Kerangka Konseptual Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Susu UHT Merek Ultramilk Di Wilayah Kelurahan Titi Rantai Medan

“Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Dalam Upaya Mempertahankan Loyalitas Konsumen Air Minum Mineral Aqua Studi Kasus: Pubogadung, Jakarta Timur pengumpulan data, metode analisis data, dan model analisis deskriptif yang mana digunakan kesemuanya untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek pada penelitian ini. parsial variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh variable trust in a brand terhadap brand loyalty adalah sebesar 0,602 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel trust in a brand adalah, brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,471dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana brand characteristic berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.

2.3. Kerangka Konseptual

Kepercayaan konsumen pada merek hanya dapat diperoleh bila pemasar dapat menciptakan dan mempertahankan hubungan emosional yang positif dengan konsumen. Hubungan emosional yang positif ini harus dibangun selama jangka waktu yang tidak pendek namun harus dilakukan secara konsisten. Semakin tinggi rata-rata pembelian kembali pelanggan terhadap satu merek, maka pelanggan tersebut dapat dikatakan loyal. Konsumen yang loyal pada satu merek brand loyalty akan bersedia membayar lebih untuk merek tersebut karena ia merasa telah mendapatkan nilai value dari merek tersebut yang tidak didapatkan dari merek lain. Keunikan nilai 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD tersebut didapat melalui kepercayaan yang lebih besar terhadap merek tersebut brand trust. Merek bisa memiliki nilai tinggi karena ada brand building activity yang bukan sekadar berdasarkan komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat merek tersebut. Dari komunikasi, merek bisa menjanjikan sesuatu, bahkan lebih dari janji, merek juga mensinyalkan sesuatu brand signaling. Merek akan mempunyai reputasi jika ia memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki karisma, merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu, selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas. Konsumen akan merasa nyaman akan pilihan mereka karena merek yang mereka pilih sesuai dengan konsep diri. Ketika merek tersebut memiliki kepribadian yang sesuai konsep dirinya maka sikap konsumen terhadap merek cenderung positif. Sikap yang positif ini akan mendorong niat atau intensi yang positif dan dorongan niat ini akan nampak pada perilaku konsumsinya. Menurut Lau dan Lee 1999:344, terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah Brand characteristic, Company characteristic, dan Consumer brand characteristic. Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Kepercayaan terhadap merek merupakan kesediaan atau kemauan konsumen dalam menghadapi resiko yang berhubungan dengan konsumen yang akan memberikan hasil yang positif atau menguntungkan. Karakteristik merek umumnya didefinisikan segala hal yang terkait dengan merek yang ada di benak konsumen, Karakteristik perusahaan merupakan pemahaman konsumen mengenai perusahaan, sedangkan Karakteristik konsumen- merek yaitu totalitas pemikiran dan perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objek terhadap merek. Berdasarkan pada pemikiran diatas serta tinjauan teori, maka dalam penelitian ini dapat dibuat model penelitian sebagai berikut: Trust in a Brand Brand Characteristic X1 Sumber : Lau dan Lee 1999 diolah Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Company Characteristic X2 Consumer-Brand Characteristic X3 Brand Loyalty Y 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD

2.4. Hipotesis