Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; dan

  G A M B A R A N P E N G E L O L A A N K E U A N G A N D A E R A H G A M B A R A N P E N G E L O L A A N K E U A N G A N D A E R A H

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

  Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan antara kebijakan, perencanaan dengan penganggaran antara pemerintah dengan pemerintah daerah.

  Sesuai dengan peraturan perundang-undangan bahwa pendanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah telah diatur sesuai kewenangan yang diserahkan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah tumpang tindih ataupun ketidaktersedianya pendanaan pada suatu urusan pemerintahan.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

  Kinerja pelaksanaan APBD Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi APBD, perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah, permasalahan yang muncul serta potensi tantangan ke depan. Secara umum komponen APBD terdiri dari:

  Komponen Pendapatan, yaitu:

  

1. Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi

  Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, BPHTB (mulai tahun 2010) dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;

  

2. Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,

  Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; dan

  

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah,

  Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.

  Komponen Belanja, yaitu:

  

1. Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja

  Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan

  Komponen Pembiayaan, yaitu:

  

1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Sisa Lebih

  Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Lalu, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman, dan Penerimaan Piutang Daerah;

  

2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Pembentukan

  Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah, dan Pembayaran Pokok Utang; dan

  3. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan

  Meranti tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Daerah

  Gambaran umum tentang Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang disajikan secara series menginformasikan mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun Anggaran 2011-2015 tertuang pada Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami rata-rata pertumbuhan 6,49% selama periode tahun 2011-2015. Pertumbuhan pendapatan terjadi untuk semua komponen pendapatan.

  Untuk proporsi komponen pendapatan terhadap total pendapatan APBD Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2011-2015 masih didominasi komponen Dana Perimbangan yang tertuang di Gambar 3.1. Di dalam periode tahun 2011-2015, komponen Dana Perimbangan terus mengalami penurunan dari 90,36% di tahun 2011 menjadi 79,17% di tahun 2015. Di sisi lain, komponen Pendapatan Asli Daerah dan Lain-lain Pendapatan yang Sah mengalami kenaikan selama periode tahun 2011-2015.

Gambar 3.1 Proporsi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan Daerah

  

Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun Anggaran 2011-2015 (%)

  90.95

  90.36 100.00

  87.08

  84.19

  79.17

  80.00

  60.00

  40.00

  14.67

  10.47

  20.00

  9.09

  6.76

  5.92

  6.15

  5.33

  

3.83

  2.88

  3.13

Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti

  

Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata URAIAN REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI Pertumbuhan

  (%) PENDAPATAN 921,282,484,451.96 1,031,147,803,597.46 1,050,573,693,062.06 1,178,137,979,065.34 890,881,127,281.90

  6.49 PENDAPATAN ASLI 54,827,443,833.15 26,519,080,970.96 32,270,326,231.25 40,192,727,722.06 62,850,644,834.26

  25.65 DAERAH Pendapatan Pajak 8,274,856,103.86 4,047,582,890.00 4,744,241,599.31 4,967,348,738.50 6,740,577,489.00

  14.40 Daerah Pendapatan Retribusi 7,018,802,338.00 1,967,860,527.50 5,865,992,414.00 5,194,236,950.00 6,145,697,329.00

  51.24 Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan 0.00 1,056,827,608.00 3,198,978,718.00 7,957,160,326.00 10,375,514,223.00

  87.86 Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan

  29,158,271,168.29 20,503,637,553.46 20,603,264,609.94 26,832,163,315.56 42,007,209,690.26

  21.82 Asli Daerah yang Sah DANA 705,328,656,886.00 832,482,921,184.00 937,803,673,971.00 914,869,331,710.00 991,894,140,940.00

  4.66 PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil 306,640,793,886.00 546,876,199,184.00 630,801,933,971.00 559,118,280,710.00 618,680,178,940.00

  3.66 Pajak/Bukan Pajak

  III. 3

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  Dana Alokasi Umum 240,293,822,000.00 302,110,630,000.00 342,086,718,000.00 371,269,172,000.00 347,404,428,000.00

  11.87 Dana Alokasi Khusus 45,312,900,000.00 4,891,110,000.00 13,664,333,000.00 1,944,790,000.00 51,283,435,000.00

  1.10 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG 62,280,482,297.00 61,073,803,395.21 95,511,633,630.00 123,393,193,291.08 130,725,026,562.75

  20.91 SAH Pendapatan Hibah

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00 Pendapatan Darurat

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan 22,487,017,477.00 27,561,946,852.00 30,799,821,980.00 81,757,171,867.08 57,166,458,562.75

