2016 10 03 1475465996 PAPARAN SRA PADANG.DEPUTI

(1)

PROVINSI SUMATERA BARAT

MENUJU PROVINSI LAYAK

ANAK

oleh:

LENNY N. ROSALIN, SE, MSc, MFin

Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


(2)

2

Pasal 1 (1) UU No. 35/2014 tentang Perubahan Atas

UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak

Anak: seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang

masih dalam kandungan


(3)

SDM Berkualitas

Produktifitas

Inovasi dan

Kreatifitas

Anak Berkualitas

Produktifitas

Nasional dan

Daya Saing

Pendapatan

Nasional

Ketahanan

Nasional

Tabungan Nasional

Investasi Nasional

Investasi Fisik

dan Sosial

Investasi SDM

Eksistensi dan

Kemajuan Bangsa


(4)

PERIODISASI PERKEMBANGAN ANAK

4

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Masa dalam Kandungan

Masa formatif pertumbuhan fisik

Bawah Tiga Tahun

Perkembangan motorik (otot dan refleks), penyenpurnaan panca indra, bahasa, keterdekatan sosial dan emosional dengan pengasuh

Bawah Lima Tahun

Penyempurnaan otot, tulang,

kemampuan bahasa, persiapan sekolah

Usia Sekolah

Belajar norma sosial-kultural, keterampilan skolastik

Masa Remaja

Pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder, perkembangan hubungan heteroseksual, persiapan mengandung dan melahirkan untuk perempuan


(5)

Pemenuhan Hak dan Perlindungan

Anak diamanatkan oleh

Konvensi

Internasional PBB tentang

Konvensi Hak Anak

(diratifikasi

melalui Keputusan Presiden No.

39 Tahun 1990)

dan dijabarkan ke

dalam berbagai peraturan

perundang-undangan dan


(6)

KONVENSI HAK ANAK

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002

tentang Perlindungan Anak

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014

tentang Perubahan Atas UU No. 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak


(7)

U R U S A N P E M E R I N TA H A N

U R U S A N P E M E R I N TA H A N

KONKUREN

(34 Urusan Bersama Pusat, Provinsi, Kab/Kota)

KONKUREN

(34 Urusan Bersama Pusat, Provinsi, Kab/Kota)

ABSOLUT

ABSOLUT

Wajib/Obligatory Wajib Pelayanan Dasar:

a. Pendidikan b. Kesehatan

c. PU dan Penataan Ruang

d. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

e. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Linmas

f. Sosial

Wajib/Obligatory Wajib Pelayanan Dasar:

a. Pendidikan b. Kesehatan

c. PU dan Penataan Ruang

d. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

e. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Linmas

f. Sosial

Pilihan/Optional (8 Sektor Unggulan) a. Kelautan dan

Perikanan b. Pariwisata c. Pertanian d. Kehutanan e. ESDM f. Perdagangan g. Perindustrian h. Transmigrasi Pilihan/Optional (8 Sektor Unggulan) a. Kelautan dan

Perikanan b. Pariwisata c. Pertanian d. Kehutanan e. ESDM f. Perdagangan g. Perindustrian h. Transmigrasi 1. Dilaksanaka n sendiri 2. Dekonsentra si 3. TP 1. Dilaksanaka n sendiri 2. Dekonsentra si 3. TP

STRUKTUR URUSAN PEMERINTAHAN

(UU No. 23 Tahun 2014)

1. Politik Luar Negeri

2. Pertahanan 3. Keamanan 4. Yustisi

5. Moneter dan Fiskal

Nasional 6. Agama

1. Politik Luar Negeri

2. Pertahanan 3. Keamanan 4. Yustisi

5. Moneter dan Fiskal

Nasional

6. Agama Wajib/Obligatory

Wajib Tidak Pelayanan Dasar:

a. Tenaga Kerja

b.PP dan PA

c. Pangan d. Pertanahan

e. Lingkungan Hidup f. Adminduk dan Capil g. PM dan Desa

h. Pengendln Penddk dan KB

Wajib/Obligatory

Wajib Tidak Pelayanan Dasar: a. Tenaga Kerja

b.PP dan PA

c. Pangan d. Pertanahan

e. Lingkungan Hidup f. Adminduk dan Capil g. PM dan Desa

h. Pengendln Penddk dan KB

Pemerintahan

Umum

Pemerintahan

Umum

k. Koperasi, UKM l. Penanaman Modal m.Kepemudaan dan OR n. Statistik o. Persandian p. Kebudayaan


(8)

International Covenant

on Civil & Political Rights (ICCPR)

Ratifikasi : UU No. 12 Tahun 2005

International Covenant on Economic,

Social and Cultural Rights (ICESCR)

Ratifikasi : UU No. 11 Tahun 2005

Universal Declaration of Human Rights

8

Konvensi Hak Anak (KHA)

Ratifikasi: Keppres 36/1990

Konsekuensi Negara

1. Membuat aturan

hukum terkait

anak

2. Mensosialisasika

n hak anak

sampai ke anak

3. Membuat

Laporan Berkala

ke PBB

1. Memenuhi semua hak

anak

2. Melindungi semua anak

3. Menghormati pandangan

anak

Kewajiban Negara

Mempunyai 3 Opsional Protokol:

