T1 462009055 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe dan dasar penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk menemukan, menjelaskan dan memperoleh gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk angka-angka. Pendekatan ini digunakan karena sesuai dengan objek dan pokok permasalahan yang akan diteliti dimana memerlukan pengamatan dan pemahaman yang cermat dan seksama (Suyanto, 2011).


(2)

3.2 Definisi oprasional

Tabel 3.1

No Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Usia Lama hidup responden dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir saat dilakukan penelitian

Kuesioner A nomer 1 Umur dalam satuan tahun

Rasio

2. Jenis kelamin Jenis kelamin responden dilihat dari keadaan biologis

Kuesioner A nomer 2 1. Laki-laki 2. Perempuan

Nominal

3. Pendidikan Pendidikan keperawatan

responden berdasarkan ijasah terakhir yang dimiliki

Kuesioner A nomer 3 1. D3 keperawatan 2. S1 keperawatan

Ordinal

4. Lama kerja di Puskesmas

Periode masa kerja responden di Puskesmas

Kuesioner A nomer 4 Lama kerja dalam satuan tahun

Rasio 5. Peran perawat Emam peran perawat yang harus

dilakukan oleh perawat puskesmas, ke enam fungsi tersebut adalah:

1. Pemberi asuhan keperawatan ( care provider)

2. Peran sebagai penemu kasus 3. Peran sebagai pendidik

kesehatan

Kuesioner B Nomor 1-27

Untuk pertanyaan positif:

• Selalu=4 • Sering=3 •

Kadang-kadang=2 • Tidak pernah=1

1.00-1.75: sangat tidak optimal

1.76-2.50 : tidak optimal

2.51-3.25: optimal 3.26-4.00: sangat optimal


(3)

4. Peran sebagai koordinator dan kolabolator

5. Peran sebagai konselor

6. Peran sebagai panutan (role model)

Untuk pertanyaan negatif:

• Selalu=1 • Sering=2 •

Kadang-kadang=3 • Tidak pernah=4 6. Tingkat

keterlaksanaa n kegiatan perkesmas

Pelaksanaan kegiatan perkesmas yang dilakukan perawat puskesmas dalam perencanaan (P1), penggerakan pelaksanaan (P2), dan pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3).

Kuesioner C Nomor 1-17

Untuk pertanyaan positif:

• Selalu=4 • Sering=3 •

Kadang-kadang=2 • Tidak pernah=1 Untuk pertanyaan negatif:

• Selalu=1 • Sering=2 •

Kadang-kadang=3 • Tidak pernah=4

1.00-1.75: sangat tidak optimal

1.76-2.50 : tidak optimal

2.51-3.25: optimal 3.26-4.00: sangat optimal


(4)

3.3 Populasi dan sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Notoatmojo dalam Setiadi 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Puskesmas yakni sebanyak 46 perawat yang tersebar di 6 Puskesmas di Kota Salatiga. Yaitu 16 perawat dari Puskesmas Cebongan, 4 perawat dari Puskesmas Tegalrejo, 5 perawat dari Puskesmas Sidorejo Kidul, 10 perawat dari Puskesmas Sidorejo Lor, 5 perawat dari Puskesmas Mangunsari, dan 6 perawat dari Puskesmas Kali Cacing.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo dalam Setiadi, 2007).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah menggunakan Total Sampling. Jumlah sampel sebanyak 46 perawat Puskesmas di Kota Salatiga yang memenuhi kreteria inklusi. Kreteria inklusi dalam pemilihan sampel yaitu : Perawat Puskesmas di Kota Salatiga dengan dasar pendidikan DIII Keperawatan, dan Sarjana Keperawatan yang bersedia menjadi responden dalam


(5)

penelitian ini yang dibuktikan dengan surat kesediaan menjadi responden.

3.4 Tempat dan waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada 6 Puskesmas di Kota Salatiga yaitu Puskesmas Cebongan, Puskesmas Kalicacing, Puskesmas Tegalrejo, Puskesmas Mangunsari, Puskesmas Sidorejo Lor, Puskesmas Sidorejo Kidul pada tanggal 15 Agustus-14 September 2013.

3.5 Pengumpulan data

A. Alat pengumpulan data

Peneliti menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang dibuat peneliti berdasarkan pengembangan dari teori yang ada. Kuesioner terdiri dari tiga bagian, yaitu : kuesioner bagian A yang berupa pertanyaan tentang data demografi yang berjumlah empat item pertanyaan terbuka. Pertanyaan tersebut mengenai usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja di Puskesmas.

Kuesioner B berisi tentang pertanyaan untuk mengetahui peran perawat sebagai pemberi asahan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan,


(6)

koordinator dan kolabolator, konselor dan panutan. Jumlah pertanyaan sebanyak 27 pertanyaan dalam bentuk pilihan Skala Likert. Pertanyaan positif dengan pilihan Tidak Pernah (TP) diberi skor 1, Kadang-kadang (KK) diberi skor 2, Sering (Sr) diberi skor 3, Selalu (Sl) diberi skor 4. Untuk pertanyaan negatif Tidak Pernah (TP) diberi skor 4, Kadang-kadang (KK) diberi skor 3, Sering (Sr) diberi skor 2, Selalu (Sl) diberi skor 1.