  49.94 Daerah Lain Dana Penyesuaian 71,482,568,000.00 39,124,464,820.00 24,391,067,000.00 27,467,950,000.00 40,043,489,000.00

  5.18 Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinisi atau

  0.00 0.00 37,079,600,000.00 1,583,400,000.00 2,076,000,000.00 -23.93 Daerah Lain Lain-lain Penerimaan

  0.00 669,000,000.00 9,120,789,543.21 164,261,650.00 9,132,424.00 267.68 Yang Sah Dana Jamkesmas

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00 Dana Askes

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00 Sumber: Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kepulauan Meranti TA 2012

  • – 2015, diolah

  III. 4

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

b. Belanja Daerah

  Realisasi Belanja Daerah secara umum akan disajikan secara series untuk menginformasikan mengenai rata-rata pertumbuhan/penurunan realisasi Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang tertuang pada Error! Reference

  source not found. sebagai berikut:

Tabel 3.2

Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti

Tahun 2011-2015

  Rata- 2011 2012 2013 2014 2015 Rata URAIAN Pertum Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi buhan (%) 792,074,628, 876,762,446, 1,002,740,190, 1,245,423,194, 1,205,638,455,9

  12.31 BELANJA 933.00 019.48 429.30 179.00

  30 BELANJA 298,298,277, 349,068,881, 400,736,875,0 465,998,944,4 571,647,740,23

  12.03 TIDAK 634.00 524.48

  94.40

  87.00

  9 LANGSUNG

  Belanja 221,674,719, 253,420,162, 268,491,772,0 301,242,584,9 348,381,667,80

  8.12 Pegawai 725.00 646.00

  55.00

  48.00 14,830,139,0 34,219,300,0 50,185,000,00 55,187,500,00 79,571,383,489

  46.82 Belanja Hibah

  00.00

  00.00

  0.00

  0.00 Belanja 21,562,650,1 5,882,800,00 6,758,800,000. 6,852,600,000. 200,000,000 (14.05) Bantuan

  00.00

  0.00

  00

  00 Sosial Belanja 39,973,952,5 55,546,618,8 75,301,303,03 102,716,259,5 143,494,688,95

  27.73 Bantuan

  75.00

  78.48

  9.40

  39.00 Keuangan kepada Provinsi /Kabupaten/ Kota Pemerintahan Desa dan Partai Politik Belanja Tidak 256,816,234.

  0.00

  0.00 0.00 (100.00) - Terduga

  00

  493,776,351, 527,693,564, 602,003,315,3 779,424,249,6 633,990,715,69

  12.58 BELANJA 299.00 495.00

  34.90

  92.00

  1 LANGSUNG

  Belanja 69,852,914,3 80,728,953,3 109,674,926,9 117,281,194,2 4,949,437,750

  14.47 Pegawai

  14.00

  71.00

  94.00

  71.00 Belanja 192,484,249, 230,441,123, 290,152,931,0 373,009,053,4 432,536,369,95

  18.53 Barang dan 473.00 089.00

  55.90

  82.00

  2

  Rata- 2011 2012 2013 2014 2015 Rata URAIAN Pertum Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi buhan (%)

  Jasa 231,439,187, 216,523,488, 202,175,457,2 289,134,001,9 196,504,907,98

  7.49 Belanja Modal 512.00 035.00

  85.00

  39.00

  9 Sumber: Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kepulauan Meranti TA 2011

  • – 2015, diolah

  Realisasi Belanja Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami rata-rata pertumbuhan 12,31% selama periode tahun 2011-2015. Pertumbuhan belanja terjadi untuk hampir semua komponen belanja. Untuk Komponen Belanja Bantuan Sosial selama periode tahun 2011-2015 mengalami rata-rata penurunan 14,05%.

  Untuk proporsi komponen belanja terhadap total belanja APBD Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2011-2015 didominasi oleh Belanja Langsung yang tertuang di Gambar 3.2. Proporsi Belanja Langsung di atas 60% dan Belanja Tidak Langsung di bawah 40%. Proporsi Belanja Langsung Kabupaten Kepulauan Meranti yang di atas 60% lebih baik dari proporsi Belanja Langsung rata-rata nasional yang berada di sekitar 55%. Namun pada Tahun 2015 terjadi penurunan Belanja Langsung menjadi 52,59%. Penurunan proporsi Belanja Langsung ini sangat berpengaruh dalam melaksanakan program pembangunan untuk membangun Kabupaten Meranti.