1. Protokol KHA tentang Prostitusi, Pornografi Anak, dan Perdagangan Anak (UU 10/2012)

2. Protokol KHA tentang Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata (UU 9/2012)


(9)

5 KLASTER KONVENSI HAK ANAK

KLASTER I

KLASTER II

KLASTER III

KLASTER IV

KLASTER V

Pemenuhan

Hak Anak

Perlindungan

Khusus Anak

PERLINDUNGAN

ANAK

Koord: Deputi IV Bid. TKA


(10)

DI ERA OTONOMI DAERAH

KONVENSI HAK ANAK

diimplementasikan ke dalam

“Sistem Pembangunan Berbasis Hak Anak”,

dalam bentuk:

KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)

10 10


(11)

1

2

3

4

5

6

APA ?

KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

MENGAPA ?

DIMANA ?

KAPAN ?

SIAPA melakukan apa?

BAGAIMANA ?


(12)

12

kabupaten/kota yang mempunyai

sistem

pembangunan berbasis hak anak

melalui

pengintegrasian

komitmen

dan

sumber daya

pemerintah, masyarakat

dan

dunia usaha

,

yang

terencana

secara

menyeluruh

dan

berkelanjutan

dalam

kebijakan, program

dan

kegiatan

untuk menjamin

pemenuhan hak dan

perlindungan anak.

APA


(13)

Kab/Kot

a

Hijau

Kab/Kot a Aman Bencana

Kab/Kota

Sehat

Kab/Kot

a Layak

Anak

(KLA)

Kab/Kota

Peduli

HAM

Kab/Kot

a

Inklusi

KLA Terintegrasi dengan

“Sistem Kabupaten/Kota di Indonesia”

Kab/Kot

a


(14)

PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN ANAK

Kepentingan Terbaik

bagi Anak

 semua

tindakan yang menyangkut anak, maka yang terbaik bagi anak harus menjadi

pertimbangan utama

Non Diskriminasi

 semua hak yang terkandung dalam KHA diberlakukan kepada setiap anak tanpa ada pengecualian

Hak Hidup, Kelangsungan

Hidup, dan Perkembangan

hak hidup yg melekat pada diri setiap anak harus diakui dan dijamin

Menghargai

Pandangan

Anak

 hal-hal yang menyangkut

kehidupan anak, perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan


(15)

MENGAPA

KLA diperlukan?

Anak 1/3 dari total penduduk.

Amanah Internasional dan

Nasional.

Anak merupakan investasi

SDM.

Anak sebagai tongkat estafet


(16)

INDONESIA

LAYAK

ANAK

KELUARGA

RAMAH

ANAK

PROVINSI

LAYAK

ANAK

KAB/KOTA

LAYAK ANAK

KECAMATAN LAYAK ANAK

DESA/ KELURAHAN LAYAK ANAK RW LAYAK

ANAK RT LAYAK

ANAK

DIMANA

KLA diimplementasikan?


(17)

2009

Permeneg PP No. 2 Tahun 2009 ttg Kebijakan KLA 2009 Permeneg PP No. 2 Tahun 2009 ttg

Kebijakan KLA

2010

•KLA sbg salah satu program prioritas Presiden yang tertuang dalam INPRES 01 Tahun 2010

•Permen PP-PA No. 13/2010 ttg Pedoman

Pengembangan KLA di Provinsi

Permen PP-PA No.

14/2010 ttg Juknis Pengembangan KLA di Desa/Kelurahan

2010

•KLA sbg salah satu program prioritas Presiden yang tertuang dalam INPRES 01 Tahun 2010

•Permen PP-PA No. 13/2010 ttg Pedoman

Pengembangan KLA di Provinsi

•Permen PP-PA No. 14/2010 ttg Juknis Pengembangan KLA di Desa/Kelurahan

2011

•Permen PP-PA No. 11 Tahun 2011 ttg Kebijakan KLA

•Permen PP-PA No. 12 Tahun 2011 ttg Indikator KLA

•Permen PP-PA No. 13 Tahun 2011 ttg Pedoman KLA

(pengganti Permeneg PP No. 2 Tahun 2009)

•Permen PP-PA No. 14 Tahun 2011 ttg Evaluasi KLA

2011

•Permen PP-PA No. 11 Tahun 2011 ttg Kebijakan KLA

•Permen PP-PA No. 12 Tahun 2011 ttg Indikator KLA

Permen PP-PA No. 13

Tahun 2011 ttg Pedoman KLA

(pengganti Permeneg PP No. 2 Tahun 2009)

•Permen PP-PA No. 14 Tahun 2011 ttg Evaluasi KLA

2012

Indikator KLA

terintegrasi ke dalam

perubahan Permendagri ttg EKPD

Indikator KLA

terintegrasi ke dalam ASIA

2012

Indikator KLA

terintegrasi ke dalam

perubahan Permendagri ttg EKPD

Indikator KLA

terintegrasi ke dalam ASIA

2011

Pengemb KLA di

2011

Pengemb KLA di

2030

IDOLA

2030

IDOLA

2010 2010 2012 Pengemb KLA di 60 kab/kota

2012

Pengemb KLA di 60 kab/kota

2013

Pengemb KLA di 184 kab/kota

2013

Pengemb KLA di 184 kab/kota

2006

Piloting KLA di 5 kab/kota

2006

Piloting KLA di 5 kab/kota

2008 2008

2014

Pengemb KLA di 239 kab/kota

2014

Pengemb KLA di 239 kab/kota

2015

Pengemb KLA di 264 kab/kota

2015

Pengemb KLA di 264 kab/kota

KAPAN KLA mulai

dikembangkan?


