multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor
dan nilai Tolerance-nya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1, atau nilai VIF 5, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak
terdapat problem multikolinearitas Ginting Situmorang, dkk, 2008:104.
2. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu
ke pengamatan yang lain, jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians
berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik scatter plot.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorv Smirnorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asyimp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel
residual berdistribusi normal Ginting Situmorang, dkk, 2008:62.
3.11. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Analisis Deskriptif
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menjelaskan data dari hasil pengumpulan kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian. Sehingga dapat diketahui gambaran umum konsumen yang sedang diteliti.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi
berganda dilakukan
untuk mengetahui
pengaruh karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik merek konsumen
terhadap loyalitas pelanggan. Adapun persamaannya adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan : Y
: Loyalitas Merek a
: Konstanta X
1
: Karakteristik merek X
2
: Karakteristik perusahaan X
3
: Karakteristik merek konsumen b
1-3
: Koefisien regresi e
: Standar error
c. Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uju statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H
o
ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah diman H
o
diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu:
1. Uji Signifikansi Simultan Uji F
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari brand characteristic, company characteristic, dan consumer-brand
characteristic, yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni brand loyalty.
Kriteria pengujiannya adalah: H
o
: b
1
, b
2
, b
3
= 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari : brand characteristic, company characteristic, dan consumer-brand characteristic, secara serentak tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu brand loyalty. H
o
: b
1
, b
2
, b
3
≠ 0, artinya variabel bebas terdiri dari brand characteristic, company characteristic, dan consumer-brand characteristic, secara serentak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu brand loyalty. Selanjutnya, nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Maka kriteria pengambilan keputusan:
H
o
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap
variabel dependent.
2. Uji Signifikan Parsial Uji t
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F,
dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
terhadap variabel terikat secara parsial. Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Selanjutnya,
nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Maka kriteria pengambilan keputusan :
H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3. Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0
nol sampai dengan 1 satu. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Secara verbal, R2 mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi dalam
Y yang dijelaskan oleh model regresi.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk.
PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang beralamat di Jln. Raya
Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Sejarah PT. Ultrajaya diawali dari sebuah perusahaan susu kecil didirikan pada tahun 1958, kemudian
menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. Didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja, seorang pengusaha Tionghoa yang sudah bermukim di Bandung
.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Perusahaan ini memasuki tahap pertumbuhan pesat sejalan dengan perubahannya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company.
Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta no.8 tanggal 2 November 1971, junco Akta Perubahan no.71 tanggal 29 Desember 1971. Kedua Akta tersebut
memproleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan no.Y.A.53421 tanggal 30 Januari 1973 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia no.34 tanggal 27 April 1973, Tambahan no.313. PT.Ultrajaya telah berkembang dengan sangat pesat hingga mampu meraih
posisi saat ini sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia untuk produk- produk susu UHT segar, teh siap minum segar, dan jus buah segar dan merupakan
perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan produk-produk susu, makanan dan minuman dalam kemasan aseptik yang tahan lama dengan
merek-merek terkenal seperti Ultra Milk untuk produk susu, Buavita untuk jus buah segar dan Teh Kotak untuk minuman teh segar. Di bidang makanan, perusahaan ini
memproduksi mentega butter, susu bubuk powder milk dan susu kental manis sweetened condensed milk.
Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih
se-Asia Tenggara. Lokasi pabriknya terletak sangat strategis di pusat daerah pedalaman
pertanian Bandung yang menyediakan sumber daya alam yang melimpah, segar dan berkualitas, mulai dari susu segar, daun teh hingga buah-buahan tropis. Kesegaran
bahan baku ini dan kualitas gizi alaminya dapat dipertahankan melalui teknologi
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
proses UHT Ultra High Temperature dan pengemasan aseptik tanpa menggunakan bahan pengawet apapun.
Saat ini, 90 persen dari keseluruhan hasil produksi perusahaan ini dipasarkan di seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara di
Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika Serikat. Baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, produk-produk yang dijual adalah produk yang sejenis.
Pertumbuhan pesat tersebut diraih oleh adanya sebuah filosofi sederhana: “Sebuah tekad untuk memproduksi produk dalam kemasan berkualitas tinggi
memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang terus meningkat”. Kesuksesan filosofi ini ditentukan pula oleh kemampuan PT Ultrajaya yang sudah terbukti
dalam mencapai empat sasaran. Pertama, memastikan bahwa hanya bahan baku terbaik yang digunakan untuk proses produksi. Kedua, memproduksi jenis produk
sebanyak mungkin untuk konsumen. Ketiga, PT Ultrajaya memiliki teknologi tepat yang membantu dalam pengembangan dan produksi beragam produk berkualitas.