   Gambar 3.2

Proporsi Komponen Belanja Terhadap Total Belanja Daerah

Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2011-2015 (%)

  

Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

  62.58

  62.34

  60.65

  

60.04

  52.59

  47.41

  39.96

  39.35

  37.66

  37.42 2011 2012 2013 2014 2015

c. Pembiayaan Daerah

  Realisasi Pembiayaan Daerah akan disajikan secara series untuk menginformasikan mengenai rata-rata pertumbuhan/penurunan realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang tertuang pada Tabel 3.3, sebagai berikut:

Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti

  

Tahun Anggaran 2011-2015

Rata-Rata 2011 2012 2013 2014 2015 URAIAN

  Pertumbuh REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI REALISASI an (%) Penerim aan 132,822,413, 252,030,269, 380,187,198,2 418,097,498,6 340,812,283,4 Pembia 37.64 798.56 317.52

  18.50

  09.26

  95.60 yaan Daerah

  Sisa Lebih Perhitun gan Anggara 132,822,413, 252,030,269, 380,187,198,2 418,097,498,6 340,812,283,4

  37.64 n Tahun 798.56 317.52

  18.50

  09.26

  95.60 Anggara n Sebelum nya Pencaira n Dana

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00 Cadanga n

  Pengelu aran 10,000,000,0 16,000,000,0 10,000,000,00 10,000,000,00 10,000,000,00 Pembia

  5.63

  00.00

  00.00

  0.00

  0.00

  0.00 yaan Daerah

  Penyerta an Modal (Investas 10,000,000,0 16,000,000,0 10,000,000,00 10,000,000,00 10,000,000,00

  5.63 i)

  00.00

  00.00

  0.00

  0.00

  0.00 Pemerint ah Daerah

PEMBIA 122,822,413, 236,030,269, 370,187,198,2 408,097,498,6 330,812,283,4 YAAN

  39.81 798.56 317.52

  18.50

  09.26

  95.60 NETTO SISA LEBIH PEMBIA YAAN ANGGA 252,030,269, 380,187,198, 418,097,498,6 340,812,283,4 16,054,954,84

  10.58 RAN 317.52 218.50

  09.26

  95.60

  8.00 TAHUN BERKE NAAN (SILPA) Sumber: Laporan Realisasi APBD Kabupaten Kepulauan Meranti TA 2011 – 2015, diolah

  Komponen Pembiayaan Daerah selama periode tahun 2011-2015 mengalami pertumbuhan. Untuk Komponen Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 37,64%, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar 5,63% dan komponen Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 10,58%.

  Rata-rata pertumbuhan SiLPA dan SILPA yang realtif tinggi mengindikasikan belum optimalnya program pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti sesuai rencana yang telah dibuat.

3.1.2 Neraca Daerah

  Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Daerah yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah maupun para kreditur/pemberi pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu.

  Tujuan dari Analisis Neraca Daerah adalah untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.

  Gambaran mengenai neraca Kabupaten Kepulauan Meranti dalam kurun waktu tahun 2011-2015 disajikan pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Neraca Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2010-2015

  2010 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA URAIAN PPERTUMBUHAN (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) ASET ASET LANCAR Kas

  Kas di Kas Daerah 132,865,076,124.22 181,202,610,223.92 349,050,304,339.38 366,602,303,744.66 237,543,703,524.00 14,518,138,751.28

  0.01 Kas dan setara kas 80,000,000,000.00 - 30,000,000,000.00 50,000,000,000.00 100,000,000,000.00 0.00 -

  Kas di Bendahara Pengeluaran 2,405,060,253.67 7,247,638,084.00 1,916,186,303.00 2,704,908,738.00 4,381,404,550.00 1,462,791,918.00

  0.33 Kas di Bendahara Penerimaan

  • 229,902,211.00 441,403,331.00 96,920.00 1,947,157.00 10,273,440.00

  0.00 Kas di FKTP 492,488.00 3,600,000.00 - - - -

  0.00 Kas di Bendahara BLUD 483,476,807.12 - - - - -

  0.00 Kas Lainnya

  • 0.00 - 228,902,990.00 - - -

  Piutang

  Piutang Pajak 746,105,078.18

  10,950,000.00 13,905,872,615.00 15,908,218,153.14

  0.00 Penyisihan Piutang Pajak

  • 5,776,072,307.00 0.00 -

  III. 9

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  2010 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA URAIAN PPERTUMBUHAN (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