(18)

18

Dunia Layak Anak (World Fit for Children) 2000

Dunia Layak Anak (World Fit for Children) 2000

Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2010

Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2010

Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2006, revitalisasi 2010

Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2006, revitalisasi 2010

Klaster I

Klaster I Klaster IIKlaster II Klaster IIIKlaster III Klaster IVKlaster IV

5 KLASTER HAK ANAK *)

5 KLASTER HAK ANAK *)

Media Media Lembaga Yudikatif Lembaga Yudikatif Lembaga Legislatif Lembaga Legislatif Dunia Usaha Dunia Usaha Pemerintah:

K/L, SKPD Prov, SKPD Kab/Kota

Pemerintah:

K/L, SKPD Prov, SKPD Kab/Kota

KELUARGA

KELUARGA

ANAK

ANAK

PEMENUHAN HAK ANAK

PEMENUHAN HAK ANAK PERLINDUNGAN KHUSUS ANAKPERLINDUNGAN KHUSUS ANAK

Provinsi Layak Anak (PROVILA) 2006, revitalisasi 2010

Provinsi Layak Anak (PROVILA) 2006, revitalisasi 2010

Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELA) 2014

Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELA) 2014

*)

Klaster I: Hak Sipil dan Kebebasan

Kalster II: Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Klaster III: Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

Klaster IV: Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Keg. Budaya Klaster V: Perlindungan Khusus

Kecamatan Layak Anak (KELANA) 2014

Kecamatan Layak Anak (KELANA) 2014

Klaster V: 15 Kategori AMPK Klaster V: 15 Kategori AMPK

24 K/L

117 Es II

SIAPA yang

berperan

mewujudkan

KLA ?

Masyarakat Masyarakat RW


(19)

Menteri PP-PA D4 D3 PAKAR ANAK FORUM ANAK DUNIA USAHA LEMBAGA YUDIKATIF PERGURUAN TINGGI LEMBAGA MASYARAKAT Asde p HSA Dir PPK Kem dagri Dir PPI Kem Komi nfo KPI Kem huk ham Kems os Kem kes P o lr i Dir PMP Komi nfo Dir PT Komi nfo Perpu st Nasio nal Dir PWN I Keml u Dir Pe Kem dagri Asde p LPNL Keme nag BKKB N Asde p PA Keme nko Kesra Keme nlu Keme nsos Dir KGM Bappe nas BKKBN Kemkes Asedep PHKA Kemsos BNN Kem PU BPOM Kemend ikbud Asdep PHPA Kominf o Perpust Nasiona l Polri Kemenp era Kemhub Kem PU Kemagri Dir Dik Bappena s Kasubid Kemena g Kemsos KLH Kembud par Dir KP3A Asdep MSA Asd ep KTA Asdep ABH Asdep ABK Sdep PKPO KPAI Polri Kemnaker trans Kemsos Kemhukh am

24 K/L

117 Es II


(20)

BAGAIMANA

mengembangkan KLA?

Top-down

Nasional/pusat provinsikab/kota

Bottom-up

Gerakan masyarakat  Individu & Keluarga

RT/RW  desa/kelurahan  kecamatan

kab/kota

Kombinasi

bottom-up

dan

top-down


(21)

1. Komitmen

2. Pembentukan Gugus Tugas 3. Pengumpulan Data Basis

4. Penyusunan Rencana Aksi Daerah 5. Pelaksanaan

6. Pemantauan & Evaluasi 7. Pelaporan

Tahap Persiapan

Tahap Perencanaan

TAHAPAN PENGEMBANGAN


(22)

INDIKATOR KLA:

Untuk Mengukur KLA

Setiap kabupaten/kota dapat dikategorikan sebagai

KLA apabila telah memenuhi hak dan melindungi

anak, yang diukur dengan 31 Indikator KLA:

22

INDIKATOR

Penguatan Kelembagaan

6

indikator


(23)

Kabupaten/Kota Layak Anak

III. KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERA-AN IV. PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN KEGIATAN BUDAYA I.

