Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Siswa Kelas VIII SMP Masehi T1 132010001 BAB V

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian di SMP Masehi Kudus, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut : “Ada hubungan positif dan signifikan antara
konsep diri dengan perilaku konsumtif pada siswa kelas VIII SMP Masehi
Kudus”. Artinya semakin positif konsep diri maka semakin tinggi perilaku
konsumtif, dan semakin negatif konsep diri maka semakin rendah perilaku
konsumtifnya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan mengemukakan saran sebagai
berikut:
5.2.1 Guru BK
Dari hasil penelitian sebagian besar siswa memiliki perilaku konsumtif
yang tinggi, maka perlu pihak sekolah terutama guru BK untuk bisa
memantau pergaulan siswanya supaya tidak terjerumus dalam perilaku
konsumtif, dengan melihat faktor-faktor perilaku konsumtif yang sudah di
tuliskan pada bab 2 diatas. Guru BK lebih bisa berperan aktif dalam
memberi arahan atau mengembangkan materi / pembekalan lebih lagi di
dalam kelas maupun diluar kelas tentang konsep diri supaya itu dapat
menekan perilaku konsumtif siswa tidak tinggi. Melalui ini diharap siswa

1

dapat dalam bertinglah laku, berprilaku sewajarnya seperti anak SMP yang
semestinya.
5.2.2 Siswa
Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara konsep diri dan
perilaku konsumtif, maka siswa di SMP ini banyak yang memiliki konsep
diri yang positif maka perilaku konsumtifnya rendah, tapi sebagian besar
dari siswa juga yang konsep dirinya negatif maka perilaku konsumtifnya
tinggi, jadi saran buat siswa, siswa dapat menilai dirinya sendiri secara
lebih positif dan percaya diri maka dengan itu dirinya tidak akan
terjerumus dalam perilaku konsumtif.
5.2.3 Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya tidak menggunakan instumen yang
sama dengan yang sudah digunakan oleh penulis, yaitu instrumen konsep
diri kepunyaan Marsh (Pasaribu,2004) dan perilaku konsumtif Swastha
dan Handoko (1987). Serta dapat memilih variabel-variabel lain contohnya
hubungan antara perilaku konsumtif dengan kelas sosial sebagai referensi.

2