  8,359,966,342.38 - Piutang Retribusi

  172,373,631.00 459,124,388.00 1,521,056,734.00 3,241,707,900.00

  0.00

  • Penyisihan Piutang Retribusi -

  1,928,513,147.70

  0.00 12,338,248,071.00 56,035,049,104.35 107,689,829,135.77 126,406,643,359.32

  0.00

  • Penyisihan Piutang Lainnya

  96,536,047,434.50 0.00 -

  Persediaan 4,815,364,939.00 4,573,658,621.00 5,681,936,990.24 10,644,580,698.73 11,046,163,236.00 11,341,927,372.34

  0.23 JUMLAH ASET LANCAR

  153,572,130,308.07 273,023,906,928.92 387,089,830,963.62 486,457,013,593.74 470,314,397,132.77 66,781,153,766.62

  0.11 INVESTASI JANGKA PANJANG

  Investasi Non Permanen

  Dana Bergulir 200,000,000.00 200,000,000.00 200,000,000.00 200,000,000.00 0.00 - -

  Investasi Permanen

  Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5,000,000,000.00 15,000,000,000.00 30,494,427,169.00 40,000,000,000.00 50,000,000,000.00 60,000,000,000.00

  0.76 III. 10

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  2010 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA URAIAN PPERTUMBUHAN (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 5,000,000,000.00 15,000,000,000.00 30,694,427,169.00 40,200,000,000.00 50,200,000,000.00 60,200,000,000.00

  0.76 ASET TETAP Tanah

  729,893,024.32 14,278,106,024.32 21,489,952,173.66 124,167,393,280.66 130,633,026,300.22 141,236,835,240.22

  4.80 Peralatan dan Mesin 16,385,656,054.68 76,898,520,058.68 108,589,363,267.43 240,803,294,470.38 293,207,282,764.44 325,845,842,245.02

  1.13 Gedung dan Bangunan 3,155,774,978.66 35,940,245,770.42 51,458,452,838.41 594,580,256,460.50 637,164,205,472.27 655,799,593,487.69

  4.30 Jalan, Irigasi dan Jaringan 26,774,901,425.67 136,671,994,518.67 196,451,933,225.27 1,294,526,637,533.37 1,476,327,058,701.25 1,654,185,304,427.93

  2.08 Aset Tetap Lainnya 12,336,967,526.22 32,884,225,351.22 36,884,757,661.13 49,171,024,365.38 55,348,384,973.04 59,386,678,559.26

  0.46 Konstruksi Dalam Pengerjaan 4,241,114,243.76 16,408,415,446.00 101,456,366,580.34 199,944,553,129.34 219,813,521,560.36 233,454,553,889.24

  1.84

  • Akumulasi Penyusutan

  581,353,065,774.80

  0.00 JUMLAH ASET TETAP

  63,624,307,253.31 313,081,507,169.31 516,330,825,746.24 2,503,193,159,239.63 2,812,493,479,771.58 2,488,555,742,074.56

  1.69 ASET LAINNYA Tuntutan Perbendaharaan 1,221,334,890.33 1,157,443,039.33 1,295,443,039.33

  0.00 III. 11

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  2010 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA URAIAN PPERTUMBUHAN (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

  1,137,443,039.33 1,258,943,039.33 - Tuntutan Ganti Rugi

  1,482,553,684.33 - 1,482,553,684.33 1,475,553,684.33 1,475,553,684.33 1,475,553,684.33

  0.00 Aset Tak Berwujud 145,297,272.99 1,238,483,243.98 1,263,233,243.98 - -

  0.00 -

  • 1,495,472,900.00 - - 8,633,780,580.00 10,090,560,232.19

  0.00 JUMLAH ASET LAINNYA

   2,703,888,574.66 2,785,293,996.65 - 5,346,952,867.64 12,668,010,547.64 12,825,056,955.85

  0.00 JUMLAH AKTIVA

  222,196,437,561.38 603,809,302,672.89 936,900,377,875.51 3,035,197,125,701.01 3,345,675,887,451.99 2,628,361,952,797.03

  0.88 KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

  Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 1,179,677,347.00 16,419,978,990.40 779,292,423.88 1,209,713,873.40 1,281,317,066.40 914,683,844.40

  2.46 Pendapatan Diterima Dimuka 434,146,111.12

  0.00 Hutang Belanja 70,666,364,826.00

  0.00 Hutang Jangka Pendek Lainnya 46,710,342.00 245,001,132.80 24,424,400.00 8,023,479.00 348,260,529.00 1,340,278,279.00