HAK SIPIL DAN KEBEBASAN II. LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENG. ALTERNATIF V. PERLINDUNGAN KHUSUS PENGUATAN KELEMBAGAAN 7. Akta Kelahiran

8. Fasilitas Informasi Layak Anak 9. Forum Anak (FA)

15. Prevelensi Angka Gizi Buruk, Gizi Kurang, Stunting, Gizi Lebih

18. Imunisasi Dasar Lengkap 17. Pelayanan Ramah Anak

di Fasilitas Kesehatan 16. ASI Eksklusif

19. Layanan Kespro Remaja, NAPZA, HIV/AIDS, Keswa, Disabilitas 23. Pengembangan Anak

Usia Dini Holistik-Integratif (PAUD HI)

24. Wajib Belajar 12 Tahun 25. Sekolah Ramah Anak 26. Rute Aman dan Selamat ke/dari Sekolah

27. Fasilitas Kegiatan Kreatif dan Rekreatif yg Ramah Anak

29. Jumlah Proses Diversi bagi Anak yg Berkonflik dg Hukum

28. Anak yg Memerlukan Perlindungan Khusus memperoleh Pelayanan

30. Adanya Mekanisme Penanggulangan Bencana dengan Memperhatikan Anak

31. Penarikan Pekerja Anak

22. Kawasan Tanpa Rokok 12. Tersedia Lembaga Konsultasi bagi Orang Tua/Keluarga tentang Pengasuhan Anak

21. Rumah Tangga dng Akses Air Bersih 11. Penurunan Perkawinan Usia

Anak

13. Program Pengasuhan Berkelanjutan 14. Angka Kematian Bayi

20. Anak dr Keluarga Miskin yg Memperoleh Akses Peningkatan Kesejahteraan 10. Peningkatan Kapasitas FA


(24)

24

Amanat UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Pemerintah Daerah berkewajiban dan bertanggung jawab

untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional

dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah.

(Pasal 21 ayat 4)

Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

diwujudkan melalui komitmen daerah membangun

Kabupaten/Kota Layak Anak. (Pasal 21 ayat 5)

Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan

Kabupaten/Kota Layak Anak diatur dalam

Peraturan Presiden

. (Pasal 21 ayat 6)

Percepatan KLA


(25)

Indikator Kinerja Utama

(IKU) KPP-PA TAHUN 2015-2019

1. Jumlah K/L dan Pemda yang melaksanakan pembangunan

yang responsif gender dan perlindungan anak;

2. Jumlah K/L dan Pemda yang melaksanakan perlindungan

perempuan dan anak;

3. Jumlah Kabupaten/Kota menuju Kabupaten/

Kota Layak Anak;

4. Jumlah K/L dan Pemda yang menerapkan sistem data gender

dan anak;

5. Persentase hasil pengawasan fungsional yang

ditindaklanjuti;


(26)

Jumlah Kabupaten/Kota yang Menginisiasi

KLA

Tahun 2010-2015

26

20100 2011 2012 2013 2014 15 Agst 2015

50 100 150 200 250 300

20 30

60

90 100

120

20

64

86

189

239

264

Target Capaian

Sumber: Data Base KLA Tahun 2015, KPP-PA

2015


(27)

Sudah Inisiasi & Belum

Menerima Award

41%

Sudah Inisiasi &

Menerima Award

15%

Belum Inisiasi

44%

DATA KABUPATEN/KOTA PENGEMBANGAN

“KLA”

TAHUN 2015


(28)

28

PENERIMA PENGHARGAAN KLA BERDASARKAN KATEGORI

Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2015

Nindya

Madya

Pratama

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

3 4

6

3

12

25

4

22

36

3

24

50

Kategori Penghargaan KLA:

1.Kabupaten/Kota Layak Anak

2.Utama

3.Nindya

4.Madya

5.Pratama


(29)

III. PRIORITAS TUMBUH

KEMBANG ANAK


(30)

PRIORITAS-PRIORITAS

“TUMBUH KEMBANG ANAK”

30

KLASTER 1

1. Percepatan Kepemilikan Akta Kelahiran

2. Informasi Layak Anak (ILA)

3. Telepon Sahabat Anak (TeSA)

4. Pembentukan Forum Anak (FA)

s.d. Desa/Kelurahan

5. Penguatan FA sebagai Pelopor dan Pelapor (2P)

6. Partisipasi Anak dalam Perencanaan Pembangunan (PAPP)

mulai Musrenbangdes/kelurahan hingga nasional

KLASTER 2

7. Pengasuhan Anak

keluarga dan lembaga pengasuhan

alternatif

8. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)

9. Pencegahan Perkawinan Usia Anak (PPA)

10. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)

KIE

11. Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA)


(31)

PRIORITAS-PRIORITAS

“TUMBUH KEMBANG ANAK”

KLASTER 3

13. Pelayanan Ramah Anak di Fasilitas Kesehatan:

- Puskesmas Ramah Anak (PRA)

- Rumah Sakit Ramah Anak (RSRA)

14. Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan: Gizi, ASI, Kespro,

Rokok

KLASTER 4

15. Sekolah Ramah Anak (SRA)

16. Ruang Kreatifitas Anak (RKA)

INTEGRASI

17. Revitalisasi KLA

selain menggarap kabupaten/kota yang

“belum”, sejak 2015 lebih difokuskan pada:

- Kecamatan Layak Anak (KELANA)


(32)

INTI KLUSTER IV

PENDIDIKAN, WAKTU

LUANG DAN KEGIATAN

BUDAYA (1)

Negara menjamin hak anak atas pendidikan

a) Mewajibkan pendidikan dasar dan

GRATIS

WAJAR 12 TAHUN

b) Mendorong pendidikan menengah

umum

dan

kejuruan

serta

mempermudah akses bagi setiap

anak

c) Mempermudah akses ke pendidikan

yang lebih tinggi dengan penyediaan

fasilitas yang memadai


(33)