Kuesioner C berisi tentang pertanyaan untuk mengetahui pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat yang terdiri dari pelaksanaan (P1), penggerakan pelaksanaan (P2), serta pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3). Jumlah pertanyaan sebanyak 17 pertanyaan dalam bentuk pilihan Skala Likert. Pertanyaan positif dengan pilihan Tidak Pernah (TP) diberi skor 1, Kadang-kadang (KK) diberi skor 2, Sering (Sr) diberi skor 3, Selalu (Sl) diberi skor 4. Untuk pertanyaan negatif Tidak Pernah (TP) diberi skor 4, Kadang-kadang (KK) diberi skor 3, Sering (Sr) diberi skor 2, Selalu (Sl) diberi skor 1.


(7)

B. Metode pengumpulan data

Proses pembuatan proposal penelitian ini disetujui pembimbing, kemudian membuat surat perizinan penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana yang ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dan Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Selanjutnya memberikan surat ijin tersebut ke Puskesmas-Puskesmas untuk memperoleh ijin dalam melakukan penelitian ditempat yang dimaksud.

Peneliti mengunjungi Puskesmas untuk studi pendahuluan. Kemudian peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada Puskesmas yang setara dengan tempat penelitian. Setelah mendapatkan surat ijin penelitian, peneliti mengunjungi Puskesmas terkait dan mencari responden yang sesuai dengan kreteria inklusi yang dibutuhkan dalam penelitian. Responden diberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, peran serta dan kerahasiaan responden selama dan sesudah penelitian. Responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diberikan surat persetujuan penelitian yang harus ditandatangani secara sadar dan tanpa paksaan.

Setelah menemukan responden yang bersedia berpartisipasi peneliti menyebarkan kuesioner ke


(8)

responden. Peneliti mendampingi responden selama pengisian kuesioner untuk memudahkan responden apabila ada pertanyaan yang kurang dimengerti. Setelah responden selesai mengisi kuesioner yang diberikan, peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban responden. Jika kuesioner belum terisi lengkap peneliti meminta responden untuk melengkapinya saat itu juga. Sehingga peneliti menjamin dari 46 kuesioner yang disebar tidak ada drop out. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dalam penelitian ini.

3.6 Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Sebelum penelitian dilakukan peneliti melakukan uji coba kuesioner kepada 16 responden yang terdiri dari 7 perawat dari Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang dan 9 perawat dari Puskesmas Bringin Kabupaten Semarang untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner.

A. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesalihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang


(9)

valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti (Riduwan dan Sunarto, 2011).

Cara mengukur validitas instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan program statistik melalui teknik Pearson product moment (r). Butir pertanyaan dilkatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari corrected item-Total Correlation> dari r-tabel. Pertanyaan atau pernyataan yang valid dalam penelitian ini akan dipergunakan, namun jika isi pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid akan dibuang tetapi bila pertanyaan atau pernyataan dianggap penting akan di perbaiki dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan.

B. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengetahuan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut


(10)

sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto dalam Freddy 2002:75). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005).

C. Hasil Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian 1. Kuesioner A

Berisi identitas responden, cukup jelas dan tidak ada perubahan.

2. Kuesioner B

Kuesioner B berisi tentang peran perawat berjumlah 30 pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Cocted Item-Total Correlation>dari r-tabel (0,426). Analisis uji coba pada 25 pernyataan diperoleh Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel berkisar antara 0,495-0,867. Sedangkan 5 pernyataan yaitu nomor 8,12,20,24 dan 30 memiliki Correcred Item-Total Correlation lebih rendah dari r tabel yaitu 0,009-0,229. Peneliti memodifikasi pernyataan nomor 8 dan 12 dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan. Pernyataan nomor 20,24 dan 30 tidak digunakan dalam


(11)

kuesioner ini sehingga jumlah kuesioner A berjumlah 27 pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha bila Cronbach’s Alpha> dari 0,60 maka dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,933 > 0,60 yang berarti semua pernyataan reliabel. 3. Kuesioner C

Kuesioner C berisi tentang pelaksanaan perkesmas berjumlah 20 pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Cocted Item-Total Correlation> dari r-tabel (0,426). Analisis uji coba pada 16 pernyataan diperoleh Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel berkisar antara 0,495-0,720. Sedangkan 4 pernyataan yaitu nomor 6,7,12 dan 16 memiliki Correcred Item-Total Correlation lebih rendah dari r tabel yaitu 0,049-0,416. Peneliti memodifikasi pernyataan nomor 6 dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan. Pernyataan nomor 7,12 dan 16 tidak digunakan dalam kuesioner ini sehingga jumlah kuesioner A berjumlah 17 pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha bila Cronbach’s Alpha> dari 0,60 maka dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,898> 0,60 yang berarti semua pernyataan reliabel.