  9.59 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA 16,664,980,123.20 803,716,823.88 1,629,577,595.40

  11.30 III. 12

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  2010 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA URAIAN PPERTUMBUHAN (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

PENDEK 1,226,387,689.00 1,217,737,352.40 73,355,473,060.52 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

  Hutang Dalam Negeri

  0.00 Hutang Luar Negeri 0.00 - - - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

  • - JUMLAH KEWAJIBAN 1,226,387,689.00 16,664,980,123.20 803,716,823.88 1,217,737,352.40 1,629,577,595.40 73,355,473,060.52

  0.00 - - - - -

  11.30 EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

  Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 134,043,748,688.89 252,030,269,317.52 380,187,198,218.50 418,097,498,609.26 340,644,283,495.60 0.06 - Pendapatan yang ditangguhkan

  • 229,902,211.00 441,403,331.00 96,920.00 1,947,157.00 0.00 -

  Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang

  • 245,001,132.80 - Jangka Pendek
  • 24,424,40
  • 8,023,479.00 - 348,260,529.00

  0.00 Cadangan Piutang 10,577,346,543.00 37,339,319,037.00 117,340,686,177.77

  0.58 III. 13

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  2010 2011 2012 2013 2014 2015 RATA-RATA URAIAN PPERTUMBUHAN (%) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

  • 13,256,726,780.18 56,505,123,492.35 Cadangan Persediaan
  • 4,815,364,939.00 4,573,658,621.00 5,681,936,990.24 10,644,580,698.73 11,046,163,236.00

  0.02 JUMLAH EKUITAS DANA

  • - LANCAR 152,345,742,619.07 266,936,273,348.72 423,625,433,176.74 485,239,276,241.34 468,684,819,537.37

  0.09 EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 5,000,000,000.00 15,000,000,000.00

  • 30,694,427,169.00 40,200,000,000.00 50,200,000,000.00

  0.52 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 63,624,307,253.31 313,081,507,169.31

  • 516,330,825,746.24 2,503,193,159,239.63 2,812,493,479,771.58

  1.51 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 2,703,888,574.66 - 2,785,293,996.65 5,346,952,867.64 12,668,010,547.64 -

  0.00 JUMLAH EKUITAS DANA

  INVESTASI 68,624,307,253.31 330,785,395,743.97 549,810,546,911.89 2,548,740,112,107.27 2,875,361,490,319.22

  1.45 -

JUMLAH EKUITAS DANA

  • - 220,970,049,872.38 597,721,669,092.69 973,435,980,088.63 3,033,979,388,348.61 3,344,046,309,856.59

  0.71 JUMLAH PASSIVA

  222,196,437,561.38 614,386,649,215.89 974,239,696,912.51 3,035,197,125,701.01 3,345,675,887,451.99 73,355,473,060.52

  0.72 III. 14

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  Selanjutnya akan disajikan analisis terhadap neraca keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti untuk periode tahun 2011-2015 yang mencakup rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas sebagai berikut:

  a. Rasio Likuiditas

  Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek yang dimilikinya. Rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick. Rasio lancar dengan aktiva lancar. Rasio Quick menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.

  Rumus yang digunakan adalah dengan membagi aset lancar dibagi dengan kewajiban jangka pendek.

   Rasio lancar = aktiva lancar : kewajiban jangka pendek

  Kemudian quick rasio diperoleh dengan jalan mengurangkan aset lancar dengan persediaan kemudian dibagi dengan kewajiban jangka pendek.

   Rasio quick = (aktiva lancar – persediaan) : kewajiban jangka pendek

  b. Rasio Solvabilitas

  Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi seluruh kewajibannya baik kewajiban jangka panjang.

  Rasio solvabilitas juga merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar beban hutang yang ditanggung Pemerintah Daerah dibandingkan dengan aset yang dimiliki atau untuk mengukur sejauh mana aset Pemerintah Daerah dibiayai dari hutang. Rumus rasio solvabilitas yang digunakan untuk Pemerintah Daerah adalah:

   Rasio total hutang terhadap total aset = total hutang : total aset Rasio hutang terhadap modal = total hutang : total ekuitas

  Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio Solvabilitas terdiri atas:

  1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

  0.00

  0.03 Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan di Tabel 3.5. menunjukkan bahwa Kabupaten Kepulauan Meranti untuk periode 2011-2015 kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam kondisi sehat sebagaimana ditunjukkan oleh rasio likuiditas dan rasio solvabilitas.