Melaksanakan disiplin di sekolah

dengan cara yang sesuai dengan

martabat anak dan KHA (disiplin positif )

SRA

Kerjasama internasional dibidang pendidikan

mendorong

kehadiran di

sekolah dan

penurunan

tingkat putus

sekolah

INTI KLUSTER IV

(2)


(34)

= MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN

Pengembangan :  KURIKULUM

PENDIDIKAN DAN RKA

o

Kepribadian

o

Bakat

o

Mental dan

o

Fisik anak semaksimal mungkin

Pengembangan rasa hormat sesuai

HAM pada :- KEWAJIBAN ANAK

o Orangtua anak

o Identitas budaya  RKA o Bahasa

o Nilai-nilai dan Tahapan peradaban

yang berbeda

o Cinta Lingkungan

INTI KLUSTER IV

(3)


(35)

PERLINDUNGAN TERHADAP SEMUA YANG MERUGIKAN ANAK SELAMA DI SEKOLAH 

SRA

MEMBEBASKAN MEMBUAT INSTITUSI PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR

INTI

KLUSTER IV (

4)


(36)

INTI KLUSTER

IV

Anak mempunyai hak atas :

• Waktu luang dan istirahat

• Berpartisipasi penuh dalam ;

Dunia seni

Budaya


(37)

SEKOLA

H

RAMAH

ANAK


(38)

satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang

aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan

hidup, mampu

menjamin, memenuhi, menghargai

hak-hak anak dan

perlindungan

anak dari kekerasan,

diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta

mendukung

partisipasi anak

terutama dalam

perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan

mekanisme pengaduan

terkait pemenuhan hak dan

perlindungan anak di pendidikan.

Pengertian

Sekolah

Ramah Anak


(39)

KEBIJAKAN

KERPRES NOMOR 36/1990 TTG RATIFIKASI KHA

UU NOMOR 20/2003 TTG SISDIKNAS

UU NOMOR 23/2002 DAN UU NOMOR 35/2014 TTG PERLINDUNGAN

ANAK DAN PERUBAHANNYA

KONDISI

SEKOLAH

1/3 Waktu anak berada di sekolah

Keprihatinan orang tua, keluarga, masyarakat dan pemerintah

karena kondisi anak-anak di sekolah yang rawan kekerasan,

keracunan, kecelakaan, kotor, kondisi gedung yang mudah

rubuh jika ada bencana dll

Masih tingginya angka kekerasan di sekolah

KELEMBAGAAN

Adanya program dari kementerian/lembaga yang saat ini

sudah berbasis sekolah dan menunjang terhadap kondisi yang

diinginkan dalam SRA

SRA merupakan salah satu indikator penting dalam KLA


(40)

Prinsip

Sekolah

Ramah

Anak

Nondiskriminasi

Kepentingan terbaik

bagi anak

Hidup, kelangsungan

hidup, dan

perkembangan

Penghormatan terhadap

pandangan anak


(41)

KOMPONEN SRA

1. Kebijakan SRA (komitment tertulis, SK

Tim SRA, program yang mendukung

SRA)

2. Pelaksanaan proses belajar yang

ramah anak (Penerapan Disiplin

Positif)

3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Terlatih Hak-hak Anak

4. Sarana dan Prasarana yang ramah

anak (tidak membahayakan anak,

mencegah anak agar tidak celaka)

5. Partisipasi anak

6. Partisipasi Orang Tua, Lembaga

Masyarakat, Dunia Usaha,


(42)

PE

ME

NU

HA

N H

AK

AN

AK

(K

PP

PA

)

PROGRAM BERBASIS SEKOLAH DAN

INOVASI YANG MENDUKUNG SRA

42

PANGAN JAJAN SEHAT DAN KANTIN KEJUJURAN (BPOM/DINAS KESEHATAN/KPK)

BEBAS

ROKOK DAN

NAPZA

(BNN,

KEMKES)

PRO

SES

PE

NG

AJA

RA

N

M

EN

ERA

PKA

N D

ISIP

LIN

PO

SITI

F/TA

NPA

KE

KER

ASA

N

SEK

OLA

H IN

KLU

SIF

(KE

M

DIK

BU

D/ K

PPP

A)

CINTA LINGKUN GAN/SEK OLAH ADIWIY ATA/Sek

olah Hija u

(Kemen L H)

SARPRAS

SEKOLAH AMAN

(KEMENPU)

M

EN

JAG

A K

EBE

RSIH

AN

DA

N K

ESE

HA

TAN

/

UK

S /P

HB

S(K

EM

EN

KES

)

SIAGA

BENCANA

(

Madrasah/sek olah aman bencana BNPB, Kemdikbud

AN

TI

KE

KE

RA

SA

N

(K

PP

PA

/K

EM

DI

KB

UD

)

SEK

OLA

H IN

SAN

CEN

DIK

IA

(KEM

ENA

G

Pro

gra

m

ino

va

si

Prog

ram

inov

asi

Pro

gra

m

ino

vas


(43)