(12)

3.7 Cara pengelolaan data 1. Clearning

Kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian diperiksa kembali untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah terjawab dan tidak ada jawaban yang ganda.

2. Coding

Dilakukan untuk memberikan kode jawaban responden di daftar pertanyaan. Tiap jawaban diberi kode angka sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Skoring

Tiap variabel diberi skor untuk mengukur peran perawat dan pelaksanaan perkesmas.

4. Entering

Memasukan data yang telah diskor kedalam komputer seperti kedalam spread sheet Excel atau dalam program SPSS (Statistical Product end Service Solutions).

3.8 Analisa data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan komputer program statistik. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti, yaitu dengan


(13)

melihat distribusi data dari masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja. Variabel peran perawat meliputi peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan kolabolator, konselor, dan panutan dan variabel terkait yaitu pelaksanaan perkesmas.

3.9 Etika penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka dalam etika penelitian harus memperhatikan :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, dengan tujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya (Hidayat, 2007).

2. Anonimity (tanpa nama)

Anominity memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden. Pada lembar alat ukur


(14)

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Merupakan etika penelitian dengan memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 2007).

4. Privacy

Dalam penelitian ini, peneliti menjamin privasi responden dengan tidak menanyakan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan lingkup penelitian (Hidayat, 2007).


(1)

valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti (Riduwan dan Sunarto, 2011).

Cara mengukur validitas instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan program statistik melalui teknik Pearson product moment (r). Butir pertanyaan dilkatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari corrected item-Total Correlation> dari r-tabel. Pertanyaan atau pernyataan yang valid dalam penelitian ini akan dipergunakan, namun jika isi pertanyaan atau pernyataan yang tidak valid akan dibuang tetapi bila pertanyaan atau pernyataan dianggap penting akan di perbaiki dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan.

B. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengetahuan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut


(2)

sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto dalam Freddy 2002:75). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60 (Nugroho, 2005).

C. Hasil Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian 1. Kuesioner A

Berisi identitas responden, cukup jelas dan tidak ada perubahan.

2. Kuesioner B

Kuesioner B berisi tentang peran perawat berjumlah 30 pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Cocted Item-Total Correlation>dari r-tabel (0,426). Analisis uji coba pada 25 pernyataan diperoleh Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel berkisar antara 0,495-0,867. Sedangkan 5 pernyataan yaitu nomor 8,12,20,24 dan 30 memiliki Correcred Item-Total Correlation lebih rendah dari r tabel yaitu 0,009-0,229. Peneliti memodifikasi pernyataan nomor 8 dan 12 dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan. Pernyataan nomor 20,24 dan 30 tidak digunakan dalam


(3)

kuesioner ini sehingga jumlah kuesioner A berjumlah 27 pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha bila Cronbach’s Alpha> dari 0,60 maka dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,933 > 0,60 yang berarti semua pernyataan reliabel. 3. Kuesioner C

Kuesioner C berisi tentang pelaksanaan perkesmas berjumlah 20 pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid apabila r-hitung yang merupakan nilai dari Cocted Item-Total Correlation> dari r-tabel (0,426). Analisis uji coba pada 16 pernyataan diperoleh Correcred Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel berkisar antara 0,495-0,720. Sedangkan 4 pernyataan yaitu nomor 6,7,12 dan 16 memiliki Correcred Item-Total Correlation lebih rendah dari r tabel yaitu 0,049-0,416. Peneliti memodifikasi pernyataan nomor 6 dari segi bahasa agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan. Pernyataan nomor 7,12 dan 16 tidak digunakan dalam kuesioner ini sehingga jumlah kuesioner A berjumlah 17 pernyataan. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha bila Cronbach’s Alpha> dari 0,60 maka dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,898> 0,60 yang berarti semua pernyataan reliabel.


(4)

3.7 Cara pengelolaan data 1. Clearning

Kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian diperiksa kembali untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah terjawab dan tidak ada jawaban yang ganda.

2. Coding

Dilakukan untuk memberikan kode jawaban responden di daftar pertanyaan. Tiap jawaban diberi kode angka sesuai yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Skoring

Tiap variabel diberi skor untuk mengukur peran perawat dan pelaksanaan perkesmas.

4. Entering

Memasukan data yang telah diskor kedalam komputer seperti kedalam spread sheet Excel atau dalam program SPSS (Statistical Product end Service Solutions).

3.8 Analisa data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan komputer program statistik. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti, yaitu dengan


(5)

melihat distribusi data dari masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja. Variabel peran perawat meliputi peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan kolabolator, konselor, dan panutan dan variabel terkait yaitu pelaksanaan perkesmas.

3.9 Etika penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka dalam etika penelitian harus memperhatikan :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, dengan tujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya (Hidayat, 2007).

2. Anonimity (tanpa nama)

Anominity memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden. Pada lembar alat ukur


(6)

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Merupakan etika penelitian dengan memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat, 2007).

4. Privacy

Dalam penelitian ini, peneliti menjamin privasi responden dengan tidak menanyakan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan lingkup penelitian (Hidayat, 2007).