  0.00

  0.00

  0.00

  0.03

  0.01

  2 Rasio Hutang terhadap Modal

  0.03

  0.00

  0.00

  0.03

  Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang terhadap aktiva. Semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan dan menandakan semakin besar resiko yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Meranti.

  0.01

  1 Rasio Total hutang terhadap Total Aset

  0.76 B RASIO SOLVABILITAS

  2 Rasio Quick (Quick Ratio) 121.30 16.11 474.56 390.73 281.83

  0.91

  1 Rasio Lancar (Current Ratio) 125.22 16.38 481.62 399.48 288.61

  

Tahun 2011-2015

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

A RASIO LIKUIDITAS

Tabel 3.5 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti

  Rasio Hutang Terhadap Modal menunjukkan seberapa perlu hutang kecil nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari pihak lain.

  2. Rasio Hutang Terhadap Modal

  Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas yang digunakan dalam analisis yaitu:

  1. Rasio Lancar

  Rasio lancar menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Berdasarkan tabel di atas, Rasio lancar pada Tahun 2010 sebesar 125,22 dan tahun 2015 sebesar 0,91. Hal ini berarti kemampuan membayar hutang Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar 125,22 sampai 0,91 kali. Peningkatan Rasio Lancar terus berlangsung dari tahun 2010 ke 2015.

  Rasio Quick menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Berdasarkan tabel di atas, Rasio Quick pada Tahun 2010 sebesar 121.30 dan tahun 2015 sebesar 0,76. Hal ini berarti kemampuan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam membayar kewajiban jangka pendeknya sangat baik. Peningkatan Rasio Quick terus berlangsung dari tahun 2010 ke 2015.

  Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio Solvabilitas terdiri atas :

  1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset

  Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang terhadap aktiva. Semakin besar nilainya diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan dan menandakan semakin besar resiko yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Meranti. Besar Rasio

  0.01 Total Hutang Terhadap Total Aset pada Tahun 2010 sebesar dan tahun

  0.03

  2015 sebesar . Hal ini berarti pengaruh hutang terhadap aktiva sangat kecil dari tahun 2010-2015.

  Besar Rasio Total Hutang Terhadap Total Aset terus mengalami penurunan dari tahun 2010-2015. Penurunan tersebut diartikan sebagai semakin kecil pengaruh hutang terhadap pembiayaan dan semakin kecil resiko untuk Kabupaten Meranti.

  2. Rasio Hutang Terhadap Modal

  Rasio Hutang Terhadap Modal menunjukkan seberapa perlu hutang jika dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki. Semakin kecil nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari pihak lain. Rasio Hutang Terhadap Modal Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2010 sebesar 0.01 dan tahun 2014 sebesar 0.03. Hal ini menunjukkan bahwa nilai total hutang masih jauh di bawah nilai modal yang dimiliki Kabupaten Meranti.

  Besar Rasio Hutang Terhadap Modal terus mengalami penurunan dari tahun 2010-2015. Penurunan tersebut diartikan Kabupaten Kepulauan Meranti tidak bergantung pembiayaan dari pihak lain.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

  Dalam kurun waktu lima tahun mulai dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 Pengelolaan Keuangan Daerah di Kabupaten Kepulauan Meranti berpedoman kepada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

1. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah

  Pendapatan Daerah terdiri atas: (a) Pendapatan Asli Daerah (PAD), (b) Dana Perimbangan, dan (c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Sesuai pembagian tersebut strategi yang diambil untuk meningkatkan pendapatan daerah mencakup upaya peningkatan penerimaan PAD, optimalisasi penerimaan Dana Perimbangan dan pemanfaatan Lain-lain Penerimaan yang Sah.

  Dalam pengelolaan pendapatan daerah, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti senantiasa berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mengurangi ketergantungan terhadap penerimaan dari Pusat dan Provinsi, sehingga penyelenggaraan otonomi dan keleluasaan daerah tercapai secara maksimal. adapun sumber penerimaan PAD yang utama yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah, telah memperlihatkan hasil yang menggembirakan meskipun sumber-sumber pajak daerah dan retribusi daerah yang menjadi kewenangan daerah masih sangat terbatas.