STAKE HOLDER SEKOLAH RAMAH ANAK

BAPPENAS

KEM

EN

DIK

BU

D

KEM

ENA

G

KEMENDAGRI

KEMENKES

KEMENHUT

- LH

BPOM

KEMENPP DAN PA

BNPB

KEMEN

PU

BNN

KPAI

MENKO PMK


(44)

Tahapan Pembentukan SRA

Persiapan

SOSIALISASI

Komitment Sekolah

Konsultasi dgn anak

Kebijakan SRA

Membentuk Tim

SRA (sekolah + GT

KLA cluster 4)

Identifikasi potensi

Persiapan

SOSIALISASI

Komitment Sekolah

Konsultasi dgn anak

Kebijakan SRA

Membentuk Tim

SRA (sekolah + GT

KLA cluster 4)

Identifikasi potensi

Perencanaan

Menyusun Rencana

Aksi/program

Tahunan

Merencanakan

kesinambungan

kebijakan, program,

dan kegiatan “

yang sudah ada

(UKS, Adiwiyata, dll)

serta program

lainnya

Membuat

mekanisme

pengaduan

Perencanaan

Menyusun Rencana

Aksi/program

Tahunan

Merencanakan

kesinambungan

kebijakan, program,

dan kegiatan “

yang sudah ada

(UKS, Adiwiyata, dll)

serta program

lainnya

Membuat

mekanisme

pengaduan

Pelaksanaan

Melaksanakan

Rencana

Aksi/program SRA

Tahunan dengan

mengoptimalkan

semua sumber daya

termasuk dr

pemerintah,

masyarakat, dan

dunia usaha, alumni

dll

Melakukan upaya

pemenuhan

Komponen SRA

Pelaksanaan

Melaksanakan

Rencana

Aksi/program SRA

Tahunan dengan

mengoptimalkan

semua sumber daya

termasuk dr

pemerintah,

masyarakat, dan

dunia usaha, alumni

dll

Melakukan upaya

pemenuhan

Komponen SRA

Pemantauan,

Evaluasi, dan

Pelaporan

Pemantauan setiap

3 bulan

Evaluasi setiap 6

bulan

Laporan ke Gugus

Tugas KLA

Pemantauan,

Evaluasi, dan

Pelaporan

Pemantauan setiap

3 bulan

Evaluasi setiap 6

bulan

Laporan ke Gugus


(45)

PERKEMBANGAN SRA

KEBIJAKAN

- Permeneg PP dan PA No. 08/2014 - Draft Perpres Gerakan SRA

- Juknis SRA - Modul ToT SRA

- Modul Pelatihan SRA bagi Guru - Pedoman SRA SMA, SMP, SD

- Target 40.800 SRA di RKP 2017 Kemendikbud

JUMLAH

Penambahan Jumlah

Sebaran SRA di Kab/Ko


(46)

GRAFIK PERTUMBUHAN SRA

JANUARI – SEPTEMBER TAHUN 2016

0 200 400 600 800 1000 1200

319

371

376

445

769

826 831

837

955


(47)

SRA di Indonesia September, 2016


(48)

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

KET

1. SUMATERA UTARA ( 7 Kab/Ko) Kab. Labuhan Batu (77), Binjai, Tebing Tinggi, Sergai (10), Langkat, Deli Serdang (9), Kota Medan (Tk. Pembina, SDN Binsus,SMPN 1,SMPN2,MPM Binsus, SMAN 1,SMAN 2,SMAN Binsus, SMKN 1)

108 SRA

2. SUMATERA BARAT (2 Kab/Ko) Kota Padang (31) dan Pariaman (120) 151 SRA 3. SUMATERA SELATAN (2 Kab/Ko) Musi Banyuasin (SMAN 2) Kab. Ogan Komering Ilir 2 SRA 4. RIAU ( 3 kab/ko) Kabupaten Siak, Kab. Bengkalis dan Kota Dumai

(SDN Binsus Dumai Barat, SDN Binsus Dumai, SMPN I Binsus, SMPN 2, SMAN Binsus, SMAN 2), Kota

Pekanbaru (SMAN 4 Pekanbaru, SMPN 20

Pekanbaru, SDN 18 Pekanbaru, TK Islam As-Shofa Pekanbaru)

12 SRA

5. KEPUAUAN RIAU ( 1 kab/ko) Kota Tanjung Pinang 1 SRA 6. BANGKA BELITUNG ( 3 kab/ko) Kabupaten Bangka, Bangka Tengah (6) dan Belitung 8 SRA

7. BENGKULU Kab Kepahiang (2) 2 SRA

8. LAMPUNG ( 3 kab/ko) Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung dan

Kota Metro 3 SRA

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi


(49)

