasis
sekolah dan pada lingkup yang lebih luas.
76
PENUTUP
Pada bab ini dikemukakan kesimpulan
sehu-
bungan dengan tujuan penelitian yaitu: (1) untuk
mendeskripsikan bagaimana peran komite sekolah
dalam manajemen berbasis sekolah di Gugus Diponegoro Kecamatan Dempet, baik dalam perannya sebagai badan pertimbangan, badan pendukung, badan
pengontrol, maupun sebagai mediator; (2) Untuk
mengetahui peran mana yang paling kurang optimal
diantara peran sebagai badan pertimbangan, badan
pendukung, badan pengontrol, dan sebagai mediator.
5.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan peran komite sekolah dalam
manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar Gugus
Diponegoro Kecamatan Dempet baik sebagai badan
pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol
maupun sebagai mediator cukup baik. Berarti bahwa
komite sekolah di sekolah dasar Gugus Diponegoro
Kecamatan Dempet dalam melaksanakan perannya
baik sebagai badan pertimbangan, badan pendukung,
badan pengontrol maupun sebagai mediator sudah
optimal. Hal tersebut terlihat dari sudah adanya
sumbang saran dari komite sekolah dalam rangka
menentukan kebijakan sekolah, sudah ada dukungan
73
baik berupa material maupun non material, adanya
control dan usaha komite sekolah untuk memperoleh
masukan guna memberikan saran kepada sekolah
serta sudah ada usaha dari komite sekolah dalam
memberdayakan potensi yang ada dalam masyarakat
guna pengembangan sekolah.
Dari empat peran komite sekolah dalam manajemen
berbasis
sekolah
di
sekolah
dasar
Gugus
Diponegoro Kecamatan Dempet, terbukti bahwa peran
sebagai badan mediator merupakan peran yang paling
kurang optimal. Terlihat dari pasifnya komite sekolah
dalam segala kegiatan, dikarenakan ketidakpahaman
akan
peran
yang
seharusnya
dilakukan
sebagai
partner dari sekolah dalam mengelola pendidikan guna
kemajuan sekolah.
5.2 Implikasi Terapan
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4, berikut
dikemukakan imlpikasi terapan berupa saran-saran
yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengatasi
kurang
optimalnya
peran
komite
sekolah
dalam
manajemen berbasisi sekolah dasar Gugus Diponegoro
Kecamatan Dempet sebagai berikut:
1. Bagi Komite Sekolah
Komite Sekolah diharapkan dapat melaksanakan
perannya
berpedoman
pada
Kepmendiknas
nomor: 044/U/2002. Hal yang dapat dilakukan ada-
74
lah: (a) senantiasa memberikan saran pertimbangan
kepada sekolah dalam menentukan kebijakan sekolah
baik secara lisan maupun secara tertulis; (b) menggalang dana yang berasal dari stakeholder guna
kepentingan pendidikan karena dana operasional yang
ada hanya mencukupi untuk kebutuhan minimal
penyelenggaraan pendidikan sekolah; (c) senantiasa
melakukan control terhadap sekolah baik tentang
hasil pendidikan, pelaksanaan kebijakan sekolah maupun pengelolaan keuangan agar benar-benar terjamin
transparansi dan akuntabilitas; (d) senantiasa berusaha memb erdayakan apa yang ada di masyarakat
sekitar sekolah dengan melakukan kegiatan inovatif
guna pengembangan sekolah.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepada kepala sekolah dapat disarankan hal-hal
berikut: (1) dalam hal pembentukan komite sekolah
kepala sekolah agar melaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di antaranya
dalam
perekrutan
memenuhi
keeanggotaan
unsur-unsur
yang
agar
harus
diusahakan
ada
dengan
memmpertimbangkan komitmen dan kompetensi calon
anggota, masa jabatan kepengurusan komite sekolah
agar dibatasi sesuai anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga yang disepakati bersama; (2) kepala
sekolah agar dapat lebih membuka diri untuk mau
menerima sumbang saran yang diberikan oleh ber75
bagai pihak terutama komite sekolah, karena kepala
sekolah bukanlah figur satu-satunya penentu kebijakan sekolah.
3. Bagi Pemerintah
Pemerintah hendaknya memberikan sosialisasi
kepada semua pengurus komite sekolah pada satuan
pendidikan tentang tugas, peran, dan fungsinya dalam
manajemen berbasis sekolah, karena selama ini belum
semua pengurus komite sekolah memahami tugas,
peran,
dan
fungsinya
disebabkan
ketidaktahuan
mereka.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya mendeskripsikan peran
komite saja belum melakukan analisis terhadap akar
permasalahan rendahnya peran komite sekolah. Selain
itu penelitian tentang komite peran komite sekolah
sekolah ini tidak bisa digeneralisasikan ketepatan atau
penerapannya pada lingkup yang lebih luas karena
hanya
dilakukan
terhadap
komite
sekolah
pada
tingkat satuan sekolah dasar dan hanya satu gugus
saja. Oleh karena itu ke depannya perlu dilakukan
penelitian
tentang
akar
permasalahan
rendahnya
peran komite sekolah dalam manajemen berbasis
sekolah dan pada lingkup yang lebih luas.
76