  Pelaksanaan otonomi daerah saat ini membawa konsekwensi kepada semakin luasnya kewenangan politik dan administrasi, sementara itu dalam hal pembiayaan Pemerintah Daerah sangat tergantung kepada transfer dari daerah melalui pemberian kewenangan kepada daerah dalam memanfaatkan sumberdaya dan potensi ekonomi (autonomy power) dan pemberian kewenangan pajak yang lebih luas (taxing power).

  Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menetapkan kebijakan terkait pendapatan daerah sebagai berikut:

  a. Pendapatan Asli Daerah

  Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari empat jenis, yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.

  b. Dana Perimbangan.

  Dana Perimbangan merupakan pendapatan yang berasal dari Pemerintah Pusat. Dana Perimbangan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam; Dana Alokasi Umum (DAU); dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

  c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

  Lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda Lainnya, Dana Penyesuian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda lainnya, serta Sumbangan Pihak Ketiga.

2. Kebijakan Umum Belanja Daerah

  Secara umum, kebijakan umum keuangan daerah menyangkut tentang belanja daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2010-2015 sebagai berikut:

a. Belanja Tidak Langsung

  Belanja Tidak Langsung terdiri dari:

  1) Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Kabupaten Meranti, termasuk gaji, uang refresentasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah termasuk penghasilan/ penerimaan lainnya ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku. meningkatkan kesejahteraan pegawai yakni memberikan tambahan penghasilan berdasarkan kemampuan daerah.

  2) Belanja Hibah Belanja Hibah dianggarkan untuk badan/lembaga organisasi swasta, karang taruna, lembaga kerukunan keluarga masyarakat meranti, lembaga pemberdayaan ekonomi dan masyarakat, lembaga perkumpulan wanita tani, gerakan orang tua asuh, lembaga sepak bola garuda, ikatan persaudaraan haji Indonesia, dan lain-lain. 3) Bantuan Sosial

  Belanja Bantuan Sosial dianggarkan untuk membantu pelaksanaan kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, yaitu organisasi sosial kemasyarakatan, kelompok masyarakat, anggota masyarakat serta bantuan keuangan kepada partai politik sesuai ketentuan yang berlaku. Bantuan sosial akan diberikan secara selektif yang peruntukannya jelas dan dapat dipertanggung jawabkan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Pemberian bantuan sosial sifatnya tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran. 4) Belanja Bantuan Keuangan

  Belanja Bantuan Keuangan digunakan untuk bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Desa. 5) Belanja Tidak Terduga

  Belanja tidak terduga dianggarkan untuk menanggulangi kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

b. Belanja Langsung

  Belanja Langsung terdiri dari: 1) Belanja Pegawai

  Belanja Pegawai pada Belanja Langsung meliputi Honorarium PNS, Honorarium Non PNS, Uang Lembur PNS, dan Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.

  3) Belanja Modal Belanja Modal dominan digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, gedung dan bangunan, jalan, irigasi/jaringan, peralatan dan mesin serta aset tetap lainnya.

3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran

  Realisasi secara umum dari kebijakan belanja daerah Kabupaten Kepulauan Meranti pada periode tahun anggaran 2010

  • –2015 yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan di masa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah adalah sebagai berikut:

a. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

  Secara umum tentang belanja daerah yang disajikan secara series menginformasikan mengenai tingkat realisasi belanja Kabupaten Kepulauan Meranti yang tertuang pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja

  

Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2010-2015

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Realisas Realisas Realisas Realisas Realisas Realisas Anggaran i % Anggaran i % Anggaran i % Anggaran i % Anggaran i % Anggaran i %

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) BELANJA 254,189,2 194,226, 76.4 420,889,8 298,298, 70.8 540,876,5 349,043, 64.5 458,460,4 400,700, 87.40 521,463,6 465,998, 89.3 631,660,1 576,597,

  91.2 TIDAK 99,486.49 284,749. 1 24,448.00 277,634. 7 88,676.92 797,411. 3 45,305.50 270,336. 75,933.00 944,487. 6 22,445.00 177,989.

  8 LANGSUNG

  00

  00

  48

  40

  00

  00 Belanja 208,110,8 150,572, 72.3 339,775,1 221,674, 65.2 333,453,2 253,421, 76.0 316,822,8 268,332, 84.69 342,026,5 301,242, 88.0 381,346,8 353,331,

  92.6 Pegawai 43,489.49 427,965. 5 49,956.00 719,725. 4 12,526.92 362,646. 70,321.50 172,055. 84,276.00 584,948. 8 47,445.00 105,550.