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi

PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET

9. BANTEN ( 3 kab/ko) Kabupaten Serang, Tangerang Selatan, Kota Cilegon

(SMPIT Raudhatul Jannah) 3 SRA

10. DKI Jakarta ( 1 wilayah ) Jakarta Selatan (SMAN 3) 1 SRA

11. JAWA BARAT (15 kab/ko) Cimahi( SMAN 3), Kota Bogor (SMAN 3) , Kota

Bandung (SMAN 15, SMPN 11), Kota Banjar (SMAN 1), Kab. Bandung (SMAN I Margahayu), Kab. Bandung Barat (SMAN I Batujajar), Kab. Sumedang (SMKN I), Kota Cirebon ( SMAN 3), Kab. Kuningan (SMAN I Cigugur), Kab. Tasikmalaya (SMAN I Manonjaya), Kab.Subang (SMKN I), Kab. Karawang (SMAN I ), Kab. Cianjur (Madrasah Aliah Negeri), Kab. Sukabumi (SMK Yasti), Kab. Purwakarta (SMAN 3),

16 SRA

12. JAWA TENGAH ( 19 kab/ko) Kab. Boyolali, Banjarnegara, Cilacap, Salatiga, Kudus, Semarang (4), Sragen, Pati, Magelang, Wonogiri, Demak, Tulung Agung, Kebumen, Klaten, Brebes (264 SRA), Jepara, Rembang, Kota Surakarta (4), dan Kota Semarang

288 SRA

13. DIY ( 1 kab/ko) Kota Yogjakarta 4 SRA 14. JAWA TIMUR ( 7 kab/ko) Kab. Jombang, Sidoarjo, Pacitan, Malang (37),


(50)

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi

PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET

15.BALI ( 3 kab/ko) Kab. Badung (2 SD Kuta Selatan, 2 SD kec. Kuta), Kota Denpasar (SD No 22 Dauh Puri, SMPN 10 Denpasar, SMP Dwijendra Denpasar, SMAN 8 Denpasar, SDN Panjer, SMPN 1dan 8, SMAN 1,2,3,4,5,6, SDN 1 Pegayungan, SMP Wisata Sanur, SMKN 1,2 dan 3, SD 17 Pemecutran), Kab. Gianyar (SDN 2 Kab. Gianyar, SDN 3 Sukawati, SMPN 1 Gianyar, SMPN 1 Blahbatu)

27 SRA

16. NUSA TENGGARA TIMUR

(1 kota) Kota Kupang (SDK Don Bosco 1 dan 2, SDG 3,4,5 dan 6, SDK St.Yoseph 1 dan 2, SDI Fatufeto 1 dan 2, SDG Namosin, SDI

Tenau, SDI RSS Liliba, SDI Osmok, SDK St. Arnoldus Penfui, SDN Angkasa, SDG Oebufu, SDI Bakunase 1, SDN Naikoten 1, SD Muhammadiyah 2 Kupang, SDI liliba)

21 SRA

17. KALIMANTAN TIMUR ( 6 kab/ko) Kab. Kukar Kartanegara (SDN 018, SDN 028 Tenggarong), Bulungan, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan (SD

Bahayangkari, SMPN KPS, SMAN I, SMKN I), Kab. Kubu Raya, Kab. Paser (SD 031)

10 SRA

18. KALIMANTAN BARAT ( 3 kab/ko) Kab. Sintang (SMAN 3, SMPN 1, SDN 07), Singkawang dan

Kota Pontianak 5 SRA

19. KALIMANTAN TENGAH ( 1 kota) Kota Palangkaraya (8) 8 SRA


(51)

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi

PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET

20. KALIMANTAN SELATAN ( 1

kab/ko) Kab. Banjar Baru (1); Kab Hulu Sungai Selatan (19); Kab Tanah Laut (4) 24 SRA 21. SULAWESI SELATAN ( 3 Kab/kota) Kota Makassar ( SDIT Arrahmah, SD Pertiwi, SMPN 17, SMAN

17), Kab. Bantaeng, Kab. Soppeng (2) 7 SRA

22. SULAWESI TENGGARA (1 kota) Kota Kendari (85 SRA) 85 SRA

23. MALUKU UTARA Halmahera Barat (100); Ternate (4) 104 SRA

24. MALUKU ( 1 kota) Kota Ambon (12) 12 SRA


(1)

GRAFIK PERTUMBUHAN SRA

JANUARI – SEPTEMBER TAHUN 2016

0 200 400 600 800 1000 1200

319

371

376

445

769

826 831

837

955


(2)

SRA di Indonesia September, 2016


(3)

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

KET

1. SUMATERA UTARA ( 7 Kab/Ko) Kab. Labuhan Batu (77), Binjai, Tebing Tinggi, Sergai (10), Langkat, Deli Serdang (9), Kota Medan (Tk. Pembina, SDN Binsus,SMPN 1,SMPN2,MPM Binsus, SMAN 1,SMAN 2,SMAN Binsus, SMKN 1)

108 SRA

2. SUMATERA BARAT (2 Kab/Ko) Kota Padang (31) dan Pariaman (120) 151 SRA 3. SUMATERA SELATAN (2 Kab/Ko) Musi Banyuasin (SMAN 2) Kab. Ogan Komering Ilir 2 SRA 4. RIAU ( 3 kab/ko) Kabupaten Siak, Kab. Bengkalis dan Kota Dumai

(SDN Binsus Dumai Barat, SDN Binsus Dumai, SMPN I Binsus, SMPN 2, SMAN Binsus, SMAN 2), Kota

Pekanbaru (SMAN 4 Pekanbaru, SMPN 20

Pekanbaru, SDN 18 Pekanbaru, TK Islam As-Shofa Pekanbaru)

