E. Tinjauan Kepustakaan
1. Pengertian Pemidanaan
Sanksi pidana merupakan salah satu cara untuk menanggulangi tindak pidana. Pendekatan mengenai peranan pidana dalam menghadapi kejahatan
menurut Anttila telah berlangsung beratus-ratus tahun.
9
Penggunaan sanksi pidana untuk menanggulangi kejahatan merupakan cara yang paling tua, setua dengan
peradaban manusia itu sendiri, bahkan ada yang menyebutkan sebagai “older philosophy of crime control”
10
Pengertian pemidanaan sering juga digunakan dengan istilah hukuman, penghukuman, penjatuhan pemidanaan, dan hukuman pidana. Istilah hukuman
yang berasal dari kata “straf”dan istilah dihukum berasal dari perkataan “ woedt gestraft”, merupakan istilah-istilah konvesional.
11
Menurut Sudarto, perkataan pemidanaan adalah sinonim dari perkataan penghukuman. Tentang hal tersebut beliau berpendapat bahwa “Penghukuman itu
berasal dari kata dasar hukum,sehingga dapat diartikan sebagai menetapkan hukuman atau menetapkan sebagai hukumannya berechten menetapkan hukum
suatu peristiwa itu tidak hanya menyangkut bidang hukum pidana saja,akan tetapi juga hukum perdata,oleh karena tulisan ini berkisar pada hukum pidana,maka
istilah tersebut harus disempitkan artinya, yakni penghukuman dalam arti pidana,yaitu kerap kali dengan pemidanaan atau pemberian atau penjatuhan
9
Marlina, Hukum Penitensier, Refika Aditama, Bandung, 2011P, hlm. 22
10
Ibid
11
Marlina, Penitensir, Medan: USU Press, 2010, hlm 12
pidana oleh hakim. Penghukuman dalam hal ini mempunyai makna yang sama dengan sentence.
12
Perkataan penghukuman mempunyai pengertian lain yaitu suatu rangkaian pembalasan atas perbuatan si pelanggar hukum.
13
2. Pengertian Tindak Pidana
Penghukuman merupakan tindakan untuk memberikan tindakan penderitaan terhadap pelaku kejahatan
sebanding atau lebih berat dari akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan kejahatan tersebut, apakah penghukuman berupa hukuman penjara atau yang bersifat
penderaan
Istilah tindak pidana merupakan istilah yang secara resmi digunakan dalamperaturan perundang-undangan. Pembentuk Undang-Undang telah
menerjemahkan istilah strafbaar feit yang berasal dari KUHP Belanda ke dalam KUHP Indonesia dan peraturan perundang-undangan pidana lainnya dengan
istilah tindak pidana Strafbaar feit, terdiri dari tiga kata , yaitu straf, baar, dan feit. Straf diterjemahkan dengan pidana dan hukum. Perkataan baar diterjemahkan
dengan dapat dan boleh. Sementara itu, untuk kata feit diterjemahkan dengan tindak, peristiwa, pelanggaran, dan perbuatan.
14
Perbuatan tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi
barangsiapa melanggar larangan tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh suatu aturan hukum dilarang diancam pidana,
12
P.A.F.Lamintang, Hukum Penitensier Indonesia, Bandung: Armiko, 1984, hlm 36.
13
Abdulsyani, Sosiologi Kriminal, Bandung: Remadja Karya, 1987, hlm 36.
14
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, Bagian 1; Stelsel Pidana, Teori-Teori Pemidanaan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002 hlm. 69.
asal saja dimana pada saat itu diingat bahwa larangan ditujukan kepada perbuatan, yaitu suatu keadaan atau kejadian yang ditimbulkan oleh kekuatan orang,
sedangkan ancaman pidananya ditujukan kepada orang yang menimbulkannya kejadian itu
Simons, guru besar ilmu hukum pidana di Universitas Utrecht Belanda, memberikan terjemahan strafbaar feit sebagai perbuatan pidana. Menurutnya,
Srafbaar feit adalah perbuatan melawan hukum yang berkaitan dengan kesalahan schuld seseorang yang mampu bertanggungjawab.
15
Selain itu, Simons juga merumuskan strafbaar feit itu sebagai suatu tindakan melanggar hukum yang
telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak dengan sengaja oleh seseorang yang dapat dipertanggungjawabkan atas tindakannya dan yang oleh undang-undang
telah dinyatakan sebagai suatu tindakan yang dapat dihukum.
16
Moeljatno merumuskan istilah strafbaar feit menjadi istilah perbuatan pidana. Perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum
larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut.
17
Berdasarkan uraian pendapat pakar hukum di atas, penulis berpendapat bahwa tindak pidana adalah suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
manusia, baik dengan melakukan perbuatan yang tidak dibolehkan ataupun tidak
15
Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana 1, Cetakan Kedua, Jakarta: Sinar Grafika, 2007 hlm. 224.
16
P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Cetakan Ketiga, Bandung :Citra Aditya Bakti, 1997, hlm. 185
17
Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Cetakan Kedelapan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hlm. 59.
melakukan perbuatan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku yang disertai dengan ancaman sanksi berupa pidana.
3. Pengertian Tindak Pidana Narkotika