  5

  00

  00

  00

  00

  00

  00 Belanja

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00

  0.00 Subsidi Belanja Hibah 12,209,21 12,022,8 98.4 15,990,13 14,830,1 92.7 40,581,87 34,193,0 84.2 56,361,37 50,155,0 88.99 65,713,50 55,187,5 83.9 95,012,47 79,571,3

  83.7 1,570.00 53,984.0 7 9,000.00 39,000.0 5 6,150.00 15,887.0 6 6,150.00 00,000.0 0,000.00 00,000.0 8 5,000.00 83,489.0

  5 Belanja 10,159,24 9,566,00 94.1 21,812,50 21,562,6 98.8 9,000,000, 5,882,80 65.3 7,354,698, 6,873,80 93.46 7,723,591, 6,852,60 88.7 6,800,800, 200,000,

  2.94 Bantuan 4,427.00 2,800.00 6 0,000.00 50,100.0 5 000.00 0,000.00 6 834.00 0,000.00 657.00 0,000.00 2 000.00 000.00 Sosial Belanja 22,710,00 21,985,0 96.8 40,675,00 39,973,9 98.2 55,841,50 55,546,6 99.4 75,921,50 75,339,2 99.23 105,000,0 102,716, 97.8 147,500,0 143,494,

  97.2 Bantuan 0,000.00 00,000.0 1 0,000.00 52,575.0 8 0,000.00 18,878.4 7 0,000.00 98,281.4 00,000.00 259,539. 3 00,000.00 688,950.

  8 Keuangan

  8

  00

  00 Kepada Provinsi/Kabu paten/Kota Pemerintahan Desa dan Partai politik Belanja Tidak 1,000,000, 80,000,0 8.00 2,637,035, 256,816, 9.74 102,000,0

  0.00 0.00 2,000,000,

  0.00 0.00 1,000,000,

  0.00 0.00 1,000,000,

  0.00

  0.00 Terduga 000.00 00.00 492.00 234.00 00,000.00 000.00 000.00 000.00

  III. 22

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

BELANJA LANGSUNG 219,602,3 78,032.51 174,479, 523,405.

  00

  001,939.

  00 37.77 556,966,7 22,646.00 289,134,

  457,285.

  1 535,256,0 56,891.00 202,175,

  65.8

  00

  649,426.

  5 328,600,3 26,874.06 216,245,

  73.1

  187,512.

  51.9

  8 316,403,9 80,754.00 231,439,

  81.0

  1

  3 Belanja Modal 66,114,06 6,576.03 53,605,2 71,647.0

  82.5

  88

  369,951.

  2 524,090,6 31,601.00 432,536,

  85.1

  00

  1 321,020,7 53,003.00 196,504,

  053,482.

  48

  4

  81.6

  9.50

  5 1,476,771, 507,049.0 1,205,63 8,455,92

  75.6

  9.00

  1.30 68.59 1,646,262, 158,275.0 1,245,42 3,194,17

  1 1,461,878, 541,563.5 1,002,66 3,392,67

  70.3

  2 886,990, 874,696.

  907,988.

  6 1,261,526, 569,160.8

  74.4

  00

  2 1,063,808, 776,817.0 792,074, 628,933.

  77.8

  11

  1 JUMLAH BELANJA DAERAH 473,791,6 77,519.00 368,705, 808,154.

  61.2

  62

  00

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

  III. 23

  69.2

  85.7

  14,314.0

  1 81,498,04 3,513.00 69,852,9

  79.8

  3,444.00 37,979,6 87,078.0

  3 Belanja Pegawai 47,589,99

  74.4

  50

  9 845,111,3 84,604.00 629,041, 277,940.

  00

  97,771.0

  90 59.99 1,124,798, 482,342.0 779,424, 249,692.

  5 1,003,418, 096,258.0 601,963, 122,334.

  74.6

  00

  00 76.8 720,649,9 80,483.90 537,947, 077,285.

  5 642,918,9 52,369.00 493,776, 351,299.

  79.4

  11

  URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisas i % Anggaran Realisas i % Anggaran Realisas i % Anggaran Realisas i % Anggaran Realisas i % Anggaran Realisas i % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

  1 95,525,26 6,300.00 83,212,9

  87.1

  738,055.

  78.2

  3 346,240,9 26,946.00 290,112,

  80.4

  00

  430,088.

  6 296,524,3 87,309.84 238,488,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

4 50 84

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 14 103

Pengaruh Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum, Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Perkapita

0 52 113

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12