12 SRA

5. KEPUAUAN RIAU ( 1 kab/ko) Kota Tanjung Pinang 1 SRA 6. BANGKA BELITUNG ( 3 kab/ko) Kabupaten Bangka, Bangka Tengah (6) dan Belitung 8 SRA

7. BENGKULU Kab Kepahiang (2) 2 SRA

8. LAMPUNG ( 3 kab/ko) Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung dan

Kota Metro 3 SRA

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi


(4)

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi

PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET 9. BANTEN ( 3 kab/ko) Kabupaten Serang, Tangerang Selatan, Kota Cilegon

(SMPIT Raudhatul Jannah) 3 SRA

10. DKI Jakarta ( 1 wilayah ) Jakarta Selatan (SMAN 3) 1 SRA

11. JAWA BARAT (15 kab/ko) Cimahi( SMAN 3), Kota Bogor (SMAN 3) , Kota

Bandung (SMAN 15, SMPN 11), Kota Banjar (SMAN 1), Kab. Bandung (SMAN I Margahayu), Kab. Bandung Barat (SMAN I Batujajar), Kab. Sumedang (SMKN I), Kota Cirebon ( SMAN 3), Kab. Kuningan (SMAN I Cigugur), Kab. Tasikmalaya (SMAN I Manonjaya), Kab.Subang (SMKN I), Kab. Karawang (SMAN I ), Kab. Cianjur (Madrasah Aliah Negeri), Kab. Sukabumi (SMK Yasti), Kab. Purwakarta (SMAN 3),

16 SRA

12. JAWA TENGAH ( 19 kab/ko) Kab. Boyolali, Banjarnegara, Cilacap, Salatiga, Kudus, Semarang (4), Sragen, Pati, Magelang, Wonogiri, Demak, Tulung Agung, Kebumen, Klaten, Brebes (264 SRA), Jepara, Rembang, Kota Surakarta (4), dan Kota Semarang

288 SRA

13. DIY ( 1 kab/ko) Kota Yogjakarta 4 SRA 14. JAWA TIMUR ( 7 kab/ko) Kab. Jombang, Sidoarjo, Pacitan, Malang (37),

Pasuruan, Kota Malang, dan Kota Surabaya 43 SRA


(5)

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi

PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET

15.BALI ( 3 kab/ko) Kab. Badung (2 SD Kuta Selatan, 2 SD kec. Kuta), Kota Denpasar (SD No 22 Dauh Puri, SMPN 10 Denpasar, SMP Dwijendra Denpasar, SMAN 8 Denpasar, SDN Panjer, SMPN 1dan 8, SMAN 1,2,3,4,5,6, SDN 1 Pegayungan, SMP Wisata Sanur, SMKN 1,2 dan 3, SD 17 Pemecutran), Kab. Gianyar (SDN 2 Kab. Gianyar, SDN 3 Sukawati, SMPN 1 Gianyar, SMPN 1 Blahbatu)

27 SRA

16. NUSA TENGGARA TIMUR

(1 kota) Kota Kupang (SDK Don Bosco 1 dan 2, SDG 3,4,5 dan 6, SDK St.Yoseph 1 dan 2, SDI Fatufeto 1 dan 2, SDG Namosin, SDI

Tenau, SDI RSS Liliba, SDI Osmok, SDK St. Arnoldus Penfui, SDN Angkasa, SDG Oebufu, SDI Bakunase 1, SDN Naikoten 1, SD Muhammadiyah 2 Kupang, SDI liliba)

21 SRA

17. KALIMANTAN TIMUR ( 6 kab/ko) Kab. Kukar Kartanegara (SDN 018, SDN 028 Tenggarong), Bulungan, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan (SD

Bahayangkari, SMPN KPS, SMAN I, SMKN I), Kab. Kubu Raya, Kab. Paser (SD 031)

10 SRA

18. KALIMANTAN BARAT ( 3 kab/ko) Kab. Sintang (SMAN 3, SMPN 1, SDN 07), Singkawang dan

Kota Pontianak 5 SRA

19. KALIMANTAN TENGAH ( 1 kota) Kota Palangkaraya (8) 8 SRA


(6)

INISIASI SRA DI INDONESIA SEPTEMBER, 2016

955 SRA di 94 Kabupaten/Kota, di 25 Provinsi

PROVINSI KABUPATEN/KOTA KET

20. KALIMANTAN SELATAN ( 1

kab/ko) Kab. Banjar Baru (1); Kab Hulu Sungai Selatan (19); Kab Tanah Laut (4) 24 SRA 21. SULAWESI SELATAN ( 3 Kab/kota) Kota Makassar ( SDIT Arrahmah, SD Pertiwi, SMPN 17, SMAN

17), Kab. Bantaeng, Kab. Soppeng (2) 7 SRA

22. SULAWESI TENGGARA (1 kota) Kota Kendari (85 SRA) 85 SRA

23. MALUKU UTARA Halmahera Barat (100); Ternate (4) 104 SRA

24. MALUKU ( 1 kota) Kota Ambon (12) 12 SRA

25. PAPUA ( 1 kota) Kota Jayapura 10 SRA