Dan akhirnya mengirimkan produk-produk ini ke seluruh konsumen Indonesia di mana pun mereka berada. Filosofi ini yang telah membuat PT Ultrajaya sukses di
masa lampau, akan terus diterapkan di masa mendatang.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk
Visi : Menjadi perusahaan industry makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di
Indonesia, dengan
senantiasa mengutamakan
kepuasan konsumen,
serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan.
Misi :
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantisa berorientasi kepada pasarkonsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk
senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggungjawaban kepada pemegang
saham.
4.1.3 Logo PT. Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk
Sumber: www.ultrajaya.c o.i d
Gambar 4.1 Logo PT. Ultrajaya
4.1.4 Produk PT. Ultrajaya
1. UHT Fresh Milk
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
2. Sweetened Condensed Creamer Cap Sapi
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
3. UHT Tea Drink a. Teh Kotak Jasmine Tea
b. Teh Kotak Flavored Tea
4. UHT Health Drink a. Sari Kacang Ijo
b. Sari Asem Asli
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Sumber : www.ultr ajaya.co.i d
Gambar 4.2 Produk-produk PT. Ultrajaya
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam setiap perusahaan struktur organisasi sangat penting fungsinya karena setiap karyawan akan memperoleh gambaran tentang peranan masing-
masing bagian serta mengetahui wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu struktur organisasi dibuat dan disesuaikan dengan
perkembangan, kemampuan dan keadaan perusahaan. Dengan struktur organisasi maka dapat dilihat pembagian tugas dalam organisasi dan kegiatan perusahaan
secara garis besar. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi PT. Ultrajaya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Sumber : www.ultr ajaya.co.i d
Secara umum setiap bagian pada struktur organisasi memiliki kewajiban yaitu melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur adapun tugas dari
masing- masing departemen dari struktur organisasi diatas, diantaranya : 1. Board of Directors
a. Menetapkan strategi perusahaan yang harus dilaksanakan oleh setiap departemen dan perusahaan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
b. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja dari setiap karyawan dan departemen. 2. Corporate Secretary
a. Bertanggung jawab untuk penyediaan dan penyebaran informasi kepada calon investor dan investor.
b. Membina hubungan kepada pihak-pihak terkait dalam hal investasi. 3. Internal Audit
a. Melakukan pengawasan internal kepada seluruh departemen dan karyawan secara rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
4. Sales and Distributor a. Bertanggung jawab penuh dalam hal penjualan distibusi produk-produk PT.
Ultrajaya ke seluruh Indonesia pada target Outlet yang ditetapkan. b. Membina hubungan baik dengan semua pelanggan PT Ultrajaya.
5. Marketing a. Menyusun rencana pemasaran untuk semua produk PT Ultrajaya.
b. Melakukan evaluasi aktivitas pemasaran sesuai dengan strategi perusahaan yang telah ditetapkan.
c. Bekerja sama dengan pihak lain seperti biro iklan atau Departemen lain seperti bagian produksi untuk memastikan aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan
baik.
6. Manufacturing a. Bertanggung jawab penuh dalam hal produksi semua produk.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
b. PT. Ultrajaya sesuai dengan jumlah dan kualitas yang sudah ditetapkan, bertanggung jawab penuh dalam hal kelancaran produksi dan perawatan mesin-
mesin yang digunakan dalam proses produksi. 7. Personal And General Affairs
a. Bertanggung jawab penuh dalam hal penerimaan karyawan, pelatihan hingga pembuatan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
8. Finance And Accounting a. Bertanggung jawab penuh dalam hal pelaporan keuangan dan akuntansi PT.
Ultrajaya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. b. Menyusun laporan rutin dan melaporkan kepada dewan direksi.
9. MIS Management Information System a. Bertanggung jawab penuh dalam hal penyusunan dan pengendalian sistem
informasi di PT. Ultrajaya. b. Membantu setiap unit kerja di PT. Ultrajaya demi kelancaran penyediaan
informasi untuk dewan direksi. 10. Engineering
Membantu departemen manfacturing dalam hal pemeliharaan perbaikan dan pengawasan mesin-mesin produksi yang digunakan.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Deskriptif